S u h a r t o n o RSUP Sanglah Denpasar 2013
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan (safety) telah menjadi issue global
termasuk untuk rumah sakit
Issue penting terkait dengan keselamatan pasien (pasient safety):
-keselamatan pasien -keselamatan pasien
-keselamatan petugas kesehatan -keselamatan pengunjung
-keselamatan bangunan dan peralatan di RS -keselamatan lingkungan (green productivity) -keselamatan “bisnis” rumah sakit
TUJUAN KESELAMATAN PASIEN
Terciptanya budaya keselamatan pasien
Meningkatkan akuntabilitas RS thd pasien
dan masyarakat
dan masyarakat
Menurunkan KTD (adverse event)
Terlaksananya program pencegahan agar
Sir Wiliam Donaldson, 2007:
.... Safe care is not an option. It is the right of every pasient who entrust their care to our health care system.
PENGERTIAN KTD
(
ADVERSE EVENT)
1. Suatu peristiwa yang menyebabkan, atau memiliki potensi yang dapat menyebabkan, atau menyebabkan hal yang terduga atau tidak diinginkan sehingga membahayakan keselamatan pengguna alat kesehatan (termasuk pasien) atau orang lain. (Reporting Adverse Incidents and Disseminating Medical Device Alerts, Incidents and Disseminating Medical Device Alerts, MHRA).
2. Kejadian tak terduga atau tidak diinginkan sebagai akibat negatif dari manajemen di bidang kesehatan, tidak terkait dengan perkembangan alamiah penyakit atau komplikasi penyakit yang mungkin terjadi (London Health Sciences Centre).
KLASIFIKASI ADVERSE EVENT
Insiden Adverse Event diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.disebut Kejadian Sentinel
2. Belum sampai terpapar ke pasien disebut Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC
3. Sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera disebut. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC
4. Berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.disebut Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC
Permenkes Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
SITUASI RUMAH SAKIT
RS sbg tempat yankes moderen:
Padat modal Padat teknologi Padat karya Padat profesi Padat profesi Padat sistem Padat mutu
Padat KTD yang dpt berakibat cedera atau kematian pasien, apabila alkes tidak dikelola sesuai standar
1.
Alat Kesehatan
Defect (bawaan pabrik)
Pemeliharaan yang tidak memadai. Alat kesehatan dimodifikasi sendiri Alat kesehatan dimodifikasi sendiri
Penyimpanan alat kesehatan yang tidak memadai Penggunaan yang tidak sesuai prosedur
Tidak mengacu SOP alat kesehatan
2. Sumber Daya manusia
Interaksi SDM dengan teknologi, dengan sistem, dengan situasi yang dinamis pada 3 tingkatan :
Organisasi– budaya, kebijakan and prosedur, standarOrganisasi– budaya, kebijakan and prosedur, standar Tim – pelatihan, komunikasi, kepedulian
Individu – personal error control, self awareness,
diagnosis yang salah pengobatan yang tidak
tepat
memerlukan rawat inap yang berkepanjangan
perlunya intervensi medis atau bedah
perlunya intervensi medis atau bedah
menyebabkan kesalahan berkelanjutan
menurunnya kondisi kesehatan atau gangguan
permanen fungsi dan struktur tubuh
menyebabkan cacat permanen sampai pada
kematian
Pembuatan desain Pembuatan prototipe Pengujian lab Pabrikasi Pemasaran Pemasaran Penjualan Distribusi Pemakaian di sarpelkes Pemeliharaan Afkir
UNJUK KERJA YANG DIHARAPKAN
Unjuk kerja peralatan medik meliputi
ketelitian/ ketepatan yaitu ketepatan
dalam pengukuran dan pembacaan,
dalam pengukuran dan pembacaan,
kehandalan, dan keamanan/ keselamatan
dari bahaya kejut listrik temperatur
ADVERSE EVENT
kuntjoro adi purjanto gombong 19/05/2010
PROBLEMA YANG MUNCUL YANG BERKAITAN DENGAN
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) ITU HANYALAH SEBAGIAN KECIL DARI KEADAAN YANG SEBENARNYA BAGAIKAN
PERLAKUAN THD ALKES DI RS
Hanya mengadakan alkes yang berkualitas Lakukan uji fungsi/ uji coba
Lakukan pemeliharaan (preventif dan korektif) Kalibrasi rutin
recall
recall
Dipergunakan oleh operator yang berkompeten Dipelihara oleh teknisi yang berkompeten
Dokumentasi yang handal Monev selama umur hidup
STANDAR KUALITAS PERALATAN
UU RI No 44/ 2009 Tentang RS: Ps 7 (1) RS harus memenuhi persyaratan lokasi, bagunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
Pasal 16 (1) Persyaratan peralatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 (1) meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan, dan laik pakai.
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
UU RI No 23/ 1992 Bagian Kesebelas Ps 39:
Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tidak
memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau kemanfaatan
Pasal 98
1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan terjangkau.
Pasal 104
1. UU No. 36 thn 2009 tentang kesehatan
TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT
Pasal 104
1) Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau khasiat/kemanfaatan
Lanjutan…
Staf yang berkualifikasi yang melaksanakan kegiatan ini. Inspeksi dan uji coba peralatan medis dilakukan saat baru dan seterusnya sesuai jenis dan umur peralatan medis tersebut dan sesuai ketentuan/
instruksi pabrik,inspeksi, hasil uji coba dan proses pemeliharaan, didokumentasikan dengan proses pemeliharaan, didokumentasikan dengan baik. Hal ini membantu memastikan proses pemeliharaan yang terus menerus dan membantu
rencana penggantian,
perbaikan/peningkatan(upgrade) dan perubahan
Lanjutan…
Elemen Penilaian MFK 8
1. Manajemen peralatan medis dilaksanakan sesuai rencana 2. Ada Daftar inventaris untuk seluruh peralatan medis
3. Peralatan medis secara berkala diinspeksi
4. Ada program pemeliharaan untuk pencegahan
5. Staf yang berkualifikasi yang melakukan pelayanan ini
Elemen Penilaian MFK 8.1
1. Data monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk program manajemen peralatan medis
2. Data monitoring akan digunakan untuk maksud dan tujuan perencanaan dan peningkatan
Lanjutan…
Standar MFK 8.2
Rumah Sakit mempunyai sistem penarikan kembali
produk/peralatan.
Maksud dan tujuan MFK 8.2
Rumah Sakit mempunyai proses identifikasi, penarikan, dan
pengembalian atau pemusnahan produk atau peralatan medis. pengembalian atau pemusnahan produk atau peralatan medis.
Ada kebijakan atau prosedur yang membahas penggunaan produk dan peralatan yang dalam proses penarikan (under recall)
Elemen Penilaian MFK 8.2
1. Terdapat sistem penarikan produk/ peralatan
2. Kebijakan dan prosedur yang mengatur tentang penggunaan
produk dan peralatan yang dalam proses penarikan
Lanjutan…
Standar MFK 11
Rumah sakit menyelengggarakan pendidikan dan
pelatihan bagi staff tentang peran mereka dalam
menyediakan fasilitas pelayanan yang aman dan efektif.
Maksud dan Tujuan MFK 11 sampai MFK 11.3 Maksud dan Tujuan MFK 11 sampai MFK 11.3
…..Dibutuhkan pelatihan khusus bagi staf yang
mengoperasikan dan memelihara peralatan medis. Pelatihan dapat dilakukan oleh rumah sakit, pabrik peralatan medis tersebut, atau sumber lainnya yang kompeten.….
Lanjutan…
Elemen Penilaian MFK 11.2
1. Staf dilatih untuk mengoperasikan peralatan medis sesuai
ketentuan pekerjaannya
2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan medis sesuai ketentuan
pekerjaannya
Elemen Penilaian MFK 11.3Elemen Penilaian MFK 11.3
1. Pengetahuan staf ditest berdasarkan perannya dalam
mempertahankan fasilitas rumah sakit agar tetap efektif dan aman
2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan baik,
Program Pemeliharaan Alat
Sarana, prasarana, dan peralatan (SPP)
rumah sakit yang tersedia harus memenuhi
persyaratan dan harus didukung dengan
persyaratan dan harus didukung dengan
program pemeliharaan (PP) yang handal
(KARS, Standar Administrasi dan
Pengujian dan Kalibrasi Peralatan
Permenkes No 363/ 1998 Tentang Pengujian
dan Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana
Pelayanan Kesehatan, Ps 2 ayat 1: Setiap alat
Pelayanan Kesehatan, Ps 2 ayat 1: Setiap alat
kesehatan wajib dilakukan pengujian dan
kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai
keluaran atau kinerja dan keselamatan
ADVERSE EVENT
kuntjoro adi purjanto gombong 19/05/2010
PROBLEMA YANG MUNCUL YANG BERKAITAN DENGAN
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) ITU HANYALAH SEBAGIAN KECIL DARI KEADAAN YANG SEBENARNYA BAGAIKAN
TANGGUNG JAWAB RS
Pemilik dan pengelola rumah sakit
bertanggung jawab mengenai sarana,
prasarana, dan peralatan sedemikian rupa
prasarana, dan peralatan sedemikian rupa
agar dapat tercapai misi, tujuan dan fungsi
rumah sakit (KARS, Standar Administrasi
dan Manajemen, Std 4)
Contoh Insiden Pada Peralatan
Bedside monitor bantuan (loan) korea 2012rata-rata ukur NIBP tidak akurat selisih ukur lebih dari 10 mmHg dokter menolak memakai dapat menyebabkan salah diagnosa pada pasien
menyebabkan salah diagnosa pada pasien
Wall outlet oksigen meledak akibat kel pasien
meletakan dupa terlalu dekat (40 cm) manometer/ humadifier meledak pasien lari berhamburan (lupa kalau sedang sakit??)
Contoh Insiden Pada Peralatan
Laser pointer pada mesin Cobalt-60 tidak akurat padaberbagai posisi berakibat lapangan radiasi pada kanker pasien meluas resiko sel sehat terkena radiasi pasien dirugikan
radiasi pasien dirugikan
Suction pump mobil meledak di ruang pediatric
disebabkan aqua yang diletakan diatas alat tumpah mengenai terminal kabel listrik alat terbakar timbul kepanikan
Contoh Insiden Pada Peralatan
Alat catlab tidak bisa mencetak data akibat CDrecorder rusak dokter lain tidak bisa membaca hasil, dan pasien tidak mendapat haknya
Setting hisap pada alat WSD terlalu tinggi, sehingga
pasien kesakitan ada kemungkinan benda lain ikut terhisap keluar
Contoh Insiden Pada Peralatan
Mesin ESWL masih menggunakan produk lama(generasi 1) padahal sudah ada generasi baru (generasi 4), yang lebih akurat, lebih nyaman, dan tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi keberhasilan yang lebih tinggi
Mesin anestesi tidak akurat pada pengukuran dosis
bahan anestesi masih digunakan kemungkinan pasien terkena dampak gas anestesi (akibat kelebihan/ kekurangan dosis)
Contoh Insiden Pada Alkes
Mesin vacum sentral yang menampung cairan pasien
OK over level, petugas tidak sigap membuang cairan tsb terhisap ke dalam sistem perpipaan vacum tersumbat, tdk bisa dipakai
Pemasangan humadifier-flowmeter pada tabung
oksigen botol menggunakan kunci inggris yang
mengandung oil terjadi percikan api potensi ledakan
Alat yang rusak shg tdk bs melayani pasien
kerugian pada pasien
KERUSAKAN PERALATAN RSUP SANGLAH
Periode Jan-Apr 2013
BULAN PERALATAN ∑ KRSAKAN ∑SELESAI ∑BLM SLESAI
JAN Elektromedik Non medik Mekanik 39 105 59 16 (41%) 45 (42%) 52 (88%) 23 60 7 FEB Elektromedik 75 19 (25%) 56 FEB Elektromedik Non medik Mekanik 75 115 60 19 (25%) 42 (36%) 40 (66%) 56 73 20 MAR Elektromedik Non Medik Mekanik 50 94 53 24 (48%) 30 (31%) 34 (64%) 26 64 19 APR Elektromedik Non medik Mekanik 84 133 48 63 (75%) 75 (56%) 22 (45%) 21 58 26
KEWAJIBAN RS TERKAIT KTD ALKES
Rumah Sakit berkewajiban mengelola Adverse
Event dalam rangka penyediaan alat kesehatan
yang bermutu, aman dan laik pakai.
Perlunya rumah sakit mempunyai prosedur
penanganan Adverse Event
1. Alkes diidentifikasikan, dicheck dengan data inventaris alat kesehatan di rumah sakit
2. Alkes dikeluarkan dr pelayanan, di label dan disimpan
3. Menghubungi produsen atau agen tunggal atau distributor
4. Menyediakan alkes pengganti agar pelayanan tetap berjalan
5. Mengembalikan alkes terkait insiden kepada produsen atau agen tunggal atau distributor
6. Konsultasi dengan Kementerian Kesehatan
7. Perhatikan apabila alat kesehatan menimbulkan kontaminasi, perlu penanganan sesuai prosedur Infection Control.
FORMAT PELAPORAN
Sesuai dengan format yang diedarkan Dit Prodis Alkes
Kemkes RI
Isi meliputi:
Jenis alat Jenis alat
Merk, model, no. Seri
Penjelasan ketidaksesuaian (defect) Rekomendasi