MODUL
MODUL
TINJAUAN LOKASI PLTS
TINJAUAN LOKASI PLTS
TERPUSAT
TERPUSAT
MENDUKUNG DIKLAT TEKNIS PEMBANGKIT LISTRIK
MENDUKUNG DIKLAT TEKNIS PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA (PLTS) TERPUSAT BAGI PATRIOT ENERGI
TENAGA SURYA (PLTS) TERPUSAT BAGI PATRIOT ENERGI
Oleh : Oleh : Ahmad Khu
Ahmad Khulaemi,S.Pdlaemi,S.Pd
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU,
TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
2016
2016
Ha
Hak Ciptk Cipt a :a :
Pada Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Pada Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Konservasi Energi
Cetakan 2 Tahun 2016 Cetakan 2 Tahun 2016
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penerbit
apapun tanpa izin dari penerbit
Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi
Ha
Hak Ciptk Cipt a :a :
Pada Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Pada Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Konservasi Energi
Cetakan 2 Tahun 2016 Cetakan 2 Tahun 2016
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin dari penerbit
apapun tanpa izin dari penerbit
Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Pusdiklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi.
Energi.
Jl. Poncol Raya, No. 39,
KATA
KATA PENPENGANTARGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas ijin-Nya kegiatan penyusunan Modul Diklat Teknis Bidang Energi atas ijin-Nya kegiatan penyusunan Modul Diklat Teknis Bidang Energi Surya dapat diselesaikan. Penyusunan Modul Pusat Pendidikan dan Surya dapat diselesaikan. Penyusunan Modul Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi ini merupakan kegiatan Tahun Anggaran 2015 untuk mendukung Energi ini merupakan kegiatan Tahun Anggaran 2015 untuk mendukung dan melengkapi perangkat diklat dengan harapan agar peserta/pembaca dan melengkapi perangkat diklat dengan harapan agar peserta/pembaca modul dapat belajar mandiri.
modul dapat belajar mandiri.
Modul Tinjauan Lokasi PLTS Terpusat ini ditulis oleh Modul Tinjauan Lokasi PLTS Terpusat ini ditulis oleh Ahmad
Ahmad Khulaemi, Khulaemi, S.Pd. S.Pd. dengan dengan tujuan tujuan agar agar setelah setelah membaca membaca modul modul iniini peserta diklat/pembaca memahami pengetahuan tentang tinjauan lokasi peserta diklat/pembaca memahami pengetahuan tentang tinjauan lokasi PLTS terpusat dalam penyusunan studi kelayakan PLTS terpusat.
PLTS terpusat dalam penyusunan studi kelayakan PLTS terpusat.
Kami selaku Pimpinan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Kami selaku Pimpinan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi mengucapkan terima Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktu sehingga penyusunan modul menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktu sehingga penyusunan modul ini dapat terwujud sesuai dengan harapan kita semua. Kritik dan saran ini dapat terwujud sesuai dengan harapan kita semua. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan modul ini yang membangun sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.
dimasa yang akan datang.
Harapan kami, semoga modul yang telah disusun ini bermanfaat dalam Harapan kami, semoga modul yang telah disusun ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap kerja bagi upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap kerja bagi parapara peserta diklat atau para pembaca pada khususnya.
peserta diklat atau para pembaca pada khususnya.
Jakarta,
Jakarta, Juli Juli 20152015 Kepala, Kepala, Dra. Indriyati, M.M. Dra. Indriyati, M.M. NIP 19571023 198403 2 001 NIP 19571023 198403 2 001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II DAFTAR TABEL ... IV DAFTAR GAMBAR ... V BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Deskripsi Singkat ... 2
C. Manfaat Modul ... 2
D. Tujuan Pembelajaran ... 2
D.1. Hasil Belajar ... 2
D.2. Indikator Hasil Belajar ... 2
E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ... 3
BAB II MATERI POKOK I ... 4
AKSES LOKASI ... 4
A. Informasi Umum Lokasi ... 4
B. Akses Transportasi ... 5
C. Prakiraan Musim ... 10
D. Rangkuman ... 10
E. Evaluasi ... 11
BAB III MATERI POKOK II ... 13
AKSES KE JARINGAN PLN ... 13
A. Informasi Jarak Lokasi ke Jaringan PLN ... 13
B. Panjang Jaringan Yang Akan Dibangun ... 13
C. Kapasitas Daya Jaringan dan Daya Mampu ... 14
D. Rencana Pengembangan PLN setempat ... 14
E. Rangkuman ... 14
BAB IV MATERI POKOK III ... 16
HASIL SURVEI LOKASI ... 16
A. Identifikasi Konsumen / Pelanggan ... 16
B. Ketersediaan Lahan ... 17
C. Identifikasi Calon Pengelola ... 18
D. Rangkuman ... 18
E. Evaluasi ... 19
BAB V PENUTUP ... 21
DAFTAR PUSTAKA ... 22
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Aksesibilitas Personil ke Lokasi ... 6 Tabel 2.2. Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang dari
Makassar ... 7 Tabel 2.3. Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang Dari
Kabupaten Pangkep ... 7 Tabel 2.4. Contoh Rute Personil Menuju Pulau Pelokang dari
Lombok/Mataram ... 8 Tabel 2.5. Aksesibilitas Barang ke Lokasi ... 8 Tabel 2.6. Contoh Aksesibilitas Material Ke Lokasi dari Makasar ke
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Contoh Peta Lokasi dan Koordinat Lokasi ... 5 Gambar 2.2. Contoh Peta Dan Arah Menuju Lokasi PLTS ... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lat ar B elak ang
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh energi. Namun pada kenyataannya tidak semua orang diwilayah Indonesia memperoleh energi. Banyak daerah terpencil di Indonesia belum dapat menikmati energi khususnya listrik. Banyak kendala dalam menjangkau listrik ke daerah daerah tersebut, terutama pemasangan jaringan dari PLN.
Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai potensi energi dari sinar matahari sangat melimpah. Pemanfaatan energi surya menjadi listrik adalah solusi dalam rangka memberikan listrik kepada masyarakat. Teknologi yang sederhana dari PLTS dapat diterapkan dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil. Pemerintah berusaha menjangkau daerah-daerah yang belum menikmati listrik tersebut dengan pembangunan PLTS-PLTS Terpusat. Namun dalam pelaksanaan pembangunan PLTS Terpusat memerlukan sebuah kajian atau studi untuk menentukan kelayakan dibangunnya sebuah PLTS. Salah satu aspek penting dalam sebuah perencanaan PLTS Terpusat adalah sebuah studi kelayakan. Melalui studi ini kita akan dapat menilai kelayakan suatu perencanaan pembangkit PLTS dari berbagai aspek. Kelayakan yang diperoleh dari studi ini akan menuntun kita kepada pemanfaatan energi surya yang maksimal, antara lain adalah pada tinjauan lokasi daerah tersebut. Diharapkan setelah diperoleh tinjauan lokasi maka dapat disusun sebuah studi kelayakan PLTS Terpusat dan selanjutnya dapat dibangun PLTS Terpusat, sehingga daerah tersebut dapat memperoleh energi listrik dari PLTS.
PLTS terpusat yang akan dibangun ini merupakan PLTS off grid artinya PLTS ini tidak tersambung dengan jaringan PT.PLN sehingga tinjauan lokasi ini adalah pada daerah yang tidak bisa di aliri listrik oleh PT.PLN.
Banyak daerah-daerah yang terisolir dan belum teraliri listrik oleh PT.PLN. Namun mempunyai potensi dari sisi ekonomi, perdagangan, pertanian dan usaha lainnya yang memerlukan energi listrik untuk menunjang kemandirian dan meningkatkan kemakmuran daerah tersebut.
B. Deskr ipsi Singkat
Modul Tinjauan lokasi PLTS Terpusat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta diklat terhadap Penyusunan Studi Kelayakan PLTS Terpusat meliputi Akses lokasi, Akses ke jaringan PLN dan Hasil Survei lokasi.
C. Manfaat Modul
Manfaat modul Tinjauan lokasi PLTS Terpusat ini bagi peserta adalah memberikan penjelasan mengenai tinjauan lokasi dalam menyusun studi kelayakan PLTS Terpusat.
D. Tujuan Pembelajaran D.1. Hasil Belajar
Setelah mempelajari modul Tinjauan lokasi PLTS Terpusat ini peserta diklat/pembaca mampu memahami tinjauan lokasi PLTS Terpusat dalam Penyusunan Studi Kelayakan PLTS Terpusat.
D.2. Indikator Hasil Belajar
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta diklat/pembaca dapat : 1. Menjelaskan Akses ke lokasi.
2. Menjelaskan Akses ke Jaringan PLN. 3. Menjelaskan Hasil Survei lokasi.
E. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok pada modul ini akan diuraikan sebagai berikut :
BAB II MATERI POKOK I AKSES LOKASI
A. Informasi Umum Lokasi B. Akses Transportasi C. Prakiraan Musim D. Rangkuman E. Evaluasi
BAB III MATERI POKOK II AKSES KE JARINGAN PLN
A. Informasi Jarak Lokasi ke Jaringan PLN B. Panjang Jaringan yang akan dibangun C. Kapasitas Daya Jaringan dan Daya Mampu D. Rencana Pengembangan PLN setempat E. Rangkuman
F. Evaluasi
BAB IV MATERI POKOK III HASIL SURVEI LOKASI
A. Identifikasi Konsumen/Pelanggan B. Ketersediaan Lahan
C. Identifikasi Calon Pengelola D. Rangkuman
BAB II
MATERI POKOK I AKSES LOK ASI
Indikator Hasil Belajar :
Setelah mempelajari materi pokok ini peserta diklat/pembaca dapat menjelaskan tentang informasi umum lokasi, Akses transportasi dan Prakiraan musim.
A. Inf or mas i Um um Lo kasi
Dalam Tinjauan lokasi studi kelayakan PLTS, Informasi umum lokasi diperlukan untuk mengetahui dimana lokasi PLTS yang akan di bangun pada suatu daerah. Informasi umum mengenai lokasi PLTS yang akan dibangun harus dapat menjelaskan secara detail lokasi tersebut. Informasi umum lokasi PLTS yang akan dibangun ini meliputi :
Nama Pulau : Nama Dusun : Nama Desa : Nama Kecamatan : Nama Kabupaten : Nama Propinsi :
Dalam informasi umum lokasi ini juga di jelaskan titik kordinat secara geografis untuk memudahkan melihat secara awal titik lokasi dari satelit. Luas wilayah daerah yang akan dibangun PLTS terpusat ini juga dituliskan sebagai bahan pertimbangan dalam studi kelayakan PLTS dengan mencantumkan batas-batas wilayah daerah tersebut, misalnya :
Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah/daerah D
Setelah memberikan informasi secara umum lokasi PLTS secara tertulis, kemudian dilengkapi juga informasi secara visual, yaitu peta wilayah/daerah yang akan dibangun PLTS Terpusat.
Gambar 2.1. Conto h Peta Lokasi dan Koor din at Lokasi
B. Akses Transport asi
Akses transportasi pada tinjauan lokasi ini adalah jalur transportasi menuju lokasi PLTS yang akan dibangun pada suatu daerah. Akses transportasi ini diperlukan untuk pemindahan barang-barang, peralatan dan personil dalam pembangunan PLTS Terpusat. Akses transportasi ini dibuatkan atau dituliskan secara detail yang menggambarkan rute transportasi dari pelabuhan/bandara menuju titik lokasi yang akan dibangun PLTS
1. Aksesibilitas Personil ke Lokasi
Aksesibilitas Personil ke Lokasi adalah jalur atau rute yang dapat dilalui personil dalam rangka pembangunan PLTS Terpusat.
S 07 11’44.4” E 118 22’31.8”
Aksesibilitas personil ke lokasi ini harus dapat menggambarkan rute, jarak, waktu tempuh, alat transportasi dan kondisi jalan.
Tabel 2.1. Aksesibi lit as Person il k e Lokasi
No Rute Jarak (km) Waktu
tempuh Alat transportasi Kondisi jalan 1 Akses terdekat ke lokasi dari bandara 2 3 Keterangan : - Rute :
Menjelaskan titik pertama akses masuk personil sampai dengan titik terakhir sampai dilokasi PLTS.
- Jarak :
Dituliskan dalam satuan kilometer (Km) untuk jalur darat dan sungai, untuk jalur laut bisa dituliskan dalam satuan mil laut dan untuk lokasi yang hanya bias ditempuh dengan jalur udara kolom jarak dikosongkan saja, untuk jarak udara yang akan digunakan adalah waktu tempuh sebagai perkiraan menuju lokasi.
- Waktu tempuh :
Berisi perkiraan lamanya waktu menuju lokasi PLTS yang akan dibangun berdasarkan alat transportasi yang digunakan. Waktu tempuh ini biasa dalam satuan menit atau jam.
- Kondisi Jalan :
Disini dijelaskan untuk tranportasi darat,apakah jalanya bagus,kurang bagus,rusak ,berlumpur, berbatu,jalan kecil dsb)
Tabel 2.2. Contoh Rute Perso nil Menuju Pulau Pelok ang dari Makassar
Rute jalan Jarak
(km) Jarak (mil laut) Waktu Tempuh (jam) Alat Transportasi Bandara Sultan Hasanudin – Pelabuhan Paotere + 20 - + 1 Kend.Roda 4 Pelabuhan Paotere – Pulau Pelokang - + 165 + 26 Kapal nelayan
Tabel 2.3. Contoh Rute Perso nil Menuju Pulau Pelokang Dari Kabupaten Pangkep
Rute jalan Jarak
(km) Jarak (mil laut) Waktu Tempuh (jam) Alat Transpor tasi Bandara Sultan Hasanudin – Kab. Pangkep + 50 - + 1 Kend. Roda 4 Kab. Pangkep – Pelabuhan Maccini Baji + 12 - + 1 Kend. Roda 4 Pelabuhan Maccini Baji – Pulau Pelokang - + 195 + 36 Kapal nelayan
Tabel 2.4. Contoh Rute Perso nil Menuju Pulau Pelokang dari Lombok/Mataram
Rute jalan Jarak (km) Jarak (mil laut) Waktu Tempuh (jam) Alat Transportasi Bandara Mataram – Pelabuhan Lembar + 30 - + 1 Kend. Roda 4 Pelabuhan Lembar – Pulau Pelokang - + 150 + 24 Kapal nelayan
2. Aksesibilitas Barang ke Lokasi
Aksesibilitas Barang ke Lokasi adalah Jalur atau rute yang dapat dilalui barang-barang dalam rangka pembangunan PLTS Terpusat. Aksesibilitas barang ke lokasi ini harus dapat menggambarkan rute, jarak, waktu tempuh, alat transportasi dan kondisi jalan.
Jika menggunakan alat transpotasi udara atau transportasi laut atau sungai, dituliskan frekuensi perjalanan alat transportasi tersebut dalam satu minggunya (dalam satu minggu berapa kali melayani transportasi tersebut, hari apa saja)
Tabel 2.5. Aksesibil itas Barang ke Lok asi
No Rute Jarak (km) Waktu Tempuh Alat transportasi Kondisi jalan 1 Akses terdekat ke lokasi dari pelabuhan terdekat 2
Tabel 2.6. Conto h Aks esibil itas Material Ke Lokasi dari Makasar ke Pulau Pelokang
Rute jalan Jarak (km) Jarak (mil laut) Waktu Tempuh (menit) Alat Transportasi Pelabuhan Makassar – Pulau Pelokang + 167 + 1700 Kapal Barang
Akses transportasi ke lokasi PLTS yang akan dibangun dilengkapi dengan peta dan arah untuk memudahkan gambaran aksesibilitas baik personil maupun barang.
C. Prakiraan Musim
Prakiraan musim ini adalah kondisi musim didaerah yang akan dibangun PLTS Terpusat selama setahun terakhir. Prakiraan musim ini digunakan sebagai referensi atau acuan dalam pembangunan PLTS, sehingga proses hambatan dari sisi musim dapat diantisipasi.
Contoh :
1. Pada saat Musim Angin Barat sekitar bulan april – agustus,
gelombang laut tinggi sehingga akses ke pulau pelokang terhambat. 2. Jadwal keberangkatan kapal tiga kali dalam seminggu tidak setiap
hari, sehingga waktu pembangunan PLTS didaerah tersebut akan dilakukan bukan pada musim angin barat karena gelombang tinggi dan transportasi barang maupun personil tidak dapat dilalui.
D. Rangkuman
Akses ke lokasi dalam tinjauan lokasi meliputi : Informasi umum lokasi, akses transportasi dan prakiraan musim.
Informasi umum lokasi diperlukan untuk mengetahui dimana lokasi PLTS yang akan di bangun pada suatu daerah. Informasi umum mengenai lokasi PLTS yang akan dibangun harus dapat menjelaskan secara detail lokasi tersebut.
Akses transportasi pada tinjauan lokasi ini adalah rute transportasi menuju lokasi PLTS yang akan dibangun pada suatu daerah. Akses transportasi ini diperlukan untuk pemindahan barang-barang, peralatan dan personil dalam pembangunan PLTS Terpusat.
Prakiraan musim ini digunakan sebagai referensi atau acuan dalam pembangunan PLTS, sehingga proses hambatan dari sisi musim dapat diantisipasi.
E. Evaluasi
1. Informasi umum lokasi diperlukan untuk mengetahui dimana lokasi PLTS yang akan di bangun,kecuali :
a. Nama Lokasi
b. koordinat geografis c. batas wilayah
d. Prakiraan musim
2. Akses transportasi pada tinjauan lokasi ini adalah rute transportasi dalam rangka pembangunan PLTS Terpusat :
a. Personil b. Barang
c. Personil dan Barang d. Hewan
3. Prakiraan musim ini digunakan sebagai referensi atau acuan dalam pembangunan PLTS dengan tujuan :
a. Lokasi dapat dijangkau
b. Proses hambatan dari sisi musim dapat diantisipasi c. Energi Listrik mudah tersedia
d. Identifikasi Pengelola diketahui
4. Aksesibilitas personil dan barang ke lokasi ini harus dapat Menggambarkan hal hal berikut,kecuali :
a. Kordinat geografis b. Rute
c. Jarak
5. Akses tranportasi menuju lokasi harus menggambarkan, kecuali : a. Rute
b. Jarak
c. Waktu tempuh d. Musim
BAB III
MATERI POKOK II AKSES KE J ARINGAN PLN
Indikator Hasil Belajar :
Setelah mempelajari materi pokok ini, peserta diklat/pembaca dapat menjelaskan tentang informasi jarak lokasi ke jaringan PLN, Panjang Jaringan yang akan dibangun dan Kapasitas daya jaringan dan daya mampu serta Rencana Pengembangan PLN Setempat.
A. Inf or mas i J arak Lok asi ke J ari ng an PL N
Informasi jarak lokasi ke jaringan PLN yang dibutuhkan yaitu:
1. Informasi jarak lokasi ke jaringan distribusi PLN terdekat (jaringan tegangan rendah);
2. Rencana pengembangan PLN kedepan di lokasi kegiatan(dilengkapi surat pernyataan PLN setempat bahwa PLTS tidak tumpang tindih dengan program listrik desa PLN).
Informasi ini digunakan untuk memastikan bahwa lokasi/daerah tersebut tidak ada jaringan listrik dari PLN yang masuk dan rencana PLN mengaliri listrik pada lokasi tersebut.
B. Panjang Jaring an Yang Akan Dibangun
Panjang jaringan yang akan dibangun pada lokasi/daerah tersebut harus sudah tergambarkan dalam ukuran panjang (kilometer), sehingga dapat diprediksi kebutuhan jaringan pada lokasi tersebut (panjang kabel dan jumlah tiang).
Panjang jaringan dari pembangkit sampai dengan beban terjauh maksimum 2 Kilometer (Km).
C. Kapasi tas Daya Jari ngan dan Daya Mampu
Kapasitas daya jaringan dan daya mampu pembangkit PLTS tersebut dituliskan berdasarkan perhitungan aspek teknis. Sehingga ketika dibangun PLTS pada daerah/lokasi tersebut sudah sesuai.
D. Rencana Pengembangan PLN setempat
Rencana pengembangan PLN setempat untuk kelistrikan daerah/lokasi tersebut baik mengaliri listrik dengan jaringan PLN maupun pemberian izin usaha ketenagalistrikan pada daerah/lokasi tersebut.
E. Rangkuman
Akses jaringan ke PLN memuat : Informasi jarak ke lokasi PLN, Panjang jaringan yang akan dibangun dan Rencana pengembangan PLN
setempat.
F. Evaluasi
1. Panjang jaringan dari pembangkit sampai dengan beban terjauh
maksimum : a. 2 Km b. 20 Km c. 12 Km d. 21 Km
2. Kapasitas daya jaringan dan daya mampu pembangkit PLTS tersebut dituliskan berdasarkan :
a. Aspek legal b. Aspek teknis
c. Aspek Sosial Ekonomi d. Aspek Pembiayaan
3. Informasi jarak lokasi ke jaringan PLN terdekat adalah jarak pembangkit PLTS terhadap :
a. Kantor PLN b. Gardu Induk
c. Terhubung dengan Jaringan Distribusi PLN d. SUTET
4. Rencana pengembangan PLN terhadap pembangunan PLTS disuatu lokasi/daerah adalah :
a. Pembukaan jaringan baru
b. Pemberian izin usaha ketenagalistrikan c. Pembangunan Pembangkit baru dari PLN d. Semua benar
5. Akses jaringan dari pembangkit PLTS ke PLN meliputi hal berikut, kecuali :
a. Informasi jarak ke lokasi PLN
b. Panjang jaringan yang akan dibangun c. Rencana pengembangan PLN
BAB IV
MATERI POKOK III HASIL SURVEI LOKASI
Indikator Hasil Belajar :
Setelah mempelajari materi pokok ini peserta dapat menjelaskan tentang identifikasi konsumen/pelanggan, Ketersediaan lahan dan Identifikasi calon pengelola.
A. Iden ti fi kas i Ko ns um en/Pel ang gan
Identifikasi konsumen/pelanggan dapat dilihat dari :
1. Jumlah rumah, Jumlah Fasum, Jumlah lampu PJU (1 lampu setiap
dua tiang listrik) dilengkapi daftar nama calon konsumen;
2. Kerapatan rumah (jarak pembangkit ke titik beban terjauh maksimal
2 km
3. Data kelompok pemukiman di sekitar lokasi (jumlah rumah, jarak dan
arah desa tetangga, sudah berlistrik atau belum);
4. Ketersedian lahan/kondisi lahan (luas, kontur, elevasi, bebas
banjir/longsor, vegetasi sekitar, jenis tanah (basah, kering, atau
berbatu), koordinat lokasi, layout system dan jaringan distribusi,
geologi, kegempaan;
5. Kegunung apian, cuaca, iklim, musim, suhu udara, kelembapan,
curah hujan, kecepatan angin, iso keraunik level / tingkat intensitas petir.
B. Ketersediaan Lahan
Faktor yang mempengaruhi ketersediaan lahan yaitu: 1. Daya dukung tanah
Berkaitan dengan jenis pondasi dan jenis struktur penyangga yang dibutuhkan.
2. Kerataan tanah
Berkaitan dengan kebutuhan untuk proses cut and fill dalam pembuatan pondasi.
3. Drainase
Area PV module memerlukan drainase yang baik agar tidak ada genangan air ketika turun hujan genangan air dapat berpotensi
4. Vegetasi
Cek jenis tanaman yang mungkin tumbuh di area pv. Berkaitan dengan kebutuhan perawatan/pemangkasan
5. Luas area
Pengecekan luas area berikut bentuk lahannya, berkatian dengan layout pv dan luas efektif yang yang dapat digunakan
6. Lokasi terhadap laut
Semakin dekat lokasi terhadap laut, resiko korosi semakin tinggi, sehingga diperlukan peralatan yang memiliki kekuatan terhadap korosi
7. Potensi shading (bayangan)
Cek posisi dan ketinggian potensi shading berikut kemungkinan mengatasinya (misal:pohon, apakah dapat ditebang)
8. Iradiasi dan temperatur aktual
Data iradiasi dan temperatur aktual digunakan untuk memverifikasi design.
Perubahan design mungkin diperlukan jika terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara asumsi yang diambil di awal dengan data lapangan
Contoh : perbedaan nilai temperatur dapat mempengaruhi susunan seri-paralel pv modul
9. Kelembaban dan kecepatan angin (jika diperlukan)
Data diperlukan jika memang terdapat indikasi kelembaban dan kecepatan angin yang tinggi hingga berdampak negatif terhadap peralatan.
Data digunakan untuk memverifikasi design dan merevisi design jika dibutuhkan
10. Akses jalan dan akses listrik
Untuk antisipasi dan pembuatan rencana pelaksanaan proses pembangunan PLTS
11. Orientasi arah / hadap modul
Modul surya / panel surya diletakkan pada lahan dengan menghadap kearah garis khatulistiwa, dimana garis khatulistiwa ini adalah garis lintasan peredaran matahari sehingga lahan yang akan digunakan sebagai PV array atau PV farm harus menyesuaikan dengan posisi garis khatulistiwa tersebut.
C. Identifi kasi Calon Pengelol a
Berdasarkan survei lokasi / daerah yang akan dibangun PLTS, dituliskan identifikasi calon pengelola PLTS sehingga ketika PLTS dibangun pengelola sudah siap untuk mengelola.
Calon Pengelola PLTS ini merupakan orang-orang yang akan mengelola dan memelihara PLTS di daerah tersebut. Pengelola terdiri dari ketua dan operator.
D. Rangkuman
E. Evaluasi
1. Sebelum membangun PLTS pada suatu dilakukan survei lokasi, meliputi :
a. Identifikasi Konsumen/Pelanggan b. Ketersediaan lahan
c. Identifikasi calon Pengelola d. Semua benar
2. Dalam mengidentifikasi konsumen/pelanggan, data yang dibutuhkan adalah :
a. Jumlah rumah b. Jumlah Fasum, c. Jumlah lampu PJU d. Semua benar
3. Ketersediaan lahan untuk pembangkit PLTS seperti berikut kecuali : a. Luas lahan
b. Kontur lahan
c. Kemiringan lahan (elevasi) d. Harga lahan
4. Ketersediaan lahan untuk pembangkit PLTS yang dekat dengan laut berakibat :
a. Korosi pada komponen b. Akses barang mudah c. Konstruksi lebih mudah
5. Identifikasi calon pengelola untuk menerima PLTS adalah : a. Investor
b. Kepala desa c. Bupati
BAB V PENUTUP
A. Kes imp ul an
Tinjauan lokasi dalam studi kelayakan PLTS memuat : Akses ke lokasi; Akses ke Jaringan PLN dan Hasil Survei lokasi.
Akses ke lokasi dalam tinjauan lokasi meliputi : Informasi umum lokasi, akses transportasi dan prakiraan musim.
Akses jaringan ke PLN memuat : Informasi jarak ke lokasi PLN, Panjang jaringan yang akan dibangun, Kapasitas daya jaringan dan daya mampu
dan Rencana pengembangan PLN setempat.
Hasil survei lokasi memuat : Identifikasi Konsumen/Pelanggan, Ketersediaan Lahan dan Identifikasi Calon Pengelola.
B. Tindak Lanjut
Untuk lebih memahami modul ini maka sebaiknya peserta diklat melakukan praktek bagaimana melakukan tinjauan lokasi terhadap studi kelayakan PLTS di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Kegiatan Fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan;
Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Perdesaan Tahun 2015;
Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penulisan Modul Diklat;
Panduan Penyusunan Studi Kelayakan PLTS Terpusat,DitJen EBTKE. Naibaho, 1994, Teknik Tenaga Listrik Tenaga Surya , Malang, PPPGT
VEDC.
Santhiarsa IGN Nitya,Kusuma IGB Wijaya, (2005), Kajian Energi Surya untuk Pembangkit Energi Listrik, Teknologi Elektro, Vol(4) Januari-Juni.
Sigalingging, Karmon. 1994, PLTSurya, Bandung, Tarsito.
Solar Fuels and Artificial Photosynthesis. Royal Society of Chemistry 2012.
"Solar Energy Technologies and Applications". Canadian Renewable Energy Network.
Pelatihan Photovoltaic TEDC Bandung Tahun 2007;
http://www.rsc.org/ScienceAndTechnology/Policy/Documents/solar-fuels.asp