• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB ll GAMBARAN DATA UMUM DAN PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB ll GAMBARAN DATA UMUM DAN PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB ll

GAMBARAN DATA UMUM DAN PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Sebelum Mandailing Natal menjadi Kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan.Setelah terjadi pemekaran dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal atau sering di sebut dengan MADINA.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998, Secara Formal diresmikan Menteri Dalam Negeri Pada Tanggal 9 Maret 1999. Kabupaten Mandailing Natal adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara yang berbatasan dengan Sumatera Barat.Ibukota Kabupaten Mandailing Natal adalah Panyabungan.

Keadaan Iklim dipengaruhi oleh iklim tropis yakni musim hujan dan musim kemarau. Dengan suhu udara berkisar antara 23 C – 32C dengan kelembapan antara 80 – 85%. Jumlah penduduk Kabupaten Mandailing Natal 403.894 Jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 61 jiwa/km2.

Dalam melaksanakan azasdesentralisasi, maka urusan –urusan Pemerintah yang telah diserahkan Kepada Daerah pada dasarnya menjadi wewenang dan tanggungjawab daerah sepenuhnya, sehingga prakarsa sepenuhnya diserahkan kepada daerah baik yang menyangkut penentuan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan maupun yang menyangkut pembiayaan. Penyelenggaaan Pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan,makadibentuklah beberapa dinas,kantor, dan bagian–bagiannya.

Salah satu penyelenggaraan pemerintah di Kabupaten Mandailing Nataladalah Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu, melalui Peraturan Daerah

(2)

Kabupaten Mandailing Natal Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Susunan dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 41 Tahun 2008 tentang Lembaga Tekhnisi Daerah yang tugas utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan perizinan.

Pembentukan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu didasarkan pada keinginan masyarakat. Karena masyarakat umum, terutama kalangan pengusaha sering mengeluhkan proses pelayanan perizinan oleh pemerintahan yang berbelit-belit, melalui banyak instansi yang berurutan, tidak transparan, waktu dan biaya tidak jelas. Hal ini tentu saja meresahkan masyarakat dan akibatnya kinerja pemerintah dinilai buruk oleh masyarakat.Sekarang Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal mudah dijangkau atau diakses oleh masyarakat karena Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal Berlokasi di Pusat Pasar Baru Panyabungan.

Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akandicapai atau yang akan dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun kedepan. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu berkewajiban memberikan dukungan dan ikut bertanggungjawab atas tercapainya tujuan Pemerintahan Daerah. Adapun tujuan yang merupakan fungsi/bidang kewenangan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah “Terwujudnya pertumbuhan ekonomi daerah yang berbasis kerakyatan yang melalui pengembangan industri perdagangan investasi serta kemitraan antar pelaku ekonomi dalam situasi yang kondusif”

(3)

Dalam mendukung kelancaran tugas telah dibentuk struktur organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal yang disebutkan untuk semua jenis perizinan yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandilining Natal.Penandatanganan perizinan menjadi tanggungjawab Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten MandailingNatal.

Pembentukan Kantor Pelayanan Perizinan dimaksudkan untuk:

1. Mewujudkan pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau.

2. Meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik.

Secara Umum Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini mengelola segala usaha yang berbentuk Perizinan.Sehingga nantinya memperlancar kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

Dengan terbentuknya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal Melalui Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pelimpahan Sebagai Kewenangan Dibidang Perizinan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal dilimpahkan pengelolaan sebanyak 12 jenis izin yang terdiri dari :

1. Izin Medirikan Bangunan 2. Izin Gangguan

3. Surat Izin Usaha Perdagangan 4. Surat Izin Tempat Usaha 5. Tanda Daftar Industri

(4)

6. Izin Usaha Industri 7. Tanda Daftar Perusahaan

8. Izin Penggilingan Padi,Huller, dan Penyosohan Beras 9. Izin Usaha Jasa Kontruksi

10.Izin Trayek 11.Izin Bengkel

Kemudian pada Tahun 2009 melalui peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 10 Tahun 2009 tentang pelimpahan Sebagai Kewenangan Di Bidang Perizinan Kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal terdapat penambahan sebanyak 19 Jenis Izin yang terdiri dari :

1. Izin Pengelolaan dan PemanfaataN Sarang Burung Walet 2. Izin Pengobatan Tradisional

3. Izin Apotik 4. Izin Toko Obat 5. Izin Optikal

6. Izin Usaha Objek Wisata dan Hiburan Umum 7. Izin Usaha Taman Rekreasi

8. Izin Usaha Gelanggang / Kolam Renang 9. Izin Usaha Kolam Pancing

10.Izin Usaha Panti Mandi Uap 11.Izin Usaha Pemandian Alam 12.Izin Usaha Salon Kecantikan 13.Iizn Hotel Dengan Tanda Bintang

(5)

14.Izin Hotel Dengan Tanda Melati 15.Iizin Pondok Wisata

16.Izin Usaha Perjalanan Wisata 17.Izin Usaha Restoran dan Café

18.Izin Pendaftaran Becak Mesin dan Becak Tidak Bermesin 19.Izin Pengglian Jalan Umum Kabupaten.

Pernyataan Visi dan Misi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal

1. Pernyataan Visi

Visi merupakan suatu gambaran jauh kedepan, kemana instansi hendak dibawa. Gambaran kedepan tersebut dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen

stakeholder.Berawal dari cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan

didukung peran serta seluruh elemen instansi, masukan-masukan dari stakeholder, dan nilai-nilai luhur yang dianut dan dinilai lingkungan yang mempengaruhi ataupun upaya yang trintegrasi dalam mengimplementasikan visi ke dalam suatu misi yang jelas.

maka dirumuskan visi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah:

“TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA DALAM BIDANG PERIZINAN GUNA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

(6)

2. Pernyataan Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal mempunyai Misi:

1. Mewujudkan penyederhanaan perizinan.

2. Mewujudkan dan meningkatkan iklim investasi.

3. Menciptakan pelayanan perizinan yang prima melalui peningkatan kompetensi aparatur yang propesional dan sistem kerja yang baik.

Berdasarkan tujuan diatas serta pernyataan visi dan misi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu ditetapkan tujuan sebagai berikut:

Misi pertama “Mewujudkan Penyederhanaan Perizinan” dengan tujuan:

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melengkapi dokumen perizinan

Misi Kedua “Mewujudkan dan Meningkatkan Iklim Investasi” dengan tujuan: 1. Mewujudkan Kabupaten Mandailing Natal sebagai daerah investasi

melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif;

2. Menggali kembali potensi asset perizinan yang ada guna peningkatan Pendapatan Asli Daerah;

Misi Ketiga “Menciptakan Pelayanan Perizinan yang prima melalui peningkatan kompetensi aparatur yangprofesional dan sistem kerja yang baik” dengan tujuan:

1. Mewujudkan Pelayanan Publik yang prima melalui kompetensi aparatur yang profesional dan kinerja yang baik.

(7)

B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Struktur merupakan wadah bagi sekelompok orng yang bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur Organisasi menyediakan pengadaan Personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing pihak diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai jabatannya.Hubungan kerja dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematika tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakkan organisasi tersebut.

Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pemberian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan tingkat hirarki.Struktur Organisasi juga diharapkan dapat menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan integritas secara efisien dan efektif dalam segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal.

(8)

SEKSI INFORMASI

SEKSI PELAYANAN SEKSI PENGADUAN DAN EVALUASI Gambar Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mndailing Natal

KEPALA KANTOR

JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIANTATA USAHA

TIM TEKHNIS

C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal dipandang perlu menetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal yang diatur sesuai dengan Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 13 Tahun 2007.

(9)

Rincian Tugas Pokok Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu 1. Kepala Kantor

Kepala Kantor mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah dibidang Pelayanan Terpadu yang meliputi perizinan dan bukan perizinan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan terpadu;

b. Penunjang penyelenggara Pemerintahan Daerah di bidang pelayanan terpadu;

c. Penyelenggaraan pembinaan karir dan kesejahteraan bawahan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

e. Penyiapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Kantor dibantu oleh:

a. Kepala Bagian Tata Usaha; b. Kepala Seksi Pelayanan; c. Kepala Seksi Informasi;

d. Kepala Seksi Pengaduan dan Evaluasi; e. Kelompok Jabatan Fungsional;

(10)

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perjalanan dinas;

b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan dan perbendaharaan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan pelaksanaan perencanaan dan pelaporan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya;

3. Kepala Seksi Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan tugas dibagian perizinan dan bukan perizinan yang meliputi penerimaan permohonan, mengecek, memproses perizinan atau dokumen lain serta memproses surat keputusan dan menyerahkan kepada pemohon.

Untuk menyelenggarakana tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis perizinan dan pelayanan koordinasi dengan dinas/instansi terkait;

(11)

b. Penerimaan permohonan perizinan dan pelayanan bukan perizinan, mengecek kelengkapan administrasi dan persyaratan teknis sesuai aturan yang berlaku;

c. Pemprosesan penyelesaian dokumen bukan izin; d. Pelaksanaan pelayanan perizinan;

e. Penetapan Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD)/Surat Keterangan Retribusi Daerah(SKRD) dan memproses surat keputusan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya;

4. Kepala Seksi Informasi

Kepala Seksi Informasi mempunyai tugas melaksanakan tugas dibidang pengumpulan dan pengolahan data perizinan dan bukan perizinan, serta memberikan informasi kepada pemohon.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud diatas, Kepala Seksi Informasi menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberian Informasi; b. Pengumpulan, pengolahan data menjadi informasi;

c. Perencanaan dan pelaporan; d. Pengembangan sistem;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(12)

5. Kepala Seksi Pengaduan dan Evaluasi

Kepala Seksi Pengaduan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan tugas dibidang penanganan pengaduan pemohon dan pengaduan masyarakat serta melaksanakan evaluasi terhadap pelayanan perizinan dan bukan perizinan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Pengaduan dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanganan pengaduan; b. Pengumpulan data dan pengolahan data pengaduan;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepal Kantor sesuai dengan tugas dan fungsinya;

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan yang terbagi dalam berbagi kelompok sesuai dengan bidang keahliannya dan Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal, serta jumlah Jabatan Fungsional sebagaiman dimaksud diatas ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(13)

7. Tim Tekhnis

Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan tugas pemprosesandan penerbitan izin sedangkan tugas pembinaan dan pengawasan terhadap perizinan tetap menjadi wewenang Satuan Kerja Perangkat Daerah Teknis.

Dalam melaksanakan tugasnya Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah teknis melalui pembentukan Tim Teknis yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. Tim teknis tersebut terdiri dari perwakilan unsur perangkat daerah teknisterkait yang mempunyai kompetensi dibidangnya dan mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan dalam memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan izin yang memerlukan pertimbangan teknis

Adapun izin yang memerlukan Tim Teknis adalah izin bagi kegiatan usaha yang pada dasarnya akan menimbulkan dampak yang besar terhadap lingkungan sekitarnya. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu memberikan laporan kegiatan perizinan setiap satu bulan pada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Teknis Terkait.Target retribusi perizinan tetap menjadi wewenang Satuan Kerja Perangkat Daerah Teknis terkait.

(14)

Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas setiap Pimpinan Unit Organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan Instansi lain di luar Pemerintahan Daerah dengan tugas masing-masing.

Pimpinan satuan Oraganisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.Pimpinan Organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan Organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Dalam menyiapkan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula pada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja dan dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan Organisasi dibantu oleh satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

(15)

D. GambaranPegawai/Karyawan/AnggotaPersonil

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi), Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Atap Kabupaten Mandailing Natal didukung dengan 29 orang pegawai yang terdiri dari 17 PNS dan 12 orang Tenaga Honor dengan rincian sebagai berikut:

Pegawai Negeri Sipil

Honorer Jumlah Golongan Ruang

I II III IV

- 10 6 1 12 29

Sumber Data: Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal.

(16)

Sedangkan Latar Belakang Pendidikan Formal Pegawai adalah sebagai berikut:

No. Jenjang Pendidikan Pegawai

PNS Honorer 1 2 3 4 1 2 3 4 5 S1 (Hukum,Ekonomi, Sosial) Diploma SLTA SLTP SD Jumlah 6 1 10 - - 17 - - 11 1 - 12

Sumber Data: Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal

Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa pegawai Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal paling banyak berpendidikan SLTA yaitu 14 Orang, sedangkan yang lain S-1 6 orang, Diploma 1 orang.

Dari 17 Orang PNS yang ada, baru 2 orang yang telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan yang terdiri dari :

(17)

No. Jenis Diklat

Struktural Fungsional Nama Diklat Peserta

1 2 3 4 5

1 - Diklat PIM III/SPAMA 1

2 - Diklat PIM IV/ADUM 1

Jumlah 2

Sumber Data: Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mandailing Natal

BAB III

GAMBARAN DATA DAN PEMBAHASAN RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA

Referensi

Dokumen terkait

81 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu.. Peraturan

Dasar pembentukan organisasi Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Landak sesuai dengan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

24 Perbaikan Struktur dan Pemeliharaan Ringan Fly Over Pasar Pagi 25 Perbaikan Struktur dan Pemeliharaan Ringan FO Kampung Melayu 26 Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi di

Dalam rangka mengimplementasikan Peraturan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal, Pemerintah Kabupaten

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, T\rgas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Kabupaten Pamekasan

Berdasarkan Peraturan Bupati Maluku Tengan Nomor 41 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

secara terpadu dan terintegrasi antar moda serta penyediaan dan penuntasan jaringan jalan yang terpadu serta peningkatan kapasitas jalan secara memadai; Pembangunan