4.1 Jenis/Design Penelitian
Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai
hubungan antara variabel-variabel dengan fenomena yang diteliti. Metode penelitian didalam penelitian ini adalah kausal, yaitu disini peneliti berusaha untuk mengetahui adanya hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti. Disain kausal ini adalah untuk mengetahui hubungan antar 5 variabel
independent dan 1 variabel dependent yang diteliti yaitu seberapa jauh
keterkaitan hubungan 5 variabel tersebut.
Unit analisis yang diteliti adalah industri, dimana peneliti berusaha meneliti beberapa perusahaan yang masuk kedalam Indeks Kompas 100 selama tahun 2010 – 2014.
4.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal-hal tersebut. Didalam penelitian ini,variabel penelitiannya adalah profitabilitas, growth opportunity, struktur modal, inflasi dan kurs yang
bertindak sebagai variabel independen, nilai perusahaan sebagai variabel dependen.
4.3 Definisi Operasional Variabel
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independent, dan variabel
dependent.Variabel independent dalam penelitian ini terdapat 5 variabel, yaitu
profitabilitas, growth opportunity, struktur modal, inflasi dan kurs. Dalam pengukuran variabel profitabilitas dan growth opportunity, data yang digunakan adalah data yang berasal laporan keuangan publikasi yang berada di Bursa Efek Indonesia audited selama kurun waktu 2010 – 2014. Berdasarkan data tersebut maka diambil pos-pos yang kemudian akan dimasukkan kedalam persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya sehingga didapatkan sebuah nilai perhitungan dari profitabilitas, growth opportunity dan struktur modal.
1) Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan profit (keuntungan) pada tingkat penjualan, aset, dan modal tertentu. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (ROE) = Laba setelah Pajak Total Modal
2) Growth Opportunity
Growth Opportunity adalah peluang pertumbuhan suatu
perusahaan di masa depan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
𝑀𝑇𝐵𝐸 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
3) Struktur Modal.
Struktur modal adalah kombinasi spesifik antara ekuitas dan hutang jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasinya. Pengukuran variabel nilai perusahaan adalah dengan menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan publikasi yang berada di Bursa Efek Indonesia audited selama kurun waktu 2010 – 2014. Berdasarkan data tersebut maka diambil pos-pos yang kemudian akan dimasukkan kedalam persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga didapatkan sebuah nilai perhitungan dari struktur modal. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :
𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
4. Inflasi
Pengertian umum inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi data berasal dari Bank Indonesia yang mana data tersebut berupa data bulanan. Data inflasi
tersebut merupakan inflasi yang bersifat year on year (YOY). Untuk mecegah terjadi bias, maka data bulanan tersebut diolah dengan menggunakan teknik moving average setiap bulannya dan nanti pada akhir tahun akan dirata-rata untuk mendapatkan besarnya nilai rata-rata inflasi pada tahun yang bersangkutan.
5. Kurs
Kurs (exchange rate) adalah hjumlah mata uang tertentu yang dapat ditukarkan terhadap satu unit mata uang lain. Untuk data nilai tukar diambil dari data kurs tukar antara USD dengan Rupiah yang berasal dari data harian kurs jual dan kurs beli dari Bank Indonesia. Kurs jual dan kurs beli tersebut diambil rata-rata sehingga didapatkan kurs tengah pada hari tersebut. Selanjunya kurs tengah tersebut diolah dengan menggunakan teknik moving average selama satu bulan untuk didapatkan kurs rata-rata pada bulan tersebut, yang selanjutnya akan dirata dengan kurs rata-rata bulan lain dalam setahun, sehingga didapatkan kurs rata-rata-rata-rata pada tahun tersebut.
6. Nilai Perusahaan
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan terkait dengan harga sahamnya. Harga saham yang tinggi membuat nilai perushaan juga tinggi dan meningkatkan
kepercayaan pasar tidak hanya kepada kinerja perusahaan saat ini tetapi juga dimasa yang akan datang.
Pengukuran variabel nilai perusahaan adalah dengan menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan publikasi yang berada di Bursa Efek Indonesia audited selama kurun waktu 2010 – 2014. Berdasarkan data tersebut maka diambil pos-pos yang kemudian akan dimasukkan kedalam persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga didapatkan sebuah nilai perhitungan dari nilai perusahaan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛 𝑄 = (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 + 𝐷𝑒𝑏𝑡)
(𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 + 𝐷𝑒𝑏𝑡)
4.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian yang digunakan dalam adalah perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu :
1) Perusahaan yang selalu masuk kedalam Indeks Kompas 100 tahun 2010 - 2014.
2) Perusahaan yang selalu mengeluakan Laporan Keuangan Audited tahun 2010 – 2014.
Berdasarkan persyaratan yang dikemukakan di atas serta berdasar kebutuhan data pengolahan statistik, maka jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 36 perusahaan.
4.5 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dan bersumber dari PT Bursa Efek Indonesia, seperti laporan laba rugi dan neraca perusahaan, serta data yang bersumber Bank Indonesia berupa data inflasi dan kurs, dimana kurs yang dipakai adalah nilai tukar antara Rupiah dengan US Dollar.
Data sekunder tersebut kemudian digunakan oleh penulis untuk kemudian diproses lebih lanjut dandianalisasehingga menghasilkan kesimpulan atas fenomena yang diteliti oleh penulis. Selain itu dalam proses penelitian ini penulis juga melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori yang relevan dan menunjang bagi penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam angka ataupun data lain yang dapat diukur. Data kuantitatif yang digunakan penulis adalah laporan laba rugi, neraca keuangan perusahaan, inflasi dan kurs serta data lain yang berhubungan dengan data yang akan diteliti oleh penulis.
4.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, data yang digunakan adalah yang berupa data sekunder, yaitu penulis mendapatkan dari berbagai sumber referensi sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan, seperti laporan neraca dan laba rugi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, kurs nilai tukardan inflasi yang diperoleh dari Bank Indonesia serta beberapa sumber lain yang digunakan sebagai pendukung. Selain itu demi menunjang penulisan ini penulis juga melakukan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku atau literatur atau jurnal yang berhubungan dengan topik yang akan penulis teliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data teoritis yang kuat dan menyeluruh tentang tata perhitungan cara penilaian perusahaan.
4.7 Teknik Analisis Data
Dalam mengolah data yang didapat, teknik analisis yang digunakan adalah analisa deskriptif, yaitu bertujuan untuk menyajikan model terbaik yang menggambarkan keterkaitan antar variabel. Dalam metode ini, data dianalisis untuk memperoleh hubungan antara variabel-variabel yang ada di perusahaan yang termasuk dalam indeks 100 selama tahun 2010 –2014. Sehingga diperoleh gambaran singkat mengenai objek yang akan diteliti. Dalam melakukan analisa data ini, peneliti menggunakan software SPSS seri 20.
4.7.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dimaksudkan untuk memperoleh estimasi yang tepat atau mendekati dalam mengestimasi parameter, atau agar dapat menaksir regresi populasi PRF (Population Regression
Function) atas dasar fungsi regresi sampel SRF (Sample Regression Function) seakurat mungkin.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi dikatakan baik apabila distribusinya normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikasnsi pada One Sample Kolmogorov
Smirnov Test. Bila Nilai signifikansi Asymp. Sig. (2 Tailed) lebih
besar dari alpha 0,05, maka distribusi data tersebut adalah normal. 2) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas berarti adanya hubungan yang pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah terdapat hubungan variabel yang sempurna diantara variabel independent atau semua variabel dari model regresi. Secara sederhana untuk menguji adanya multikolinearitas didalam model regresi adalahdengan melihat VIF (Variance Inflation Factor) yang
terdapat pada hasil outputnya, dimana nilai VIF yang lebih besar dari 10 mengindikasikan adanya gejala multikolinearitas.
3) Uji Heteroskedasitas
Heteroskedasitas adalah suatu keadaan dimana masing-masing kesalahan atau residu yang mempunyai varian yang berbeda dan dimaksudkan untuk menguji apakah varian dari kesalahan penggangu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Menurut Ghozali, uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat persamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Model regresi yang baik adalah jika tidak terdapat heteroskedastisitas. Apabila sebaran titik data menyebar dan tidak membetuk suatu pola tertentu maka tidak ada heteroskedasitas.
4) Uji Autorelasi
Uji korelasi bertujian untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode sebelumnya atau t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama yang lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakanuntuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi antara lain adalah salah satunya adalah dengan Uji Durbin Watson.
(1) Uji Durbin Watson (DW Test)
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada vaiabel lagi diantara variabel
independent. Suatu keputusan ada atau tidaknya autokorelasi
bila menggunakan DW Test adalah : Ho : tidak ada auto korelasi (r = 0) Ha : ada autokorelasi ( r ≠ 0)
Tabel 4.1
Dasar Pengambilan Keputusan Durbin Watson
Hipotesis Nol Jika Keputusam
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada autokorelasi positif dl ≤ d ≤ du 0 < d < dl Tolak Ho Tidak ada keputusan
Tidak ada korelasi negatif 4 – dl < d < 4 Tolak Ho
Tidak ada korelasi negatif 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada keputusan
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif du < d < 4 – du Terima Ho Sumber : Ghozali (2011)
4.7.2 Uji Hipotesis
Terdapat dua pengujian hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaituu uji T dan uji F.
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap varibel dependen.
F =R2 (N − m − 1) m(1 − R2)
Keterangan : n = Jumlah subjek
m = Jumlah variabel prediktor
Ho : β1 = β2 = … 0 , maka tidak ada pengaruh antara variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Ho : β1 ≠ β1 ≠ … 0 , maka ada pengaruh antara variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan adalah : (1) Dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel.
Apabila Fhitung> Ftabel, maka ada pengaruh antara variabel X
secara bersama-sama terhadap variabel Y. (Ho ditolak dan Ha diterima).
Apabila Fhitung ≤ Ftabel, maka tidak ada pengaruh antara variabel
X secara bersama-sama terhadap variabel Y. (Ho diterima dan Ha ditolak)
(2) Dengan menggunakan angka probabilitas.
Apabila angka probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila angka probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Uji T atau Uji Parsial
Menurut Ghozali (2011), Uji T pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independent secara individual atau parsial terhadap variabel dependent.
t =r √n − 2 √1 − r2
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sample (n – 2 = derajat kebebasan) Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh X1 terhadap Y)
Ha : β1 ≠ 0 (ada pengaruh X1 terhadap Y)
Dasar pengambilan keputusan adalah : (1) Dengan membandingkan thitung dan ttabel.
Apabila thitung> ttabel, maka ada pengaruh antara variabel X
dengan variabel Y. (Ho ditolak dan Ha diterima).
Apabila thitung< ttabel, maka tidak ada pengaruh antara variabel X
dengan variabel Y. (Ho diterima dan Ha ditolak) (2) Dengan menggunakan angka signifikansi.
Apabila angka signifikansi < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Apabila angka signifikansi > 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
4.7.3 Analisa Regresi Berganda
Regresi adalah alat untuk menganalisa hubungan yang digunakan untuk memperkirakan nilai satu variabel dalam hubungannya dengan variabel lain melalui persamaan garis regresi. Regresi ini dapat berbentuk linear dan non linear. Regresi linear dapat berupa linear sederhana yang melibatkan dua variabel dan regresi linear berganda melibatkan lebih dari dua variabel.
Jenis teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hubungan harus sesuai dengan jenis data atau variabel berdasar skala pengukurannya. Karena dalam penelitian ini melibatkan lebih dari dua variabel penelitian sehingga teknik yang digunakan adalah analisa regresi berganda. Dimana dalam usaha untuk mengetahui pengaruh adalah dengan menggunakan analisa regresi. Selain itu berdasarkan konsep statistika dalam analisa regresi regresi, variabel independent adalah fix, karena digunakan untuk mengukur respon terhadap variabel
dependentyangrandom.
Regersi linier berganda adalah regresi dimana sebuah variabel terikat (Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (X).
Secara umum persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang telah dipaparkan sebelumnya adalah :
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Dimana : X1 : Profitabilitas X2 : Growth Opportunit X3 : Inflasi X4 : Kurs X5 : Struktur Modal Y1 : Nilai Perusahaan b1,b2,b3,b4,b5 : koefisien X1, X2, X3, X4, X5
e : Residu (standar error)
Dalam menggunakan analisa regresi ini terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi sehingga persamaan regresi yang digunakan akan valid sehingga menghasilkan analisa yang akurat. Penggunaan asumsi ini merupakan konsekuensi dari penggunaan metode Original
Least Square (OSL) dalam menghitung persamaan regresi. Beberapa
asumsi tersebut meliputi asumsi antara lain :
1) Nilai rata-rata kesalahan adalah nol (0), atau E(ui/Xi) = 0
2) Homoskedastisitas yang artinya adalah variance kesalahan sama untuk setiap periode dan dinyatakan dalam bentuk matematis Var (ui/Xi) = σ2
3) Tidak ada autokorelasi antar kesalahan (antara ui dan uj tidak ada korelasi) atau secara matematis dapat ditulis sebagai Cov (ui,uj/Xi,Xj) = 0