• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Komunikasi. Komunikasi Verbal dan Komunikasi nonverbal. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Komunikasi. Komunikasi Verbal dan Komunikasi nonverbal. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Teori Komunikasi

Komunikasi Verbal dan Komunikasi nonVerbal

Martina Shalaty Putri, M.Si.

10

Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising dan Marketing Communication

(2)

Apa itu komunikasi verbal dan komunikasi non

verbal?

(3)
(4)

Perbedaan Komunikasi Verbal

dan non verbal

• Komunikasi verbal dan non verbal merupakan

komunikasi yang digunakan secara

bersama-sama tidak dapat dipisahkan.

(5)

Menurut Don Stacks dankk

• Kesengajaan pesan (the intentionality of the

message),

• Tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan

(the degree of symbolism in the act or

message),

• Pemrosesan mekanisme (processing

mechanism).

(6)

Menurut Malando dan Barker

1. Struktur >< Nonstruktur

2. Linguistik >< Nonlinguistik

3. Sinambung (continuous) >< Tidak Sinambung (discontinuous)

4. Dipelajari ><Didapat secara Ilmiah

5. Pemrosesan dalam Bagian Otak sebelah Kiri >< Pemrosesan

dalam Bagian Otak sebelah Kanan

(7)

Menurut Samovar, Porter dan Jain

a. Banyak perilaku nonverbal yang diatur oleh dorongan-dorongan biologik.

Sebaliknya komunikasi verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dibuat oleh manusia, seperti sintaks dan tata bahasa.

b. Banyak komunikasi nonverbal serta lambang-lambangnya yang bermakna

universal. Sedangkan komunikasi verbal lebih banyak yang bersifat spesifik bagi kebudayaan tertentu.

c. Dalam komunikasi nonverbal bisa dilakukan beberapa tindakan sekaligus

dalam suatu waktu tertentu, sementara komunikasi verbal terikat pada urutan waktu.

d. Komunikasi nonverbal dipelajari sejak usia sangat dini. Sedangkan

penggunaan lambang berupa kata sebagai alat komunikasi membutuhkan masa sosialisasi sampai pada tingkat tertentu.

e. Komunikasi nonverbal lebih dapat memberi dampak emosional dibanding

(8)

Apa itu

komunikasi non

verbal????

(9)

Fungsi Komunikasi Nonverbal

Meskipun komunikasi nonverbal disajikan dengan

fungsi yang sama secara umum sebagai komunikasi

verbal, tetapi komunikasi nonverbal memiliki fungsi

yang lebih spesifik (Burgoon, Buller, & Woodall, 1996;

Burgoon & Hoobler, 2002). yaitu :

• Pengendalian kesan

• Membentuk & menegaskan hubungan

• Menyusun percakapan

• Mempengaruhi

(10)

Pengendalian Pesan

Komunikasi nonverbal dibentuk sebagian besar dari

oranglain, dimaksudkan bahwa kita mendapatkan

respon dan membentuk kesan dari hasil komunikasi

yang sudah berlangsung dari mereka. Yang diamati

berdasarkan ukuran tubuh seseorang, warna kulit,

pakaian, ekspresi senyum, mengendalikan kontak

mata. Dari semua itu kita bisa menilai siapa lawan

bicara kita, dan apa yang lawan bicara kita suka.

(11)

Membentuk dan Menegaskan

Hubungan

Banyak dari hubungan yang terjalin, hidup

didalam konteks komunikasi nonverbal.

Bergandengan tangan, melihat dengan penuh

arti dengan mata. Bahkan dalam cara

berpakaian berpengaruh dengan kedekatan

komunikasi dalam hubungan interpesonal

masing-masing dari kita. Kita juga

menggunakan signals komunikasi nonverbal

dalam mendominasi hubungan dan status.

(12)

Menyusun Percakapan

Ketika kita ada didalam sebuah perbincangan

atau percakapan, kita akan memberikan dan

menerima, mengatur sinyal ketika kita siap

berbicara, mendengar, berkomentar pada apa

yang dikomunikasi pembicara.

(13)

Mempengaruhi

Kita dapat mempengaruhi orang lain dengan

apa yang kita katakan, kita juga dapat

mempengaruhi orang lain dengan isyarat atau

tanda dari komunikasi nonverbal.

(14)

Mengekspresikan Emosi

Meskipun emosi sering diungkapkan secara

lisan, ekspersi nonverbal adalah sebuah bagian

yang baik dari pengalaman secara emosional.

Terutama melalui ekspresi wajah yang

diungkapkan dari tingkat kebahagiaan,

kesedihan, kecemasan. Orang-orang sering

menggunakan pesan komunikasi nonverbal

untuk mengkomunikasi pesan yang kurang

menyenangkan atau mungkin tidak mendapat

kenyamanan dalam bentuk kata-kata.

(15)

Channel Komunikasi NonVerbal

• Body communication

• Facial communication

• Eye communication

• Touch communication

• Paralanguage and silence

• Spatial messages

• Artifactual communication

• Temporal communication

(16)

Body Communication

• Body Gestures = Gerakan tubuh atau kebiasaan gerak

yang sering terjadi ketika kita mengungkapkan

sesuatu melalui gerakan tubuh, tangan/kaki, ekspresi

wajah, gerakan mata.

• Body Apperance = Komunikasi yang terjadi melalui

penilaian orang lain terhadap bentuk tubuh fisik

secara umum dari tinggi dan berat, kulit, warna atau

bentuk mata, warna rambut.

(17)

Facial Communication

Seluruh komunikasi interpersonal yang dimiliki,

cenderung lebih didominasi dengan wajah

yang juga dapat menyampaikan komunikasinya

secara tersendiri. Terutama dalam

menunjukkan sinyal emosi yang dapat

menunjukkan tingkat persetujuan dan rasa

simpati terhadap lawan bicara.

(18)

Eye Communication

Pesan yang dikomunikasikan biasanya tergantung pada durasi,

arah pandang, aktifitas perilaku mata. Ketika durasi dari kontak

mata adalah lebih pendek dengan kisaran waktu sekitar 1,18

detik kita akan berpikir orang sebagai lawan bicara kita tidak

tertarik.

1. Eye contact

2. Eye Avoidance

3. Pupil Dilation

(19)

Touch Communication

Komunikasi dengan menggunakan sentuhan

merujuk pada yang dinamakan Haptic,yaitu

ilmu yang mengaplikasikan sensasi sentuhan

ke dalam interaksi manusia dengan teknologi.

Haptic berasal dari bahasa Yunani “

Haptesthai” yang artinya menyentuh. Ini

merupakan salah satu komunikasi yang paling

primitive

(20)

Paralanguage and Silent

• Paralanguage adalah dimensi vocal tetapi penekanannya lebih

kearah nonverbal. Paralanguange juga yang berhubungan

dengan cara dimana kita mengatakan sesuatu bukan dengan

yang sebenarnya yang ingin dikatakan. Paralanguange juga

mencakup karakteristik vocal seperti kecepatan dan tingkat

dari volume suara, vokalisasi yang kita buat pada saat kita

tertawa, berteriak, merintih, merengek, sendawa

• Silent: Terkadang keheningan dapat digunakan sebagai respon

terhadap kecemasan pribadi, rasa malu, atau ancaman

(21)

Spatial Messages

Jarak adalah factor penting didalam komunikasi

antarpribadi meskipun kita jarang memikirkan itu.

• Proxemic Distance Yang berhubungan erat dengan

suatu hubungan special, personal/pribadi, social,

maupun public.

• Intimate Distance berjarak sekitar 6 s/d 18inc

• Personal Distance berjarak sekitar 1 ½ s/d 4 feet

• Social Distance berjarak sekitar 4 s/d 12 feet

(22)

Artifactual Communication

Space Decoration

Sebuah dekorasi pada sebuah ruangan akan menunjukan sebuah persepsi dan gambaran anda terhadap ruangan tersebut. Dalam sebuah studi klasik, penelitian dijelaskan seperti apakah kondisi yang ada pada estetika ruangan, akan mempengaruhi penilaian orang ( Maslow & Mintz, 1956; Mintz, 1956).

Color Communication

Warna secara pasti mempengaruhi persepsi dan perilaku kita. ( Kanner, 1989). Orang-orang dapat menerima dan tertarik sebuah product yang lebih terlihat dari package atau

bungkusnya.

Clothing & Body Adornment

Pakaian memiliki beberapa fungsi. Dapat melindungi dari cuaca, melindungi dari cedera ketika berolahraga. Membantu anda dalam menyembunyikan bagian tubuh yang anda kurang sukai dan menunjukkan fungsi kesopanan.pakaian dan tubuh juga dapa mengkomunikasikan sebuah profesionalisme anda yang dapat terlihat dari tema pakaian dalam sebuah acara (Smith, 2003

Scent

Bau atau aroma sebuah aspek yang khas dari komunikasi nonverbal. Untuk mengenali sebuah wangi pada tubuh, dapat juga dikomunikasikan, dan mungkin bagian dari aroma yang terbaik yang dianggap sebagai bentuk komunikasi tubuh.

(23)

Warna Negara

Merah • China : Menandakan kemakmuran, dan kelahiran kembali digunakan untuk perayaan-perayaaan tertentu seperti : Imlek,

Capgomeh.

• France & The United Kingdom : menunjukkan maskulinitas. • In many African : Penghujatan & kematian.

• Japan : Melambangkan Kemarahan & Bahaya.

• American Teachers : mennggunakan tinta merah untuk menandai letak kesalahan pada jawaban muridnya.

Hijau • In the United States hijau menandai kapitalisme, Maju, Cemburu/iri. • Ireland menandai patriotism

• The Egyptians menandai kesuburan dan kekuatan. • The Japanese menandai kaum muda & Energy.

Putih • In Thailand menandai Kesucian • Muslim dan Hindu melambaangkan suci & kedamaian

• In Japan and other Asian countries menandai kematian atau suasana duka/berkabung.

Biru • In Iran biru menandai sesuatu yang bersifat negative • In Ghana , Keberuntungan

• The Greek kebanggaan bangsa

Kuning • In China kuning merupakan kekayaan & kekuasaan

• In The United State menandai kewaspadaan & Pecundang • In Egyptian kebahagiaan dan kemakmura.

Ungu • In Latin America (Mexico etc) ungu menandai kematian • In Europe menandai keluarga dari kerajaan/ raja. • In Egypt menandai kebajikan dan iman

• In Japan, berkah dan bangsawan • In China menandai kebiadaban

(24)

Temporal Communication

• Komunikasi terdiri dari pesan yang dikomunikasikan

oleh orientasi pada waktu. Kita mempertimbangkan

dimensi budaya dari waktu yang berbeda.

• Karena kita hidup dalam waktu, komunikasi pasti

terjadi dalam waktu juga. Pentingnya waktu bagi

komunikasi adalah bahwa seringkali waktu dengan

konteks tertentu (pagi, siang, sore, malam, cepat,

lambat, dan sebagainya) memberikan makna tertentu

kepada pesan komunikasi dan sebagai

(25)

Teori Komunikasi Nonverbal

Permulaan dari studi komunikasi nonverbal modern seringkali diidentifikasikan dengan karya Darwin: The Expression of Emotions in Man and Animals.

Perhatian Darwin terhadap komunikasi nonverbal terutama berkaitan dengan fungsinya sebagai sebuah teori untuk menjelaskan mengenai penampilan

(theory of performance), sebuah cara berpidato yang mengindikasikan suasana hati, sikap atau perasaan.

Dari karya Darwin ini, perhatian terhadap komunikasi nonverbal telah memunculkan kajian antardisiplin. Dari hasil karyanya pula, telah

dikembangkan tiga perspektif teoritis,

1. the ethological approach (studi mengenai kesamaan-kesamaan antara

perilaku manusia dengan perilaku binatang),

2. the anthropological approach

(26)

The Ethological Approach

• Menurut Darwin, emosi manusia seperti halnya

emosi dari binatang dapat dilihat dari wajahnya.

Darwin mengasumsikan bahwa komunikasi nonverbal

dari makhluk hidup (species) yang berbeda

sebenarnya adalah sama. Orang-orang yang

mendukung pandangan Darwin seperti Morris,

Ekman dan Friesen percaya bahwa ekspresi nonverbal

pada budaya mana pun esensinya sama, karena

komunikasi nonverbal tidak dipelajari, bagian alami

dari keberadaan manusia. Dua contoh etologis yang

sering disebut-sebut adalah senyuman dan ekspresi

wajah yang dapat ditemukan pada kultur mana pun

juga.

(27)

Teori Struktur Kumulatif

• Teori ini dikemukakan oleh Ekman dan Friesen

• Teori mereka disebut cumulative structure atau meaning centered karena lebih banyak membahas mengenai makna yang berkaitan dengan gerak tubuh dan ekspresi wajah ketimbang struktur perilaku. Mereka

beranggapan bahwa seluruh komunikasi nonverbal merefleksikan dua hal: apakah suatu tindakan yang disengaja dan apakah tindakan harus

menyertai pesan verbal. Hal ini dapat dicontohkan pada kasus ketika seseorang menceritakan sesuatu sambil gerak tangannya yang

menunjukkan tinggi dan ekspresi wajah yang gembira. Gerak tangan yang menunjukkan tinggi ini tidak akan memiliki arti tanpa disertai ungkapan verbal, jadi tindakan ini disengaja dan memiliki makna tertentu. Lain halnya dengan ekspresi wajah yang gembira, yang dapat berdiri sendiri dan dapat diartikan tanpa bantuan pesan verbal. Meskipun demikian, kedua tindakan tersebut telah menambahkan kepada makna yang berkaitan dengan

interaksi antara kedua orang tersebut, dan ini oleh Ekman dan Friesen disebut sebagai `expressive behavior'.

(28)

Teori Tindakan (Action Theory)

• Teori yang dikembangkan oleh Morris.

• Mengasumsikan bahwa perilaku tidak terbentuk dengan

sendirinya, melainkan terbagi ke dalam suatu rangkaian

panjang peristiwa yang terpisah-pisah. Menurutnya, terdapat

lima kategori yang berbeda dalam tindakan yaitu:

1.pembawaan (inborn)

2.ditemukan (discovered)

3.diserap (absorb)

4.dilatih (trained)

(29)

Antropologichal Approach

• Pendekatan antropologis menganggap komunikasi

nonverbal terpengaruh oleh kultur atau masyarakat,

dan pendekatan ini diwakili oleh dua teori yang

dikemukakan oleh Birdwhistell (analogi linguistik) dan

Edward T. Hall (analogi kultural)

(30)

Analogi Linguistik

• Dikemukakan oleh Bordwhistell

• Konsepnya adalah bahwa menganalisis komunikasi nonverbal sama dengan menganalisis komunikasi verbal

• Komunikasi verbal berasal dari bahasa yang distrukturkan akan bunyi,

kombinasi bunyi menghasilkan kata, kombinasi kata menghasilkan kalimat dan kombinasi kalimat menghasilkan paragraf.

• Pada komunikasi nonverbal analisis digunakan melalui struktur gerakan. Struktur ini mencakup tiga faktor yaitu: intensitas dari tegangan yang tampak dari otot, durasi dari gerakan yang tampak, dan luasnya gerakan • Dikemukakan bahwa bahasa nonverbal cenderung tidak terdeteksi dan

sering dilakukan tanpa sadar. Manusia cenderung melupakan komunikasi nonverbal

• Pada teori ini mengatakan bahwa komunikasi nonverbal merupakan proses belajar daripada faktor genetik atau diturunkan antar generasi

• Komunikasi nonverbal merupakan pelengkap komunikasi verbal dalam menghasilkan makna

(31)

6 Asumsi Teori

1. Terdapat tingkat saling ketergantungan yang tinggi antara kelima indera manusia, yang bersama-sama dengan ungkapan verbal akan membentuk `infracommunicational system'.

2. Komunikasi kinesic berbeda antarkultur dan bahkan antara mikrokultur. 3. Tidak ada simbol bahasa tubuh yang universal.

4. Prinsip-prinsip pengulangan (redundancy) tidak terdapat pada perilaku kinesic.

5. Perilaku kinesic lebih primitif dan kurang terkendali dibanding komunikasi verbal.

6. Kita harus membandingkan tanda-tanda nonverbal secara berulang-ulang sebelum kita dapat memberikan interpretasi yang akurat.

Keenam prinsip yang mendasari analogi linguistik ini pada dasarnya

menyatakan bahwa kelima indera kita berinteraksi atau bekerja bersama- sama untuk menciptakan persepsi, dan dalam setiap situasi, satu atau lebih indera kita akan mendominasi indera lainnya.

(32)

Analogi Kultural

• Dikemukakan oleh Edward T Hall, membahas dari aspek

proxemics dan chronemics

• Teori Hall mengenai proxemico mengacu kepada penggunaan

"ruang" sebagai ekspresi spesifik dari kultur. Teori Hall

mencakup batasan-batasan mengenai ruang yang disebutnya

sebagai lingkungan (artifactual), teritorial, dan personal. Lebih

lanjut dia mengemukakan adanya tiga jenis ruang,

masing-masing dengan norma dan ekspektasi yang berbeda, yaitu:

informal space, ruang terdekat yang mengitari kita (personal

space); fixed feature space' yaitu benda di lingkungan kita yang

relatif sulit bergerak atau dipindahkan seperti rumah, tembok,

dan sebagainya; dan `semifixed feature space', yaitu

barang-barang yang dapat dipindahkan yang berada dalam

fixed-feature space.

(33)

• Dalam analisisnya mengenai chronemics atau waktu sebagai

salah satu tanda nonverbal, Hall mengemukakan bahwa

norma-norma waktu ditemukan dalam berbagai kultur dalam

bentuknya yang berbeda-beda. Waktu memiliki apa yang

disebut dengan `formal time, 'informal time , dan 'technical

time' Formal time mencakup susunan dan siklus, memiliki

nilai, memiliki durasi dan kedalaman. Informal time biasanya

didefinisikan secara lebih longgar dalam kultur, dan bekerja

pada tataran psikologis atau sosiologis, serta diungkapkan

melalui individu atau kelompok. Penggunaannya dapat berupa

ungkapan `sebentar lagi', `nanti', atau `sekarang'. Sedangkan

technical time menggambarkan penggunaan waktu secara

lebih spesifik, seperti `kilometer perjam', `tahun matahari'

atau `meter per detik'.

(34)

Functional Approach

• Pendekatan fungsional memandang komunikasi nonverbal

sebagai bertujuan dan dibatasi oleh suatu kerangka waktu

tertentu.

• Dalam teori fungsional, norma-norma kultural dianggap

sebagai sesuatu yang telah ada (given) dan diperhitungkan

dalam kerangka waktu sebagai `variasi kultural'. Persoalan

yang muncul dengan pendekatan fungsional adalah bahwa

teori-teorinya mengemukakan sejumlah fungsi yang berbeda,

beberapa di antaranya menunjukkan kesamaan sementara

sejumlah lainnya berbeda.

(35)

Teori Metaforis dari Mehrabian

• Teori Mehrabian menempatkan perilaku nonverbal ke dalam

pengelompokan fungsi. Dia memandang komunikasi nonverbal berada di antara tiga kontinum, yaitu: dominan-submisif, menyenangkan tidak

menyenangkan, dan mengairahkan tidak menggairahkan. Perilaku

nonverbal dapat ditempatkan pada setiap kontinum dan dianalisis melalui tiga metafora yang berkaitan dengan kekuasaan dan status, kesukaan, dan tingkat responsif. Metafora kekuasaan status mencerminkan tingkatan di mana perilaku nonverbal mengkomunikasikan dominasi atau submisi. Metafora kesukaan didasarkan pada kontinum menyenangkan-tidak

menyenangkan, sedangkan metafora responsif didasarkan pada kontinum menggairahkan-tidak menggairahkan. Hampir setiap pesan nonverbal

dapat dianalisis oleh setiap fungsinya dan diinterpretasikan dari satu atau kombinasi fungsi-fungsi tersebut. Misalnya senyuman dapat

mengindikasikan adanya kesenangan, kegairahan dan kesukaan. Teori

Mehrabian dapat diterapkan pada semua komunikasi nonverbal, meskipun paling sesuai untuk diterapkan pada penandaan kinesic, para language, sentuhan dan jarak/ruang.

(36)

Teori Equilibrium

• Michael Argyle dan Janet Dean mengemukakan suatu teori komunikasi nonverbal yang didasarkan pada suatu metafora keintiman-ekuilibrium. Mereka mengemukakan bahwa seluruh interaksi dibatasi dalam konflik antara kekuatan-kekuatan penarik dan penolak.

• Kekuatan yang menarik dan mendorong antara satu orang dengan orang lainnya cenderung untuk menyeimbangkan suatu hubungan. Kekuatan tersebut dijumpai dalam perilaku nonverbal yang berkaitan dengan pendekatan (jarak yang lebih dekat, kontak mata yang lebih banyak,

sentuhan dan gerakan tubuh yang lebih sering) dan penghindaran (jarak yang lebih jauh, kurangnya kontak mata, dan jarangnya sentuhan dan gerakan tubuh

• ketika kita berinteraksi, kita mengalami atau menggunakan seluruh saluran komunikasi yang ada, dan suatu perubahan dalam satu saluran nonverbal akan menghasilkan perubahan pada saluran lainnya sebagai kompensasi.

(37)

Teori Fungsional

Patterson mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal memiliki

lima fungsi, yaitu:

1. memberikan informasi,

2. mengekspresikan keintiman,

3. mengatur interaksi,

4. melaksanakan kontrol sosial,

5. membantu pencapaian tujuan.

(38)

Teori Fungsional Komunikatif

• Teori yang dikemukakan oleh Burgoon ini memfokuskan

kepada `kegunaan, motif, atau hasil dari komunikasi'.

• Teori ini menjelaskan peran yang dimiliki oleh komunikasi

nonverbal terhadap hasil komunikasi, seperti persuasi dan

desepsi (pengelabuan).

• Burgoon mengemukakan terdapat sedikitnya sembilan fungsi,

dari komunikasi emosional sampai pemrosesan informasi dan

pemahaman. Teori ini memandang suatu inisiatif untuk

berinteraksi sebagai bersifat multi fungsional dan sebagai

suatu bagian penting dari proses komunikasi. Jadi fokusnya

bukan sekedar pada apa yang ditampilkan oleh perilaku

nonverbal, tetapi juga pada hubungan antara perilaku tersebut

dengan tujuan-tujuan yang ada di baliknya.

(39)
(40)

Nature Approach

• Seorang ahli yang menaruh perhatian pada bagaimana orang

memperoleh bahasa adalah Noam Chomsky yang memandang

pembelajaran bahasa sebagai suatu fungsi biologis, sama

seperti cara Darwin memandang komunikasi nonverbal. Teori

Chomsky yang disebut `struktur dalam' (deep structure)

mengasumsikan bahwa suatu tata bahasa atau struktur

bawaan (innategrammar) yang ada pads diri manusia sejak dia

lahir merupakan landasan bagi semua bahasa. Teori ini

mencakup suatu pendekatan umum yang universal. Dengan

mendasarkan pada sejumlah besar penelitiannya,

(41)

3 struktur Bahasa

• Pertama, adanya hubungan antara subjek-predikat.

Apa pun subjeknya, predikat akan selalu

menunjukkan tindakan apa yang dilakukan oleh

subjek

• Kedua, hubungan antara kata kerja (verb) dengan

objek yang mengekspresikan hubungan logis sebab

dan akibat. Hubungan ini menunjukkan kepada siapa

atau untuk apa suatu tindakan dilakukan.

• Ketiga, modifikasi,' yang menunjukkan adanya

pertautan kelas (intersection of classes).

(42)

Nurture Approach

• Edward Sapir dan Benyamin Whorf mengemukakan teori yang menentang

perspektif alamiah (nature).

• Mereka mengatakan bahwa latar belakang dari sistem linguistik (atau tata bahasa)

dari setiap bahasa bukan hanya suatu alat reproduksi untuk menyampaikan

gagasan, tetapi lebih sebagai pembentuk gagasan, pembentuk dan pemandu bagi aktivitas mental individu, untuk menganalisis kesan, untuk mensintesiskan aktivitas mental dalam komunikasi. Formulasi gagasan bukan merupakan suatu proses

independen dan bukan aktivitas rasional semata, tetapi suatu tata bahasa tertentu yang berbeda di antara berbagai tata bahasa lain.

• Jadi, bahasa adalah kultural (seperti pandangan Birdwhistel mengenai komunikasi

nonverbal). Bahkan aturan-aturan bahasa sangat bervariasi dari satu kultur ke kultur lain, oleh karenanya individu dari kultur yang berbeda akan berbeda pula cara-caranya dalam memandang dunia.

• Menurut Sapir dan Whorf, bahasa dari suatu kultur akan berkaitan langsung dengan

bagaimana cara-cara kita berpikir dalam kultur tersebut_ Asumsi ini sejalan dengan pandangan antropologis tentang relativitas kultural, yang menyatakan bahwa,

karena kultur yang berbeda memiliki bahasa yang berbeda dan pandangan hidup yang berbeda, maka mereka juga memiliki keyakinan dan nilai-nilai yang berbeda pula.

(43)

Teori Fungsional Tentang Bahasa

Hanya dengan memfokuskan pada makna dari kata (dan

bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku), aliran

general semantics menganggap bahwa bahasa harus dapat

lebih merefleksikan dunia di mana kita hidup. Asumsi yang

mendasari pemikiran general semantik adalah bahwa 'the

word is not the thing'. Kata dianggap sebagai abstraksi dari

realitas. Oleh karenanya general semantics memandang

bahwa kata harus sedekat mungkin dengan realitas yang

direfleksikannya. Meskipun demikian mereka menyadari

bahwa ini suatu hal yang sulit, karena ketika kata merupakan

suatu konsep yang statis dalam waktu yang panjang, realitas

selalu dalam kondisi yang berubah.

(44)

Kontruktivisme: Perspektif Pesan

dalam Bahasa

• Teori ini dikemukakan oleh Jesse G. Delia dan Ruth Anne Clark

• Teori ini menaruh perhatian pada proses berpikir yang terjadi sebelum pesan dikemukakan dalam suatu tindakan komunikasi. Mereka

menyebutnya sebagai kognisi sosial.

• Analisis pada teori ini adalah usaha untuk memahami bagaimana orang menysun dan menguah suatu kesan kepada orang lain, dan bagaimana kesan digunakan untuk menyusun strategi pesan dan bagaimana orang merasionalkan strategi tersebut.

(45)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Perlu diingat bahwa keterangan terdakwa hanya berlaku untuk dirinya sendiri (pasal 189 ayat 3 KUHAP). Oleh karena itu, keterangan kawan terdakwa yang bersama- sama

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Masyithoh (2017) yang menyatakan variabel bauran pemasaran tempat secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian madu

Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Para Hakim Pengadilan Agama Takalar, sebelum menyelesaikan dan memutuskan perkara perceraian yang disebabkan penganiayaan

Berbeda dengan analisis Location Quontient (LQ) yang berpedoman pada kontribusi, sektor pertanian antar Kecamatan di Kabupaten Blora pada tahun 2102-2105 tergolong

XXX terdapat 4 orang teller dalam sistem antrian yang bertugas melayani nasabah, namun kadang hanya ada 3 teller yang melayani nasabah, sehingga terjadi penumpukan

Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.. Spesifikasi

Ultra seperti penjelasan rental diatas meminta setiap konsumennya untuk menjadi member dan membeli semacam voucher dengen nilai tertentu yang digunakan untuk menyewa

Sebagai  perguruan  tinggi  terkemuka  di  Indonesia,  seyogyanya  ITB  ikut  berperan  aktif  untuk  mencari  solusi  bagi  penyelesaian  persoalan  bangsa