• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

Nama lain dari jalan Tol adalah jalan bebas hambatan. Jalan Tol merupakan sarana transportasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk sampai di tempat tujuan dengan cepat. Tingginya volume kendaraan menyebabkan terjadinya kemacetan kendaraan di jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas hambatan.

Untuk itu, PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Divisi Konstruksi II sebagai salah satu kontraktor yang khusus bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol dan dengan pengalaman – pengalaman pelaksanaan pekerjaan jalan tol sebelumnya maka mengajukan jasa pemborongan untuk Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A (KM 122+400 – KM 126+700) Pada Jalan Tol Padaleunyi, (Design and Build). Proyek ini merupakan pekerjaan pembangunan jalan tol baru yang merupakan penambahan dari jalan tol yang sudah ada kearah keluar (pelebaran keluar). Dimana pekerjaan ini merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan (Design and Build).

2.2 Lokasi Proyek

Lokasi proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A berada di ruas jalan Tol Padalarang - Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Km 122+400 – Km 126+700. Daerah tol ini mengalami peningkatan volume kendaraan yang cukup drastis dari biasanya, maka dari itu proyek ini dilaksanakan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada daerah tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar :

(2)

6

Gambar 2.1 Lokasi Pekerjaan Jalur A

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

Gambar 2.2 Peta Lokasi Pekerjaan Penambahan Lajur KM 122+400 A/B Sampai KM 126+700 A/B Ruas Jalan Tol PADALEUNYI

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk. Lokasi Pekerjaan Penambahan Lajur KM 122+400 A/B Sampai KM 126+700 A/B Ruas Jalan Tol PADALEUNYI

(3)

7

2.3 Data Proyek

Data proyek merupakan data-data mengenai pembangunan proyek disuatu tempat (lokasi proyek), dan sebagai acuan unuk membangun sebuah bangunan. Dalam suatu data proyek terdapat data teknis, data administrasi dan pendanaan proyek.

2.3.1 Data Administratif

a) Nama Proyek :

Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A Tol Padalarang - Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero)

b) Lokasi Proyek :

Ruas Jalan Tol Padalarang – Cileunyi Km 122+400 – Km 126+700 c) Pemberi Tugas :

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk d) Konsultan Pengawas :

PT. Eskapindo Matra e) Konsultan Perencana :

PT. Eskapindo Matra f) Kontraktor :

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. Divisi Konstruksi II

g) Sub Kontraktor / Supplier utama :

PT. Adhimix Precast Indonesia dan PT. Pionir Beton Industri h) Waktu Pelaksanaan :

150 hari kalender i) Waktu Pemeliharaan :

(4)

8

2.3.2 Data Teknis Proyek

Adapun data teknis dari proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A berada di ruas jalan Tol Padalarang - Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Km 122+400 – Km 126+700. adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Jalan = Jalan Tol Tipe Jalan = 3 Lajur 1 arah Lebar Lokasi Pekerjaan = 13,3 m

Lebar Penambahan Lajur = 6,1 m

Mutu Beton = K 250 dan K 125 (untuk lean concrete) Kemiringan Melintang = 2% lajur eksisting dan 4% bahu jalan.

2.4 Organisasi Proyek

Tujuan organisasi proyek secara umum adalah :

a. Memudahkan operasional proyek agar berjalan sesuai dengan tujuan dan dapat terlaksana efektif dan efisien,

b. Pemberian tugas dan tanggung jawab secara sistematik dan terpadu, c. Memudahkan pengawasan pelaksanaan proyek.

2.4.1 Sruktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek memperlihatkan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek yang bersangkutan lengkap dengan hubungan yang ada. Hubungan antara pihak - pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya dibedakan atas hubungan hubungan fungsional dan hubungan kerja.

Hubungan fungsional adalah hubungan berdasarkan fungsi pihak-pihak tersebut. Dan hubungan kerja adalah hubungan kerjasama yang dilakukan dengan kontrak antara pihak-pihak yang terlibat, atau disebut juga dengan hubungan kontraktual.

Secara fungsional ada tiga pihak yang sangat berperan dalam proyek, yaitu pemilik proyek (owner), konsultan dan kontraktor. Berikut adalah Struktur Organisasi Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi yang digambarkan dengan diagram berikut :

(5)

9

Struktur Organisasi Proyek Pekerjaan Jasa Pemborongan Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 –

KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi (Design and Build)

Gambar 2.3 Struktur Hubungan Kerja Organisasi Proyek

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

Keterangan :

: Hubungan Fungsional : Hubungan kerja (Kontrak)

2.4.1.1 Tugas dan Wewenang Pemilik (Owner)

Tugas dan wewenang dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., selaku pemilik proyek adalah sebagai berikut :

a. Pemilik proyek selama persiapan pembangunan mempunyai tugas, yaitu :  Memilih jenis pelelangan yang akan digunakan.

 Menunjuk konsultan perencana dan pengawas.

b. Selama pelaksanaan pembangunan pemilik proyek memiliki tugas, yaitu :  Menyediakan seluruh biaya pembangunan.

 Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan. Pemberi Tugas/ Pemilik

Proyek ( Owner ) PT. JASA MARGA (Persero) Tbk. Kontraktor PT. ADHI KARYA Konsultan Pengawas PT. ESKAPINDO MATRA Konsultan Perencana PT. ESKAPINDO MATRA

(6)

10

c. Pemberi tugas akan memberikan semua fasilitas yang diperlukan dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk mencegah terjadinya keterlambatan dalam pekerjaan.

d. Pemberian tugas akan mengeluarkan instruksi kepada tim pelaksana melalui pengawas pelaksana termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang diperlukan dalam penyelengaraan pembangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Adapun tugas dan wewenang dari Pemilik/ owner adalah sebagai berikut : 1) Pengguna Anggaran

Pengguna anggaran dalam Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi adalah PT. JASA MARGA (Persero) Tbk.,selaku Pengguna Jasa/Pemilik Proyek (Owner). Juga memerintahkan kepada pejabat pembuat komitmen jika ada sesuatu yang harus dihentikan pada pembangunan proyek.

2) Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat pembuat komitmen bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam mengatur, melaksanakan, dan mengendalikan manajemen yang dipimpinnya serta bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan kepada pengguna anggaran sesuai dengan mutu yang diterapkan.

3) Pejabat Pelaksana Teknis

Pemimpin dalam melakukan pelaksanaan proyek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek, bertanggung jawab terhadap PPK dan memberikan laporan tentang perkembangan proyek.

4) Pelaksana Teknis

Pelaksana teknis bertugas untuk menyusun dan menghimpun data yang berkaitan dengan program, anggaran, kegiatan yang berlangsung.

(7)

11

Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam pengawasan lapangan, bertindak atas perintah pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penugasan sehari-hari terhadap kegiatan konsultan supervisi, bertanggung jawab terhadap pejabat pelaksana teknis kegiatan mengenai tugasnya, mengawasi semua urusan

quality dan quantity pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang

– Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi.

2.4.1.2 Tugas dan Wewenang Konsultan

2.4.1.2.1 Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah konsultan yang kewajiban utamanya merencanakan suatu proyek yang akan dibangun sesuai dengan permintaan dari pemilik atau owner. Dalam hal ini PT. ESKAPINDO MATRA berperan sebagai konsultan perencana pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi.

T ugas dan wewenang konsultan perencana :

a) Membuat gambar rencana proyek yang akan dibangun sesuai dengan keinginan dari owner ;

b) Menghitung kekuatan struktur yang kuat namun tidak boros ; c) Membuat rencana anggaran biaya sesuai harga pada saat itu ;

d) Membuat perencanaan lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja dan syarat ;

e) Membuat Detail Engineering Design ;

f) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan kegiatan ;

g) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan ;

h) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek ; i) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana.

(8)

12

2.4.1.2.2 Konsultan Pengawas

Secara umum Konsultan Pengawas mempunyai wewenang di dalam rekayasa teknik lapangan dan rekayasa teknik sesuai Dokumen Kontrak, dan tugasnya adalah mengawasi, memeriksa dan merekomendasikan persiapan, pelaksanaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor. Dalam hal ini PT. ESKAPINDO MATRA berperan sebagai konsultan pengawas juga pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi.

Tugas Konsultan Pengawas, antara lain adalah :

a) Memeriksa hasil pengujian mutu terhadap bahan dan atau hasil suatu pekerjaan Kontraktor dan memberikan penolakan atau persetujuan atas hasi pengujian mutu tersebut;

b) Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penyelesaian suatu pekerjaan; c) Menolak bahan yang cacat atau tidak memenuhi spesifikasi dan memerintahkan

penghentian dan atau menunda setiap pekerjaan yang sedang dikerjakan secara tidak layak teknis;

d) Memperhatikan waktu pelaksanaan pekerjaan yang diajukan Kontraktor agar dapat dicapai jadwal yang direncanakan;

e) Memeriksa kuantitas rencana dan hasil pekerjaan serta memberikan hasil pemeriksaannya kepada Pemimpin

2.4.1.3 Tugas dan Wewenang Kontraktor

Kontraktor

Kontraktor adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan jasa dalam bidang penyedia jasa konstruksi untuk Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi, adapun kontraktor yang memenangkan tender pelelangan tersebut adalah PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., dan kemudian ditetapkan oleh pihak pemlik / owner sebagai pelaksana dari proyek yang telah direncanakan.

(9)

13

Kontraktor harus, dengan penuh ketelitian dan ketekunan, merancang, melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan dan memperbaiki setiap kerusakannya sesuai dengan Kontrak. Kontraktor harus menyediakan semua pengawas pekerjaan, pekerja, bahan – bahan, peralatan konstruksi dan semua hal yang bersifat sementara ataupun permanen yang disyaratkan untuk perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan secara sungguh – sungguh dan penuh tanggungjawab sebagaimana diperlukan dan disyaratkan di dalam atau secara layak ditafsirkan berdasarkan Kontrak.

Baik diperiksa ataupun tidak diperiksa oleh Konsultan Pengawas, setiap pekerjaan sementara atau permanen ataupun persiapan, tetap menjadi tanggungjawab Kontraktor sepenuhnya.

Tugas dan wewenang kontaraktor adalah :

Memiliki kantor perwakilan atau cabang yang bertempat di daerah sesuai dengan lokasi pekerjaan yang dilaksanakan ;

Menunjuk wakil tetap dari perusahaan untuk menyelesaikan masalah dalam pembangunan proyek yang sedang ditangani ;

Mempunyai tempat atau mess yang tidak jauh dari lokasi pembangunan proyek untuk mempermudah dalam bekerja ;

Menjamin semua bahan - bahan dan peralatan sesuai dengan dokumen kontrak ; Bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan maupun keamanan fisik dan

teknis selama masa pelaksanaan pekerjaan ;

Menyediakan material untuk pembangunan proyek yang dikerjakan.

Melakukan perbaikan jika terdapat kerusakan yang disebabkan atas kelalaian selama pelaksanaan dengan ditanggung oleh kontraktor;

Membuat shop drawing dan kemudian diberikan pada konsultan perencana dan

owner ;

Membuat laporan harian, minguan, bulanan, dan laporan akhir ; Mengajukan anggaran biaya untuk pembangunan yang dikerjakan ; Meminta saran untuk pembangunan ;

Meminta anggaran untuk pembangunan proyek yang sedang dilaksanakan sesuai dengan kontrak ;

(10)

14

Dalam hal ini PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., memiliki susunan struktur organisasi yang mempunyai fungsi dan tugasnya masing – masing. Struktur organisasi yang dimiliki PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. dalam Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi antara lain seperti terlampir dalam laporan ini :

2.5 Tinjauan Perencanaan Proyek.

Dalam proses perencanaan owner menuangkan keinginannya dalam bentuk gambar rencana dan perhitungan konstruksi. Di dalam suatu perencanaan terdapat konsep perencanaan, perancangan sistem konstruksi, perancangan konstruksi, dan perancangan waktu pelaksanaan pekerjaan.

2.5.1 Pengendalian Waktu Proyek

2.5.1.1 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari waktu keseluruhan, waktu pelaksanaan pekerjaan termasuk waktu kerja libur atau hari libur. Pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi (Design and Build) , penyedia jasa pemborongan membuat perkiraan awal pelaksanaan proyek adalah pertengahan bulan desember 2010. Dengan hal tersebut, maka dapat dibuat perkiraan mengenai hari kerja dan hari libur selama pelaksanaan pekerjaan. Mengingat sangat ketatnya waktu pelaksanaan pekerjaan proyek ini, maka waktu libur tidak diperhitungkan .

Waktu efektif pelaksanaan pekerjaan adalah waktu pelaksanaan pekerjaan dikurangi waktu tidak bekerja atau waktu ;libur selama pelaksanaan. Waktu efektif

pelaksanaan pekerjaan adalah 150 ( Seratus Lima Puluh ) hari kalender. Sehingga

(11)

15

2.5.1.2 Jam Kerja

Jam kerja pada pelaksanaan Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi (Design and Build) , sesuai dengan pengamatan lapangan dan mempelajari dokumen tender adalah sebagai berikut :

- Jam kerja pada hari kerja adalah jam kerja selama1 (satu) hari/ 24 jam - Jam kerja pada hari-hari sabtu dan minggu sama dengan jam kerja pada hari biasa.

2.5.2 Pengendalian Pekerjaan Kritis

2.5.2.1 Pekerjaan Kritis

Pekerjaan kritis adalah pekerjaan dimana durasi waktunya sangat berhubungan langsung dan mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan perhitungan waktu pelaksanaan dan metode kerja yang digunakan, berikut pekerjaan-pekerjaan kritis yang berpotensi mempengaruhi penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnyadapat dilihat pada jadual pekerjaan kritis .

Daftar Pekerjaan Kritis :

No URAIAN PEKERJAAN DURASI

WAKTU

I UMUM 147 days

1 Mobilisasi dan Demobilisasi 147 days

- Mobilisasi 30 days

- Demobilisasi 7 days

II PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA 30 days

Pembersihan Tempat Kerja 30 days

III PEMBONGKARAN 157days

1 Pembongkaran Perkerasan Jalan Aspal atau Beton 22 days

2 Pembongkaran Guardrail 30 days

3 Pembongkaran dan Pemasangan Papan Reklame 147 days 4 Pembongkaran dan Pemasangan Tiang Listrik 145 days

(12)

16

Pembongkaran dan Pemasangan Tiang Telepon 143 days Pembongkaran dan Pemasangan Pagar Precast 141 days

IV PEKERJAAN TANAH 90 days

1 Galian Tanah Dengan Alat Berat 53 days

2 Borrow Material 56 days

V GALIAN STRUKTUR 15 days

1 Galian Tanah Pondasi 6 days

2 Buangan Tanah 6 days

VI SUBGRADE 29 days

1 Persiapan Subgrade 29 days

VII SUB BASE 44 days

1 Base Course Klas A 20 days

2 Base Course Klas B 24 days

VIII LAPIS PERKERASAN 70 days

1 Material Wearing Course 17 days

2 ATB 35 days

3 Perkerasan Beton (t=28cm) 47 days

4 Lean Concrete (t=10cm) 47 days

IX STRUKTUR BETON 141 days

1 Beton Kelas B-1 (diafragma, beton bore pile,slab) 53 days

2 Beton pile cap 14 days

3 Beton lantai jembatan/slab 3 days

4 Beton Kelas C-1 (pier, abutment,wing wall) 43 days

5 Beton Kolom/Abutmen Pier, Pier Head 28 days

6 Beton Wing Wall 8 days

7 Beton Kelas E 4 days

8 Penyediaan dan Pemasangan/Erection PCU Girder, Bentang 23.75m

56 days

9 Pemasangan 1 days

10 Penyediaan dan Pemasangan/Erection PCU Girder, Bentang 14.60m

(13)

17

11 Pemasangan 1 days

12 Plat Pracetak (Concrete Plat) 4 days

13 Tiang Bor Beton Cast In Place, Dia 60cm 13 days

14 Test Beban PDA 3 days

15 Pemboran Percobaan 3 days

X PEKERJAAN LAIN - LAIN 129 days

1 Marka Jalan Tipe A 3 days

2.5.3 Kurva S

Dalam diagram balok juga dikenal kurva S. Kurva S menggambarkan kemajuan pekerjaan fisik suatu proyek. Untuk menggambarkan kurva S data-data dari diagram balok diubah lebih dahulu dalam bentuk bobot persen untuk setiap uraian pekerjaan. Untuk membuat bobot masing-masing pekerjaan maka seluruh pekerjaan dinyatakan dalam satu-satuan.

Ada dua macam cara yang dapat digunakan :

a. Sebagian besar perhitungan adalah item pekerjaan. Pada cara ini dibuat perbandingan antara item pekerjaan dengan jumlah pekerjaan seluruhnya dikalikan 100% sehingga didapat bobot persen setiap item pekerjaan, kemudian dihitung bobot persen kumulatif dari semua pekerjaan ;

b. Sebagai dasar perhitungan adalah biaya pekerjaan. Pada cara ini dibuat perbandingan antara biaya seluruh pekerjaan dikalikan 100% sehingga didapat bobot persen biaya setiap item pekerjaan, kemudian dihitung bobot persen kumulatif dari semua pekerjaan.

Kurva S ini mempunyai beberapa kegunaan antara lain :

a. Sebagai kontrol aktivitas yang dicapai di lapangan, apakah terjadi keterlambatan atau tidak. Jika ada, maka harus diatasi dengan cepat dan dilakukan tindakan koreksi dari pihak kontraktor. Dengan demikian jadwal aktivitas selanjutnya tidak terganggu ;

(14)

18

b. Sebagai alat untuk menjelaskan posisi prestasi yang telah dicapai kontraktor sehubungan dengan pembayaran per-term ;

c. Untuk mengarahkan pada distribusi pekerjaan yang baik. Untuk mengendalikan jalanya pelaksanaan proyek, diperlukan kurva-S aktual.

Kurva S yang dapat diusahakan merupakan kurva S yang ideal. Kurva S yang ideal mempunyai kemiringan awal dengan kemiringan akhir yang relatif kecil, sedangkan kemiringan di tengah kurva cukup besar. Secara logis hal ini menyatakan bahwa awal pekerjaan perlu dipersiapkan segala sesuatunya dengan seksama sehingga selanjutnya pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Begitu juga pada keadaan akhir secara perlahan-lahan volume pekerjaan dan kesibukan pekerjaan berkurang. Kurva S yang diperoleh disebut kurva S rencana.

Catatan :

Time schedule pada proyek pekerjaan ini terlampir dalam bentuk kurva S.

(15)

19

Gambar 2.4 Jadwal Rencana Kerja dan Kurva - S

(16)

20

2.5.4 Struktur Organisasi Kontraktor

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Kontraktor

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

W awa n SAF E T Y OF FICER DEP UTY G E NERA L S UP E RIN T E ND E NT Sa rining S ety o P ra stowo, S T Sy aikhu SUR VEYOR Joko He rma nto M ek an ik Khoy im CA SHIE R, TAX , HRD, A CC OUNTING Ali B ag ijo, S T Amiruddin PROJE CT E NG INEE RIN G M AN AG E R SCHE DU L E R Tr iy atno QUAN T IT Y ENG INEE R T E CH. AD M . & D OC Ag ung DR AF T M AN Ir. Susi lo B udi Utom o Sur anto Ga tot S riy anto Ali B ag ijo, S T PROJE CT CONTROL E NG INEE R CHIE F E NG INEE RIN G Ag us B asuki Ass. QA & QC E ngin ee r Mama t R uc him at PROCU REM E NT Akba r Pra pto S ug eng S antoso CHIE F S E CU RITY AD M & F INA NC E M AN AG E R Yulianto Ilyas Guna wa n SUP E RIN T E ND E NT Z ONE -1 Ag us P riy ono SUP E RIN T E ND E NT JE M B ATAN Suka rjo SUP E RIN T E ND E NT P E RBAIK AN E K SIS T ING Ave Tr ila sti ka SUP E RIN T E ND E NT Z ONE -2 K ONS ULT AN REVIE W DES AIN PT. ESKAPI ND O MA TRA ST RU KTUR O RGAN IS AS I P ENY EDI A JAS A JAS A P EMBO RONGAN PEK ERJA AN PENAMBAHAN LAJU R (P ELEBA RA N K ELUA R) RU AS PADA LAR AN G - PASTE UR (KM 122+ 400 - KM 126+ 700) JALU R A PADA JALA N TO L PADA LAR AN G - CI LEUN YI T RA FF IC/H SE E NG INEE R QA & QC E NG INEE R Dullah De de C ahy adiana PT Adh i K ar ya (P er se ro) T bk . Cons tr uc tion I I Divi sion QUALIT Y C ONT ROL G E NERA L S UP E RIN T E ND E NT

Gambar

Gambar 2.2 Peta Lokasi Pekerjaan Penambahan Lajur KM 122+400 A/B Sampai KM  126+700 A/B Ruas Jalan Tol PADALEUNYI
Gambar 2.3 Struktur Hubungan Kerja Organisasi Proyek
Gambar 2.4 Jadwal Rencana Kerja dan Kurva - S
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Kontraktor

Referensi

Dokumen terkait

Secara umumnya perkara di atas menunjukkan bagaimana nas-nas berkenaan sunnah Allah sama ada di Makkah atau Madinah adalah turut sarat dengan pendekatan-pendekatan tarbiah

Samudera Indonesia telah melakukan perbuatan konversi sebagai perbuatan melawan hukum dalam perdagangan internasional, yakni dalam kedudukannya sebagai pengangkut

Hal ini disebabkan tanaman dapat tumbuh dengan baik apabila hara yang diperlukan dalam proses metabolisme tersedia dalam jumlah yang cukup dan diserap dengan

Kualitas imunoglobulin dalam kolostrum yang dihasilkan tergantung pada musim, ras sapi, umur induk, kesehatan kelenjar ambing, waktu pemerahan setelah partus,

Oleh karena itu, berbagai upaya dan usaha yang telah dilakukan oleh pihak Unit Khidmat dan Nasihat Keluarga untuk menguatkan dan mengukukuhkan lagi institusi kekeluargaan

Pupuk Indonesia Logistik Jakara yang meliputi peranan Departement Crewing, dokumen-dokumen yang dibutuhkan, pihak tekait, serta masalah dan kendala yang timbul

23 .ءاضقو ءادأ بهذلما نم دمتعلما ىلع ةطقاس هنع ةلاصلا نإف ةيكلالما دنع امأ ، ةلبانلحا دنع اتهداعإOrang yang tidak mendapati sarana untuk bersuci

Pada kesempatan yang ini · pula kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada para anggota Dewan yang terhormat yang telah ·