• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JENJANG MAGISTER (S2) _[[f. deskripsi matakuliah]]_

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JENJANG MAGISTER (S2) _[[f. deskripsi matakuliah]]_"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

123

KURIKULUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JENJANG MAGISTER (S2)

_[[f. deskripsi matakuliah]]_

A. VISI, MISI DAN TUJUAN

1. Visi

Menjadi Program Magister Pendidikan Fisika SPs UPI sebagai pusat pendidikan dan pengkajian ilmu pendidikan fisika yang unggul dan memiliki reputasi internasional.

2. Misi

Berdasarkan visi di atas, Program Magister Pendidikan Fisika SPs UPI mengemban misi menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuanmengembangkan dan melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan fisika untuk berbagai jenjang pendidikan,khususnya pendidikan formal; dan melakukan kajian-kajian/riset yang inovatif untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan fisika sekaligus memberikan solusi atas persoalan-persoalan nyata yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan fisika pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya pendidikan formal.

B. PROFIL KOMPETENSI LULUSAN

Program Magister Pendidikan Fisika FPMIPAUPI diharapkan memiliki profil lulusan sebagai ahli dalam pendidikan Fisika, ahli dalam penelitian pendidikan Fisika, ahli sebagai tenaga kependidikan Fisika, dan konsultan dalam pendidikan fisika.Kompetensi lulusan (learning outcomes) Magiter Pendidikan Fisika yang sesuai dengan Level 8 dalam KKNI adalah memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mengembangkanilmu pendidikan atau praktek pelaksanaan pembelajaran fisika secaraprofesional melalui riset untuk menghasilkan karya-karya inovatif dan teruji.

Memecahkan permasalahan pendidikan fisika dengan memanfaatkan ilmu pendidikan dan ilmu-ilmu terkait melalui pendekatan interdisiplin atau multidisiplin.

Bertanggungjawab dan memiliki komitmen sebagai ahli pendidikan fisika. Berpikir terbuka, kritis, inovatif, dan percaya diri sebagaiahli pendidikan fisika.

Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik, teman sejawat, dan masyarakat. Menguasai konsep, hukum dan teori fisika serta menerapkannya.

Menguasai konsep, prinsip dan teori yang mendasari belajar dan pembelajaran fisika.

Memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan fisika pada tingkat satuan pendidikan.

Memiliki kemampuan kreatif dan inovatif dalam mengembangan media dan sumber pembelajaran.

Memiliki kemampuan dalam mengembangkan asesmen dalam pembelajaran fisika.

Memiliki kemampuan dalam menerapkandan mengembangkan pembelajaran fisika secara kreatif dan inovatif.

Memiliki wawasan luas tentang perkembangan pendidikan fisika nasional dan internasional. Memiliki kemampuan dalam mengelola riset melalui pengkajian dan pengembangan di bidang pendidikan fisika yang hasilnya untuk diaplikasikan dan layak dipublikasikan di tingkat nasional atau internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi.

(2)

124

C. PROSES PEMBELAJARAN

Sistem dan modus pembelajaran yang akan dilaksanakan di program Magister Pendidikan Fisika mengacu pada standar proses pendidikan sains yang diorientasikan pada pemberian pengalaman untuk memahami keterampilan proses sains dan dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, deduktif, untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan persoalan Fisika dan pembelajarannya. Penyelenggaraan perkuliahan dalam Program Pendidikan juga mengacu pada pembelajaran berbasis riset (research based learning). Para peserta program pendidikan mengangkat masalah-masalah pendidikan fisika yang nyata di lapangan, kemudian permasalahan tersebut didiskusikan dalam perkuliahan untuk mencari alternatif solusinya. Perkuliahan dilaksanakan melalui perkuliahan teori dan prakteksecara terintegrasi. Selain dari itu, perkuliahan juga dilakukan melalui ekspositori, demonstrasi, penugasan, diskusi dan informasi. Kuliah lapangan dilaksanakan pada matakuliah-matakuliah tertentu pada kelompok matakuliah bidang studi.

D. PROSES PENILAIAN

Evaluasi program dilakukan secara berkelanjutan untuk memperoleh umpan balik bagi perbaikan perkuliahan dan penentuan kelulusan. Evaluasi perkuliahan dapat mencakup ujian tengah semester, ujian akhir semester, atau tes unit yang dapat dilaksanakan melalui tes tertulis, tes perbuatan, tugas-tugas, dan atau tes lisan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan serta karakteristik matakuliah. Tugas-tugas yang diberikan selama perkuliahan lebih diarahkan pada penerapan konsep-konsep.

Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) yang hasilnya menggambarkan kompetensi peserta didik. Hasil penilaian pada setiap matakuliah dinyatakan dalam persentase penguasaan kompetensi. Dalam hal ini kriteria minimal kelulusan dalam suatu matakuliah mencakup 75 % dari penguasaan kompetensi matakuliah. Peserta didik yang berada di bawah kriteria minimal kelulusan diberikan kesempatan untuk mengikuti remidial atau mengulang matakuliah.

E. STRUKTUR KURIKULUM

1. STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JENJANG MAGISTER(S2) SEBIDANG

2. STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJENJANG MAGISTER(S2) TIDAK SEBIDANG

F. DESKRIPSI MATAKULIAH

a. Belajar dan Pembelajaran Fisika (3 sks)

Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah prasyarat (matrikulasi)untuk membekali Mahasiswa memperoleh wawasan tentang prinsip belajar dan pembelajaran Fisika, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk mengelola pembelajaran Fisika. Kompetensi yang diharapkan dari perkuliahan ini adalah agar mahasiswa memiliki pemahaman terkait dengan model, strategi, metode, dan pendekatan dalam pembelajaran Fisika. Proses perkuliahan menggunakan metode ceramah, pemecahan masalah dan diskusi. Hasil perkuliahan ditentukan berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam membuat makalah dan tugas-tugas lain, presentasi, aktivitas selama perkuliahan, ujian tengah semester (UTS) dan ujian ahir semester (UAS).

(3)

125

Mata kuliah ini adalah mata kuliah praksyarat (matrikulasi) yang membekali kemampuan dalammenelaah kurikulum Sekolah Menengah dan mengembangkan perangkat pembelajaran fisika di sekolah yang relevan dengan standar nasional pendidikan, serta melaksanakannya dalam bentuk kegiatan simulasi.Dalam perkuliahan ini dibahas standar nasional pendidikan, prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pembelajaran fisika di sekolah. Pelaksanaan kuliah menggunakan pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, pendekatan inkuiri dalam rangka penyelesaian tugas penyusunan dan penyajian rancangan silabus serta skenario pembelajaran dalam bentuk kegiatan simulasi. Media pembelajaran yang digunakan adalah CD, power point dan transparan.Penilaian hasil belajar mahasiswa selain melalui UTS dan UAS, juga dilakukan penilaian terhadap tugas, penyajian dan diskusi.

c. Evaluasi Pembelajaran Fisika (3 sks)

Mata kuliah ini adalah mata kuliah prasyarat (matrikulasi) yang membekali kemampuan merancang, melaksanakan dan memanfaatkan prinsip dan prosedur penilaian proses dan hasil belajar yang relevan dengan tuntutan kurikulum fisika yang berlaku di sekolah. Dalam perkuliahan ini dibahas makna, fungsi, prinsip dan prosedur asesmen, instrumen asesmen, perancangan dan penerapan asesmen dalam pembelajaran fisika, teknik pengolahan dan analisis data hasil asesmen dan pemanfaatan hasil asesmen. Pelaksanaan kuliah menggunakan pendekatan ekspositori dalam bentuk ceramah dan tanya jawab yang dilengkapi dengan penggunaan LCD dan OHP, juga pendekatan inkuiri dalam rangka penyelesaian tugas perancangan dan penyajian instrumen asesmen dan hasil analisisnya. Penilaian hasil belajar mahasiswa selain melalui UTS dan UAS, juga dilakukan penilaian terhadap tugas, penyajian dan diskusi.

d. Media Pembelajaran Fisika dan TIK (3 SKS)

Mata kuliah ini adalah mata kuliah prasyarat (matrikulasi) yang membekali wawasan yang luas tentang media pembelajaran Fisika dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kompetensi yang diharapkan dari perkuliahan ini adalah agar mahasiswa mampu menguasai berbagai media pembelajaran Fisika dan TIK. Selaras dengan kompetensi yang diharapkan tersebut, maka kajian dalam kegiatan perkuliahan ini membahas berbagai jenis media pembelajaran fisika yang relevan dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan. Perkuliahan ini membahas tentang penentuan/pemilihan, perancangan, pembuatan dan penggunaan media pembelajaran fisika yang sesuai dengan strategi dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan.

Pengalaman nyata dalam kegiatan perkuliahan ini dapat dilakukan melalui kunjungan kelas oleh Mahasiswa ke sekolah atau mengundang guru ke dalam kegiatan perkuliahan. Metode yang

digunakan adalah ceramah, pemecahan masalah, dan diskusi. Penilaian hasil belajar mahasiswa meliputi penguasaan materi perkuliahan dan laporan tertulis atau hasil karya dalam kegiatan yang relevan.

e. Mekanika dan Termodinamika (2 Sks)

Mata kuliah ini membahas konsep-konsep mekanika dan termodinamika meliputi: kinematika dan dinamika, usaha-energi, momentum dan impuls, mekanika sistem partikel, elastisitas, mekanika fluida, suhu dan kalor, teori kinetik gas dan hukum termodinamika. Pembahasan ditekankan kepada konsep-konsep esensial, saling keterkaitannya dan masalah-masalah yang muncul terkait dengan pembelajaran topik tersebut di sekolah lanjutan. Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memahami konsep-konsep mekanika dan termodinamika serta saling keterkaitannya, mampu menerapkannya dalam menjelaskan gejala sehari-hari, dan dapat mengolahnya menjadi bahan ajar. Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan konsep dan

(4)

126

penerapannya pada gejala sehari-hari melalui metode ceramah, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan.

f. Pengembangan Inovasi Pembelajaran Fisika (2 SKS)

Mata kuliah ini membahas dan mendiskusikan permasalahan dalam pendidikan Fisika dan menganalisisnya untuk mendapatkan alternatif-alternatif pemecahan yang kreatif dan inovatif berdasarkan pendekatan sistem serta merancang dan mengembangkan alternatif-alternatif pendidikan Fisika yang kreatif dan inovatif. Kompetensi yang diharapkan dapat dikembangkan dalam perkuliahan ini antara lain memahami globalisasi dan tantangannya dalam pendidikan fisika, memahami pentingnya kreativitas dan inovasi dalam pendidikan fisika melalui analisa sistem, memiliki gagasan yang kreatif dan inovatif dalam metodologi, manajemen kelas, dan pengembangan atmosfer akademik pembelajaran fisika, memiliki gagasan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan media, bahan ajar, sarana pembelajaran fisika baik berbasis ICT maupun yang non-ICT, dan memiliki gagasan pengembangan pembelajaran fisika berbasis teknologi (PTD). Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving dengan metode diskusi dan presentasi. Penilaian hasil belajar melalui tugas madiri, tugas individu, produk yang dipresentasikan, UTS dan UAS.

g. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Fisika (2 sks)

Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan dasar penguasaan target dan metode penilaian pendidikan yang meliputi perkembangan pemikiran hasil dan proses belajar sains; literasi asesmen, pengembangan asesmen tes (keterampilan berpikir tingkat tinggi) dan non tes (portofolio, asesmen otentik, peta konsep); hubungan pengetahuan dan keterampilan dalam “ability”. Melalui pengembangan asesmen tes dan non tes, mahasiswa akan memiliki pengalaman merencanakan instrumen pembelajaran dan/atau instrumen penelitian.

h. Kajian Kelistrikan dan Kemagnetan (2 Sks)

Setelah menjelaskan prosedur pelaksanaan kuliah dan tugas-tugas, yang menjadi sarana penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan sikap ilmiah, beberapa konsep esensial fisika di bidang kelistrikandan kemagnetan dibahas dasar pengamatan empirisnya, untuk kemudian dikaitkan dengan peristiwa sehari-hari melalui beberapa konsep penunjang: Konsep muatan listrik dan medan listrik, energi potensial dan potensial listrik, Hukum Ohm dan Kirchhoff, arus listrik dan medan magnetik, dan gaya Lorentz.

i. Gelombang Optik dan Fisika Modern (2 Sks)

Setelah menjelaskan prosedur pelaksanaan kuliah dan tugas-tugas, yang menjadi sarana penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan sikap ilmiah, beberapa konsep esensial fisika mada materiGelombang, Optik,Teori Relativitas, dan Teori Kuantum dibahas dasar pengamatan empirisnya, untuk kemudian dikaitkan dengan peristiwa sehari-hari melalui beberapa konsep penunjang: beberapa sifat pokok getaran dan gelombang, berbagai pola superposisinya seperti pantulan dan biasan, interferensi dan difraksi, beberapa pokok dalam optika geometri, Relativitas Galileo-Newton vs relativitas Einstein, transformasi Lorentz dan kontraksi jarak serta dilasi waktu, momentum-empat dan kekekalan energi serta kesetaraan energi & massa; dualitas partikel-gelombang, sifat dan spektrum atom, penerapan pada inti atom.

(5)

127

Mahasiswa memiliki pengetahuan, pamahaman dan kemampuan melakukan analisis artikel jurnal internasional dan melakukan sintesis hasil analisis beberapa artikel jurnal internasional, sebagai upaya memperluas wawasan mereka terkait skup dan proses penelitian pendidikan fisika, dan cara mencari ide (gagasan) dalam merencanakan dan melaksanakan suatu kegiatan studi atau penelitian pendidikan fisika yang berkualitas. Mata kuliah ini berisi paparan tentang berpikir analisis dan berpikir sintesis, modeling proses analisis dan sintesis artikel jurnal internasional, penugasan kepada mahasiswa mengumpulkan sejumlah artikel jurnal internasional terkait pendidikan fisika dalam tema sejenis, kemudian berlatih melakukan analisis terhadap artikel-artikel tersebut dan selanjutnya melakukan sintesis terhadap hasil-hasil analis yang diperoleh. Hasil-hasil analisis dan sintesis tersebut disusun dalam bentuk laporan singkat dan dipresentasikan di depan kelas.

k. Pengembangan Eksperimen Fisika (2 Sks)

Matakuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang baik dalam mengembangkan kegiatan praktikum Fisika untuk siswa sekolah menengah maupun mahasiswa di perguruan tinggi, mengikuti berbagai desain yang dikenal seperti desain praktikum verifikatif, desain praktikum berbasis inkuiri, desain praktikum berbasis problem solving dan lain-lain. Isi mata kuliah ini meliputi pengenalan berbagai desain praktikum fisika untuk siswa sekolah menengah dan berlatih mengembangkannya melalui kegiatan workshop. Perkuliahan ini menggunakan pendekatan cooperative learning dengan metode modeling, latihan, penugasan dan diskusi. Penilaian hasil belajar meliputi UTS, UAS dan Tugas berupa laporan dan presentasi hasil pengembangan kegiatan praktikum.

l. Pengembangan Ragam Media Pembelajaran Fisika (2 Sks)

Mata kuliah ini untuk membekali mahasiswa memperoleh wawasan yang luas tentang berbagai macam media pembelajaran Fisika. Kompetensi yang diharapkan adalah mampu mengembangkan berbagai media pembelajaran Fisika. Pada kuliah ini juga dibahas terminologi dan konsep media sebagai sarana pembelajaran fisika, juga berlatih menggunakan peralatan untuk menghasilkan produk media pembelajaran fisika. Selaras dengan kompetensi yang diharapkan tersebut, maka kajian dalam kegiatan perkuliahan ini membahas berbagai jenis media pembelajaran fisika yang relevan dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan. Perkuliahan ini membahas tentang penentuan/pemilihan, perancangan, pembuatan dan penggunaan berbagai media pembelajaran fisika yang sesuai dengan strategi dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan. Metode yang digunakan adalah ceramah, pemecahan masalah, dan diskusi. Penilaian hasil belajar mahasiswa meliputi penguasaan materi perkuliahan, produk media pembelajaran fisika dan laporan tertulis atau hasil karya dalam kegiatan yang relevan serta presentasi pengembangan media pembelajaran fisika.

m. Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (3 Sks)

Dalam perkluliahan ini mahasiswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) yang pada gilirannya dapat lebih kritis dan kreatif dalam mengkonstruksi dan memaparkannya dengan berbagai peralatan dan material terkait dengan permasalahan dalam teknologi. Lingkup materi dalam perkuliahan ini berorientasi pada domain area dan pilar teknologi. Kompetensi yang diharapkan dalam program ini adalah: kemampuan mahasiswa memahami literasi teknologi (technological Literacy) dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, diiringi dengan aspek kejujuran, tanggung jawab, mandiri, kerja keras dan percaya diri. Metode perkuliahan berorientasi pada “pemecahan masalah”, melalui diskusi kelompok dan kelas. Penilaian hasil perkuliahan yang diperoleh mahasiswa berdasarkan pada kemampuan mahasiswa

(6)

128

dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, aktivitas selama perkuliahan, kemampuan presentasi dan berargumentasi, ujian tengah semester (UTS), dan ujian ahir semester (UAS). n. Kajian IPBA (3 SKS)

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat memantapkan pemahaman mengenai konsep-konsep IPBA dan mengaplikasikannya di lapangan.Matakuliah kajian IPBA Memantapkan dan memperkaya pemahaman mahasiswa tentang planet Bumi, Komponen utama Bumi yaitu Bagian Gas (Atmosfer), bagian Cair (Hidrosfer) dan Bagian Padat (Litosfer), Asal usul alam semesta dan tata surya, dan Bintang refresentatif Matahari sebagai sumber kehidupan dan sumber gerak di Bumi. Mata kuliah ini juga memberi kemampuan untuk menjelaskan fenomena alam, misalnya badai guruh, siklon tropis, perubahan iklim, gempa bumi, tsunami dan lain-lain.Metode perkuliahan yang digunakan adalah Ekspositori, Diskusi, Modeling, Latihan, Kuliah lapangan.Tugas yang diberikan meliputi Pemecahan Masalah, analsis data hasil pengukuran. Evaluasi hasil belajar teridiri dari UTS, UAS dan tugas Individu dan kelompok.

o. Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Sains (3 SKS)

Matakuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Sains merupakan respon terhadap tuntutan kehidupan modern saat ini dimana TIK telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan: pendidikan, profesional, sosial, dan personal. Guna merespon tuntutan tersebut, guru Fisika dituntut tidak saja melek TIK namun Fluency with Information and Technology (FIT).Ada tiga kerangka kerja FIT TIK yang harus dikuasai: keterampilan, konsep, dan kemampuan intelektual. Guru Fisika dituntut untuk dapat menerapkan kerangka kerja TIK yang bermuara pada pemberdayaan TIK dalam pembelajaran Fisika. Materi fisika pada dasarnya adalah fenomena alam yang harus dipahami dengan baik oleh para siswa melalui ilustrasi yang mendekati situasi sebenarnya.Dalam konteks pembelajaran Fisika, TIK dapat memfasilitasi guru dalam menyampaikan materi fenomena alam yang mendekati keadaan sebenarnya melalui berbagai model.Dalam rangka menciptakan pembelajaran berbasis TIK, guru Fisika harus memiliki beberapa keterampilan teknis untuk memenuhi kebutuhan perangkat pembelajaran seperti animasi, grafis, dan video. Matakuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Sains diarahkan untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan untuk merancang berbagai perangkat lunak seperti untuk simulasi gambar, animasi, dan desain untuk mengembangkan materi subjek dalam konteks Computer Aided Science Learning (CASL), dan menggunakan TIK untuk mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan siswa.

p. Pengantar Reologi (2 SKS)

Setelah menjelaskan prosedur pelaksanaan kuliah dan tugas-tugas, yang menjadi sarana penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan sikap ilmiah, beberapa konsep esensial fisika di bidang sifat aliran bahan kompleks dibahas dasar pengamatan empirisnya, untuk kemudian dikaitkan dengan peristiwa sehari-hari melalui beberapa konsep penunjang: Elastisitas, viskositas, dan viskoelastisitas; fluida non-Newton, beberapa cara mengukur besaran-besaran reologi; model rantai molekul polimer.

q. Desain Instrumen untuk Riset Pendidikan Fiska (2 SKS)

Matakuliah ini merupakan matakuliah pilihan yang memberikan bekal kemampuan mahasisiwa untuk mendesain instrumen terkait dengan rancangan riset yang akan dikembangkan dalam thesis. Perkuliahan ini dilakukan setelah mahasiswa memiliki rancangan thesis. Kemampuan yang dibangun meliputi analisis intrumen terkait dengan rancangan penelitian pendidikan fisika yang akan dibangun, mengkaji definisi operasional variabel yang diperlukan untuk mengembangkan berbagai jenis instrumen, menganalisis karakteristik tes standar serta

(7)

129

memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan, menggunakan teknik pengujian instrumen, mengembangkan istrumen penelitian yang bersifat non tes serta mengembangkan rubrik penilaiannya. Perkuliahan dilakukan dengan ceramah, diskusi, praktek, analisis hasil uji instrumen, dan presentasi. Penilaian hasil belajar pada perkuliahan ini dalam bentuk tugas perkuliahan, penilaian kinerja, dan penilaian produk.

r. Field Study dan Studi Kasus Pendidikan Fisika (2 Sks)

Mata kuliah ini dirancang agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang studi kasus dan prosedur field study pendidikan fisika, pemahaman tentang identifikasi kasus pendidikan fisika, pemahaman berbagai isu mutakhir pendidikan fisika, pengalaman melakukan field study pendidikan fisika, pengalaman menemukan solusi atas kasus-kasus permasalahan pendidikan fisika. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan peluang kepada para mahasiswa untuk menggali berbagai kasus permasalahan pendidikan fisika yang terjadi secara nyata di lapangan. Melalui studi kasus, mahasiswa akan memahami permasalahan khusus pendidikan fisika dan berupaya menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Berbagai isu mutakhir dalam pendidikan fisika akan menjadi landasan dan pemahaman dalam upaya menemukan alternatif solusi atas permasalahan yang mereka temukan di lapangan.Penilaian hasil belajar meliputi Tugas, Laporan dan Presentasi Studi Lapangan, UTS, UAS.

s. Pengembangan Bahan Ajar Fisika (3 Sks)

Dalam mata kuliah ini dibahas beberapa “metode” untuk mengembangkan bahan ajar agar sesuai dengan perkembangan peserta didik dan nilai ilmiah bahan ajar. Salah satu prinsip dasar konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik (siswa) telah memiliki pengetahuan awal tentang topik yang akan dibelajarkan. Oleh karena itu, ”metode” pengembangan bahan ajar yang dibahas dalam mata kuliah ini akan menekankan pada ”metode” pengembangan bahan ajar yang berbasis pengetahuan awal siswa. Selain itu dalam mata kuliah ini juga akan dikaji “metode” pengembangan bahan ajar yang didasarkan pada pedagogi materi subjek. Perkuliahan ini menyeimbangkan antara kajian teoritis dan praktek langsung.Metode Evaluasi yang digunakan adalah tugas, presentasi, dan ujian.

t. Eksperimen Fisika Lanjut (2 Sks)

Matakuliah ini bertujuan membekali pengetahuan tentang tata cara pengukuran yang berkaitan dengan materi kuliah fisika modern dan mekanika serta memberikan dasar bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian fisika atom dan pengajaran fisika modern. Matakuliah ini juga bertujuan agar dapat menguasai pengetahuan tentang sifat atom, dan dapat mengembangkan serta mengaplikasikannya dalam sains dan teknologi sesuai dengan perkembangan. Untuk mencapai kompetensi tersebut materi perkuliahan ini terdiri dari: Percobaan Millikan, Percobaan Kecepatan Cahaya, Percobaan Efek Hall, Percobaan Difraksi Elektron, Percobaan Osilasi Gandeng, Percobaan Osilasi Gandeng, Percobaan Prisma. Proses perkuliahannya meliputi kegiatan-kegiatan: Test lisan, membuat laporan pendahuluan dan akhir, Pengambilan data. Penilaian dilakukan berdasarkan kehadiran, tugas-tugas. Sedangkan yang dijadikan buku acuan adalah: Petunjuk percobaan Eksperimen Fisika Lanjut.

(8)

130

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa memiliki wawasan tentang cakupan materi, akses dan pengiriman pada jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pendidikan fisika dan kemampuan menulis hasil studi maupun penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sesuai dengan aturan penulisan jurnal terkait. Mata kuliah ini membahas dan mendiskusikan jenis-jenis karya ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam seminar dan jurnal baik tingkat nasional maupun internasional serta aturan penulisan dari jurnal terkait. Mata kuliah ini juga mengkaji tentang bagaimana proses mengakses dan pengiriman jurnal.

v. Pengembangan Media dan Bahan Ajar PTD (3 sks)

Mata kuliah ini untuk membekali Mahasiswa memperoleh wawasan yang luas tentang bahan ajar PTD, dan perangkat pembelajaran PTD lainnya. Kompetensi yang diharapkan dari perkuliahan ini adalah agar mahasiswa mampu menguasai berbagai media dan bahan ajar pembelajaran PTD dan dapat mengembangkannya. Selaras dengan kompetensi yang diharapkan tersebut, maka kajian dalam kegiatan perkuliahan ini membahas media dan bahan ajar yang digunakan dalam pembalajaran PTD yang disesuaikan dengan standar isi (kurikulum) PTD yang relevan dengan tuntutan pengelolaan pembelajaran. Media danbahan ajar PTD: Peralatan Pembelajaran PTD (alat tangan dan alat mesin), trainner, media pembelaran PTD, alat pendukung lainnya, serta bahan ajar PTD berupa: modul yang terdiri dari Buku siswa, Buku guru, dan Buku Teori. Pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran PTD di sekolah. Proses perkuliahan menggunakan metode ceramah, pemecahan masalah, diskusi dan Penugasan.Penilaian hasil perkuliahan mengacu pada kinerja mahasiswa selama proses perkuliahan: makalah, produk dan presentasi, aktivitas selama perkuliahan, Ujian Tengah Semester dan Ujian Ahir Semester.

w. Tesis (6 sks)

Tesis merupakan puncak dari proses pembelajaran di jenjang S2, pada tahap ini mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan tatap muka. Tesis merupakan hasil penelitian terkait pendidikan dan pengajaran Fisika di sekolah, yang dilakukan secara mandiri dengan bimbingan dua orang Dosen pembimbing. Setelah melakukan penelitian dan melaporkan hasil penelitiannya, mahasiswa diharapkan mampu mempertahankan tesisnya dalam ujian sidang tahap I dan tahap II.

Referensi

Dokumen terkait

Three central questions or research questions, are formulated as followed: (1) How does daily Koran SINDO totally censure news on President Trump’s anti-immigrant

Mahkamah Konstitusi berpendirian bahwa konsep melawan hukum materiil (materiele wederrechtelijkheid) dengan titik tolak pada hukum tidak tertulis dahun ukuran kepatutan,

-Karyawan petik teh PTPN -Petani -Karyawan toko Kesempatan Kerja: -Pemandu wisata -Porter -Karyawan homestay -Karyawan toko souvenir -Karyawan rumah makan -Karyawan

Berdasarkan pengamatan peneliti usia pasien yang akan menjalani operasi SC di ruang Kebidanan RS Urip Sumoharjo yang sebagian besar adalah usia 26-35 (usia dewasa), yaitu sebanyak

pemotongan/pemungutan pajak, faktur pajak atau dokumen lain yang dipersamakan dengan faktur pajak... Dalam hal permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak

[r]

Hasil analisa menggunakan intercoder reliability yang dikemukakan oleh Kripendorff menunjukan bahwa tingkat reliability masing-masing lebih dari 0.75 dengan demikian

Firstly, underground infrastructure often house featureless artificial structures like plain walls; secondly, with insufficient lighting, the field-of-view (FOV) of