• Kemenpan RB menjadikan 2014 sebagai Tahun Inovasi Pelayanan
Publik.
• Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik merupakan implementasi dari
gerakan One Agency One Innovation. Berbagai inovasi tadi diharapkan menjadi benchmarking dan bench-learning dalam upaya percepatan RB.
• Top 9 merupakan hasil seleksi dari 515 inovasi di K/L/D, yang disaring
menjadi Top 99, dan disaring lagi menjadi Top 33.
• Esensi kompetisi bukan untuk menjadi yang terbaik, melainkan untuk
mendorong pemberdayaan, memberi pembelajaran, dan menjadi sarana transfer pengetahuan, sehingga inovasi menjadi generator untuk mencapai milestone pelayanan publik yang jauh lebih baik.
1. Pendaftaran Jaminan Fidusia
Online (Kemenkumham)
2. Pelayanan Karantina Ikan (Kementerian Kelautan-Perikanan)
3. Format Kendali Hulu Hilir (Provinsi Aceh)
4. KM 0 Pro Poor-Jabar (Jawa Barat)
5. WBK Jembatan Timbang (Jawa Timur)
6. Kampung Media (NTB) 7. Pembangunan Jalan Besar
Tanpa Bayar (Kota Banjarbaru)
8. Govt Resource Management System (Surabaya)
9. Surabaya Single Window (Surabaya)
Daftar Top 33 Inovasi Pelayanan Publik
10. Pengelolaan Pajak Daerah (Kota Cilegon)
11. KPK Whistleblower’s System 12. Sistem Informasi Puskesmas
Terintegrasi (Kota Cimahi)
13. Serambi Difusi Iptek (Sumatera Selatan)
14. Rumah Sehat Lansia (Kota Yogyakarta)
15. Rapor Online (Kota Surabaya) 16. Inovasi Pertanahan (Pemalang) 17. Pelayanan Panggilan Emergency
Publik (Sulawesi Tengah)
18. One Stop Service bagi Kelompok
Stigma (Gianyar) 19. Pelayanan Terpadu
Penanggulangan Kemiskinan (Sragen)
20. Peningkatan Kinerja Melalui e-Kinerja (Kota Banda Aceh) 21. Kartu Insentif Anak (Kota
Surakarta)
22. Pemberdayaan Kelompok Pendukung ASI (Pangkep)
23. Sistem Administrasi Perjalanan Dinas (Nunukan)
24. Pelayanan Paket Perijinan
Online (Sidoarjo)
25. Perinatologi Menurunkan Angka Kematian Bayi (Pinrang) 26. Pelayanan Rawat Inap Tanpa
Kelas bagi Pasien Miskin (Kulonprogo)
27. Media Centre (Surabaya)
28. e-Musrenbang (Surabaya) 29. Rumah Belajar (Kemendikbud) 30. Taman Pintar (Yogyakarta) 31. PATEN di Kecamatan Kota
(Sumenep)
32. Ujian CPNS Online (Kemen. Perindustrian)
33. Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah
(Banyuwangi)
•
Pertanian (3)
•
Dikbud, Hukum dan
HAM, Kesehatan (@ 2)
Top Innovator Berdasar Instansi
Kementerian (11)
•
KPK dan BNPB (@ 2)
Lembaga (6)
•
Jawa Timur (3)
•
DKI Jakarta (2)
Provinsi (13)
•
Yogyakarta (6)
•
Surabaya (5)
•
Purwakarta & Pinrang
(@ 3)
•
Kab. Malang,
Banyu-wangi, Kr. Anyar (@ 2)
Kab / Kota (43)
Kategori Top 99
Kategori Top 9
Sejak diberlakukannya Permenkeu 130/2012 tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia, terjadi lonjakan
permohonan hingga 3000 / hari.
Mengapa?
Revolusi pemangkasan waktu dari 9-13 bulan menjadi 7 menit.
Revolusi pelayanan dari Face-to-Face (datang
sendiri) menjadi Faceless (dapat dilakukan di kantor Notaris.
Revolusi pencetakan sertifikat dari bisnis cetakan Biro Perlengkapan menjadi dapat dicetak sendiri di kertas apa saja dengan jaminan data yg valid.
Apa Inovasinya?
Pemohon tidak perlu lagi datang ke KPF (Kantor Pendaftaran Fiducia). Pemohon tidak perlu
mengambil dan mengisi formulir.
Pemohon tidak perlu
membawa berkas dokumen terkait pendaftaran Fiducia. Pemohon dapat mengajukan
permohonan dari mana saja melalui website.
Menghilangkan praktek Pungli.
Apa Dampaknya?
Jateng memiliki 33 pulau kecil dengan panjang 828,82 km garis pantai, serta potensi perairan pedalaman seluas 44.328,46 Ha.
Kebutuhan penerapan sistem manajemen berbasis ISO untuk mencegah korupsi.
Mengapa?
Menerapkan standar pelayanan berbasis ISO. Terintegrasi dalam sistem INSW (Indonesia
National Single Window).
Membangun sistem informasi.
Membangun integritas melalui penerapan WBK.
Apa Inovasinya?
Pemangkasan waktu pelayanan dari 14 hari menjadi 7 hari.
Kepastian biaya & prosedur pelayanan, serta kemudahan akses informasi terkait sertifikasi kesehatan ikan.
Komplain berkurang dan IKM meningkat.
Integritas pegawai meningkat sehingga celah negosiasi dan gratifikasi dapat ditekan. Hal ini menurunkan cost sebesar 50%. Meningkatnya nilai ekspor dan
bertambahnya PNBP.
Apa Dampaknya?
Selama ini koordinasi kurang lancar, tidak ada
deteksi dini atas permasalahan di setiap proses,
pendokumentasian tidak tertib dan informasi
pelaksanaan kegiatan tidak utuh dalam satu
rangkaian.
Mengapa?
Format kendali disajikan dalam 1 lembar halaman,
terdiri dari 6 jenis format yg saling berkaitan, mulai
dari penganggaran, pelaksanaan, sampai rekam
jejak untuk melihat hasil kegiatan.
Apa Inovasinya?
Penyerapan anggaran SKPD
Aceh rata
2diatas 90%.
Apa Dampaknya?
Kesulitan mendata rumah tangga miskin. Program & alokasi anggaran pengentasan
kemiskinan tidak tepat sasaran.
Adanya perbedaan data kemiskinan diantara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota.
Mengapa?
Layanan informasi akurat & cepat bagi birokrasi (KDH & SKPD) dalam mengambil kebijakan.
Pelayanan yg tepat sasaran bagi RTS dalam penanganan masalah sosial ekonomi.
Apa Dampaknya?
Mampu menampilkan informasi detil (by name, by address, by
picture, by coordinat).
Menampilkan lokasi RTS dari citra satelit shg diperoleh data: lokasi TRS, cara menuju RTS, kondisi lingkungan.
Aplikasi Km-0 Pro Poor digunakan dalam berbagai program lintas sektor seperti RTLH, Elektrifikasi, Jamkesda, BLSM, Raskin,
Budidaya Jamur, Budidaya Domba, dsb.
Apa Inovasinya?
Truk dengan kelebihan muatan mengakibatkan jalan rusak, kemacetan, kecelakaan, emisi gas buang meningkat.
Masih banyak Pungli.
Mengapa?
Peningkatan infrastruktur / prasarana di UPPKB: software penimbangan (external display, CCTV, dll).
Penerapan Manajemen Mutu yg dibuktikan dengan ISO 2001:2008 untuk 18 Jembatan Timbang (dari 20), serta menyediakan SMS Pengaduan ke 082245577648.
Sistem pencatatan terkini (real time) yg terkoneksi dengan Jatim Transportation Control Center.
Penerapan Kode Etik Pelaksana Pelayanan Publik, Indikator Kinerja, dan Indikator Keuangan Zona Integritas, serta
penandatanganan Pakta Integritas.
Apa Inovasinya?
Berkurangnya
kendaraan bermuatan lebih, salah satunya didorong oleh meningkatnya denda sebesar 300-400% bagi pelanggar. Hilangnya Pungli. Pencatatan keuangan
(pungutan denda dan penimbangan) lebih transparan.
Tersedianya distribusi data arus komoditi daerah.
Apa Dampaknya?
Kondisi geografis & sebaran penduduk tak merata shg informasi telambat diterima masyarakat.
Kurangnya kapasitas media mainstream menampung informasi dari masyarakat.
Pengetahuan masyarakat terbatas shg sering muncul informasi kurang bertanggungjawab di media online.
Mengapa?
Peningkatan kemampuan masayarakat dalam budaya menulis.
Masyarakat & Pemda dapat melakukan interaksi langsung tanpa terkendala waktu dan jarak.
Pengaduan masyarakat dapat dilayani secara cepat.
Apa Dampaknya?
Dituangkan dalam RPJMD sebagai Program Trobosan Bidang
Penyebarluasan Informasi Berbasis Komunitas.
Terbentuknya komunitas Kampung Media di tingkat Kec. dan Desa. Pelayanan informasi secara cepat
oleh pemerintah, dan kontrol langsung oleh masyarakat.
Acuan Pemda untuk menyusun program sesuai kebutuhan dan ide masyarakat.
Menjadi pewarta bagi dirinya. Melahirkan ide untuk ekonomi
kreatif.
Apa Inovasinya?
Masih banyak daerah yg tidak memiliki akses jalan. Pada umumnya jalan di Kota Banjarbaru sempit, lebar
jalan hanya antara 2-3 m.
Khusus di Kec. Landasan Ulin, pembebasan lahan untuk pengembangan Bandara berjalan alot karena masyarakat enggan berpindah tempat.
Mengapa?
Merupakan pendekatan baru dalam pelayanan publik berbasis kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat menyerahkan tanahnya dengan sukarela
tanpa ganti rugi.
Efisiensi anggaran pemerintah shg dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan prioritas lainnya.
Apa Inovasinya?
Kepuasan masyarakat
meningkat atas tersedianya akses jalan baru yg lebar. Status jalan meningkat dari
jalan kota menjadi jalan provinsi.
Dibukanya ruas jalan baru dari hibah tanah seluas 89.250 m2 & tanah untuk
fasilitas umum seluas 30,000 m2. Total hibah masyarakat
senilai Rp 17,9 milyar. Meningkatnya akses
masyarakat dan perputaran roda ekonomi.
Apa Dampaknya?
Pengelolaan keuangan daerah kurang efektif, kurang efisien, kurang akuntabel, tidak transparan, tidak terukur dan rawan korupsi shg mengakibatkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat.
Mengapa?
Sistem pengelolaan keuangan yg terintegrasi dari aktivitas birokrasi hulu sampai hilir (mulai
penyusunan anggaran, perencanaan pekerjaan, pengadaan barjas, pencairan pekerjaan,
pengendalian pelaksanaan pekerjaan s/d pengukuran kinerja PNS).
Digunakan oleh banyak pihak mulai Walikota, DPRD, PA/KPA, Pejabat Pengadaan, PPK, Penyedia
barang/jasa.
Apa Inovasinya?
• Penganggaran lebih tepat
sasaran, dapat dilakukan penghematan & percepatan proses penyusunan anggaran.
• Proses pengadaan barjas mulai
dari Rencana Umum
Pengadaan, kontrak s/d serah terima pekerjaan dapat
dipantau secara terbuka oleh masyarakat.
• Penghematan anggaran sebesar
20-30% dari proses pelelangan yg dimanfaatkan kembali untuk mengoptimalkan kebutuhan masyarakat yg belum terpenuhi.
Apa Dampaknya?
Potensi bisnis di Surabaya yg besar dan persaingan dengan daerah lain dalam menarik investor.
Kebutuhan mengintegrasikan proses perijinan / non perijinan dengan sistem online untuk mempermudah & mempersingkat proses bagi pemohon.
Mengapa?
Kemudahan perencanaan. Kemudahan bertransaksi.
Percepatan waktu penyelesaian.
Pemanfaatan teknologi yg maksimal. Perijinan Satu Pintu.
SSW paralel: seluruh ijin langsung diproses secara simultan shg memangkas proses & waktu pelayanan.