• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

25

KONSEP DESAIN

4.1 Strategi Kreatif

4.1.1 Fakta Kunci

Berikut adalah beberapa fakta yang mendukung pembuatan animasi ini • Memberi inspirasi positif kepada masyarakat bahwa waktu kita di

dunia sangatlah berharga

• Mengingatkan kembali kepada masyarakat terutama anak muda untuk menghormati orangtua mereka

• Agar tidak terjadi penyesalan dikemudian hari dan menyebabkan depresi

4.1.2 Strategi Komunikasi

Sebagai strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian antara masalah yang akan dikomunikasikan dengan tujuan dari strategi komunikasi itu sendiri.

4.1.2.1 Masalah yang Dikomunikasikan

Bagaimana membuat animasi pendek ini sesuai dengan pesan moral yang ada didalamnya serta dengan tema dan presentasi yang unik yang berbeda dibanding animasi pendek lainnya.

4.1.2.2 Tujuan Komunikasi

Memahami konflik yang dialami karakter di dalam animasi pendek ini, dan menjadikannya sebagai pembelajaran moral yang dapat diresap oleh masyarakat

4.1.3 Target Audience

• Laki-laki dan perempuan • Remaja umur 17-25 tahun • Status sosial B-A

(2)

4.1.4 Premis Cerita

Penyesalan seorang pria yang tidak bisa membahagiakan orang yang dicintainya

4.1.5 Penetapan Judul Film

Sebagai pemilihan judul film ada beberapa pilihan yaitu “ One Last Time “ (satu kesempatan terakhir).“ Ma Mère “ (bahasa Perancis yang berarti ibu). Tetapi penulis menetapkan pilihan kepada “ The Artist ” (seorang seniman atau actor, seseorang yang bekerja untuk kebahagiaan orang lain). Seniman ini hidup di kdua karakter, hidup di tokoh si Pesulap yang dalam arti sebenarnya adalah seorang Artist, dan tokoh Ibu yang mencerminkan attitude seorang seniman yaitu hidup untuk kebahagiaan anaknya.

4.1.6 Ringkasan Cerita

Seorang pesulap yang tengah melakukan sebuah pertunjukan. Tiba – tiba melihat sosok dari seorang wanita yang familiar baginya. Lalu wanita itu membawanya ke dalam sebuah dunia fantasi. Disana pesulap itu menemukan sebuah kerinduan akan kasih sayang dari wanita itu. Tetapi tiba – tiba semua itu sirna begitu saja. Ternyata wanita tersebut adalah sesosok ingatan akan ibunya yang telah tiada. Ia sedih karena belum bisa membahagiakan ibunya. 4.1.7 Treatment

1. Detik jam mengantar kesunyian panggung malam itu (long shot) 2. Terlihat sosok pesulap yang samar – samar itu sedang sibuk

menyiapkan alat – alat nya di atas panggung untuk pertunjukannya esok hari

3. Ia mendorong sebuah pintu kayu yang berat ke tengah panggung (close up)

4. Setelah merasa cukup dengan persiapannya, sambil menghela nafas pesulap itu pun mulai melakukan latihannya. (medium shot)

5. Ia mengeluarkan sebuah topi dan tongkat dan menggoyang – goyangkannya seolah memberi mantra kedalamnya. Tetapi tidak terjadi apa-apa, lalu ia menggoyang-goyangkan topinya dengan kencang, tiba – tiba terdengar bunyi ledakan kecil, “ duarrr…” pesulap

(3)

itu kaget dan melempar topi tersebut. Terlihat topi tersebut yang jatuh dari panggung (close up)

6. Pesulap itu heran dengan topi yang meledak itu, lalu ia beralih ke alat lainnya. (Medium low angle shot)

7. Ia menyeret sebuah bangku kayu ke tengah panggung dan duduk di atasnya.(medium shot)

8. Terlihat ia sedang konsentrasi memberi mantra kepada bangku tersebut, sambil tangan kirinya memegang erat bangku itu tangan kanannya terus menggoyang –goyangkan tongkat sulapnya.(close up high angle)

9. Bangku itu mulai melayang sedikit demi sedikit, terlihat pesulap dengan sangat hati – hati mengayunkan tongkatny ke atas.(long shot) 10. Terlihat senyuman kecil si pesulap diatas bangku yang melayang itu.

Tiba- tiba terdengar bunyi tepuk tangan dari arah bangku penonton, “Plok..Plok..Plok..”. Pesulap pun kaget dan segera kehilangan konsentrasinya dan terjatuh (medium shot)

11. “brukk..”, terdengar suara jatuh pesulap itu, terlihat si pesulap memegang pungung nya yang sakit akibat terjatuh. Tetapi tiba – tiba terdengar suara wanita tertawa dari arah bangku penonton. Pesulap itu kaget dan spontan melihat ke bangku penonton.

12. Setelah matanya menelusuri seluruh ruangan, ia tidak menemukan siapapun disana.

13. Pesulap itu merasa heran dan penasaran, lalu ia mencoba mendekati bangku penonton ( medium shot sisi samping pesulap di atas panggung)

14. Sesampainya di bangku penonton, ia bingung karena memang tidak ada seorang pun disana. “tok..tok” Lalu tiba – tiba terdengar suara ketukan pintu dari atas panggung dan dengan cepat pesulapun menoleh ke belakang.

15. Terlihat sosok seorang wanita paruh baya yang lebih tua darinya di atas panggung itu. (medium shot)

16. Wanita itu lalu tersenyum kepadanya dan mengajaknya ke atas panggung.(close up)

(4)

17. Terlihat wajah bingung terukir di muka pesulap itu, rasa ingin tahunya membawa dirinya menghampiri wanita tersebut (close up)

18. Wanita itu meraih tangan pesulap itu dan mengarahkannya ke gagang pintu kayu tersebut(long shot)

19. Lalu wanita itu memegang pintu tersebut seolah memberi mantra, lalu tiba – tiba pintu itu bergetar dan terlihat cahaya yang mulai menyilaukan dari balik pintu. (close up)

20. Rasa penasaranny yang besar mengalahkan rasa takutnya. Sambil menelan ludah, secara perlahan pesulap itu lalu mencoba membuka pintu tersebut. Terlihat cahaya menyilaukan dari pintu itu mulai menyinarinya (Close up muka pesulap)

21. Terlihat cahaya sangat terang sekali dari pintu tersebut, wanita itu lalu berdiri dibelakang pesulap tersebut. Tiba – tiba wanita tersebut mendorong pesulap itu masuk bersama dirinya ke dalam pintu tersebut. (long shot view point dari bangku penonton)

22. Secara perlahan sinar yang menyilaukan itupun sirna.pesulap itu tiba di sebuah panggung yang dipenuhi dengan sorotan lampu,

23. Terlihat pandangan si pesulap yang samar- samar melihat sekeliling panggung yang misterius itu. Segera setelah pandangannya kembali normal betapa terkejutnya ia melihat panggung luas itu dipenuhi penonton yang bertepuk tangan menyambutnya (point of view pesulap )

24. Terlihat wanita tadi berada di salah satu bangku penonton dan ikut menyemangatinya

25. Tiba – tiba muncul sebuah topi dan tongkat sulap di tangannya, pesulap itu tertawa kecil. Tiba – tiba ia merasa bersemangat, seperti semua penonton telah menantikan aksinya di atas panggung itu.(medium shot)

26. Lalu pesulap itu memutar – mutar tongkat sulapnya di atas topi itu dan dengan sedikit mantra, ia mengambil seikat bunga yang cantik dan mempersembahkannya kepada penonton. Seiring dengan tepukan penonton, ia lalu melempar bunga tersebut ke penonton.(medium shot) 27. Pesulap itu terlihat senang, ia tertawa di atas panggung itu, ia melihat kedua tangannya seolah tidk percaya. Ia sangat bersemangat,ia merasa

(5)

apa yang akan dilakukannya hari itu akan berhasil. Lalu ia pergi ke tengah panggung

28. Ia melihat sekeliling untuk mencari apa yang akan dilakukan selanjutnya, ia lalu melihat kedua sepatunya.

29. Ia lalu berdiri dengan tegap dan menyihir sepatunya dengan tongkat nya. Sambil menggoyang- goyangkan tongkatnya, secara perlahan tubuh pesulap itu mulai terangkat.

30. Terlihat ia mulai melayang di atas panggung tersebut. Sambil tepuk tangan penonton semakin meriah, Lalu ia pun terbang mengelilingi panggung itu (long shot)

31. Terlihat kesenang di raut wajahnya, ia serasa terbang seperti burung. Lalu ia melihat bangku wanita itu dan menghampirinya. (close up) 32. Wanita itu melambai – lambai menikmati pertunjukannya. Pesulap itu

datang dan mengayunkan tongkatnya kearah wanita itu. Tampak wanita itu lalu ikut melayang bersama dengan pesulap itu. Lalu pesulap itu memegang tangan wanita itu dan mengajaknya ke atas panggung.

33. Mereka pun tiba di atas panggung dan pesulap itu berlari ke tengah. 34. Terlihat pesulap itu mencoba melakukan aksi lainnya. Ia

mengayunkan tongkat nya pada semua peralatan yang ada di atas panggung itu. Kotak peralatan, pintu kayu, kursi kayu, dan lainnya. (Point of view pesulap)

35. Semua barang – barang itu melayang mengelilingi panggung itu seiring dengan gerakan tongkat di tangan pesulap itu. Ia melihat kearah wanita itu dan tersenyum (long shot)

36. Terlihat wajah senang wanita itu dengan jari tangan menutupi senyumannya. (close up)

37. Tiba – tiba terdengar bunyi seperti gempa, dan ruangan itu bergetar dengan hebat. (close up pesulap)

38. Terlihat pintu kayu yang melayang tersebut mengeluarkan cahaya dan seluruh isi panggung bergetar, peralatan lain yang ikut melayang pun jatuh berserakan.

(6)

40. Tiba – tiba pintu kayu tersebut seolah hidup. Pintu itu lalu terbuka lebar dan menghisap semua yang ada di panggung itu.

41. Mereka mencoba untuk melarikan diri, tetapi hisapan pintu itu begitu kencang dan kuat. Wanita itu tidak dapat menyeimbangi tubuhnya dan melayang sambil berpegangan kepada tangan pesulap. (medium shot) 42. Pesulap itu dengan sekuat tenaga mencoba bertahan, tetapi semakin

lama pegangan wanita itu semakin melemah (close up dari blakang tubuh pesulap)

43. Terlihat genggaman tangan wanita itu mulai lepas sedikit demi sedikit. 44. Wanita itu tidak dapat bertahan lagi, ia terlepas dari genggaman

pesulap itu dan terhisap oleh pintu yang menakutkan itu. Sambil berteriak pesulap itu seolah tidak rela melepas genggaman wanita itu (slow motion)

45. Terlihat raut wajah yang sedih pesulap itu.(extreme close up)

46. Pesulap itu ketakutan dan mencoba untuk melarikan diri. Tetapi pintu itu semakin mendekat dan semakin kuat melahap semua nya. (close up)

47. Pesulap itu panik, dan raut wajahnya penuh dengan ketakutan. Pintu itu semakin mendekat dengan cahaya yang sangat menyilaukan. Sinar putih yang menyilaukan terlihat menutupi kejadian itu dan “Buk !..”, terdengar suara barang yang jatuh. (close up pesulap)

48. “tik.. tok.. tik.. tok..” , terdengar suara detik jam yang mengantar kesunyian malam itu. (long shot dari atas panggung)

49. Terlihat pesulap itu memegang kepalanya sambil bangun dari tidurnya yang pulas di samping pintu kayu miliknya. (medium shot)

50. Pesulap itu mulai sadar, dan mencoba melihat sekelilingnya untuk mencari wanita tersebut (close up)

51. Dengan perasaan yang sedih dan raut muka yang murung iapun kembali ke belakang panggung. Ia menghilang di kegelapan panggung dan menuju tempat istirahatnya (long shot point of view bangku penonton)

52. Terlihat ia menaruh topi sulap nya di meja riasnya (extreme close up) 53. Ia terhening sejenak dan mengambil sebuah bros dari dalam lacinya

(7)

sesuatu yang mengganggunya. Tiba – tiba dari cermin terlihat sosok wanita itu muncul perlahan dan berjalan ke arahnya. Wanita itu lalu melihat pesulap itu dan tersenyum dengan bahagia. Pesulap itu meraih tangan wanita itu dan membalas senyumannya. (close up point of view cermin)

54. Wanita itu lalu melihat pesulap itu dan tersenyum dengan bahagia. Pesulap itu meraih tangan wanita itu dan membalas senyumannya. (close up kearah cermin)

55. Tiba – tiba bros tersebut jatuh dan seketika ruangan itu menjadi sunyi (close up slow motion jatuh bros)

56. Terlihat wanita tadi menghilang begitu saja dan perlahan tubuh pesulap itu menunduk, senyuman pesulap itu berubah menjadi sebuah tangisan (medium shot dari blakang pesulap)

57. Terlihat sebuah foto yang di dekat kaca itu, foto dirinya ketika masi remaja bersama wanita tadi yang ternyata merupakan ibunya. Tangisan itu mengisyaratkan rasa penyesalan karena ia belum sempat membuat ibunya bahagia.( close up zoom extreme close up)

4.1.8 Script “The Artist”

FADE IN:

INT. GEDUNG PERTUNJUKAN – MALAM

MCU “Tik..Tok..Tik..Tok..” Detik jam mengantar kesunyian panggung malam itu

CUT TO

TITLE : “THE ARTIST”

ELS suasana panggung yang sepi, terlihat seorang pria yang muncul dari belakang panggung sedang mendorong sebuah pintu kayu ke tengah panggung

(8)

CUT TO

MCU pesulap itu lalu melihat keselilingnya, menandakan bahwa ia siap untuk melakukan latihan malam itu

CUT TO

CU sambil memegang topi ia lalu mengambil sebuah tongkat dari sakunya dan menggoyang – goyangkannya ke atas topi seolah memberi mantra kedalamnya. Tetapi tiba – tiba topi itu mengeluarkan percikan cahaya dan ledakan kecil.

CUT TO

MCU Pesulap itu kaget dan melempar topi tersebut. Lalu dengan kecewa ia pun meninggalkan topi itu dan pergi meraih alat lainnya.

CUT TO

MCU Ia menyeret sebuah bangku kayu ke tengah panggung dan duduk di atasnya

CUT TO

CU Sambil tangan kirinya memegang erat bangku itu tangan kanannya mulai meliuk – liuk memberi mantra kepada bangku tersebut

CUT TO

ELS Bangku itu mulai melayang sedikit demi sedikit, terlihat pesulap itu sangat hati – hati mengayunkan tongkatnya ke atas

CUT TO

CU terlihat senyuman dari si pesulap diatas bangku yang melayang itu. Tiba-tiba terdengar bunyi tepuk tangan dari arah bangku penonton, “plok..plok..plok..”. pesulap pun kaget dan segera kehilangan konsentrasinya dan terjatuh CUT TO

MS “brukk..”, terdengar suara jatuh pesulap itu, terlihat si pesulap memegang kepala nya yang sakit akibat

(9)

terjatuh. Tetapi tiba – tiba terdengar suara wanita tertawa dari arah bangku penonton. Pesulap itu kaget dan spontan melihat ke bangku penonton.

CUT TO

MS setelah matanya menelusuri ruangan, ia tidak menemukan siapapun di sana.

CUT TO

LS Pesulap itu merasa heran dan penasaran, lalu ia mencoba mendekati bangku penonton . tetapi pesulap itu heran karena tidak menemukan siapa pun disitu. “tok..tok..tok..”, Tiba – tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu kayu di belakangnya

CUT TO

MS Terlihat sosok seorang wanita paruh baya yang lebih tua darinya di atas panggung itu.

CUT TO

CU wanita itu lalu tersenyum kepadanya dan mengajaknya ke atas panggung.

CUT TO

CU terlihat wajah bingung terukir di muka pesulap itu, rasa penasaran membawa dirinya menghampiri wanita tersebut

CUT TO

LS wanita itu meraih tangan pesulap itu dan menggemgamnya

CUT TO

CU lalu wanita itu memegang pintu tersebut seolah memberi mantra

CUT TO

MS lalu tiba – tiba pintu itu bergetar dan terlihat cahaya yang mulai menyilaukan dari balik pintu.

CUT TO

CU rasa penasarannya yang besar mengalahkan rasa takutnya.

(10)

CUT TO

LS secara perlahan pesulap itu lalu mencoba membuka pintu tersebut, terlihat cahaya menyilaukan dari pintu itu mulai menyinarinya. Wanita itu lalu berdiri dibelakang pesulap tersebut

CUT TO

MS tiba – tiba wanita tersebut mendorong pesulap itu masuk bersama dirinya ke dalam pintu tersebut.

CUT TO

CU Secara perlahan sinar yang menyilaukan itupun sirna, pesulap itu tiba di sebuah panggung yang dipenuhi dengan sorotan lampu.

CUT TO

MS Terlihat pandangan si pesulap yang samar – samar melihat sekeliling panggung itu. Segera setelah pandanganya kembali normal betapa terkejutnya ia melihat panggung itu dipenuhi penonton yang bertepuk tangan menyambutnya

CUT TO

CU Terlihat wanita tadi berada di salah satu bangku penonton dan ikut menyemangatinya

CUT TO

CU tiba – tiba muncul sebuah topi dan tongkat sulap di atas tangannya, pesulap itu tertawa kecil. ia merasa bersemangat, seperti semua penonton telah menantikan aksinya di atas panggung itu.

CUT TO

MS lalu pesulap itu memutar – mutar tongkat sulapnya di atas topi itu dan dengan sedikit mantra, ia mengambil seikat bunga yang cantik dan mempersembahkannya kepada penoton.

CUT TO

MS pesulap itu terlihat senang, ia tertawa di atas panggung itu, ia melihat kedua tangannya seolah tidak

(11)

percaya, ia sangat bersemangat, ia merasa apa yang akan dilakukannya hari itu akan berhasil. Lalu ia pergi ke tengah panggung

CUT TO

MS ia melihat sekeliling untuk mencari apa yang akan dilakukan selanjutnya,

CUT TO

CU ia lalu melihat kedua sepatunya CUT TO

MS lalu ia berdiri dengan tegap dan menghentakan kakinya ke panggung itu, secara perlahan tubuh pesulap itu mulai terangkat

CUT TO

MS terlihat ia mulai melayang di atas panggung tersebut. Sambil tepuk tangan penonton semakin meriah, lalu ia pun terbang mengelilingi panggung itu

CUT TO

CU terlihat raut wajahnya yang senang, ia serasa terbang seperti burung. Lalu ia melihat bangku wanita itu dan menghampirinya

CUT TO

MS wanita itu melambai – lambai menikmati pertunjukannya. Pesulap itu datang dan mengayunkan tongkatnya kearah wanita itu. Tampak wanita itu lalu ikut melayang bersama dengan pesulap itu. Lalu pesulap itu memegang tangan wanita itu dan mengajaknya ke atas panggung.

CUT TO

CU mereka pun tiba di atas panggung berlari ke tengah CUT TO

MS terlihat pesulap itu mencoba melakukan aksinya. ia mengayunkan tongkatnya pada semua peralatan yang ada di atas panggung itu. topi, pintu kayu, kursi kayu, dan lainnya.

(12)

CUT TO

CU semua barang – barang itu melayang mengelilingi panggung itu. Pesulap itu terlihat senang

CUT TO

CU wanita itu pun merasa takjub. Terlihat wajah senang wanita itu dengan jari tangan menutupi senyumannya.

CUT TO

LS tiba – tiba terdengar bunyi seperti gempa, dan ruangan itu bergetar dengan hebat

CUT TO

CU terlihat pintu kayu yang melayang tersebut mulai mengeluarkan cahaya lagi

CUT TO

CU wanita itu merasa takut dan menghampiri pesulap itu

CUT TO

CU tiba – tiba pintu kayu terbuka dan seolah hidup, pintu itu menghisap semua yang ada di panggun itu.

CUT TO

MS mereka mencoba untuk melarikan diri, tetapi hisapan pintu itu begitu kencang. Wanita itu tidak dapat menyeimbangi tubuhnya dan melayang sambil berpegangan kepada tangan pesulap

CUT TO

CU pesulap itu dengan sekuat tenaga mencoba bertahan, tetapi semakin lama pegangan wanita itu semakin melemah

CUT TO

ECU terlihat genggaman tangan wanita itu mulai lepas sedikit demi sedikit,

(13)

ECU wanita itu tidak dapat bertahan lagi, ia terlepas dari genggaman pesulap itu dan terhisap oleh pintu yang menakutkan itu.

CUT TO

ECU terlihat raut wajah yang sedih dari wajah pesulap itu

CUT TO

CU pesulap itu ketakutan dan mencoba untuk melarikan diri. Tetapi pintu itu semakin mendekat dan semakin kuat melahap semua nya.

CUT TO

ECU pesulap itu panic, dan raut wajahnya penuh dengan ketakutan. Pintu itu semakin mendekat dengan cahaya yang sangat menyilaukan . sinar putih yang menyilaukan terlihat menutupi kejadian itu dan “Buk!..”

CUT TO

LS “tik..Tok..tik..Tok..”, terdengar suar detik jam yang mengatar kesunyian malam itu.

CUT TO

MS terlihat pesulap itu memegang kepalanya sambil bangun dari tidurnya yang pulas di samping pintu kayu miliknya

CUT TO

CU pesulap itu mulai sadar dan mencoba melihat sekelilingnya untuk mencari wanita tersebut. Tetapi ia tidak dapat menemukannya. Lalu ia pun pergi meninggalkan panggung tersebut

(14)

CUT TO

LS dengan persaan sedih dan langkah yang berat ia meninggalkan panggung itu menuju ke ruang rias tempat ia beristirahat

CUT TO

MS terlihat ia menaruh topi seulap nya di atas meja riasnya

CUT TO

MS Ia terhening sejenak dan mengambil sebuah bros dari dalam lacinya. Sambil menatap ke cermin seolah fikirannya di hantui oleh sesuatu yang menggangunya. Tiba – tiba dari cermin tersebut terlihat sosok wanita itu muncul perlahan dan berjalan ke arahnya. Wanita itu lalu melihat pesulap itu dan tersenyum dengan bahagia. Pesulap itu meraih tangan wanita itu dan membalas senyumannya.

CUT TO

ECU tiba – tiba bros tersebut terjatuh dari tangan pesulap tersebut

CUT TO

ECU secara perlahan terlihat bros itu terjatuh ke lantai ruangan itu. Dan tiba – tiba ruangan itu terasa sunyi.

CUT TO

MS terlihat wanita tadi menghilang secara perlahan dan tubuh pesulap itu pun mulai menunduk, senyuman pesulap itu berubah menjadi sebuah tangisan.

CUT TO

CU Terlihat sebuah foto yang ada di depan kaca itu, foto dirinya ketika masi remaja bersama wanita tadi yang ternyata adalah ibunya.

(15)

CU Tangisan itu mengisyaratkan rasa penyesalan yang menghantuinya karena ia belum sempat membuat ibunya bahagia.

FADE TO BLACK

“kita tidak bisa mengulang masa lalu, juga tidak bisa menebak masa depan. kita hanya bisa mencintai seseorang pada hari ini, dan berharap bisa mengulanginya pada hari esok, sampai perpisahan dunia ini”

4.2 Strategi Desain

4.2.1 Visual Style

Untuk pemilihan visual style, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 31 orang untuk mengetahui ketertarikan para penonton film animasi

Gambar 1. Hasil survey visual style

Dari hasil survey diatas dapat dilihat bahwa target audience yang penulis tuju lebih menyukai visual dengan semi realist dengan warna dull yang menyerupai cat air.

(16)

Gambar 2. Hasil survey mood color

Hasil survey yang penulis lakukan, menunjukan bahwa target audience yang penulis tuju lebih menyukai mood color calm dan imaginative.

Gambar 3. Contoh texture cat air dalam animasi The Story of Mr.Cloud

Penonjolan karakteristik karakter kartun dengan tekstur cat air yang artistik dibalut dalam hasil render semi realistis, untuk menambah sisi artistik. Warna yang digunakan cenderung pudar dengan kontras antar objek yang

(17)

berbeda. Untuk scene flashback akan menggunakan tone warna merah orange untuk memberi kesan mood mellow.

Gambar 4. Contoh tone warna merah orange pada animasi One Day

4.2.2 Motion Style

Gambar 5. Salah satu contoh Close Up

Motion style yang akan digunakan dalam animasi pendek ini sebagian besar adalah gerakan kamera yang perlahan. Penulis banyak menggunakan pengambilan close up karena ingin meminimalisir penggunaan property dan menunjukkan ekspresi setiap karakter. Untuk beberapa adegan akan dibuat

(18)

semenarik mungkin agar dapat mendukung mood tiap karakter (contoh: kamera tetap diam di saat pergantian scene yang menimbulkan kesan timelapse).

Untuk gerakan karakter, penulis memilih untuk tidak terlalu ekstrim dalam penggerakannya melainkan berfokus pada ekspresi pada setiap karakter utama.

4.2.3 Karakter dan Environment

Karakter dalam animasi pendek "The Artist" terdiri dari dua karakter. Setiap karakter memiliki penampilan dan ciri khas sendiri. Berikut adalah data umum mengenai kedua karakter tersebut:

1. Sang Pesulap

Seorang pemuda paruh baya yang berprofesi sebagai pesulap. Memiliki sifat yang misterius. Berpakaian layaknya seorang pesulap, memakai tuxedo hitam dan topi pesulap.

Gambar 6. Charlie Chaplin tanpa makeup

Referensi yang akan penulis pakai untuk menghidupkan karakter pesulap adalah Charlie Chaplin. Penulis memilih Charlie Chaplin karena beliau terkenal dengan kejeniusannya dalam mengekspresikan semangatnya ke dalam setiap film.

(19)

Gambar 7. Robert Downey Jr sebagai Charlie Chaplin

(20)

2. Wanita paruh baya

Seorang wanita tua paruh baya yang lebih tua dari sang pesulap. Ia merupakan cerminan sosok dari ibunya ketika masih muda. Memiliki sifat yang sama seperti layaknya seorang ibu yang memperhatikan anaknya.

Gambar 9. Scene di film Forest Gump

Untuk referensi sang wanita, penulis terinspirasi dari film Forest Gump. Di dalam film itu, sang ibu betul- betul mencerminkan sifat dari ibu si pesulap. Ia tetap menyayangi anaknya dengan sepenuh hati, walaupun Ia tau anaknya tidak sempurna. Untuk pemilihan kostum, penulis menampilkan kostum dress berwarna biru untuk memberikan kesan muda pada sosok wanita di film animasi ini.

(21)

Sedangkan untuk perancangan environment yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Gedung Pertunjukan

Tempat si pesulap melakukan atraksi sulapnya. Memiliki ruangan yang sangat luas untuk menampung ribuan penonton. Memiliki sebuah panggung utama di depan dengan tirai yang mewah menutupinya.

Gambar 11. Suasana panggung Lyceum Theatre, London 2. Ruang Rias

Tempat si pesulap beristirahat. Terdapat sebuah cermin besar yang dikelilingi oleh lampu lampu yang menerangi nya. Terdapat sebuah foto dirinya bersama ibunya , dan berbagai peralatan untuk persiapannya pentas.

(22)

Gambar

Gambar 1. Hasil survey visual style
Gambar 3. Contoh texture cat air dalam animasi The Story of Mr.Cloud
Gambar 4. Contoh tone warna merah orange pada animasi One Day
Gambar 6. Charlie Chaplin tanpa makeup
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pelatihan pembuatan tas menggunakan teknik mak-rame di Desa Perak Kabupaten Jombang selama 4 pertemuan meliputi aktivitas

Dunia yang bebas dari kusta dan konsekuensinya; Semua orang Indonesia, terutama orang yang pernah mengalami kusta atau orang dengan disabilitas, menikmati hak-hak mereka di

Kearifan lokal merupakan suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah. Penelitian bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan

(Persero) Angkasa Pura 1 harus memperhatikan kewajiban- kewajibannya sesuai yang telah diatur dalam pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Partisipasi petani dalam meningkatkan produktivitas sorgum di Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur berada pada kategori sangat baik

• Material yang dianggap paling penting dan paling sering digunakan dari poin ini adalah “plywood” dengan nilai rata-rata 2,943 untuk tingkat kepentingan dan 2,585 untuk tingkat

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh p value sebesar 0,001, jika dibandingkan dengan nilai  (0,05) maka p value lebih kecil daripada 

Berdasarkan data yang telah ada tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam tentang aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol rimpang