• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Penelitian Dan Analisis Tpa Ummi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Penelitian Dan Analisis Tpa Ummi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

LAPORAN

PENELITIAN DAN ANALISIS

PENELITIAN DAN ANALISIS

“Analisis Pengembangan

“Analisis Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui

Sosial Emosional Anak Melalui

Pembiasaan Berbagi

Pembiasaan Berbagi

di-TPA BUNAYYA LAHAT

TPA BUNAYYA LAHAT

NAMA

NAMA

:

: SAODA

SAODA

NIM

NIM

:

: 835910871

835910871

Di Ajukan Untuk

Di Ajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Analisis Pengembangan PendidikanTugas Mata Kuliah Analisis Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

Anak Usia Dini

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIVERSITAS TERBUKA

UNIVERSITAS TERBUKA

PALEMBANG

PALEMBANG

(2)

Judul Penelitian : Analisis pengembangan Kegiatan anak usia dini Pada TPA Bunayya Lahat

(Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui Pembiasaan Berbagi)

Waktu Peaksanaan : Kamis, 20 April 2017 Tempat Penelitian : TPA BUNAYYA Lahat

BAB I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Pendidik yang baik adalah pendidik yang mamapu mengembangkan  potensi anak secara integral sejak dini dengan memperhatikan tahap – tahap  pengembangan anak. Sehingga mulai tahun 2011 Taman Penitipan Anak Bunayya

didirikan.

Taman Penitipan Anak (Child Care Centre) merupakan wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh dan memberikan pelayanan kebutuhan pada anaknya.

Program di TPA direncanakan dan dilaksanakan dalam satu kesatuan yang utuh antara pengasuhan, perawatan, bimbingan sosial, dan pendidikan. Semua kegiatan dilaksanakan sambil bermain, karena pada masa ini adalah masa  bermainnya anak-anak. Program S1 PG-PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi tenaga pendidik PAUD profesional yaitu, yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat inovasi-inovasi. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa adalah Analisis Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.

TPA Bunayya merupakan salah satu bentuk PAUD jalur non-formal. Disamping itu juga TPA Bunayya sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. TPA Bunayya menyelenggarakan pendidikan sekaligus  pengasuhan terhadap anak yang berusia 2 tahun sampai dengan 5 tahun.

(3)

Dalam rangka memenuhi tugas-tugas dalam mata kuliah tersebut maka telah dilakukan penelitian di Tempat Penitipan Anak (TPA) Bunayya yang  beralamat di Kapling Blok B No.19 Kelurahan Bandar Jaya Kabupaten Lahat

yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis. Agar hak anak di bidang pendidikan dan pengasuhan serta kesejahteraan sosial dapat terpenuhi sehingga tumbuh dan berkembang kecerdasannya secara optimal.

Adapun visi, misi dan tujuan TPA Bunayya Lahat, sebagai berikut: Visi TPA Bunayya :

 Membangun karakter anak sholeh/ah, mandiri, hidup sehat, disiplin dan

ceria.

Misi TPA Bunayya :

 Sebagai sahabat orang tua dalam membimbing anak dengan penuh kasih

sayang.

 Mendidik anak dengan hati, cinta dan ketegasan yang berimbang.  Menanamkan tauhid kepada anak sedari dini.

 Memberikan lingkungan yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan

tumbuh kembang anak.

 Sebagai sarana tempat pembelajaran keterampilan, kemandirian, dan

nilai-nilai keislaman bagi anak-anak.

 Menyiapkan anak menghadapi tantangan dunia.

Tujuan TPA Bunayya :

 Membangun karakter anak sholeh/ah, mandiri, hidup sehat, disiplin dan

ceria.

1.2 Fokus Penelitian

Setelah diadakan observasi di salah satu TPA Bunayya, maka penelitian ini difokuskan pada salah satu kegiatan TPA yaitu kegiatan Pengembangan kemampuan sosial emosional anak melalui pembiasaan berbagi di TPA Bunayya. 1.3 Tujuan Penelitian

(4)

1. Mengumpulkan data mengenai :

1) Alasan pendidik melakukan kegiatan Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui Pembiasaan Berbagi Sesama Teman.

2) Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan kebiasaan berbagi serta mengembangkan sosial emosional anak.

2. Membuat analisis kritis (critical analysis) mengenai kegiatan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu perkembangan anak sesuai dengan usia anak.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Memberi masukan terhadap kegiatan penyelenggara TPA Bunayya melalui  pembiasaan anak dalam berbagi di TPA Bunayya.

2. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas.

3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di lembaga PAUD.

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pengembangan Sosial Emosional Anak 

Perkembangan sosial merupakan suatu proses pembentukan pribadi dalam masyarakat ( social self ), yakni pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan seterusnya (Muhidin, 1999). Sedangkan Harlock (1978) menyatakan bahwa  perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai

dengan tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain menyatakan bahwa  perkembangan sosial merupakan suatu proses di mana individu/anak melatih

kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial, terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan kelompoknya serta belajar bergaul dengan  bertingkah laku, seperti anak lain dalam lingkungan sosialnya (Loree, 1970).

Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional  berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat (Dodge, 2002). Lebih lanjut dikatakan  bahwa perkembangan sosial emosional meliputi perkembangan dalam hal emosi,

(5)

2.2 Metode Pengembangan Sosial Emosional

Beberapa metode pengembangan sosial emosional yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pengelompokan anak dan bermain kooperatif 

Melalui pengelompokan, anak akan saling mengenal dan berinteraksi secara intensif dengan anak lain melalui kegiatan kerja sama dan bermain kooperatif. Dimana permainan ini melibatkan sekolompok anak, dan setiap anak mendapat peran dan tugas masing-masing yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Pada usia tiga tahun terakhir anak sudah mulai  bermain secara bersama dan kooperatif, serta kegiatan kelompok mulai  berkembang dan meningkat baik dalam frekuensi maupun lamanya  berlangsung.

2. Belajar berbagi

Belajar berbagi merupakan latihan keterampilan sosial yang sangat baik  bagi anak. Melalui kegiatan ini anak akan belajar berempati terhadap anak lain,  bermurah hati, bersikap sosial serta berlatih meninggalkan sifat egosentris.

Dalam penerapannya pada anak di TPA, bisa saja kita buat jadwal setiap hari jum’at adalah hari buah dan hari bersedekah, setiap anak bebas membawa  buah yang ia sukai, kemudian buah tersebut dikumpulkan dan makan bersama teman-teman di TPA. Dan juga bersedekah kepada anak yatim dan fakir miskin, dalam hal ini juga dituntut komunikasi pendidik dan orang tua dimana uang sedekah masing-masing anak tersebut akan dimasukkan pada sebuah celeng, dan pada masanya, uang tabungan tersebut akan diberikan kepada anak yatim atau fakir yang ada dilingkungan TPA maupun di luar TPA. Disini kita melatih anak mempunyai rasa empati, murah hati, saling menyayangi, dan turut merasakan penderitaan orang lain dengan berbagi.

3. Bermain Peran

Bermain peran disebut juga main simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi dan main drama. Dengan bermain peran ini sangat baik untuk melatih kognisi, sosial, emosional anak pada usia 3-5 tahun. Bermain peran menunjukkan daya  berfikir anak sudah tinggi, karena anak sudah dapat melakukan perannya sesuai

(6)

dengan pengalaman yang didapat melalui panca indra dan memerankan kembali dengan berpura-pura.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah : i. Anak-anak yang berjumlah 13 orang

 Laki-laki : 9 orang  Perempuan : 4 orang

ii. Pendidik yang berjumlah 4 orang 1. Elli Harmi, S. Pd

2. Risma Hartini

3. Dra. Siti Markhuma 4. Fitri Andayani, S.Pd

iii. Pimpinan PAUD Kelompok Bermain “Bina Ananda SKB Lahat” Lasmini, S.Pd

iv. Ketua Lembaga : Herlena, S.Pd 3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara mengenai kegiatan anak PAUD KB Bina Ananda SKB Lahat.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi,yaitu untuk melihat fenomena yang unik/ menarik untuk dijadikan fokus penelitian.

 b. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam c. mengenai fokus penelitian.

d. Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN

(7)

Kelompok Bermain : PAUD KB BINA ANANDA SKB LAHAT Tanggal : Selasa, 18 April 2017

Usia : 2 –  4 tahun No. Hal-hal unik/menarik

Yang ditemukan

ADA

Keterangan/ Uraian/ Pernyataan

YA TIDAK

1. Model Pengembangan

Kegiatan √

Pengembangan keterampilan dalam  bermain bersama

2. Penataan Ruangan √

Di dalam ruangan kelas semua anak  bermain duduk dibangku, hari ini

kegiatan dilakukan di dalam ruangan. Pertanyaan: Mengapa anak-anak duduk membentuk lingkaran?

Jawab: karena anak usia 2-4 tahun  belum bisa tertib masih perlu

latihan dan bimbingan

3.

Kegiatan yang Akan dilakukan yaitu

Menggambar Bentuk Lingkaran

Anak-anak melaksanakan kegiatan  pembelajaran menggambar bentuk lingkaran. Pertanyaan: apakah anak menyukai pembelajaran

menggambar bentuk lingkaran? Jawab: anak-anak sangat suka dengan kegiatan menggambar  bentuk lingkaran dengan

menggarisi titik-titik yang ada. 4. Alat dan Bahan yang

Digunakan √

Pensil, gambar dasar titik-titik yang  berbentuk lingkaran, dan kertas

gambar 5.

Pengaturan/

Pengelompokan Anak √

Anak-anak duduk dikursi

membentuk huruf U sesuai dengan  bimbingan pendidik 6. Cara Pendidik Mengajarkan Kegiatan Pembelajaran √

Pendidik menjelaskan bahwa hari ini kita akan melakukan kegiatan  pembelajaran menggambar bentuk

lingkaran.

Pertanyaan: Mengapa anak-anak diberi kegiatan tersebut?

Jawab: kegiatan ini dilakukan untuk merangsang motorik halus anak dalam mengembangkan

 pembelajaran menggambar bentuk lingkaran.

(8)

PENANGGUNG JAWAB KEPALA UPTD SKB LAHAT

KETUA PENGELOLA PG SKB LAHAT LASMINI, S.Pd SEKERTARIS ELLI HARMI, S.Pd BENDAHARA RASIEM GURU KB 1. ELLI HARMI, S.Pd 2. ROSMA HARTINI

3. Dra. SITI MARKHUMAH 4. FITRI ANDAYANI, S.Pd

(9)

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU

PAUD KELOMPOK BERMAIN BINA ANANDA SKB LAHAT

1. Usia berapa saja anak-anak dalam Kelompok Bermain yang ibu asuh? Jawab : Usia 2-4 tahun

2. Apa keistimewaan program di Kelompok Bermain yang ibu asuh dibandingkan dengan Kelompok Bermain lainnya?

Jawab : Keistimewaannya adalah sudah terakreditasi dengan nilai “B”

3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan harian untuk anak di KB yang ibu asuh?

Jawab : Dengan cara pijakan 1-4.

4. Referensi apa yang ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak? Jawab : Dengan menyusun Program Semester, Rencana Kegiatan Mingguan

dan Rencana Kegiatan Harian yang sesuai dengan Kurikulum 2013. 5. Apa saja yang ibu manfaatkan dari referensi tersebut?

Jawab : Manfaatnya sangat berguna bagi pembelajaran untuk anak. 6. Alat peraga edukatif apa saja yang ibu pergunakan?

Jawab : Disesuaikan dengan sentra pada saat itu/ permainan yang ingin dimainkan anak.

(10)

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA

PAUD KELOMPOK BERMAIN BINA ANANDA SKB LAHAT 1. Apa visi dan misi Kelompok Bermain dalam konteks pendidikan anak? Jawab : Visi :

“Mewujudkan lembaga PAUD Bina Ananda yang unggul dalam mempersiapkan genarasi muda yang taqwa, berkarakter, sehat, cerdas, dan ceria menuju masa depan yag berkualitas”.

Misi :

1. Membangun ahlak mulia dan mandiri sejak anak usia dini 2. Membantu peran serta orang tua dalam mendidik anak 3. Membangun peserta didik yang berkarakter baik

4. Mempersiapkan anak didik untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih lanjut.

2. Siapa yang merancang program tersebut? Jawab : Kepala UPTD SKB Lahat

3. Ada berapa jumlah pendidik Kelompok Bermain ini? Jawab : Jumlah Pendidik 4 orang

 Elli Harmi, S.Pd

 Rosma Hartini

 Dra. Siti Markhumah

 Fitri Andayani, S.Pd

4. Ada berapa jumlah anak didik di Kelompok Bermain ini?

Jawab : Anak-anak 13 orang , Laki-laki :9 orang dan Perempuan : 4 orang

5. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di Kelompok Bermain ini? Jawab : Menggunakan Model Sentra

6. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan untuk PAUD KB Bina Ananda SKB Lahat? Jawab : Mengikuti program pemerintah sesuai dengan  pembelajaran Kelompok Bermain

(11)

BAB IV. ANALISA DATA 4.1 TABULASI DATA

Untuk memudahkan analisis data, maka untuk hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :

Observasi Wawancara dengan Guru

Wawancara

dengan Pemimpin Dokumentasi Anak-anak duduk dibangkunya masing-masing membentuk huruf u. Anak-anak secara bergiliran menunjukan kegiatan menggambar Anak-anak disuruh duduk ditempat duduknya masing-masing agar rapi dan memperhatikan guru.

Dengan adanya KB yang menerima dan memberikan

 pelayanan yang terbaik terhadap anak, dan guru serta orang tua, kami berharap agar anak dapat mengembangkan kemampuan motorik halusnya Dalam rencana kegiatan anak-anak menggambar  bentuk lingkaran sesuai dengan keinginan anak menggambarnya Dalam pembelajaran menggambar guru sudah mempersiapkan alat untuk melaksanakan kegiatan. Anak-anak menjawab yang mana bentuk

lingkaran yang ada titik yang akan digambar.

Setelah melakukan tanya jawab didepan. Guru membagikan masing-masing lembar kegiatan dan  pensil serta kertas

kepada anak untuk menarik garis titik-titik yang berbentuk lingkaran.

Anak-anak harus dijelaskan terlebih dahulu bentuk lingkaran agar anak  bisa menggambar  bentuk ingkaran

dengan baik dan  benar. Kami berkeinginan agar kemampuan anak dapat  berkembang dengan optimal termasuk kemampuan seni  pada anak karena

menggambar  bentuk lingkaran

adalah bentuk ekspresi seni yang umumnya paling dikenal oleh anak.

Dalam program kegiatan KB tercantum  bahwa tujuan  pendirian KB adalah mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak agar dapat  berkembang

dengan optimal melalui kegiatan yang

(12)

Anak-anak mulai menggambar bentuk lingkaran, guru membimbing anak-anak agar tidak salah dalam menggambar. Guru menjelaskan kepada anak-anak dalam kegiatan menggambar hari ini. Dengan kegiatan menggambar  bentuk lingkaran anak-anak akan menuangkan imajinasinya dengan memberikan rangsangan dan motivasi agar anak dapat berkreasi. Dengan anak-anak menggambar, anak-anak akan menuangkan imajinasinya dengan goresan  pensil dan dapat

mengembangkan kreativitasnya dengan memilih gambar lingkaran sesuai dengan keinginannya. Kami mengembangkan  potensi anak sejak

dini sedemikian rupa sehingga anak tidak hanya

mengenal lewat gambar dan tulisan yang nantinya akan terarah pada suat  pencapaian

 perkembangan yang optimal.

Dalam rencana kegiatan tertulis  bahwa salah satu

alat peraga edukatif yang digunakan adalah bentuk lingkaran Guru menggunakan alat peraga langsung sebagai alat peraga edukatif

Dengan

menggunakan alat  peraga langsung

anak akan lebih memahami dan diharapkan anak mengerti akan kegunaannnya walaupun dalam kesehariannya anak sudah terbiasa melihat bentuk lingkaran dilingkungan sekolah maupun di rumah. Kami lebih menekankan pada  pengembangan  potensi anak sejak

dini yang dirancang untuk

 perkembangan anak sejak dini.

Dalam rencana kegiatan tertulis  bahwa salah satu

alat peraga edukatif yang digunakan adalah bentuk lingkaran.

(13)

4.2 Analisis Kritis

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak menggambar bebas sesuai dengan keinginan anak, merupakan suatu kegiatan yang  bermaksud mengembangkan kemampuan motorik halus anak dan media ekspresi yang dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan, dan merupakan kemampuan yang dikembangkan di KB kami.

Melalui kegiatan menggambar bentuk lingkaran yang dilakukan PAUD KB Bina Ananda SKB Lahat diharapkan sebagai media ekspresi yang dimiliki oleh anak dengan kegiatan yang menyenangkan sesuai dengan pendapat Widya Pekerti, dkk (2008: 10.29).

Lowenfeld mengatakan bahwa self expression dalam arti yang tepat adalah suatu pernyataan tentang isi jiwa (pikiran, perasaan, kehendak) dengan cara-cara sendiri. Self expression  sangat perlu bagi perkembangan pribadi yang harmonis. Dengan demikian, ekspresi ini bukan ditentukan oleh apa yang dinyatakan, tetapi oleh bagaimana itu dinyatakan (I Wayan Ardhana, 1965).

Melalui kegiatan menggambar bentuk lingkaran anak dapat mencurahkan  perasaan yang dirasakannnya melalui goresan pensilnya, hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Beth Casey dari Boston College menyimpulkan bahwa anak yang mempunyai hambatan mengucapkan kata-kata, namun pikirannya lebih maju akan nampak pada tulisan/gambarnya. Dalam menggambar bentuk lingkaran yang digunakan biasanya tidak berhubungan dengan realitas alam dan bersifat subyektif sesuai dengan perasaan dan emosi anak.

Menurut pendapat saya didalam kegiatan menggambar bentuk lingkaran yang dilakukan anak-anak sering dijumpai suasana yang menyenangkan, penuh kegembiraan. Kegembiraan anak dapat ditandai dengan beberapa ciri yang ditimbulkan oleh keaktifan dan kebebasan untuk bergerak, bereksperimen,  berlomba, berkomunikasi, dan sebagainya. Menggambar bagi anak-anak merupakan media ekspresi yang menyenangkan dan mereka dapat menggambar  bentuk lingkaran sesuai dengan keinginan dan suasana hatinya.

(14)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. PAUD Kelompok Bermain Bina Ananda SKB Lahat mempunyai program memberikan kegiatan menggambar sejak awal masuk Kelompok Bermain lewat kegiatan yang menyenangkan sesuai dengan perkembangan anak. 2. Pengembangan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan

menggambar dapat dikembangkan sehinnga anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran, sebagai  berikut :

1. Dalam mengembangkan kemampuan menggambar pendidik lain harus lebih bervariasi, sehingga anak dapat berkreasi sesuai dengan imajinasinya dan kemampuan anak akan berkembang optimal.

2. Pengembangan kemampuan menggambar dilakukan dengan media dan sarana serta bentuk yang lebih bervariasi dan dikemas melalui kegiatan yang menyenangkan sehingga anak-anak lebih termotivasi dan menikmati dunia bermainnya.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah Siti, dkk. 2009.  Perkembangan dan Konsep dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Asmawati Luluk, dkk. 2010.  Pengelolaan kegiatan Pengembangna Anak Usia  Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.

Pekerti, Widia, dkk. 2008.  Metode Pengembangan Seni. Jakarta : Universitas Terbuka.

Sujiono, Bambang,dkk. 2008.  Metode Pengembangan Fisik . Jakarta : Universitas Terbuka

http://belajarblog54.blogspot.co.id/2014/11/laporan-penelitian-dan-analisis.html

http://ratarbiyatulquran.blogspot.co.id/2014/05/laporan-penelitian-dan-analisis-di-kb.html

(16)

Keterangan Gambar : peneliti mewawancarai kepala PAUD KB Bina Ananda SKB Lahat

Saat peneliti menjelaskan cara menggambar bentuk lingkaran

(17)
(18)

Suasana PAUD KB Bina Ananda SKB Lahat

Referensi

Dokumen terkait

penyusunan skripsi yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan Sikap dan Tindakan Orang Tua tentang Pemberian Stimulasi Motorik Kasar terhadap Kemampuan Berjalan Anak ”.. Adapun

Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak. Apabila perhatian da pengertian orang tua terhadap anak kurang maka akan

Adapun yang di lakukan oleh penelitian tindakan kelas yang di lakukan oleh peneliti dengan menggunakan media bola pom-pom untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak

Menurut analisa penulis bahwa orang tua yang sering mengajarkan berkomunikasi untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak karena orang tua berpendapat apabila

Berdasarkan hasil wawancara dengan semua orang tua siswa kelas IV MI Al-Azhar dapat diambil kesimpulan bahwa cara mengawasi anak dalam belajar online di rumah orang tua

Diera yang semakin modern seperti saat ini dalam mengembangkan motorik kasar anak banyak pendidik serta orang tua yang hanya terfokus dengan permainan modern saja

Jika kita berharap untuk berhasil dalam tujuan kami untuk membesarkan anak-anak kita secara islami, pendidik muslim dan orang tua harus mengembangkan pemahaman yang lebih baik

Lampiran 8 LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DENGAN METODE FINGER PAINTING PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Nama Anak Initial :