• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI SEKSIO SESAREA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI SEKSIO SESAREA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN

SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED

ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI

SEKSIO SESAREA

ELISMA NAINGGOLAN NIM 1114108207

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN

SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED

ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI

SEKSIO SESAREA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana

ELISMA NAINGGOLAN NIM 1114108207

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

Lembar Persetujuan Pembimbing

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 12 OKTOBER 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An. KAR dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, SpAn. KAR NIP. 197301232008011006 NIP. 197610032010121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana

Universitas Udayana Universitas Udayana

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 195805211985031002 NIP. 195902151985102001

(4)

iv

Tesis ini Telah Diuji dan Dinilai oleh Panitia Penguji pada Tanggal 12 Oktober 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No. 5023/UN 14. 4/HK/2016 tanggal 10 Oktober 2016

Ketua : Dr. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR (Pembimbing I)

Sekretaris : dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, SpAn. KAR (Pembimbing II)

Anggota : 1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO

2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. dr. I Wayan Aryabiantara, SpAn. KIC

(5)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, karena anugraha-Nya maka tesis ini dapat diselesaikan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR dan dr. I Gusti Ngurah Mahaalit, SpAn. KAR selaku pembimbing tesis, dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid selaku pembimbing statistik, atas bimbingan, dukungan, tuntunan, dan saran dengan penuh kesabaran dan perhatian dalam penyusunan tesis ini.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan atas kesempatan, bimbingan, dukungan, fasilitas dalam mengikuti dan menyelesaikan pendidikan ini kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD selaku Rektor Universitas Udayana (Unud); Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unud; dr. I Nyoman Semadi, Sp.B, Sp.BTKV selaku Ketua Tim Koordinasi Pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis I FK Unud; dr. I Wayan Sudana, M. Kes selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar; Prof. Dr. dr. Anak Agung Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku Direktur Program Pascasarjana Unud; Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp. GK selaku Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Unud; dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC selaku Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/ RSUP Sanglah Denpasar; dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si selaku Sekretaris Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/ RSUP Sanglah Denpasar; Prof. Dr. dr. Made Wiryana,

(6)

vi

Sp.An, KIC, KAO selaku Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud; dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, KAR, M.Kes selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud.

Sembah bakti dan rasa terimakasih kepada seluruh Guru: dr. I Wayan Sukra, Sp.An, KIC; dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH; dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR; Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC; dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN; Dr. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, KMN, KNA, M.Kes; dr. I Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC; dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC; dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An; dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR; dr. I Gusti Agung Gede Utara Hartawan, Sp.An, MARS; dr. Wibawa Nada, SpAn. KAKV; dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS; dr. I Putu Kurniyanta, Sp.An; dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An; dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS; dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An; dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An, M.Kes; dr. Tjahya Aryasa E. M., Sp.An; penulis mengucapkan terimakasih yang tulus dan penghargaan atas bimbingan, dukungan, tuntunan selama mengikuti pendidikan dan menyelesaikan tesis ini.

Tidak lupa penulis ucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pasien atas kerjasama dan ilmu yang tak ternilai harganya, baik dalam pendidikan maupun penelitian yang penulis lalui selama ini.

Terimakasih kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan atas dukungan finansial berupa beasiswa PPDS BK selama penulis menjalani

(7)

vii

pendidikan sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini, dan kepada Pemerintah Kabupaten Badung dan Gubernur Bali atas penugasan belajar yang diberikan kepada penulis.

Kepada ibu Ni Ketut Santi Diliani, SH dan seluruh staf pegawai di lingkungan Bagian/SMF dan Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan selama menjalani pendidikan.

Kepada seluruh teman sejawat residen anestesi FK Unud, terutama rekan seperjuangan dr. Gede Semarawima, dr. Peregrinus Adithira Prajogi, dr. Happy Rosyalynda, dr. Marilaeta Cindryani, dr. Agung Semara Jaya, dan dr. Andi Kusuma Wijaya, penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kebersamaan yang telah kita jalani.

Ucapan terimakasih kepada orangtua penulis, Bapak Sabar Nainggolan dan Ibu Nurmani Manullang yang telah mengasuh, membesarkan, mengajarkan, dan mendidik penulis hingga saat ini. Kepada bapak mertua dr. Timbang Simanjuntak, SpBTKV dan ibu mertua Rita Berliana Hutauruk trimakasih atas dukungannya selama pendidikan ini. Kepada suami tercinta dr. Uncok Andre Pahala Simanjuntak dan anak terkasih Kezia Fricella Simanjuntak, terimakasih atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan untuk menyelesaikan pendidikan dan tesis ini. Kepada saudara penulis Kapt. Doharman Nainggolan, Nelson Nainggolan, S. Pd, Prigo Marajana Nainggolan, S.Kep. Ns, Roni Nainggolan, terimakasih atas dukungannya selama ini.

(8)

viii

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menjalani pendidikan dan menyelesaikan tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.

Denpasar, September 2016

dr. Elisma Nainggolan

(9)

ix

ABSTRAK

EFIKASI PATIENT CONTROLLED ANALGESIA MORFIN

SUBKUTAN TERHADAP PATIENT CONTROLLED

ANALGESIA MORFIN INTRAVENA PASCAOPERASI

SEKSIO SESAREA

Seksio sesarea menimbulkan nyeri sedang hingga berat dalam 48 jam pascaoperasi, sehingga membutuhkan penanganan nyeri perioperatif yang adekuat dimana tidak hanya agar ibu dapat cepat dipulangkan namun juga agar dapat melakukan kegiatannya setelah operasi seperti menyususi dan merawat bayinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efikasi patient

controlled analgesia (PCA) morfin subkutan dalam menurunkan intensitas nyeri

dengan VAS dan total konsumsi morfin serta efeksampingnya pasca operasi seksio sesarea dibandingkan dengan PCA morfin intravena.

Penelitian ini adalah suatu uji klinis eksperimental. Penapisan subjek menggunakan teknik consucutive sampling dan sebanyak 64 subjek dialokasikan kedalam kelompok PCA morfin subkutan (SC-PCA) dan kelompok PCA morfin intravena (IV-PCA) masing-masing terdiri dari 32 subjek, menggunakan permuted block randomization. Morfin konsentrasi 5mg/ml (kelompok SC-PCA) atau konsentrasi 1mg/ml (kelompok IV-PCA). Kedua kelompok dilakukan penilaian VAS, total konsumsi morfin serta efek samping pada jam ke-4, jam ke-8 dan jam ke-24. Analisa statistik menggunakan uji repeated measurment ANOVA dan uji t dan nilai p<0,05 dianggap signifikan.

Kelompok PCA intravena menunjukkan konsumsi morfin 24 jam pasca operasi bermakna lebih rendah (9,41 mg vs 4,9mg) p <0,001. VAS diam jam ke-4

(10)

x

bermakna statistik lebih rendah pada kelompok PCA morfin subkutan namun tidak bermakna secara klinis (1,06±0,71 vs 0,81±1,40 nilai p 0,029) dan jam ke-8 (1,03±0,59 vs 0,94±0,91nilai p 0,048). VAS gerak jam ke-4 bermakna statistik lebih rendah pada kelompok PCA morfin subkutan namun tidak bermakna secara klinis (2,31±0,47 vs 2,06±1,45 nilai p 0,019). Efek samping berupa mualmuntah lebih sering terjadi pada kelompok IV-PCA.

Disimpulkan bahwa PCA morfin subkutan efektif memberikan analgesia dan menurunkan efek samping pada pasien yang menjalani seksiosesarea cito dengan anestesi spinal.

(11)

xi

ABSTRACT

Efficacy of Subcutaneous Morphine Patient Controlled

Analgesia Compared to Intravenous Morphine Patient

Controlled Analgesia on Cesarean Section

Cesarean section cause moderate to severe pain within 48 hours postoperatively, thus requiring adequate perioperative pain management so the mother can be quickly discharged, also in order to perform its activities after surgery such as breastfeeding and care for her baby. The purpose of this study was to determine the efficacy of subcutaneouspatient controlled analgesia (PCA) morphine in lowering pain intensity by VAS, morphine consumption and postoperative side effects on cesarean section compared with intravenous PCA morphine.

This study is an experimental clinical trial. Screening of the subject using consucutive sampling techniques and as many as 64 subjects were allocated into groups of subcutaneous PCA morphine (SC-PCA) and the group intravenousPCA morphine (IV-PCA) each consisting of 32 subjects, using permuted block randomization. Morphine concentration of 5mg / ml (group SC-PCA) or the concentration of 1mg / ml (group IV-PCA). Both groups performed VAS ratings, total morphine consumption and adverse effects on the hour all 4 hours of the 8th and the 24th hour. Statistical analysis using measurment repeated ANOVA test and t-test and p <0.05 was considered significant.

Intravenous PCA morphine consumption shows 24 hours postoperatively were significantly lower (9.41 mg vs 4,9mg) p <0.001. Rest VAS 4th hours

(12)

xii

statistically significantly lower in the group subcutaneous PCA morphine but not significant clinically (1.06 ± 0.71 vs 0.81 ± 1.40 p-value 0.029) and 8th hours (1.03 ± 0.59 vs 0.94 ± 0,91 p-value 0.048). Move VAS 4th hours statistically significantly lower in the group subcutaneous PCA morphine but not significant clinically (2.31 ± 0.47 vs 1.45 ± 2.06, p-value 0.019). Side effects nausea and vomiting are more common in the group IV-PCA.

It was concluded that subcutaneous morphine PCA effectively provide analgesia and decrease side effects in patients undergoing seksiosesarea cito with spinal anesthesia.

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DALAM ... i UCAPAN TERIMAKASIH ... v ABSTRAK... ... viii ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR SINGKATAN ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Mafaat Penelitian ... 6 1.4.1 Manfaat Akademis ... 6 1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

(14)

xiv

2.1.1 Defenisi Nyeri ... 7

2.1.2 Patofisiologi Nyeri Pasca Operasi ... 8

2.1.2.1 Reseptor nyeri dan primary afferent ... 10

2.1.2.2 Modulasi pada level medula spinalis... 14

2.1.2.3 Traktus Ascending ... 20

2.1.2.4 Traktus Descending ... 21

2.1.3 Konsekuensi Negatif Nyeri Akut ... 23

2.1.4 Penilaian Nyeri... .... 24

2.1.4.1 Instrumen penilaian nyeri... .... 25

2.2 Nyeri Pada Laparatomi Seksio Sesarea... 28

2.3 Patient Controlled Analgesia (PCA) ... 29

2.3.1 Defenisi Patient Controlled Analgesia (PCA) ... 35

2.3.2 Metode Administrasi PCA... 36

2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan PCA ... 36

2.3.4 PCA Intravena ... 37

2.3.5 PCA Subkutan ... 43

2.3.6 Pedoman Aplikasi Klinis Pemakaian PCA... ... 53

2.3.6.1 Indikasi... .... 53

2.3.6.2 Kontraindikasi... .... 54

2.3.6.3 Efek samping dan Penanganannya... .... 54

2.3.6.4Hal-hal yang Perlu diperhatikan dan Dimonitoring 55

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS ... 60

(15)

xv

3.2 Kerangka Konsep ... 60

3.3 Hipotesis Penelitian ... 62

BAB IV METODE PENELITIAN ... 63

4.1 Rancangan Penelitian ... 63

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

4.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 65

4.4 Penentuan Sumber Data... .... 65

4.4.1 Populasi Penelitian ... 65

4.4.2 Sampel Penelitian ... 65

4.4.3 Jumlah sampel ... .... 66

4.4.4 Teknik pengambilan sampel ... .... 67

4.4.5 Alokasi sampel ... .... 68

4.5 Variabel Sampel ... 68

4.5.1 Identifikasi variabel ... ... 68

4.5.2 Defenisi Operasional Variabel ... .... 69

4.6 Instrumen Penelitian ... 73

4.7 Prosedur Penelitian ... 73

4.7.1 Cara kerja... ... 73

4.8 Pengolahan dan Penyajian Data Analisis Statistik ... 76

4.8.1 Analisis statistik deskripsi ... 76

4.8.2 Uji normalitas ... 76

4.8.3 Uji homogenitas varian ... 77

(16)

xvi

4.8.4.1 Perbandingan nilai VAS ... 77

4.8.4.2 Perbandingan total kumulatif dosis PCA morfin 77

4.8.4.3 Perbandingan efek samping PCA morfin ... 77

BAB V HASIL PENELITIAN ... 79

5.1 Karakteristik Sampel ... 79

5.2 Uji Normalitas Data Variabel Berdasarkan Kelompok ... . 83

5.3 Nilai Statistik Variabel Berdasarkan Kelompok ... 83

5.3.1 Perbandingan nilai VAS saat diam pascaoperasi ... 83

5.3.2 Perbandingan nilai VAS gerak pascaoperasi ... 85

5.3.3 Perbandingan total konsumsi morfin berdasarkan kelompok 87 5.3.4 Perbandingan angka kejadian efek samping berdasarkan Kelompok ... 90

BAB VI PEMBAHASAN ... 92

6.1 Karakteristik Sampel ... 92

6.2 Nilai VAS Pascaoperasi ... 93

6.3 Konsumsi Morfin Pascaoperasi ... 95

6.4 Angka Kejadian Efek Samping ... 96

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 98

7.1 Simpulan ... 98

7.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Serabut Primary Afferent ... 11

Tabel 2.2 Varian Dosis PCA Untuk Dewasa ... 40

Tabel 2.3 Opioid Parenteral ... 40

Tabel 2.4 Richmond agitation sedation scale dan targetnya ... 57

Tabel 2.5 Prosedur Penilaian richmond agitation sedation scale dan targetnya... 56

Tabel 5.1 Karakteristik sampel berdorokan kelompok penelitian .. 81

Tabel 5.2 Pernadingan VAS diam jam ke-4, jam ke-8, jam ke-24.. 83

Tabel 5.3 Pernadingan VAS gerak jam ke-4, jam ke-8, jam ke-24 85

Tabel 5.4 Perbandingan total konsumsi morfin pascaoperasi ... 87

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Patofisiologi Nyeri ... 9

2.2 Mekanisme Nyeri Kutaneus... 12

2.3 Mekanisme Nyeri Visceral... 13

2.4 Lamina Rexed Penyusun Dorsal Horn... 15

2.5 Teori The Gate Control... 16

2.6 Mekanisme Sensitisasi Sentral di Dorsal Horn Medula Spinalis.. 17

2.7 Proyeksi Proses Nosiseptif di Rostral... 21

2.8 Prebedaan Kadar Serum Obat dengan Berbagai Cara Pemberian 33 2.9 Kanul subkutan yang juga disebut Saf-T- Intima ... 52

2.10 Peralatan infus subkutan ... 53

3.1 Kerangka Konsep ... 61

4.1 Rancangan penelitian ... 64

4.2 Hubungan antar variabel ... 69

4.3 Alur Penelitian ... 77

(19)

xix

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

ASA : American Society of Anesthesiologist BB : Berat badan

PCA : Patient controlled analgesia RSUP : Rumah sakit umum pusat VAS : Visual Analog Scale VDS : Verbal descriptive scale

IASP : International Association for The Study of Pain HTM : High-Threshold Mechanoreceptors

5-HT : 5-Hydroxytryptamine DRG : Dorsal root gaglion WDR : Wide Dynamic range

GABA : Gamma Amino Butyric Acid PAG : Periaqueductal gray

CCK : Cholecystokinin

JCAHO : Joint commission on Acreditation of Healtcare Organizations MPQ : Mcgill pain Questionaire

IM : Intra muskular SC : Subkutaneus

MEAC : Minimum effective analgesic concentration PACU : Post Anesthesia care unit

(20)

xx

EAPC : European association for palliative care M3G : Morphine-3 glukoronide

PONV : Postoperative nausea and vomiting RASS : Richmond Agitation Sedation Scale ETCO2 : End tidal Carbon diaoksida

O2 : Oksigen µ : Miu % : Persen A : Alfa ⁰C : Derajat celcius β : Beta

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Keterangan Kelaikan Etik ... 103

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian ... 104

Lampiran 3. Jadwal Penelitian... 105

Lampiran 4. Penjelasan dan Informasi ... 106

Lampiran 5. Persetujuan Berpartisipasi dalam Penelitian Klinis ... 111

Lampiran 6. Lembar Penelitian ... 113

Lampiran 7. Lembar Hasil Evaluasi ... 116

Lampiran 8. Penanganan bila terjadi depresi nafas... 118

Lampiran 7. Data Hasil Penelitian ... 119

Referensi

Dokumen terkait