ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WAN MENGGUNAKAN
METODE VLSM DAN ROUTING OSPF PADA
PT. GRAMEDIA MEDAN
Hardiansyah Putra1, Husni Ilyas2, Imran Lubis31Jurusan Teknik Informatika,Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia
1
hardiansyahputra11350205@gmail.com, 2 husnistth@gmail.com, 3 imran.loebis.medan@gmail.com
ABSTRAK
Selama ini perancangan jaringan laboratorium komputer pada PT. Gramedia Medan masih sering terjadi kesalahan dalam melakukan pembagian suatu jaringan menjadi bagian yang lebih kecil, karena dalam melakukan pembagian jaringan menjadi bagian yang lebih kecil masih dilakukan secara manual menyebabkan sering terjadi gagal koneksi. Tujuan menggunakan perancangan simulasi jaringan menggunakan metode VLSM dapat menampilkan implementasi hasil simulasi pengaturan atau pemberian alamat pada perangkat jaringan, Subnetting IP, menentukan jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, dan alamat host- broadcast menggunakan aplikasi cisco packet tracer. Manfaat perancangan menggunakan simulasi jaringan menggunakan metode VLSM untuk memudahkan dalam proses koneksi jaringan dan meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi alamat pada saat pembagian jaringan menjadi bagian yang lebih kecil. Metode yang digunakan dalam proses perancangan simulasi adalah menggunakan metode VLSM. Jenis jaringan komputer yang digunakan adalah WAN. Untuk menghubungkan jaringan WAN routing yang digunakan adalah OSPF.
Kata Kunci: VLSM, OSPF,WAN
ABSTRACT
Design of computer networks in the PT. Gramedia Medan still frequent errors in performing the division of a network into smaller parts, because in doing the division of the network into smaller parts are still done manually common cause of failed connections. The purpose of using the design of network simulation using VLSM can display implementation of simulation results or addressing settings on network devices, IP subnetting, determine the number of subnets, number of hosts per subnet, subnet blocks, and host address broadcast using Cisco packet tracer applications. Benefit design using network simulation using VLSM to facilitate the process of network connections and increase the flexibility and efficiency of the address at the time of the division of the network into smaller parts. The method used in the design process simulation is using VLSM. The type of computer network used is a WAN. To connect the WAN network used is the OSPF routing.
Keyword: VLSM, OSPF,WAN
1. Pendahuluan
Teknologi jaringan komputer saat ini memiliki peningkatan yang sangat pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk menyambungkan lokasi-lokasi yang terpisah secara jarak namun ingin tetap berbagi informasi dan menikmati layanan yang sama. Kebutuhan untuk menyambung antar lokasi ini dirasakan benar oleh PT. Gramedia Medan. Sebuah perusahaan yang memiliki sejumlah unit usaha tentunya ingin agar setiap unit usahanya tersebut terbuhung satu sama lain agar dan bertukar informasi.
PT. Gramedia Medan sudah menggunakan jaringan komputer sebagai alat transaksi dan komunikasi. Dengan adanya dua jaringan yang berbeda tentunya akan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menghubungkan jaringan di PT. Gramedia Medan. Maka dari itu penulis tertarik ingin menerapkan metode VLSM untuk memaksimalkan komunikasi data. Dengan VLSM akan meminimalisir penggunaan IP yang tidak valid.
Seorang admin jaringan pada saat mengelola jaringan besar harus membagi-bagi jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau disebut
Sub-Networks. Proses membagi-bagi suatu jaringan
tersebut di atas disebut juga Subnetting. Namun
administrator masih sering melakukan kesalahan
dalam melakukan pembagian suatu jaringan menjadi bagian yang lebih kecil, karena dalam melakukan pembagian jaringan menjadi bagian yang lebih kecil masih dilakukan secara manual. Sehingga untuk memperkecil masalah yang sering terjadi pada saat melakukan proses pembagian jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dapat dilakukan menggunakan teknik VLSM. Saat ini penerapan IP
address pada PT. Gramedia Medan dilakukan dengan
cara static. Maka teknik VLSM sangat tepat digunakan untuk pembagian alamat IP agar terhindar dari penggunaan alamat IP illegal.
Untuk melakukan komunikasi data kita memerlukan routing. Routing merupakan aturan
standard dalam mengatur jalur komunikasi yang akan
dihubungkan. Proses ini tidak bisa ditinggalkan, karena routing berperan sebagai pengatur
network-network mana saja yang akan saling berkomunikasi.
Dalam penelitian ini penulis memilih routing OSPF
protokolnya. Routing OSPF (Open Shortest Path
First) memiliki konfigurasi yang sangat sederhana dan
dapat digunakan pada jangkauan luas sehingga sangat cocok dalam simulasi jaringan WAN.
Dalam penelitian sebelumnya VLSM disimulasikan menggunakan metode routing Routing
Interface Protocol (RIP). Dimana Routing Interface
Protocol (RIP) bekerja sebagai pengatur jaringan
VLAN. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan routing Open Shortest Path First
(OSPF) sebagai standard pengatur jalur komunikasi paket data. OSPF (Open Shortest Path First) memiliki konfigurasi yang sederhana sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami. Untuk itu penulis tertarik mengangkat judul skripsi “Analisa Perancangan Jaringan WAN Menggunakan Metode VLSM dan
Routing OSPF Pada PT. Gramedia Medan”.
Adapun perumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah adalah bagaimana merancang jaringan WAN menggunakan routing OSPF dengan metode subnetting VLSM pada PT. Gramedia Medan. Pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada simulasi dan perancangan jaringan WAN menggunakan metode subnetting VLSM yang meliputi :
1. Sistem operasi yang digunakan Windows XP/7
2. Perancangan jaringan WAN menggunakan routing
OSPF.
3. Teknik VLSM dilakukan pada netmask yang sama. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan dalam melengkapi pembuatan Skripsi adalah :
1. Merancang konfigurasi IP address pada jaringan PT. Gramedia Medan
2. Merancang simulasi jaringan WAN memakai routing OSPF
3. Menganalisa keefektifan teknik subnetting VLSM pada jaringan PT. Gramedia Medan.
Manfaat penelitian yang dilakukan dalam melengkapi pembuatan Tugas Akhir adalah :
1. Memberikan kemampuan konfigurasi IP address
pada jaringan PT. Gramedia Medan.
2. Memberikan kemamampuan merancang jaringan WAN menggunakan routing OSPF.
3. Memberikan kemampuan IP address yang valid pada jaringan PT. Gramedia Medan.
2. Tinjauan Teori 2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer digunakan untuk menghubungkan beberapa kompter dalam satu jaringan membentuk sebuah komunikasi untuk melakukan pertukaran data. Jaringan komputer berawal dari time-sharingnetwork
yaitu rangkaian terminal yang terhubung dengan komputer sentral yang disebut mainframe [1]
Tabel 2.1 Jaringan Komputer Berdasarkan Area
Jarak (meter) Network Contoh Area
10 s.d 1000 LAN Gedung
1000 s.d 100.000 MAN Kota
100.000 s.d 1.000.000
WAN Negara
Up to 1.000.000 Internet Antar Negara (Sumber : 1)
a. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jenis jaringan yang ruang lingkupnya berada di area yang relatif kecil. Pada umumnya, jenis jaringan ini sering diterapkan pada kantor, lab sekolah, rumahan, dan lain sebagainya yang area lingkupnya kecil. Dengan kata lain, jenis jaringan ini hanya dapat menghubungkan komputer-komputer yang berada di satu tempat (terbatas) yang berjarak tidak lebih dari 1 KM.[3]
Gambar 2.1 Local Area Network (Sumber : 3)
b. MetropolitantArea Netwrok (MAN)
MAN biasanya digunakan untuk ruang lingkupnya sedikit lebih luas dari LAN. Biasanya bisa meliputi antar wilayah dalam satu provinsi atau dalam satu Kota. Dalam hal ini, sistem jaringan komputer menghubungkan beberapa jaringan kecil (LAN) ke area yang lebih besar.[4]
Gambar 2.2 Metropolitant Area Network (Sumber : 4)
c. Wide Area Network (WAN)
Jaringan WAN memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Kebanyakan pengguna jaringan menggunakan satelit atau bahkan kabel bawah menghubungkannya. WAN mencakup daerah geografis yang sangat luas, dan biasanya saling menghubungkan negara bahkan benua.[4]
Gambar 2.3 Wide Area Network (Sumber : 4)
2.2 Jaringan WAN
Wide Area Network (WAN) merupakan jenis
jaringan komputer yang jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara atau bahkan benua. Wide Are Network
(WAN) terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.[6]
2.3 Subnetting
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan
administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP
address yang tersedia agar lebih efisien. Teknik
subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP (IPClass) A, B dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat
network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.[6]
2.4 Metode VLSM
VLSM adalah metode subnetting yang memberikan
network address lebih dari satu subnet mask, jika
menggunakan Classless Inter-Domain Routing
(CIDR) suatu network ID hanya memiliki satu subnet mask saja. VLSM merupakan subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host. Sehingga akan semakin banyak jaringan yang dapat dipisahkan. VLSM membagi network address bukan berdasarkan kelas, melainkan berdasarkan Classless Inter-Domain
Routing (CIDR).[2]
Perbedaan yang mendasar disini terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh sipemilik Network Address.
Dengan kata lain sebagai IP address local dan IP
address ini tidak dikenal dalam jaringan internet,
namun tetap bisa melakukan koneksi ke jaringan
internet, hal ini terjadi karena jaringan internet hanya
mengenal IP address berkelas. Metode VLSM sebenarnya hampir sama dengan metode Classless
Inter-Domain Routing (CIDR). Hanya saja, blok
subnet hasil dari Classless Inter-Domain Routing
(CIDR) dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah blok
subnet, dan blok IP address akan menjadi lebih
banyak dan lebih kecil lagi.[6]
2.5 Routing
Routing adalah sebuah proses pemindahan
paket-paket data dari satu jaringan ke jaringan lain menggunakan suatu perangkat yang disebut Router. Proses ini merupakan proses terpenting dari jaringan komputer, tanpa adanya proses routing hubungan antar jaringan tidak akan bisa berlangsung. [6]
2.6 Routing Protocol
Routing protocol yakni menentukan rute
kemana paket data akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Routing merupakan fungsi penting dari Internet Protokol. Proses routing
sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimnya. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang menentukan penyampaian paket data dari pengirim ke penerima. Ada 2 macam jenis routing
protocol dalam sebuah jaringan computer. [4]
2.7 Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan protokol routing link state dan digunakan untuk menghubungkan router-router yang berada dalam satu
Autonomous System (AS) sehingga protokol routing
ini termasuk juga kategori InteriorGatewayProtocol
(IGP).[2]
OSPF adalah routing protocol jenis link state
yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain
OSPF. Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui
network. Metric OSPF berdasarkan bandwith dari
port. OSPF memilih jalur yang mempunyai bandwith
paling besar. [4] 2.8 Sistem
Cisco Packet Tracer adalah sebuah software
yang dikembangkan oleh Cisco yang berfungsi sebagai simulator untuk membangun konsep dasar sebuah jaringan komputer. Cisco Paket Tracer
adalah untuk membuat konsep jaringan sementara tanpa mengeluarkan banyak dana, yang mungkin bisa juga diterapkan untuk implementasi sebenarnya sebelum membuat jaringan yang benar-benar nyata.
Packet Tracer menyediakan simulasi, visualisasi,
authoring, penilaian, dan memfasilitasi mengajar dan
Gambar 2.4 Cisco Packet Tracer
(Sumber : 5)
PaketTracer merupakan program simulasi jaringan
yang sangat berguna, terutama jika kita ingin mempelajari kinerja jaringan pada peralatan Cisco. Dengan adanya Paket Tracer ini maka dapat mempermudah kita dalam melakukan desain dan pembelajaran mengenai jaringan komputer. Didalam
software ini, kita dapat melakukan praktek jaringan
dengan lebih mudah. [5] 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Sistem
Analisis merupakan langkah-langkah yang diilakukan untuk memecahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Dalam penelitian ini masalah yang ditemukan pada PT. Gramedia Medan adalah IP address yang digunakan perusahan tidak memiliki subnetting. Dalam hal ini akan memberi kemungkinan host IP bersifat publik sehingga user mana pun bisa memanfaatkan host mulai dari 1 s/d 255. Maka dari itu penulis mengevaluasi masalah ini dengan mensimulasikan sebuah jaringan baru dengan metode
Variable Length Subnet Mask (VLSM) yang
diharapkan bisa diterapakan untuk pengembangan jaringan PT. Gramedia Medan dan juga divisi-divisi yang ada di setiap provinsi. Teknik VLSM ini dapat membantu meminimalisir IP agar terhindar dari pemborosan alamat IP. Dengan ini tentunya akan memberikan kemudahan pada pihak admin jaringan dalam pengolahan IP address yang telah ditentukan.
Analisis sistem dapat dijelaskan mulai dari analisis kebutuhan sistem yang merupakan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem. Dalam tahap analisis kebutuhan sistem ada dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu, kebutuhan perangkat keras yang merupakan kebutuhan alat-alat yang kita butuhkan dalam perancangan simulasi jaringan, dan analisis kebutuhan perangkat lunak yang merupakan software apa yang digunakan pada tahap perancangan jaringan. Perancangan sistem disimulasikan menggunakan aplikasi Cisco Packet
Tracer, dimana perancangan simulasi jaringan yang
merupakan tampilan dasar bagaimana topologi atau bentuk jaringan yang akan dibuat. Selanjutnya, Analisis metode VLSM yang merupakan teknik yang kita terapkan dalam penelitian, pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana cara membagi alamat IP dengan
subnetting VLSM. Selanjutnya, analisis routing
OSPF yang merupakan teknik pengatur jalur komunikasi jaringan agar dapat terhubung antara
router yang satu dengan router yang lainnya.
3.2 Analisis Model Simulasi Sistem Lama
Sebelumnya PT. Gramedia Medan memiliki jaringan komputer yang tidak memiliki subnetting IP. Jika dalam suatu jaringan komputer IP tidak disubnet, maka user akan sesuka hati untuk mendapatkan host
IP yang valid. Sebaliknya jika IP tersubnetting maka IP yang valid sudah ditentukan oleh router yang ada. Berikut ini model simulasi jaringan sebelumnya: 1. Sistem Operasi : Microsoft Windows 7. 2. Bahasa Pemograman PHP.
3.
PhpMyAdmin (XAMPP).3.3 Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk melihat apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan tujuan atau tidak dan bagaimana performa aplikasi yang dikembangkan. Adapun hasil pengujian sistem dapat dilihat pada tampilan-tampilan berikut ini :
Gambar 3.1 Simulasi Model Lama
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem Baru
Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan pada tahap perancangan simulasi jaringan yang baru. Pada tahap analisis kebutuhan ini akan dijelaskan dua jenis kebutuhan yaitu, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunak. Dalam tahap kebutuhan perangkat keras akan dibahas device apa saja yang akan digunakan pada tahap perancangan jaringan seperti, PC, Laptop, router, switch dan lainsebagainya. Selanjutnya pada tahap analisis kebutuhan perangkat lunak akan dijelaskan aplikasi atau software apa yang
akan digunakan pada tahap perancangan simulasi jaringan baru.
3.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras Simulasi Kebutuhan sistem untuk perancangan simulasi jaringan WANmenggunakan metode VLSMdapat disebutkan sebagai berikut :
a. 17 unit PC
Dalam simulasi ini PC digunakan sebagai user untuk melakukan pengujian test PING terhadap IP yang akan dituju.
b. 8 unit router
Dalam simulasi ini router digunakan sebagai gerbang penghubung atas network yang berbeda di setiap cabangnya.
c. 8 unit switch
Dalam simulasi ini switch untuk penghubung PC terhadap router.
d. 1 unit access point
Dalam simulasi ini access point digunakan sebagai penghubung laptop ke dalam network.
e. 8 unit printer
Dalam simulasi ini printer untuk pelengkap device
yang ada di setiap cabangnya. f. 2 unit laptop
Dalam simulasi ini laptop digunakan untuk user akan di uji test PING terhadapa IP address lainnya.
3.5 Perancangan Simulasi Jaringan Baru
Perancangan simulasi jaringan akan digambarkan secara umum melalui desain logik. Pada desain ini terlihat bahwa simulasi jaringan WAN membutuhkan beberapa device seperti router, switch, PC, access point, laptop dan printer.
Gambar 3.2 Sketsa Simulasi Jaringan Baru Berdasarkan gambar 3.2 sketsa perancangan simulasi jaringan baru akan dijelaskan perangkat-perangkat yang akan digunakan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Router X : Merupakan inisial nama router Medan.
2. Router Y : Merupakan inisial nama router Batam.
3. Router Z : Merupakan inisial nama router
Palembang.
4. RX1 : Merupakan nama router Gramedia yang ada di Jl. Gajah Mada Medan.
5. RX2 : Merupakan nama router Gramedia yang ada di Hotel Santika Medan.
6. RX3 : Merupakan nama router Gramedia yang ada Paladium Plaza Medan.
7. RX4 : Merupakan nama router Gramedia yang ada Carefour Medan.
8. RX5 : Merupakan nama router Gramedia yang ada Sun Plaza Medan.
9. X1-1 dan X1-2 : Merupakan PC yang terdapat di gramedia Gajah Mada Medan.
10. X2-1 dan X2-2 : Merupakan PC yang terdapat di gramedia Santika Medan.
11. X3-1 dan X3-2 : Merupakan PC yang terdapat di gramedia Paladium Plaza Medan.
12. X4-1 dan X4-2 : Merupakan PC yang terdapat di gramedia Carefour Medan.
13. X5-1 dan X5-2 : Merupakan PC yang terdapat di gramedia Sun Plaza Medan.
14. PrinterX1 : Merupakan printer yang terdapat di Gramedia Gajah Mada Medan.
15. PrinterX2 : Merupakan printer yang terdapat di Gramedia Santika Medan.
16. PrinterX3 : Merupakan printer yang terdapat di Gramedia Paladium Plaza Medan.
17. PrinterX4 : Merupakan printer yang terdapat di Gramedia Carefour Medan.
18. PrinterX5 : Merupakan printer yang terdapat di Gramedia Sun Plaza Medan.
19. Bt1,Bt2 dan Bt3 : Merupakan PC yang terdapat pada cabang Binjai.
20. PrinterY : Merupakan printer yang terdapat di Cabang Batam.
21. P1,P2, P3 dan P4 : Merupakan PC yang terdapat pada cabang Palembang.
22. PrinterZ1, PrinterZ2 : Merupakan printer yang terdapat di Cabang Palembang.
23. AP : Merupakan Access Point yang digunakan untuk user pengguna laptop.
24. Laptop1 dan Laptop2 : Merupakan Laptop yang terdapat pada cabang Palembang.
Perancangan simulasi jaringan WAN terhadap PT. Gramedia menggunakan routing protokol OSPF
(Open Shortest Path First). Sebelum melakukan
proses routing, terlebih dahulu IP address pada setiap cabang harus valid. Untuk mendapatkan IP address yang valid harus dilakukan proses subnetting
menggunakan metode VLSM. 3.6 Konfigurasi
Proses konfigurasi dalam sebuah perancangan jaringan sangatlah penting, karena dalam proses ini akan dilakukan pemberian alamat IP sehingga dapat menghubungkan beberapa device yang ada. Adapun konfigurasi dimulai dari IP address, IP router dan selanjutnyakonfigurasi routing OSPF.
3.6.1 Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP address dilakukan dengan dua cara yaitu, DHCP dan static. Dalam simulasi jaringan WAN pada penelitian ini konfigurasi IP address yang akan digunakan adalah static. Adapun konfigurasinya sebagai berikut :
1. Konfigurasi IP Router X : Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface GigabitEthernet9/0 Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet9/0, changed state to up
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface GigabitEthernet8/0 Router(config-if)#ip add 11.11.11.2 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh
%LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet8/0, changed state to up Router(config-if)# Router(config-if)#ex Router(config)#interface FastEthernet4/0 Router(config-if)#ipaddress192.168.1.9 255.255.255.248 Router(config-if)#exit Router(config)#interface FastEthernet3/0 Router(config-if)#ipaddress192.168.1.1 255.255.255.248
2. IP address pada PC M1 (Y):
Gambar 3.3 IP address PC M1 3.6.2 Konfigurasi Routing OSPF
Konfigurasi routing Open Shortest Path First
(OSPF) dilakukan agar setiap network yang ada dalam simulasi jarigan WAN dapat berkomunikasi antara pusat dengan cabang, dan cabang dengan cabang lainya. Berikut konfigurasi nya :
1) Konfigurasi Routing OSPF Router X : Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#router ospf 10 Router(config-router)#net 192.168.1.1 255.255.255.248 area 10 Router(config-router)#net 192.168.1.9 255.255.255.248 area 10 Router(config-router)#net 11.11.11.0 255.255.255.0 area 10 Router(config-router)#net 196.100.1.0 255.255.255.224 area 10 Router(config-router)#net 10.10.10.0 255.255.255.0 area 10 Router(config-router)#net 172.16.0.1 255.255.255.240 area 10 Router(config-router)#net 172.16.16.1 255.255.255.240 area 10 Router(config-router)#ex Router(config)#
4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan dari perancangan simulasi jaringanWANmenggunakan metode Variable Length
Subnet Mask (VLSM)yaitu:
1. Open Shortest Path First (OSPF) salah satu
routing interior yang sangat tepat digunakan untuk
menghubungkan beberapa router di dalam jaringan WAN karena memiliki konfigurasi sederhana sehingga dapat dengan mudah untuk memahaminya.
2. Variable Length Subnet Mask (VLSM) mampu
meminimalisir IP address sesuai dengan volume host
yang dibutuhkan dalam sebuah jaringan. Dengan teknik Variable Length Subnet Mask (VLSM) akan terhindar dari penggunaan IP yang tidak diijnkan untuk digunakan user.
4.2 Saran
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun mencoba memberikan saran yang mungkin dapat membantu untuk pengembangan selanjutnya. Adapun saran tersebut antara lain:
1. Open Shortest Path First (OSPF) merupakan
protokol routing link state dan digunakan untuk menghubungkan router-router pada jaringan WAN, maka untuk pengembangan selanjutnya diharapkan dapat diterapkan pada jaringan MAN dan LAN.
2. VLSM adalah metode subnetting yang memberikan network address lebih dari satu
subnet mask, jika menggunakan IP diluar subnet
yang ditentukan maka akan terputus. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya VLSM dapat bekerja pada routing EIGRP.
5. Daftar Pustaka
[1] Andi. 2013. Cepat dan Mudah
MembangunSistemJaringanKomputerYogyak
arta,Andi Offset [2] Hendra,
2013,RancangBangun Aplikasi Pembelajaran Iqra Berbasis Android.
[2] Amrulloh. 2011. Analisa Perbandingan Routing Protocol OSPFv3 dan EIGRPv6
Pada Jaringan Ipv6. AMIKOM Yogyakarta
[3] Haryanto. 2012. Pelatihan Penggunaan Software Simulasi Jaringan Packet Tracer Untuk Meningkatkan Keahlian Jaringan
Komputer. UNY Yogyakarta.
[4] Iwan. 2012. CISCO CCNA & Jaringan
Komputer. Bandung, Informatika
[5] Septian. 2013. Monitoring Aktifitas Jaringan Dan Simulasi Access Control List Pada STMIK PALCOMTECH Berbasis Cisco
Router. STMIK Palcomtech.
[6] Virgiawan. 2011. Teknik Jaringan Komputer. Jakarta, Prestasi Pustaka