• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kadar Air Daun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kadar Air Daun"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71 % permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil3) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat dilaut dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan punck-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti siklus air. Melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, dan muara) menuju laut.

Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undan-Undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Air merupakan pentusun tubuh tumbuhan yang paling penting dengan persentase 70-80 %. Keberadaan air tersebut memiliki fungsi-fungsi yang penting bagi suatu tanaman antara lain adalah sebagai pelarut dan medium reaksi biokimia, medium transport senyawa, memberikan turgor bagai sel, sebagai bahan baku fotosintesis, dan menjaga suhu tanaman agar tetap konstan mencegah terjadinya thermal death point, yaitu kisaran suhu yang dapat mematikan tanaman.

(2)

Jumlah kebutuhan air suatu tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman tersebut. Dalam pertumbuhannya suatu tanaman membutuhkan adanya air untuk mempertahankan kehidupannya terkait dengan fungsi-fungsi tersebut sehingga air dapat menjadi faktor pembatas apabila berada dalam keadaan kekurangan.

Keadaan dimana air pada kondisi kekurangan dapat menyebabkan cekaman

kekeringan ini dapat diakibatkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran dan permintaan air yang berlebihan oleh daunakibat laju evapotranspirasi yang melebihi laju absorbsi air.

Suatu tanaman yang mengalami kekeringan akan melakukan suatu respon atau adaptasi terhadap kekeringan tersebut agar metabolisme dalam tubuhnya tidak

terganggu dan meminimalkan terjadinya kematian pada tumbuhan tersebut. 1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui berapa tingkat kadar air daun relatif pada masing-masing tanaman yang dibawa, dan untuk menghitung kadar air daun relatif pada tanaman tersebut.

Kegunaan diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa mampu

mengetahui bagaimamna cara mengetahui dan mengukur kadar air daun relatif suatu tanaman.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kadar Air Daun

(3)

Kadar air daun adalah perbandingan berat daun sebelum dilakukakan atau diberikan perlakuan dengan setelah diberikan perlakuan.. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka, kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar air seimbang. Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang tertentu pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang dengan kelembaban relatif. Pada istilah kadar air, terdapat juga kadar air keseimbangan. Kadar air keseimbangan adalah kadar air dimana laju perpindahan air dari bahan ke udara sama dengan laju perpindahan air dari udara ke bahan. Kadar air keseimbangan dapat digunakan untuk mengetahui kadar air terendah yang dapat dicapai pada proses pengeringan dengan tingkat suhu dan kelembaban udara relatif tertentu atau biasa juga disebut dengan kadar air minimum yang dapat dicapai pada kondisi udara pengeringan yan tetap atau pada suhu relatif yang tetap (Sudarmadji dkk, 1989).

Kadar air daun merupakan banyaknya air yang terkandung dalam daun yang

dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting

pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita

rasa pada bahan pangan (Hidayat, 2013).

2.2 Hubungan Kekeringan dengan Kadar Air Daun

Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu

(4)

berkisar anatara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak , kandungan airnya sangat sedikit. penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disiram, tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk

fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat untuk pertumbuhan tanaman yang baik (Hidayat, 2013).

Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang tidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan stomata. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya terhadap hasil (Answar 2008).

(5)

Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa .Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau

diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil penelitian Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa kacang tunggak berbunga dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang, tetapi cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif (Wikipedia, 2011).

Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air tergantung fase pertumbuhan saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan dengan jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan lainnya (Answar, 2008).

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum Kadar Air Relatif Daun di laksanakan di Laboratorium 3 Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar pada hari Selasa, 27 Oktober 2015 pada pukul 08:00 – Selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada saat praktikum kadar air daun yaitu pengaris, pot, timbangan, baskom, dan gunting.

(6)

Bahan yang digunakan yaitu pasir, tanah, pupuk kandang, dan tanaman kuping gajah.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kadar air daun adalah sebagai berikut : 1. Menyiapakan alat dan bahan

2. Mencampur pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 3. Mengisi semua pot yang berjumlah 6 buah dengan bahan yang telah dicampur. 4. Menanam tanaman kupin gajah pada setiap pot

5. Menyiram tanaman yang telah ditanam untuk pertama kalinya

6. Mengambil daun kuping gajah sebanyak 3 helai per pot (daun muda, dewasa, dan tua).

7. Menimbang berat daun sebelum diberikan perlakuan.

8. Merendam semua daun di dalam baskom yang telah disediakan selama ±30 menit.

9. Menimbang kembali daun setelah diberi perlakuan berupa perendaman. 10. Mengukur panjang dan lebar daun.

11. Menyiram tanaman dengan sistem per unit, yaitu unit 1 setiap hari, unit 2 per hari, dan unit 3 per 3 hari.

12. Mengulang kegiatan pada hari ke-7.

13. Menghitung kadar air daun relatif tanam kuping gajah.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

Tabel 4.1.1 Hasil Perhitungan Kadar Air Daun PENGAMBILAN PERTAMA

(7)

UNIT (POT) RATA-RATABDSD RATA-RATA BDJA KADAR AIR 1 (1) 1,63 1,86 14% (2) 0,46 0,8 73% 2 (1) 1,76 2,06 17% (2) 1,7 2,66 56% 3 (1) 3,66 4,03 10% (2) 1,53 1,93 26% PENGAMBILAN KEDUA UNIT (POT) RATA-RATABDSD RATA-RATA BDJA KADAR AIR 1 (1) 1,03 1,83 77% (2) 0,46 0,7 52% 2 (1) 0,46 0,66 43% (2) 0,46 1,16 152% 3 (1) 1,93 2,1 8% (2) 1,7 1,93 13%

Sumber: Data Primer, 2015

4.2 Pembahasan

Kadar air daun merupakan perbandingan berat daun sebelum diberikan perlakuan berupa perendaman dengan berat daun setelah diberi perlakuan yaitu dengan cara direndam. Kadar air daun akan mengalami perubahan (meningkat) setelah dilakukan perendaman selama ±30 menit.

Kekurangan air pada suatu tanaman akan mempengaruhi tingkat kadar air pada daun. Semakin tinggi tingkat kekurangan air (kekeringan) pada suatu tanaman, maka jumlah kadar air pada daun tanaman itu sendiri akan semakin rendah. Answar (2008), mengemukakan bahwa tingkat kekeringan sangat erat kaitannya dengan jumlah kadar air yang tersedia pada daun.

(8)

Tingkat kadar air daun tanaman kuping gajah pada pengambilan pertama yang paling tinggi terletak pada tanaman unit 1 pot 2 yaitu 73%. Sedangkan tingkat kadar air daun tanaman kuping gajah pada pengambilan pertama yang paling rendah

terletak pada unit 3 pot 1 dengan kadar air 10%. Pada pengambilan daun kedua, kadar air yang paling tinggi terletak pada unit 2 pot 2 yaitu 152%, sedangkan kadar air yang paling rendah yaitu 8% yang berasal dari pot 1 unit 3.

Nilai dari kadar air daun didapat dari hasil perhitungan antara berat daun setelah direndam dikurangi dengan kadar air daun sebelum direndam yang di bagi dengan kadar air daun sebelum direndam lalu dikali 100%.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pengukuran kadar air daun, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kadar air daun merupakan perbandingan berat daun sebelum diberikan perlakuan berupa perendaman dengan berat daun setelah diberi perlakuan yaitu dengan cara direndam.

2. Semakin lama perendaman dilakukan, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap tingkat kadar air pada daun.

(9)

3. Pada pengambilan pertama, kadar air daun kuping gajah yang paling tinggi yaitu 73% yang berasal dari daun unit 3 pot ke-2. Sedangkan kadar air yang paling rendah yaitu 10%.

4. Pada pengambilan kedua, kadar air daun kuping gajah yang paling tinggi yaitu 152% yang berasal dari daun unit 2 pot ke-2. Sedangkan yang paling rendah yaitu 8%.

5. Kadar air daun dapat diketahui dengan menggunakan rumus

BDJA−BDSD BDSD x 100 5.2 Saran

Sebaiknya asisten lebih tegas serta lebih konsisten dalam membimbing praktikan.

DAFTAR PUSTAKA Answar, Astuti. 2008. Mekanisme Air Pada Tumbuhan.

http://earlmate.files.wordpress.com/2008/06/mekanisme-air-pada tumbuhan 1.pdf. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 di Makassar.

Wikipedia. 2011. Air. http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 di Makassar.

Ellya, H. 2009. Analisis Kadar Air Tanaman. http://leeyaa-leeyaa.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 20.00.

Goalter Zoko. 2009. Cekaman Kekeringan.

http://goalterzoko.blogspot.co.id/2009/07/cekaman-kekeringan-oleh-goalter-zoko.html.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 19.00.

Hidayat, arief meftah. 2013. Pengukuran Kandungan Air Nisbi.

http://www.anakagronomy.com/2013/01/laporan-praktikum-pengukuran-kandungan.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 pukul 12.30

(10)

Setiono. 2010. Hubungan Air Tanaman. http://setiono774.blogspot.co.id/2010/11/ hubungan-air-tanaman.html. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 12.00

Referensi

Dokumen terkait

EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Agustus 2017. Penelitian

Jos kääriäisten määrät pyydyksissä ovat lähellä kynnysarvoja voidaan omenakääriäisen torjunta ajoittaa pihlajanmarjakoin mukaan, tavallisesti heinäkuun

Hasil penelitian ini sesuai dengan Sasmita (2015) yang melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman wajib pajak, pelayanan fiskus dan kesadaran wajib pajak terhadap

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka diperoleh kesimpulan bahwa Proses berpikir Peserta didik MTs Almuhajirin waiheru ambon dalam

Tapi dari sisi lain usaha untuk meneliti dimana konsentrasi tegangan yang diakibatkan daya dorong propeller masih kurang dilakukan Untuk Penelitian ini analisa yang

Oleh karena itu, peneliti ingin menguji secara kualitatif kandungan merkuri pada krim pemutih yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Para staff pengajar beserta staff administrasi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan moril

Bagi pemilihan bahan pengajaran pula , saya telah memilih bahan- bahan maujud dan mudah diperolehi dan selalu digunakan oleh murid bagi aktiviti set induksi dan