• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kps

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kps"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Seperti SAPA (

Seperti SAPA (ScienScience ce A A ProcProcess Approachess Approach) ) pendpendekatan ekatan keteramketerampilpilanan  proses

 proses sains (KPS) merupakan pendekatgn pembelajasains (KPS) merupakan pendekatgn pembelajaran yang berorientasi kepadaran yang berorientasi kepada  proses

 proses IPA. IPA. Namun dalam tujuan dan pelaksanaann ya terdapat Namun dalam tujuan dan pelaksanaann ya terdapat perbedaan. SAPAperbedaan. SAPA tidak mementingkan konsep apa yang akan dicapai, sedangkan pendekatan KPS tidak mementingkan konsep apa yang akan dicapai, sedangkan pendekatan KPS  justru

 justru menggmenggunnakaunnakan n - - keterampilaketerampilan n proses proses untuk untuk memamemahamhami i konsep konsep atauatau mempelajari konsep. Selain itu SAPA menuntut pengembangan pendekatan proses mempelajari konsep. Selain itu SAPA menuntut pengembangan pendekatan proses secara utuh yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaannya, sedangkan jenis-jenis secara utuh yaitu metode ilmiah dalam setiap pelaksanaannya, sedangkan jenis-jenis keterampilan proses dalam pendekatan KPS dapat dikembangkan secara keterampilan proses dalam pendekatan KPS dapat dikembangkan secara terpisah- pisah, b

 pisah, bergantung metode yaergantung metode yang ding digunakangunakan. Umpama. Umpamanya nya dalam dalam metode demonstrasimetode demonstrasi dap

dapat at didikekembmbanangkgkan an keteketeramrampipilalan n proproses ses tertetertentu ntu (ob(obserservasvasi, i, ininterterpretpretasiasi,, komunikasi, aplikasi konsep).

komunikasi, aplikasi konsep). J

JEENNIISS--JJEENNIIS S KEKETTEERRAAMMPPIILLAAN N PPRROOSSEES S SSAAIINNS S DDAANN KARAKTERISTIKNYA

KARAKTERISTIKNYA Ket

Keteraerampmpililan an proproses ses terdterdiri iri dardari i sejsejumumiaiah h ketketeramerampipilalan n yayang ng satsatu u samsama a lalainin sebe

sebenarnnarnya ya tak tak dapat dapat dipdipisaisahkahkan, n, namnamun un ada ada penepenekanakanan n khukhusus sus daladalam m masmasining- g-masing keterampilan tersebut (Nuryani,1995).

masing keterampilan tersebut (Nuryani,1995). 1. Melakukan pengamatan (observasi) 1. Melakukan pengamatan (observasi)

Meng

Menggungunakan akan indindera era pengpenglihlihatanatan, , pempembaubau, , pendpendengaengar r , , pengpengecap, ecap, dan dan perabperabaa  pada waktu

 pada waktu mengamengamati ciri-cimati ciri-ciri obyek merupakan kegiatan yanri obyek merupakan kegiatan yang sangat g sangat dituntutdituntut dala

dalam m belbelajaajar r IPA. IPA. MengMenggungunakan fakta akan fakta yanyang g relerelevan dan van dan memmemadaadai i dari dari hasihasill  pengamatan

 pengamatan juga termasuk juga termasuk keterampilaketerampilan proses menn proses mengamati.gamati. 2. Menafsirkan pengamatan (interpretasi)

2. Menafsirkan pengamatan (interpretasi) Mencatat setiap

Mencatat setiap hasil hasil pengamatapengamatan tentang fermentasi secara terpisah antara n tentang fermentasi secara terpisah antara hasilhasil ut

utamama a dadan n hhasasiil l sasammppiningagan n tetermrmasasuk uk mmenenaafsfsirirkakan n atatau au iintntererprpretetasasi.i. Meng

Menghubhubung ung - - hubhubungungkan kan hashasil il pengpengamatamatan an tentantentang g bentbentuk uk alat-alalat-alat at gerak gerak  dengan habitatnya menunjukkan bahwa siswa melakukan interpretasi, begitu dengan habitatnya menunjukkan bahwa siswa melakukan interpretasi, begitu  pula

 pula jika jika siswa siswa menemmenemukan ukan pola pola atau atau keteraturan keteraturan dari dari satu satu seri seri pengampengamatanatan tentang jenis-jenis makanan berbagai burung, misalnya semuanya bergizi tinggi, tentang jenis-jenis makanan berbagai burung, misalnya semuanya bergizi tinggi, dan menyimpul

dan menyimpulkan bahwa makanan bergizi diperlukan bahwa makanan bergizi diperlukan oleh burung.kan oleh burung. 3. Mengelompokkan (klasifikasi)

3. Mengelompokkan (klasifikasi)

Penggolongan mahluk hidup dilakukan setelah siswa mengenali cirri-cirinya. Penggolongan mahluk hidup dilakukan setelah siswa mengenali cirri-cirinya. Dengan demikian dalam proses mengelompokkan tercakup beberapa kegiatan Dengan demikian dalam proses mengelompokkan tercakup beberapa kegiatan se

sepepertrti i memencncarari i peperbrbededaaaan, n, memengngonontrtraskaskan an ciciriri-c-ciriri, i, memencncarari i kekesasamamaanan,, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan.

membandingkan, dan mencari dasar penggolongan. 4. Meramalkan (prediksi)

4. Meramalkan (prediksi)

Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup : keterampilan mengajukan Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup : keterampilan mengajukan  perkiraan tentang

 perkiraan tentang sesuatu sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungankecenderungan atau

atau pola vang sudah pola vang sudah ada. ada. MempMemperkerkirakairakan n bahbahwa besok wa besok matamatahari akan terbithari akan terbit  pada jam

(2)

5. Berkomunikasi

Membaca grafik, tabel, atau diagram dari hasil percobaan tentang faktor-faktor  yang mempengaruhi pertumbuhan atau pernafasan termasuk berkomunikasi dalam pembelajaran IPA. Menggambarkan data empiris dengan grafik, tabel atau diagram juga termasuk berkomunikasi.

Selain itu termasuk ke dalam berkomunikasi juga adalah menjelaskan hasil  percobaan, misalnya memerikan tahap-tahap perkembangan daun, termasuk 

menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas. 6. Berhipotesis

Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variable, atau mengajuka perkiraan  penyebab sesuatu terjadi. Dengan berhipotesisi diungkapkan cara melakukan  pemecahan masalah, karena dalam rumusan hipotesis biasanya terkandung cara

untuk mengujinya.

Apabila ingin diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan tumbuh, dapat dibuat hipotesis. "Jika diberikan pupuk NPK, maka tumbuhan akan lebih cepat tumbuh". Dalam hipotesis tersebut terdapat dua variable (faktor pupuk  dan cepat tumbuh), ada perkiraan penyebabnya (meningkatkan), serta mengandung cara untuk mengujinya (diberi pupuk NPK).

7. Merencanakan percobaan atau penyelidikan

Beberapa kegiatan menggunakan pikiran termasuk ke dalam keterampilan  proses merencanakan penyelidikan. Apabila dalam lembar kegiatan siswa tidak 

dituliskan alat dan bahan secara khusus, tetapi tersirat dalam masalah yang dikemukakan, berarti siswa diminta merencanakan dengan cara menenetukan alat dan bahan untuk penyelidikan tersebut.

Menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan tentang  pengaruh pupuk terhadap laju pertumbuhan tanaman juga termasuk kegiatan merancang penyelidikan. Selanjutnya menentukan variable kontrol dan variable  bebas, menentukan apa yang diamati, diukur atau ditulis, serta menentukan cara

dan langkah kerja juga termasuk merencanakan penyelidikan.

Sebagaimana dalam penyusunan rencana kegiatan penelitian perlu ditentukan cara mengolah data untuk dapat disimpulkan, maka dalam merencanakan  penyelidikan pun terlibat kegiatan menentukan cara mengolah data sebagai  bahan untuk menarik kesimpulan.

8. Menerapkan konsep atau prinsip

Setelah memahami konsep pembakaran zat makanan menghasilkan kalori,  barulah seorang siswa dapat menghitung jumlah kalori yang dihasilkan sejumlah

gram bahan makanan yang mengandung zat makanan.

Apabila seseorang siswa mampu menjelaskan peristiwa baru (misal banjir) dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki (erosi) dan pengangkutan oleh

(3)

air, berarti ia menerapkan prinsip yang telah dipelajarinya. Begitu pula apabila siswa menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru.

9. Mengajukan pertanyaan

Pertanyaan yang diajukan dapat meminta penjelasan tentang apa, mengapa,  bagaimana ataupun menanyakan latar belakang hipotesis. Pertanyaan yang meminta penjelasan tentang pembahasan ekosistem menunjukkan bahwa siswa ingin mengetahui dengan jelas tentang hal itu. Pertanyaan tentang mengapa dan  bagaimana keseimbangan ekosistem dapat dijaga menunjukkan si penanya  berpikir. Pertanyaan tentang latar belakang hipotesis menunjukkan si penanya sudah memiliki gagasan atau perkiraan untuk menguji atau memeriksanya. Dengan demikian jelaslah bahwa bertanya tidak sekedar bertanya, tapi melibatkan pikiran.

PENGUKURAN KETERAMPILAN PROSES (KPS)

Untuk. mengukur ketermpilan proses perlu dibahas karakteristik butir soal KPS,  penyusunan butir soal KPS, dan pemberian skor butir soal KPS (Rustaman, 2004).

1. Karakteristik Pokok Uji Keterampilan Proses Sains

Karakteristik pokok uji KPS akan dibahas secara umum dan secara khusus. Secara umum pembahasan pokok uji biasa yang mengukur penguasaan konsep. Secara khusus karakterisik jenis keterampilan proses tertentu akan dibahas akan dibandingkan satu sama lain, sehingga jelas perbedaannya.

a. Karakteristik umum

Secara umum butir soal keterampilan proses dapat dibedakan dari pokok uji  penguasaan konsep.Pokok uji pokok uji keterampilan proses memiliki beberapa

karakteristik, yaitu :

1. Pokok uji keterampilan proses tidak boleh dibebani konsep ( non concept  burdan). Hal ini diupayakan agar pokok uji tersebut tidak rancu dengan  pengukuran penguasaan konsepnya. Konsep dijadikan konteks. Konsep yang terlibat harus diyakini oleh penyusunan pokok uji sudah dipelajari siswa atau tidak asing bagi siswa (dekat dengan keadaan sehari-hari siswa).

2. Pokok uji KPS mengandung sejumlah informasi yang harus diolah oleh responden atau siswa. Informasi dalam pokok uji keterampilan proses dapat  berupa gambar, diagram, grafik, data dalam tabel atau uraian, atau obyek 

aslinya.

3. Seperti pokok uji pada umumnya, aspek yang akan diukur oleh pokok uji KPS harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misalnya interpretasi.

(4)

b. Karakteristik khusus • Observasi

Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya • Interpretasi

Harus menyajikan sejumlah data untuk memperlihatkan pola • Klasifikasi

Harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokkan, atau ditentukan  jumlah kelompok yang harus terbentuk.

• Prediksi

Harus jelas pola/kecenderungan untuk dapat mengajukan dugaan/ ramalan • Berkomunikasi

Harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk diubah ke penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik   Berhipotesis

Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau menguji pemyataan yang ada dan mengandung hubungan dua variable atau lebih, biasanya mengandung cara kerja untuk menguji atau membuktikan

 Merencanakan percobaan atau penyelidikan

Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan, urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan peubah (variable), mengendalikan peubah.

 Menerapkan konsep atau prinsip

Harus memuat konsep/prinsip yang akan diterapkan tanpa menyebutkan nama konsepnya.

 Mengajukan pertanyaan

Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan, mustahil, tidak biasa atau kontradiktif agar responden atau siswa termotivasi untuk bertanya.

2. Penggunaan Pokok Uji Keterampilan Proses Sains

Penyusunan pokok uji KPS menuntut penguasaan masing-masing jenis keterampilan prosesnya (termasuk pengembangannya). Sebaiknya dipilih satu konsep proses yang akan diukur, sajikan sejumlah inforrnasi yang perlu diolah. Setelah itu disiapkan pertanyaan atau suruhan yang dimaksud.kan untuk  memperoleh respon atau jawaban yang diharapkan. Tentukan pula bagaimana

(5)

 bentuk respon yang diminta : memberi tanda silang atau menuliskan jawaban singkat, atau bentuk lainnya.

Umpamanya akan disusun poko uji keterampilan observasi tentang bagian-bagian  bunga. Berikan satu tangkai bunga sesungguhnya untuk diperiksa (informasi). Sebaiknya dipilih bunga yang kontras dan memiliki bau khas. Ajukan pertanyaan mengenai jumlah kelopak, jumlah dan keadaan mahkota bunga, bentuk kepala sari, keadaan kepala putik, dan ciri khas bunga tersebut. Respon diminta dalam bentuk   jawaban singkat lima buah berurutan ke bawah dari a sampai e.

3. Proses Sains Pemberian Skor Pokok Uji Keterampilan

Sebagaimana pokok uji pada umumnya, pokok uji keterampilan proses perlu di beri skor dengan cara tertentu. Setiap respon yang benar diberi skor dengan bobot tertentu, umpamanya masing-masing 1 untuk pokok uji observasi di atas yang  berarti jumlah skornya 5.

Untuk respon yang lebih kompleks, misalnya membuat pertanyaan, dapat diberi skor bervariasi berdasarkan tingkat kesulitannya. Umpamanya pertanyaan berlatar   belakang hipotesis diberi skor 3; pertanyaan apa, mengapa, bagaimana diberi skor 

2; pertanyaan yang meminta penjelasan diberi skor 1.

http://agusprayugo.wordpress.com/2009/12/24/pendekatan-keterampilan-proses-sains/

(6)

Pendekatan Keterampilan Proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam  pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh  pengetahuan kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan

memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir  (psikis) atau kemampuan olah perbuatan (fisik).

American Association for the Advancement of Science (1970), mengklasifikasikan keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar meliputi, observasi (pengamatan), clasifying (menggolongkan), communication (komunikasi), measuring (pengukuran),

inferensi (menyimpulkan), prediksi (meramalkan). Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi pengontrolan variable, interpretasi data, perumusan hipotesa,  pendefinisian variabel secara operasional, merancang eksperimen.

Penilaian dalam keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran (penilaian proses) dengan menggunakan indikator dan kata operasional:

1. Mengamati: melihat, mendengar, merasa, meraba, mambaur, mencicipi, mengecap, menyimak, mengukur, membaca.

2. Menggolongkan (mengklasifikasikan): mencari persamaan, menyamakan, membedakan, membandingkan, mengontraskan, mecari dasar 

 penggolongan.

3. Menafsirkan (menginterprestasikan): menaksir, memberi arti, mengartikan, memposisikan, mencari hubungan, ruang-waktu, menentukan pola, menarik  kesimpulan, mengeneralisasikan.

4. Meramalkan (memprediksi): mengantisipasi berdasarkan kecenderungan,  pola atau hubungan antar data atau informasi.

5. Menerapkan/menggunakan (informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori, sikap, nilai atau keterampilan dalam situasi): menghitung, menentukan variabel, mengendalikan variabel, menghubungkan konsep, merumuskan konsep, pertanyaan penelitian, menyusun hipotesis, membuat modul. 6. Merencanakan penelitian: menentukan masalah/objek yang akan diteliti,

menentukan tujuan penelitian, menentukan ruang lingkup penelitian, menentukan sumber data, menentukan alat, bahan, dan sumber  kepustakaan, menentukan cara penelitian.

7. Mengkomunikasikan: berdiskusi, mendeklamasikan, mendramakan, merenungkan, meragakan, mengugkapkan, melaporkan (dalam bentuk  lisan, tulisan, gerak atau penampilan).

Penilaian dalam pembelajaran yang menggunakan keterampilan proses dapat

dilakukan secara tes dan nontes. Penilaian secara tes dapat dilakukan melalui ujian tertulis dan lembar kerja. Sedangkan tes perbuatan dapat dilakukan melalui

(7)

ditentukan oleh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan serta kreativitas dan kemampuan guru.

http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/05/pendekatan-keterampilan-proses-dalam-pembelajaran-ipa/

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Keterampilan sosial siswa dalam komunikasi aspek bertanya pada pertemuan I dan

terbatas (PT), lain halnya dengan izin usaha sebagai lembaga Keuangan Mikro Syariah. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, setiap Bank pasti berorientasi pada

Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci rangkaian pencapaian kompetensi kerja.

Borror (1992) menyatakan bahwa ada tiga jalan dimana serangga menyebabkan patogen-patogen masuk ke dalam tanaman yaitu : 1) patogen secara kebetulan dapat masuk melalui

Hal pertama adalah alasan para implementor untuk dapat melaksanakan implementasi, yakni Kepala Dinas merupakan inisiator dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013

Untuk memperolehi keputusan akhir bagi mendapatkan perhubungan diantara ujian Proba JKR dan Ujian Penusukan Piawai, data-data yang telah dianalisis daripada ketiga-tiga tapak

• Dalam hal bepergian dengan pesawat udara atau perjalanan lama, anda harus mencari saran medis dari dokter anda atau ahli medis lainnya, dan hubungi maskapai

Imhoff & Mathauer (2006), mengatakan bahwa peran non-finansial insentif dan instrument manajemen sumber daya manusia terhadap motivasi tenaga kesehatan mempunyai peran