DNA REPAIR,
MUTASI GEN dan
POLIMORFISME
oleh:dr.Syazili Mustofa
Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2015
PERBAIKAN DNA
DNA bukanlah substansi yang lemah,
mampu menetralisasi “gangguan-gangguan”
tidak membawa efek negatif.
Mekanisme
yang
dimiliki
DNA
tersebut
adalah mekanisme DNA repair (perbaikan
DNA) yang terjadi pada fase tertentu dalam
siklus sel.
Pada fase G1 (Gap 1) terdapat check point
Apabila ada kesalahan DNA, sel mempunyai
dua pilihan :
Pertama
,
kesalahan
tersebut
diperbaiki
dengan cara mengaktifkan
DNA repair
.
Pada fase G1 (Gap 1) terdapat check point
Apabila ada kesalahan DNA, sel mempunyai
dua pilihan :
Pertama
,
kesalahan
tersebut
diperbaiki
dengan cara mengaktifkan
DNA repair
.
Ada 3 mekanisme utama: 1.Base excision,
2. Nucleotide excision
3. Mismatch repair. MEKANISME PERBAIKAN DNA
▸ Baca selengkapnya: lkpd mutasi gen
(2)Base excision
(Pemotongan Basa)
Basa-basa
DNA
dapat
dirusak
melalui
deamination
atau
alkylation
. Tempat kerusakan
basa tersebut disebut dengan "abasic site" atau
"AP site". Pada E.coli, enzim DNA glycosylase
dapat
mengenal
AP
site
dan
membuang
basanya.
Kemudian
AP
endonuclease
membuang
AP
site
dan
nucleotida
sekitarnya.
Kekosongan akan diisi dengan
bantuan DNA polymerase I dan DNA ligase.
Nucleotide excision
(Pemotongan nukleotida)
Pada E. coli, protein UvrA, UvrB, dan UvrC
berperan dalam membuang nukleotida
( dimer akibat UV light). Kemudian kekosongan
akan
diisi
dengan
bantuan
enzim
DNA
polymerase
I
dan
DNA
ligase.
Pada
yeast,
proteins Uvr's dikenal dengan nama
RADxx ("RAD" kependekan dari "radiation"),
seperti RAD3, RAD10 dll
Terdiri dari 3 tahap:
a. Mengenali DNA yang ‘rusak’ kemudian memotong DNA tersebut oleh enzim DNA glycosilase b. Menginkorporasi nukleotida pada daerah yang terpotong/hilang tersebut oleh enzim DNA polymerase
in the gap
c. Menyambungkan nukleotida yang baru pada untaian DNA asal oleh enzim DNA ligase
1. Reparasi dengan memotong (excission repair) 2. Reparasi yang tergantung oleh sinar (light-dependent repair) Misalnya, untuk kerusakan karena terjadinya Timin dimer
Tahap-tahapnya:
a. Enzim Fotoliase mengenali adanya timin dimer dan mengikat timin dimer tsb
b. Dengan bantuan sinar, enzim fotoliase memotong/menguraikan ikatan antar timin tsb
Beberapa penyakit disebabkan oleh rusaknya sistem reparasi DNA
Nama Fenotip Enzim yang dipengaruhi
---Xeroderma pigmentosum Kanker kulit, sensititif thdp UV nucleotide excission repair Ataxia-telangecia (AT) Leukemia, limfoma ATM protei,
Mismatch repair (Perbaikan yang tidak berpasangan)
Untuk memperbaiki basa yang tidak berpasangan harus diketahui pasangan basa mana yang salah. Pada
E. coli, ini dapat diketahui oleh methylase yang disebut
dengan "Dam methylase", dimana dapat memetilasi adenines yang terdapat pada urutan (5')GATC . Segera sesudah replikasi DNA, template strand dimetilasi, tetapi strand yang baru disintesa belum dimetilasi. Jadi antara template strand dan new strand akan berbeda..
Dimulai dengan berikatannya protein MutS
pada mismatched base pairs. Kemudian MutL
mengaktifkan MutH untuk bergabung bersama
pada urutan GATC. MutH akan membelah
strand yang tidak dimetilasi pada tempat
GATC .
Selanjutnya, segment dari tempat
pembelahan
akan
dibuang
oleh
enzim
exonuclease (dengan bantuan enzim helicase II
dan SSB proteins).
Bila pembelahannya pada bagian 3' dari kerusakan, akan dipotong oleh enzim exonuclease I dan bila pada bagian 5' oleh enzim exonuclease VII atau RecJ untuk mendegradasi single tranded DNA. Kekosongannya akan diisi dengan bantuan enzim DNA polymerase III dan DNA ligase.
Jarak antara tempat GATC dengan kerusakan bisa mencapai sepanjang 1,000 base pairs
Bagaimanapun juga perbaikan sistem ini mahal dan tidak efisien.
Mutasi gen
- Perubahan pada materi genetik (DNA) yang dapat diturunkan
- Disebabkan oleh 2mekanisme dasar: * kesalahan pada proses replikasi DNA * kegagalan dalam mereparasi DNA yang rusak - terjadi secara spontan atau diinduksi oleh
agent fisik atau bahan kimia (mutagen) - organisma yg mengalami mutasi : mutan - berperan dlm evolusi mahluk hidup; pada bakteri
utk resistensi thdp antibiotik
3 Faktor utama yang menyebabkan terjadinya
mutasi spontan
1. Keakuratan komponen-komponen (“mesin”) dalam
replikasi DNA
2. Efisiensi mekanisme proses perbaikan DNA yg rusak
(DNA repair mechanism)
3. Tingkat pemaparan mutagenic agents yg ada di lingkungan
Contoh-contoh mutasi gen:
Proses mutasi dan ekspresinya pada individu
normal dan mutannya
tempat spesifik dalam suatu gen, termasuk substitusi, delesi dan insersi pasangan basa.
“Missense mutation” : mutasi yang menyebabkan perubahan kodon spesifik suatu asam amino ke asam amino yang lain “Nonsense mutation” : mutasi yang menyebabkan perubahan kodon spesifik suatu asam amino ke kodon terminasi “Frameshift mutation” : mutasi yang merubah “pembacaan” dari mRNA, disebabkan oleh adanya delesi atau insersi pasangan basa
Mekanisme terjadinya mutasi
1. Tautomerisasi pada replikasi DNATautomerisasi: proses berpindahnya atom hidrogen dari basa nitrogen yg satu ke yang lain.
Mutasi yang ditimbulkan:
- Mutasi transisi: perubahan basa nitrogen dari purin ke purin atau pirimidin ke pirimidin - Mutasi tranversi: perubahan basa nitrogen dari
purin ke pirimidin atau sebaliknya
2. Kegagalan dalam mereparasi DNA yang rusak
- Pengguntingan DNA yang rusak dengan menggunakan enzim DNA glikosilase
Reparasi DNA yang rusak dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
- Reparasi DNA dengan menggunakan cahaya/sinar (fotoreaktivasi), dengan menggunakan enzim DNA fotoliase
“Mutagenic agent”
• Bahan Kimia- “alkylating agent”: bahan kimia yang dapat memindahkan gugus alkyl ke basa nitrogen pada DNA.
Contoh: Gas mustard [Di-(2-chloroethyl) sulfide] EMS (Ethyl methane sulfonate) - Basa analog: bahan kimia yg strukturnya mirip
dengan basa nitrogen normal, yang dapat terinkoporasi ke dalam DNA
Contoh: 5-Bromouracil (BU) 2-Aminopurin (2-AP)
- “Deaminating agent”: dapat mendeaminasi gugus amino pada basanitrogen
Contoh: Asam nitrous (HNO2)
- “Hydroxylating agent”: menghidroksilasi gugus amino pada pada basa nitrogen, sehingga terjadi mutasi transisi. Contoh: Hydroxylamine
Kelainan-kelainan akibat mutasi gen
- “Sickle cell anemia”: mutasi substitusi pada gen beta globin sehingga terjadi perubahan dalam alel hemoglobin S dari hemoglobin A yang normal, menyebabkan bentuk sel darah merah abnormal (“sickle”)- Penyakit/kelainan yang disebabkan oleh adanya defek dalam metabolisme fenilalanin-tirosin, yang merupakan asam amino penting dalam sintesis protein
Sequence of PCR product from sperm withlowmotility Sequence of PCR product from sperm with normalmotility 174
Mutation in exon 6 of VDAC3 gene in sperm with low motility
Posisition 174 : AAG (Lysine)
Posisition 174 : GAG (glutamic acid)
Polimorfisme
• Variasi biologis merupakan fenomena
alami
• Dapat diamati pada semua mahluk hidup
organisma unisel sampai multisel
• Ada dalam populasi maupun antar populasi
• Dapat bersifat kontinyu dan tak-kontinyu
• Merupakan hasil antaraksi faktor
genetik dan nir-genetik
• Dapat dilihat pada aras fenotipik bahkan
genotipik
• Mudah diamati pada aras fenotipik lewat
indera dan/atau alat bantu
• Dapat menghasilkan polimorfisma
Polimorfisma genetik?
Keberadaan lebih dari satu alel dalam
suatu lokus genetik dengan frekuensi
alel-jarang ≥1% di dalam suatu populasi
Definisi lain
• “The occurrence in a population (or among
populations) of several phenotypic forms
associated with alleles of one gene or
homologs of one chromosome”
Variasi biologis &
polimorfisma
Forms of polymorphism
• Single Nucleotide Polymorphisms
(SNP)
• Variable number of tandem repeats
(VNTR)
POLY
MORPHISM
SNPs Sequence repeats Insertions Deletions RecombinationChance
procesess
Induced by
external agents
e.g. viruses or
radiation
MU
TA
TI
ON
Polymorphism throughout human
genome
• 1.42 million SNPs estimated (other
estimation: 1 in 1000 DNA bp in
human genome over 3 million SNPs
in the entire human genome)
• 60,000 SNPs fall within coding
regions
• Approx. 25% non-synonymous SNP
could affect the function of
corresponding gene product
Efek polimorfisme
• Is reflected in the diversity of the gene
products – structural proteins, enzymes,
channel proteins, transporters & binding
proteins, receptors & post receptor
signaling cascades
• Contoh lokus HLA
– Sangat polimorfik
– > 1300 alel dari 12 lokus klas I & II yang diekspresikan di seluruh dunia