• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kota Padang Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota Yogyakarta: Ombak. Hal Ibid, Hal, 83

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kota Padang Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota Yogyakarta: Ombak. Hal Ibid, Hal, 83"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

2

PENDAHULUAN

Pasukan Belanda mengambil alih kekuasaan dari tentara Inggris pada tanggal 29 November 1946. Pada bulan yang sama juga ditandatangani Perjanjian Linggarjati, yang memberikan pengakuan secara de facto kepada Belanda terhadap republik Indonesia yaitu tentang mengenai, gencatan senjata, garis Demarkasi yang berlaku diluar kota Padang. Pertempuran antara pasukan Indonesia dengan Belanda terus berlanjut, salahsatu tindakan kejam Belanda adalah serangan udara terhadap penduduk sipil di pasar Bandar Buat pada tanggal 5 Desember 1945 yang memakan banyak korban mayarakat.1

Belanda terus memperluas daerah kekuasaanya dengan melakukan patroli dalam wilayah yang lebih luas lagi, secara tidak langsung juga membawa dampak yang cukup besar terhadap kedudukan pemerintahan kota Padang terutama komandan-komandan TRI (Tentara Repulik Indonesia) dan barisan laskar-laskar seperti Hizbullah yang berada dipinggir kota terpaksa menyingkir keluar kota untuk mengamankan diri bersama pasukanya terutama kearah utara, timur dan selatan kota Padang. Tujuan Belanda menduduki kota Padang karena kota Padang merupakan kota yang berkembang pada abad ke 20 dan akan dijadikan basis pertahanan di Sumatera Barat selain Bukitingggi.2

Salah satu tokoh pejuang kota Padang yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia di kota Padang, sejak kedatangan Belanda pada tahun 1945 -1949 ke kota Padang adalah Zainutir. Ia ikut berperan aktif melakukan perjuangan mengusir Belanda dari tanah air tercinta Indonesia khususnya di kota Padang. Zainutir dalam perjuanganya melawan penjajah ( Belanda ) tergabung dengan TKR/ TRI BAT. Kuranji dan DIV. IX Banteng yang dipimpin oleh Letnan Satu A Rahman.

1

Freek Colombijn. 2006. “Paco-paco

Kota Padang Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota” Yogyakarta: Ombak. Hal. 164

2

Ibid, Hal, 83

Zainutir terlibat langsung ikut mengangkat senjata mengusir tentara Belanda dan sekutunya dari kota Padang tepatnya di Kuranji dan Padang luar kota pada tahun 1945-1949. Zainutir juga berperan besar melakukan perang gerilya dan penyerangan, pencegatan serta pencurian senjata tentara Belanda dengan tujuan untuk melemahkan kekuatan Belanda.3

Zainutir dimata teman-teman seperjuanganya adalah seorang prajurit yang pemberani dan disiplin, Zainutir merupakan sosok seorang pejuang yang gigih dan mempunyai pendirian yang kuat ini terbukti Zainutir disegani oleh teman-teman seperjuanganya dan ia juga sebagai seorang tokoh yang disegani di lingkungan tempat ia dilahirkan dikelurahan Korong Gadang kecamatan Kuranji.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan biografi Zainutir ini adalah:

a. Untuk mendeskripsikan latar belakang keterlibatan Zainutir dalam perang kemerdekaan di kota Padang tahun 1945-1949

b. Untuk mendeskripsikan sejauh mana peranan Zainutir dalam perang kemerdekaan di kota Padang tahun 1945-1949

Penulisan ini dimulai dari tahun 1945 karena pada tahun inilah Zainutir ikut terlibat berperang dan bergabung dengan TRI.

Tahun 1949 menjadi batasan akhir dari penelitian ini karena pada tahun ini merupakan akhir dari perjuangan dan berakhirnya Agresi Militer Belanda Ke II

Tulisan atau penelitian mengenai biografi seorang pejuang memang sudah ada. Karya ilmiah tentang biografi pejuang yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:

Tulisan Mega Puspika (2011) yang berjudul “Biografi Kapten Purnawirawan

Murdadi tahun 1948-1953” dalam skripsi ini

menceritakan tentang peranan Murdadi dalam

3 Mestika Zed,2002, Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan di Kota Padang Sekitar 1945-1949, Padang Citra Budaya, Hal. 2

(3)

3

mempertahankan kemerdekaan RI pada masa Agresi militer Belanda II.4

Tulisan Yusra Maini (2011) yang berjudul “Tanwir Djamal Pejuang dari

Tanjung Ampalu 1945-1949” dalam skripsi ini

dijelaskan tentang peranan Tanwir Djamal pada awal perjuangan merebut kemerdekaan terlihat dipasukan tentara semut yang bertugas mencuri senjata tentara Belanda. Masa penjajahan Jepang Ia pernah tergabung pada tentara Jepang yang diberi nama Giyu-Gun, dan Ia juga pernah juga bekerja sebagai tenaga paksa atau yang lebih dikenal dengan romusha guna pembuatan jalan kereta api dari sijunjung ke Pekanbaru.5

Tulisan Anggia Melvia ( 2011) yang berjudul “Dahlan Djambek Pejuang Sumatera

Barat Masa Revolusi 1945-1949 “ dalam

skripsi ini dijelaskan Djambek memulai karir militernya pada saat masa pendudukan Jepang di Indonesia. ia masuk kedalam tentara bentukan Jepang yaitu Giyu-Gun yaitu tentara sukarela Jepang. Pada tanggal 1 November 1943 ia masuk pendidikan militer Jepang karena ada panggilan dan semangat kebangsaan. Jepang memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda bangsa Indonesia memperoleh pendidikan militer, hal yang sama sekali tak biasa diperoleh semasa penjajahan Belanda.6

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dengan empat tahap

4 Mega Puspika. 2011. “ Biografi Kapten

Purnawirawan Murdadi Tahun 1948-1953. Pendidikan Sejarah: STKIP PGRI. Sumatera Barat

5 Yusra Maini. 2011. “ Tanwir Djamal

Pejuang Dari Tanjuang Ampalu 1945-1949”. Pendidikan Sejarah: STKIP PGRI. Sumatera Barat

6 Anggia Melvia. 2011. “ Dahlan

Djambek Pejuang Sumatera Barat Masa Revolusi 1945-1949. Pendidikan Sejarah: STKIP PGRI. Sumatera Barat

yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi.

Pertama, heuristik yaitu mengumpulkan data atau sumber baik data primer maupun data sekunder yang dianggap relevan dan berhubungan dengan Zainutir.

Langkah kedua dari metode sejarah yang harus dilakukan setelah pengumpulan sumber adalah kritik sumber. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dari sumber-sumber yang telah ada, sehingga melahirkan suatu fakta. Kritik ini dilakukan melalui dua cara yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal ditujukan untuk melihat atau meneliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapan kata-katanya, huruf dan semua penampilan luarnya.7 Kritik internal dilakukan untuk menguji kesahihan isi informasi sejarah yang terkandung di dalamnya.

Langkah ketiga setelah dilakukan kritik adalah interpretasi yaitu fakta yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti terhadap fakta yang disajikan. Dalam proses interpretasi penelitian ini didukung oleh wawasan teoritis sebagaimana terdapat dalam kerangka analisis. Ditahap interpretasi ini, seorang penulis atau sejarawan yang baik harus bisa subjektif dalam menentukan permasalahan.

Langkah keempat, historiografi yaitu penulisan dalam bentuk karya tulis ilmiah setelah diperoleh data dan fakta yang benar-benar akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk skripsi.8

HASIL PENELITIAN

Zainutir lahir di Parak Laia jalan Tunggang Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji pada tanggal 13 Pebruari 1926. Zainutir adalah anak ketiga dari pasangan Maijanus dan Rabaina, ia di didik

7

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu

Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Hlm: 99

8

Mestika Zed. 1999. Metodologi

Sejarah. Padang. Jurusan Sejarah FIS UNP.

(4)

4

dengan disiplin dalam keluarganya, begitupun dengan saudara-saudaranya yang lain. Tiga saudaranya yang lain yaitu Tayeb, Ima ,Uyui. Dikenal keras hati dan mudah marah tapi cepat memaafkan adalah tipe Zainutir yang menurun dari ayahnya, dalam keadaan biasa adalah seorang penyabar yang suka menolong.

Zainutir juga salah seorang murid di Sekolah rakyat yang ada di kota Padang. Keinginan untuk menuntut ilmu serta adanya dukungan yang kuat dari orang tua, maka Zainutir disekolahkan di SR (Sekolah Rakyat) guna mendapatkan pelajaran secara formal untuk bisa menjadi bekal dimasa yang akan datang. Pelajaran yang diberikan di SR (Sekolah Rakyat) dengan mudah diserap oleh Zainutir.

ZAINUTIR DAN PERJUANGAN PADA PERANG KEMERDEKAAN

a. Perjuangan Zainutir

Perjuangan Zainutir pada masa Agresi Militer Belanda ke II ini dia memiliki peran yang sangat berbahaya, sebagai mata mata untuk mengetahui gerak gerik Belanda dalam melakukan aksi serangnya serta melakukan pencurian senjata belanda. dalam melakukan pencurian senjata ini dia harus berjuang dengan mempertaruhkan nyawanya karena yang dilakukan nya adalah mencuri langsung kegudang senjata serdadu Belanda dia mencuri ketika terjadi perlawanan dan pertempuran pertempuran dengan para serdadu Belanda.9

Tidak hanya sebagai pencuri senjata selain itu ia juga terlibat langsung perang dengan para sekutu dia juga melakukan pencegatan ketika perang serdadu Belanda ingin memasuki wilayah Padang dan sekitanya. Berat perjuangan yang dilakukan oleh Zainutir ketika perang dalam mempertahankan kemerdekaan dari bangsa asing. Rasa Nasionalisme yang tumbuh dalam diri Zainutir membawa dia kesuasana perang yang sangat menyiksa banyak orang rela mati, pantang mundur, itu yang tertanam dalam diri Zainutir dan begitu juga bagi para pejuang lainya.

9 Wawancara dengan Zainutir 89 Tahun.

Pejuang. di Korong Gadang. 2 Juni 2015

Perjuangan Zainutir dalam membela Negara sangat banyak mendapatkan rintangan seperti dia sering mendapatkan penyakit kulit serta kelaparan yang sangat menyiksa Zainutir dan teman-teman lainya. karena sering berada didalam hutan, tetapi semua itu bukan suatu halangan bagi Zainutir untuk ikut berjuang asalkan dapat mengusir dan melawan penjajah yang sewenang-wenang terhadap rakyat.10

Pada tahun1948 Zainutir masuk menjadi TKR (Tentara keamanan rakyat) yang bertugas sebagai pengaman rakyat, selain itu dia juga bertugas yang bertanggung jawab terhadap makanan dan konsumsi para pejuang dan masyarakat pada waktu itu. Zainutir rela menanggung lapar asalkan bisa makan makanan walaupun makanan yang seadanya saja, karena dia mempunyai rasa tanggung jawab sebagai tentara keamanan rakyat yang mana tugasnya harus menjaga masyarakat.11

b. Peran Zainutir pada perang

kemerdekan

Dalam perjuangan melawan penjajah pada Agresi Militer Belanda yang ke II Zainutir ini sering terlibat langsung dengan para sekutu, dan setiap adanya penyusunan taktik untuk melawan penjajah Zainutir ini selalu diikutsertakan oleh Letna Satu Arahman dan turun langsung dalam memberikan jebakan-jebakan ketika para serdadu Belanda yang ingin memasuki daerah-daerah yang ada dikota Padang.

Selama bergabung dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) banyak hal yang telah dilakukan Zainutir dia ikut berjuang sekuat tenaga dalam menghadapi para tentara Belanda. Belanda menduduki secara paksa gedung-gedung di Padang, bahkan ada yang dibakar serta memukuli orang-orang yang ada disekitar gedung tersebut. Beberapa orang pemuda ditangkap dan bahkan disiksa sehingga membuat pemuda setempat tergerak hatinya untuk membalas semau tindakan Belanda ini mereka melakukan perlawanan termasuk Zainutir dia melakukan perlawanan

10 Wawancara dengan Malih 87 Tahun.

Petani. Di Korong Gadang 4 Juli 2015

11 Wawancara dengan Malih 87 Tahun.

(5)

5

terhadap tentara Belanda dimana terjadi perperangan langsung antara Zainutir dengan tentara Belanda. Pada saat itu Zainutir hanya memakai peralatan perang seadanya namun hal itu tidak mengurungkan niat Zainutir untuk terus maju dalam melawan para tentara Belanda.12

Pertempuran dan penghadangan serta tembak menembakpun terjadi antara para pejuang dengan para serdadu Belanda yang terjadi didaerah Simpang Haru dan sekitarnya. Zainutir selain ikut berperang langsung dia juga bertugas untuk mencuri persenjataan Belanda. Zainutir berhasil menghancurkan pos pertahanan sekutu dan membongkar gudang senjata para tentara sekutu. Sesudah itu terjadi serangan lagi kepada sekutu dan pada akhirnya sekutu menarik pasukannya dari Kuranji dan menyerang Batu Busuk.13

Walaupun kegiatan dapur umum nampaknya merupakan tugas para ibu-ibu, namun Zainutir sangatlah berperan pada waktu itu, karena penting dalam kelanjutan perjuangan bangsa Indonesia, Zainutir membantu dalam menyediakan kebutuhan makan para pejuang. Zainutir bertugas untuk mengumpulkan bahan makanan ke rumah-rumah penduduk dan dibawa ke dapur umum. Untuk bisa dimasak oleh para ibu-ibu yang bergabung dalam dapur umum. Ini dilakukan oleh Zainutir karena dia tidak tega melihat para pejuang yang sering tidak mendapatkan makanan. Sehinnga ia berniat untuk melakukan pengumpulan makanan dari tiap-tiap rumah penduduk, tugas ini dilakukan oleh Zainutir secara diam-diam karena kalau sampai diketahui oleh para tentara Belanda maka Zainutir akan bisa di hukum bahkan ditembak mati.14

12 Wawancara dengan Zainutir 89

Tahun. Pejuang. di Korong Gadang. 2 Juni 2015

13

Wawancara dengan Zainutir 89 Tahun. Pejuang. di Korong Gadang. 2 Juni 2015

14 Wawancara dengan Zainutir 89

Tahun. Petani. di Korong Gadang. 2 Juni 2015

KESIMPULAN

Keterlibatan Zainutir untuk iukut berjuang yaitu karena didasari dengan semangat yang kuat dari dalam dirinya. Zainutir merasa sangat kasihan melihat rakyat Indonesia khususnya di Kota Padang, karena diperlakukan sangat keji dan sewenang-wenangnya oleh bangsa penjajah. Awal keterlibatan Zainutir ikut berjuang yaitu ketika ia berumur 25 tahun, Zainutir bergabung dengan TKR. Dengan bergabungnya Zainutir dalam TKR ini maka disinilah Zainutir mulai melibatkan dirinya dalam perjuangan melawan bangsa penjajah yaitu bangsa Belanda. Berbagai hal telah dilakukan Zainutir pada masa perang kemerdekaan dia mempertaruhkan nyawa untuk mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Pada perang kemerdekaan Zainutir banyak memiliki peran penting. Mulai pada saat Belanda meluncurkan Agresi Militer yang ke II, Zainutir ikut terlibat langsung perang dengan tentara Belanda. Persisnya di daerah Simpang Haru, disini Zainutir terlibat aksi tembak-menembak dengan para tentara Belanda dan juga pihak sekutu. Selain ikut berperang Zainutir juga melakukan pencurian senjata ke markas para tentara Belanda. Ketika terjadinya pertempuran di daerah Simpang Haru, banyak senjata tentara Belanda yang jatuh, dan senjata tersebut dikumpulkan oleh Zainutir dan senjata-senjata inilah yang dibagi-bagikan oleh Zainutir kepada teman-temannya.

Zainutir tidak hanya melakukan pencurian senjata para tentara Belanda, ia juga ditugaskan untuk jadi mata-mata, guna untuk mencari informasi tentang tentara Belanda dan mengetahui dimana saja tentara Belanda akan melakukan aksinya. Zainutir juga ditugaskan untuk berjaga-jaga, guna untuk menghindari tentara Belanda yang ingin masuk ke wilayah Kuranji. Zainutir juga melakukan sabotase dan membuat jebakan untuk para tentara Belanda.

Kegiatan dapur umum memang tugas seorang perempuan, namun Zainutir juga berperan Pada waktu itu. Zainutir bertugas untuk mengumpulkan makanan dari rumah warga, aksi ini dilakukan oleh Zainutir dengan sungguh sangat berhati-hati, karena kalau sampai dikethui oleh tentara Belanda maka

(6)

6

Zainutir akan bisa dihabisi oleh tentara Belanda.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip

Depertemen Pertehanan Republik Indonesia Surat Keputusan Pengakuan, Pengesahan, dan penganugrahan gelar kehormatan Veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Surat Keputusan Pemberiaan tunjangan

veteran Republik Indonesia B. Buku

Audrey Kahin. 2008. Dari Pemberontakan ke

Integrasi, Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926-1998. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Audrey Kahin, Perjuangan Kemerdekaan

Sumatera Barat Dalam Revolusi Nasional Indonesia, 1945-1950.

Padang: Kerjasama MS Sumbar- CTP- Pelajar Pejuang Kemerdekaan Indonesia.

David Berry. 2003. Pokok-Pokok Fikiran

Dalam Sosiologi. Jakarta: Rajawali.

Fatimah Enar. 1978. Sumatera Barat

1945-1949. Padang: Pemda Sumbar

Freek Colombijn. 2006. PACO-PACO KOTA

PADANG Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota. Yogyakarta: Ombak..

Mestika Zed. 2002. Sejarah Perjuangan

Kemerdekaan di Kota Padang sekitar 1945-1949. Padang: Citra Budaya.

Sagimun M.D. 1975. Mengapa bografi, dalam

Penulisan Biografi dan Kesejarahan. Suatu Prasana Dalam Berbagai Lokalnya. Jakarta: PIDSN.

Sartono Kartodirjo. Pendekatan Ilmu Sosial

dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Soejono Soekanto. 1982. Sosiologi Suatu

Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali.

Siti Fatimah, dkk. 2007. BGD. AZIZCHAN,

1910-1947 Pahlawan Nasional dari Kota Padang. Padang: Yayasan Citra

Budaya Indonesia bekerjasama dengan PKSBE (Pusat Kajian Sosial- Budaya dan Ekonomi) FIS, UNP.

C. Skripsi

Yusra Mini (2011) STKIP PGRI Sumatera Barat: Tanwir Djamal Pejuang dari

Tanjung Ampalu 1945-1949.

Mega Puspita (2011) STKIP PGRI Sumatera Barat: Biografi Kapten Purnawirawan

Murdadi tahun 1945-1949.

Siti Khadijah (2012) STKIP PGRI Sumatera Barat: Muhamad Nasir Pejuang dari

Talang Babungo Kabupaten Solok 1942-1949.

Maigus Nasir (2002) STKIP PGRI Sumatera Barat: Djamaludin Wak Ketok Biografi

Referensi

Dokumen terkait

13 Kuliah, diskusi Pemrograman Mobile: Mobile Game 14 Mahasiswa mengerjakan soal tertulis / presentasi. progres

Berbagai macam identifikasi karakter tingkat energi terendah telah dilaporkan [3]; antara lain dilaporkan bahwa tingkat energi terendah adalah transisi transfer muatan dari

Kristal batuan yang tetap tinggal dalam larutan magma cair kemudian bereaksi dengan kristal-kristal terlarut yang lain dan membentuk mineral baru pada temperatur yang lebih

Fathul Qodir, selaku Dosen Pembimbing Muda yang dengan penuh ketulusan dan kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan kepada penulis.. Rif’an Tsaqif, MT,

Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada perusahaan jasa restoran

4) Bekerja dengan perasaan senang, menghindari kecemasan- kecemasan karena dapat menurunkan produksi ASI.. 5) Berdoa semoga keluarga atau pengasuh di rumah dapat menjalankan

Pertanyaan/pernyataan dibawah ini berkaitan dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi yang dihasilkan SAP R/3 di dalam perusahaan

Dalam session II yang lahir dalam tengah-abad-dua dari abad XVIII dan juga abad XIX hanya merupakan penemuan data-data experimen dari aliran pada saluran terbuka & saluran