• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOMSEI LAYAR 20 APRIL 14 MEI 2011 LAPORAN. Kapal Latih dan Riset Madidihang 03 Sekolah Tinggi Perikanan (STP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOMSEI LAYAR 20 APRIL 14 MEI 2011 LAPORAN. Kapal Latih dan Riset Madidihang 03 Sekolah Tinggi Perikanan (STP)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MOMSEI

LAYAR 20 APRIL – 14 MEI 2011

LAPORAN

Kapal Latih dan Riset Madidihang 03

Sekolah Tinggi Perikanan (STP)

Disusun oleh :

Fajar Yudi Prabawa

Lestari Cendikia Dewi

August Daulat

Riswan Hasan

Teguh Agustiadi

Rodo Lasniroha

Tri Altanto

Ilham

M Vikki Ariandi

Gilang Ardi

Kerjasama Riset antara

Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP), Indonesia

(2)

I.

Pendahuluan

Muson (

English: monsoon

) Asia berperan penting dalam bidang pertanian dan

kehidupan penduduk di negara-negara Asia, karena memiliki kapasitas membawa

hujan. Ketika waktu dimulainya muson menyimpang terhadap waktu normal, bisa

jadi muson menyebabkan banjir dan kekeringan. Tentu hal ini akan berdampak

pada operasional pertanian di negara-negara Asia. Karena itulah, observasi

tentang waktu dimulainya muson perlu dilakukan.

Kebutuhan akan pentingnya observasi tentang waktu dimulainya muson

ditindaklanjuti dengan menjalankan proyek MOMSEI (

Monsoon Onset

Monitoring for Social and Ecosystem Impact

). MOMSEI dilaksanakan melalui

kerjasama antara

The First Institute of Oceanography

(FIO), SOA, Cina

dan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP),

KKP, Indonesia. MOMSEI merupakan proyek yang bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman interaksi laut dan atmosfer, pemahaman muson Asia

dengan variabilitas multi skala dalam lingkup regional, mengembangkan

observasi laut dan atmosfer di Samudera Hindia bagian Tenggara yang tropis dan

menganalisa kondisi awal dimulainya muson atau bagian dari sistem

cuaca Indian

Ocean Dipole (IOD)

.

Observasi muson dalam proyek MOMSEI ini diawali dengan survey laut

yang diselenggarakan selama 25 hari, yaitu 20 April – 14 Mei 2011. Survey ini

dilaksanakan dengan pelayaran menggunakan Kapal Riset dan Latih Madidihang

03 milik Sekolah Tinggi Perikanan (STP) yang berafiliasi dibawah Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Survey dilakukan dengan pengukuran ciri kolom air

menggunakan CTD (

Conductivity Temperature and Depth

) dan pengukuran ciri

kolom atmosfer menggunakan Licor 7500. Dalam hal ini CTD digunakan untuk

mendapatkan profil temperatur, salinitas dan tekanan kolom air. Sedangkan Licor

7500 digunakan untuk mendapatkan profil radiasi gelombang pendek, radiasi

gelombang panjang, tekanan parsial udara pada kolom udara.

(3)

II.

Peserta Pelayaran

Peserta pelayaran MOMSEI ini terdiri dari para peneliti Cina, Indonesia,

mahasiswa tingkat akhir, pelatih kapal serta ABK kapal (Tabel 1). Peneliti Cina

berasal dari

The First Institute of Oceanography

(FIO), SOA yang berjumlah 4

orang. Peneliti Indonesia berasal dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, yaitu

berjumlah 8 orang. Sedangkan mahasiswa berasal dari Universitas Padjajaran

(UNPAD) bertujuan melaksanakan Tugas Akhir. Pelatih merupakan tenaga

pengajar dari Sekolah Tinggi Perikanan. Dalam pelayaran ini, pelatih membawa

mahasiswanya menjadi Anak Buah Kapal (ABK) dengan berbagai bidang

keilmuan di bidang pelayaran.

Tabel 1 Peserta layar MOMSEI 2011 di Kapal Latih dan Riset Madidihang 03

No.

Nama

Jabatan

Unit

1

Huiwu Wang

Peneliti kepala

FIO

2

Liu Lin

Peneliti

FIO

3

Su Bo

Mahasiswa S2

FIO

4

Yujie Dong

Mahasiswa S2

FIO

5

Fajar Yudi Prabawa

Peneliti

KKP-P3SDLP

6

Lestari Cendikia Dewi

Calon Peneliti

KKP-P3SDLP

7

August Daulat

Calon Perekayasa KKP-P3SDLP

8

Riswan Hasan

Calon Litkayasa

KKP-P3SDLP

9

Teguh Agustiadi

Calon Peneliti

KKP-BROK

10

Rodo Lasniroha

Calon Peneliti

KKP-BRPT

11

Tri Altanto

Calon Peneliti

KKP-LRKPL

12

Ilham

Calon Litkayasa

KKP-LRKPL

13

M. Vikky Arindi

mahasiswa S1

Kelautan UNPAD

14

Gilang Ardi Pratama

mahasiswa S1

Kelautan UNPAD

15

Yasser Krisnafi

Dosen

STP

16

Firman Agus

Dosen

STP

(4)

18

Erick Nugraha

Nahkoda

STP

19

Sakti P Nababan

Mualim I

STP

20

Hery Choerudin

Mualim II

STP

21

Muhammad Handri

Mualim III

STP

22

J. Preston Siahaan

KKM

STP

23

Ade Hermawan

Masinis I

STP

24

Sobri

Masinis II

STP

25

Awaludin S.

Masinis III

STP

26

Marthinus Matheos

Masinis IV

STP

27

Gatot Suyono

Serang

STP

28

Jamaludin

Juru mudi

STP

29

Syaefudin

Kelasi I

STP

30

Handoko

Kelasi II

STP

31

Lilik Agung Trijatmiko

Kelasi III

STP

32

Rochmat

Juru minyak I

STP

33

Eselmus Uni

Juru minyak II

STP

34

Suwarjilan

Juru minyak III

STP

35

Maulana Umar Yadi

Juru minyak IV

STP

36

Priyo Pratomo

Juru masak I

STP

37

Almah Suseno

Juru masak II

STP

38

50 Taruna

Cadet

STP

III.

Alat

1.

CTD (

Conductivity Temperature Depth

)

CTD digunakan untuk mengukur ciri kolom air. Pada survey ini variabel

yang diukur adalah temperatur, salinitas dan tekanan. CTD yang digunakan adalah

Seabird type SBE 911 plus

(Gambar 1). Kedalaman maksimum alat ini adalah

6800 m. Alat ini tidak menyimpan data pengukuran. Alat ini langsung terhubung

dengan CPU, sehingga

data

acquisition monitoring

langsung dilakukan dari CPU

termasuk menyimpan data. Sensornya diantaranya adalah sensor tekanan untuk

(5)

mendapatkan kedalaman, sensor temperatur dan sensor konduktifitas. Sensor PH

meter juga bisa ditambahkan, untuk kedalaman yang lebih dangkal.

Gambar 1

Seabird type SBE 9 11 plus ditambah

sensor pH meter

Gambar 2

Seabird type SBE 9 11 plus

ditambah sensor pH meter dirangkai dengan

water sampler SBE 32

Software

akuisisi yang digunakan untuk pengukuran CTD ini adalah

Seasave

v 7.18c (

Gambar 6

). Hasilnya berupa data dalam bentuk heksadesimal yang

kemudian diubah bentuknya oleh

SBE data processing

menjadi bentuk ASCII

data

(Gambar ...).

SBE 911 plus bisa dipasang bersamaan dengan

water sampler

yaitu

SBE 32

Caroussel Water Sampler,

yang berguna untuk mengambil sampel air

(

Gambar 9

). Pengambilan air dengan kedalaman yang diinginkan bisa

dikendalikan langsung dari CPU menggunakan bantuan

software

bersamaan

dengan akuisisi data CTD.

(6)

Gambar 3

Diagram alir akuisisi data CTD

2.

Baloon Sounding

Balon sounding

adalah pemetaan parameter meteorologi menggunakan

alat sensor yang diterbangkan bersama balon. Alat ukur meterorologi yang

digunakan adalah Lincor 7500. Pada proses ini, variabel yang diukur adalah

posisi pengukuran, ketinggian balon, temperatur udara, kelembaban relatif

udara, tekanan relatif udara, kecepatan angin, arah angin, radiasi gelombang

panjang, radiasi gelombang pendek, tekanan parsial udara.

Balon terbuat dari jenis karet khusus yang diisi dengan gas helium

dengan tekanan sebesar 10-14 bar (

Gambar

...). Sedangkan alat ukur

meteorologi terdiri dari GPS, Baterai, Microchips CPU,

Cabel communicator

,

sensor. Seperangkat alat meteorologi ini dikemas dalam bungkus stereoform

(Gambar ...). Sinyal dari alat ukur ini diproses oleh empat satelit.

Software

pendukung dalam pengukuran ini langsung dapat memantau pergerakan

balon beserta alat ukur yang diterbangkan (

Gambar

...). Data meteorologi

dapat diterima setiap detik sampai jangkauan hingga maksimum 15 km.

Data CTD dari SBE 9 11 plus

Sea Save

SBE Data Processing

ASCII Data

Hexadecimal data

(7)

Gambar ... Alat ukur meterorologi dengan

dilengkapi baterai

Gambar ... Alat ukur meterorologi

dikemas dalam stereoform

Gambar ... Tangki gas helium sebagai

sumber gas untuk mengisi udara balon

Gambar ... Proses pengisian helium pada

balon

dan

pemasangan

sensor

meteorologi pada balon yang akan

diterbangkan

(8)

Gambar...

Alat

meteorologi

siap

diterbangkan oleh balon

Gambar ... Alat meteorologi terbang

bersama balon.

IV.

Pelaksanaan Kegiatan

Survey MOMSEI ini utamanya melakukan pengukuran ciri kolom air dengan

CTD dan pengukuran ciri kolom udara dengan

balloon sounding

. Pengukuran

dilakukan pada 37 stasiun yang berlokasi di Samudera Hindia bagian tenggara

yaitu di barat daya Pulau Sumatera. Posisi stasiun ditunjukkan oleh Tabel ... Pada

7 stasiun ditetapkan pengukuran CTD sebanyak 8 kali setiap 3 jam selama 25 jam

setiap stasiun. Rencana kegiatan pengukuran pada

Gambar ...

Tabel... Posisi Stasiun CTD

Stasiun

Lat

Lon

Kedalaman Perairan (m)

Keterangan

1

1°30´S

90°E

4269

25 jam

2

1°1,5´S

90°E

3505

3

1°00´S

90°E

3053

4

0°45´S

90°E

3283

5

0°30´S

90°E

3079

6

0°15´S

90°E

3039

7

0°00´S

90°E

4291

25 jam

8

0°15´N

90°E

3965

9

0°30´N

90°E

3843

(9)

10

0°45´N

90°E

2879

11

1°00´N

90°E

2199

12

1°15´N

90°E

2247

13

1°30´N

90°E

2317

14

0°00´N

91°00´E

4515

25 jam

15

0°00´N

92°00´E

4527

25 jam

16

0°00´N

93°00´E

4515

25 jam

17

0°00´N

94°00´E

4509

25 jam

18

0°00´N

95°00´E

4563

25 jam

19

8°00´S

100°00´E

5672

20

7°51´S

100°30´E

5569

21

7°42´S

101°00´E

5451

22

7°33´S

101°30´E

5289

23

7°24´S

102°00´E

5499

24

7°15´S

102°30´E

6233

25

7°06´S

103°00´E

3597

26

6°57´S

103°30´E

2613

25 jam

27

6°48´S

104°00´E

1729

28

6°39´S

104°30´E

1795

25 jam

29

6°30´S

105°00´E

4670

30

0°00´S

95°00´00´´E

4545

31

0°30´S

95°18´45´´E

4509

32

1°00´S

95°37´30´´E

4537

33

1°30´S

95°56´15´´E

4538

34

2°00´S

96°15´00´´E

4707

35

2°30´S

96°33´45´´E

4785

36

3°00´S

96°52´30´´E

4763

37

3°30´S

97°11´15´´E

4813

38

4°00´S

97°30´00´´E

4757

(10)

Gambar .... Rencana awal jalur pelayaran MOMSEI

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

1

3

5

7

9 11 13 15 17 19 21 23 25

Series1

Series2

(11)

Kapal meninggalkan Pelabuhan Muara Baru pada 20 April 2011 pk 11.13

WIB. Beberapa hal di lapangan mengubah rencana awal jalur pelayaran.

Kebutuhan akan adanya perbaikan pada pengirim sinyal JUV Buoy di Samudera

Hindia mengubah jalur pelayaran MOMSEI. Posisi buoy tersebut berada di dekat

Stasiun 11. Pelayaran dimulai dari stasiun 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11. Dan tim

survey melakukan pengukuran CTD sekali di setiap stasiun tersebut. Kemudian

tim survey menyempatkan melakukan perbaikan pada pemancar JUV Buoy.

Kapal kemudian bergerak menuju stasiun 12. Pada Stasiun 12 dilakukan

pengukuran CTD setiap 3 jam selama 24 jam. Selanjutnya, Kapal menuju Stasiun

13, 14, 15, 16, 17. Pada stasiun-stasiun tersebut dilakukan sekali pengukuran

CTD. Perjalanan dilanjutkan ke Stasiun 18. Di Stasiun 18 dilakukan pengukuran

CTD setiap 3 jam selama 24 jam. Pengukuran dilanjutkan di Stasiun berikutnya

yaitu Stasiun 19. Ketika tiba di Stasiun 20, tejadi cuaca buruk yang tidak

memungkinkan penurunan CTD. Pengukuran dilanjutkan di Stasiun 23.

Kerusakan CTD

Ketika tiba di Stasiun 25, terjadi masalah pada sensor CTD. Layar monitor

CTD di ruang

Dry Lab

tidak dapat menampilkan gambar. Tim survey

menyempatkan melakukan perbaikan CTD. Setelah dilakukan pengecekan dan

percobaan maka diduga kerusakan berasal dari kabel. Kabel

wireline

CTD adalah

kabel baja sepanjang 6600 meter yang didalamnya terisi kabel transmisi dan data

yang menghubungkan perangkat sensor di CTD dengan komputer di

dry lab

.

Kekuatan menahan beban dari kabel ini menurut buku petunjuknya adalah sebesar

3900 Ton.

Deskripsi perangkat keras CTD

Komponen

Berat

CTD

sensor + frame

30 kg

carrousel water sampler +

frame

(12)

TOTAL BERAT (berat

kosong di udara)

312 kg

Beban kabel CTD per kedalaman laut

Kedalaman CTD (m)

Beban kabel(kg)

Rata-rata

0

312

100

280

200

202

300

258

400

268

500

318

600

281

700

301

800

331

900

363

1000

339

1100

356

1200

368

1300

387

1400

416

1500

476

1639

600

2000

1000-1500

2500

1000-1500

3000

1000-1500

3500

1500-1700

4000

1500-1700

4500

1500-1700

5000

1500-1700

5250

1500-1700

(13)

5500

1500-1700

CTD casting 25H

Penurunan CTD pada 7 stasiun ini lebih berat beban kerja alatnya sebab

dilakukan kontinyu sebanyak 8 kali atau dilakukan setiap 3 jam selama 25 jam.

Pada kali terakhir penurunan pada kedalaman tinggi 4000-5500 meter. Naik dan

turun CTD set secara frekuentif tiap 3 jam mempengaruhi ketahanan kabel CTD,

ditambah besarnya beban (

winch load

) pada kabel terutama pada kedalaman

tinggi (2000-5500 meter) maka menyebabkan kerusakan. Seperti tertulis diatas

kabel transmisi data dsb menjadi satu dengan kabel baja, sehingga kerusakan pada

kabel data sensor ini erat kaitannya dengan penurunan ketahanan atau kualitas

kabel baja. Dalam hal ini resiko rusak adalah pada putusnya kabel data sensor atau

konslet kabel karena kemasukan air laut akibat renggangnya selubung kabel baja

di luarnya.

Percobaan dilakukan untuk mengetahui kerusakan, dengan menyambungkan

langsung kabel data+baja dari

winch

dengan port di komputer kendali operasi

CTD. Hasilnya tampak kembali tampilan di layar monitor operasional CTD

(14)

CTD seberat total 312 kg, maka kembali tampilan di layar monitor rusak. Ini

membuktikan hipotesa bahwa kerusakan CTD bukan pada perangkat sensornya

namun pada kabelnya.

Kepala tim Cina Wang Wei wu sejak awal mula cruise paling aktif dalam

mempersiapkan segala peralatan CTD hingga mengetes dan memperbaiki

kerusakannya. Hal yang baru bagi awak kapal Madidihang03 dalam bekerja

dengan CTD, demikian pula dengan tim lokal yang juga belum berpengalaman

dalam perbaikan CTD. Wei wu meyakinkan semua pihak, perwira kapal dan tim

lokal bahwa kerusakan sudah ditemukan dan mudah sehingga mudah

perbaikannya cukup dapat dilakukan di atas kapal dan dengan peralatan seadanya.

Yakni cukup dengan memotong bagian kabel dan mengikatnya kembali. Namun

melalui pertemuan Tim Cina-Tim lokal-Perwira kapal diambil kesimpulan untuk

melakukan perbaikan di darat. Hal ini disebabkan karena tiada satupun personel

kapal, tim lokal maupun tim Cina yang bersedia bertanggungjawab jika saat

diturunkan ke laut CTD lepas dan hilang. Pada hari-hari tersebut, kapal juga

mengalami krisis air bersih bahkan sehingga seluruh personel di kapal terpaksa

harus menghemat penggunaan air bersih. Akhirnya, nahkoda setelah berunding

dengan tim survey, memutuskan untuk bersandar ke Pelabuhan Bungus.

Sandar di Padang

Pada tanggal 3 Mei 2011 pagi hari kapal Madidihang03 merapat di dermaga PPS

Teluk Bungus. Selama didarat dilakukan pengisian air bersih, pembelian logistik

(15)

15

bahan makanan dan minuman sementara tim perbaikan yang terdiri dari teknisi

dari P3SDLP Jakarta, Ir.Bagus yang hadir ke Padang untuk membantu perbaikan,

beberapa teknisi kapal, teknisi tim lokal dan Katim Cina Wei wu menuju kota

Padang untuk membeli perangkat komponen untuk perbaikan CTD. Sore hari

pukul 17.00 CTD selesai diperbaiki dan kondisi telah dapat dipergunakan

kembali. Kawat baja+kabel data dipotong di bagian ujung dan dibuatkan simpul

kembali lalu diikat dengan

Clamp

jenis

Tiger Claw

. Terdapat perubahan bentuk

simpul tali baja penguat pada ujung kabel baja antara simpul asli pabrikan CTD

yang diganti dengan model simpul delapan yang biasa dipakai di kalangan

perkapalan.

Gambar simpul kawat-kabel orisinal

CTD SBE 911

(16)

Terjadi pergantian seorang anggota tim lokal asal LRKPL Bungus dengan

anggota lainnya juga asal Bungus. Seluruh peserta Cruise beristirahat bermalam

hingga pagi berikutnya tanggal 4 Mei kapal mulai berangkat melaut kembali pada

pukul 09.00 memanfaatkan kondisi pasang setempat. Pada 5 Mei 2011 kapal tiba

di Stasiun 32. Karena cuaca buruk, maka penurunan CTD batal dilakukan, kapal

Gambar. Simpul delapan (setelah perbaikan)

dengan ikatan

Tiger Claw

(17)

bergerak ke Stasiun 26, disana dimulai kembali oeprasional riset CTD hingga

akhir stasiun 37.

Pada kedalaman laut 1500 meter dilakukan tes CTD

casting

sedalam 1000

meter dan berhasil dengan simpul baru ikatan kawat baja masih tetap kuat pada

posisinya menahan beban hingga lebih 450 kilogram.

Casting

dilanjutkan pada

stasiun riset berikut dengan kedalaman maksimal 1500 meter hingga stasiun

terakhir 37.

JALUR YANG DILALUI KAPAL RISET MADIDIHANG03

10° 8° 6° 4° 2° 0° 2° Li nt an g 88° 90° 92° 94° 96° 98° 100° 102° 104° 106° 108° 110° Bujur Timur 12 18 25 26 28 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 23 30 31 32 33 34 35 36 37 29 27 SUMATERA JAWA = 25-h station = CTD station

(18)

CRUISE LOG

Hari, tanggal

Waktu

(WIB) Kegiatan Keterangan

Selasa,

19 April 2011 21.00 22.00 Kedatangan tim Cina di Muara Baru Kedatangan tim lokal di Muara Baru Kunjungan kamar masing-masing dan beberapa laboratorium di kapal

Rabu,

20 April 2011 09.00

Setting meteorologi balloon sounding Penyimpanan balon dan tabung helium

11.00 Kapal bertolak dari Muara Baru melaut

12.45 Kapal berhenti di tengah Teluk Jakarta

untuk memeriksa alat ukur survey dan check engine

Check CTD

- Ada masalah pada crane

- CTD baik.

Checkechosounder EK 60

- GPT menyala

- Perangkat lunak bekerja normal

- GPT tidak terhubung ke ethernet

- EK 60 tidak dapat dioperasikan

ADCP bisa dioperasikan

16.00 Kapal menuju Selat Sunda

19.00 Pelepasan balloon sounding pertama Gagal pada ketinggian 200 m

19.30 Pelepasan balloon sounding ke dua

Kamis, 21 April 2011 01.40 Tiba di Stasiun 1 Persiapan CTD Posisi : 06°30.056'LS, 104°59.655'BT Kedalaman laut : 500 m 01.45 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 458 m

02.25 Pelepasan balloon sounding

02.30 Perubahan rencana pelepasan balon yaitu

pada setiap stasiun CTD

02.45 Kapal bergerak ke stasiun selanjutnya

05.15 Tiba di Stasiun 2

Persiapan CTD Posisi : 06°38.829'LS, 104°30.066'BT Kedalaman laut : 1800 m

05.20 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 1009 m

08.50 Tiba di Stasiun 3.

Persiapan CTD

Adanya pergantian sensor di atas 2000 m yaitu pH, biosphisical dan altrimetri dilepas

Posisi : 06°48.105'LS, 104°00.180'BT Kedalaman laut : 1780 m

Cuaca cerah

09.14 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 1610 m

(19)

09.45 Pengangkatan CTD Winch load : 600 kg 13.15 Tiba di Stasiun 4 Persiapan CTD Posisi : 06°56.853'LS, 103°30.708'BT Kedalaman laut : 2800 m 13.20 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2000 m 17.25 Tiba di Stasiun 5

Persiapan CTD Posisi : 07°05.815'LS, 103°00.140'BT Kedalaman laut : 6385 m

17.37 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2500 m 21.59 Tiba di Stasiun 6 Persiapan CTD Posisi : 07°15.090'LS, 102°30.241'BT Kedalaman laut : 6388 m 22.20 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 4005 m

23.10 Pelepasan baloon sounding

Jumat, 22 April 2011 04.00 Tiba di Stasiun 7 Persiapan CTD Posisi : 07°23.978'LS, 102°00.183'BT Kedalaman laut : 5380 m 04.05 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 4534 m 06.10 Pengangkatan CTD

08.10 Kapal berhenti untuk melakukan

pendinginan mesin

Sistem kapal ada masalah sehingga pendinginan harus dilakukan dengan menghentikan perjalanan sementara.

11.25 Tiba di Stasiun 8 Posisi : 07°32.870'LS, 101°29.952'BT

Kedalaman laut : 5347 m

11.37 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 5003 m

13.05 Pengangkatan CTD

14.05 Pelepasan baloon sounding

14.40 CTD sudah di atas kapal

17.40 Tiba di Stasiun 9

Persiapan CTD

Posisi : 07°15.090'LS, 101°00.008' BT Kedalaman laut : 5380 m

17.44 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 4825 m

21.05 Ada masalah pada penggulungan kabel

CTD

21.25 CTD sudah di atas kapal

Sabtu, 23 April 2011 00.05 Tiba di Stasiun 10 Persiapan CTD Posisi : 07°50.873'LS, 100°29.740'BT Kedalaman laut : 5569 m 00.17 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2432 m 02.15 Pengangkatan CTD 05.20 Tiba di Stasiun 11

Persiapan CTD Posisi : 07°59.900'LS, 99°59.877'BT Kedalaman laut : 5700 m

05.25 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 5150 m

07.10 Pengangkatan CTD

10. 30 Pelepasan baloon sounding Pelepasan baloon sounding gagal

10.40 Persiapan rubber boat untuk perbaikan

JUV buoy

11.10 Perbaikan JUV buoy

11.15 Perbaikan engsel pada alat penurunan

CTD yang rusak

11.52 Pengangkatan rubber boat ke kapal

16.16 Buoy bekerja dengan baik

16.23 Kapal melanjutkan perjalanan

Minggu,

25 April 2011 07.00

Pelepasan baloon sounding

18.00 Pelepasan baloon sounding

Senin,

26 April 2011 10.15 10.20 Tiba di Stasiun 12 Penurunan CTD ke 1 di Stasiun 12 Posisi : 01°29.993'LS, 90°00.133'BT

Kedalaman laut : 4268.57 m Kedalaman CTD : 1500 m

11.45 CTD sudah di atas kapal

13.04 Penurunan CTD ke 2 di Stasiun 12 Posisi : 01°29.073'LS, 90°01.148'BT

Kedalaman laut : 4268.57 m Kedalaman CTD : 1500 m

14.30 CTD sudah di atas kapal

16.35 Penurunan CTD ke 3 di Stasiun 12 Posisi : 01°30.972'LS, 89°58.928'BT

Kedalaman laut : 4225 m Kedalaman CTD : 1500 m

17.46 CTD sudah di atas kapal

19.00 Penurunan CTD Penurunan CTD dibatalkan karena

kapal terbawa arus

(20)

20.05 CTD sudah di atas kapal

22.05 Penurunan CTD ke 5 di Stasiun 12 Posisi : 01°28.869'LS, 90°01.322'BT

Kedalaman laut : 4733 m Kedalaman CTD : 1505 m

23.05 CTD sudah di atas kapal

23.30 Pelepasan baloon sounding

Selasa, 27 April 2011

01.17 Penurunan CTD ke 6 di Stasiun 12 Posisi : 01°30.893'LS, 89°58.873'BT

Kedalaman laut : 4217 m Kedalaman CTD : 1514 m

02.35 CTD sudah di atas kapal

04.05 Penurunan CTD ke 7 di Stasiun 12 Posisi : 01°30.081'LS, 90°00.049'BT

Kedalaman laut : 4217 m Kedalaman CTD : 1505 m

05.18 CTD sudah di atas kapal

06.30 Pelepasan baloon sounding

07.13 Penurunan CTD ke 8 di Stasiun 12 Posisi : 01°30.359'LS, 90°00.122'BT

Kedalaman laut : 4217 m Kedalaman CTD : 3700 m

09.35 CTD sudah di atas kapal

11.00 Tiba di Stasiun 13

Persiapan CTD

Posisi : 01°15.106'LS, 89°59.958'BT Kedalaman laut : 3500 m

11.05 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 3205 m

13.10 CTD sudah di atas kapal

14.45 Tiba di Stasiun 14

Persiapan CTD

Posisi : 01°00.296'LS, 89°59.927'BT Kedalaman laut : 3200 m

14.50 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2910 m

16.44 CTD sudah di atas kapal

18.10 Tiba di Stasiun 15

Persiapan CTD Posisi : 00°45.248'LS, 90°00.134'BT Kedalaman laut : 3189 m

18.17 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2658 m

19.55 CTD sudah di atas kapal

21.10 Tiba di Stasiun 16

Persiapan CTD

Posisi : 00°30.154'LS, 90°00.056'BT Kedalaman laut : 3402 m

21.23 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2645 m

22.58 CTD sudah di atas kapal

23.07 Kapal bergerak ke stasiun berikutnya

Rabu, 28 April 2011 00.25 Tiba di Stasiun 17 Persiapan CTD Posisi : 00°15.168'LS, 90°00.140'BT Kedalaman laut : 3225.32 m 00.34 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2527 m 01.45 Pengangkatan CTD

02.15 CTD sudah di atas kapal

04.00 Tiba di Stasiun 18

04.06 Penurunan CTD ke 1 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.036'LS, 89°59.144'BT

Kedalaman laut : 4177 m Kedalaman CTD : 1534 m

04.38 Pengangkatan CTD

05.10 CTD sudah di atas kapal

07.25 Penurunan CTD ke 2 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.441'LS, 89°59.356'BT

Kedalaman laut : 4010 m Kedalaman CTD : 1509 m

07.45 Pengangkatan CTD

08.05 Pelepasan baloon sounding

08.18 CTD sudah di atas kapal

09.50 Penurunan CTD ke 3 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.918'LS, 90°00.596'BT

Kedalaman laut : 4312.78 m Kedalaman CTD : 1487 m

10.44 CTD sudah di atas kapal

12.05 Pelepasan baloon sounding

12.20 Penurunan CTD ke 4 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.404'LU, 89°58.509'BT

Kedalaman laut : 4078 m Kedalaman CTD : 1513 m

13.40 CTD sudah di atas kapal

16.26 Penurunan CTD ke 5 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.415'LS, 89°58.583'BT

Kedalaman laut : 4049 m Kedalaman CTD : 1505 m

17.06 Pengangkatan CTD

(21)

19.02 Penurunan CTD ke 6 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.040'LS, 90°00.299'BT Kedalaman laut : 4191 m

Kedalaman CTD : 1508 m

19.58 CTD sudah di atas kapal

21.50 Penurunan CTD ke 7 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.152'LS, 90°00.111'BT

Kedalaman laut : 4354 m Kedalaman CTD : 1509 m

22.41 CTD sudah di atas kapal

23.56 Pelepasan baloon sounding

Kamis, 29 April 2011

01.00 Penurunan CTD ke 8 di Stasiun 18 Posisi : 00°00.145'LS, 90°00.245'BT

Kedalaman laut : 4144 m Kedalaman CTD : 2504 m

02.46 CTD sudah di atas kapal

09.25 Tiba di Stasiun 19 Persiapan CTD Posisi : 00°15.011'LS, 90°00.237'BT Kedalaman laut : 3965 m 09.30 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 2641 m 10.31 Pengangkatan CTD

11.23 CTD sudah di atas kapal

13.00 Tiba di Stasiun 20

Pengukuran CTD dibatalkan. Perjalanan dilanjutkan ke stasiun berikutnya.

Pengukuran CTD dibatalkan untuk dua stasiun berikutnya yaitu Stasiun 21 dan Stasiun 22, karena cuaca tidak berangsur pulih.

Terjadi cuaca buruk.

Gelombang mencapai 2 – 3 m. Tekanan udara semakin menurun. Kecepatan angin membesar.

21.00 Tiba di Stasiun 23

Persiapan CTD

Posisi : 01°14.845'LU, 90°00.060'BT Kedalaman laut : 2169 m

21.50 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 1300 m

22.45 CTD sudah di atas kapal Stasiun 24 dilewat, kapal bergerak

langsung ke Stasiun 25. Jumat, 30 April 2011 10.15 Tiba di Stasiun 25 Persiapan CTD Posisi : 00°00.140'LS, 91°00.099'BT Kedalaman laut : 4659 m

10.20 Penurunan CTD ke 1 di Stasiun 25 Kedalaman CTD : 1507 m

10.55 Pengangkatan CTD

11.20 CTD sudah di atas kapal

13.05 Penurunan CTD ke 2 di Stasiun 25

Pengukuran gagal karena ada masalah pada sistem pengukran CTD, maka dilakukan pemeriksaan untuk mencari solusi.

Tampilan perangkat lunak CTD

mengalami error. Tidak ada koneksi

antara perangkat lunak dengan CTD

SBE 11 plus di deck. Selanjutnya, tim

survey melakukan pemeriksaan CTD

SBE 9 plus dengan tes kabel

langsung ke CTD SBE 11 plus.

Hasilnya CTD dapat bekerja normal. Selanjutnya tim survey melakukan pemeriksaan kabel transmiter. Hasilnya kabel tidak bekerja normal.

18.30 Pelepasan baloon sounding

21.30 Rapat internal pemimpin kapal dan

pemimpin tim survey

Hasil rapat adalah kapal segera ransit ke Teluk Bungus untuk perbaikan CTD, suplai kebutuhan kapal termasuk air tawar yang telah mengalami krisis

Selasa, 3 Mei 2011

10.35 Tiba di Teluk Bungus Perbaikan CTD dan suplai kebutuhan

kapal Rabu,

4 Mei 2011

09.40 Kapal bertolak dari Teluk Bungus

melanjutkan survey MOMSEI

16.47 Test CTD dan wire. Posisi : 00°48.151'LS, 99°19.882'BT

Kedalaman Laut : 1489 m Kedalaman CTD : 924 m Seluruh sistem pengukuran CTD dapat bekerja normal

Kamis,

5 Mei 2011 13.45

Pelepasan baloon sounding

13.25 Tiba di Stasiun 32 Cuaca buruk, kapal berhenti 1 jam

menunggu cuaca yang bagus untuk penurunan CTD

(22)

23.55 Tiba di stasiun 26 Sabtu,

7 Mei 2011

00.00 Penurunan CTD ke 1 di Stasiun 26 Posisi : 00°00.045'LU, 92°00.522'BT.

Kedalaman laut : 4644.02 m Kedalaman CTD: 1032 m

00.45 Pengangkatan CTD Kapten meminta agar CTD diangkat

segera karena arus laut kuat

01.05 CTD sudah di atas kapal

04.00 Penurunan CTD ke 2 di Stasiun 26 Posisi : 00°01.656'LU, 92°57.313'BT.

Kedalaman laut : 4643.9 m Kedalaman CTD: 1013 m

04.45 CTD sudah di atas kapal

06.00 Penurunan CTD ke 3 di Stasiun 26 Posisi : 00°00.073'LU, 92°00.731'BT.

Kedalaman laut : 4643 m Kedalaman CTD : 970 m

06.43 Pengangkatan CTD

07.02 CTD sudah di atas kapal

10.06 Penurunan CTD ke 4 di Stasiun 26 Posisi : 00°00.084' LU, 92°00.171'BT.

Kedalaman laut : 4875 m Kedalaman CTD : 1003 m

10.36 Pengangkatan CTD

11.10 CTD sudah di atas kapal

13.01 Penurunan CTD ke 5 di Stasiun 26 Posisi : 00°01.692'LU, 91°57.623'BT.

Kedalaman laut : 4642.84 m Kedalaman CTD : 973 m

13.38 Pengangkatan CTD

14.04 CTD sudah di atas kapal

15.05 Penurunan CTD ke 6 di Stasiun 26 Posisi : 00°00.270'LU, 92°01.395'BT.

Kedalaman laut: 4642 m Kedalaman CTD: 1005 m

15.31 Pengangkatan CTD

16.07 CTD sudah di atas kapal

18.12 Penurunan CTD ke 7 di Stasiun 26 Posisi : 00°01.505'LU, 91°57.033'BT.

Kedalaman laut: 4642.81 m Kedalaman CTD : 1000 m

19.14 CTD sudah di atas kapal

20.36 Penurunan CTD ke 8 di Stasiun 26 Posisi : 00°00.767'LS, 92°01.834'BT.

Kedalaman laut: 4642.81 m Kedalaman CTD : 1013m

21.30 CTD sudah di atas kapal

21.35 Kapal bergerak menuju Stasiun 27

Minggu,

8 Mei 2011 02.30 Tiba di Stasiun 27 Persiapan CTD Posisi : 00°00.108'LS, 93°00.527'BT Kedalaman laut: 4622.8 m

02.40 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 1006 m

03.33 CTD sudah di atas kapal

03.50 Kapal bbergerak menuju Stasiun 28

08.10 Tiba di Stasiun 28

08.17 Penurunan CTD ke 1 di Stasiun 28 Posisi : 00°00.117'LS, 93°57.613'BT

Kedalaman laut: 4601 m Kedalaman CTD:1034 m

09.10 CTD sudah di atas kapal

10.52 Penurunan CTD ke 2 di Stasiun 28 Posisi : 00°00.706'LU, 94°01.678'BT

Kedalaman laut : 4549 m Kedalaman CTD : 1084 m

11.45 CTD sudah di atas kapal

14.40 Penurunan CTD ke 3 di Stasiun 28 Posisi : 00°01.055'LS, 93°56.824'BT

Kedalaman laut: 4603.14 m Kedalaman CTD: 1009 m

15.34 CTD sudah di atas kapal

17.25 Penurunan CTD ke 4 di Stasiun 28 Posisi : 00°00.053'LS, 94°01.661'BT

Kedalaman laut: 4598 m Kedalaman CTD: 1057 m

17.51 Pengangkatan CTD

20.48 Penurunan CTD ke 5 di Stasiun 28 Posisi : 00°00.498'LS, 93°57.608'BT

Kedalaman laut: 4.605 m Kedalaman CTD: 1042 m

21:40 CTD sudah di atas kapal

(23)

Kedalaman laut: 4598 m Kedalaman CTD : 1026 m

23.15 Pengangkatan CTD

23.40 CTD sudah di atas kapal

Senin,

9 Mei 2011 02.28 Penurunan CTD ke 7 di Stasiun 28 Posisi : 00°00.230'LS, 94°00.403'BT Kedalaman laut: 4598.53 m

Kedalaman CTD: 1024 m

03.15 CTD sudah di atas kapal

05.00 Penurunan CTD ke 8 di Stasiun 28 Posisi : 00°00.770'LS, 94°04.291'BT

Kedalaman laut: 4592.14 m Kedalaman CTD: 1035 m

05.24 Pengangkatan CTD

05.52 CTD sudah di atas kapal

05.30 Kapal bergerak menuju Stasiun 29

09.28 Tiba di Stasiun 29

Penurunan CTD

CTD dinaikkan kembali

karena wire masuk ke arah kapal.

11.03 Penurunan CTD ulang Posisi : 00°00.445'LS, 95°00.065'BT

Kedalaman laut: 4643 m Kedalaman CTD: 1010 m

11.54 CTD sudah di atas kapal

14.55 Tiba di Stasiun 30

Persiapan CTD

Posisi : 00°29.833'LS, 95°19.360'BT Kedalaman perairan: 4620 m

15.01 Penurunan CTD Kedalaman CTD: 1019 m

15.47 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak ke Stasiun 31

18.45 Tiba di Stasiun 31

Persiapan CTD

Posisi : 01°00.159'LS, 95°37.623'BT Kedalaman laut : 4701.70 m

18.50 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 1000 m

19.10 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Stasiun 32

22.20 Tiba di Stasiun 32 Posisi : 01°30.325'LS, 95°58.384'BT

Kedalaman laut: 4480 m

22.25 Penurunan CTD Kedalaman CTD: 1000 m

23.05 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Stasiun 33

Selasa,

10 Mei 2010 02.00 Tiba di Stasiun 33 Persiapan CTD Posisi : 02°00.492'LS, 96°15.247'BT Kedalaman laut: 4827 m

02.17 Penurunan CTD Kedalaman CTD: 1009 m

02.55 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Stasiun 34

06.00 Tiba di Stasiun 34 Persiapan CTD Posisi : 02°30.081'LS, 96°33.816'BT Kedalaman laut: 4897.07 m 06.02 Penurunan CTD Kedalaman CTD: 1000 m 06.20 Pengangkatan CTD

06.50 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Stasiun 35

09.45 Tiba di Stasiun 35

Persiapan CTD

Posisi : 03°00.137'LS, 96°52.472'BT Kedalaman laut: 5178 m

10.02 Penurunan CTD Kedalaman CTD: 1011 m

10.40 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Stasiun 36

13.45 Tiba di Stasiun 36

Persiapan CTD Posisi : 03°29.951'LS, 97°11.652'BT Kedalaman laut : 4985.98 m

13.50 Penurunan CTD Kedalaman CTD: 1034 m

14.30 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Stasiun 37

18.40 Tiba di Stasiun 37

Persiapan CTD

Posisi : 04°00.280'LS, 97°99.988' BT Kedalaman laut: 5171 m

18.48 Penurunan CTD Kedalaman CTD : 1000 m

19.26 CTD sudah di atas kapal Kapal bergerak menuju Muara Baru

(24)

VI.

Ucapan Terima Kasih

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat

dalam keberhasilan pelaksanaan layar MOMSEI 20 April – 14 Mei 2011

(25)

Gambar

Tabel 1 Peserta layar MOMSEI 2011 di Kapal Latih dan Riset Madidihang 03
Gambar 2 Seabird type SBE 9  11 plus  ditambah sensor pH meter dirangkai dengan
Gambar 3 Diagram alir akuisisi data CTD
Gambar ... Alat ukur meterorologi dengan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam waktu 1 (satu) tahun sejak ditetapkan Keputusan ini, Balai/Lembaga Uji sebagaimana dimaksud Diktum PERTAMA harus memenuhi persyaratan sebagai Laboratorium Penguji

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Untuk mempermudah penelitian yang akan dilakukan dan mempertajam permasalahan yang akan dibahas, maka penulis membatasi permasalahan tersebut pada

jam duabelas tengah malam dan berakhirnya -tarikh yang kalian ada adakan itu pada pertengahan malam berikutnya, dengan ini kalian telah menjadikan dalam sehari adanya dua waktu

• Terwujudnya kemandirian pertanian dan pangan secara efisien sebagai penggerak (penyangga) perekonomian nasional yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.. Tahap 4:

3 Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas - Jenis eksposur (contoh: tagihan beragun rumah tinggal). 4 Bank bertindak sebagai

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik 4.3 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relavan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database