• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SKRIPSI PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL SKRIPSI PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SKRIPSI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA CORONG BERHITUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA DI KELAS III SDN 3 KARANG BONGKOT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh: ENI KUSRIANI NIM.E1E 212 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)
(3)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA CORONG BERHITUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

MATEMATIKA DI KELAS III SDN 3 KARANG BONGKOT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

Mataram, Indonesia

e-mail: enikusriani10@gmail.com

ABSTRAK

Hasil observasi awal di kelas III SDN 3 Karang Bongkot ditemukan masalah bahwa hasil belajar siswa tidak mencapai ketuntasan klasikal. Hal itu terjadi karena proses pembelajaran yang diterapkan guru didominasi dengan metode yang belum melibatkan siswa secara aktif dan belum menggunakan media/alat peraga didalam mengajarnya, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang bervariasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan alat peraga corong berhitung dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung perkalian dan pembagian pada siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot pada pokok bahasan operasi perkalian dan pembagian. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Data hasil belajar siswa diperoleh dari pemberian tes tertulis bentuk pilihan ganda pada akhir siklus. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal mencapai 70,58% dan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 44 dengan kategori aktif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dan belum mencapai target yang diinginkan sehingga dilakukan penelitian siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal 88,57% dan aktivitas belajar siswa memperoleh skor 55 dengan kategori sangat aktif. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga corong berhitung untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas III SDN 3 Karang Bongkot tahun ajaran 2016/2017 dapat tercapai.

Kata kunci : Alat Peraga Corong Berhitung, Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika

(4)

IMPROVING STUDENTS’ SKILL IN LEARNING MATEMATIC BY USING PROPS OF FUNEL COUNTING AT THIRD GRADE STUDENTS

OF SDN 3 KARANG BONGKOT IN ACADEMIC YEAR 2016/2017

ABSTRACT

The result of this stady taken from the students in grade III of SDN 3 Karang Bongkot found that the problem of students did not achieve the classical completeness. This case occer because when teaching learning process the teacher do not used method to involve the students derecly and do not used the some kinds of instrument, thus in teaching learning precess become monotonues and made students bored. The statement of this study “ does the use of props of funel counting can improve the students result in learning arithmetic operation multiplication and division in grade III of SDN 3 Karang Bongkot?”. In addition, the aim of this study was to improve the students result in learing matematic on the subject arithmetic operation multiplication and division of the students SDN 3 karang Bongkot in grade III. This study was carried out in two cycles and every cycles were divided into two meetings. The data of students result taken from in multiple choice test in the last cycle. Therefore, the result of the first cycle shows that the students achieve of 70,58 % and in learning activities the students got the score 44 with the active category . It means that in the fist cycle did not achive the target. Thus, the researcher decided to continue in the second cycle and the result was 88,57 % means that the students achieve completeness classical and the students get score 55 in active category. Therefore, the result of this study show that the use of props funel counting can improve the students result in learning matematic in grade III of SDN 3 Karang Bongkot in academic year 2016/2017.

Key word: Props Funel Counting, Activities and Result Of Learning

(5)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Observasi menunjukkan, bahwa rata-rata nilai ulangan umum semester II kelas II tahun pelajaran 2015/2016 pada lima mata pelajaran berikut ini : PPKn rata-rata nilai siswa (82,9), Bahasa Indonesia rata-rata nilai siswa (80,1), IPA rata-rata nilai siswa (81,4), IPS rata-rata nilai siswa (86,9), dan Matematika rata-rata nilai siswa (69,4). Data tentang hasil belajar Matematika kelas II SDN 3 Karang Bongkot dilihat pada tabel hasil ulangan semester II berikut ini :

Tabel 1.1

Hasil Ulangan Umum Matematika Siswa Kelas II SDN 3 Karang Bongkot Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

No. Aspek Yang Diperhatikan Keterangan

1. Nilai terendah 55

2. Nilai tertinggi 90

4. Rata-rata kelas 69,42

5. Jumlah siswa yang tuntas 20

6. Jumlah siswa yang tidak tuntas 15

7. Jumlah siswa yang ikut tes 35

8. Presentase ketuntasan 57,14%

(Sumber: Daftar nilai guru kelas II SDN 3 Karang Bongkot)

Oleh karena itu peneliti memilih mata pelajaran Matematika sebagai fokus penelitian sabagai pokok bahasan operasi hitung perkalian dan pembagian. Hasil wawancara dengan guru kelas II mengatakan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran Matematika di kelas II SDN 3 Karang Bongkot, yakni rendahnya aktivitas belajar Matematika siswa. Hal ini disebabkan : 1) pembelajaran masih berfokus pada guru, mambuat suasana belajar menjadi kurang menarik dan menyebabkan siswa menjadi pasif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang terjadi seperti transfer ilmu dari guru ke siswa tanpa adanya peristiwa belajar yang bermakna. Pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan kurang terjalinnya interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru seperti, bertanya, berpendapat, dan mengeluarkan ide-idenya tentang materi yang di pelajari, 2) penggunaan alat peraga yang masih kurang digunakan guru dalam pembelajaran mengakibatkan siswa sulit mengerti penjelasan guru.

Dari masalah pembelajaran tersebut maka perlu dicari pemecahan masalah secara tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika khususnya pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian . Operasi hitung perkalian dan pembagian merupakan salah satu materi dasar yang diperlukan untuk materi lanjutan lainnya dalam pembelajaran Matematika. Dalam memahami materi tersebut dibutuhkan suatu penanaman konsep sehingga siswa bisa aktif dan berfikir kritis dalam menemukan, merumuskan, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi tersebut.

Pembelajaran pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian ini harus mendapat perhatian serius didalam upaya meningkatkan hasil belajar

(6)

Matematika, terutama pada siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot. Salah satu alternatif dalam pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar Matematika yaitu melalui penggunaan alat peraga corong berhitung.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut “Apakah penggunaan alat peraga corong berhitung dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung perkalian dan pembagian pada mata pelajaran matematika siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot? ”.

2. Cara Pemecahan Masalah

Adapun cara pemecahan masalah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

maksimal

b. Guru menyiapkan alat peraga corong berhitung.

c. Guru menjelaskan materi operasi hitung perkalian dan pembagian. d. Mendemonstrasikan penggunaan alat peraga corong berhitung

dengan cara :

1) Menjelaskan cara penggunaan alat peraga corong berhitung. 2) Menjelaskan cara penyelesaian masalah operasi hitung perkalian

dan pembagian menggunakan alat peraga corong berhirung. e. Membagi siswa siswa dalam kelompok kecil yang anggotanya terdiri

dari 6 - 7 siswa mendiskusikan perkalian dan pembagian pada lembar kerja siswa (LKS)

f. Membagi lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok. g. Setiap kelompok berdiskusi sesuai dengan penjelasan guru.

h. Guru membimbing siswa menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian dengan menggunakan alat peraga corong berhitung. i. Menunjuk seorang siswa untuk maju melapor hasil kerja

kelompoknya dan kelompok lain memberi tanggapan. j. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran.

k. Evaluasi dan penilaian. l. Menutup pembelajaran.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot tahun pelajaran 2016/2017.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

a. Mendapatkan pengalaman mengajar matematika pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian dengan menggunakan alat peraga corong berhitung.

(7)

b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk bekal menjadi guru saat mengajar matematika.

2. Bagi guru

a. Guru dapat memperbaiki kualitas pembelajaran dengan memperoleh variasi strategi, metode dan media pembelajaran yang lebih evektif b. Guru dapat mengetahui media pembelajaran yang sesuai untuk

pembelajaran matematika.

c. Guru dapat meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik.

d. Guru dapat menerapkan alat peraga corong berhitung pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian.

3. Bagi siswa

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka mampu mengembangkan kemampuan mereka.

b. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

c. Mempermudah siswa dalam mempelajari matematika melalui media pembelajaran.

4. Bagi sekolah

a. Mendapatkan dampak yang lebih baik bagi proses pembelajaran disekolah.

b. Menjadi contoh sebagai salah satu sentral dalam penerapan cara belajar yang aktif dan menyenangkan.

c. Memberikan semangat untuk berinovasi dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Teori yang Relevan

1. Hasil Belajar Matematika SD

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto (dalam Hamdani 2011:20). Hasil belajar, yaitu perubahan-perupahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

2. Alat peraga corong behitung

Alat peraga corong berhitung adalah sebuah alat bantu atau alat peraga yang dapat digunakan untuk menjelaskan materi operasi hitung perkalian dan pembagian yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

Cara membuat corong berhitung

a) Potong botol air mineral menggunakan cutter. Ambil bagian atasnya saja.

b) Susun mendatar ke 10 bagian atas botol di atas permukaan kardus. Atur jaraknya, kemudian buat lubang sebesar mulut botol. Setelah itu

(8)

masukan mulut botol ke lubang yang telah dibuat pada kardus sehingga botol tersusun rapi dan tidak bergeser.

c) Potong kardus menggunakan cutter sehingga membentuk sebuah balok dengan panjang disesuaikan dengan lebar botol yang tersusun. d) Buat laci di salah satu bagian panjang kardus di mana botol terletak

dibagian bawah atasnya. Buatlah pegangan laci dari tali.

e) Setelah lacinya jadi, buatlah latar (bentuk bebas). Pada latar pasang gantungan korden sejajar dengan jarak botol.

f) Tempel latar tersebut pada salah satu sisi kardus yang bertolak belakang dengan sisi laci berbentuk balok. (Rostina Sundayana:2013)

B. Kerangka Berfikir

Banyak upaya yang dapat ditempuh oleh seorang guru dalam menciptakan proses belajar yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar siswa misalnya dengan penggunaan alat peraga tertentu, salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga corong berhitung.

Permasalahan pembelajaran di SDN 3 Karang Bongkot khususnya pada mata pelajaran Matematika adalah pembelajaran masih berfokus pada guru, membuat suasana belajar menjadi kurang menarik dan menyababkan siswa menjadi pasif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang terjadi seperti transfer ilmu dari guru ke siswa tanpa adanya peristiwa belajar yang bermakna. Kurang terjalinnya interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru seperti, bertanya, berpendapat, dan mengeluarkan ide-idenya tentang materi yang dipelajari, penggunaan alat peraga yang masih kurang digunakan guru dalam pembelajaran mengakibatkan siswa sulit mengerti penjelasan guru. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencoba untuk menggunakan alat peraga corong berhitung. Alat peraga corong berhitung merupakan penggunaan alat peraga yang membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 6 - 7 orang untuk memecahkan suatu permasalahan melalui diskusi kelompok guna mendapatkan jawaban atas permasalahan kemudian hasil diskusi dipresentasikan oleh soerang pelapor yang ditunjuk anggota kelompok di depan kelas. Penggunaan alat peraga

Kondisi awal

Kondisi akhir Cara mengatasi

Guru lebih aktif dan siswa lebih

pasif Sekitar 42,85% siswa belum mencapai KKM Menggunakan alat peraga corong berhitung Penggunaan alat peraga secara kelompok

Alat peraga corong berhitung meningkatkan hasil

(9)

corong berhitung melatih siswa agar lebih aktif dalam memecahkan suatu permasalahan dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Dengan penggunaan alat peraga corong berhitung secara optimal diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa pada pokok bahasan operasi hitung perkalian dan pembagian.

C. Hipotesis Tindakan.

Jika alat peraga corong berhitung digunakan, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas III SDN 3 Karang Bongkot Tahun pelajaran 2016/2017 akan meningkat.

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 3 Karang Bongkot yang bertempat di Jln. Muhajirin Desa Karang Bongkot kecamatan Labuapi, kabupaten Lombok Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017

B. Subjek Dan Observer Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot. Siswa kelas III tersebut berjumlah 35 orang, yang terdiri dari 22 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah materi tentang operasi hitung perkalian dan pembagian pada mata pelajaran matematika.

2. Observer Penelitian

Adapun yang menjadi observer adalah guru kelas III SDN 3 Karang Bongkot atas nama ibu Minerah, S.Pd.

C. Faktor Yang Diteliti

Agar mampu menjawab permasalahan di atas, ada beberapa faktor yang harus di teliti, yaitu:

1. Faktor Guru

Faktor guru yang diteliti adalah aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga corong berhitung.

2. Faktor Siswa

Faktor siswa yang diteliti adalah aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

D. Variabel Penelitian

1. Definisi Operasional Variabel Harapan

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang disebabkan karena pencapaian penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses pembelajaran, pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,

(10)

afektif maupun psikomotorik. Selain itu, dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat menentukan ketuntasan belajar. Hasil belajar yang peneliti teliti adalah hasil belajar pada ranah kognitif siswa.

2. Definisi Operasional Variabel Tindakan

Alat peraga corong berhitung adalah sebuah alat bantu atau alat peraga yang digunakan untuk menjelaskan materi operasi hitung perkalian dan pembagian di kelas III. Kedudukan alat peraga dalam pembelajaran sebagai perantara dalam menyampaikan pesan.

Corong berhitung sangat efektif untuk digunakan dalam menyampaikan materi operasi hitung perkalian dan pembagian karena corong berhitung dapat meningkatkan kemapuan belajar siswa.

E. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi yang memberikan gambaran tentang aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru, sedangkan kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi terhadap siswa, yang nantinya akan dapat menggambarkan hasil belajar siswa.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Tes

Adapun tes yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah tes hasil belajar yang berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal untuk mengukur hasil belajar siswa.

b. Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun dalam penelitian ini data-data penelitian diambil dengan menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu:

1. Lembar Tes

Tes sangat penting untuk mengetahui perkembangan siswa dalam belajar. Jenis soal tes yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan ganda dibuat guna mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan. Soal yang diberikan sebanyak 10 soal.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa aktivitas. Lembar observasi terdiri dari dua bagian yaitu lembar pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru. Lembar pengamatan ini merupakan lembaran yang berisi indikator-indikator yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa, dengan tujuan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

(11)

G. Teknik Analisis Data 1. Data Hasil Belajar

Analisis data untuk mengetahui prestasi hasil evaluasi siswa adalah sebagai berikut:

a. Ketuntasan individu

Nilai = Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal

(sumber Purwanto, 2011:207)

b. Menghitung Nilai Rata-rata

N X X

c. Ketuntasan klasikal

P = ∑

2. Data Aktivitas Siswa

a. Menentukan Jarak Interval Kelas Menggunakan Skor Maksimal – Skor Minimal

Menentukan Skor Maksimal, yaitu skor yang mungkin dicapai jika semua item dapat tercapai.

Skor maksimal untuk setiap deskriptor = 4 Skor minimal untuk setiap deskriptor = 1

Jadi Skor Maksimal = banyaknya deskriptor x skor maksimal tiap deskriptor = 16 x 4 = 64

Sedangkan skor minimal seluruh indikator = banyaknya deskriptor x skor minimal tiap deskriptor = 16 x 1 = 16

Menentukan jarak interval dengan rumus sebagai berikut: Jarak Interval =

Jarak Interval =

b. Menentukan Interval Skor

Menentukan interval skor dengan rumus sebagai berikut: Rumus :

Batas interval kelas ke ( n ) – jarak interval sampai dengan batas atas interval kelas ke ( n )

1. Sangat aktif = AS ≥ 64 – 12 = AS ≥ 52 2. Aktif = 52 – 12 ≤ AS < 52 = 40 ≤ AS < 52 3. Kurang aktif = 40 – 12 ≤ AS < 40 = 28 ≤ AS < 40 4. Tidak aktif = AS < 28

(12)

c. Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa

Berdasarkan skor standar maka kriteria untuk menentukan aktivitas siswa di jabarkan pada tabel berikut ini

Tabel .3.1 Kriteria Untuk Menentukan Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Skor Standar

Interval Interval Skor Kategori

AS ≥ Batas interval kelas ke (n) – 4 AS ≥ 52 Sangat aktif

Batas interval kelas ke (n) – 4 ≤ AS < Batas atas interval kelas ke (n)

40 ≤ AS < 52 aktif

Batas interval kelas ke (n) – 4 ≤ AS < Batas atas interval kelas ke (n)

28 ≤ AS < 40 Kurang aktif

AS < Batas atas interval kelas ke (n) AS < 28 Tidak aktif 3. Data Aktivitas Guru

Menentukan skor aktivitas mengajar guru untuk masing-masing deskriptor yaitu:

a. Skor 1 jika deskriptor nampak b. Skor 0 jika deskriptor tidak nampak

Pengelolahan data untuk aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran sama dengan cara pengelolaan aktivitas belajar siswa yaitu menggunakan perhitungan jarak interval. Menentukan aktivitas mengajar guru di jabarkan sebagai berikut:

Skor maksimal = 20 x 1 = 20 Skor minimal = 0

Jarak interval =

Menentukan interval skor dengan rumus sebagai berikut:

Rumus: Batas interval kelas ke (n) – jarak interval sampai dengan batas atas interval kelas ke (n)

1. Sangat baik = AG ≥ 20 – 5 = AG ≥ 15 2. Baik = 15 – 5 ≤ AG < 15 = 10 ≤ AG < 15 3. Kurang baik = 10 – 5 ≤ AG < 15 = 5 ≤ AG < 10 4. Tidak baik = AG < 5

Keterangan : AG : Aktivitas Guru

Tabel 3. 2. Kriteria Untuk Menentukan Aktivitas Mengajar Guru Berdasarkan Skor Standar

Interval Interval Skor Kategori

AG ≥ Batas interval kelas ke (n) – 4 AG ≥ 15 Sangat baik

Batas interval kelas ke (n) – 4 ≤ AG < Batas atas interval kelas ke (n)

10 ≤ AG < 15 Baik

Batas interval kelas ke (n) – 4 ≤ AG < Batas atas interval kelas ke (n)

5 ≤ AG < 10 Kurang baik

(13)

H. Indikator Keberhasilan

Indikator ketercapaian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila presentase ketuntasan telah mencapai (85%) dan seluruh siswa mendapat nilai lebih dari atau sama dengan (65) sesuai dengan KKM yang telah ditentukan.

2. Aktivitas belajar siswa berkategori aktif. 3. Aktivitas kegiatan guru berkategori baik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian yang diperoleh sebagai berikut: 1. Siklus I

a) Jumlah skor aktivitas guru sebesar 14 dengan kategori baik. b) Jumlah skor aktivitas siswa sebesar 44 dengan kategori aktif

c) Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil evauasi yaitu sebesar 70,58% dari 34 siswa yang ikut tes. Siswa yang tuntas sebanyak 24 siswa dan 10 siswa yang tidak tuntas. Hasil tersebut kurang dari target KKM yang ditentukan yaitu ≥ 65 dengan ketuntasan klasikal 85%

d) Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka penelitian dilanjutkan ke siklus II

2. Siklus II

a) Jumlah skor aktivitas guru sebesar 19 dengan kategori sangat baik. b) Jumlah skor aktivitas siswa sebesar 55 dengan kategori sangat aktif. c) Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil

evaluasi yaitu sebesar 88,57% dari 35 siswa yang ikut tes. Siswa yang tuntas sebanyak 31 dan 4 siswa yang tidak tuntas.

d) Hasil tersebut menunjukan adanya peningkatan hasil dari siklus I ke siklus II serta telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian dihentikan pada siklus II

Adapun ringkasan dari hasil penelitian yang memuat data hasil observasi aktivitas guru, hasil observasi aktivitas siswa dan data hasil belajar pada siklus I dan siklus II dapat dilihatpada tabel dibawah ini.

Siklus Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Ketuntasan Belajar Siswa Skor Kategori Skor Kategori Ketuntasan

klasikal

I 14 Baik 44 Aktif 70,58%

II 18 Sangat baik 55 Sangat aktif 88,57%

Dari tabel 4.7 di atas merupakan ringkasan hasil penelitian siklus I dan siklus II yang menjelaskan bahwa kegiatan proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dan terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya perolehan dan peningkatan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II yaitu dengan ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 70,58% meningkat menjadi 88,57%.

(14)

KESIMPILAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diammbil dalam penelitian ini adalah:

1. Penggunaan alat peraga corong berhitung pada materi operasi hitung perkalian dan pembabagian dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot. Peningkatan aktivitas dilihat dari data aktivitas siswa pada siklus I sebesar 49 yang kategori aktif meningkat menjadi 55 yang berkategori sangat aktif pada siklus II.

2. Penggunaan alat peraga corong berhitung pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 3 Karang Bongkot. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan klasikal yang pada siklus I sebesar 70,58% meningkat menjadi 88,57% pada siklus II.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa, penggunaan alat peraga corong dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar, maka siswa hendaknya dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran karena konsep pembelajaran dapat dipahami dengan mudah jika siswa terlibat aktif dalam prosesnya, sehingga dalam menghadapi soal dalam bentuk apapun akan mudah dikerjakan.

2. Bagi guru, diharapkan dapat menggunakan alat peraga sebagai salah satu alat bantu dalam pembelajaran alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika. Selain itu, diharapkan untuk tetap memberikan dukungan moril dan bimbingan kepada siswa yang belum tuntas dalam pencapaian hasil belajar supaya terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa.

3. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengembangkan alat bantu pembelajaran yang lainnya yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

4. Bagi mahasiswa atau pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai alat peraga corong berhitung ini, dapat melakukan pada materi pokok yang berbeda dan untuk mengoptimalkannya diharapkan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dan dapat mengacu pada kekurangan dan langkah perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian tindakan kelas. Bandung: Yrama widya.

Arikunto, Suharsimi dkk.2014. Penelitian tindakan kelas.Jakarta: Bumi aksara. Hafazah, Siti. 2015. Penerapan metode kumon untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas III SDN 16 Mataram tahun ajaran 2014/2015. Skripsi S1 PGSD Universitas Mataram tidak dipublikasikan.

Hamdani. 2011. Strategi belajar mengajar. Bandug: Pustaka setia.

Irzani. 2010. Matematika 1 untuk calon guru SD/MI. Yogyakarta: kurnia kalam semesta.

Irzani dan Alkusaeri. 2013. Pengembangan program pembelajaran matematika. Mataram: sukses mandiri press.

Fajariah, Nur.dkk. 2008. Cerdas Berhitung Matematika Untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta. Depertemen Pendidikan Nasional.

Pradana, Rama Putra. 2014. Penggunaan media kartu bilangan untuk meningkatkan hasil belajar materi bilangan romawi pada siswa kelas IV SDN 30 Cakranegara tahun ajaran 2013/2014. Skripsi S1 PGSD Universitas Mataram tidak dipublikasikan.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: pustaka pelajar Subana.2000. statistik pendidikan. Bandung: pustaka setia.

Slameto.2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sundayana, Rostina. 2013. Media pembelajaran matematika (untuk guru, calon guru, orang tua, dan para pencinta matematika). Bandung: ALFABETA. Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar.Jakarta:

Pranadamedia Group.

Turmuzi, Muhammad. 2013. Pengembangan media dan alat peraga matematika. Universitas Mataram.

Wahidmurni dkk. 2010. Evaluasi pembelajaran kompetensi dan praktik. Yogyakarta: Nuha litera.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pelanggaran keempat dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana dikenakan sanksi 6 (enam) bulan. 2) Pelanggaran kedua dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana dikenakan

Sehingga menurunkan kadar urat dalam tubuh pada penderita gout tofaseosa atau penderita yang sering mengalami gout Agar dapat bekerja dengan efektif maka dibutuhkan

Menurut wawancara dengan re sponden dan infomtal'l pembuat garrun di desa Kajhu pada umumnya , nenek moyang mereka berasal dari Kabupalen Pidie yang merantau ke

time base yang masuk ke gerbang and berlogika 1 (high) maka keluaran gerbang and sebagai pembanding akan berlogika 1 dan membuat counter akan mencacah dan

digunakan agar Ummi Foundation tumbuh Cepat adalah dengan memberdayakan SDM daerah sehingga mereka bisa mengembangkan Metode Ummi di wilayah masing-masing. Sistem

Pertama, data dicatat secara manual, kemudian data di input ke komputer pada program aplikasi Microsoft Word atauMicrosoft Excel, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.. Untuk

Berdasarkan masalah, hipotesis tindakan, serta temuan hasil penelitian tindakan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat ditarik simpulan sebagai

Kesamaannya dengan PROM adalah keduanya merupakan jenis ROM, termasuk memori non-volatile, data yang tersimpan di dalamnya tidak bisa hilang walaupun komputer dimatikan, tidak