III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
A. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Terletak di tengah Kota Boyolali dengan ketinggian +430 m di atas permukaan laut. Jenis tanah yaitu andosol coklat.
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) mulai dari Tanggal 30 Maret 2016 sampai 27 Mei 2016.
C. Alat dan Bahan a. Alat 1) Cangkul 2) Gembor 3) Mulsa 4) Sujen 5) Gelas ukur 6) Timbangan 7) Alat tulis 8) Penggaris 9) Pelubang mulsa 10) Pisau 11) Krat 12) Tali Rafia b. Bahan
1) Benih Pakcoy (Brassica rapaL.) dan Bibit Bawang Daun (Allium fistulosum L.)
2) Tanah
3) Pupuk Bokashi 4) Pupuk Cair Organik
D. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan selama Tugas Akhir (TA) di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, meliputi:
1. Praktik Lapang
Serangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa dengan cara terjun langsung mengikuti kegiatan di Desa Sidoharjo Rt 5 Rw 10 Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Tugas Akhir ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kegiatan budidaya pakcoy dan bawang daun dari awal tanam hingga akhir tanam.
2. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini ada 3 perlakuan antara lain :
a. Perlakuan 1 = PakcoyYang Ditanam secara sendiri-sendiri b. Perlakuan 2 = Bawang DaunYang Ditanam secara sendiri-sendiri
c. Perlakuan 3 = Pakcoy dan Bawang daun Yang Ditanam secara Bersamaan Tiap perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Jumlah blog ada 3 dan tiap blog terdiri dari 3 perlakuan. Tanaman pakcoy yang ditanam secara sendiri-sendiripada bedengan berukuran 1 x 1 m dengan jarak antar tanaman 20 x 20 cm, sehingga dalam 1 bedengan jumlah tanaman pakcoy ada 25 tanaman. Untuk tanaman bawang daunyang ditanam secara sendiri-sendiri pada bedengan berukuran 1 x 1 m dengan jarak antar tanaman 20 x 20 cm, sehingga dalam 1 bedeng jumlah tanaman bawang daun ada 25 tanaman. Untuk penanaman pakcoy dan bawang daun secara bersamaan ditanam pada bedenganberukuran1 x 1 m dengan jarak antar tanaman 20 x 20 cm, sehingga dalam 1 bedengan jumlah pakcoy ada 15 tanaman dan jumlah bawang daun ada 10 tanaman. Sampel yang diamati tiap bedengan pada perlakuan sendiri-sendiri ada 4 tanaman, namun untuk bedengan dengan pola penanaman bersamaan jumlah sampel yang diamati ada 4 tanaman terdiri dari 2 sampel tanaman pakcoy dan 2 sampel tanaman bawang daun.
Sampel yang diamati diambil dari bagian tengah bedengan. Adapun gambar denah lahan seperti tersaji pada (Gambar 3. 1).
3. Cara Kerja a. Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Pembibitan adalah kegiatan menyediakan bibit yang sehat. Tujuan dilakukannya pembibitan ini adalah untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Media yang digunakan untuk pembibitan ini adalah tanah dan campuran pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 yang sudah dihaluskan dan dicampur hingga homogen. Polibag yang dipakai berukuran panjang 4 cm dan lebar 2 cm, polibag diisi dengan media campuran tanah dan pupuk kandang setinggi 3 cm. Polibag kemudian dibasahkan terlebih dahulu sampai kapasitas lapang kemudian benih dapat dimasukkan ke dalam polibag sedalam 2 cm, dalam satu polibag diisi satu benih pakcoy. Benih yang digunakan adalah varietas Dakota yang diproduksi oleh PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) (Gambar 3. 2). Waktu penyiraman benih pakcoy pada pagi dan sore hari. Benih yang baik akan tumbuh setelah 3 – 5 hari.
Gambar 3. 1 Denah Lahan Tugas Akhir
Bersamaan
Bersamaan
Setelah berdaun 4 – 6 helai (kira-kira berumur 2 minggu sejak biji disemaikan) (Gambar 3. 3) tanaman dapat dipindahkan ke bedeng penanaman.
Bibit tanaman bawang daun yang digunakan adalah anakan bawang daun atau bibit bawang daun muda. Bibit bawang daun yang berumur 2 bulan sudah siap untuk dijadikan bibit tanaman. Dipilih bibit tanaman bawang daun yang memiliki rumpun banyak. Anakan
Gambar 3. 2 Benih Pakcoy
bawang daun yang sudah dipisahkan dari rumpunnya kemudian dibersihkan akar-akarnya dari tanah, dan dibuang daun serta akarnya yang sudah tua atau yang terlihat layu, apabila rumpun anakan terdiri dari cukup banyak batang anakan, dipisahkan menjadi beberapa bagian, dimana setiap bagiannya terdiri atas 1 – 3 batang
Papas daun bagian atas untuk mengurangi penguapan. Pemapasan dilakukan kira-kira sepertiga bagian dari atas. Pemapasan juga akan merangsang tumbuhnya tunas baru. Bibit bawang daun yang telah disiapkan bisa langsung ditanam. Bila bibit tersebut tidak langsung ditanam, sebaiknya lama penyimpanan tidak lebih dari 5-7 hari dengan penyimpanan di tempat teduh dan lembab (Gambar 3.4).
b. Pengolahan Lahan dan Pembuatan Bedengan
Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum tanaman dipindahkan dari persemaian. Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman, batu yang ada pada lahan agar tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Mula-mula tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam kurang lebih 30 cm agar tanah menjadi gembur dan menjadi remah, sehingga aerasinya berjalan baik dan zat-zat beracun pun akan hilang. Penggemburan
tanah dapat menciptakan kondisi yang dibutuhkan oleh tanaman agar mampu tumbuh dengan baik. Kemudian tanah ini diistirahatkan selama 3 atau 4 hari untuk memperbaiki keadaan tata udara atau aerasi. Langkah selanjutnya adalah pembuatan blok sebagai ulangan, tiap blok terdiri atas 3 bedengan dengan ukuran bedengan dengan lebar 1 m, panjang 1 m dan tinggi 20 cm (Gambar 3. 5).
Tujuan pembuatan bedengan adalah untuk mengatur jarak tanam dan mencegah akar tanaman pakcoy dan bawang daun tidak tergenang air. Jarak antar bedengan adalah +40 cm, hal ini dilakukan agar mempermudah dalam perawatan tanaman. Setelah pembuatan bedengan lalu pemberian pupuk dasar yang menggunakan pupuk kandang, kebutuhan pupuk sebanyak 2,5 kg/m2. Pembenaman pupuk kandang dilakukan dengan meletakkan pupuk dalam jalur atau parit kecil yang telah dibuat sepanjang bedengan, kemudian ditutup lagi dengan pembalikan tanah ke bagian atas lahan, lalu bedengan diratakan agar pada saat pemasangan mulsa hasilnya lebih rapi.
c. Pemasangan dan Pelubangan Mulsa
Pemberian mulsa ini bertujuan untuk melindungi permukaan tanah dari erosi, menjaga kelembaban dan struktur tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma. Mulsa plastik hitam perak (MPHP) yang digunakan berukuran lebar 120 cm. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan dua orang, agar mulsa dapat terpasang dengan kencang. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga mudah ditarik dan hasil pemasangan mulsa rapi (Gambar 3. 6).
Untuk menguatkan plastik mulsa tersebut, diberikan sujen/bambu kecil yang telah dipotong-potong sekitar 10 – 15 cm. Pemberian sujen/bambu kecil ini diberikan di setiap sisi kanan dan kiri mulsa tersebut yang membentuk huruf U kemudian ditancapkan ke tanah. Setelah mulsa dipasang dilakukan pelubangan mulsa dengan menggunakan alat pelubang mulsa (Gambar 3. 7). Jarak tanam yang digunakan pada budidaya tanaman pakcoy dan bawang daun adalah 20 cm × 20 cm.
d. Penanaman
Penanaman merupakan proses pemindahan bibit dari persemaian ke kebun. Penanaman dilakukan pada bibit pakcoy yang berumur 14 hari atau sudah berdaun 4 - 6 helai dan bibit bawang daun berukuran 10 – 15 cm ini, karena dipastikan sistem perakarannya sudah kuat. Penanaman/proses transplanting dilakukan pada sore hari agar menghindari stress yang berlebih pada tanaman. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu sedalam + 7 cm dengan menggunakan jari (Gambar 3. 8).
Selanjutnya mengambil bibit tanaman pakcoy dan mengepal polibag tersebut agar memudahkan dalam mengeluarkan bibit. Bibit pakcoy ditanam sampai batas leher akar (Gambar 3. 9). Bibit bawang daun yang sudah siap dipindah tanam terlebih dahulu dipotong sebagian daun dan akar, selanjutnya ditanam dalam tiap lubang sampai pangkal batang, akar-akar tanaman juga ditata secara menyebar. Kemudian lubang tanam ditutup dengan tanah dan dipadatkan pelan-pelan agar tanaman dapat berdiri tegak (Gambar 3. 10)
Gambar 3. 8 Membuat lubang tanam sedalam + 7 cm
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman sangatlah penting dilakukan, karena selama masa pertumbuhan, tanaman tidak selamanya menghasilkan tanaman yang sehat dan terkadang mengalami gangguan dari gulma dan hama. Pemeliharaan juga merupakan salah satu faktor penentu dalam produktivitas tanaman. Semakin baik cara pemeliharaan tanaman, maka semakin tinggi pula produktivitas tanaman dan begitu juga sebaliknya. Tanaman pakcoy dan bawang daun sering menghadapi ancaman serangan hama maupun penyakit. Maka dari itu, pemeliharaan yang dilakukan untuk budidaya pakcoy dan bawang daun organik ini meliputi :
1) Penyiraman
Air merupakan unsur yang sangat penting bagi semua mahluk hidup dan termasuk dalam faktor primer yang dibutuhkan oleh tanaman termasuk juga bawang daun. Air dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melarutkan unsur hara dalam tanah dengan begitu akan mempermudah bagi tanaman dalam menyerap unsur hara, selain itu air juga berperan dalam mengatur suhu tubuh tanaman. Kegiatan penyiraman tanaman dilakukan secara intensif karena tanaman pakcoy dan bawang daun memerlukan air yang cukup (Gambar 3.
11). Penyiraman tanaman pakcoy dan bawang daun menyesuaikan dengan beberapa hal seperti umur tanaman, kondisi tanaman, lingkungan dan tanah.
Penyiraman tanaman dilakukan seperlunya, penyiraman yang berlebihan dapat membuat lahan menjadi terlalu becek dan dapat mendorong pertumbuhan cendawan dan bakteri penyebab penyakit. Penyiraman baik dilakukan pada pagi atau sore hari.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu, gulma yang tumbuh mengganggu di lahan sayuran harus dicabut dan dibuang dengan menggunakan arit atau secara manual dengan tangan, kemudian tanah disekitar tanaman digemburkan. (Gambar 3. 12). Penyiangan harus dilakukan sesering mungkin agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Gulma tidak hanya menjadi pesaing dalam memperoleh unsur hara dengan sayur yang ditanam, melainkan juga dapat menjadi sumber bersarangnya hama dan penyakit.
3) Penyulaman
Tindakan penyulaman pada tanaman pakcoy dan bawang daun dilakukan pada tanaman yang mati di lahan budidaya. Penyulaman dapat dilakukan 2-7 hari setelah tanam, agar tumbuh tanaman lebih seragam dan hasilnya akan optimal.
4) Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan apabila tanah terlihat padat atau akar mulai timbul di permukaan, pembumbunan di lakukan dengan hati-hati supaya tidak merusak daun dan akar tanaman. Tujuan dari pembumbunan ini adalah untuk memperbaiki aerasi tanah, memperbaiki tumbuh tanaman dan menekan pertumbuhan gulma. 5) Pemberian pupuk susulan
Pemberian pupuk susulan berupa pupuk cair organik untuk budidaya pakcoy dan bawang daun dengan menggunakan pupuk organik cair urin sapi yang bahan-bahannya terdiri dari urin sapi 60 liter, bekatul 3 kg dan tetes tebu 5 liter. Langkah-langkah Gambar 3. 12 Penyiangan Gulma Penggangu tanaman Pakcoy
pembuatan POC diawali dari memasukan bahan secara bergantian kedalam suatu wadah berupa ember, agar semua bahan penyusun POC menyatu maka selama proses pembuatan bahan-bahan harus terus diaduk hingga homogen. Setelah itu tutup ember dan didiamkan selama 7 hari, agar pupuk dapat terfermentasi. Pupuk diletakkan ditempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari secara langsung, agar mikroorganisme dalam pupuk tersebut tidak mati. Setiap harinya selama proses fermentasi pupuk diaduk selama 5 menit agar tidak terjadi pengendapan. Setelah 7 hari pupuk siap digunakan, pupuk yang sudah jadi tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Pemberian pupuk susulan berupa pupuk cair organik ini pada pagi hari dan di lakukan satu minggu sekali, agar tanaman mendapatkan suplai unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman pakcoy dan bawang daun (Gambar 3. 13).
Gambar 3. 13 Pemberian Pupuk Cair Organik Pada Tanaman Pakcoy
f. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama penyakit pada tanaman pakcoy dan bawang daun dilakukan dengan 2 cara yaitu, secara manual dan penggunaan pestisida hayati. Pengendalian secara manual dilakukan dengan mengambil bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit, jika menemukan hama yang menyerang tanaman langsung saja dimatikan untuk memutus siklus hidupnya, pengendalian ini dilakukan pada tanaman pakcoy. Hama yang menyerang tanaman pakcoy yaitu ulat daun (Gambar 3. 14) dan belalang (Gambar 3. 15), untuk pengendaliannya dilakukan secara manual yaitu dengan mengambil hama dan bagian tanaman yang diserang hama.
Gambar 3. 16 Hama Uret menyerang Tanaman Bawang Daun Gambar 3. 15 Hama Belalang Menyerang Tanaman Pakcoy
Untuk tanaman bawang daun hama yang menyerang yaitu uret tanah yang merusak akar tanaman bawang daun dan mengakibatkan tanaman bawang daun membusuk dan mati (Gambar 3. 16). Pengendalian hama bawang daun yaitu menggunakan pestisida alami, pestisida alami yang digunakan adalah serbuk pestisida organik buatan pabrik yang berbentuk butiran berwarna merah. Cara pengaplikasian pestisida ini yaitu dengan membuat lubang yang melingkari tanaman dengan kedalaman 2-3 cm, lalu serbuk pestisida tersebut di masukkan ke dalam lubang secara merata dan menutupi lubang kembali dengan tanah.
g. Pemanenan
Tanaman pakcoy akan dipanen setelah berumur 30-35 hari. Cara panen tanaman pakcoy adalah dengan cara memotong bagian pangkal batang yang berada diatas tanah dengan menggunakan pisau yang tajam. Kriteria pakcoy yang siap dipanen adalah dengan melihat keadaan fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Tanaman bawang daun dapat dipanen pada umur 50-60 hari setelah tanam, pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman bawang daun dari media. Kriteria bawang daun siap dipanen adalah tanaman bawang daun sudah berumpun 5 – 7.
h. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen yang dilakukan adalah: 1) Pemotongan Bagian Tanaman yang Rusak
Setelah hasil panen dikumpulkan segera dibersihkan dari tanah yang menempel dan memotong bagian tanaman yang tidak berguna. Pada tanaman pakcoy bagian tanaman yang di potong yaitu daun yang rusak akibat serangan hama atau daun yang layu.
Pemotongan bagian tanaman yang rusak dapat menggunakan pisau tajam maupun dengan tangan langsung. Untuk tanaman bawang daun bagian tanaman yang di potong yaitu daun yang
mengkuning atau daun kering, dengan cara memotong bagian yang rusak menggunakan tangan (Gambar 3. 17).
2) Pencucian
Pencucian pada tanaman pakcoy dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir, hal ini dilakukan agar tanaman pakcoy bersih dari tanah atau kotoran yang menempel pada daun.
Pencucian pakcoy ini dilakukan agar tampilan pakcoy lebih menarik dan tanaman pakcoy tidak mudah rusak (Gambar 3. 18). Setelah pakcoy dicuci bersih lalu pakcoy ditiriskan pada wadah plastik agar air yang masih ada pada tanaman pakcoy hilang atau mengering (Gambar 3. 19). Untuk tanaman bawang daun tidak dilakukan pencucian hasil tanaman.
Gambar 3. 18 Mencuci Pakcoy
3) Pengemasan
Tanaman pakcoy yang sudah kering lalu di ikat dengan menggunakan label isolasi agar tanaman pakcoy tidak mudah patah dan mempermudah dalam pengemasan (Gambar 3. 20). Tanaman pakcoy dikemas ke dalam plastik dari jenis plastik PP atau jenis plastik PE, kantong plastik diberi lubang pada beberapa bagian permukaannya untuk sirkulasi udara. Kegunaan dari kemasan ini adalah tampilan pakcoy akan tampak bersih dan mewah, mengurangi penguapan yang berlebih untuk memperpanjang shelf life, dan mengurangi kemungkinan kontaminasi, selanjutnya plastik di tutup atau disteples.
Berat setiap kemasan sekitar 250 g. Susun hasil kemasan secara rapi di dalam boks plastik untuk selanjutnya siap dijual
(Gambar 3. 21), untuk tanaman bawang daun diikat dengan tali, berat setiap ikat yaitu 500 g.
i. Pemasaran
Pemasaran produk pakcoy organik tidak bisa langsung dipasaran seperti sayuran-sayuran pada umumnya yang dipasarkan di pasar tradisional, untuk tanaman bawang daun organik dijual ke perantara atau distributor. Produk pakcoy organik sayuran ini dipasarkan di instansi pendidikan dan instansi pemerintah hal ini akan meningkatkan harga jual, harga pakcoy sendiri yaitu Rp. 6.000 per pack. Jalur pemasaran tanaman pakcoy yaitu petani dan langsung ke konsumen, untuk bawang daun organik dimulai dari petani, kemudian dijual ke perantara atau distributor. Harga jual bawang daun yaitu Rp. 10.000 per 500 g, di jual ke pasar tradisional dan terakhir dibeli oleh konsumen.
j. Variabel Pengamatan
Pengamatan pakcoy dam bawang daun dilakukan dengan mengambil 4 sampel tanaman pada masing-masing perlakuan penanaman secara sendiri-sendiri, sedangkan pada perlakuan penanaman secara bersamaan pada tanaman pakcoy mengambil 2 sampel dan bawang daun mengambil 2 sampel, adapun pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Tinggi tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman pakcoy dimulai dari pangkal batang hingga titik tumbuh batang. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 7 (HST). Untuk tanaman bawang daun mengukur tinggi tanaman dari pangkal batang hingga ujung daun. Pengamatan dilakukan 1 minggu sekali setelah tanaman berumur 7 (HST).
2) Jumlah daun
Pengamatan jumlah daun pakcoy dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna, yang dilakukan seminggu sekali sejak umur tanaman 7 (HST). Untuk tanaman bawang daun jumlah daun dihitung dengan menghitung semua daun. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 7 (HST).
3) Lebar daun (cm)
Pengukuran lebar daun tanaman pakcoy terletak pada bagian tengah daun karena titik terlebar daun pakcoy ada pada bagian tengahnya. Pengukuran dilakukan seminggu sekali sejak tanaman berumur 7 (HST). Pada daun tanaman bawang daun pengukuran lebar daun terletak pada tengah daun yang sudah ditekan, karena bagian tersebut merupakan bagian paling lebar dari daun tanaman bawang daun. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 7 (HST).
4) Menghitung panjang akar (cm)
Menghitung panjang akar dilakukan pada saat pakcoy setelah dipanen dengan mengukur panjang akar dari bagian pangkal hingga ujung akarnya. Pada tanaman bawang daun yang setelah dipanen, pengukuran panjang akar dari pangkal hingga ujung akarnya. 5) Berat Pakcoy dan bawang daun/ Tanaman (g)
Setiap tanaman pakcoy ditimbang setelah dibuang akarnya, penimbangan tanaman pakcoy dilakukan setelah berumur 4 minggu/panen. Sedangkan tiap tanaman bawang daun ditimbang dengan akarnya, penimbangan tanaman bawang daun dilakukan setelah berumur 8 minggu/panen.
6) Berat Tanaman Pakcoy dan bawang daun/m2
Tanaman pakcoy dalam 1 bedeng (1 m2) ditimbang beratnya, begitu juga dengan bawang daun ditimbang dalam 1 bedeng (1 m2).