• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN VALIDITAS SISTEM SKORING APACHE II, SOFA, DAN CUSTOMIZED

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN VALIDITAS SISTEM SKORING APACHE II, SOFA, DAN CUSTOMIZED"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

PERBANDINGAN VALIDITAS SISTEM SKORING

APACHE II, SOFA, DAN CUSTOMIZED SEQUENTIAL

ORGAN FAILURE ASSESSMENT (CSOFA) UNTUK

MEMPERKIRAKAN MORTALITAS PASIEN NON

BEDAH YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN

INTENSIF

STEFANUS TAOFIK NIM 1114108104

BAGIAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

DENPASAR

(2)

ii

PERBANDINGAN VALIDITAS SISTEM SKORING

APACHE II, SOFA, DAN CUSTOMIZED SEQUENTIAL

ORGAN FAILURE ASSESSMENT (CSOFA) UNTUK

MEMPERKIRAKAN MORTALITAS PASIEN NON

BEDAH YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN

INTENSIF

Tesis ini untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

STEFANUS TAOFIK NIM 1114108104

BAGIAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

DENPASAR

(3)

iii

Lembar Persetujuan Pembimbing

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL : ………..

Pembimbing I Pembimbing II

dr. I Made Subagiartha, SpAn.KAKV.SH DR.dr. Tjok Gde Agung Senapathi, SpAn.KAR NIP. 19601116 198803.1.003 NIP. 19730123 200801.1.006

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, SpAn, KIC. KAO NIP. 19540504198103100

(4)

iv

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji pada

Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Pada Tanggal : 29 Mei 2015

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor : 1301/UN14.4/HK/2015 Tanggal : 4 Mei 2015

Penguji :

1. Prof.DR.dr Made Wiryana SpAn KIC KAO 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An.KIC.

3. dr. I Made Subagiartha, SpAn. KAKV. SH 4. DR.dr. Tjok Gde Agung Senapathi, SpAn.KAR

(5)
(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dokter spesialis di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNUD/RSUP Sanglah

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya, rasa hormat serta penghargaan setinggi-tingginya kepada semua guru, para senior, dan teman-teman sejawat yang telah memberikan masukan, dukungan, dorongan, koreksi dan nasehat terhadap keseluruhan proses pendidikan spesialisasi dan penulisan tesis ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD., KEMD,Rektor Universitas Udayana. 2. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K)., M.Kes, Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana.

3. Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And., FAACS, Ketua Program Studi Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana.

4. dr. A .A. Sri Saraswati, M.Kes, Direktur RSUP Sanglah.

5. dr. I Nyoman Semadi, Sp.B., Sp.BTKV., Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

(7)

vii

6. dr. Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM., Kepala Instalasi Rekam Medik RSUP Sanglah.

Kepada seluruh pembimbing, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, rasa kagum dan hormat setinggi-tingginya karena telah berkenan memberikan kesempatan, dukungan, bimbingan dan motivasi selama mengikuti pendidikan spesialisasi ini.

1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An., KIC, Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana. Yang membuka cakrawala berpikir dan memberikan ide penelitian 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An., KIC, Kepala Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi

Intensif FK Universitas Udayana,. Yang selalu memberikan filosofi hidup yang tak tergantikan dengan ilmu apapun.

3. Dr. dr. Putu Pramana Suarjaya, SpAn., M.Kes., KMN., KNA, Ketua Litbang Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana dan Pembimbing II untuk tesis ini.

4. dr. I M. G. Widnyana, Sp.An., M.Kes., KAR, Sekretaris Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana. Yang selalu memberikan semangat dan pembaruan dalam keresidenan anestesi.

5. dr. I B. Gde Sujana, Sp.An., MSi, Wakil Kepala Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana serta Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK

(8)

viii

Universitas Udayana periode sebelumnya di saat awal penulis menjadi seorang residen anestesi.

6. dr. I Gede Budiarta, Sp.An., KMN, Sekretaris Program Pendidikan Dokter Spesialis I Bidang Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana periode sebelumnya di saat awal penulis menjadi seorang residen anestesi.

7. dr. I Made Subagiartha, Sp.An., KAKV, pembimbing pertama dalam penyusunan tesis ini. Yang memberikan sudut pandang dari sisi lain yang sangat berguna dalam setiap permasalahan.

8. DR dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An., KAR, pembimbing kedua pada penyusunan tesis ini. Yang memberikan semangat dalam setiap pembelajaran.

9. dr I Putu Agus Surya Panji SpAn KIC, Kepala Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Sanglah, yang membuka cakrawala berpikir penulis dalam penyusunan tesis ini.

10. Segenap staff keperawatan di Ruang Terapi Intensif RSUP Sanglah yang selalu membantu penulis dal mewujudkan tulisan ini

11. dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid., konsultan statistik untuk tesis ini.

Kepada semua guru di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana dr. I Wayan Sukra, Sp.An., KIC., SH., dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An., KAR., Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An., KIC., dr. I Wayan Aryabiantara,

(9)

ix

Sp.An., KIC., dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An., dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An., dr. I G. N. Mahaalit Aribawa, Sp.An., dr. I G. A. G. Utara Hartawan, Sp.An., dr. Pontisomaya Parami, Sp.An., dr. I Putu Kurniyanta Sp.An., dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An., dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An., dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An., dr. I. B. Krisna Jaya Sutawan Sp.An., dan dr. Tjahya Aryasa Sp.An., saya haturkan hormat yang setinggi-tingginya, penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua bimbingan, nasihatnya dan tiada mengenal waktu selalu memberikan dasar-dasar ilmu anestesi untuk diterapkan nantinya. Kepada semua teman-teman residen anestesi, saya mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kerjasama, dalam menjalani pendidikan yang penuh suka duka ini.

Sembah bakti dan rasa terimakasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada orangtua tercinta dr.Herman Susilo Taufiq dan Evy yang telah membesarkan, membimbing, mendidik, memberikan dorongan dan kasih sayang yang tidak ada hentinya kepada saya. Kepada istri tercinta yang selalu mendampingi di masa keresidenan dr Sofie Nurani Praniti Abdullah dan kedua orang tua tercinta dr Mutallib Abdullah SpPD KGH dan DR dr Peni Kistijani Msc dan Ir.Muljati “Tata” Abdullah. Kepada saudara saya dr Abraham Taofik, dr Nora Taofik, dr Musa Taofik dan Paulus Taofik.

Kepada ibu Ni Ketut Santi Diliani, SH., dan seluruh staf karyawan di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya selama menjalani program pendidikan dokter spesialias ini. Kepada para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah bertugas selama

(10)

x

menjalani pendidikan spesialisasi ini, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuannya selama menjalani pendidikan ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada para pasien atas seluruh “ilmu” yang telah diberikan.

Akhirnya penulis menghaturkan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak, yang tertulis di atas maupun yang tidak tertulis, yang telah membantu selama proses pendidikan dan penyelesaian tesis ini baik secara langsung dan tidak langsung.

Denpasar, Mei 2015 Stefanus Taofik

(11)

xi

ABSTRAK

PERBANDINGAN VALIDITAS SISTEM SKORING APACHE II,

SOFA, DAN CUSTOMIZED SEQUENTIAL ORGAN FAILURE

ASSESSMENT (CSOFA) UNTUK MEMPERKIRAKAN

MORTALITAS PASIEN NON BEDAH YANG DIRAWAT DI

RUANG PERAWATAN INTENSIF

Penerapan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJKN) dalam pelayanan ICU mendorong pelayanan ICU untuk lebih efektif dan efisien. Prediksi hasil perawatan penting baik secara administrasi ataupun klinis dalam manajemen ICU. Pasien non bedah meskipun jumlahnya tidak banyak, namun memiliki angka mortalitas yang tinggi. Untuk mendapatkan sistem skoring yang baik dan mudah diterapkan , dilakukan penilaian missing value, dan diskriminasi dari masing masing sistem skoring.

Penelitian ini melibatkan 184 pasien non bedah yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar yng diambil dari tgl 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014. Semua pasien dilakukan penilaian APACHE II, SOFA, dan CSOFA. Karakteristik data dari hasil penelitian ini dilakukan uji Saphiro wilkins dan Chi

Square. Uji analitik regresi logistik dilakukan untuk menilai pengaruh masing masing

suvariabel terhadap mortalitas, dan selanjutnya mencari cutoff point dari analisa kurva ROC untuk mendapatkan sensitifitas dan spesifisitas masing masing.

Hasil uji karakterisktik data memperlihatkan pengaruh usia, AKI, sepsis, dan adanya penyakit kronis berkorelasi dengan mortalitas dengan p<0,001. Area under

Receiver Operating Characteristic (AuROC) pada APACHE II, SOFA, dan CSOFA

berturut turut didapatkan 0,892, 0,919, dan 0,9172. Missing value terbanyak didapatkan pada berturut turut pada SOFA, APACHE II, dan CSOFA sebesar 84,23%, 8,15%, dan 1,65%, dengan dominan subvariabel hepar (bilirubin). Uji regresi logistik memperlihatkan subvariabel neurologi, kardiovaskular, dan respirasi memberikan korelasi bermakna terhadap mortalitas dengan OR 4,58, 2,24, dan 1,47. Subvariabel lain yang berpengaruh antara lain AKI, sepsis, dan peyakit kronis dengan OR 8,14, 3,89 dan 2,42. CSOFA yang disederhanakan dengan subvariabel Respirasi (s/f ratio), neurologi (GCS) kardiovaskular, creatinin, dan koagulasi (platelet) memberikan nilai AuROC=0,9175 dengan missing value 1,65%.

Sistem skoring CSOFA yang disederhanakan memberikan nilai diskriminasi yang tertinggi dengan missing value terendah pada pasien non bedah, sehingga dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas di ICU.

(12)

xii

ABSTRACT

COMPARISON OF VALIDITY APACHE II, SOFA AND

CUSTOMIZED SEQUENTIAL ORGAN FAILURE ASSESSMENT

(CSOFA) FOR PREDICTING NON SURGICAL PATIENT

Application of Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJKN) in intensive care unit (ICU) service encourage ICU services for being more effective and efficient. Prediction of mortality is important either for administration or clinical in ICU management. Even non surgical patient population is not large, but have high mortality rate. To gain good and easy to used scoring system, we assess missing value, and discrimination for all scoring system.

This research enrolled 184 non surgical patients in ICU of Sanglah Hospital start from 1st january to 31st december 2014. All patient assessed by APACHE II, SOFA, and CSOFA. Data characteristic of this research was tested by saphiro wilkins test and chi square. Analytic logistic regression test is used to determine each subvariabel correltion with mortality, and then to gain cutoff point of ROC analytical curve to get sensitivity and specificity.

Result of dta characteristic analysis show age influence, AKI, sepsis, and chronic illness has good correlation with mortality with p<0,001. Area under Receiver Operating Characteristic (AuROC) for APACHE, SOFA, and CSOFA is 0,892, 0,919, and 0,9172 consecutively. The biggest missing value data for SOFA, APACHE II, and CSOFA is 84,23%, 8,15%, dan 1,65%, which is dominated by bilirubin parameter. Logistic regression analysis shows subvariabel neurology, cardiovascular, and respiration give significant correlation with mortality with OR 4,58

4,58, 2,24, and 1,47. Other significant subvariabe are AKI, sepsis, and chronic illness with OR 8,14, 3,89 dan 2,42. Simplified CSOFA with subvariabel respiration (s/f ratio), neurology (GCS) cardiovascular, creatinin, and coagulation (platelet) gives AuROC=0,9175 with missing value 1,65%.

Simplified CSOFA scoring system give highest discrimination and lowest missing value in non surgical patient, and can be used for mortality predictor in ICU

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSYARATAN GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR SINGKATAN ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Manfaat akademik ... 5

(14)

xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) ... 7

2.1.1 Etiologi ... 8

2.1.2 Mekanisme MODS ... 9

2.1.3.1 Gut Hypothesis ... 10

2.1.3.2 Endotoxin-Macrophage Hypothesis ... 11

2.1.3.3 Tissue Hypoxia-Microvascular Hypothesis ... 12

2.1.3.4 Integrated Hypothesis ... 13

2.2 Sistem Skoring di ICU ... 13

2.2.1 Klasifikasi sistem skoring ... 16

2.2.2 Tipe sistem skoring ... 18

2.2.3 Penilaian sistem skoring ... 19

2.2.3.1 Perbandingan validitas ... 19

2.2.3.1.1 Model kalibrasi ... 20

2.2.3.1.2 Model diskriminasi ... 21

2.2.4 Penggunaan dan penyalahgunaan sistem skoring ... 22

2.3 Sistem Skoring APACHE II ... 23

2.4 Sequential Organ Failure Assessment (SOFA) ... 28

2.5 Modifikasi SOFA ... 31

2.6 Customized Sequential Organ Failure Assessment (CSOFA)...37

BAB III KONSEP KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA PENELITIAN 41 3.1 Kerangka Berpikir ... 41

3.2 Konsep Penelitian ... 43

3.3 Hipotesis Penelitian ... 43

BAB IV METODE PENELITIAN ... 44

(15)

xv

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

4.3.1 Variabilitas populasi ... 44

4.3.2 Sampel penelitian ... 45

4.4 Kriteria inklusi dan eksklusi... 45

4.4.1 Kriteria inklusi... 45

4.4.2 Kriteria eksklusi ... 45

4.5 Penghitungan Besar Sampel ... 45

4.6 Teknik Pengambilan Sampel ... 46

4.7 Variabel Penelitian ... 46

4.7.1 Klasifikasi variabel penelitian ... 46

4.7.2 Definisi operasional variabel ... 47

4.8 Instrumen Penelitian ... 48

4.9 Prosedur Penelitian ... 48

4.9.1 Pendataan pra studi... 48

4.9.2 Bagan prosedur alur penelitian ... 49

4.10 Analisa data ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN ... 51

5.1 Karakteristik Subjek ... 51

5.2 Analisis missing value pada APACHE II, SOFA, dan CSOFA ... 55

5.3 Analisis Prediksi Mortalitas APACHE II ... 56

5.4 Analisis Prediksi Mortalitas SOFA ... 58

5.5 Analisis Prediksi Mortalitas CSOFA ... 60

5.6 Analisis Regresi Logistik ... 61

(16)

xvi

BAB VI PEMBAHASAN ... 66

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 74

7.1 Simpulan ... 74

7.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gut Hypothesis ... 11

2.2 Skema aktifasi mediator proinflamasi ... 12

2.3 Skema Integrated Hypothesis ... 13

3.1 Konsep penelitian ... 43

4.1 Alur penelitian ... 49

5.1 Grafik AuROC Skoring APACHE II ... 56

5.2 Grafik AuROC Skoring SOFA ... 59

5.3 Grafik AuROC Skoring CSOFA ... 60

5.4 Grafik AuROC Skoring SOFA tanpa bilirubin ... 64

5.5 Grafik AuROC Skoring CSOFA tanpa ikterik ... 65

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Data pasien yang tersedia untuk sistem skoring ... 14

2.2 Tipe sistem skoring ... 19

2.3 Sistem skoring APACHE II ... 26

2.4 Sistem skoring SOFA ... 30

2.5 Sistem skoring Mexican SOFA ... 32

2.6 Sistem skoring Modified SOFA ... 33

2.7 Variabel skor MEXSOFA dan pengaruhnya terhadap mortalitas .. 35

2.8 Variabel skor MSOFA dan pengaruhnya terhadap mortalitas ... 36

2.9 Sistem skoring Customized SOFA... 39

2.10 Perbedaan sistem skoring SOFA, MSOFA, MEXSOFA, CSOFA... 39

4.1 Matriks klasifikasi berdasarkan outcome... 50

5.1 Distribusi karakteristik subjek... 54

5.2 Distribusi skoring dan missing value APACHE II, SOFA dan CSOFA...56

5.3 ROC Area Skoring APACHE II...56

5.4 Klasifikasi Skoring APACHE II...57

(19)

xix

5.6 Klasifikasi Skoring SOFA...59 5.7 ROC Area Skoring CSOFA...60 5.8 Klasifikasi Skoring CSOFA...61 5.9 Hubungan antara sub-variabel skoring SOFA terhadap

mortalitas...62 5.9 Hubungan antara sub-variabel skoring CSOFA terhadap

mortalitas...62 5.9 Hubungan antara AKI, sepsis, dan penyakit kronis terhadap

mortalitas...64

(20)

xx

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

AIS : Abbreviated Injury Score

APACHE : Acute Physiologic and Chronic Health Evaluation

APS : Acute Physiological Score

AuROC : Area under Receiver Operating Curve BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

FiO2 : Inspired Oxygen Fraction

GCS : Glasgow Coma Scale

ICU : Intensive Care Unit

IQR : Inter Quartile Range

ISS : Injury Severity Score

LOS : Length of Stay

MAP : Mean Artrerial Pressure

MEXSOFA : Mexican SOFA

MODS : Multiple Organ Dysfunction Score

MPM : Mortality Probability Model

MSOFA : Modified SOFA

NYHA : New York Heart Association

OSF : Organ System Failure

(21)

xxi

PaO2 : Partial Arterial Oxygen Pressure

POD : Probability of Death

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat RTI : Ruang Terapi Intensif

SAPS : Simplified Acute Physiological Score

SMR : Standardized Mortality Ratio

SOFA : Sequential Organ Failure Assessment/Sepsis related Organ Failure Assessment

SpO2 : Peripheral Oxygen Saturation

TISS : Therapeutic Intervention Scoring System

Zß : nilai Z untuk power (1 – ß) tertentu. Zα : nilai Z untuk α tertentu.

α : Alpha β : Betha

(22)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Kelaikan Etik ... 80

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian ... 81

Lampiran 3. Data Pasien ... 82

Lampiran 4. Lembar Penelitian ... 88

Lampiran 5. Lembar Output Analisis Data Stata ... 91

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: (1) menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, seperti kisi-kisi

Menurut David (2009) nilai tersebut mengidentifikasikan bahwa agroindustri pengolahan mete memiliki posisi internal yang kuat (lebih dari 2,5), sehingga dapat dikatakan

Kemudian masyarakat Ndalem Mangkubumen juga memahami apa makna tradisi Megengan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dalam melaksanakannya mereka mengetahui

Buku Log Buku Log Slaid presentation Slaid presentation Alatan yang sesuai Alatan yang sesuai untuk permainan untuk permainan seperti pensel, paku seperti pensel, paku.. duit

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang

Ruang lingkup penelitian hanya pada kehidupan dalam kebudayaan Jepang dan dihubungkan dengan kondisi masyarakat Jepang saat itu yaitu pada zaman Taisho yang berkaitan

Berdasarkan pernyataan-pernyataan daripada pendekatan teori mengenai efikasi di atas, kajian ini cuba mengenal pasti norma efikasi pelajar pusat pengajian tinggi di malaysia dan

Berdasarkan hal yang dipaparkan diatas, maka akan dilakukan penelitian tentang pembuatan sabun dan penentuan karakteristik sabun terbaik dari limbah CPO dan