• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 092011004 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 092011004 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bab Tiga

Pengalaman Penelitian dan

Penulisan H asil

Pengalaman saat Penelitian

Pada awal bulan Agustus 2013, peneliti datang ke Pasar Remu melakukan pengamatan untuk mengenal lokasi penelitian. Pengamatan awal peneliti lakukan dengan cara mengambil foto dan memastikan posisi-posisi informan yang bisa untuk diwawancarai. Sambil mengambil foto, peneliti juga melihat bagaimana para pedagang mempersiapkan tempat jualannya dan me-nyajikan barang dagangannya. Pagi itu terlihat sejumlah ibu-ibu rumah tangga berdatangan membeli bahan makanan untuk makan siang keluarganya. Ada yang membeli sayuran, ada juga yang membeli ikan, dan bahan masakan lain yang dibutuhkan. Kemudian Pada tanggal 10 September 2013, peneliti menemui salah satu keluarga di lokasi pene-litian untuk membantu memberikan informasi pada peneliti tentang beberapa informan kunci dan informan lainnya yang dianggap tepat. Informasi awal ini nantinya akan memfokuskan peneliti dalam mela-kukan proses penelitian yang berkaitan dengan informasi-informasi yang diperlukan.

(2)

rekam, camera, dan laptop mempunyai fungsi masing-masing dalam mendukung tujuan penelitian. Dengan dukungan alat-alat tersebut mempermudah peneliti dalam menyimpan, dan mendokumentasikan secara baik dan lengkap tentang informasi yang peneliti peroleh. Informasi yang lengkap dan jelas dari informan memudahkan peneliti dalam proses pengolahan dan penulisan selanjutnya. Dengan gambaran tradisi penelitian kualitatif memantapkan peneliti untuk memulai penelitian, sehingga pada awal September 2013 peneliti mulai mela-kukan wawancara dengan informan.

Dalam proses penelitian, peneliti menggunakan pendekatan eks-ploratif dan ekplanatoris. Ekseks-ploratif dimaksudkan untuk memahami fenomena yang dilakukan oleh pedagang mama-mama asli Papua terutama berkaitan dengan sikap dan perilaku keseharian. Sementara ekplanatoris dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dan realitas objek. M emang sangat dipahami bahwa model studi kasus ini memiliki tingkat kesulitan tinggi, maka untuk memastikannya diperlukan peng-amatan secara berulang-ulang, terutama kaitan antara persepsi dan perilaku informan. Kedua hal ini akan sangat valid dan reliabel jika didukung oleh fakta dan kasus-kasus tertentu yang terjadi untuk mendapatkan informasi atau data yang berkaitan dengan apa strategi berdagang mama-mama asli Papua di lokasi penelitian. Dengan mene-lusuri permasalahan penelitian tersebut maka dibuatlah tujuan peneli-tian antara lain: menggambarkan fasilitas tempat jualan dan peman-faatannya bagi pedagang mama-mama asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong, dan menggambarkan kegiatan pedagang mama-mama asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong.

(3)

diperlukan untuk menjawab dan melengkapi tujuan dari pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Pemilihan informan kunci dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana pemahaman informan kunci terkait dengan fenomena perilaku kegiatan ekonomi dan fasilitas pedagang mama-mama asli Papua dalam kehidupan pasar. Karena itu, mama-mama asli Papua dengan kegiatan ekonominya merupakan informan kunci yang paling tepat untuk memberikan data dan informasi seputar masalah peneli-tian. Data dan informasi dari informan kunci akan menjadi ukuran sejauh mana strategi yang digunakan oleh pedagang mama-mama asli Papua dalam kegiatan jual belinya. Untuk menegaskan fenomena kehidupan pedagang mama-mama asli Papua dalam kegiatan ekonomi-nya. Peneliti mengkroscek informasi pada mama-mama asli Papua dengan kegiatan ekonominya melalui pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan bukan merupakan pertanyaan yang terlalu formal namun pertanyaan yang menggunakan bahasa lokal atau dialek lokal, sehingga membuat suasana lebih santai, tidak terkesan sedang melakukan pene-litian, melainkan sedang bercerita dengan para pedagang di Pasar Remu. Hal itu berpengaruh pula terhadap jawaban yang diberikan, yaitu jawaban yang lebih terbuka. Di sana pula peneliti menanyakan hal-hal di luar topik penelitian yang bertujuan untuk membuat suasana menjadi lebih santai dan tidak kaku, sehingga terkesan ‘sok akrab gitu deh’, tetapi tetap kembali pada apa yang ingin diketahui oleh peneliti.

(4)

menunjukkan surat penelitian, mereka sudah mempercayainya. Sedangkan bagi para pedagang atau informan yang kurang begitu baik menanggapi pertanyaan dari peneliti, maka peneliti tidak akan ber-tanya lebih jauh dan berlama-lama di situ, tetapi peneliti segera meng-akhiri wawancara tersebut. Hal itu karena peneliti beranggapan bahwa informan merasa terganggu dengan kehadiran peneliti, sehingga liti segera mengakhiri wawancara. Strategi lain yang digunakan pene-liti adalah dengan merokok. Penepene-liti terpaksa merokok untuk bergaul dengan orang–orang di pasar dan juga menggunakan sirih pinang sebagai sarana komunikasi untuk mencari informasi.

Pengalaman berikutnya adalah setiap kali selesai wawancara dengan pedagang mama-mama asli Papua, peneliti berinisiatif untuk membeli barang dagangan mereka. Hal ini bertujuan untuk melariskan dan menambah penghasilan jualan pada hari itu, sehingga setiap pulang dari Pasar Remu, peneliti selalu membawa barang belanjaan dari pasar. Namun menariknya, ada pula barang dagangan milik informan yang diberikan cuma-cuma kepada peneliti tanpa membayar, karena relasi antara peneliti dan informan cukup dekat bahkan seperti orang tua dengan anak.

Pada saat wawancara berlangsung, apabila ada pembeli yang hendak membeli barang dagangan informan, peneliti memberi kesem-patan kepada pedagang mama-mama asli Papua untuk melayaninya terlebih dahulu, kemudian baru melanjutkan lagi wawancara. Terka-dang ada pembeli yang hanya bertanya berapa harganya lalu pergi, namun ada juga pembeli yang bertanya berapa harga barangnya, menawarnya, lalu membelinya. Di sana peneliti pun ikut berpartisipasi untuk menawarkan barang dagangan yang dijual oleh pedagang mama-mama asli Papua tersebut.

(5)

bendera PBB, bendera negara Inggris dan satu buah spanduk. M elihat hal itu, peneliti pun segera turun dari angkutan umum untuk ingin mengambil foto. Selang beberapa menit kemudian, datanglah polisi dengan menggunakan truk untuk mengamankan para pendemo. Para pendemo itu pun diamankan dan diangkut ke atas truk dan dibawa ke Kantor Polisi untuk diproses lebih lanjut. Peneliti saat itu baru selesai mengambil foto dan sudah menyimpan kembali kamera ke dalam tas. Ketika peneliti ingin berjalan meninggalkan tempat kejadian, rupa-rupanya para polisi sudah mengikuti pergerakan peneliti sejak awal peneliti mengambil foto. Polisi itu pun bertanya kepada peneliti, “ini dari media mana”? jawab peneliti: tidak dari media mana-mana. W artawan bukan? Jawab peneliti: bukan. Baro kenapa ko (kamu) foto-foto? M ana kamera tadi? Kasih kemari. Kamera pun disita dan peneliti dibawa ke kantor polisi. Sesampai di kantor polisi peneliti diproses oleh petugas yang sedang bertugas, mereka berpesan untuk besok pagi datang ke Kantor Polisi lagi. Ketika esok harinya, peneliti datang ke Kantor polisi kemudian diproses lebih lanjut dan akhirnya kamera peneliti dikembalikan. Tetapi sebelum kamera dikembalikan, semua foto aktivitas orang yang berdemo telah dihapus.

(6)

lokasi penelitian dalam menemukan dan mencari informasi lengkap dan detail.

Pengalaman Saat Penulisan H asil

M elalui proses penelitian, data diperoleh berupa informasi empiris. W aktu antara melakukan dan setelah melakukan penelitian merupakan dua fase yang memerlukan konsentrasi dan keseriusan peneliti bersama pembimbing untuk mendapatkan arahan dan masuk-an mengenai informasi cara penelitimasuk-an dmasuk-an penulismasuk-an hasil lapormasuk-an. Berbagai pandangan lain (ilmu) sangat membantu peneliti dalam proses penulisan dan penyelesaian tesis ini. Pada proses penulisan ini, hasil-hasil wawancara dan data penelitian dari para informan diolah dalam bentuk matriks atau transkrip. Dari transkrip yang diolah tersebut peneliti menentukan pengkategorian dan pengelompokan tema (matriks tema), kemudian membuat outline. Semua proses dan hasil itu kemudian diperiksa secara detail dan terstruktur oleh pembimbing. Selain itu peneliti diarahkan oleh pembimbing untuk menggunakan dan memilih referensi-referensi atau fenomena yang diteliti.

(7)

direkomendasi-kan oleh pembimbing diperoleh, namun cara lain yang peneliti gunakan untuk melengkapi kekurangan referensi adalah menggunakan media internet untuk mengakses berbagai bahan yang berkaitan dengan penulisan.

Pada tahap penulisan laporan hasil penelitian tidak berjalan mulus, karena peneliti mengalami hambatan-hambatan. Hambatan yang peneliti alami adalah dalam proses penginputan data ke dalam laptop dengan membuat transkrip wawancara dan tema, juga menentu-kan tema pada masing-masing Bab dan Sub Bab. Pada proses ini bagi peneliti merupakan pengalaman yang cukup berharga sekalipun mela-lui kesulitan-kesulitan untuk sampai pada hasil yang disepakati bersa-ma pembimbing. Untuk mebersa-mantapkan transkrip wawancara menjadi tema, peneliti membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan prosesnya pun secara berulang sehingga sampai pada tahap berikut yaitu dimana peneliti menentukan tema dalam bentuk matriks juga melalui proses yang sama, namun waktu yang digunakan dalam proses tersebut hanya sekitar dua minggu sampai pada hasil penentuan tema. Kemudian dari hasil penentuan tema maka dibuatlah outline dalam bentuk Bab dan Sub Bab.

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi belajar yang penulis maksudkan adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas X di SMAN 1 Pantan Cuaca dengan

sebagai tersangka pada tanggal 22 Februari 2013, Kompas memuat beberapa berita terkait Hambalang, namun sepanjang periode itu Kompas belum menyebut-nyebut nama Anas se-

Proses pelatihan pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan algoritme VFI5, di mana data latih yang telah ditentukan digunakan sebagai input dari algoritme

Bentuk apresiasi tersebut salah satunya dapat diwujudkan dengan tetap menjaga eksistensi batik Indonesia, menciptakan motif-motif baru yang sebelumnya belum pernah dibuat dan

Secara umum, Gambar 4.a menunjukan bahwa semakin besar muatan total yang bekerja, maka nilai koefisien tahanan gulir yang bekerja semakin besar, kecenderungan ini

Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara ruangan, daftar tilik, alat-alat KKD, apakah alat KKD mencukupi, apakah setiap mahasiswa dapat melakukan KKD, apakah

Secara khusus, dalam perencanaan teknis SDA yang bertujuan untuk pembangunan infrastruktur yang terdiri dari bendungan, embung, bendung, saluran Irigasi Teknis,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan penerimaan retribusi parkir di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, untuk mengetahui