• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE LATIHAN BENTUK BERMAIN DAN BENTUK LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING DAN KONTROL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA ATLET SSB BIDASARI KAPAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH METODE LATIHAN BENTUK BERMAIN DAN BENTUK LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING DAN KONTROL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA ATLET SSB BIDASARI KAPAU"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE LATIHAN BENTUK BERMAIN DAN BENTUK LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING DAN KONTROL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA ATLET SSB BIDASARI KAPAU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu ( S1 )

Oleh

IVAN DERMAWAN 02939/2008

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN KEPELATIHAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

(2)

Allah SWT memberikan hikmah dan ilmu kepada siapa yang dikehendaki dan barang siapa dianugerahi hikmah dan ilmu tersebut maka ia benar-benar telah dianugerahi yang banyak

( Qs Al-Baqarah 296 )

Ya…..Tuhanku…..

Tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah engkau berikan kepada ku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal shaleh

( Qs Al-Ali Qhud ayat 15 )

Untukmu yang tercinta

Kemaren …..aku baru saja menangis dipelukanmu melewati masa-masa kecilku berbaring manja dan meminta apa yang kusuka

Kemaren…...kau bisikan kepadaku “pergilah wahai anakku mencari apa yang tidak bisa kuberi dan pulanglah ketika rindu menjemputmu” Setapak demi setapak hidup ini kujalani kuayunkan langkah dengan pasti , ku eja setiap doa mu, ku ingat slalu tetes keringatmu, ku jadikan senjata melawan kelalaian dan kealpaan

Meski kadang ku rapuh dan tertatih

Namun…… .wajah lelahmu yang terlukis disetiap wajahku

Membangunkan ku dari sekian mimpi-mimpi membawaku bangkit tuk tetap tegar hadapi duri-duri kehidupan ini

Waktu terus berlalu seakan berbisik membisikan harapan-harapanmu Kini….penggalan waktu ini kulalui sedetik…..dan belum apa-apa Walau secuil ku tahu itu belum apa-apa namun dengan segala kerendahan hati terimalah karya kecil ku ini sebagai awal buktiku Buat ibunda tercinta ELVI dan ayahanda tercinta DARWAN.

Yang tidak pernah lelah mendengarkan segala keluhanku perihku disaat bahagiaku walau jasamu takkan pernah terbalas, ku akan berusaha memberi yang terbaik buatmu pasti….. doamu slalu ku damba tuk awali perjuanganku buat meniti masa depanku yang lebih baik dari hari ini Pada lembaran ini aku berharap anugerah dan kebahagian ini juga bisa menjadi hadiah buat Adik – adikku yang tersayang ( Ressa Devita dan M. Havizan Sadiki) yang selalu memberi ku spirit, kebahagiaan, kasih sayang dan tempat untukku berbagi dalam setiap suka maupun duka (thanks yo diak)….

Giat-giat belajar dalam study mu agar nanti tidak ada penyesalan dikemudian hari, dan yang lebih penting lagi rajin-rajin shalat jangan

(3)

dilalaikan, pebanyak amal shaleh dan jangan pernah durhaka kepada kedua orang tua

Karya kecilku ini juga ku persembahkan kepada kakek dan nenekku serta semua saudar-saudara ku baik keluarga jauh maupun keluarga dekat Buat Bapak Drs. Afrizal S, M.Pd dan Bapak Drs. Busli yang telah berkenan hati dan sabar membimbing saya baik dalam perkuliahan ataupun dalam penyusunan Skripsi, serta terimakasih banyak atas pengajaran dan didikannya, semoga ilmu yang diberikan berguna bagi saya dalam menjalani hidup dan dapat saya terapkan kepada

masyarakat, saya do’a kan agar bapak juga lancar dan sukses dalam rutinitas sehari - hari

Buat sahabat sejatiku seperjuangan, sapatiduan, lawan kareh dari SMA sampai sekarang ini Rezi Sufrima Alias Kujik Gaek ( yo sabana konco palangkin nan sairiang jo sajalan wak yo hahaha)

Special thanks buat sobat-sobat ku nan seperjuangan, konco arek Ade surya jamil, pareman Maninjau mandan wak main PS (siap an lah skripsi tu lai ), Welqi Satma S.Pd ( sukses pak guru ),Ofra yulia marten alias (pora) urang gagah dari lubuak aluang ( jan gilo bacewek jo lae kawan ), jul ( smangat ndan ), Rudi ( kajaan lah skripsi tu kawan ), Dani ( aman ndan! ), Afriyal ( a jo lai kawan capek lah tamaik), bro palmer dan surya (samo jo wak wisuda yo ndan ). Untuk warga gajah satu NO 7 B arah tapi lauik terimakasih atas kebaikan dan keramahanya selama saya tinggal di sana , kawan kos Rafik ndeeah, kawan kos setia ( king of the jahill ) yang selalu suka bercanda dan da Rud alias Oom ( jan itu ka itu jo ditonton om babini lah lae ). Kemudian yang takkan terlupakan kanti – kanti sapamainan nan jadi paubek tangih palarai galau yaitu Andre Gromico ( Da Zoel ), Ridwan Evin ( Ruak2), Irnal Sugama (

To’iang), Rio Rinaldo ( Yah Yo), Hero Diba A ( Tuak biah), Arfan Nullah ( Badul ), Ogi Putra ( Da ji), Witri P ( da Wit ), Sunaria Utama ( bang Erik ), Dedi Putra ( Boboy ), Ihsanul Muhsinin ( Santi ), Nanda ( Cindua ), dan kanti – kanti nan lain yang mungkin talupo waktu manulisan ko.

Buat teman-teman seperjuangan Kepelatihan 08 khususnya lokal kepel C ( entah kapan lagi kita bisa bersama lagi ) terimakasih atas semua

kebaikannya

Buat SSB Bidasari Kapau Terima kasih karena telah membantu saya dalam dalam penelitian guna untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir skripsi saya

Thanks to all…

BY Ivan Dermawan

(4)

PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGARUH METODE LATIHAN BENTUK BERMAIN DAN BENTUK LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING DAN KONTROL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA ATLET SSB BIDASARI KAPAU

Nama : IVAN DERMAWAN BP/NIM : 2008/02939

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Padang, Januari 2013 Disetujui Oleh: Pemimbing I Pemimbing II Drs. Afrizal S, M.Pd Drs. Busli, M.Pd NIP. 19590616 198603 1 003 NIP.195611151986021002 Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Drs. Maidarman, M.Pd NIP.19600507 197903 2 001

(5)

PENGESAHAN

Dinyatakan Lulus Setelah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang

Judul : Pengaruh Metode Latihan Bentuk Bermain Dan Bentuk Latihan Terhadap Kemampuan Passing Dan Kontrol Dalam Permainan Sepakbola Atlet SSB Bidasari Kapau

Nama : Ivan Dermawan BP/NIM : 2008/02939

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan

Padang, Februari 2013 Tim Penguji:

Nama Tanda Tangan

1. Ketua : Drs. Afrizal S, M.Pd 1.

2. Sekretaris : Drs. Busli 2.

3. Anggota : Drs. Hermanzoni, M.Pd 3.

4. Anggota : Drs. M Ridwan 4.

(6)

ABSTRAK

Ivan Dermawan (2013) : Pengaruh Metode Latihan Bentuk Bermain Dan Bentuk Latihan Terhadap Kemampuan Passing Dan Kontrol Dalam Permainan Sepakbola Atlet SSB Bidasari Kapau.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen, yang mana bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan metode latihan bentuk bermain dan metode latihan bentuk latihan terhadap kemampuan passing dan kontrol dalam sepakbola atlet SSB Bidasari Kapau. Menurut pengamatan dilapangan dan informasi yang telah diberikan oleh pelatih SSB Bidasari Kapau, kemampuan teknik passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau masih tergolong rendah atau kurang baik.

Popoulasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet SSB Bidasari Kapau yang berjulah 73 orang yang terdiri dari 23 orang U – 10 tahun, 28 orang U – 14 tahun dan 22 orang U – 17 tahun. . Sampel diambil dengan cara “Purposive Sampling”, yaitu atlet SSB U – 17 tahun.

Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan tes awal ( pre test ) kemudian membagi kelompok menjadi 2 dengan cara perengkingan ( ordinally meatching pairing ) yang mana kelompok tersebut terdiri dari kelompok A( diberikan perlakuan metode latihan bentuk bermain ), dan kelompok B (diberikan perlakuan metode latihan bentuk latihan ). Perlakuan diberikan selama ± 16 kali pertemuan sama kepada kedua kelompok tersebut.

Setelah dilakukan tes akhir ( post test) didapat data yang dianalisis dengan memakai statistik rumus uji-t. Dari analisis data yang dilakukan didapat hasil :

 Nilai hitung kelompok metode latihan bentuk bermain (8.4) > nilai tabel (2.23)

 Nilai hitung kelompok metode latihan bentuk latihan (5.02) > nilai tabel (2.23)

 Nilai hitung antara metode latihan bentuk bermain dan metode latihan bentuk latihan (1.84) > nilai tabel (1.72)

Dari analisis data yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan yaitu kedua metode latihan ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain. Dan dari kedua metode latihan ini, juga terdapat perbedaan pengaruh yang diberikan terhadap peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain, yang mana metode latihan bentuk bermain memberikan dampak atau pengaruh yang lebih besar dibandingkan metode latihan bentuk latihan terhadap peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat melaksanakan dan menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Metode Latihan Bentuk Bermain Dan Bentuk Latihan Terhadap Kemampuan Passing Dan Kontrol Dalam Permainan Sepakbola Atlet SSB Bidasari Kapau”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

Dalam penulisan Skripsi ini, peneliti telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, masukan dan nasihat dari berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua peneliti yang senantiasa mendukung dan mendo’akan peneliti agar selalu sukses dalam menjalani kehidupan.

2. Bapak Drs. Afrizal, M.Pd. sebagai pembimbing I dan Bapak Drs. Busli. sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, kritikan, saran dan masukan selama penelitian dan penulisan Skripsi ini.

3. Bapak Drs. M.Ridwan, bapak Drs. Hermanzoni, M.Pd, dan bapak Roma Irawan, S.Pd. M.Pd, sebagai tim penguji, atas semua masukan, kritikan dan saran selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini.

4. Bapak Drs. Arsil, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

5. Bapak Drs. Maidarman, M.Pd, sebagai ketua jurusan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

(8)

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

7. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan bantuan, semangat dan dorongan demi kesempurnaan Skripsi ini.

Semoga semua bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca semuanya.

Padang, Januari 2013

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….………... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... . xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 5 C. Pembatasan Masalah ... 7 D. Perumusan Masalah ... 8 E. Tujuan Penelitian ... 8 F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori ... 10

1. Hakikat Sepakbola ... 10

2. Kemampuan Passing dan Kontrol ... 13

3. Prinsip – Prinsip Latihan ... 18

4. Metode Latihan ... 20

5. Metode Latihan Bentuk Bermain ... 22

6. Metode Latihan Bentuk Latihan ... 24

B. Kerangka Konseptual ... 26

C. Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 30

(10)

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Jenis dan Sumber Data ………. 32

E. Desain Penelitian ... 32 F. Definisi Operasional ... 33 G. Variabel Penelitian ... 34 H. Pengembangan Perlakuan ... 34 I. Prosedur Penelitian ... 36 J. Variabel Kontrol ... 38

K. Teknik Pengumpulan Data ... 39

L. Instrumen Penelitian ... 39

M. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... . 43

B. Pengujian Persyaratan Analisis... 46

C. Pengujian Hipotesis ... 49

D. Pembahasan ... 52

E. Keterbatasan Penelitian ... 55

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... . 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari manusia yang berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat. Sampai saat ini olahraga telah memberikan kontribusi yang positif dan nyata bagi peningkatan kesehatan masyarakat. Selain itu olahraga juga turut berperan dalam peningkatan kemampuan bangsa dalam melaksanakan sistem pembangunan yang berkelanjutan.

Di Indonesia, olahraga dimasyarakatkan tidak hanya untuk kepentingan kependidikan, rekreasi, dan kesegaran jasmani, tetapi juga sebagai ajang prestasi. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Pada BAB II Pasal 4 dijelaskan sebagai berikut:

“Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak yang mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa”.

Berdasarkan kutipan di atas, pembinaan olahraga adalah hal yang sangat penting karena merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. salah satu cabang olahraga yang perlu mendapat pembinaan dan perhatian adalah cabang olahraga Sepakbola.

Sepakbola merupakan olahraga paling popular di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, ratusan orang memainkan sepakbola. Di Indonesia, sepak bola dimainkan orang dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja,

(12)

dewasa, orang tua, pria, maupun wanita untuk bermain sepakbola, terutama diwaktu sore.

Untuk meraih prestasi sepakbola yang baik diperlukan usaha pembinaan dan pelatihan yang teratur,terarah dan kontiniu. Pembinaan dan pelatihan tersebut mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pemain sepakbola untuk mendapatkan prestasi diantaranya seperti : kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental ( Sajoto, 1990).

Dalam sepakbola faktor yang paling penting atau wajib dikuasai oleh seorang pemain, adalah: kondisi fisik, yang mana komponen – konponen dari kondisi fisik yaitu : Kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi ( Sajoto, 1990)

Namun disamping memiliki kondisi fisik yang prima, penguasaan teknik yang baik juga sangat menentukan keberhasilan seorang pemain sepakbola dan menunjang prestasinya. Teknik dasar dalam sepakbola meliputi; passing, controling, dribling, shooting, heading, dan throw-in (Tim Sepakbola UNP: 2006) Selain kondisi fisik dan teknik metode latihan yang diberikan pelatih juga mempunyai dampak yang besar terhadap prestasi pemain sepakbola.

Banyak cara atau metode yang dapat dilakukan pelatih dalam memberikan materi latihannya. Diantaranya yaitu dengan memberikan materi latihan melalui metode latih bentuk bermain dan metode latih bentuk latihan.

Menurut Abus (2005: 92), Metode latihan bentuk bermain adalah usaha pencapaian suatu tujuan latihan dalam suatu bentuk bermain yang dilaksanakan dengan beberapa urutan atau rangkaian bermain. Untuk itu penetapan materi

(13)

rangkaian permainan dimulai dari yang sederhana sampai dalam bentuk permainan yang sebenarnya. Latihan bentuk bermain ini dapat diterapkan untuk melatih kemampuan (skill) seorang pemain, karena untuk melatih kemampuan (skill) dibutuhkan gangguan dari pemain lain dan ini terdapat dalam metode latihan bentuk bermain.

Metode latihan bentuk latihan menurut Abus (2005: 94), dilakukan terhadap elemen – elemen dari permainan seperti untuk latihan teknik baik secara terpisah maupun kombinasi. Karena teknik adalah suatu aksi terpisah dari permainan yang mana dalam melatih teknik dilakukan latihan tanpa adanya gangguan dari pemain lain. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dari urutan latihan pertama dikembangkan ke urutan ke dua dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat adanya suatu perubahan kegiatan.

Dalam upaya membina prestasi sepakbola, bibit atlet yang unggul perlu pengelolaan dan proses kepelatihan secara ilmiah, barulah kemudian muncul prestasi atlet semaksimal mungkin pada umur-umur tertentu. Atlet-atlet yang masih muda dan berbakat dapat di temukan di sekolah-sekolah sepakbola, klub-klub bola, organisasi pemuda, dan kampung-kampung.

SSB Bidasari Kapau adalah salah satu sekolah sepakbola yang ada di Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, yang memiliki atlet-atlet yang cukup menjanjikan di masa depan, karena atlet yang mereka miliki memiliki postur tubuh dan kondisi fisik yang bagus untuk menjadi seorang pemain sepakbola, akan tetapi prestasi mereka masih belum baik dan peningkatan

(14)

permainan belum banyak dirasakan, karena para pemain belum menguasai dengan baik teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola.

Setelah peneliti lakukan observasi di lapangan yaitu pada tanggal 1 November 2012 melalui pemantauan dan data atau informasi yang diberikan oleh pelatih dan pengurus SSB Bidasari Kapau, terlihat bahwa kemampuan teknik passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau kurang baik, para pemain tidak menguasai faktor – faktor kunci dalam melakukan teknik passing dan kontrol yang baik . Mungkin ini disebabkan karena materi dan metode latihan tentang passing dan kontrol yang diberikan oleh pelatih kurang adanya variasi, sehingga atlet terlihat agak bosan dalam melakukan latihan teknik tersebut. Latihan yang dilakukan hanya latihan teknik yang sudah lumrah atau sering dilakukan.

Disini menurut peneliti bahwa kemampuan passing dan kontrol pemain SSB Bidasari Kapau yang tergolong rendah, dapat ditingkatkan dengan memberikan dua macam bentuk latihan yang berbeda kepada pemain, yaitu metode latih bentuk bermain yang lebih mengutamakan kepada bentuk permainan sederhana dalam proses latihan dan metode latih bentuk latihan yang menekankan pada bentuk latihan teknik khusus passing dan kontrol yang dilakukan dengan adanya variasi – variasi bentuk latihan.

Passing dan kontrol seorang pemain sepak bola dalam bertanding dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya: faktor mental pemain, metode latihan yang diberikan oleh pelatih yang dapat dibagi menjadi metode latih bentuk bermain dan metode latih bentuk latihan, kondisi fisik pemain, lapangan tempat pertandingan, faktor alami (bakat yang sudah dibawa sejak lahir),

(15)

komunikasi antar pemain di lapangan, spirit yang diberikan pelatih saat bertanding, dan lain-lain.

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan passing dan kontrol pemain diatas, peneliti ingin melihat pengaruh metode latihan bentuk

bermain dan bentuk latihan terhadap passing dan kontrol atlet SSB Bidasari

Kapau.

Dari uraian diatas, hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk mengetahui sejauh mana “Pengaruh Metode Latihan Bentuk Bermain Dan Bentuk Latihan Terhadap Kemampuan Passing Dan Kontrol Atlet SSB Bidasari Kapau”.

B. Identifikasi Masalah

Rendahnya kemampuan passing dan kontrol dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor-faktor tersebut adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh kekuatan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

2. Apakah terdapat pengaruh daya tahan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

3. Apakah terdapat pengaruh kecepatan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

4. Apakah terdapat pengaruh kelincahan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

(16)

5. Apakah terdapat pengaruh kelentukan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

6. Apakah terdapat pengaruh daya ledak terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

7. Apakah terdapat pengaruh keseimbangan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

8. Apakah terdapat pengaruh ketepatan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

9. Apakah terdapat pengaruh reaksi terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

10. Apakah terdapat pengaruh koordinasi terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

11. Apakah terdapat pengaruh teknik dribbling terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

12. Apakah terdapat pengaruh teknik shooting terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

13. Apakah terdapat pengaruh teknik heading terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

14. Apakah terdapat pengaruh teknik throw – in terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

15. Apakah terdapat pengaruh mental (psikis) pemain terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

(17)

16. Apakah terdapat pengaruh metode latihan bentuk bermain terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

17. Apakah sarana dan prasarana mempengaruhi kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

18. Apakah terdapat pengaruh metode latihan bentuk latihan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

19. Apakah dukungan dari keluarga dapat berpengaruh terhadap prestasi atlet SSB Bidasari Kapau?

C. Pembatasan Masalah

1. Metode latihan bentuk bermain terhadap passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau

2. Metode latihan bentuk latihan terhadap passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau

3. Kemampuan pasing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang ada, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh metode latihan bentuk bermain terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

2. Apakah terdapat pengaruh metode latihan bentuk latihan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

(18)

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh metode latihan bentuk bermain dan metode latihan bentuk latihan terhadap kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sejalan dengan perumusan masalah, yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode latihan bentuk

bermain dengan passing dan kontrol dalam permainan sepakbola atlet SSB Bidasari Kapau

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode latihan bentuk latihan dengan passing dan kontrol dalam permainan sepakbola atlet SSB Bidasari Kapau.

3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode latihan bentuk bermain dengan metode latihan bentuk latihan terhadap kemampuan passing dan kontrol dalam permainan sepakbola atlet SSB Bidasari Kapau.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk: 1. Penulis, sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata

Satu (S1) Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Padang (UNP).

(19)

2. Pemain – pemain di SSB Bidasari Kapau, sebagai informasi dan pengetahuan tentang keterampilan teknik-teknik dasar sepak bola

3. Pelatih, sebagai bahan masukan untuk memberikan metode latihan dan keterampilan teknik dasar bagi atlet – atlet sepak bola di SSB Bidasari Kapau

4. Pengurus, memberikan pedoman yang berarti pada pengurus SSB Bidasari Kapau dalam membina dan menciptakan calon bibit-bibit pemain sepakbola profesional dan handal bagi perkembangan sepakbola di Provinsi Sumatra Barat, khususnya di Kota Bukittinggi dan sekitarnya. 5. Perpustakaan, sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan

dan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat terutama dalam bidang teori kepelatihan

(20)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hakikat Sepakbola

Sepakbola adalah olahraga yang menjadi budaya bagi masyarakat di seluruh dunia, karena masyarakat diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Selain sebagai salah satu cabang olahraga, sepakbola telah menjadi industri di Negara - Negara maju. Sepakbola dimainkan oleh dua tim yang bertanding, yang mana jumlah pemain masing – masing tim yaitu 11 orang, dengan 1 orang menjadi penjaga gawang.

Sepakbola dimainkan diatas lapangan rumput berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 100 - 110 meter dan lebar 64 - 75 meter yang dibatasi garis selebar 12 sentimeter serta dilengkapi 2 buah gawang dengan tinggi 2,44 meter dan lebar 7,32 meter. Permainan sepakbola terdiri dari 2 babak yang masing-masing babaknya berlangsung selama 45 menit dengan selang waktu istirahat selama 15 menit (Peraturan permainan sepakbola: 2009). Ide permainan sepakbola adalah memasukan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mempertahankan gawang kita dari kebobolan.

Pertandingan sepakbola dipimpin oleh seorang pemimpin pertandingan yang dinamakan wasit dengan dibantu oleh asisten wasit, yaitu 2 orang hakim garis dan 1 orang wasit cadangan. Dalam pertandingan keputusan wasit adalah mutlak dan yang dapat melakukan protes terhadap keputusan wasit yaitu kapten

(21)

masing-masing tim. Orang yang dipilih menjadi kapten tim adalah orang yang dapat mengkondisikan rekan-rekannya agar bermain dengan sportif dan menjadi wakil dari timnya disaat melakukan protes atas keputusan yang diambil wasit.

Jenjang pembinaan dalam sepakbola dibagi menjadi:

1. Tahap pembentukan dasar sepakbola atau pembinaan usia muda dilakukan pada tingkat usia 6 tahun sampai 18 tahun

2. Tahap pembentukan sepakbola amatir yaitu usia 18 tahun ke atas

3. Tahap pematangan pemain profesional dimulai dari usia 19 tahun keatas.

Tahap pembentukan dasar sepak bola atau pembinaan usia muda pada usia 6 tahun sampai dengan 13 tahun, merupakan fase awal pembentukan dasar sepakbola dan dilakukan di lingkungan masyarakat umum, sekolah dasar – sekolah dasar, ataupun di sekolah sepakbola – sekolah sepakbola (Peraturan Umum Pertandingan PSSI: 2010)

Sedangkan tempat bagi pembinaan usia 14 tahun sampai dengan 16 tahun yang merupakan fase membentuk format sepakbola berada di lingkungan Sekolah Sepakbola – Sekolah Sepakbola (SSB) atau klub-klub amatir atau pun profesional. Untuk tempat pembinaan usia 17 tahun sampai dengan 20 tahun yang merupakan fase akhir pembinaan junior, berada di lingkungan perkumpulan – perkumpulan, klub – klub amatir atau pun professional. Terakhir, tempat pembinaan pemain sepak bola usia 21 tahun di lingkungan klub-klub Divisi Tiga, untuk pemain usia 23 tahun di lingkungan klub-klub Divisi Dua, dan permbinaan pemain senior

(22)

berada di lingkungan klub Divisi Satu, Divisi Utama dan Liga super (Peraturan Umum Pertandingan PSSI 2010: 1)

Sepakbola adalah olahraga tim yang yang didalamnya terdapat berbagai nilai positif seperti: kerja sama, kreativitas, keterampilan teknik, penerapan taktik dan strategi, dan sportifitas. Pemain sepakbola haruslah seseorang yang mempunyai kondisi fisik yang baik, dan disamping itu juga harus memiliki keterampilan dan teknik.

Menurut Mielke (2007: iv), teknik dasar dalam sepakbola diantaranya adalah menggiring bola, operan, menembak, menyundul, dan menghentikan bola. Apabila dalam sebuah pertandingan semua teknik dasar dikombinasikan secara terkoordinasi dengan baik pada situasi menyerang maupun bertahan, baik secara individu maupun tim, itulah yang dinamakan keterampilan bermain.

Keseluruhan teknik dasar dalam sepak bola harus dikuasai oleh pemain sepakbola dan teknik yang dikuasai pemain itu harus selalu dilatih dan ditingkatkan kemampuannya sehingga dapat diraih kematangan teknik.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa komponen-komponen keterampilan teknik dasar sepakbola seperti: menendang, mengontrol, menyundul, menggiring dan menghentikan bola merupakan dasar dari penciptaan permainan yang bermutu, yaitu permainan sepakbola yang merupakan sebuah olahraga permainan yang mempunyai dampak positif, seperti: memupuk rasa kekeluargaan, melatih kerja sama antar tim dan mengajarkan nilai – nilai sportifitas.

(23)

2. Kemampuan Passing dan Kontrol a. Kemampuan Passing

Muarifin (2001:30) mengemukakan teknik menendang dalam sepakbola, menurut fungsinya, dibedakan menjadi dua yaitu:

Passing (mengoper bola keteman)

Shooting (menendang dengan kuat kearah gawang).

Berdasarkan bagian-bagian kaki yang dapat digunakan ketika menendang, maka menendang bola dapat dibedakan menjadi:

Menendang bola dengan menggunakan sisi dalam kaki (inside)

Menendang bola dengan menggunakan sisi luar kaki (outside)

 Menendang bola dengan menggunakan punggung kaki penuh (instep).

Menurut Mielke (2007:19), passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. Passing paling baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga bisa di gunakan. Passing membutuhkan banyak teknik yang sangat penting agar tetap menguasai bola. Dibandingkan dengan teknik dasar yang lain, passing lebih banyak dilakukan dalam bermain sepakbola, sehingga hal tersebut menjadi alasan mengapa dalam latihan di sekolah sepakbola, passing lebih banyak diajarkan.

Passing menurut perkenaan kaki terhadap bola dapat dibedakan menjadi:

Passing dengan kaki bagian dalam

Passing dengan kaki bagian luar

(24)

Passing dengan tumit (back hill).

Dan menurut fungsinya passing dibedakan: Pertama, passing bawah, yaitu passing yang dilakukan dengan alur bola bergulir di permukaan lapangan, Fungsi dari passing bawah untuk mengoper bola ke teman yang dekat dengan kita. Kedua, passing atas atau long passing (bola melambung di udara), dimana bola melambung di udara. Fungsi dari passing atas adalah untuk mengoper bola kepada teman yang berada jauh dari kita.

Selanjutnya Tim Sepakbola (2006: 11) mengemukakan, bahwa tujuan dari menendang bola adalah:

 Untuk memberikan bola kepada teman (sebagai salah satu bentuk kerjasama dalam memberikan umpan membagi bola)

 Memasukkan bola ke gawang lawan (mencetak gol)

 Untuk menghidupkan bola setelah terjadi suatu pelanggran, seperti tendangan bebas, tendangan penjuru, tendangan hukuman, tendangan gawang dan sebagainya (salah satu bentuk aturan baku dalam sebuah permainan)

Untuk melakukan clearing, yaitu: pembersihan dengan jalan menyapu bola yang berbahaya di daerah sendiri atau dalam usaha membendung serangan lawan pada daerah pertahanan sendiri (upaya mempertahankan daerah dari serangan lawan bermain). Passing yang berkualitas dalam sepakbola dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci antara lain yaitu: posisi kaki tumpu, head up (pandangan kemana passing akan diarahkan), akurasi passing (kekuatan dan arah passing

(25)

tepat), tubuh harus rileks saat melakukan passing, dan follow throgh (lanjutan dari posisi kaki setelah passing dilakukan).

Menurut Luxbacher (1998:12), tahapan dalam melakukan passing adalah sebagai berikut:

A. Persiapan: (1) Berdiri menghadap target, (2) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola, (3) Arahkan kaki ke target, (4) Bahu dan pinggul lurus dengan target, (5) Tekukkan sedikit lutut kaki, (6) Ayunkan kaki yang akan menendang kebelakang, (7) Tempatkan kaki dalam posisi menyamping, (8) Tangan direntangkan untuk menjaga keseimbangan, (9) Kepala tidak bergerak, (10) Fokuskan perhatian pada bola.

B. Pelaksanaan: (1) Tubuh berada di atas bola, (2) Ayunkan kaki yang akan menendang ke depan, (3) Tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki.

C. Follow through: (1) Pindahkan berat badan kedepan, (2) Lanjutkan gerakan searah dengan bola, (3) Gerakan akhir berlangsung dengan mulus.

SUMBER : (Joseph A. Luxbacher, 1998)

Gambar 1. Passing dalam Permainan Sepakbola

b. Kemampuan Kontrol

Clive Gifford ( 2007: 12), mengemukakan teknik dasar permainan sepakbola antara lain: eknik membawa bola (dribbling), teknik mengoper bola (passing), teknik menghentikan bola (controlling), teknik menendang (shooting),

(26)

teknik menyundul bola (heading ball), dan teknik melempar (throw-in). Keseluruhan teknik dasar tersebut mesti dikuasai oleh seorang pemain sepakbola termasuk mengontrol bola. Mengontrol bola, yaitu: menghentikan bola yang sedang bergerak agar berada dalam penguasaan kita.

Mielke (2007: 19) mengemukakan menghentikan bola (control), terjadi ketika seorang pemain menerima passing atau menyambut bola dan mengontrolnya sedemikian rupa, sehingga pemain tersebut dapat bergerak dengan cepat untuk melakukan dribbling, passing atau shooting. Dengan demikian mengontrol bola merupakan hal yang penting dalam permainan sepakbola untuk menyusun serangan atau melakukan serangan balik.

Dalam perkembangan persepakbolaan modern mengontrol bola bukan saja berarti menghentikan bola, tetapi mengurangi kecepatan lari bola dengan menggunakan bagian-bagian dari tubuh yang dibolehkan dalam peraturan permainan sepak bola.

Tim Sepakbola (2006: 11) membagi cara untuk mengontrol bola menjadi 2 bagian yaitu:

1) Cara mengontrol bola yang menggelinding

Bola yang datangnya menggelinding ditahan/dikontrol dengan bagian - bagian kaki seperti: bagian kaki sebelah dalam, bagian kaki sebelah luar, bagian kura-kura kaki, bagian telapak kaki.

(27)

SUMBER :(Joseph A. Luxbacher, 1998)

Gambar 2. Berbagai cara mengontrol bola yang datangnya menggelinding

2) Cara mengontrol bola yang datangnya melayang

Bola yang datangnya melayang ditahan atau dikontrol dengan bagian-bagian tubuh yang diperkenankan dalam peraturan permainan sepak bola, yaitu: menggunakan seluruh bagian kaki, menggunakan paha, menggunakan dada, menggunakan perut (dalam situasi bola yang memantul dari tanah)

(28)

SUMBER :(Joseph A. Luxbacher, 1998)

Gambar 3. Berbagai cara mengontrol bola yang datangnya melayang

Beberapa prinsip juga harus diketahui dalam menahan/mengontrol bola antara lain:

 Bola harus didatangi atau harus memotong jalannya bola

 Bola harus diambil dengan bagian tubuh yang dilemaskan

 Menguasai situasi dimana lawan berada

 Setelah sentuhan pertama bola harus sudah dikuasai sepenuhnya.

3. Prinsip - Prinsip Latihan

Suharno (1993: 5) mengemukakan, prinsip - prinsip latihan adalah proses adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Adaptasi adalah cara bagaimana

(29)

organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Manusia memiliki daya adaptasi istimewa terhadap lingkungannya, begitu juga dengan atlet akan beradaptasi terhadap beban latihan yang diterima saat latihan maupun dalam pertandingan.

Jadi disini adaptasi atlet merupakan akibat dari beban latihan yang diberikan dan akan timbul apabila terkena rangsangan beban latihan berat, kerap dan teratur intervalnya antara unit latihan satu dengan yang lain. Adaptasi manusia bersifat labil dan sementara, yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Dalam melaksanakan prinsip-prinsip dalam latihan, suatu teknik selalu berkembang sesuai dengan tujuan dan peraturan olahraga, dimana makin lama makin tinggi tuntutan persyaratannya. Kemampuan teknik seseorang tergolong kepada kategori baik, apabila kemampuan itu mencakup seluruh aspek, yaitu anatomis atau fisiologis, mekanika dan mental. Apabila aspek-aspek tadi diterapkan dalam praktek dilapangan akan memberikan dampak atau pengaruh yang besar terhadap pencapaian maksimal.

Adapun langkah – langkah dalam melatih teknik, yaitu:

 Melatih gerak teknik secara keseluruhan dan kasar

 Melatih gerak – gerak bagian dengan teliti dan benar

 Melatih gerak keseluruhan secara cermat dengan jalan menitik beratkan pada kunci – kunci gerak yang dapat menjamin kebenaran gerak keseluruhan

 Mengotomatiskan gerak yang benar secara keseluruahan, dengan jalan melakukan sebanyak mungkin frekuensinya, dicobakan atau

(30)

dipraktekkan dalam permainan dengan pengontrolan secara cermat dan penyempurnaan kesalahan – kesalahan yang terdapat saat bermain atau bertanding

 Kemudian dilatih secara intensif untuk pemantapan otomatisme gerak (Suharno: 1993)

Yang perlu diperhatikan dalam usaha mencapai keberhasilan latihan adalah: sasaran latihan atau tujuan latihan yang ingin dicapai, waktu latihan, jumlah dan jenis pemain, sarana dan prasarana latihan, tenaga pelatih, pembantu pelatih dan instruktur yang menangani pada saat itu, dan status kemampuan atlet atau pemain. Kemudian pelatih harus membuat, menyusun, dan menjalankan program latihan yang telah dirancang. Jadi prinsip – prinsip latihan adalah suatu hal yang vital yang mesti dikuasai oleh seorang pelatih dalam memberian latihan.

4. Metode Latihan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Depdikbud (1994), metode adalah: cara kerja yang tersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan. Selanjutnya menurut Rosdy Ruslan (2003:24), metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

Harsono (1998: 101) mengemukakan: “Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang – ulang,

(31)

dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya”. Sedangkan menurut Rothing dalam Syarifudin (1997: 40), latihan adalah: “Suatu proses pencapaian materi dalam bentuk – bentuk pelaksanaan yang berulang – ulang dengan keadaan bervariasi”. Artinya latihan merupakan suatu proses pelaksanaan materi – materi yang direncanakan dan dilakukan secara berulang dengan kondisi yang berubah – ubah untuk mencapai tujuan. Dengan demikian ada tiga hal pokok yang ada dalam latihan, yaitu:

 Materi latihan

 Adanya pengulangan

 Kondisi yang berubah – ubah.

Materi Latihan adalah bentuk – bentuk latihan. Sedangkan pengulangan (repetisi) berarti frekuensi dari suatu bentuk latihan dan bisa juga frekuensi latihan per hari, per minggu, dan seterusnya. Kondisi yang berubah – ubah menggambarkan fluktuasi latihan. Kadangkala latihan itu dilakukan dengan intensitas tinggi, sedang, ringan dengan peningkatan beban latihan secara bertahap.

Sedangkan yang dimaksud dengan metode latihan adalah cara atau kegiatan yang terencana terhadap suatu proses latihan untuk mencapai suatu tujuan latihan. Tujuan latihan bisa bersifat umum dan bersifat khusus. Bila dilihat dari waktu latihan, maka tujuan latihan dapat dibedakan atas tujuan jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Ini berati bahwa latihan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.

(32)

5. Metode Latihan Bentuk Bermain

Menurut Furqon (2006: 2): “Bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan menentukan sesuatu dari pengalaman bermain”. Bermain harus bersifat menyenangkan, karena itu anak diikat oleh sesuatu yang menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran.

Selanjutnya menurut Grossing dalam Zulfar Djezed (1995: 21), menyatakan bahwa metode bentuk bermain merupakan proses belajar yang diurutkan dari bentuk permainan sederhana dan mudah ke urutan yang sulit serta komplek untuk menuju ke permainan yang sebenarnya.

Latihan bentuk bermain dalam sepakbola adalah metode latihan yang bentuknya seperti bermain sepakbola yang telah dimodifikasi, baik itu peraturan bermainnya, jumlah pemainnya, alat atau bola yang digunakan, cara membuat poin, jenis permainan, lapangan, cara memulai permainanan, ukuran gawang yang berbeda, dan lain-lain (Abus : 2005)

Latihan bentuk bermain ini merupakan salah satu metode latihan atau belajar yang dapat digunakan oleh seorang pelatih atau guru guna memberikan variasi bentuk latihan yang berbeda kepada anak didik atau atletnya dengan tujuan agar anak didik atau atletnya tidak mengalami kejenuhan atau kebosanan dalam berlatih.

Dengan memberikan metode latihan bentuk bermain, otomatis dalam latihan ini akan ada aktivitas seperti pertmainan sepakbola sesungguhnya. Selain

(33)

itu dalam latihan ini akan ada gangguan dari pemain yang lain sehingga skill atau keahlian dalam melakukan passing dan kontrol atlet dapat ditingkatkan.

Peneliti akan membuat progaram – program latihan bermain yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan passing dan kontrol atlet dengan langkah modifikasi yang merujuk pada buku sumber yang ada. Contoh program latihan yang peneliti buat berpedoman pada logbook Lisensi D Nasional Tahun 2012 :

A. Bermain 4 vs 2 6m 6m

Bermain

4 vs 2 dalam lapangan dengan ukuran 6 x 6m, menggunakan sebuah bola tanpa menggunakan gawang. Dimana empat orang yang menguasai bola boleh memainkan bola sebanyak tiga kali sentuhan. Dua orang pemain lainnya bertugas sebagai pengejar bola. Jika salah satu dari dua orang yang mengejar bola tersebut mendapatkan bola, maka dia berganti posisi dengan pemain yang kehilangan bola.

B. Bermain 5 vs 5

40 m 30m

(34)

Bermain 5 vs 5 dalam lapangan dengan ukuran 40 x 30 m, menggunakan sebuah bola tanpa menggunakan gawang. Gol atau poin tercipta apabila pemain dari satu tim berhasil melakukan passing dan kontrol sebanyak 10 kali operan tanpa ter intersept pemain tim lawan.

Bentuk – bentuk latihan diatas, merupakan salah satu bentuk dari sekian banyak metode latihan bentuk bermain yang dapat kita berikan kepada pemain. Disini peneliti ingin memberikan metode latihan bentuk bermain ini untuk meningkatkan teknik dasar sepakbola yaitu kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau.

6. Metode Latihan Bentuk Latihan

Dietrich, dkk dalam Zulfar Djezed (1995: 76) mengatakan, bahwa metode latihan bentuk latihan digunakan untuk mencapai tujuan terhadap peningkatan kemampuan dari elemen teknik baik yang dilakukan secara terpisah ataupun dilakukan secara kombinasi, dimana elemen – elemen teknik berhubungan satu dengan yang lain.

Latihan teknik merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap penguasaan teknik dasar bermain sepakbola. Adapun tujuan melatih teknik adalah untuk mengotomatisasi gerakan sesuai dengan teknik gerakan yang dikehendaki dan benar otomatisasinya (Suharno, 1986: 62)

(35)

Dalam latihan ada tahapan - tahapan yang harus dilalui untuk seseorang dapat menguasai suatu teknik gerakan. Dalam teori belajar gerak menurut Rusli Lutan, (1988: 102), belajar gerak itu terdiri atas tahap penguasaan, penghalusan dan, penstabilan gerak atau keterampilan teknik olah raga.

Dalam melatih teknik, pelatih dituntut untuk memulai dari gerak yang mudah kemudian diteruskan ke bentuk lebih sulit. Untuk menciptakan gerakan tersebut pelatih harus punya kemampuan untuk menganalisa gerak, sehingga memudahkan dalam melakukan pelaksanaan latihan. Latihan dilakukan secara berulang – ulang agar gerakan – gerakan yang sukar menjadi mudah, otomatis dan reflektif pelaksanaannya, sehingga semakin menghemat energi.

Peneliti akan membuat progaram – program latihan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan passing dan kontrol atlet dengan langkah modifikasi yang merujuk pada buku sumber yang ada. Contoh program latihan yang peneliti buat berpedoman pada logbook Lisensi D Nasional Tahun 2012 :

A. Passing dan kontrol berpasangan ( passing datar )

A B Keterangan :

: arah passing

A melakukan passing ke arah B dengan jarak 10 m. B mengontrol bola terlebih dahulu dan kemudian melakukan passing lagi ke A (dua kali sentuhan). Kemudian A mengontrol bola dan melakukan

(36)

passing lagi ke pemain B. Kemudian melakukan variasi dengan membedakan antara kaki yang mem-passing bola dengan kaki yang mengontrol bola.

B. Passing dan kontrol berkelompok (Long passing)

ECA BD Keterangan :

: arah passing : arah lari

A melakukan passing ke arah B dengan jarak 10 m. Setelah melakukan passing, A mengambil posisi di belakang D. B mengontrol bola terlebih dahulu dan kemudian melakukan passing ke C. Setelah melakukan passing, B mengambil posisi di belakang E. Kemudian latihan ditingkatkan dengan menambah jarak area permainan.

Bentuk – bentuk latihan diatas merupakan salah satu bentuk dari sekian banyak metode latihan bentuk latihan yang dapat kita berikan kepada pemain. Disini peneliti ingin memberikan metode latihan bentuk latihan ini untuk meningkatkan teknik dasar sepakbola yaitu kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau.

(37)

B. Kerangka Konseptual

Dalam proses latihan ini gerakkan dalam olahraga sepakbola terutama kemampuan passing dan kontrol yang menjadi pokok permasalahannya adalah bagaimana materi atau bahan latihan tersebut disajikan kepada atlet dengan sedemikian rupa. Sehingga pada akhirnya tujuan yang ditetapkan sebelumnya tercapai secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang menjadi permasalahan adalah apakah kemampuan passing dan kontrol akan diberikan secara metode latihan bentuk bermain atau diberikan secara metode latihan bentuk latihan guna mencapai hasil yang optimal berdasarkan tujuan yang ditetapkan.

Untuk meningkatkan kemampuan passing dan kontrol atlet dalam sepakbola diperlukan latihan yang mempunyai arah dan tujuan serta pemberian metode latihan yang tepat, diantaranya yaitu metode latihan bentuk bermain dan metode latihan bentuk latihan.

Dalam metode latihan bentuk bermain, materi latihan diberikan dalam bentuk situasi bermain sepakbola yang telah dimodifikasi, disini metode latihan bermain dalam rangka meningkatkan kemampuan passing dan kontrol atlet dalam sepakbola, dilakukan dengan cara bermain dengan mengutamakan kemampuan passing dan kontrol atlet. Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi setiap orang, sehingga atlet termotivasi untuk melakukan bentuk – bentuk latihan passing dan kontrol dalam sepakbola dan melakukan kegiatan latihan ini dengan suasana gembira.

(38)

Metode latihan bentuk latihan adalah pembelajaran yang diurutkan dalam bentuk – bentuk latihan yang komplek sehingga atlet memperoleh pengalaman – pengalaman yang pada akhirnya atlet dapat menguasai dan meningkatkan kemampuan dasar bermain sepakbola dengan sempurna. Dalam metode latihan bentuk latihan, diberikan latihan – latihan kemampuan teknik dasar dalam hal ini adalah latihan teknik dasar passing dan control secara berbeda - beda, baik itu bentuk pelaksanaannya, ataupun tingkat kesulitannya (latihan diberikan mulai dari latihan yang mudah sampai ke latihan yang sulit). Dalam hal ini atlet harus mengikuti apa yang diinstruksikan oleh pelatih, sehinnga atlet betul – betul dapat merasakan peningkatan kemampuan passing dan control dalam bermain sepakbola.

Dari uraian diatas, terdapat perbedaan pengaruh dari kedua metode latihan yang berbeda antara metode latihan bentuk bermain dan bentuk latihan terhadap kemampuan passing dan kontrol pemain.

Kemudian dari kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya dapat digambarkan kedalam bagan dibawah ini :

Gambar 4. Bagan Kerangka Konseptual Kemampuan

Passing dan Kontrol (Y) Metode Latihan Bentuk Latihan (X2) Metode Latihan Bentuk Bermain (X1)

(39)

C. Hipotesis

Bertitik tolak pada kajian teori dan kerangka konseptual yang telah diuraian, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh metode latihan Bentuk Bermain yang berarti terhadap kemampuan Passing dan Kontrol.

2. Terdapat pengaruh metode latihan Bentuk Latihan yang berarti terhadap kemampuan Passing dan Kontrol.

3. Terdapat perbedaan pengaruh metode latihan Bentuk Bermain dan metode latihan Bentuk Latihan terhadap Passing dan Kontrol

(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (variabel kontrol), A. Muri Yusuf (2005: 217). Dasar dari menggunakan metode ini adalah dimana eksperimen merupakan suatu teknik penelitian berdasarkan percobaan dengan diadakan tes awal dan tes akhir.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari pengaruh latihan dengan penyampaian materi latihan menggunakan metode latihan bentuk bermain dan metode latihan bentuk latihan, terhadap kemampuan passing dan kontrol dalam permainan sepakbola di SSB Bidasari Kapau.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Penelitian ini di laksanakan di SSB Bidasari Kapau yang berlatih di lapangan sepak bola Jorong Ladang Laweh, Kenagarian Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

2. Waktu

Penelitian ini di laksanakan setelah seminar proposal dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Penelitian dimulai tanggal 1 Desember 2012 sampai dengan tangal 15 Januari 2013.

(41)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota SSB Bidasari Kapau. Seluruh anggotanya terdiri dari 3 kelompok umur berjumlah sekitar 73 orang.

No. Kelompok Umur Jumlah

1. 2. 3. U – 10 tahun U – 14 tahun U – 17 tahun 23 orang 28 orang 22 orang Jumlah 73 orang

Sumber : Zil Andri ( Pelatih SSB Bidasari Kapau ) Tabel 1. Jumlah Atlet SSB Bidasari Kapau

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. “Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri”, Sugiyono (2011: 300).

Pada kelompok usia 17 tahun sudah bisa dilakukan penelitian, karena perkembangan secara kondisi fisik dan penguasaan dalam teknik bermain sepakbola mereka sudah memadai dan mulai berkembang. Berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa jumlah atlet dengan kelompok U–17 tahun sebanyak

(42)

22 orang yang mengikuti latihan di SSB Bidasari Kapau, maka dijadikan sampel dalam penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan jenisnya, maka jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer.

1. Data sekunder, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada. Sumbernya dari buku-buku atau studi kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian.

2. Data primer, adalah: data yang langsung diperoleh dari tes, yaitu data tes dribbling Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah pemain SSB Primavera Bukittinggi U-18 yang masih rutin mengikuti latihan dan dipersiapkan untuk turnamen-turnamen berikutnya yang berjumlah 20 orang.

E. Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen. Desain yang dimaksud terkait pada gambar berikut:

Gambar 5. Desain Penelitian

S Pre Test Kelompok A Perlakuan 1

Kelompok B Perlakuan 2

P Post

(43)

Keterangan :

P : Popolasi

S : Sampel

Pre Test : Tes Awal

Kelompok A : Kelompok Yang Diberikan Perlakuan 1 Kelompok B : Kelompok Yang Diberikan Perlakuan 2 Perlakuan 1 : Metode Latihan Bentuk Bermain Perlakuan 2 : Metode Latihan Bentuk Latihan Post Test : Tes Akhir

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah dalam penelitian ini perlu diberikan batasan – batasan yang jelas sehingga tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah – istilah tersebut adalah antara lain:

1. Metode Latihan bentuk bermain merupakan salah satu metode latihan yang dilakukan dengan melakukan latihan dengan cara bermain secara sederhana atau dimodifikasi sesuai dengan keinginan.

2. Metode latihan bentuk latihan dilakukan terhadap elemen – elemen dari permainan seperti untuk latihan teknik baik secara terpisah maupun kombinasi

3. Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain. Passing paling baik dilakukan dengan menggunakan kaki, tetapi bagian tubuh lain juga bisa di gunakan. Passing

(44)

membutuhkan banyak teknik yang sangat penting agar tetap menguasai bola

4. Mengontrol bola adalah menghentikan bola dengan bagian – bagian tubuh yang duperbolehkan dalam peraturan pertandingan sepak bola. Dalam mengontrol bola yang terpenting dilakukan adalah membuat tubuh menjadi target yang lunak dan menarik bagian tubuh yang akan menerima bola

G. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas: variabel bebas (Kelompok A dan Kelompok B) dan variabel terikat. Variabel bebas maksudnya adalah faktor yang mempengaruhi atau menjadi penyebab sebuah pokok permasalahan, yaitu metode latihan. Sedangkan variabel terikat yaitu: variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dan sangat tergantung kepada manipulasi variabel bebas yang diberikan, Sugiyono (2011: 61)

Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggunaan metode latihan bentuk bermain (Kelompok A) dan metode latihan bentuk latihan (Kelompok B). Sementara itu variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan passing dan kontrol.

(45)

H. Pengembangan Perlakuan

1. Pengelompokan dan Perlakuan Sampel

Sebelum kegiatan eksperimen ini dilakukan,, terlebih dahulu sampel dibagi menjadi dua kelompok, berdasarkan pada hasil tes pengelompokan. Pembagian kelompok ini dilakukan berdasarkan penyusunan peringkat (ordinally meatching pairing).

Dari penyusunan peringkat tersebut, sampel akan dibagi menjadi dua kelompok. Hasil pembagian kelompok ini mencerminkan kemampuan yang sama, sehingga kemampuan kedua kelompok tidak memiliki perbedaan kemampuan yang berarti.

Selanjutnya kedua kelompok ini diberi nama, kelompok pertama diberi nama kelompok A, sedangkan kelompok kedua diberi nama kelompok B. Dalam pelaksanaannya kelompok A akan diberikan latihan passing dan kontrol melalui metode latihan bentuk bermain, sedangkan kelompok B diberikan latihan passing dan kontrol melalui metode bentuk latihan.

Contoh pengelompokan sampel dengan ordinally meatching pairing:

A

B

1

2

4

3

5

6

8

7

9

10 dst

(46)

2. Penyusunan Jadwal Latihan

Agar proses pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu disusun atau dirancang beberapa perlakuan terhadap sampel. Perancangan tersebut harus menyesuaikan dengan asumsi penelitian, yaitu perlakuan terhadap sampel sama. Rancangan tersebut meliputi :

a. Lamanya latihan secara keseluruhan

Lamanya latihan secara keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 18 kali pertemuan. Latihan baru akan memberikan efek setelah empat mingu dan akan terlihat perubahan kemampuannya sebanyak 30% apabila dilakukan selama 3 kali pertemuan dalam seminggu.

b. Banyaknya latihan dalam seminggu

Sesuai dengan pendapat diatas, maka banyaknya latihan dalam seminggu, yaitu 3 kali perkelompok. Kelompok A dan B latihan pada hari yang sama, mengikuti jadwal latihan di SSB Bidasari Kapau, yaitu Hari Rabu sore, Sabtu sore dan Minggu pagi.

I. Prosedur Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil passing dan kontrol yang dilakukan siswa. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, terlebih dahulu dibuat langkah – langkah sebagai berikut:

(47)

1. Langkah persiapan

Pada langkah persiapan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes, antara lain mendapatkan izin dari pengurus SSB Bidasari Kapau, izin dari ketua jurusan FIK UNP maupun dari dosen pembimbing.

2. Menetapkan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian

Sebelum dilakukan tes dalam, terlebih dahulu dipersiapkan alat – alat pengumpul data. Alat – alat yang dibutuhkan antara lain: (a) Meteran, (b) Stopwatch, (c) Cone atau patok, (d) Peluit, (e) Bola, (f) Format isian, (g) Alat – alat tulis.

3. Menyiapkan tenaga pembantu dan pengawas.

Untuk memperlancar jalannya penelitian ini, maka penulis meminta bantuan kepada satu orang pelatih SSB Bidasari Kapau dan empat orang mahasiswa FIK UNP.

No Nama Jabatan Tugas

1 Zil Andri Pelatih SSB Bidasari Pengawas Tes 2 Rezi Sufrima Mahasiswa FIK UNP Pembaca Skor 3 Ade Surya Jamil Mahasiswa FIK UNP Pencatat Skor 4 Ofra Yulia Marten Mahasiswa FIK UNP Pengukur Jarak

(48)

4. Pelaksanaan Tes Awal (Pre Test)

Pelaksanaan tes terdiri dari tes awal (Pre Test) dan tes akhir (Post test). Pre test, yaitu: test yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan. Sebelum dilakukan Pre test peneliti harus memeriksa kesehatan, kelainan anatomi, maupun cedera yang pernah dialami atau sedang dialami peserta tes.

5. Memberi Latihan (Perlakuan)

Latihan dilaksanakan 18 kali pertemuan selama 6 minggu dengan jadwal latihan 3 kali seminggu.

6. Melaksanakan Tes Akhir (Post test)

Post test, yaitu test yang dilakukan setelah diberikan perlakuan atau setelah pemberian metode latihan bentuk bermain dan bentuk latihan selama 18 kali pertemuan. Kemudian dilakukan tes kemampuan passing dan kontrol.

J. Variabel Kontrol

Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Agar proses latihan/penelitian berjalan dengan baik, lancar dan tujuan latihan/penelitian yang diharapkann dapat tecapai, yaitu meningkatkan kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau, dan untuk memperoleh keyakinan tentang hasil penelitian maka dilakukan pengontrolan (variabel kontrol) yang dibagi menjadi 2:

(49)

1. Variabel Internal

a. Memotivasi pemain agar sungguh – sungguh dan disiplin dalam menjalani latihan.

b. Komunikasi yang baik, agar pemain merasa tidak dibebani dan menciptakan suasana keakraban dan kekompakan antar sesama pemain maupun terhadap pelatih pada saat latihan maupun diluar latihan.

2. Variabel eksternal

a. Waktu pelaksanaan tes awal (pre test), dan tes akhir (post test) sama – sama dilakukan pada sore hari dan pemain tidak melakukan kegiatan yang berat menjelang tes dilaksanakan.

b. Absen. Kehadiran atlet selalu dikontrol dengan mengecek kehadiran setiap latihan.

c. Situasi dan kondisi. Mempersiapkan jadwal latihan pengganti apabila terjadi hujan atau jumlah sampel tidak mencukupi.

K. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan tes yaitu tes sepak tahan bola atau passing dan kontrol oleh Nurhasan (2001: 158)

L. Instrumen Penelitian

Pelaksanaan tes keterampilan passing dan kontrol ini dilakukan sebagai berikut: Test berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan/dinding, boleh dengan kaki kanan yang siap menembak maupun

(50)

sebaliknya kaki kiri yang menembak. Setelah aba – aba dibunyikan test menendang bola ke arah sasaran dan menahannya kembali dengan bagian – bagian kaki di belakang garis tembak. Kaki yang digunakan untuk mengontrol adalah kaki yang berbeda dengan kaki yang digunakan untuk menendang bola. Kemudian menenendang kembali ke arah yang berlawanan dari tendangan awal, lakukan bergantian dengan kaki kanan maupun kaki kiri selama 30 detik.

Penskoran : Satu kali kegiatan menendang dan mengontrol bola diberikan skor satu dengan ketentuan seperti diatas, skor tidak akan dihitung/gagal bila menendang maupun mengontrol bola melewati/didepan garis tendang yang telah ditentukan.

Gambar 6. Tes Passing dan control sepakbola

M. Teknik Analisis Data

Pendeskripsian data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat diolah dengan memakai statistik deskriptif dan inferensial dengan rumus uji t sampel terikat. Sebelum analisis uji digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data, Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

(51)

apakah kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini dilakukan uji liliefors (Tim Mata Kuliah Statistik, 2011: 14). Sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen atau tidak.

Jika populasi berdistribusi normal, menurut Tim Mata Kuliah Statistik (2011: 44) untuk melihat pengaruh dari variabel x1 ke y dan pengaruh x2 ke y, maka dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

: Harga uji t yang dicari : Mean sampel ke 1 : Mean sampel ke 2

D : Beda antar skor sampel 1 dan 2

n

: Pasangan

Df : Derajat kebebasan (Df)= N-1

: Jumlah semua beda

(52)

Kemudian untuk melihat perbedaan pengaruh x1 ke y dan pengaruh x2 ke y, terlebih dahulu kita harus melakukan uji homogenitas dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel bervariansi homogen atau bervariansi heterogen. Menurut Tim Mata Kuliah Statistik (2011: 18), uji homogenitas (uji F), dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Fhitung =

Setelah melakukan uji F, kita akan mengetahui apakah kedua varians homogen atau heterogen. Jika kedua varians homogen, menurut Tim Mata Kuliah Statistik (2011: 46), dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan : : Mean sampel ke 1 : Mean sampel ke 2 : Jumlah x1 : Jumlah x2 : jumlah sampel BAB IV

(53)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan ditampilkan hasil selama penelitian ini berlangsung, mulai dari deskripsi data, analisis dan pembahasan. Deskripsi data akan menjelaskan tentang pendeskripsian terhadap data yang diperoleh, mulai dari tes awal dan tes akhir. Pada analisis data akan dilakukan analisisa terhadap data yang diperoleh. Sedangkan pada pengujian hipotesis, akan menjelaskan tentang variabel yang diteliti dan juga pengujian hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini. Pembahasan akan dilakukan pada kedua metode latihan yang diberikan kepada sampel yang telah dibagi dua pada tes awal.

A. Deskripsi Data

1. Peningkatan kemampuan passing dan kontrol dalam sepakbola dengan menggunakan metode latihan bentuk bermain

Tabel 3. Data mentah peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain dengan menggunakan metode latihan bentuk bermain No Nama Skor Tes Awal Skor Tes Akhir Peningkatan

1 Beni Fitri Asmy 13 14 1

2 Dede Febrian 12 13 1 3 Febri Wahyudi 12 13 1 4 Fauzi 10 13 3 5 M. Arizal Azis 10 12 2 6 Hanif Hazman 9 12 3 7 Riki Ramindo 9 11 2

(54)

8 James Swara 9 12 3 9 Aditya Agam R 8 11 3 10 Rahmat Hidayat 8 10 2 11 Fakhri Ulil 8 10 2 Jumlah 108 131 23 Rata – rata 9.81 11.91 2.09 STD 1.78 1.30 0.83

Tabel 4. Tabel distribusi frekuensi peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain menggunakan metode latihan bentuk bermain

NILAI TALLY FREKUENSI

1 III 3

2 IIII 4

3 IIII 4

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau dengan menggunakan metode latihan bentuk bermain menunjukan hasil sebagai berikut: skor tertinggi 3 dan skor terendah 1, dengan rata – rata 1.9 dan standar deviasi 0.83.

2. Peningkatan kemampuan passing dan kontrol dalam sepakbola dengan menggunakan metode latihan bentuk latihan

(55)

Tabel 5. Peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain menggunakan metode latihan bentuk latihan

No Nama Skor Tes Awal Skor Tes Akhir Peningkatan

1 Fauzan M. Z 13 13 0 2 Diki May’infar 12 13 1 3 M. Faizal Nizam 11 13 2 4 Rahman Nurhadi 11 11 0 5 Ihsan Aprinaldi 10 11 1 6 Syafdal 10 12 2 7 Roni Firdaus 9 11 2 8 Fakhri Yandri 9 10 1 9 Deni Ardiansyah 8 9 1 10 Hendra Efendi 8 10 2 11 Rahmat Rizki 8 11 3 Jumlah 109 124 15 Rata – rata 9.9 11.3 1.4 STD 1.70 1.35 0.92

Tabel 6. Tabel distribusi frekuensi peningkatan kemampuan passing dan kontrol pemain menggunakan metode latihan bentuk latihan

NILAI TALLY FREKUENSI

0 II 2

1 IIII 4

2 IIII 4

3 I 1

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan passing dan kontrol atlet SSB Bidasari Kapau dengan menggunakan metode

Gambar

Gambar 2. Berbagai cara mengontrol bola yang datangnya  menggelinding
Gambar 4. Bagan Kerangka Konseptual Kemampuan
Gambar 5. Desain Penelitian
Tabel 2. Pengawas dan Tenaga Pembantu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Brumfit (1997: 33) states that it is a common place that young children learn better through playing on at least can be induced to go along with teaching that is tempered by

W.H dan Smith D.D, (1978) dalam bukunya yang berjudul “ Predicting Rainfall Erosion Losses a Guide to Conservation Planning ” menyebutkan bahwa analisa

Sedangkan variabel prestasi kewirausahaan siswa memberikan sumbangan relatif sebesar 44,3% dan sumbangan efektif 7,8%, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi praktik

Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan motivasi, komitmen organisasi, dan desentralisasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak kloroform dan etanol dari biji pacar air (Impatiens balsamina L) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode

Dengan pemberian terapi latihan dalam class exercise yang dilakukan secara bertahap mulai dari T1sampai T6, dapat diperoleh data yang dapat membuktikan bahwa program terapi

commit to user ¨· Ýò Ø¿-·´ ß²¿´·-·- λ¹®»-· Ô±¹·-¬·µ Ó±¼»´ ï òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íé ïò Ó»²·´¿· Õ»´¿§¿µ¿²

Gambar 13 merupakan pohon filogenetik yang menggambarkan hubungan kedekatan atau kekerabatan beberapa spesies dalam genus Boesenbergia dan beberapa genus yang masih