LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN ITS 2015
PELATIHAN APLIKASI METODE JARING LEPAS DASAR MODEL
CIDAUN DALAM INTENSIFIKASI BUDIDAYA Euchema cottonii
(Studi Kasus: Desa Palasa, Kecamatan Talango–Pulau Poteran
Sumenep)
Tim Pengabdi:
Dr. techn. Endry Nugroho Prasetyo, MT (Biologi/FMIPA) Maharani Pertiwi K., S.Si., M.Si. (Biologi/FMIPA) Kristanti Indah Purwani S.Si., M.Si (Biologi/FMIPA) Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si (Biologi/FMIPA) Wirdhatul Muslihatin, S. Si., M. Si (Biologi/FMIPA)
RINGKASAN
Sustainable Island Development Initiative (SIDI) didirikan pada tanggal 10 November 2012 yang ditandai dengan perjanjian kerjasama antara ITS, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bupati Berau (Kalimantan Timur) dan Wismar University of Applied Sciences (Jerman). Melalui SIDI, ITS telah diberi mandat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk "mengadopsi" dua pulau, yaitu Pulau Poteran (Kabupaten Sumenep) dan Pulau Maratua (Kabupaten Berau). Di Pulau Poteran, beberapa kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, ekonomi, dan pelestarian lingkungan yang masih alami. Pulau Poteran merupakan salah satu pulau penghasil rumput laut Euchema cottonii dengan jumlah produksi yang mencapai 7.508,195 ton pada tahun 2003. Kondisi lingkungan perairan yang masih bersih dan bebas dari polutan industri merupakan faktor yang mendukung budidaya E. cottonii. Kendati demikian, Pulau Poteran, khususnya Desa Talango memiliki perairan yang dinamis, dasar berkarang atau berlumpur dan berombak sehingga dibutuhkan suatu metode intensifikasi yang tepat untuk budidaya E. cottonii agar produksi rumput laut dapat terus meningkat. Metode yang akan dikenalkan kepada nelayan rumput laut adalah metode jaring lepas dasar model cidaun, model ini menggunakan jaring kantong yang berguna untuk melindungi thallus agar tidak hanyut terbawa ombak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melatih nelayan rumput laut dalam aplikasi metode jaring lepas dasar, sehingga diharapkan dapat meningkatan produksi rumput laut dan mendorong kemajuan ekonomi nelayan.
Kata kunci: rumput laut, Euchema cottonii, metode jaring lepas dasar, model cidaun, intensifikasi
Summary
Sustainable Island Development Initiative (SIDI) was established since 10 November 2012, which was marked by a cooperation agreement between ITS, Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, a District (East Kalimantan) and Wismar University of Applied Sciences (Germany). Through SIDI, ITS has been mandated by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries to "adopt" two islands, namely Poteran island (Sumenep) and Maratua island (Berau Regency). On Poteran island, some of the activities undertaken to improve the self-reliance in food, economic, and preservation of the natural environment. Poteran Island is one of Euchema cottonii seaweed producers with total production reaching 7508.195 tons in 2003. Waters as a a factor that supports the cultivation of E. cottonii are still clean and free of industrial pollutants. Nevertheless, Poteran Island, especially the Village Talango have a dynamic water, with rocky or muddy and choppy so it takes an intensification method appropriate for the cultivation of E. cottonii seaweed so that production can continue to increase. The method will be introduced to seaweed is a method of net bottom method off Cidaun basic models, this model uses a handy mesh pockets to protect thallus that are not carried away by the waves. The goal of this community are to train fishermen of seaweed in the application method of the net off the base, which is expected to increase production of seaweed and encourage economic progress fishermen.
Keywords: seaweed, Eucheuma cottonii, off net bottom method, Cidaun models, intensification
Prakata
Puji syukur dipajatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat dan hidayah-Nya sehingga tim pengabdian kepada masyarakat dapat menyelesaikan laporan akhir pengabdian kepada masyarakat dengan judul “PELATIHAN APLIKASI METODE JARING LEPAS DASAR MODEL CIDAUN DALAM INTENSIFIKASI BUDIDAYA Euchema cottonii (Studi Kasus: Desa Palasa, Kecamatan Talango–Pulau Poteran Sumenep (Sumenep)”
Pada ksempatan ini tim pengabdi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang telah mendanai pengabdian ini, tanpa bantuan sumber dana ini sangat sulit bagi kami untuk dapat menyelenggarakan kegiatan pengabdian.
Tim pengabdi telah berusaha untuk menyempurnakan tulisan ini, namun sebagai manusia kamu pun menyadari akan keterbatasan maupun kehilafan dan kesalahan yang tanpa kamis adari. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan laporan kemajuan ini akan sangat dinantikan.
Surabaya, 30 Nopember 2015 Tim Pengabdi
Daftar Isi Halaman Halaman Pengesahan 2 Ringkasan 3 Summary 4 Prakata 5 Daftar Isi 6 Daftar Gambar 7 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiata yang Diharapkan 1.4 Target Luaran
8 9 9 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 11
BAB III. STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN 13
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA 17
BAB V. KESIMPULAN SEMENTARA 20
BAB VI. RENCANA SELANJUTNYA 21
DAFTAR PUSTAKA 22
Daftar Gambar
Halaman Gambar 1. Lokasi Pulau Poteran di Kabupaten Sumenep (tanda panah) 11 Gambar 2. Penampakan metode lepas jaring dasar model Cidaun 15 Gambar 3. Diskusi antara ITS, DKP, Universitas Wiraraja dan Nelayan 17
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sustainable Island Development Initiative (SIDI) didirikan pada tanggal 10 November 2012 yang ditandai dengan perjanjian kerjasama antara ITS, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bupati Berau (Kalimantan Timur) dan Wismar University of Applied Sciences (Jerman). Melalui SIDI, ITS telah diberi mandat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk "mengadopsi" dua pulau, yaitu Pulau Poteran (Kabupaten Sumenep) dan Pulau Maratua (Kabupaten Berau). Di Pulau Poteran, beberapa kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan, ekonomi, dan pelestarian lingkungan yang masih alami. Kegiatan yang dilakukan merujuk pada upaya mengatasi permasalahan masyarakat Pulau Poteran, salah satunya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas budidaya rumput laut sebagai produk terbesar di Pulau Poteran.
Pulau Poteran merupakan salah satu gugusan Pulau di Kabupaten Sumenep. Pulau ini memiliki satu kecamatan, yakni kecamatan Talango yang terdiri atas delapan desa. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumenep 2011–231, Kecamatan Talango diarahkan pada pengembangan budidaya perikanan air laut dan budidaya rumput laut. Hal ini didasarkan dari kondisi eksistingnya yang menunjukkan adanya potensi perikanan tangkap, penangkapan ikan laut, budidaya rumput laut, ikan karang dan mangrove (Romadhon, 2008).
Salah satu komoditas laut yang unggul dari Pulau Poteran adalah rumput laut yang terdiri dari jenis Euchema spinosum dan Euchema cottonii dengan jumlah produksi yang mencapai 7.508,195 ton pada tahun 2003 (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2003). Keberhasilan dari budidaya rumput laut ini dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, baik secara fisika, kimia, maupun biologi. Pemilihan lokasi dan metode yang digunakan juga menentukan keberhasilan dalam budidaya. Tim pengabdi telah melakukan beberapa survei di lapangan, hasilnya menunjukkan bahwa pada tahun 2003-2014 telah terjadi penurunan produksi rumput laut di Pulau Poteran, khususnya di Desa Talango. Penurunan hasil produksi tersebut salah satunya disebabkan oleh kondisi perairan di Desa Talango
yang mengalami kenaikan gelombang dan ombak. Perubahan kondisi lingkungan ini menyebabkan rumput laut yang dibudidayakan menggunakan metode jangkar dan metode apung lepas dan terhanyut ombak.
Metode jaring lepas dasar model cidaun merupakan metode budidaya rumput laut yang menggunakan jaring kantong untuk melindungi rumput laut agar tidak rontok dan terbawa arus yang besar. Selain itu, kondisi dasar perairan di Desa Talango yang terdiri dari karang dan lumpur sangat sesuai untuk diterapkannya metode cidaun (Ariyanto, 2005). Metode ini telah diuji dibeberapa lokasi yang memiliki ombak besar, antara lain Cianjur (Jawa Barat), selat Takak Alu-alu Karimun Jawa-Jepara (Susanto, 2005) dan Bantarpanjang (Pulau Nusakambangan) (Soenardjo, 2011), serta Brebes (Jawa Tengah) (Insan dkk, 2013).
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Intensifikasi budidaya rumput laut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem budidaya dengan modifikasi jaring. Modifikasi sistem jaring ditentukan berdasarkan survei yang telah dilakukan terhadap kondisi perairan di Desa Talango, yaitu perairan dinamis, dengan ombak dan gelombang besar, serta dasar perairan yang berkarang atau berlumpur. Strategi kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu: (1) Musyawarah antara nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep dan dosen (tim pengabdi); (2) Pembentukan panitia pengelola dari pihak nelayan; (3) Pelatihan aplikasi metode jaring dasar model cideun; (4) Pendampingan nelayan; (5) Evaluasi program.
1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Tujuan dari program ini adalah memperkenalkan dan melatih disertai praktik langsung aplikasi metode jaring lepas dasar model cidaun dalam budidaya rumput laut untuk mengatasi kondisi perairan di desa Talango.
Manfaat yang diharapkan dari program ini adalah menambah pengetahuan nelayan terhadap metode untuk intensifikasi budidaya rumput laut sebagai upaya meningkatkan produksinya. Selain itu, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat pesisir pantai sehingga perekonomian masyarakat tersebut dapat berkembang.
Dampak kegiatan yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya animo dan pemahaman masyarakat terhadap intensifikasi budidaya E.cottonii, serta membuka lapangan pekerjaan baru.
1.4 Target Luaran
Target luaran dari pengembangan masyarakat ini adalah (1) nelayan mendapatkan metode budidaya rumput laut yang tepat sesuai dengan kondisi perairan; (2) Publikasi nasional dalam aspek pengetahuan dan teknologi intensifikasi rumput laut.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran umum masyarakat dan kondisi geografis Pulau Poteran.
Pulau Poteran terletak di sebelah tenggara Pulau Madura. Luas P. Poteran mencapai 49,8 km2 (Bappeda Kab. Sumenep, 2011) yang masuk ke dalam wilayah administrasi Kecamata Talango dan terdiri dari 8 desa. Pulau Poteran termasuk Pulau yang bertopografi landai dengan tingkat kemiringan rata–rata kurang dari 30% dan berada pada ketinggian di bawah 500 m dpl sehingga masuk dalam kategori dataran rendah (Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, 2014).
Gambar 1. Lokasi Pulau Poteran di Kabupaten Sumenep (tanda panah)
Masyarakat P. Poteran bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, peternak, perdagangan dan jasa. Nelayan pembudidaya rumput laut banyak ditemui di wilayah pesisir, dengan jenis rumput laut Euchema cottonii (Anonim, 2014).
2.2 Komoditas Rumput Laut di Pulau Poteran
Jenis komoditas yang ada di Pulau Poteran diantaranya adalah rumput laut (57.056, 51 ton/tahun), ikan (1.178,84 ton/tahun), dan ikan kering (235,68 ton/tahun) (Wawancara, 2013). Rumput laut merupakan komoditas tertinggi di Pulau Poteran, hal ini sebanding dengan luas wilayah pesisir di Pulau Poteran yang berpotensi untuk dijadikan tempat budidaya rumput laut (Romadhon, 2008).
akan di kerinkan atau dijual dalam keadaan basah kepada pengepul. Sistem distribusi adalah dari petani, diserahkan ke pengepul dan terakhir dikumpulkan ke KML (Kelola Mina Laut). Terdapat sistem tengkulak dalam penjaualan rumput laut, yaitu petani diikat dengan uang pinjaman untuk memulai budidaya, namun hasilnya harus dijual ke pemberi pinjaman (pengepul/KML). Terdapat dua jenis produk rumput laut yang dijual, yaitu rumput laut dijual basah (dijadikan bibit lagi) dan rumput laut dijual kering (dijemur terlebih dahulu).
2.3 Metode Lepas Dasar Jaring Model Cideun
Model Cidaun, merupakan teknik budidaya rumput laut yang digunakan khusus untuk perairan berombak besar. Budidaya model Cidaun menggunakan jaring kantong untuk melindungi rumput laut agar tidak rontok dan terbawa arus yang besar. Model ini pertama kali digunakan di Cidaun, Cianjur-Jawa Barat pada tahun 2002. Hasil dari pecobaan ini berat basah dari rumput laut sepuluh kali dari berat awal bibit setelah 30-45 hari. Metode ini telah diuji dibeberapa lokasi yang memiliki ombak besar, antara lain Cianjur (Jawa Barat), selat Takak Alu-alu Karimun Jawa-Jepara (Susanto, 2005) dan Bantarpanjang (Pulau Nusakambangan) (Soenardjo, 2011), serta Brebes (Jawa Tengah) (Insan dkk, 2013).
Keuntungan dari modifikasi metode lepas dasar jaring adalah bibit tidak akan mudah hilang terbawa arus dan ombak; baik untuk perairan yang berdasar pasir, lumpu, dan karang; serta tidak mudah dimakan ikan dan herbivora. Budidaya rumput laut dengan sistem ini dapat lebih efektif dan efisien. Penggunaan sistem jaring akan menekan kegagalan dalam budidaya rumput laut yang penyebabnya adalah masalah hama dan penyakit, sehingga menimbulkan kerusakan dan kematian tanaman (Insan dkk, 2013).
Modifikasi sistem jaring pada budidaya E. cottonii membuat ruang pertumbuhan dan sinar matahari yang diperoleh tanaman akan berbeda. Ruang tumbuh yang luas memberikan penyerapan cahaya matahari dan zat hara lebih banyak, sehingga proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik dan pertumbuhan E. cottonii mejadi optimal (Rahayu dkk, 2001).
BAB III. STRATEGI, RENCANA KEGIATAN, DAN KEBERLANJUTAN
3.1 Strategi
Budidaya rumput laut berpeluang untuk dikembangkan di perairan Pulau Poteran, mengingat kualitas air, dan kondisi lingkungan yang mendukung pertubuhan rumput laut. Usaha budidaya secara intensif akan memerikan prospek cerah. Intensifikasi tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi budidaya rumput laut, diantaranya faktor fisika dan biologi, serta pemilihan metode atau teknik budidaya yang digunakan. Berdasarkan ini, maka perlu dilakukan pelatihan kepada nelayan rumput laut metode budidaya yang sesuai untuk kondisi perairan di Pulau Poteran, khususnya di Desa Palasa.
Program ini disusun untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan nelaya rumput laut di Desa Palasa. Dalam program ini, dosen dan mahasiswa selaku tim pengabdi; dan warga sebagai penerima. Proses yang terjadi adalah transfer ilmu dan pengetahuan antara fasilitator dan masyarakat setempat. Kegiatan–kegiatan yang disusun antara lain:
a. Musyawarah antara nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep dan dosen (tim pengabdi)
Untuk mewujudkan tujuan pertama dalam program ini, yaitu melatih para nelayan rumput laut dalam aplikasi metode lepas dasar model Cidaun, maka akan dilakukan pendekatan, diskusi, dan musyawarah dengan nelayan. Inti dari musyawarah tersebut adalah untuk membantu masalah nelayan rumput laut, yaitu menurunnya produksi rumput laut ketika ombak dan arus laut besar.
Diskusi lain yang akan dilakukan adalah mengenai teknis pembuatan sarana dan prasarana budidaya. Selain itu transfer ilmu tentang pengolahan rumput laut terhadap masyarakat di Pulau Poteran.
Hal tersebut dilakukan agar membiasakan warga untuk bermsuyawarah dan menjalankan transfer ilmu dari tim pengabdi dengan nelayan rumput laut begitu pula sebaliknya. Selain itu musyawarah dilakukan untuk menghindari
b. Pembentukan panitia pengelola dari pihak nelayan
Pembentukan suatu panitia kecil untuk mengelola dan mengkoordinasi nelayan rumput laut dalam program ini. Panitia bertugas mengumpulkan 40 nelayan rumput laut dan mengkoordinasikan pelatihan kepada nelayan tersebut. c. Pelatihan aplikasi metode jaring dasar model cideun
Pelatihan dan penyuluhan materi meliputi a. Teknik intensifikasi budidaya rumput laut
b. Praktik langsung di lapangan cara dan metode budidaya jaring lepas dasar dengan model Cidaun. Masing-masing nelayan akan diberikan bahan dan materi untuk budidaya dengan metode ini, sehingga diharapkan nelayan akan mampu mengaplikasikan metode ini secara mandiri.
Kegiatan ini akan menyertakan pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten Sumenep. Diskusi yang dilakukan secara dua arah, yakni sharing atau tukar pikiran dengan nelayan, Dinas terkait dan tim pengabdi. d. Pendampingan nelayan
Pendampingan nelayan akan dilakukan selama 2 kali, yaitu pada saat rumput laut berumur 30 hari dan pada saat berumur 60 hari (panen). Pendampingan perlu dilakukan agar nelayan rumput laut dapat memahami metode yang dilatihkan.
e. Evaluasi program
Evaluasi program dilakukan sebelum kegiatan, selama dan setelah kegiatan. Evaluasi meliputi kuisioner dan wawancara untuk mengetahui animo dan kemampuan nelayan dalam intensifikasi budidaya rumput laut melalui aplikasi jaring lepas dasar model cideun.
3.2 Rencana Kegiatan
a. Pelatihan direncakanan di Desa Palasa, Kecamatan Talango, Pulau Poteran-Sumenep, pada bulan Juli-Oktober 2015. Pemilihan waktu tersebut sesuai dengan pertimbangan bahwa pada musim timur (Juli-Agustus) kondisi cuaca diperkirakan buruk, dengan ombak besar dan badai. Pada kondisi tersebut, biasanya para nelayan tidak melakukan budidaya, sehingga pada saat itulah, metode cidaun tepat diaplikasikan. Lokasi pelatihan berada di rumah nelayan yang dekat dengan lokasi perairan, sehingga kegiatan praktik dapat
berlangsung dengan baik. Nelayan akan dikenalkan pembuatan jaring lepas dasar seperti pada Gambar 2.
Permukaan perairan 20 cm 30 cm ±10 m ±1 5 m ±42 m 1 m Pelampung jaring Pemberat Pelampung utama Tali rentang Jaring (kantong) Dasar perairan
Gambar 2. Penampakan metode lepas jaring dasar model Cidaun
Pemberdayaan / Pengembangan Masyarakat (Community Development) dalam budidaya rumput laut. Nelayan akan diberikan bahan dan materi untuk pelatihan, sehingga diharapkan memunculkan animo nelayan dalam meningkatkan kegiatan budidaya rumput laut. Pada saat musim angin, pada umumnya nelayan akan berhenti melakukan budidaya, dan memilih menjadi pekerja di luar Pulau. Adanya metode baru yang dikenalkan diharapkan mampu membuka lapangan kerja bagi nelayan dan tetap membudidayakan rumput laut di musim angin dan badai. Pendampingan akan dilakukan pasca pelatihan danketika masa panen berlangsung, yaitu pada hari ke-30 dan 60. Pendampingan dilakukan agar nelayan dapat mendiskusikan dan tim pengabdi dapat membantu permasalahan nelayan yang terjadi di lapangan.
b. Pemberdayaan / Pengembangan Masyarakat (Community Development) dalam Pembuatan Karaginan.
Bahan yang digunakan pada pembuatan karaginan adalah Euchema cottonii, solvent (NaOH), aquadest, pengendap (Iso Propil Alkohol dan Etanol),pemutih (H
2O2) dan HCl. Alat yang digunakan dalam pembuatan
Pembuatan Karaginan. Rumput laut (Euchema cottoni) direndam dalam air tawar selama 12 – 24 jam, kemudian dibilas dan ditiriskan. Rumput laut (Euchema cottoni) direndam kembali dalam air kapur selama ± 2 – 3 jam. Rumput laut (Euchema cottoni) dicuci kembali dan dibilas menggunakan air sampai bersih. Euchema cottoni dikeringkan dalam oven suhu 80oC selama 4 jam. Euchema cottoni diblender menjadi butiran kecil dan dilakukan pengayakan. Euchema cottoni yang diekstraksi lolos saringan 90 mesh. Timbang Euchema cottoni 200 gr, masukkan dalam ekstraktor, Mengekstraksi pada suhu 90 – 95 oC menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi tertentu selama 2 jam. dengan perbandingan pelarut dan bahan baku 20 ml : 1 gr. Hasilnya disaring dan filtratnya ditambahkan HCl hingga pH–nya netral (pH 7). Proses pemutihan (bleaching) bila diperlukan. Filtrat yang pH–nya sudah netral ditambahkan pengendap dengan perbandingan tertentu dan diaduk.
Kegiatan akan dilaksanakan mulai bulan Maret–Desember 2014 di Pulau Poteran–Madura.
3.3 Keberlanjutan
Tercapainya target program pengabdian masyarakat ini belum dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan program dalam kerangka yang lebih luas. Pada program jangka panjang yang dirancang oleh tim ini, diterapkan model tindak lanjut yang berkesinambungan. Setelah program ini akan dilanjutkan dengan Penelitian terkait penyakit yang menyerang rumput laut dan mengancam penurunan produksi. Fokus kegiatan masih berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir Pulau Poteran. Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi PKM–P mahasiswa dengan judul: Isolasi dan karakterisasi penyakit ice-ice pada rumput laut, serta upaya penanngulannganya.
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA
4.1 Pelaksanaan pengabdian
1. Musyawarah antara nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep dan dosen (tim pengabdi)
Musyawarah antara nelayan, DKP dan tim pengabdi dilakukan pada tanggal 17 Juli 2015, dengan hasil:
i. Sosialisasi tim pengabdi untuk melatih para nelayan rumput laut dalam aplikasi metode lepas dasar model Cidaun, sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan nelayan rumput laut, yaitu menurunnya produksi rumput laut ketika ombak dan arus laut besar.
ii. Nelayan dan DKP akan berkoordinasi dan membantu dalam persiapan pembuatan sarana dan prasarana budidaya.
iii. Diskusi mengenai pengolahan rumput laut oleh masyarakat di Pulau Poteran.
Gambar 3. Diskusi antara ITS, DKP, Universitas Wiraraja dan Nelayan 2. Pembentukan panitia pengelola dari pihak nelayan dan DKP
Penyusunan panitia kecil untuk mengelola dan mengkoordinasi nelayan rumput, dengan ketua kelompok Bapak Rusdi. Ketua kelompok selanjutnya membentuk tim persiapan dan menyusun pembagain tugas kelompok. Tugas kelompok meliputi:
3. Pelatihan aplikasi metode jaring dasar model cideun i. Penyampaian materi pelatihan
ii. Praktek pembuatan jaring lepas dasar model Cidaun iii. Diskusi
Gambar 4. Pelatihan kepada nelayan rumput laut 4. Pendampingan nelayan
Pendampingan nelayan dilakukan pada saat rumput laut berumur 60 hari (panen). Pendampingan meliputi diskusi dan Tanya jawab dengan nelayan mengenai pelatihan yang diberikan.
5. Evaluasi program
Evaluasi program dilakukan sebelum kegiatan, selama dan setelah kegiatan. Evaluasi meliputi kuisioner dan wawancara untuk mengetahui animo dan kemampuan nelayan dalam intensifikasi budidaya rumput laut melalui aplikasi jaring lepas dasar model cideun.
4.2 Hasil pengabdian dan luaran yang telah diperoleh
Hasil pengabdian berupa pelatihan soft skill dan hard skill kepada nelayan di Desa Palasa-Sumenep untuk mengatasi kondisi perairan yang labil dan berombak. Untuk menunjang informasi dan metode yang diberikan kepada nelayan, maka mahasiswa Biologi akan melakukan penelitian berkaitan dengan efeisiensi dan
efektivitas kedalaman jaring Cidaun terhadap hasil produksi E. cottonii. Luaran yang diperoleh dalam pengabdian masyarakat ini berupa:
i. Tugas akhir mahasiswa dalam bentuk penelitian
ii. Metode budidaya untuk wilayah Desa Palasa-Sumenep. 4.3 Kendala yang dihadapi dan solusinya
Kendala yang dihadapi dalam Pengabdian Masyarakat ini adalah kebiasaan nelayan dalam budidaya rumput laut adalah meninggalkan saja rumput laut ketika selesai ditanam di laut tanpa memeriksa atau melihat perkembangan dan baru dilihat ketika mendekati masa panen.
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, maka solusi yang diterapkan oleh tim pengabdi adalah berkoordinasi dengan DKP untuk melakukan pembinaan dan pendampingan nelayan, agar mau melihat perkembangan budidaya secara rutin.
4.3 Analisis capaian luaran terhadap target luaran\
Analisi capaian kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa (1) nelayan memahami dan dapat mengaplikasikan metode jaring lepas dasar model cidaun dalam budidaya rumput laut, sesuai kondisi perairan Desa Palasa. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa paada bulan Juli-Nopember, ombak di perairan Palasa dalam kondisi yang besar dan berangin kuat. Sehingga, aplikasi model Cidaun terbukti efektif dalam usaha intensifikasi produksi runput laut.
Hasil pengabdian telah diseminarkan dalam Konferensi Internasional, sehingga melebihi target luaran, yaitu Publikasi nasional dalam aspek pengetahuan dan teknologi intensifikasi rumput laut.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dalam pengabdian masyarakat ini adalah nelayan Desa Palasa-Sumenep berantusias dan meneima metode Jaring Lepas Dasar Model Cidaun sebagai salah satu metode yang dapat diterapkan di Perairan Desa Palasa yang memiliki ombak tinggi dan besar. DKP, Universitas Wiraraja, dan ITS telah menjalin koordinasi dan kerjasama untuk membimbing masyarakat pesisir Pulau Poteran dalam budidaya agar produksi rumput laut E. cottonii meningkat.
Saran dalam pengabdian masyarakt ini adalah agar tim pengabdi mendapatkan bantuan dari Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan pendampingan kepada nelayan secara kontinyu. Pendampingan nelayan diperlukan untuk mengkontrol dan mengawasi nelayan dalam usaha intensifikasi rumput laut.
BAB VI. RENCANA SELANJUTNYA
Rencana selanjutnya dalam pengabdian masyarakat ini adalah Pengarahan dan sosialisasi teknologi pengolahan pascapanen rumput laut, meliputi:
1. Pelatihan pembuatan pengeringan rumput laut.
2. Pemberdayaan / Pengembangan Masyarakat (Community Development) dalam Pembuatan Karaginan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Identifikasi PPK. Diakses pada http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-Pulau/index.php/public_c/Pulau_info/369. pada 13 Maret 2014, pukul 12.00 WIB.
Ariyanto. 2005. Survei dan Analisa Rumput Laut (Euchema cottonii). PT. Dwijaya Abadi Surya Pratama Internasional, Semarang.
Insan, A.I., Widyartini, D.S., dan Sarwanto. 2013. Posisi tanam rumput laut dengan modifikasi sistem jaring terhadap pertumbuhan dan produksi Euchema cottonii di perairan Pantura Brebes. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 11 (1): 125-133.
Rahayu, E. Y. dan Sutisna, M. 2001. Laju perutmbuhan, biomassa, dan kandungan karagenan rumput laut Kappalycus alvarezii (Doty) yang ditanam dengan variasi bagian talus dan jarak tanam yang berbeda di PErairan Pantai Sayang Heulang Pameungpeuk, garut. Majalah Ilmiah UNSOED, 27: 1-11.
Romadhon. 2008. Kajian Indeks Kepekaan Lingkungan dalam Penyusunan Arahan Pengembangan Pulau Kecil di Kabupaten Sumenep (Studi Kasus Pulau Sapudi, Poteran dan Giliyang). Embryo, 5(1): 1-13.
Soenardjo, N. 2011. Aplikasi Budidaya Rumput Laut Euchema cottonii (Weber van Bosse) dengan metode Jaring Lepas Dasar (Net Bag) model Cidaun. Buletin OSeanografi Marina, 1: 36-44.
Lampiran 1
Biodata Tim Peneliti 1. Ketua
a. Nama Lengkap : Dr. techn. Endry Nugroho Prasetyo, MT b. Jenis Kelamin : Laki–Laki
c. NIP : 197310142000121001
d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/III/b e. Jabatan Struktural : Penata Muda
f. Bidang Keahlian : Bioteknologi g. Fakultas/Jurusan : FMIPA–ITS/Biologi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
i. Alamat Rumah dan No Telp.: Wisma Menanggal 3/14 Suarabaya (60234) tlp:082141129126 j. Riwayat Penelitian :
1. Research scientist at TU Graz Austria for developing green catalyst to reduce cigarette smoke toxicants in collaboration with British American Tobacco (BAT), Southampton UK (2010–2013)
2. Postdoc at TU Graz Austria for enzymatic bleaching of cotton EU project (2009–2012). 3. Junior researcher at TU Graz Austria for developing tailor–made biocatalysts for
renewable polymers in European Union Biorenew Project (2007–2010). k. Riwayat Pengabdian :
1. Saptarini, D. and Nugroho Prasetyo, E. Guiding Report of making Soft Candy (Dodol) from Green Algae (Euchema spinosum) in Mlandingan Village, Situbondo District, East Java, Indonesia, LPM ITS (2003).
2. Diseminasi peningkatan nilai ekonomis rumput laut melalui teknologi tepat guna dan diversifikasi pascapanen: (Studi Kasus: Desa Palasa, Kecamatan Talango–Pulau Poteran Sumenep), LPPM ITS. 2014
3. Pelatihan budidaya rumput laut dan diversifikasinya di Pulau Raas, Kabupaten Sumene, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), 2014.
l. Publikasi Ilmiah :
1. Nugroho Prasetyo E, Nyanhongo GS, Rodríguez RD, Guebitz GM. Laccase–cellobiose dehydrogenase catalyzed detoxification of phenolic rich oliveprocessing residues. (2014) International Journal of Environmental Science and Technology. Accepted.
2. Nugroho Prasetyo E.,Knes O, Nyanhongo G.S., Guebitz G.M. Developing SyrinOX total antioxidant capacity assay for measuring antioxidants in humans. International Journal of Experimental pathology.(2013), 94, 25–33.
3. Nyanhongo GS, Rodríguez RD, Nugroho Prasetyo E,Caparrós C, Ribeiro, C, Sencadas, V, Lanceros–Mendez S, HerreroAcero E, Guebitz GM. Bioactive albumin functionalized polylactic acid membranes for improved biocompatibility. Reactive and Functional Polymers. (2013) 73(10):1399–1404.
4. Nyanhongo G.S., Nugroho Prasetyo E.,Sygmund, C, Ludwig, R, Guebitz G.M. An antioxidant regenerating sistem for continuous quenching of free radicals inchronic wounds. European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics, (2013) 83(3): 396– 404.
5. Quaranta M, Nugroho Prasetyo E., Koren K, Murkovic M, Klimant, I, Nyanhongo G.S., Guebitz G.M. Enzyme–based online monitoring and measurementof antioxidant activity using an optical oxygen sensorcoupled to an HPLC sistem. Analytical and Bioanalytical Chemistry. (2013) 405(7):2371–2377.
6. Nugroho Prasetyo E., Kudanga T., Fischer R.,Eichinger R., Nyanhongo G.S., Guebitz G.M. Enzymatic synthesis of lignin–siloxane hybrid functional polymers (2012) Biotechnology Journal. 7(2):284–92.
cellulase substrate accessibility (2012) Biocatalysis and Biotransformation. 30( 1): 27– 37.
8. Nyanhongo GS, Nugroho Prasetyo E, Herrero Acero E, Guebitz GM. Engineering strategies for succesful development of functional polymers using oxidative enzymes. Chemical Engineering and Technology (2012)35(8):1359–1372.
9. Nugroho Prasetyo E., Wonisch W, Nyanhongo G.S., Guebitz G.M. A unique two way approach for the validation of total antioxidant capacity of serum samples (2012) European Journal of Clinical Investigation. 42(4):432–8.
10. Silva C, Matamá T, Kim S.Y, Padrão J, Nugroho Prasetyo E, Kudanga T, Nyanhongo G.S, Guebitz G.S, Casal M, Cavaco–Paulo A. Antimicrobial and antioxidant linen via laccase–assisted grafting (2011) Reactive and Functional Polymers, 71( 7), 713–720. 11. Nugroho Prasetyo, E., Kudanga, T., Steiner, W., Murkovic, M., Nyanhongo, G.S.,
Guebitz, G.M. Enzymatically enriching naringenin with hydroxylated and/or methoxylatedphenolics compounds (2011) Process Biochemistry, 46(4):1019–1024 12. Nugroho Prasetyo, E., Kudanga, T., Steiner, W., Murkovic, M., Nyanhongo,
G.S.,Guebitz, G.M. Laccase–generated tetramethoxyazobismethylenequinone (TMAMQ) as a tool for antioxidant activity measurement (2010) Food Chemistry. 118: 437–444.
13. Nugroho Prasetyo, E., Kudanga T, J. Rencoret, Gutiérrez, A, del Río, J., Santos, J.I., Nieto, L., Jiménez–Barbero, J., Martínez, A.T., Li, J., Gellerstedt, G., Lepifre, S., Silva, C., Kim, S.Y., Cavaco–Paulo, A., Klausen, B.S., Lutnaes, B.F., Nyanhongo, G.S., Guebitz, G.M. Polymerisation of lignosulfonates by the laccase–HBT (1– hydroxybenzotriazole) sistem improves dispersibility (2010) Bioresource Technology.101(14):5054–5062.
14. Nugroho Prasetyo, E., Kudanga, T., Steiner, W., Murkovic, M., Nyanhongo, G.S., Guebitz, G.M. Cellular and plasma antioxidant activity assay using tetramethoxyAzobismethylene Quinone (TMAMQ) (2010) Free Radical Biology & Medicine.49(7):1205–1211.
15. Kudanga,T., Nugroho Prasetyo, E.,Sipilä, J., Nyanhongo, G.S., Guebitz G.M.Chemo– enzymatic functionalisation of lignocellulose materials using oxiranes (2010) Process Biochemistry. 45(9):1557–1562.
16. Nyanhongo, G. S., Nugroho Prasetyo, E., Kudanga, T., Guebitz, G.M. Mechanistic insights into laccase mediated functionalization of lignocellulose material. Biotechnology and Genetic engineering reviews (2010) 27:305–330.
17. Kudanga,T., Nugroho Prasetyo, E.,Sipilä, J., Nyanhongo, G.S., Guebitz G.M. Reactivity of long chain alkylamines to lignin moieties: Implications on hydrophobicity of lignocellulose materials (2010) Journal of Biotechnology. 149(1–2): 81–87.
18. Kudanga, T., Nugroho Prasetyo, E., Weber, H, Heathcote, C., Jury, S., Widsten, P., Kandelbauer, A., Sipila, J., Nyanhongo, G. S., Guebitz, G.M. Laccase catalyzed coupling of fluorophenols to lignin increases wood surface hydrophobicity (2010) Bioresource Technology. 101(8):2793–2799.
m. Paten : Lemmouchi Y, Nyanhongo GS, Nugroho Prasetyo E, Guebitz G (2012) Enzymes in Smoking Article Filters. British American Tobacco UA Disclosure #795, P10011711.
2. Anggota 2
Nama : Maharani Pertiwi Koentjoro, S.Si., M.Biotech. Afiliasi
: Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi; Jurusan Biologi;
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - ITS Telp./Faks./HP : 031-5963857 / +6285 6450 96 888
Alamat e-mail : maharanipertiwi@yahoo.com
S1 Biologi, ITS, Indonesia (2001-2005) Research &
Project Experience
: Keratinase from Microbes. 2012-now
Studies on Cucumber green mottle mosaic virus (CGMMV) and Ribosomal Intergenic Spacer Analysis (RISA) from Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). 2011-2012
Cell Culture and Fluorescence Microscop. 2011-2012 Studies on Liquid fertilizer from Bacteria. 2009 – 2010 Studies on Mercury Resistant Bacteria. 2008 – 2009
Studies on Biodegradable plastic from Zea mays stem; Efferscent tablet from Sea Cucumbers. 2007 – 2008
Publikasi : Joko, T., Koentjoro, M.P., Somowiyarjo, S., Rohman, M.S., Liana, A. and Ogawa, N. 2012. Response of rhizobacterial communities in watermelon to infection with Cucumber green mottle mosaic virus as revealed by cultivation–dependent RISA. Phytopathology and Plant Protection. Publisher http://dx.doi.org/10.1080/03235408.2012.707526.
Shovitri, M., Zulaikha, E., and Pertiwi, M. 2010. The use of mercury resistant bacteria isolated from Kali Mas River Surabaya as bioremediation agent. Berkala Penelitian HAYATI, Edisi Khusus : No.4F, 12–16p.
Shovitri, M., Zulaikha, E., and Pertiwi, M. 2010. Reduction of Toxic Mecuric Ion by Isolated Bacteria from The Mas River Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Biologi VIII: Inovasi Bioproduk dalam Pembangunan Berkelanjutan, Biologi ITS, FMIPA–ITS Surabaya.
Achievements : The Third Winner Outstanding Students In Faculty of Mathematic And
Natural Sciences, Institut Teknologi Sepuluh Noepmeber, Surabaya, Indonesia (2007)
The best graduation student at Biotechnology Study Program (Cum Laude Praises) for with Grade Potential Academic (GPA): 3.91 out of 4.00 (cum laude praises (2012)
3. Anggota 2
1 Nama Lengkap Kristanti Indah Purwani , S.Si, M.Si L/P
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural Dosen Jurusan Biologi 4 NIP/NIK/Identitas Lain 19730407 199802 2 001
5 NIDN 0007047307
6 Tempat Dan Tanggal Lahir Surabaya, 7 April 1973
7 Alamat Rumah Manukan Lor IV- I / 5 Surabaya 8 No. tlp/Fax/ HP 031-7403119 / 085231162302
9 Alamat Kantor Jurusan Biologi FMIPA ITS Keputih Sukolilo Surabya
10 No. tlp/Fax/ HP 031-5963857
11 Alamat e-mail kristanti@bio.its.ac.id
12 Lulusan Yang Telah Dihasilkan S1= 50 Orang
13 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Biologi Umum 2. Taksonomi Tumbuhan 3. Biologi Mangrove 4. Algologi 5. Mikoriza B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2
Bidang Ilmu Biologi Medis Fisiologi Tumbuhan
Tahun Masuk-Lulus 1992-1997 2000-2003
Judul Skripsi/Tesis/Desartasi Eksplorasi Bacillus sp. Yang Berpotensi sebagai Insektisida bagi larva Nyamuk Culex fatigans
Pertumbuhan jagung di lahan salin yang tercemar merkuri
C. Pelatihan / kursus
Tahun Jenis Kursus Penyelenggara
2008 Worshop Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
P3AI ITS 2010 One Day Seminar: Updating on Regulatory Issues of
Precursor Products for Laboratory Applications
PT Merck Tbk
2010 Pelatihan Manajemen Lingkungan Perkotaan Pusat Studi pemukiman , Prasarana & Lingkungan Hidup (PPLH) LPPM -ITS
D. Seminar / Lokakarya ( data 5 tahun terakhir)
Tahun Jenis Seminar Partisipasi Penyelenggara
2006 Seminar Nasional Biodiversitas
“Peranan Biodiversitas dalam Menunjang Kesejahteraan Manusia.”
Pemakalah Jurusan Biologi UNAIR
2006 Seminar Nasional Biologi 6
” Tumbuhan dan Peradaban Manusia”
Pemakalah Prodi Biologi ITS 2009 Seminar Nasional Biologi 7
” Biokonservasi dari Aspek Ekologi, Tehnik, Sosial dan Ekonomi Untuk Menanggulangi Bencana Alam”
Pemakalah Prodi Biologi ITS
2010 Seminar Nasional 4 Tahun Lumpur Sidoarjo Peserta LPPM ITS 2010 Seminar Nasional Peran Pendidikan Sains
dan Teknologi Sebagai Wahana Penguatan Modal Sosial di Era Global Jur. Biologi Pemakalah
Pemakalah UPT Sos Hum ITS
2012 International Biology Conference
The effectivity of Micorhiza against Fusarium withered disease in tomato (Lycopersicon esculentum Mill.) Fortuna variety
Pemakalah BIologi FMIPA ITS
2014 International Biology Conference
Potensi Ekstrak Daun Juwet (Syzygium cumini) sebagai Insektisida Nabati terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Pemakalah BIologi FMIPA ITS
PENELITIAN
Tahun Judul Partisipasi Sumber Dana
2007 Kajian Aspek Biologi dan kemampuan Fitosanitasi Makroalga Eucheuma sp. Dalam Limbah
Akuakultur untuk Diterapkan Pada Sistem Biofilter Terpadu
Ketua Peneliti Muda
2009 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikoriza Arbuscular (CMA) Pada Lahan Kering Untuk Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Buah di Jawa Timur
Ketua Strategi Nasional
2012 Uji Toksisitas dan Skrining ekstrak daun Bintaro, Daun Tancang, dan Daun Ketapang sebagai
Anggota BOPTN ITS Penelitian Lab.
Fungisida Nabati Pengendali Jamur patogen Phytoptora capsici pada tanaman Cabe
Botani 2013 Eksplorasi Tanaman di Kampus ITS Surabaya
sebagai Bioinsektisida Nabati
Ketua BOPTN ITS Penelitian lab . Botani PENGABDIAN MASYARAKAT
Tahun Judul Partisipasi
2006 Diklat Guru Mata Pelajaran Biologi bagi Guru Madrasah Aliyah (MTs) di Jawa Timur
Pengajar 2008 Pelatihan Teknik Budidaya Kultur Jaringan Tumbuhan se- Jawa
Timur
Pengajar 2009 Tutorial Di Universitas Terbuka UPBJJ- Surabaya Program PGSD Pengajar/ Tutor
Tim Pengawas UNAS- SMA Anggota
2010 Pelatihan Praktikum dan Aplikasinya bagi SMA Negeri 1 Babat Jawa Timur Pemateri
Pengajar 2013 IPTEKS untuk masyarakat : Training Surveior Biologi dalam
Menganalisis Dampak Pembangunan terhadap Kelestarian Lingkungan
Anggota
2014 Pelatihan pembuatan produk laboratorium Biosains Tumbuhan Jurusan Biologi ITS bagi siswa SMK
Anggota PUBLIKASI
Tahun Judul Makalah Jurnal Penerbit
2005 Keanekaragaman Vegetasi Pantai di Kawasan Pantai Timur Keputih Surabaya
Teknoling Puslit KLH LPPM ITS
2010 Isolasi Mikoriza Vesikular Arbuskular pada lahan Kering di Jawa Timur
Berkala Penelitian Hayati
PBI cabang Jatim 2013 Bioassays of Glomus fasciculatum Against
Pathogenic Fungi Sclerotium rolfsii In Glycine max L. Merril. var. Argomulyo
Journal of Agriculture and Food technology
www.textroad.com
2014 Bintaro (Cerbera odollam ) Leaf Extract As a Potential Biological Pest Control
toward Spodopteralitura F. Mortality
Journal of
Environmental and Biological Science
www.textroad.com
4. Anggota 3
a.Nama : Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si b. Jenis kelamin : Perempuan
c.Tempat/tgl lahir : Surabaya/ 30 November 1980
d. Agama : Islam
e.NIP : 19801130 2005 01 2001
f. Jabatan fungsional : Asisten Ahli g. Pangkat/ golongan : Penata Muda/ IIIb h. Bidang keahlian : Kultur in vitro Tumbuhan i. Fakultas/ Jurusan : FMIPA / Biologi
j. Laboratorium : Laboratorium Biosains dan Teknologi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA ITS
k. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya l. Alamat Kantor : Program Studi Biologi FMIPA ITS
Kampus ITS Sukolilo 60111
m. Telp/ fax kantor : (031) 5963857/ (031)5963857 n. Alamat rumah : jl. Sidotopo IV/ 196 Surabaya 60152
o. Hp : 081328011522
Tinggi as keilmuan 1. UGM Biolog i 1999-2004 S.Si Biokimia Tumbuhan
Profil Senyawa Aktif Ekstrak Etanol dan Ekstrak Metanol Daun Sirih (Piper betle L.) Penghambat Pertumbuhan Candida albicans dan Aspergillus fumigatus FNCC 6120 2. ITB STIH 2007-2010 M.Si Bioteknologi dan Fisiologi Tumbuhan
Evaluasi Penggunaan Promoter CaMV35S dan EF1 alfa Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Transformasi Genetika Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Pelatihan yang pernah diikuti :
No Nama Pelatihan Tahun
1. Ketrampilan Mengajar untuk Dosen Baru (P3AI ITS Surabaya) 2005
2. Pelatihan Penulisan Jurnal Internasional (Surabaya) 2005
3. Lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi (Surabaya) 2005
4. Lokakarya, Seminar Nasional Dan Kongres Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia (Bandung)
2005 5. National Workshop on Emergency Preparedness for Environmental/ Industrial Disaster
(Puslit Bencana ITS Surabaya)
2006 6. Technical Course on Identification of Filamentous Microbe (Actinomycetes and Fungi)
Using Genetic Analysis (Puspitek Serpong Tangerang)
2007 7. Workshop Perancangan Pembelajaran Berbasis e-Learning (Share ITS) (P3AI ITS
Surabaya)
2011 8. Workshop on Biosafety Principles and Practises (Unair Surabaya) 2011 9. Pelatihan Pembuatan/ Pengemasan Pupuk Mikorhiza (Universitas Brawijaya Malang) 2012 Penelitian :
No Tahun Penelitian Sumber Dana Besar Dana
1. 2006 Studi Potensi Asosiasi Mikorhiza arbuscula dan Moringa oleifera di Tanah Bekas Pembuangan PT.Sier Surabaya Jawa Timur Sebagai Usaha Reboisasi
KLH-ITS Rp. 10.000.000,-
2. 2007 Kajian Pertumbuhan dan Kandungan Asam Amino Prolin Vigna radiata Wilezeck Sebagai Usaha Pemilihan Varietas Tahan Kekeringan
LITMUD Rp. 10.000.000,-
3. 2009 Aplikasi Bioteknologi Cendawan Mikorhiza Arbuscula (CMA) Pada Lahan Kering untuk Pengembangan Potensi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Buah di Jawa Timur
STRAGNAS Rp. 95.000.000,-
4. 2011 Pengaruh NAA dan BAP Terhadap Induksi PLB (Protocorm Like Bodies) Anggrek Dendrobium capra pada Berbagai Konsentrasi
PUM ITS Rp. 20.000.000,-
5. 2012 Uji Toksisitas dan Skrining Kimia Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera manghas), Daun Tancang (Bruguiera gymnorrhiza) dan Daun Ketapang (Terminalia catappa) Sebagai Fungisida Nabati Pengendali Jamur Patogen Phytopthora capsici pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens Longa.)
DIPA ITS 2012
Rp. 21.000.000,-
6. 2013 Eksplorasi tanaman di Kampus ITS sebagai Bahan Pestisida nabati
BOPTN ITS 2013 Penelitian Laboratorium
Rp. 40.000.000,-
Salinitas 2013 Penelitian Dosen Pemula Publikasi :
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor Nama Jurnal 1. 2007 Pemanfaatan Sludge Industri
Sebagai Alternatif Media Tanam Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) yang Berasosiasi Dengan Mikorhiza Arbuskula Laporan Dipublikasikan
Vol 8, No. 1 Juni 2007 (Hal : 13-18)
Jurnal PURIFIKASI Teknik Lingkungan ITS Surabaya
Terakreditasi Nasional ISSN No: 1411-3456 2. 2010 Isolasi Mikorhiza Arbuscular di
Daerah Kering Jawa Timur
No. 4A 2010 Jurnal Hayati (edisi khusus)
5. Anggota 4
a. Nama Lengkap : Wirdhatul Muslihatin, S. Si., M. Si b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 19840620 201212 2 004
d. NIDN : 0720068404
e. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten ahli/ Penata muda Tk 1/ IIIb f. Bidang Keahlian : Fisiologi tumbuhan dan sel
g. Alamat Rumah : Wonorejo selatan VI/ 6 Surabaya,
h. No tlp : 0818585391
i . Email : w_muslih@bio.its.ac.id
j. Riwayat pendidikan
No. Jenjang Universitas Kota tahun Judul skripsi/ tesis
1. S1 ITS Surabaya 2006 Effect of Lead(Pb) Against PigmentsEucheuma cottonii
2. S2 IPB Bogor 2009 Growth and Performance of Plantlets of Sago (Metroxylon sagu Rottb.) on Medium with Different Sources of Carbohydrate and Different Levels of Light Intensity.
k. Riwayat penelitian
No Tahun Penelitian Dana Partisipasi
1 2013 Induksi Pembungaan Melalui Panjang Hari Penyinaran dan Peningkatan Kualitas Hasil Panen Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) : Kualitas teh rosella (produksi teh racik)
Hibah bersaing (Universitas Muhammadiyah Surabaya) Ketua Peneliti
2 2012 Induksi Pembungaan Melalui Panjang Hari Penyinaran dan Peningkatan Kualitas Hasil Panen Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) : Pertumbuhan dan produksi senyawa metabolit sekunder Hibah bersaing (Universitas Muhammadiyah Surabaya) Ketua Peneliti l. Publikasi No. Publikasi
1. Muslihatin W, Daesusi R. 2014. Influence of Photoperiod on The Relative Growth Rate of
Hibiscus sabdariffa L . IPTEK, The Journal for Technology and Science, 25 (1): 18-22 *
2. Muslihatin W dan Daesusi R. 2012. Pengaruh Panjang Hari Penyinaran Terhadap Pertumbuhan
Dan Pembungaan Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.). Prosiding Seminar Nasional Sains IV; Bogor, 10 November 2012
3. Sumaryono, Muslihatin W, and Ratnadewi D. 2012. “Effect of carbohydrate source on growth and performance of In Vitro sago palm (Metroxylon sagu Rottb.) plantlets”. HAYATI Journal of Biosciences, 19(4): 88-92