• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Home Industri kasur lantai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Home Industri kasur lantai"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Home Industri kasur lantai “Jelita” yang berdomisili di Desa. Selorejo, RT. 13/RW.04, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.

B. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian yang menggunakan data berupa angka untuk menganalisa hubungan antar variabel (Sugiyono, 2014). Data kuantitatif merupakan jenis data yang diukur atau dihitung secara langsung berupa angka atau bilanagan, sumber data yang digunakan, yaitu

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2015), data primer adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara langsung dari narasumber. Data primer dapat diperoleh dari menyebar kuesioner ataupun dengan melakukan wawancara kepada para karya

2. Data Skunder

Menurut Sugiyono (2014), data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, misalnya dalam bentuk dokumen-dokumen perusahaan, tabel-tabel atau diagram-diagram yang merupakan data pendukung yang sifatnya memperkuat hasil analisis.

(2)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi untuk penelitian ini berjumlah 44 orang karyawan Home Industry Jelita Kasur Lantai Di Bojonegoro

2. Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2017:81). Arikunto (2006:134) menyatakan “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.” Jumlah karyawan pada penelitian ini sebanyak 44 orang. Berdasarkan hal tersebut, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu dengan mengambil keseluruhan dari jumlah karyawan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah kuisioner yaitu teknik pengumpulan data primer dengan cara menyebarkan

(3)

daftar pertanyaan kepada responden. Dan data sekundar berupa tabel dari perusahaan

E. Teknik Pengukuran Data

Menurut Sugiyono (2013) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang terjadi.

1. Skala likert

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah pengukuran dengan skala Likert 1-5, dengan perhitungan skor sebagai berikut:

3.2 Table Keterangan Pengukuran Skala Likert

Keterangan Skor Motivasi Kerja Kompensasi Kepuasan Kerja Sangat Tidak Setuju

(STS) 1 Sangat Rendah

Sangat tidak

baik Sangat Rendah

Tidak Setuju (TS) 2 Rendah Tidak baik Rendah

Kurang Setuju (KS) 3 Sedang cukup Sedang

Setuju (S) 4 Tinggi baik Tinggi

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Tinggi Sangat baik Sangat Tinggi

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian sesuai dengan hasil rumusan masalah, variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Motivasi Kerja (X1)

Motivasi kerja adalah daya dorong bagi pegawai home industry kasur lantai untuk melakukan pekerjaan dengan baik, adapun pengambilan

(4)

indikator-indikator dari motivasi kerja pegawai home industry kasur lantai menggunakan indikator Aldelfer sebagai berikut:

a. Kebutuhan akan keberadaan (Existence) yaitu kebutuhan untuk tetap bisa hidup, pegawai bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari hari

b. Kebutuhan berhubungan (Relatedness) yaitu kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan pegawai lain

c. Kebutuhan untuk berkembang (Growth) yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan pegawai untuk mengembangkan diri. b. Kompensasi (X2)

Kompensasi adalah pemberian balas jasa perusahaan terhadap pegawai home industry kasur lantai Jelita yang bersifat keungan maupun non keuangan, untuk mengukur indikator-indikator dari kompensasi peneliti menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Simamora (2004):

a) Upah atau gaji pegawai berupa uang yang sesuai dengan pekerjaan yang diselesaikan

b) Insentif pegawai berupa bonus dari perusahaan atas kinerja mereka

c) Tunjangan pegawai yang diberikan perusahaan merupakan peringanan beban kepada pegawai

d) Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada pegawai sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

(5)

c. Kepuasan kerja (Y)

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional pegawai home industry kasur lantai Jelita dimana terjadi titik temu antara balas jasa dari perusahaan dengan nilai tingkat balas jasa yang memang diinginkan oleh pegawai, adapun indikator-indikator dari kepuasan kerja karyawan peneliti menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Melayu S.P Hasibuan:

a) Menyenangi pekerjaannya yaitu perasaan yang dirasakan pegawai dalam bekerja karena bisa melakukan pekerjaan dengan baik.

b) Moral kerja positif yaitu sikap pegawai kepada perusahaan dalam mencapai tujuan yang makasiml sesuai mutu yang ditetapkan.

c) Disiplin kerja yaitu sikap pegawai dalam menaati SOP perusahaan

d) Prestasi kerja yaitu hasil kerja yang dicapai pegawai didasarkan atas kecakapan dan kesungguhan secara tepat waktu

G. Uji instrument 1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:168) validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kebenaran suatu instrumen. Instrumen yang tepat berarti alat yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu tepat, dimana instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen ditunjukan dengan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur suatu data supaya tidak

(6)

menyimpang dari gambaran variable yang dimaksudkan agar tercapai kevalidannya.

Menurut Sunyoto (2009:178), bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construc yang kuat atau valid. Menurut Arikunto (2002:170) Rumus untuk menguji validitas angket adalah:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑁∑𝑋2− (∑𝑋2) }{+𝑁∑𝑌2− (∑𝑌)2

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara skor item dan skor total

X = Skor item Y = Skor total

N = Sampel (Responden)

Adapun kriteria pengujian validitas adalah jika koefisien korelasi rxy

lebih besar dari rtabel product moment pada taraf α = 0.05 berarti item

dinyatakan valid. Arikunto (2002:169) menyatakan itu valid atau tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment pearson dengan level signifikasi 5%. Untuk perhitungan ini menggunakan SPSS kriteria pengujiannya adalah jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan alpha 5% maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan itu valid.

(7)

2. Uji Reliabilitas

Pada penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan secara internal, di mana reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu. Untuk mencari reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha (α), karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuisioner (angket) yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji relibilitas menggunakan item total, di mana untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih dari 0,6 atau mendekati 1 berarti item dinyatakan reliabel. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan koefisien Cronbach’s Alpha dengan kriteria pengujiannya adalah apabila nilai reliabilitas instrument > 0,6 maka terdapat data yang reliabel.

H. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui variabel-variabel yang digunakan layak dalam model analisa regresi linier berganda, dilakukan uji persyaratan asumsi klasik yang meliputi uji sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Menurut Umar (2010), uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan berdasarkan Kolmogorov-Smirnov Test. Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah (two tailled test), yaitu dengan membandingkan

(8)

probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi (α) 5% atau 0,05. Data dinyatakan terdistribusi normal apabila p-value > 0,05.

2. Uji Multikolinieritas

Cara yang paling umum untuk mengetahui tidak adanya multikolinieritas adalah dengan mlihat nilai toleransi (tolerance) dan nilai VIF (Variance Infaction Factors). Multikolinieritas tidak terjadi jika semua variabel yang akan dimasukkan kedalam persamaan regresi mempunyai nilai toleransi 0,0001 dan nilai VIF mendekati angka 1. Sunyoto (2011) menjelaskan bahwa tidak terjadi multikolinieritas apabila menggunakan nilai toleransi 10% atau 0,10 maka VIF 10 dan nilai toleransi >0,10.

3. Uji Autokorelasi

Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

4. Uji Heteroskesdastisitas

Menurut Ghozali (2013), uji heterokedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastitas dan jika berbeda disebut heterokedastitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastitas.

Dalam penelitian ini menggunakan uji glejser, yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Nilai residual (Ut)

(9)

diperoleh dengan cara mengaktifkan Unstandardized Pada pilihan menu save dalam tampilan dialog Regression Linier. Nilai absolut residual (AbsUt) diperoleh dengan cara menjadikan Ut sebagai variabel baru melalui menu transform dan compute pada SPSS.

Parameter yang digunakan dalam menentukan ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas, yaitu dengan membandingan nilai signifikansi masing-masing variabel dengan taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,05. Apabila variabel memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 atau dinyatakan tidak signifikan secara statistik, maka data dikatakan homoskedastisitas dan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

I. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja, kompensasi dan kepuasan kerja keryawan home industri kasur lantai Jelita di Bojonegoro, maka diperoleh jawaban dari responden dan hasil kuisioner untuk masing-masing pertanyaan dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑠 =𝑛(𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan:

Rs = rentang skala n = jumlah sampel

m = jumlah alternative jawaban

Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh jumlah rentang skala: Responden = 44

(10)

Rentang skala = 35 RS = 44 (5−1) 5 = 44 𝑥 4 5 = 176 5 = 35,2 =35

Hasil perhitungan skor rentang skala menunjukan bahwa jumlah skor terendah yaitu 44 dan tertinggi adalah 220. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui rentang pada skor rentang skala dituliskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.3 Rentang Skala

Rentang Skala Motivasi Kerja Kompensasi Kepuasan Kerja 44 – 79 Sangat Rendah Sangat rendah Sangat Rendah

80 – 115 Rendah Rendah Rendah

116 – 151 Cukup Sedang Cukup

152 – 187 Tinggi Tinggi Tinggi

188 – 223 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi 2. Regresi Linier Berganda

Merupakan pengujian untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel motivasi kerja dan kompensasi (X) terhadap variabel kepuasan kerja karyawan (Y), yaitu dengan rumus:

Y= a + b1.x1 + b2.x2 + E Y = Kepuasan kerja karyawan a = konstanta

b1 dan b2 = koefisien regresi x1 = Variabel motivasi kerja x2 = Variabel kompensasi E = Standart error

J. Uji Hipotesis 1. Uji t

(11)

Uji t digunakan untuk dapat mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara parsial (individu) terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013). Apabila nilai t hitung < t table maka hipotesis ditolak artinya tidak ada pengaruh secara persial antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui nilai t hitung dengan cara:

𝑡 = 𝑏/𝑆𝑏𝑛 Dimana:

𝑏 = Koefisien regresi masing-masing variabel 𝑆𝑏𝑛 = standar error masing-masing variabel 2. Uji F

Uji F digunakan untuk dapat mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan (bersama–sama) terhadap variabel terikat. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dinyatakan variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat (Ghozali, 2018:179). Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, begitupun sebaliknya. Berikut ini merupakan rumus uji F.

𝐹 = 𝑅

2𝐾

(1 − 𝑅2)(𝑛 − 𝐾 − 1)

Keterangan:

F : Harga F

R2 : Keofisien korelasi berganda K : Jumlah variabel bebas

(12)

N : Jumlah sampel 3. Uji Variabel Dominan

Untuk mengetahui variabel yang dominan maka dapat diketahui dari hasil analisis perbandingan koefiesien regresi masing-masing variabel penelitian, variabel yang memiliki koefisien regresi terbesar maka memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Dalam penelitian ini dihitung juga sumbangan efektif (SE) yang digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang paling dominan dalam mempengaruhi variabel terikat. Rumus untuk mencari sumbangan efektif adalah sebagai berikut.

SE = β x pearson correlation x 100%

Keterangan:

SE : Sumbangan efektif

β : Standar koefisien Betax

Gambar

Tabel 3.3 Rentang Skala

Referensi

Dokumen terkait

Walau bagaimanapun tukang sembelih boleh mendapatkan daging korban sama seperti orang lain, sama ada dari bahagian pemberian hadiah atau sedekah yang

Lebih satu pertiga dari responden yang bersetuju dengan tindakan Dato’ Seri Najib tidak menamakan beliau sebagai Perdana Menteri.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan jumlah burung yang diamati dengan menggunakan metode point count lebih banyak daripada metode line transect.. Dengan

Kedai pesisir diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan sehari-hari, karena dengan ditambahnya program SPDN maka diharapkan mampu mencapai efisiensi pengeluaran para nelayan

Beberapa pengertian E-learning yang memberikan pemahaman bahwa E-learning Ilmu pendidikan adalah: 1) E-learning sebagai Pembelajaran jarak jauh yang berarti bahwa

Menetapkan Unit Bisnis Strategis Bisnis Berdasarkan pasar Berdasarkan produk Didefinisikan STOP Dipandang Perusahaan Proses memuaskan pelanggan Proses Memproduksi barang

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang positif dari karyawan terhadap pekerjaannya bila dibandingkan dengan balas jasa yang seharusnya mereka terima yang sesuai dengan

Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang menunjukkan terdapat hubungan riwayat pekerjaan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja p embuat kasur lantai di PT Tawakal