Proses Pembangunan dalam
Proses Pembangunan dalam
Perekonomia
Perekonomia
n
n
dengan Kelebihan
dengan Kelebihan
T
T
ena
ena
ga Ke
ga Ke
rja
rja
NAMA: RIDHO MUHAMMAD
NAMA: RIDHO MUHAMMAD
KELAS: MANAJEMEN PAJAK
KELAS: MANAJEMEN PAJAK
NPM: 201608203
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN
KELEBIHAN TENAGA KERJA
Dalam proses pembangunan perlu pula memperhatikan implikasi perbedaan terhadap corak
proses perubahan struktur ekonomi yang telah dan akan dialami oleh banyak negara berkembang
pada masa yang lalu, masa sekarang, dan di masa yang akan datang.
Salah satu aspek penting yang menyebabkan perbedaan besar antara negara berkembang
pada masa ini dengan keadaan negara maju dalam proses pembangunan mereka di masa lalu
adalah masalah penduduk. Disamping itu, sifat penting lainnya dari keadaan penduduk di negara
berkembang adalah tingkat pertambahan penduduk yang sangat cepat dan hal inilah yang
menyebabkan masalah pengangguran yang dihadapi negara tersebut makin lama makin
bertambah buruk.
Pertambahan penduduk yang cepat terhadap masalah pengangguran dan proses
pembangunan, mendorong para ahli ekonomi untuk Membuat teori mengenai pembangunan dan
perubahan pembangunan masyarakat dimana sebagian besar penduduknya masih menjalankan
kegiatan di sektor pertanian yang tradisional, dan sektor tersebut mempunyai kelebihan dalam
jumlah tenaga kerja sehingga menghadapi masalah pengangguran terbuka dan teselubung yang
serius.
Analisis yang demikian dipelopori oleh Lewis, yang kemudian diperdalam oleh Ranis dan
Fei.
TEORI LEWIS: PERKEMBANGAN EKONOMI DALAM KEADAAN
PENAWARAN TENAGA KERJA YANG TIDAK TERBATAS
Lewis menyatakan tujuan dari teori mengenai proses pembangunan yang khusus diperuntukan bagi negara yang menghadapi masalah kelebihan tenaga kerja. Analisis Neo-Klasik bertolak belakng dari
pandangan bahwa penawaran tenaga kerja dalam masyarakat tidak berlebihan. Sedangkan analisis Keynes bertolak belakang dari anggapan bahwa bukan saja terdapat penawaran tenaga kerja yang berlebih tetapi juga tanah yang tersedia dan kapasitas memproduksi jumlahnya tidak terbatas. Lewis menganggap di banyak
negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih, akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal, dan keluasan tanah yang beluk digunakan sangat terbatas.
•
Masalah Kelebihan Tenaga Kerja
Di negara seperti ini jumlah penduduk tidak seimbang jika dibandingkan dengan modal dan kekayaan alam yang tersedia, dan sebagai akibat dari keadaan ini terdapat kegiatan ekonomi yang produktivitasnya sangat kecil atau nol.
Kelebihan tenaga kerja tersebut merupakan pengangguran terselubung yang dapat dialihkan dan digunakan sektor lain tanpa mengurangi produksi di sektor di mana pada mulanya para penganggur berada.
•
Pola Proses Pembangunan yang Berlaku
Analisis Lewis mengenai proses pembangunan ekonomi yang menghadapi kelebihan tenaga kerja dapat dibedakan dalam tiga aspek: analisis mengenai proses pertumbuhan itu sendiri, analisis faktor utama yang memungkinkan tingkat penanaman modal menjadi tinggi, dan analisis mengenai faktor yang menyebabkan proses pembangunan tidak terjadi seperti yang digambarkanm yaitu coraknya berubah.
•
Gambaran Grafis dari Proses Pembangunan
Lewis menggambarkan teori proses pertumbuhan di atas dengan cara, sumbu tegak menunjukkan tingkat upah disektor subsisten dan sektor kapotalis, dan tingkat produk marjinal tenaga kerja di sektor kapitalis.
Besarnya tingkat upah di sektor subsisten adalah S. Disektor kapitalis tingkat upah mencapai W. Kurva P ₁Q₁,
•
Proses Pembangunan dan Tingkat Tabungan
Lewis mengatakan bahwa ciri utama dalam proses pembangunan ekonomi adalah berlakunya kenaikan tabungan dan investasi dalam sektor kapitalis. Sumber dari berlakunya kenaikan tabungan dan penanaman modal adalah keuntungan yang bertambah besar. Lewis menunjukan pula beberapa sumber lain yang
memungkinkan tingkat penanaman modal menjadi bertambah tinggi dan pembangunan ekonomi menjadi bertambah cepat. Sumber tersebut adalah pinjaman bank dan perbelanjaan defisit oleh pemerintah.
Masalah inflasi baru dapat diatasi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh sektor kapitalis besarnya telah menyamai tingkat penanaman modal yang dilakukan dan penanaman modal tersebut telah
menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi masyarakat. Tingkat laju inflasi akan rendah apabila pendapatan sektor kapitalis cukup besar dan terdapat percepatan dalam pertambahan laju tingkat
perkembangan ekonomi.
Oleh karenanya masyarakar akan lebih cepat mencapai tingkat tabungan yang besarnya sama dengan tingkat penanaman modal yang telah meningkat sebagai akibat dari adanya pinjaman dan dilakukannya
pengeluaran defisit oleh pemerintah.
•
Faktor yang Menimbulkan Perubahan dalam Proses Pembangunan
Lewis mengemukakan empat kemungkinan yang dapat ditimbulkan keadaan seperti ini. Pertama,
apabila pembentukan modal berlangsung lebih cepat dari pertumbuhan penduduk. Kedua, dengan bertambah besarnya sektor kapitalis, terms of trade (perbaningan perdagangan) antara sektor tersebut dengan sektor subsisten menjadi bertambah buruk. Ketiga, kemajuan teknik mungkin timbul di sektor subsisten dan
menyebabka kenaikan produktivitas dan mendorong kenaikan upah di sekor tersebut. Dan akhirnya walaupun tidak terdapat kenaikan produktivitas disektor kapitalis, ada kemungkinan para pekerja ingin mengecap
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI RANIS DAN FEI
•
Persamaan dan Perbedaan Teori Lewis dan Ranis-Fei
Dalam teori Lewis analisis ditekankan kepada corak pertumbuhan di sektor modern atau sektor kapitalis da mengabaikan analisis mengenai perubahan yang akan terjadi di sektor pertanian. Analisis Ranis-Fei agak lebih seimbang, dan bahkan dapat dikatakan penekanan lebih banyak diberikan kepada perubahan yang
tejadi di sektor pertanian. Analisis Ranis-Fei juga menunjukan pengaruh dari pertambahan penduduk terhadap proses pembangunan, pengaruh sistem pasar terhadap interaksi di antara sektor pertanian dan industri dan jangka masa dari berlakunya proses pembangunan untuk mencapai taraf negara industri.
•
Proses Pertumbuhan yang Berlaku
Apabila jumlah tenaga kerja di sektor pertanian masih berlebih, tingkat upah di sektor industri besarnya tidak berubah. Setelah tingkat tersebut, pengambilan tenaga kerja baru oleh sektor industri hanya dapat diperole dengan menaikkan tingkat upah pekerja di sektor tersebut. Sebab dari berlakunya kenaikan upah ini, yaitu pada waktu kelebihan tenaga kerja sudah tidak terdapat lagi, hanya dapat dijelaskan setelah dilakukan
analisis tentang perubahan yang berlaku di sektor pertanian sebagai akibat dari oengaliran tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Oleh sebab itu, analisis mengenai sebab dari terjadinya kenaikan upah disektor industri perlu ditangguhkan untuk sementara. Terlebih dahulu perlulah dilihat mengenai perubahan yang terjadi di sektor pertanian apabila terjadi pembangunan.
•
Surplus Hasil Pertanian dalam Proses Pembangunan
Apabila sebagian tenaga kerja di sektor pertanan digunakan oleh sektor industri, maka dengan sendirinya tenaga kerja di sektor pertanian akan berkurang. Oleh karena itu, apabila pembangunan ekonomi terjadi, kan terdapat kelebihan produksi pertanian jika dibandingkan dengan konsumsi atas hasil pertanian yang dilakukan oleh penduduk di sektor pertanian. Kelebihan ini dinamakan surplus total pertanian atau total agricultural
surplus (TAS).
•
Tahap
–
Tahap Proses Pembangunan
Pada tahap kedua, sebagai akibat dari menurunnya produksi sektor prtanian, surplus hasil pertanian yang dapat digunakan oleh sektor industri jumlah pertambahannya akan menurun jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Hal ini dapat diartikan pula bahwa apabila tahap kedua dari proses pembangunan ekonomi telah dicapai, sekor industri akan memperoleh tenaga kerja tambahan hanya apabila mereka dibayar dengan upah yang lebih tinggi daripada upah tenaga kerja di sektor industri pada tahap pertama: yaitu tingkat upah di sektor industri sekarang haruslah lebih besar dari OS.
Pada tahap ketiga, besarnya upah di sektor industri akan mengakami kenaikan yang lebih cepat. Pada tingkat ini, kelebihan tenaga kerja maupun pengangguran terselubung sudah tidak ada lagi. Sebagai akibatnya pada tingkat ini, tenaga kerja di sektor pertanian telah lebih dihargai peranannya dalam kegiatan memproduksi hasil pertanian. Batas diantara tahap kedua dan tahap ketiga dinamakan sebagai titik komersialisasi atau
BEBERAPA KRITIK TERHADAP TEORI LEWIS DAN RANIS-FEI
•
Adakah Negara Berkembang Menghadapi Pengangguran Terselubung dan Kelebihan Tenaga
Kerja?
Apabila dikaitkan dengan keadaan di negara berkembang, pengangguran terselubung selalu diartikan sebagai terdapatnya segolongan tenag kerja yang produktivitasnya sangat rendah atau nol, akan tetapi keadaan ini disebabkan oleh karena adanya kelebihan tenaga kerja. Berarti, dalam perekonomian terdapat sejumlah tenaga kerja yang tidak akan menghasilkan tambahan produksi walaupun dipekerjakan. Dalam memberikan pengertian pengangguran terselubung selalu dimisalkan bahwa tenik produksi atau teknologi tidak mengalami perubahan.
Teori Lewis dan Ranis-Fei dikritik karena dianggap kurang mencerminkan gambaran yang sebenarnya mengenai corak urbanisasi di negara berkembang pada masa ini. Menurut Todaro lajunya urbaniasi dalam suatu waktu tertentu ditentukan oleh perbedaan tingkat upah riil antara daerah urban dengan daerah pertanian dan kemungkinan memperoleh pekerjaan lain di daerah urban.
Sebaliknya, tingkat upah di sektor pertanian menurun, atau tidak mengalami kenaikan atau mengalami kenaikan yang lebih lambat daripada kenaikan tingkat upah di daerah urban.