• Tidak ada hasil yang ditemukan

Warta Thomas. Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Warta Thomas. Media Pewartaan Umat Paroki St. Thomas Kelapa Dua Depok"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2 Renungan:

MEMPERCAYAKAN DIRI?

4 Artikel:

Apakah Kita Pekerja atau Pelayan ?

5 Artikel:

KESAKSIAN MEMBANGKITKAN PANGGILAN

6 Artikel:

Mereka Yang Terpanggil: Pendamping BIA

No. 16 Th. XIII, Minggu, 25 April 2010, Hari Minggu Paskah IV

Warta Thomas

"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai

selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari

tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu."

(2)

Penanggungjawab DPP Paroki St. Thomas

Penasehat RD. Christophorus Lamen Sani

Pelaksana Tim Warta Paroki

Sirkulasi/Iklan Pieter Fernandez Tarif Iklan Iklan Mini Rp20.000 1/4 halaman Rp35.000 1/2 halaman Rp50.000 Biaya Iklan bayar di muka

Redaksi menerima sumbangan tulisan, karikatur, atau kreasi

lain. Panjang tulisan maksimal 400 katake: Warta @thomas.keuskupanbogor.or.id Website thomas.keuskupanbogor.or.id

Warta Thomas

Media Komunikasi Umat Paroki St. Thomas

Ujud Bulan April

Ujud Umum: Sadar akan besarnya jumlah perempuan dan anak-anak yang menjadi korban, semoga semua pihak bekerja sama mem-berantas perdagangan manusia dalam segala bentuknya. Ujud Misi: Semoga kaum rohani-wan, biarawan-biarawati, maupun para pemuka umat mampu mengo-barkan sikap dan semangat misioner dalam hati umat yang mereka layani.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga Hari Kebangkitan nasional (20 Mei) mengobarkan kembali nasionalisme putra-putri Ibu Pertiwi, demi ke-satuan bangsa.

MEMPERCAYAKAN DIRI?

Orang serta-merta merasa aman bila kenal siapa yang sedang dihadapi. Dan sebaliknya juga, gampang orang merasa terancam hal-hal yang tak dikenal. Injil Yoh 10:27-30 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah IV tahun C ini meng-gambarkan keakraban antara Yesus dan pengikut-pengikutnya dengan me-makai kiasan domba dan gembala. Ditawarkan dalam petikan ini analisis te-ologi mengenai hidup rohani. Orang merasa tenang di hadapan dia yang dapat membawakan hidup kekal. Tak ada kekuatan jahat apapun yang mampu men-jauhkan darinya. Kepercayaan akan Yang Mahakuasa sendiri menjadi jaminan. GEMBALA YANG BAIK

TANYA: Yoh 10 berbicara mengenai gembala yang baik dan menerapkannya kepada Yesus. Rasa-rasanya Yohanes mendapat ilham dari Perjanjian Lama? JAWAB: Benar! Perjanjian Lama acap kali menggambarkan Tuhan sebagai gembala yang menjaga domba-dombanya, Mzm 23 contoh klasik. Orang yang berada di dekatNya tak perlu merasa kekurangan apapun. Lihat juga Mzm 28:2; 77:21; 78:52; Yer 23:3; 50:19. Yehezkiel maju lebih jauh. Ia berbicara mengenai Tuhan sebagai gembala yang membela umat dari para gembala yang menya-lahgunakan kuasa, yakni para pemimpin yang hanya memperkaya diri, tidak peduli akan penderitaan rakyat dan bahkan menghisap, berlaku kejam dan membiarkan mereka kehilangan rasa aman. Lihat saja Yeh 34:1-10. Dan selan-jutnya dalam Yeh 34:11-22, Ia sendiri akan mengumpulkan mereka yang ter-cerai berai, membebat luka, memberi rasa aman. Di dalam seluruh bab itu nabi Yehezkiel mengutarakan prinsip-prinsip moral sosial dan pengaturan masyara-kat zamannya.

TANYA: Bisakah dikatakan Yoh 10 menerapkan gagasan Yehezkiel tadi bagi para murid Yesus?

JAWAB: Ya, tetapi Yohanes juga memberi arah baru. Ia tidak memperlawankan Yesus dengan gembala yang jahat, melainkan dengan "pencuri dan peram-pok" (ayat 1), dengan "orang asing" (ayat 5) dan dengan "orang upahan" (ayat 12-13). Yohanes tidak menampilkan dua tipe gembala seperti pada Yehezkiel. Hanya ada satu gembala saja, yakni Yesus sendiri. Memang ada orang-orang yang diminta mengurusi domba-domba. Ada yang sungguh baik, tapi ada yang bertindak sebagai orang upahan.

TANYA: Tolong dijelaskan lebih jauh!

JAWAB: Nabi Yehezkiel mengamati kehidupan sosial politik di Israel pada zaman pembuangan. Ia mengecam para pemimpin yang tak banyak berbuat bagi umat yang sedang kehilangan pegangan. Masalah yang dihadapi Yohanes berbeda. Banyak pengikut Yesus generasi pertama merasa kurang aman hidup di tengah-tengah masyarakat Yahudi. Terintimidasi. Dan memang ada yang meninggalkan. Tapi ada pula yang bertekun. Yohanes memakai keadaan ini

Renungan Oleh Romo Gianto

(3)

untuk menjelaskan apa itu "percaya" kepada Yesus dan bagaimana mereka bisa menghayatinya bila mereka memang memilih mau tetap bersamanya. Yohanes me-nekankan Yesus sebagai gembala yang baik untuk menunjukkan bahwa percaya kepada Yesus tidak sia-sia karena ia sendiri akan melindungi murid-muridnya den-gan mempertaruhkan hidupnya. Semacam analisis te-ologi hidup rohani. Kelanjutan dari perkara ini ada dalam penugasan Petrus agar mengurusi domba-domba dalam Yoh 21:15-19 yang dibicarakan minggu lalu.

TANYA: Lalu apa arti penegasan bahwa tak ada yang dapat merenggut domba-domba dari Yesus?

JAWAB: Di situ ada pernyataan mengenai kebenaran mengikuti dia yang mau merujukkan kemanusian kembali dengan Yang Mahakuasa, yang disebut sebagai Bapa itu. Artinya, membuat orang makin menemukan diri merasa dimiliki oleh Yang Mahakuasa dan bukan di-bawahkan kepada kuasa lain. Kiasannya, gembala yang baik berusaha membuat orang makin sadar akan hal itu. Orang upahan tidak. Pencuri dan perampok menjauhkan orang dari sana. Orang yang tak dikenal juga tidak men-imbulkan rasa percaya.

TANYA: Dalam Yoh 10:27 dibicarakan "domba-dombaku mendengarkan suaraku dan aku mengenal mereka dan mengikut aku". Pernyataan ini berbicara mengenai keadaan tertentu atau dimaksud untuk mengajak orang percaya dan mengikut Yesus.

JAWAB: Kedengarannya memang seperti pernyataan biasa. Namun di dalam kalimat itu terkandung nuansa "akan dapat mendengarkan suaraku, akan dapat mengi-kut aku". Katakan saja, di samping berbicara mengenai apa adanya juga diutarakan apa yang bakal terjadi. TANYA: Dan tentunya nuansa "harus mendengarkan..."? JAWAB: Tidak! Gagasan keharusan tidak muncul dalam kalimat aslinya. Seandainya mau disampaikan makna seperti itu, akan dipakai ungkapan yang jelas-jelas menunjuk ke sana..

TANYA: Jadi perkara mengikuti Yesus tidak bersangku-tan dengan wilayah "keharusan"?

JAWAB. Benar. Bila keharusan menjadi pokok pembi-caraan, seluruh pembicaraan mengenai gembala yang baik akan tawar.

MEMPERCAYAKAN DIRI: MASALAH BESAR BAGI ZAMAN INI

Tidak sulit menyadari bahwa dalam tahun-tahun be-lakangan ini kita sedang mengalami krisis kepercayaan dalam pelbagai lapis kehidupan di masyarakat, juga dalam kehidupan agama. Memang kepercayaan belum hilang. Kebutuhan untuk itu makin dirasakan. Sering kepercayaan diterjemahkan ke dalam tatacara pertang-gungjawaban serta birokrasi atau serangkai kesetujuan yang diandaikan bakal dihormati sebagian besar ang-gota masyarakat. Tetapi itu ini semua acap kali tidak sungguh menjamin. Orang malah merasa sering tertipu oleh ulah mereka yang mendapat kepercayaan mengu-rusi pertanggungjawaban. Ada kolusi di kalangan pe-merintahan. Peradilan kotor. Tak sedikit aparat yang kejam. Malah sekarang tak jarang orang makin merasa sulit mempercayakan diri pada kelembagaan yang dibuat untuk menjamin kepercayaan publik seperti hal-nya lembaga perwakilan sendiri. Juga kelembagaan nonpolitik seperti perkawinan, adat, dan lembaga kea-gamaan. Belakangan ini juga makin terbuka skandal di kalangan para perlayan umat.

Banyak orang merasa tidak ada pegangan yang jelas. Ada yang kembali ke cara-cara dulu yang dirasa lebih menjamin, ada yang makin jauh dari kebiasaan dan mencoba apa saja. Lambannya pembenahan aparatur negara serta perbaikan hidup di negeri ini menjadi pertanda bagi kenyataan yang diutarakan di atas: krisis kepercayaan dalam pelbagai lapis kehidupan. Apatisme mulai melumpuhkan inisiatif. Krisis kepercayaan tidak dapat dikurangi dengan jalan bersikap pasrah membuta. Mempercayakan diri baru mungkin bila dijalankan den-gan "good judgment" atau ikhtiar yang sungguh. Namun untuk itu orang butuh informasi yang sepadan. Teru-tama pada zaman kita yang sarat macam-macam infor-masi dan data yang tidak jelas juntrungnya.

Kaitan antara rasa percaya - "trust" - dan "iman" lebih termasuk bidang pastoral kehidupan beragama. Bagai-manapun juga tidak jarang kepercayaan terhadap kelembagaan (termasuk para pemimpin) disamakan dengan iman, atau di ujung lain, samasekali dipisahkan. Akan tetapi, mempercayai bertumpang tindih dengan mengimani. Iman tidak bisa berkembang sehat bila tidak disertai kepercayaan terhadap orang-orang serta kelem-bagaan yang bertanggung jawab mengusahakan hidup iman mendapat ungkapan yang cocok, baik secara doktrin maupun secara liturgi. Tetapi kepercayaan melulu malah akan membuat iman bersifat Lanjut hal 4

(4)

buta dan mengarah ke perpecahan dan akhirnya tidak ada yang betul-betul dipegang sebagai iman kecuali keyakinan-keyakinan pribadi yang diharapkan agar diikuti orang lain.

WARTA YOHANES BAGI ZAMAN SEKARANG Tersirat dalam kata-kata "domba-dombaku mendengar-kan suaraku....mengikut aku" (Yoh 10:27) suatu imbauan untuk ikut membantu agar orang dapat mengenali siapa yang diikuti itu. Istilahnya, menyediakan informasi yang dapat diterima nalar dan yang bisa membantu orang untuk percaya. Teringat Yohanes Pembaptis yang menunjukkan. memberi informasi kepada murid-muridnya, siapa Yesus itu, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumak-sud...." (Yoh 1:29-30). Kemudian ketika orang bertanya kepada Yesus sendiri di mana ia tinggal, jawabnya, "Mari ikut dan lihatlah!" (Yoh 1:38-39). Orang-orang

yang diminta mengurusi domba-domba - seperti halnya Petrus dalam Yoh 21:15-19 - menjawab kebutuhan seperti ini. Orang upahan tidak. Mereka malah men-yampaikan informasi yang palsu. Membodohi. Menye-satkan. Membiarkan orang dalam ketidaktahuan. Domba-domba akan merasa berhadapan dengan pihak -pihak yang tidak lagi dapat dikenali (Yoh 10:5) dan tak tahu bisa berbuat apa lagi. Tiada pegangan lagi. Keadaan ini mudah memburuk. Mereka akan mencari apa saja dan menjadi mangsa para "pencuri" dan para "perampok" (Yoh 10:1). Di Indonesia wacana mengenai keagamaan makin mbludag dan makin santer. Adakah yang dapat membantu memilah-milah dan memilih agar orang tidak jadi bulan-bulanan para penjaja informasi simpang siur, juga dalam bidang keagamaan? Ajakan tersirat Yohanes hari ini masih terdengar.

Salam hangat, A. Gianto

Lanjutan hal 3

Apakah Kita Pekerja atau Pelayan ?

Artikel

Pertanyaan ini ditujukan kepada mereka yang aktif atau pernah aktif atau baru berniat aktif dalam kehidupan menggereja.

Suatu hal yang menggelitik dalam diri kita adalah, sering kita melakukan suatu aktifitas kehidupan menggereja apakah sebagai pengurus lingkun-gan, wilayah, atau sebagai pengurus DPP. Dalam implementasinya sering kita menyebut diri seba-gai sebaseba-gai “Pelayan Tuhan “. Apakah Tuhan perlu pelayanan dari kita ?

Suatu yang coba kita renungkan adalah makna dari aktifitas kehiudpan menggereja yang sudah kita lakukan dapat disebut sebagai Pelayanan atau hanya sebuah pekerjaan saja ?

Mungkin beberapa refleksi ini dapat menjadikan renungan bagi kita bersama, dalam kelompok mana kita masuk didalamnya .

Bila kita melakukannya selama ada waktu luang , itu pekerjaan

Bila kita melakukannya meskipun mengganggu aktifitas kita, itulah pelayanan

Bila kita berhenti karena tidak ada yang berterima kasih kepada kita, itulah pekerjaan

Bila kita terus bekerja walaupun tidak pernah dikenal siapapun, itulah pelayanan.

Bila kita melakukannya untuk diri kita sendiri, itulah pekerjaan

Bila kita melakukannya untuk Tuhan itulah Pe-layanan

Bila kita kita merasa sudah banyak berkorban dan layak mendapat upah, itulah pekerjaan.

Bila kita merasa belum cukup melakukan apa-apa dan terus ingin melakukan lebih, itulah pelaya-nan.*)

Akhirnya kita bertanya beranikah kita melayani ? *) Diambil dari sebuah sumber

(5)

KESAKSIAN MEMBANGKITKAN PANGGILAN

Minggu Panggilan Sedunia ke 47

Hari Minggu ini, Minggu Paskah IV 25 April 2010, Gereja merayakan Hari Minggu Panggilan Se-dunia ke 47 yang juga disebut Hari Minggu Gem-bala Baik Tema Minggu Panggilan ke 47 yaitu “Kesaksian Membangkitkan Panggilan” yang sangat pas dengan tahun imam ini ( 19 Juni 2009 s/d 19 Juni 2010 )

Kalau kita mendengarkan kata “ panggilan” ber-hubungan dengan biarawan dan biarawati. Pang-gilan mampunyai makna :

1. Kitapun dipanggil untuk memperbaharui janji baptis kita dan menyadari jawaban yang telah pernah kita ucapkan dihadapanNya, yaitu hidup dalam persekutuan dengan Allah. Hal-hal penting untuk dapat masuk dalam persekutuan cinta kasihNya yaitu dengan mengikuti bimbingan Roh Kudus dan mendengarkan melaksanakan SabdaNya. Sudah sejak semula manusia diun-dang untuk tinggal dalam Allah. Sebab manusia diciptakan oleh Allah untuk hidup dalam perseku-tuan cinta kasihNya (GS 19).

2. Panggilan Tuhan bagi mereka sebagai imamat maupun hidup bakti, karena kesaksian hidup mereka membangkitkan dalam diri orang lain suatu keinginan untuk menanggapi panggilan Kristus.

Dalam perkembangan saat ini “panggilan” seba-gai seorang religius menjadi pelayan Tuhan dapat dikatakan masih sangat kurang, Perbandingan perkembangan umat dan pertambahan jumlah imam masih kurang walaupun setiap tahun ada pentahbisan, tetapi masih tidak sebanding. Ke-sempatan pada saat ini menggugah kaum muda, panggilan hidup menjadi imam atau biarawan-biarawati adalah cara atau gaya hidup bukan tujuan hidup.

Paus Benediktus XVI memberi pesan agar para Imam dan kaum religius agar mampu memberikan “Kesaksian Nyata” tentang keinda-han hidup mereka. Tanpa Kesaksian nyata mereka akan mengalami kesulitan untuk menda-patkan panggilan kaum muda sebagai generasi

penerus mereka.

Dewan Paroki Santo Thomas melalui seksi Karya Misioner mengangkat subtema “Keluarga turut mendukung panggilanku” meneruskan tema APP yang mengangkat tema keluarga. Keluarga seba-gai landasan perkembangan iman kaum muda yang berasal dari nilai keluarga kristiani. Dari keluargalah dan dukungan keluarga panggilan Tuhan menjadi imam dan hidup bakti yaitu persa-habatan dengan Yesus. Dari Dia lah para murid belajar untuk tinggal dalam persekutuan dari ko-munikasi timbal balik yang tidak pernah putus dengan Allah.

Kegiatan hari minggu panggilan di paroki Santo Thomas yang dimotori Seksi Karya Misioner mengadakan berbagai kegiatan yang bersentu-han dengan panggilan. Live in para suster dan frater sejumlah 42 bersatu dengan umat lingkun-gan untuk melakukan kesaksian hidup panggilan mereka. Mereka akan datang hari Sabtu, 24 April dan akan tinggal dilingkungan semalam ditengah umat. Hari minggu 25 April mereka akan bersama seluruh umat paroki Santo Thomas merayakan Ekaristi dan mereka akan melayani sebagai petu-gas liturgi dalam misa siang jam 08.00. Ungkapan syukur akan dilaksanakan setelah misa. Para suter dan frater ber-ramah tamah dengan segenap umat terutama kaum muda dari putra altar, legio maria, perwakilan mudika akan bertemu dan masih tetap berbagi pengalaman kesaksian hidup mereka dalam “Panggilannya” yang akan dimeriahkan penampilan kesenian dari Bina Iman Anak Paroki Santo Thomas dan kaum muda dari Paroki Santo Thomas.

Akhirnya atas nama Panitia Minggu Panggilan Sedunia ke 47 Seksi Karya Mesioner selamat merayakan “ Hari Minggu Panggilan Sedunia 2010” Tuhan memberkati.

C. Sri Astari, Panitia Hari Minggu Pang-gilan Sedunia ke 47 Paroki Santo Thomas

(6)

Mereka Yang Terpanggil: Pendamping BIA

Artikel

Amsal 29:17. "Didiklah anakmu, maka ia akan

mem-berikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu."

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi siapa saja, terutama anak-anak. Masa kanak-kanak meru-pakan masa yang sangat penting dalam pembentukan karakter mereka. Trend saat ini, para orang tua ber-lomba-lomba untuk meningkatkan pengetahuan akademis anak mereka.

Setiap malam dalam satu minggu anak kita selalu saja disibukkan dengan jadwal les. Kita terkadang lupa, bahwa mereka juga membutuhkan pendidikan rohani yang terkadang terlupakan oleh para orang tua, bahkan beberapa orangtua menganggap cukup ke Gereja saja mampu memenuhi pendidi-kan rohani mereka. apakah itu saja cukup?

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana pendidikan rohani yang baik bagi anak-anak kita? sebenarnya gereja sudah mewadahi suatu bentuk pendidikan ro-hani yang dibutuhkan bagi anak-anak. Kita mengenal-nya dengan nama Bina Iman Anak(BIA). Dalam Bina Iman Anak atau disebut sebagai BIA diajarkan pendidi-kan rohani dengan cara-cara yang menyenangpendidi-kan. Sifat pengajaran yang informal dengan materi formal membuat pengajaran di BIA menarik untuk diikuti. Anak -anak dari jenjang pra sekolah hingga sebelum mereka komuni dapat bergabung di BIA. St. Thomas sendiri memiliki BIA yang bisa menjadi salah satu cara kita untuk meningkatkan pendidikan rohani anak-anak kita. Para Pendamping BIA yang adalah sukarelawan, terdiri dari ibu rumah tanggga dan mahasiswi sebagian besar barasal dari Paroki ST.Thomas kelapa dua, ditambah 2 (dua) mahasiswi dari paroki lain. Mereka mau melaku-kan pendampingan ini karena mereka merasa terpang-gil, mereka pun mengatakan bahwa mereka sangat suka, sayang dan cinta terhadap anak-anak, lebih-lebih mereka mau peduli akan perkembangan iman anak-anak, mereka juga menambahkan, mereka melakukan pendampingan ini dengan sepenuh hati dan tanpa

paksaan atau beban. Banyak sekali suka duka yang mereka alami selama melakukan pendampingan antara lain untuk para ibu rumah tangga yang harus bangun lebih awal guna melakukan kewajiban mereka dirumah sebelum pergi ke gereja, sedangkan untuk para maha-siswa, merekapun melaksanakan tanggung jawab mereka di rumah atau bantu-bantu orang tua mereka terlebih dahulu sebelum pergi kegereja, melakukan tugas-tugas kampus mereka pada malam hari. Pada saat pendampingan tak jarang suara mereka serak dan tenggorokan mereka sakit karena harus berdongeng diten-gah-tengah riuhnya suara anak-anak, namun sekali lagi mereka menuturkan kalau mereka melaku-kannya sengan penuh suka cita.

Kita perlu menyadari bahwa tanggung-jawab utama pembinaan iman anak ada pada tangan orangtua. Maka, apa yang BIA lakukan sesungguhnya adalah ambil bagian dalam tanggung-jawab tersebut, bukan ambil alih. Oleh sebab itu, perlu kaderisasi dalam pelayanan. Komunitas pembinaan terbuka pada kemauan orang untuk terlibat dalam proses ini. BIA membuka diri bagi umat yang ingin terlibat dalam pe-layanan mendampingi anak dalam pembinaan iman. Kondisi BIA di St. Thomas Kelapa dua dapat dikatakan kurang memadai. Kelengkapan bahan-bahan penga-jaran, tempat untuk mengajar, dapat dikatakan kurang. Tetapi dengan segala keterbatasan ini, baik pendamp-ing maupun anak-anak tetap semangat untuk belajar bersama. Pertanyaannya, apa yang bisa dilakukan? Jika ditanyakan hal tersebut, maka akan terlintas dalam benak kita apa peran gereja untuk tetap membuat BIA menjadi lebih baik lagi? Atau pertanyaan besarnya, apa yang sudah kita lakukan bagi BIA untuk membuatnya lebih baik lagi?

(7)

Rekoleksi orangtua bayi calon baptis: minggu pertama dalam bulan.

Pembaptisan bayi: hari Minggu kedua dalam bulan.

Pengajaran agama dewasa untuk calon baptis: setiap Senin (malam) pk.19.00-20.30 WIB.

Legio Maria: setiap hari Sabtu, pukul 15.30—17.30

Latihan Paduan Suara Mudika: Rabu dan Jumat Pkl. 20.00—22.00 WIB.

Latihan Lektor setiap hari Jumat pukul 19.30 - 22.00 WIB di Gereja

Pertemuan Lektor bulanan diadakan pada hari minggu kedua setiap bulan pukul 10.00 - 12.00 WIB di Gereja

PDKK St. Thomas: tiap Rabu II-IV pk.19.00-22.00 WIB.

Pertemuan Lansia setiap Sabtu pertama dalam bulan Pk.09.00 pagi.

Pelayanan KPU/Santo Yusuf: hari Minggu sesudah Perayaan Ekaristi II pukul 08.00.

Informasi lain: lewat Sekretariat Paroki.

Berita Paroki

Minggu, 25 April : Pkl.10.00, Pertemuan Peserta Komuni Pertama di Gereja. Pelajaran selanjutnya

dipusat-kan di Paroki. Pukul 16.00 Pelajaran Agama untuk siswa SD, SMP dan SMA Negeri, untuk pengambilan Nilai Raport Semester terakhir.

Rabu, 28 April : Pkl.10.00, Pertemuan PDKK dengan Pembicara Bp.Andrianto Budi Arfa(dari Bogor)

Kamis, 28 April : Peringatan wajib St.Katarina dari Siena

Sabtu, 1 Mei : Hari Sabtu pertama bulan Mei. Hari Doa untuk Para Imam dan Calon Imam. Pkl.08.00:

Perte-muan Lansia.

Acara2 Rutin Paroki

Akan diadakan SEMINAR SEHARI KITAB SUCI dengan tema “Mazmur sebagai Ungkapan Doa Syu-kur kepada Tuhan” akan dilakasanakan pada hari, minggu, 16 Mei 2010. Pkl.09.30-14.00 tempat Aula Gereja. Pembicara Romo DR Deshi Ramadhani SJ. Biaya Rp.25.000. Mohon Ketua Lingkungan men-girimkan wakil minimal 3 Orang. Pendaftaran Setiap Hari Minggu sesudah misa 1 dan 2.

Pengumuman

26 April 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah Kis. 11:1-18; Mzm. 2:2-3; 43:3,4; Yoh. 10:1-10 27 April 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah Kis. 11: 19-26; Mzm. 87:13,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30 28 April 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah Kis. 12:24 - 13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50 29 April 2010 : Pw S. Katarina dr Siena

Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20; atau dr RUybs 30 April 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah

Kis. 13:26-33; Mzm. 2:67,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6 1 Mei 2010 : Hari Biasa Pekan IV Paskah Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,23ab,3cd-4; Yoh. 14:7-14 2 Mei 2010 : HARI MINGGU PASKAH V

Kis. 14:21b-27; Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab; Why. 21:1-5a; Yoh. 13:31-33a,34-35

Bacaan Harian

Pengumuman pertama

Antonius Catur Nugroho dari lingkungan Nicolas dengan Odilia Dikaresti Widianhar Christiani dari

Ling-kungan St.Yustinus.

Pengumuman kedua

Fransiskus Heru Baktiono dengan Vincentcia Viviwati, keduanya dari Lingkungan St.Yakobus.

Perkawinan

Bagi umat yang mengetahui adanya halangan-halangan atas rencana pernikahan tersebut, wajib memberitahu-kan kepada Pastor Paroki.

(8)

Petugas Liturgi

Paroki St.Thomas Stasi BMR Sabtu, 24/04/2010 Minggu, 25/04/2010 Minggu, 25/04/2010

18.00 06.00 08.00 18.00 07.00

Koor Carolus Ratu Malaikat Yakobus PS.IKKSU Bunda Pencipta Penyambut Jemaat Ursulla Lucia Antonius Yulius Keluarga Kudus

Bunga Antonius

Kolekte Minggu Lalu

Kolekte : Rp. 14.702.600,-

Terima kasih atas karya serta amal bakti Bapak/Ibu, Tuhan memberkati. Rekening Paroki:

BCA Cab. Cimanggis No.166.2497171 a.n. Christopharus Lamen Sani atau Ibu Rosari Ginting

SEKOLAH PONDOK INDAH DON BOSCO PENDIDIKAN BERBASIS ENTERPRENEURSHIP

KB-TK TERATAI DON BOSCO SD MELATI DON BOSCO SMP SERUNI DON BOSCO SMA SERUNI DON BOSCO JL.DUTA INDAH PONDOK INDAH

JAKARTA SELATAN TELP.021.7660717-98526502

WWW.DONBOSCO-PI.COM

MENERIMA SISWA BARU TAHUN AJARAN 2010-2011 PENDAFTARAN SUDAH DIBUKA

Hasil Pengumpulan Dana Kotak P 3 G

Tgl 18 April 2010 s/ Rp. 3.944.000,-

s/d tgl. 18 April 2010 s/ Rp.18.875.000,- + USD 50,-

Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu. Tuhan memberkati

Kepada Bapak / Ibu yang berminat untuk berpartisipasi melalui donasi kavling tanah gereja Stasi Bunda Maria Ratu, dapat melakukannya melalui masing - masing ketua lingkungan atau memasukkannya

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana merupakan perbuatan yang sebelumnya telah di ataur oleh hukum sebagai perbuatan yang dilarang untuk dilakukannya dan adapula perbuatan yang diharuskan

penempatan barang tidak ada yang menggangu jalannya aktivitas atau proses kerja Masih terdapat barang-barang yang ditaruh dilorong-lorong jalan 0 Mengganggu

a. SAVE : Digunakan untuk menambahkan data calon karyawan dan menyimpan data calon karyawan. UPDATE: Digunakan untuk mengubah data calon karyawan dan menyimpan kembali data

Puji syukur kepada Allah SWT atas hidayah dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Festival Palang Pintu sebagai atraksi Wisata Budaya di Kawasan Kemang, dapat disimpulkan

Dampak Adopsi Teknologi Usahatani Konservasi terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani Lahan Kering Rincian jumlah dan jenis konsumsi kalori rumahtangga adopter

Penelitian pengembangan instrumen integrated assessment antara keterampilan proses sains dan penguasaan konsep IPA berusaha memberikan kontribusi dalam bentuk

Sedangkan berdasarkan Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak