• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Psikologi Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Psikologi Komunikasi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Modus pencarian cepat

Modus pencarian cepat

Cari Cari

Entri Populer

Entri Populer

CONTOH SUSUNAN ACARA CONTOH SUSUNAN ACARA ACARA RAMAH TAMAH SEKALIGUS ACARA RAMAH TAMAH SEKALIGUS DIRANGKAIKAN PEN

DIRANGKAIKAN PENUTUPAN FESTIVAL AUTUPAN FESTIVAL ANAKNAK SHALEH PLUS KULIAH

SHALEH PLUS KULIAH KERJA NYATA (KKN)KERJA NYATA (KKN) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NE...M NE... Brosur SPMB STAIN Parepare Brosur SPMB STAIN Parepare 2015

2015

Makalah Sistem Komunikasi Indonesia Makalah Sistem Komunikasi Indonesia BAB

BAB I I PENDPENDAHULUAN A. AHULUAN A. LataLatar r BelakangBelakang Demokrasi sejatin

Demokrasi sejatinya ya kebebasankebebasan

mengaktualisasikan diri dengan menghargai mengaktualisasikan diri dengan menghargai hak privat individu, ...

hak privat individu, ...

Makalah Psikologi Komunikasi Makalah Psikologi Komunikasi BAB

BAB 1 1 PENDPENDAHULUAN AHULUAN A. A. LataLatar r BelakangBelakang Manusia sebagai mahluk sosial sudah tentu Manusia sebagai mahluk sosial sudah tentu memiliki kebutuhan untuk saling

memiliki kebutuhan untuk saling berkomunikasi satu ...

berkomunikasi satu ... Makalah Kongomerasi Media Makalah Kongomerasi Media BAB

BAB I I PENDPENDAHULUAN AHULUAN A. A. LataLatar Belakangr Belakang Media adalah salah

Media adalah salah satu pilar demokrasi.satu pilar demokrasi. Dengan demokrasi maka distribusi kekuasaan Dengan demokrasi maka distribusi kekuasaan dapat...

dapat...

Makalah Media Komunikasi Makalah Media Komunikasi BAB I PENDAHULUAN Sebaga

BAB I PENDAHULUAN Sebagai manusii manusia kitaa kita tidak pernah lepas dari media komunikasi, tidak pernah lepas dari media komunikasi, apalagi pada zaman ini media teknologi begitu apalagi pada zaman ini media teknologi begitu canggi...

canggi...

STAIN PAREPARE STAIN PAREPARE

Mau kuliah gabung aja di STAIN PAREPARE : Mau kuliah gabung aja di STAIN PAREPARE : Klik LINK : htt

Klik LINK : http://wp://wwwww.stainparepa.stainparepare.acre.ac.id.id Makalah NAPZA

Makalah NAPZA BAB

BAB I I PENDPENDAHULUAN AHULUAN A. A. LataLatar r BelakaBelakangng Salah sat

Salah satu masalah yang menjadiu masalah yang menjadi problematika remaja sekarang ini yaitu problematika remaja sekarang ini yaitu peredaran serta

peredaran serta pen...pen... UCAPAN PERPISAHAN UCAPAN PERPISAHAN

B e r a n d a

B e r a n d a » Tanpa Label » Makala » Tanpa Label » Makalah Psikologi Kh Psikologi Komunikasiomunikasi

Makalah Psikologi Komunikasi

Makalah Psikologi Komunikasi

Ditulis oleh:

Ditulis oleh:firmansyah ariesfirmansyah aries - -Selasa, 22 Juli 2014Selasa, 22 Juli 2014

BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

.

. LaLatar Belakangtar Belakang

Manusia sebagai mahluk sosial sudah tentu memiliki kebutuhan untuk saling Manusia sebagai mahluk sosial sudah tentu memiliki kebutuhan untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Namun dengan keterbatasan kemampuan menangkap pesan berkomunikasi satu sama lain. Namun dengan keterbatasan kemampuan menangkap pesan yang dismpaikan, antara satu orang dengan yang lainnya akan berbeda.

yang dismpaikan, antara satu orang dengan yang lainnya akan berbeda.

Setiap manusia butuh untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dilakukan sebagai Setiap manusia butuh untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari kodrat manusia yang tak bisa hidup sendiri. Dasar dari komunikas

bagian dari kodrat manusia yang tak bisa hidup sendiri. Dasar dari komunikasi interpersonali interpersonal adalah adanya komunikasi antara dua orang atau lebih yang membicarakan

adalah adanya komunikasi antara dua orang atau lebih yang membicarakan topik tertentu.topik tertentu. Memang tidak semua orang bisa menjadi seorang komunikator yang baik d

Memang tidak semua orang bisa menjadi seorang komunikator yang baik dan handal. Adaan handal. Ada teknik-teknik komunikasi yang har

teknik-teknik komunikasi yang harus dipeus dipelajari bila ingin bisa diterima dari berbagai kalanganlajari bila ingin bisa diterima dari berbagai kalangan social.

social.

konsep ilmu Komunikasi, keterkaitan psikologi memang tidak bisa ditinggalkan. Bahkan konsep ilmu Komunikasi, keterkaitan psikologi memang tidak bisa ditinggalkan. Bahkan para Ba

para Bapak Komunikasi tiga diantaranya adalah pakar psikologi, Kurt Lewin, Paul Lazarzfeld danpak Komunikasi tiga diantaranya adalah pakar psikologi, Kurt Lewin, Paul Lazarzfeld dan Carl I Hovland. Meskipun demikian, komunikasi bukanlah subdisiplin psikologi. Komunikasi Carl I Hovland. Meskipun demikian, komunikasi bukanlah subdisiplin psikologi. Komunikasi sebagai sebuah ilmu tersendiri memang menembus banyak disiplin ilmu. Bagaimanapun sebagai sebuah ilmu tersendiri memang menembus banyak disiplin ilmu. Bagaimanapun komunikasi merupakan bagian yang essensial buat pertumbuhan kepribadian manusia seperti komunikasi merupakan bagian yang essensial buat pertumbuhan kepribadian manusia seperti disebutkan oleh Ashley Montagu. Dan komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan disebutkan oleh Ashley Montagu. Dan komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Karenanya komunikasi selalu menarik minat psikolog

pengalaman kesadaran manusia. Karenanya komunikasi selalu menarik minat psikolog Dalam

Dalam psikologi psikologi komunikasi komunikasi mempunyai mempunyai makna makna yang yang sangat sangat luas, luas, meliputi meliputi segasegalala penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme. Kata penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme. Kata komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi. Jadi psikologi komunikasi adalah ilmu yang khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi. Jadi psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguaraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral berusaha menguaraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam ko

dalam komunimunikasi.kasi.

.

. Rumusan MasalahRumusan Masalah

1.

1. Pengantar Pengantar psikologi komunpsikologi komunikasiikasi

2.

2. Konsep Konsep psikologi tentang manupsikologi tentang manusiasia

3.

3. System komunikasi intrapersonal, interpersonal, massaSystem komunikasi intrapersonal, interpersonal, massa

4.

4. Psikologi kPsikologi komunomunikasiikasi

FIRMANSYAH

FIRMANSYAH

Beranda

Beranda F a c e b o o kF a c e b o o k BlogBlog RSRSSS

K

Kursor Blogursor Blog

Vhirmank Aries

Vhirmank Aries

Selamat Datang

Selamat Datang

Beranda Beranda

Butuh Informa

Butuh Informa

si ? Silahka

si ? Silahka

n masukan email Anda !

n masukan email Anda !

Email address...

Email address...    SubmitSubmit

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

• • • • • • • • • •

• • • • • • • •

• • • • • • • •

• • • • • • • •

(2)

Assala mu’alaikum wr.wb, Yang t erhormat bapak Camat Malunda Yang kami hormati bapak Desa Lombong Timur beserta Jajarannya Yang kam...

Pengertian Naskah dan Skenario

Suatu naskah atau manuskrip ( bahasa Latin manuscript : manu scriptus ditulis tangan), secara kh usus, adalah se mua dokumen tert ulis yan...

BAB II

PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI A. Pengantar Psikologi Komunikasi

1. Pengertian Psikologi

Psikolgi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu  pengetahuan. Jadi secara etimologi, psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai

macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian  perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbuatan  pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohani, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian, sehingga ia dapat  berbuat yang lebih sukses dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup.

Psikologi memiliki objek yang tertentu merupakan syarat mutlak didalam suatu ilmu, karena  justru objek inilah yang akan menentukan langkah-langkah yang lebih lajut didalam pengupasan

lapangan ilmu pengetahuan itu.

Secara umum, psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia.

2. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama yang dimaksud disini adalah sama makna.

Pengertian komunikasi yang di dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, akan tetapi juga persuasif , yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan.

Menurut Carl I Hovland, ilmu komunikasi adalah : upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Menurut paradigma Lasswell menunjuk bahwa komunikasi meliputi lima unsur : 1. Komunikator (communicator, source, sender)

2. Pesan (message) 3. Media (chanel, media)

4. Komunikan ( communicant, communicate, receiver, recepient) 5. Efek ( effect, impact, influence)

Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) . pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya, yang timbul dari lubuk hati.

3. Hubungan Komunikasi dan Psikologi

Manusia adalah mahluk sosial yang dalam hidupnya memerlukan orang lain untu  berinteraksi dan berkomunikasi. Komunikasi tidak sekadar berbicara dengan orang lain,

melainkan memiliki tujuan dan maksud tertentu.

Tanpa disadari, didalam berkomunikasi adanya peran emosi. Komunikasi psikologi  pesan yang ingin disampaikan dari seseorang untuk orang lain, baik individu maupun kelompok 

yang ingin diharapkan adanya perubahan dalam perilaku. Hubungan sosial yang baik. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Abraham Maslow menyebutnya dengan “kebutuhan akan cinta”.

4. Definisi Psikologi Komunikasi

Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan

Bahan Bacaan

► 2015 (7) ▼ 2014 (33) ► Oktober (1) ► Agustus (2) ▼ Juli (30)

FORMAT AKTA KELAHIRAN UCAPAN PERPISAHAN CONTOH SUSUNAN ACARA STAIN PAREPARE

FORUM KOMUNIKASI STAIN PAREPARE (LOGO)

Perilaku social yang terjadi dalam acara Perpisah...

HIDUP BERHARAP DARI BOTOL BEKAS (FEATURE)

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba (EDITORIAL)

Contoh Lamaran Kerja Hadist Shahih Bukhori Hadist Shahih Muslim

Makalah Sistem Komunikasi Indonesia Makalah Sistem Kebudayaan Indonesia

saeyyang Patt u...

Makalah Psikologi Komunikasi Makah Parabahasa dan waktu Makalah NAPZA

Makalah Media Komunikasi

Makalah Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Makalah LOGIKA akal dan Pikiran Makalah Konsep Dakwah Pluralisme Makalah Kongomerasi Media Makalah Komunikasi Interpersonal Kode Etik Jurnalistik

KODE ETIK PROFESI KONSELING TAHUN 2004

KODE ETIK DAKWAH

Pengertian Naskah dan Skenario Naskah dan Skenario : IMPIAN ANAK

BUKIT

Naskah da n Skenario : KUBAWA DIRIKU PERGI Cerpen

• •

(3)

mengendalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada  perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya  perilaku tersebut.

5. Tujuan Mempelajari Psikologi Komunikasi

1. Agar penyampaian komunikasi dapat lebih efektif  2. Menciptakan pengertian dalam berkomunikasi

3. Untuk menimbulkan kesenangan dalam berkomunikasi 4. Mempengaruhi sikap secara lebih mudah

BAB III

KONSEP PSIKOLOGI TENTANG MANUSIA

Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam(homo volens). Teori “jarum hipodermik” ( yang menyatakan media massa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi  behaviorisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan

(homo mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (homo sapiens). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi trasaksional denagfn lingkungannya (homo ledens).

Walaupun psikologi telah banyak melahirkan teori-teori tentang manusia, tetpai empat pendekatang yang dicontohkan diatas adeala yang paling dominan: psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitf, dan  psikologi humanistic. Setiap pendekatan ini memandang manusia dengan cara berlainan. Kita tidak akan mengulas teoti mana yang paling kuat. Karekteristik manusia tanpaknya merupakan sintesis dari keempat pendekatan itu. sekali waktu ia menjadi makhluk yang secara membutah menuruti kemauannya, pada waktu yang lain ia menjadi makhluk yang berfikir logis. Pada suatu saat ia menyerah  bulat-bulat pada proses kelaziman (conditioni) yang diterimahnya dari lingkungan, pada saat lain ia  berusaha mewarnai lingkungannya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya.

. Konsepsi manusia dalam psikoanalisis

Kita mulai dari psikoanalisis, karena dari seluruh aliran psikologi, psikoanalisis secara tegas memerhatikan struktur jiwa manusia. Sigmund freud, pendiri psikoanalisis, adalah orang yang pertama  berusaha merumuskan psikologi manusia yang menfokuskan perhatiannya pada totalitas kepada kepribadian manusia, bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah. Walaupun psikologi analisis cukup kompleks diuraikans ecara singkat, kita akan berusaha membahas garis-garis besar. Terutam dalam konsepsi dasarnya yang tentang manusia. Menurut freuit perilaku manusia merupakan hasil interaksi sub system dalam kepribadian mnusia : ID ego dan super ego. Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorangan-dorangan biologis manusia pusat insting (hawa nafsu dalam kamus agama) . ada dua insting yang dominan yang pertama libido insting reproduktif yang menyediakan energy dasar untuk  kekgiatan kegiatan manusia yang kontruktif. Yang kedua tanatos insting destruktif dan agresif. Yang  pertama juga disebut kehidupan eros yang dalam konsep Freut bukan hanya meliputi dorongan seksual

tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu, pemujaan pada tuhan dan •

(4)

cinta pada diri. Yang kedua insitng kematian semua motif manusia adalah gabungan anatrara eros dan tanatos . Id bergerak berdasarkan prinsip kesengan, ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id adalah tabiat hewani manusia.

Walaupun Id mampu melahirkan keinginan, dia tidak mampu memuaskan keinginannya. Sub system yang kedua Ego berfungsi memjembatangi tuntutan Id dengan realitas dunia luar. Ego adalah mediator anatara hastrat-hastrat hewani dengtan tuntutan rasional dan realistis. Egolah yang mampu menyebabkan manusia menunduhkan hastrat hewaninya dan hidup sebagai wujud rasional (pada  pribadi yang normal). Ia bergerak berdasarkan pada prinsip realitas. Ketika Id mendesak supaya kita

menbalas ejekan dengan ejekan lagi, ego memperingatkan kita bahwa lawan anda adalah bos yang dapat memecat Anda. Sub system yang ketiga super ego adalah polisi kepribadian yang mewakili yang ideal. Super ego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan cultural masyarakat. Ia memaksa ego menekan hastrat-hastrat yang tak berlainan kea lam bawa sadar. Baik Id maupun super ego berada dalam bawah sadar manusia. Ego berada di tengah, antara memenuhi desakan id dan peraturan super ego.

. Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme

Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap intropeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia  berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psiko anlisis yang berbicara tentang alamm bawah sadar dan tidak Nampak. Behaviorisem inginn menganalisis hanya perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Belakangan teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali insting adalah haisl belajar. Belajar artinya peruihana perilaku organism sebagai pengaruh lingkugan. Behaviorim=sme tidak  mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan faktor-faktor lingkugan. Dari sinilah timbul konsep manusia mesin.

Behavioris banyak menentukan perkembangan psikologi terutam dalam eksperimen-eksperimen. Aristototeles berpenpedapat bahwa pada waktu lahir manusia tidak memiliki apa-apa, sebuah meja lili ( tabula rasa yang siap dilukis oleh pengalaman). Dari aristoteles, jhon locke tokoh empirisme inggris meminjam konsep ini, menurut kaum empirism pada waktu lahir manusia tidak  mempunyai warna mental, warna mental didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya  jalan kepemilikan pengetahuan. Bukanlah ide pengetahuan, tetapi kedua-duanya adalah produk   pengalamana. Secara psikologis ini berarti seluruh perilaku manusiam kepribadian dan temperamen

ditentukan oleh pengalaman inderawi. . Konsepsi manusia dalam psikologi kognitif 

Ketika asumsi-asumsi behaviorisme disrang habis-habisan pada akhir tahun 60an dan awal tahun 70an psikologi sosial bergerak pada paradigm baru, manusia tidak lagi dipandang sebagai  bereaksi secara pasif pada lingkungan, tetapi sebagai makhluk selalu beursaha memahami

lingkungannya.

Kaum rasionalis mempertanyakan apakah betul penginderaan kita melalui pengalaman langsung sanggup memberikan kebenaran. Kemampuan alat indera kita dipertanyakan karena sering gagal menyajikan informasi yang akurat. Bukankah mata anda mengatakan bahwa kedua rel kereta api yang sejajar itu bertemu di ujung sana, bukankah telinga anda baru mendengar detak jam dinding pada saat memperhatikannya, padahal jam itu tetap berdetak membisikan kata cinta telinga kekasih anda.

Contoh yang paling jelas adalah teori disonansi kognitif dari Leon Pestinger. Disonansi adalah ketidak cocokan antara dua kondisi pengetahuan. Dalam keadaan disonan, orang berusaha mengurangi disonansi dengan berbagai cara. Disonansi membuat orang resah. Kognisi saya tahu saya sedang merokok disonan dengan saya tahu merusak kesehatan dihadapkan dalam disonan seperti itu : pertama mengubah perilaku berhenti merokok atau memutuskan saya merokok sedikit saja. Mengubah kognisi tentang lingkugan misalkan dengan mengatakan hanya perokok berat yang berbahaya.

. Manusia dalam konsepsi psikologi humanistic

Psikologi humanistic dianggap sebagaio revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertam dan kedua adalah psikologi analisis dan behaviorisme. Pda behaviorisme manusia hanya mesin yang dibentuk lingkungan, pada psikoanalisis manusia meluluh dipengaruhi oleh naluri kognitifnya. Dalam  pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, tanpa nilai. Dalam psikoanalisis, seperti

(5)

menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan menentukan, seperti cinta, kreatifitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi. Inilah yang diisi psikologi humanistic. Psikologi humanistic mengambil  banyak psikoanalisis Neofreudian seperti Adler, jumran, slekel, frenezi; tetapi lebih banyak lagi

mengambil dari fenemologi dan eksistensialisme. Fenemenololgi memandang manusia hidup dalam kehidupan yang dipersepsi dan diinterfretasi secara interpretasi. Menurut Alfred Skat tokoh sosiologi fenemenologis, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektifitas. Untuk memahami makna subjektif anda aku harus mengambarkan arus kesadaran anda mengalir berdampingan arus kesadaran ku.

BAB IV

SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Bab ini menguraikan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pemngolahan informasi yang kita sebut komunikasi intrapersonal, meliputi sensasi persepsi, memori dan berfikir.

. Sensasi

Tahap awal dalam peneriamaan informasi ialah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” artinya alat penginraan, yang menghubungkan organism dengan lingkungannya. Bila alat-alat indra mengubah informasi menjadi implus-implus saraf dengan bahasa yang dipahami otak maka terjadilah  proses sensasi kata Dennis Coon (1977: 79). “ sensasi dalah pengal;aman elementer yuang segerah, yang tidakn memerlkukan penguraian verbal symbol atau konseptual dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra,” tulis benyamin b. Wolman (1973:3443).

Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat  penting. Melalui alat indra manusia dapat memahami kualitas fisik limhkungannya. Lebih dari itu, melalui

alt indralah manusia memeroleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra manusia sama, bahkan mungkin lebih dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindrai cahaya dan humuditas (lefrancois, 1974:39) Mungkin benar anggapan jhon lock   bahwa there is nothing in the mind except what was first in the senses (tidak ada apa apa dalam diri kita kecuali harus lebih dulu lewat alat indra). Dan benar juga anggapan filusuf lain, Berkeley, bahwa andaikan kita tidakmempunyai alat indra, dunia tidka akan ada.

Kita mengenal lima alat indra atau pancindra. Psikologi menyebut Sembilan (bahkan ada yang menyebut sebelas) alat indra: penglihatan, pendengaran, kinestesis, vestibular, perbaan, temperature, rasa sakit, perasa, dan penciuman. Kita dapat mnegelompokkannya pada tiga macam indra penerima, sesuai sumber informasi. Sumber informasi boleh bersal dari luar (eksternal) atau dari dalam diri individu sendiri (internal). Informasi dari dalam oleh interoseptor ( misalnya, system peredaran darah). Selain itu, gerakan tubuh kita sendiri diindra oleh proprioseptor ( misalnya, organ vestibular.

. Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulakan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori Desiderato 1976:129.

Persepsi, seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David krech dan Richard s crutchfield 1977: 235. Menyebutnya faktor fungsional dan faktor structural. Sebelum membahs hal itu, kita terlebih dahulu membahas faktor yang lainnya uang mempengaruhi persepsi yajni  perhatian.

1. Perhatian

Perhatian adalah proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah”, demikian definisi yang diberikan

(6)

  oleh kennet E. Andersen 1972: 46. Dalam buku pengantar teori komunikasi, perhatian terjadi bila kita mengonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita, dan mengenyampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain.

vFaktor Eksternal Penarik Perhatian

Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor  situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau  penarik perhatian. Stimulus diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol,

antara lain gerakan, intensitas stimulus, kebaruan, dan perulangan.

vFaktor Internal Penaruh Perhatian

Pernah satu saat di goettingen berkumpul para psikologi dan ilmuwan lainnya. . Memori

Dalam komunikasi intapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik   persepsi dengan menyediakan kerangka rujukan maupun berfikir yang akan kita uraikan nanti. Mempelajari memori membawa kita pada psikologi kognitif, terutama sekali,. Pada model manusia sebgai pengolah informasi (hlm 37) Robert T. Craig 1979. Bahkan meminta ahli komunikasi agar  mendalami psikologi kognitif dalam upaya menemukan cara-cara baru dalam menganalisis pesan dan  pengolahan pesan. Sumbangan paling besar dari psikologi kognitif adalah menyingkap tabir memori.

Memori adalah system yang sangat terstruktur, yang menyebabkan organism sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Definisi dari schlessinger dan groves 1976:352. Setiap saat stimulus mengenai indra kita, setiap saat pula stimulus itu direkam secara sadar atau tidak sada r.

. Berfikir 

1. Apakah berfikir itu?

Proses keempat yang memengaruhi penafsiran kita terhadap stimuli adalah berfikir. Dalam berfikir kita melibatkan semua proses yang kita sebut di muka: sensasi, persepsi, dan memori.

2. Bagaimana Orang Berfikir?

Secara garis besar ada dua cara macam berfikir: berfikir autistic dan berfikir realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun. Fantasi, mengkhayal, wishful thinking, adalah contohnya. Dengan berfikir autistic orang melarikan diri dari kenyataan, danm melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis. Berfikir realistic disebut juga nalar(reasoning), ialah berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dalam dunia nyata. Floyd L Ruch menyebut tiga macam berfikir realistic: deduktif, induktif, evaluative (Ruch, 1967:336).

Berfikir deduktif adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan; yang pertama merupakan pernyataan umum. Dalam logika ini disebut silogisme. Contoh yang klasik ialah:

 Semua manusia akan mati.  Socrates manusia.

 Jadi, Socrates bakal mati….

Berfikir induktif sebaliknya, dimulai dari hal-hal yang khusus dan dan kemudian mengambil kesimpulan umum.

Berfikir evaluative ialah berfikir kritis, menilai baik buruknya,tepat atau tidaknya suatu gagasan. Kita menilainya menurut kritis tertentu.

BAB V

SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL . Persepsi Interpersonal

Padabab 3, kita telah membicarakan dalil-dalil umum persepsi. Kita menyebutkan faktor-faktor   personal dan situasional yang mempengaruhi persepsi. Ternyata persepsi kita bukan sekedar rekaman  peristiwa atau objek. Computer hanya mengolah input yang dimaksukkan pada waktu punching. Bila  pada kolom 12 ditulis tujuh, computer tidak akan mengubahnya menjadi delapan. Tidak begitu persepsi

manusia. Seperti dijelaskan pada bab 3, pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasna emosional, dan latar belaknag budaya, menentukan interpretasi kita pada sensasi. Bila objek atau peristiwa di dunia luar itu kita disbut distal stimuli, dan persepsi kita tentang stimulus itu kita disebut percept, maka

(7)

 percept tidak malu sama dengan distal stimulus.

1. Pengaruh Faktor- Faktor Situasional Pada Persepsi Interpersonal

vDeskripsi verbal vPetunjuk Proksemik  vPetunjuk Kinesic vPetunjuk Wajah vPetunjuk Paralinguistik  vPetunjuk Artifaktual . Konsep Diri

Dalam bagian terdahulu kita melihat bagaiman kita mananggapi perilaku orang lain menerangkan sifat-sifatnya, mengambil kesimpulan tentang penyebab perilakunya, dan menentukan apakah petunjuk- prtunjuknya yang tampak itu orisinal atau hanya pulasan saja (masih ingat dengan impression management dari erving goffman?). ternyata kita tidak hanya menaggapi orang lain; kita juga mempersepsi diri kita. Diri kita bukan lagi persona penaggap, tetapi pesona stimuli sekaligus.

Bagaimana bisa terjadi, kita menjadi subjek dan objek persepsi sekaligus? Menurut Charles Horton cooley, kita melakukannya dengan membayangkan diri kita sebagai orang lain; dalam benak kita. Cooley menyebut gejala ini looking glass self (diri cermin); seakan akan menaruh cermin di depan kita. Pertama kita membanyangkan bagaimana kita tampak pada orang lain; kita melihat sekilas diri kita seperti dalam cermin. Misalnya, kita merasa wajah kita jelek. Kedunya kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kia. Kita pikir mereka menganggap, kita tidak menarik. Ketiga, kita mengalami perasaan bangga atau kecewa; orang mungkin merasa sedih atau malu (vander zande, 1975: 79). Dengan mengamati diri kita, sampailah kita pada gambaran dan penilaian diri kita. Ini disebut konsep diri. Walaupun konsep diri merupakan tema utama psikologi humanistic yang muncul belakngan ini.

1. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri 1.1 Orang lain

Gabriel Marcel, filosof eksistensialis, yang mencoba menjawab misteri keberadaan. The mystery of being, menulis tentang peranan orang lain dal;am diri kita. Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain lebih dahulu. Bagaimana anda menilai diri saya, akan membentuk konsep diri saya.

1.2 kelompok rujukan

Dalam pergaulan bermasyarakat, kita pasti menjadi anggota berbagia kelompok: RT, dan lain-lain. Setiap kelompok norma-norma tertentu.ada kelompok yang secara emosional mengingat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Inilah disebut kelompok rujukan.

2. Pengaruh Konsep Diri Pada Komunikasi Interpersonal  Nubuat Yang Dipenuhi Sendiri

Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orng rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.

Membuka Diri

Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama,  berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita lebih terbuka untuk menerima  pengalaman-pangalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cenderung menghindari

siakap desensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang lain. Percaya Diri

Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negative, timbul dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang tidak diriny merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan. Orang yang kurang  percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia

(8)

http://vhirmankaries.blogspot.com/2014/07/makalah-psikologi-komunikasi.html 8/13 takut orang alain mengejek atau menyalahkannya.

Selektivitas

“Konsep diri mempengaruhi periaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri bagaimana kita mempersepsi pesan itu, dan apa yang kita ingat,” Anita Taylor et al. (1977: 12).[1] . Atraksi Interpersonal

Dean C. Barlund, ahli komunikasi interpersonal menulis, ”mengatahui garis-garis atraksi denagn  penghindaran dalam system sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaimana pesan akan diterima.” (barlund, 1968: 71). Dengan bahasa sederhana, ini berarti, dengan mengetahui siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Makin tertarik kita pada seseorang, makin besar  kecenderungan kita berkomunikasi dengan dia. Kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik  seseorang, kita sebut sebagai atraksi interpersonal (Atraksi berasal dari bahasa latin attarahere ad.; menuju, trahere; menarik).

. Hubungan Interpersonal

Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal; kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi kita dipahami, tetapi hubungna diantara komunikan menjadi rusak. “komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsure, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling  penting, Anita Taylor et al.(1977: 187).

BAB VI

SISTEM KOMUNIKASI MASSA

. Pengertian komunikasi massa definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bitter (1980: 10) “mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).

Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan komunikasi dengan memperinci karakteristik komunikasi massa. Gerbner 1967 menulis (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry).

1. System komunikasi massa versus system komunikasi interpersonal

Secara sederhana, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majallah radio, televise, dan film. Bila system komunikasi massa diperbandingkan dengan system komunikasi interpersonal, secara teknis kita dapat menunjukkkan empat tanda pokok dari komunikasi massa (menurut elizabith-noelle Neumann, 1973: 92): 1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis; 2. Bersifat satu arah, artiny tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi ( para komunikan; 3. Bersifat terbuka aetinya ditunjukkan pada public yang tidak terbatas dan anonym; 4. Mempunyai  public yang secara geografis tersebar.

Karena perbedaan teknis maka system komunikasi massa juga mempunyai karekteristik psikologis yang khas dibandingkan dengan system komunikasi interpersonal.

. Faktor-faktor yang memengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa

Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan, atau proses imitasi ( belajar sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan kepadanya (Dervin, 1981: 74). Pesan komunikasi dianggap sebagai benda yang dilihat sama baik oleh komunikator maupun komunikate.

Menurut aliran uses and gratification, perbedaan motif dalam konsumsi media massa menyebabkan kita bereaksi pada media massa secara berbeda pula. Lebih lanjut, ini berarti bahwa efek media massa juga berlainan pada setiap anggota khalayaknya. Kepada pencari informasi, media massa diduga mempunyai efek kognitif yang menguntungkan. Kepada pencari identitas, media massa mungkin menimbulkan efek afektif yang mengerikan.

. Efek komunikasi massa

Pendekatan uses ang gratification di atas mempersoalkan apa yang dilakukan orang pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Umumnya, kita lebih tertarik bukan kepada apa

(9)

yang kita lakukan pada media, tetapi apa yang dilakukan pada kita. Kita ingin tahu bukan untuk apa kita membaca surat kabar atau menonton televise, tetapi bagaiman surat kabar dan televise menambah  pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku kita. Inilah yang disebut efek komunikasi

massa.

1. Efek Kognitif Komunikasi Massa

Sebelum berbicarakan efek kognitif komunikasi massa. Komunikasi tidak secara, langsung menimbulkan perilaku tertentu, ujar Roberts (1977), “ tetapi cenderung memengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang memengaruhi cara kita berperilaku.” Demikian pula komunikasi massa. Kita akan mulai menelaah efek kognitif  komunikasi pada pembentukan dan perubahan cara. Setelah itu kita akan memperkenalkan teori agenda setting, yang sebelumnya merupakan sofistifikasi (pencanggihan, penguraian) dari pembentukan citra. Akhirnya, akan kita laporkan efek proposial kognitif media massa, yakni begaimana media massa membantu khalyak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif.

2. Efek afektif komunikasi

Ketika Carl I Hovland meneliti pengaruh film pada kelompok angkatan bersenjata di Amerika, ia ingin mengetahui efek media massa dalam pembentukan dan perubahan sikap. Sayang sekali, penelitian itu hanya sampai di laboratorium. Selama bertahun-tahun setelah itu, seperti dinyatakan Waiter Weiss (1969: 101). Kebanyakan penelitian yang biasanya dikutip dalam membicarkan efek komunikasi massa terhadap pendapat dan sikap, telah dilakukan dengan prosedur eksperimental yang mencakup penerapan secara paksa khalayak terpilih pada komunikasi yang tunggal.

Pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum:

a. Pengaruh komunikasi massa di antaranya oleh faktor-faktor seperti predisposisi  personal, proses selektif, keanggotaan kelompok.

 b. Karena faktor-faktor ini, komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat yang ada, walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah (agent of change).

c. Bila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada konversi (perubahan seluruh sikap) dari satu sisi masalah kesini yang lain;

d. Komunikasi massa cukup afektif dalam mengubah sikap pada bidang-bidang di mana  pendapat orang lenah, misalnya pada iklan komersial;

e. Komunikasi massa cukup afektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah barui tidak ada predisposisi yang harus diperteguh, (Oskamp, 1977: 149). 3. Efek Behavioral Komunikasi Massa

Pada waktu membicarakan efek kehadiran media massa, secara sepintas kita juga telah menyebutkan efek behavioral seperti pengalihan kegiatan dan penjadwalan pekerjaan sehari-hari. Di situ, kita melihat pada media massa semata-mata sebagai benda fisik. Di sini, kita meneliti juga efek pesan media massa pada perilaku khalayak. Perilaku meliputi bidang yang luas; yang kita pilih dan yang paling sering dibicarakan ailah efek komunikasi massa  pada perilaku sosial yang diterimah efek prososial behavioral dan pada perilaku agresif,  pada akhir bagian ini, kita akan mengulas teori-teori yang menjelaskan efek komunikasi

massa pada peristiwa-peristiwa sosial.

BAB VII

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR  . Psikologi Komunikator 

Suatu saat anda berda di mesjid atau rumah ibadah lainnya ( bergantung pada agama anda). Di mimbar, berdiri seseorang yang mengkhotbahkan pengtinnya memelihara kebersihan moral dan menjauhi perbuatan dosa. Yang berkhotbah memakai jeans yang sudah lusuh, berambut gondrong dan kusut, memaki kalung hitam yang memakai gantungan tengkorak kecil, dan berjaket hitam dengan

(10)

lukisan apel merah yang besar. Anda masih dapat melihat akar bahar menghias lengannya yang kekar. Ia mengutip ayat-ayat suci. Ia serius. Besra dugaan saya anda tidak akan mempercayai ocehannya. Anda akan menganggapnya sebagai orang yang gila dan tersesat masuk rumah ibadah.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa ketiak komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh  bukan saja apa yang ia katakan, tetapi juga keadaan dia sendiri. He doesn’t communicate what he  says, he communicates what he is. Ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apan

yang ia katakana. Pendengar juga akan memperhatiak siapa yang mengatakan.

 Lebih dari 2000 tahun yang lalu, Aristotes menyebut karakter komunikator ini sebagai ethous. Ethous terdiri atas pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik. Pendapat aristotes diuji secra ilmiah 2300 tahun kemudian oleh carl hovland dan wlater weiss (1951). Mereka melakukan eksperimen pertama tentangf psikolohi komunikator. Kepada sejumlah besar subjek disampaikan  pesan tentang kemungkinan membangun kapal selam yang digerakkan oleh tenaga atom (waktu itu, menmggunkan energy atom masih merupakan impian). Kepada sebagian orang, dinyatkan bahwa pesan itu ditulis oleh J. Robert oppenheimer, sarjan fisika atom yang terkenal.

Hovland dan Weiss menyebut ethous ini credibility yang terdiri atas dua unsure: expertise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya). Nasihat dokter kita ikuti, karena dokter memiliki keahlian. Akan tetapi, omongan pedagang yang memuji barangnya agak sukar kita percayai karena kita meragukan kejujurannya. Disini pedagang tidak memiliki trustworthiness.

Kita juga melihat dua unsure lainnya: atraksi komunikator dan kekuasaan. Seluruhnya kredibilitas, atraksi dan kekuasaan kita sebut sebagai ethous sebagai penghormatan pada Aristoteles,  psikologi komunikator yang pertama. Dimensi-dimensi komunikator kita akan bicarakan berikutnya.

vDimensi-Demensi ethos

Di atas kita uaraikan bahwa ethos atau faktor-faktor yang memengaruhi efektifitas komunikator terdiri atas kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan. Ketiga dimensi ini berhubungan dengan jenis pengaruh sosial yang ditimbulkannya. Menurut Herber C. kelman 1975  pengaruh komunikasi kita pada orang lain berupa tiga hal: interbalisasi, identifikasi, dan

ketundukan.

Internalisasi terjadi bila orang menrima pengaruh karena perilaku yang dianjurkan itu sesuai dengan system nilai yang dimilikinya, kita menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain, karena gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain berguan untuk memcahkan masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau dituntut oleh system nilai kita.

Identifikasi terjadi bila individu mengambil prilaku yang bersal Dari orang atau kelompok lain karena perilku itu berkaitan dengan hubungan yang mendefinisikan diri secara memuaskan dengan orang atau kelompok itu. hubungan yang mendefinisikan peranannya sesuai dengan  peranan orang lain.

Ketundukan terjadi bila individu menerimah pengaruh diri orang atu kelompok lain karena  berahrap memperoleh reaksi yang menyenangkan diri orang atau kelompok tersebut. Ia ingin memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman dari pihak yang mempengaruhinya. Dalam ketundukan, orang menerima perilaku yang dianjurkan bukan karena mempercayainya, tetapi karena prilaku tersebut membantuhnya untuk menghasilkan efek  sosial yang memuaskan.

vKredibilitas

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator.dala definisi itu terkandung dua hal: 1. Kredibiltas adalah persepsi komunikate; jadi tidak heran dalam diri komunikator; 2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

Karena kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubah bergantungpada pelaku  persepsi (komunikate), topic yang dibahas, dan situasi. Anda mungkin memiliki kredibilirtas

dihadpan kawan-kawan anda, tetapio tidak berarti apa-apa di depan senat Guru Besar  Universitas anda. Orang bermata satu memang dapat menjadi raja di negeri oarng buta.

vAtraksi

Pada faktor-faktor situasional yang memengaruhi atraksi interpersonal: daya tarik fisik, ganjaran, kesamaan, dan kemampuan. Kita cenderung menyenangi orang-orang yang tampan atau cantik, yang banyak kesamaannya dengan kita, dan memiliki kemampuan yang

(11)

lebih tinggi dari pada kita. Sepintas juga sudha menyebut penelitian yang membuktikan  bahwa orang cantik lebih besar kemungkinannya untuk menjadi komunikator yang efektif. Pada bagian ini, kita akan mengulang pengaruh faktor atraksi fisik dan kesamaan dalam hubungannya dengan efektivitas komunikasi, yakni mengubah sikap atau perilaku.

Atraksi fisik menyebabkan komubnikatoe menarik, dan karena menarik ia memilikidaya  persuasive. Namun, kita juga tertarik kepada seeorang karena ada beberapa kesamaan

antar dia dengan kita.

vKekuasaan

Dalam kerangka teori kelman, kekuasaan adlah kemampuan menimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi antar komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan seorang komunikator dapat “mamaksakan” kehendaknya kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya yang snagat penting (critical resources). Berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, French dan Raven menyebutkan jenis-jenis kekuasaan. Klasifikasi ini kemudian dimodifikasikan Raven 1974 dan menghasilakn lima jenis kekuasaan:

1. Kekuasaan koersif (coercive power. Kekuasaan koersif menunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau artau memberiakn hukuman pada komunikate. Ganjaran dan hukuman itu bersifat personal (misalnya benci dan kasih saying) atau impersonal (kenaikan pangkat atau pemecatan).

2. Kekuasaan keahlian (expert power). Kekuasaan ini berasal dari penegaahuan,  pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki komunikator.

3. Kekuasaan informasional (informational power). Kekuasaan ini berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator.

4. Kekuasaan rujukan (referent power). Disini komunikate menjadikan komunikator  sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan bila ia berhasil menamakn kekaguman pada pada komunikate, sehingga seluruh perilakunya diteladani.

5. Kekuasaan legal (legitimate power). Kekuasaan ini berasal dari seperangkat peraturan atau norma yang menyebabkan komunikator berwewenang untuk melakukan suatu tindakan.

BAB VIII PENUTUP . Kesimpulan

 psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya,  prosesnya maupun latar belakangnya.

Dalam system komunikasi intrapersonal yang terbentuk dalam: sensasi, persepsi, memori dan  berfikir. Sedangkan dalam system komunikasi interpersonal membahas mengenai proses komunikasi

antar satu orang dengan orang lain ataupun lebih, baik komunikasi public, massa, dan lain-lain. Kemudian system komunikasi massa ialah proses komunikasi melalui media massa, baik media facebook atau media-media lainnya.

Psikologi komunikator merupakan proses penyampaian pesan memlalui kesan pertama dan akan dinilai dari penampilan pertama oleh komunikan.

(12)

P os t i ngLebihBa ru P ost ingL a ma . Saran

Sabagai penulis kami pun banyak menyadari akan kekurangan dari isi makalah ini baik dari awal hingga akhir, maka dari itu kami tetap butuh kritik dan saran tentunya hal yang membantuh atau yang dapat membangun, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat makalah atau karya tulis lainnya nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Abu, Psikologi Umum, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, Cet. I, 1992.

Rahmat Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012.

[1] Rakhmat Jalaluddin. (2012). Psikologi Komunikasi.Bandung; PT Remaja Rosdakarya. Hal 108

 Artikel terkait :

0 ko mentar "Makalah Psikolo gi Komunikasi", Baca atau Masukkan Komentar

Poskan Komentar

Keluar 

Beri tahu saya Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Goo

Publikasika Pratinjau

Beranda

Gmail

Translate

Pilih Bahasa

Diberdayakan oleh Terjemahan

Fish

Mengenai Saya

firmansyah aries Lihat profil lengkapku

Google+

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu informasi tentang kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang tidak bisa dipisahkan dan penting dalam menunjang kualitas

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran CIRC berbantuan e- book, menguji tingkat efektivitas model pembelajaran CIRC berbantuan e-book dalam

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

Guru mengkomunikasikan macam-macam rangkaian pengendali dalam sistem operasi motor listrik yang menggunakan sistem kendali elektromagnetik. Guru memberikan beberapa judul

Promoting the Psychological Well-Being of Italian Youth: A Pilot Study of a High School Mental Health Program.. Health Promotion

Bertolak dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian yang akan dilaksanakan berbeda dengan penelitian tersebut, dari persfektif kajian maupun dari

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,

Indonesia melalui 14 BUMN mengantongi investasi pengembangan proyek infrastruktur hingga US$ 13,5 miliar, atau sekitar Rp 202 triliun (kurs sekitar Rp 15.000/dolar AS),