Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Teori Komunikasi
Komunikasi Verbal dan Komunikasi nonVerbal
Martina Shalaty Putri, M.Si.
10
Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising dan Marketing CommunicationApa itu komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal?
Perbedaan Komunikasi Verbal
dan non verbal
• Komunikasi verbal dan non verbal merupakan
komunikasi yang digunakan secara
bersama-sama tidak dapat dipisahkan.
Menurut Don Stacks dankk
• Kesengajaan pesan (the intentionality of the
message),
• Tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan
(the degree of symbolism in the act or
message),
• Pemrosesan mekanisme (processing
mechanism).
Menurut Malando dan Barker
1. Struktur >< Nonstruktur
2. Linguistik >< Nonlinguistik
3. Sinambung (continuous) >< Tidak Sinambung (discontinuous)
4. Dipelajari ><Didapat secara Ilmiah
5. Pemrosesan dalam Bagian Otak sebelah Kiri >< Pemrosesan
dalam Bagian Otak sebelah Kanan
Menurut Samovar, Porter dan Jain
a. Banyak perilaku nonverbal yang diatur oleh dorongan-dorongan biologik.
Sebaliknya komunikasi verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dibuat oleh manusia, seperti sintaks dan tata bahasa.
b. Banyak komunikasi nonverbal serta lambang-lambangnya yang bermakna
universal. Sedangkan komunikasi verbal lebih banyak yang bersifat spesifik bagi kebudayaan tertentu.
c. Dalam komunikasi nonverbal bisa dilakukan beberapa tindakan sekaligus
dalam suatu waktu tertentu, sementara komunikasi verbal terikat pada urutan waktu.
d. Komunikasi nonverbal dipelajari sejak usia sangat dini. Sedangkan
penggunaan lambang berupa kata sebagai alat komunikasi membutuhkan masa sosialisasi sampai pada tingkat tertentu.
e. Komunikasi nonverbal lebih dapat memberi dampak emosional dibanding
Apa itu
komunikasi non
verbal????
Fungsi Komunikasi Nonverbal
Meskipun komunikasi nonverbal disajikan dengan
fungsi yang sama secara umum sebagai komunikasi
verbal, tetapi komunikasi nonverbal memiliki fungsi
yang lebih spesifik (Burgoon, Buller, & Woodall, 1996;
Burgoon & Hoobler, 2002). yaitu :
• Pengendalian kesan
• Membentuk & menegaskan hubungan
• Menyusun percakapan
• Mempengaruhi
Pengendalian Pesan
Komunikasi nonverbal dibentuk sebagian besar dari
oranglain, dimaksudkan bahwa kita mendapatkan
respon dan membentuk kesan dari hasil komunikasi
yang sudah berlangsung dari mereka. Yang diamati
berdasarkan ukuran tubuh seseorang, warna kulit,
pakaian, ekspresi senyum, mengendalikan kontak
mata. Dari semua itu kita bisa menilai siapa lawan
bicara kita, dan apa yang lawan bicara kita suka.
Membentuk dan Menegaskan
Hubungan
Banyak dari hubungan yang terjalin, hidup
didalam konteks komunikasi nonverbal.
Bergandengan tangan, melihat dengan penuh
arti dengan mata. Bahkan dalam cara
berpakaian berpengaruh dengan kedekatan
komunikasi dalam hubungan interpesonal
masing-masing dari kita. Kita juga
menggunakan signals komunikasi nonverbal
dalam mendominasi hubungan dan status.
Menyusun Percakapan
Ketika kita ada didalam sebuah perbincangan
atau percakapan, kita akan memberikan dan
menerima, mengatur sinyal ketika kita siap
berbicara, mendengar, berkomentar pada apa
yang dikomunikasi pembicara.
Mempengaruhi
Kita dapat mempengaruhi orang lain dengan
apa yang kita katakan, kita juga dapat
mempengaruhi orang lain dengan isyarat atau
tanda dari komunikasi nonverbal.
Mengekspresikan Emosi
Meskipun emosi sering diungkapkan secara
lisan, ekspersi nonverbal adalah sebuah bagian
yang baik dari pengalaman secara emosional.
Terutama melalui ekspresi wajah yang
diungkapkan dari tingkat kebahagiaan,
kesedihan, kecemasan. Orang-orang sering
menggunakan pesan komunikasi nonverbal
untuk mengkomunikasi pesan yang kurang
menyenangkan atau mungkin tidak mendapat
kenyamanan dalam bentuk kata-kata.
Channel Komunikasi NonVerbal
• Body communication
• Facial communication
• Eye communication
• Touch communication
• Paralanguage and silence
• Spatial messages
• Artifactual communication
• Temporal communication
Body Communication
• Body Gestures = Gerakan tubuh atau kebiasaan gerak
yang sering terjadi ketika kita mengungkapkan
sesuatu melalui gerakan tubuh, tangan/kaki, ekspresi
wajah, gerakan mata.
• Body Apperance = Komunikasi yang terjadi melalui
penilaian orang lain terhadap bentuk tubuh fisik
secara umum dari tinggi dan berat, kulit, warna atau
bentuk mata, warna rambut.
Facial Communication
Seluruh komunikasi interpersonal yang dimiliki,
cenderung lebih didominasi dengan wajah
yang juga dapat menyampaikan komunikasinya
secara tersendiri. Terutama dalam
menunjukkan sinyal emosi yang dapat
menunjukkan tingkat persetujuan dan rasa
simpati terhadap lawan bicara.
Eye Communication
Pesan yang dikomunikasikan biasanya tergantung pada durasi,
arah pandang, aktifitas perilaku mata. Ketika durasi dari kontak
mata adalah lebih pendek dengan kisaran waktu sekitar 1,18
detik kita akan berpikir orang sebagai lawan bicara kita tidak
tertarik.
1. Eye contact
2. Eye Avoidance
3. Pupil Dilation
Touch Communication
Komunikasi dengan menggunakan sentuhan
merujuk pada yang dinamakan Haptic,yaitu
ilmu yang mengaplikasikan sensasi sentuhan
ke dalam interaksi manusia dengan teknologi.
Haptic berasal dari bahasa Yunani “
Haptesthai” yang artinya menyentuh. Ini
merupakan salah satu komunikasi yang paling
primitive
Paralanguage and Silent
• Paralanguage adalah dimensi vocal tetapi penekanannya lebih
kearah nonverbal. Paralanguange juga yang berhubungan
dengan cara dimana kita mengatakan sesuatu bukan dengan
yang sebenarnya yang ingin dikatakan. Paralanguange juga
mencakup karakteristik vocal seperti kecepatan dan tingkat
dari volume suara, vokalisasi yang kita buat pada saat kita
tertawa, berteriak, merintih, merengek, sendawa
• Silent: Terkadang keheningan dapat digunakan sebagai respon
terhadap kecemasan pribadi, rasa malu, atau ancaman
Spatial Messages
Jarak adalah factor penting didalam komunikasi
antarpribadi meskipun kita jarang memikirkan itu.
• Proxemic Distance Yang berhubungan erat dengan
suatu hubungan special, personal/pribadi, social,
maupun public.
• Intimate Distance berjarak sekitar 6 s/d 18inc
• Personal Distance berjarak sekitar 1 ½ s/d 4 feet
• Social Distance berjarak sekitar 4 s/d 12 feet
Artifactual Communication
Space Decoration
Sebuah dekorasi pada sebuah ruangan akan menunjukan sebuah persepsi dan gambaran anda terhadap ruangan tersebut. Dalam sebuah studi klasik, penelitian dijelaskan seperti apakah kondisi yang ada pada estetika ruangan, akan mempengaruhi penilaian orang ( Maslow & Mintz, 1956; Mintz, 1956).
Color Communication
Warna secara pasti mempengaruhi persepsi dan perilaku kita. ( Kanner, 1989). Orang-orang dapat menerima dan tertarik sebuah product yang lebih terlihat dari package atau
bungkusnya.
Clothing & Body Adornment
Pakaian memiliki beberapa fungsi. Dapat melindungi dari cuaca, melindungi dari cedera ketika berolahraga. Membantu anda dalam menyembunyikan bagian tubuh yang anda kurang sukai dan menunjukkan fungsi kesopanan.pakaian dan tubuh juga dapa mengkomunikasikan sebuah profesionalisme anda yang dapat terlihat dari tema pakaian dalam sebuah acara (Smith, 2003
Scent
Bau atau aroma sebuah aspek yang khas dari komunikasi nonverbal. Untuk mengenali sebuah wangi pada tubuh, dapat juga dikomunikasikan, dan mungkin bagian dari aroma yang terbaik yang dianggap sebagai bentuk komunikasi tubuh.
Warna Negara
Merah • China : Menandakan kemakmuran, dan kelahiran kembali digunakan untuk perayaan-perayaaan tertentu seperti : Imlek,
Capgomeh.
• France & The United Kingdom : menunjukkan maskulinitas. • In many African : Penghujatan & kematian.
• Japan : Melambangkan Kemarahan & Bahaya.
• American Teachers : mennggunakan tinta merah untuk menandai letak kesalahan pada jawaban muridnya.
Hijau • In the United States hijau menandai kapitalisme, Maju, Cemburu/iri. • Ireland menandai patriotism
• The Egyptians menandai kesuburan dan kekuatan. • The Japanese menandai kaum muda & Energy.
Putih • In Thailand menandai Kesucian • Muslim dan Hindu melambaangkan suci & kedamaian
• In Japan and other Asian countries menandai kematian atau suasana duka/berkabung.
Biru • In Iran biru menandai sesuatu yang bersifat negative • In Ghana , Keberuntungan
• The Greek kebanggaan bangsa
Kuning • In China kuning merupakan kekayaan & kekuasaan
• In The United State menandai kewaspadaan & Pecundang • In Egyptian kebahagiaan dan kemakmura.
Ungu • In Latin America (Mexico etc) ungu menandai kematian • In Europe menandai keluarga dari kerajaan/ raja. • In Egypt menandai kebajikan dan iman
• In Japan, berkah dan bangsawan • In China menandai kebiadaban
Temporal Communication
• Komunikasi terdiri dari pesan yang dikomunikasikan
oleh orientasi pada waktu. Kita mempertimbangkan
dimensi budaya dari waktu yang berbeda.
• Karena kita hidup dalam waktu, komunikasi pasti
terjadi dalam waktu juga. Pentingnya waktu bagi
komunikasi adalah bahwa seringkali waktu dengan
konteks tertentu (pagi, siang, sore, malam, cepat,
lambat, dan sebagainya) memberikan makna tertentu
kepada pesan komunikasi dan sebagai
Teori Komunikasi Nonverbal
Permulaan dari studi komunikasi nonverbal modern seringkali diidentifikasikan dengan karya Darwin: The Expression of Emotions in Man and Animals.
Perhatian Darwin terhadap komunikasi nonverbal terutama berkaitan dengan fungsinya sebagai sebuah teori untuk menjelaskan mengenai penampilan
(theory of performance), sebuah cara berpidato yang mengindikasikan suasana hati, sikap atau perasaan.
Dari karya Darwin ini, perhatian terhadap komunikasi nonverbal telah memunculkan kajian antardisiplin. Dari hasil karyanya pula, telah
dikembangkan tiga perspektif teoritis,
1. the ethological approach (studi mengenai kesamaan-kesamaan antara
perilaku manusia dengan perilaku binatang),
2. the anthropological approach
The Ethological Approach
• Menurut Darwin, emosi manusia seperti halnya
emosi dari binatang dapat dilihat dari wajahnya.
Darwin mengasumsikan bahwa komunikasi nonverbal
dari makhluk hidup (species) yang berbeda
sebenarnya adalah sama. Orang-orang yang
mendukung pandangan Darwin seperti Morris,
Ekman dan Friesen percaya bahwa ekspresi nonverbal
pada budaya mana pun esensinya sama, karena
komunikasi nonverbal tidak dipelajari, bagian alami
dari keberadaan manusia. Dua contoh etologis yang
sering disebut-sebut adalah senyuman dan ekspresi
wajah yang dapat ditemukan pada kultur mana pun
juga.
Teori Struktur Kumulatif
• Teori ini dikemukakan oleh Ekman dan Friesen
• Teori mereka disebut cumulative structure atau meaning centered karena lebih banyak membahas mengenai makna yang berkaitan dengan gerak tubuh dan ekspresi wajah ketimbang struktur perilaku. Mereka
beranggapan bahwa seluruh komunikasi nonverbal merefleksikan dua hal: apakah suatu tindakan yang disengaja dan apakah tindakan harus
menyertai pesan verbal. Hal ini dapat dicontohkan pada kasus ketika seseorang menceritakan sesuatu sambil gerak tangannya yang
menunjukkan tinggi dan ekspresi wajah yang gembira. Gerak tangan yang menunjukkan tinggi ini tidak akan memiliki arti tanpa disertai ungkapan verbal, jadi tindakan ini disengaja dan memiliki makna tertentu. Lain halnya dengan ekspresi wajah yang gembira, yang dapat berdiri sendiri dan dapat diartikan tanpa bantuan pesan verbal. Meskipun demikian, kedua tindakan tersebut telah menambahkan kepada makna yang berkaitan dengan
interaksi antara kedua orang tersebut, dan ini oleh Ekman dan Friesen disebut sebagai `expressive behavior'.
Teori Tindakan (Action Theory)
• Teori yang dikembangkan oleh Morris.
• Mengasumsikan bahwa perilaku tidak terbentuk dengan
sendirinya, melainkan terbagi ke dalam suatu rangkaian
panjang peristiwa yang terpisah-pisah. Menurutnya, terdapat
lima kategori yang berbeda dalam tindakan yaitu:
1.pembawaan (inborn)
2.ditemukan (discovered)
3.diserap (absorb)
4.dilatih (trained)
Antropologichal Approach
• Pendekatan antropologis menganggap komunikasi
nonverbal terpengaruh oleh kultur atau masyarakat,
dan pendekatan ini diwakili oleh dua teori yang
dikemukakan oleh Birdwhistell (analogi linguistik) dan
Edward T. Hall (analogi kultural)
Analogi Linguistik
• Dikemukakan oleh Bordwhistell
• Konsepnya adalah bahwa menganalisis komunikasi nonverbal sama dengan menganalisis komunikasi verbal
• Komunikasi verbal berasal dari bahasa yang distrukturkan akan bunyi,
kombinasi bunyi menghasilkan kata, kombinasi kata menghasilkan kalimat dan kombinasi kalimat menghasilkan paragraf.
• Pada komunikasi nonverbal analisis digunakan melalui struktur gerakan. Struktur ini mencakup tiga faktor yaitu: intensitas dari tegangan yang tampak dari otot, durasi dari gerakan yang tampak, dan luasnya gerakan • Dikemukakan bahwa bahasa nonverbal cenderung tidak terdeteksi dan
sering dilakukan tanpa sadar. Manusia cenderung melupakan komunikasi nonverbal
• Pada teori ini mengatakan bahwa komunikasi nonverbal merupakan proses belajar daripada faktor genetik atau diturunkan antar generasi
• Komunikasi nonverbal merupakan pelengkap komunikasi verbal dalam menghasilkan makna
6 Asumsi Teori
1. Terdapat tingkat saling ketergantungan yang tinggi antara kelima indera manusia, yang bersama-sama dengan ungkapan verbal akan membentuk `infracommunicational system'.
2. Komunikasi kinesic berbeda antarkultur dan bahkan antara mikrokultur. 3. Tidak ada simbol bahasa tubuh yang universal.
4. Prinsip-prinsip pengulangan (redundancy) tidak terdapat pada perilaku kinesic.
5. Perilaku kinesic lebih primitif dan kurang terkendali dibanding komunikasi verbal.
6. Kita harus membandingkan tanda-tanda nonverbal secara berulang-ulang sebelum kita dapat memberikan interpretasi yang akurat.
Keenam prinsip yang mendasari analogi linguistik ini pada dasarnya
menyatakan bahwa kelima indera kita berinteraksi atau bekerja bersama- sama untuk menciptakan persepsi, dan dalam setiap situasi, satu atau lebih indera kita akan mendominasi indera lainnya.
Analogi Kultural
• Dikemukakan oleh Edward T Hall, membahas dari aspek
proxemics dan chronemics
• Teori Hall mengenai proxemico mengacu kepada penggunaan
"ruang" sebagai ekspresi spesifik dari kultur. Teori Hall
mencakup batasan-batasan mengenai ruang yang disebutnya
sebagai lingkungan (artifactual), teritorial, dan personal. Lebih
lanjut dia mengemukakan adanya tiga jenis ruang,
masing-masing dengan norma dan ekspektasi yang berbeda, yaitu:
informal space, ruang terdekat yang mengitari kita (personal
space); fixed feature space' yaitu benda di lingkungan kita yang
relatif sulit bergerak atau dipindahkan seperti rumah, tembok,
dan sebagainya; dan `semifixed feature space', yaitu
barang-barang yang dapat dipindahkan yang berada dalam
fixed-feature space.
• Dalam analisisnya mengenai chronemics atau waktu sebagai
salah satu tanda nonverbal, Hall mengemukakan bahwa
norma-norma waktu ditemukan dalam berbagai kultur dalam
bentuknya yang berbeda-beda. Waktu memiliki apa yang
disebut dengan `formal time, 'informal time , dan 'technical
time' Formal time mencakup susunan dan siklus, memiliki
nilai, memiliki durasi dan kedalaman. Informal time biasanya
didefinisikan secara lebih longgar dalam kultur, dan bekerja
pada tataran psikologis atau sosiologis, serta diungkapkan
melalui individu atau kelompok. Penggunaannya dapat berupa
ungkapan `sebentar lagi', `nanti', atau `sekarang'. Sedangkan
technical time menggambarkan penggunaan waktu secara
lebih spesifik, seperti `kilometer perjam', `tahun matahari'
atau `meter per detik'.
Functional Approach
• Pendekatan fungsional memandang komunikasi nonverbal
sebagai bertujuan dan dibatasi oleh suatu kerangka waktu
tertentu.
• Dalam teori fungsional, norma-norma kultural dianggap
sebagai sesuatu yang telah ada (given) dan diperhitungkan
dalam kerangka waktu sebagai `variasi kultural'. Persoalan
yang muncul dengan pendekatan fungsional adalah bahwa
teori-teorinya mengemukakan sejumlah fungsi yang berbeda,
beberapa di antaranya menunjukkan kesamaan sementara
sejumlah lainnya berbeda.
Teori Metaforis dari Mehrabian
• Teori Mehrabian menempatkan perilaku nonverbal ke dalam
pengelompokan fungsi. Dia memandang komunikasi nonverbal berada di antara tiga kontinum, yaitu: dominan-submisif, menyenangkan tidak
menyenangkan, dan mengairahkan tidak menggairahkan. Perilaku
nonverbal dapat ditempatkan pada setiap kontinum dan dianalisis melalui tiga metafora yang berkaitan dengan kekuasaan dan status, kesukaan, dan tingkat responsif. Metafora kekuasaan status mencerminkan tingkatan di mana perilaku nonverbal mengkomunikasikan dominasi atau submisi. Metafora kesukaan didasarkan pada kontinum menyenangkan-tidak
menyenangkan, sedangkan metafora responsif didasarkan pada kontinum menggairahkan-tidak menggairahkan. Hampir setiap pesan nonverbal
dapat dianalisis oleh setiap fungsinya dan diinterpretasikan dari satu atau kombinasi fungsi-fungsi tersebut. Misalnya senyuman dapat
mengindikasikan adanya kesenangan, kegairahan dan kesukaan. Teori
Mehrabian dapat diterapkan pada semua komunikasi nonverbal, meskipun paling sesuai untuk diterapkan pada penandaan kinesic, para language, sentuhan dan jarak/ruang.
Teori Equilibrium
• Michael Argyle dan Janet Dean mengemukakan suatu teori komunikasi nonverbal yang didasarkan pada suatu metafora keintiman-ekuilibrium. Mereka mengemukakan bahwa seluruh interaksi dibatasi dalam konflik antara kekuatan-kekuatan penarik dan penolak.
• Kekuatan yang menarik dan mendorong antara satu orang dengan orang lainnya cenderung untuk menyeimbangkan suatu hubungan. Kekuatan tersebut dijumpai dalam perilaku nonverbal yang berkaitan dengan pendekatan (jarak yang lebih dekat, kontak mata yang lebih banyak,
sentuhan dan gerakan tubuh yang lebih sering) dan penghindaran (jarak yang lebih jauh, kurangnya kontak mata, dan jarangnya sentuhan dan gerakan tubuh
• ketika kita berinteraksi, kita mengalami atau menggunakan seluruh saluran komunikasi yang ada, dan suatu perubahan dalam satu saluran nonverbal akan menghasilkan perubahan pada saluran lainnya sebagai kompensasi.
Teori Fungsional
Patterson mengemukakan bahwa komunikasi nonverbal memiliki
lima fungsi, yaitu:
1. memberikan informasi,
2. mengekspresikan keintiman,
3. mengatur interaksi,
4. melaksanakan kontrol sosial,
5. membantu pencapaian tujuan.
Teori Fungsional Komunikatif
• Teori yang dikemukakan oleh Burgoon ini memfokuskan
kepada `kegunaan, motif, atau hasil dari komunikasi'.
• Teori ini menjelaskan peran yang dimiliki oleh komunikasi
nonverbal terhadap hasil komunikasi, seperti persuasi dan
desepsi (pengelabuan).
• Burgoon mengemukakan terdapat sedikitnya sembilan fungsi,
dari komunikasi emosional sampai pemrosesan informasi dan
pemahaman. Teori ini memandang suatu inisiatif untuk
berinteraksi sebagai bersifat multi fungsional dan sebagai
suatu bagian penting dari proses komunikasi. Jadi fokusnya
bukan sekedar pada apa yang ditampilkan oleh perilaku
nonverbal, tetapi juga pada hubungan antara perilaku tersebut
dengan tujuan-tujuan yang ada di baliknya.
Nature Approach
• Seorang ahli yang menaruh perhatian pada bagaimana orang
memperoleh bahasa adalah Noam Chomsky yang memandang
pembelajaran bahasa sebagai suatu fungsi biologis, sama
seperti cara Darwin memandang komunikasi nonverbal. Teori
Chomsky yang disebut `struktur dalam' (deep structure)
mengasumsikan bahwa suatu tata bahasa atau struktur
bawaan (innategrammar) yang ada pads diri manusia sejak dia
lahir merupakan landasan bagi semua bahasa. Teori ini
mencakup suatu pendekatan umum yang universal. Dengan
mendasarkan pada sejumlah besar penelitiannya,
3 struktur Bahasa
• Pertama, adanya hubungan antara subjek-predikat.
Apa pun subjeknya, predikat akan selalu
menunjukkan tindakan apa yang dilakukan oleh
subjek
• Kedua, hubungan antara kata kerja (verb) dengan
objek yang mengekspresikan hubungan logis sebab
dan akibat. Hubungan ini menunjukkan kepada siapa
atau untuk apa suatu tindakan dilakukan.
• Ketiga, modifikasi,' yang menunjukkan adanya
pertautan kelas (intersection of classes).
Nurture Approach
• Edward Sapir dan Benyamin Whorf mengemukakan teori yang menentang
perspektif alamiah (nature).
• Mereka mengatakan bahwa latar belakang dari sistem linguistik (atau tata bahasa)
dari setiap bahasa bukan hanya suatu alat reproduksi untuk menyampaikan
gagasan, tetapi lebih sebagai pembentuk gagasan, pembentuk dan pemandu bagi aktivitas mental individu, untuk menganalisis kesan, untuk mensintesiskan aktivitas mental dalam komunikasi. Formulasi gagasan bukan merupakan suatu proses
independen dan bukan aktivitas rasional semata, tetapi suatu tata bahasa tertentu yang berbeda di antara berbagai tata bahasa lain.
• Jadi, bahasa adalah kultural (seperti pandangan Birdwhistel mengenai komunikasi
nonverbal). Bahkan aturan-aturan bahasa sangat bervariasi dari satu kultur ke kultur lain, oleh karenanya individu dari kultur yang berbeda akan berbeda pula cara-caranya dalam memandang dunia.
• Menurut Sapir dan Whorf, bahasa dari suatu kultur akan berkaitan langsung dengan
bagaimana cara-cara kita berpikir dalam kultur tersebut_ Asumsi ini sejalan dengan pandangan antropologis tentang relativitas kultural, yang menyatakan bahwa,
karena kultur yang berbeda memiliki bahasa yang berbeda dan pandangan hidup yang berbeda, maka mereka juga memiliki keyakinan dan nilai-nilai yang berbeda pula.
Teori Fungsional Tentang Bahasa
Hanya dengan memfokuskan pada makna dari kata (dan
bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku), aliran
general semantics menganggap bahwa bahasa harus dapat
lebih merefleksikan dunia di mana kita hidup. Asumsi yang
mendasari pemikiran general semantik adalah bahwa 'the
word is not the thing'. Kata dianggap sebagai abstraksi dari
realitas. Oleh karenanya general semantics memandang
bahwa kata harus sedekat mungkin dengan realitas yang
direfleksikannya. Meskipun demikian mereka menyadari
bahwa ini suatu hal yang sulit, karena ketika kata merupakan
suatu konsep yang statis dalam waktu yang panjang, realitas
selalu dalam kondisi yang berubah.
Kontruktivisme: Perspektif Pesan
dalam Bahasa
• Teori ini dikemukakan oleh Jesse G. Delia dan Ruth Anne Clark
• Teori ini menaruh perhatian pada proses berpikir yang terjadi sebelum pesan dikemukakan dalam suatu tindakan komunikasi. Mereka
menyebutnya sebagai kognisi sosial.
• Analisis pada teori ini adalah usaha untuk memahami bagaimana orang menysun dan menguah suatu kesan kepada orang lain, dan bagaimana kesan digunakan untuk menyusun strategi pesan dan bagaimana orang merasionalkan strategi tersebut.