1. Apa saja program-program yang dikelola oleh BPJS? Jawab.
1. Jaminan hari tua
2. Jaminan pemeliharaan kesehatan 3. Jaminan kecelakaan kerja
4. Jaminan kematian 5. Jaminan pensiun
2. Sebutkan badan hukum undang-undang yang mengatur BPJS?
Yaitu Undang-undang Republik Indonesia yang Nomor 24 tahun 2011 mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
3. Siapakah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan?
Yaitu PT ASKES (Persero) yang Bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan per 1 Januari 2014
4. Siapa saja peserta jaminan kesehatan menurut Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 (pasal 2 dan 4)?
Peserta jaminan Kesehatan meliputi:
1 Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan a Fakir Miskin
b Orang tidak mampu 2 Bukan PBI Jaminan Kesehatan
a Pekerja Penerima Upah dan Anggota Keluargannya
b Pekerja Bukan Penerima Upah dan Anggota Keluargannya c Bukan Pekerja dan Anggota Keluargannya.
5. Siapa Saja yang tergolong PBI jaminan Kesehatan?
Yaitu Menurut Pasal 5 Peraturan Presiden mengenai Jaminan Kesehatan)
Anggota keluarga sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf a meliputi - Istri atau suami yang sah dari peserta; dan
- Anak kandung, anak tiri, dan/atau anak angkat yang sah dari peserta, dengan kriteria:
o Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan
o Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima)tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal
7. Bagaimana cara pendaftaran peserta BPJS? 1. Melalui Kelompok/kolektif
Mengisi Formulir daftar isian peserta
Melampirkan foto peserta dan anggota keluarga 1 lembar ukuran 3x4 Pengantar dari unit kerja
2. Perorangan / datang langsung ke kantor BPJS Mengisi formulir daftar isian peserta
Melampirkan foto peserta dan anggota keluarga 1 lembar ukuran 3x4 Menunjukkan persyaratan
8. Bagaimana sistem pembayaran/ iuran BPJS bagi peserta?
Iuran bagi peserta PPU yang yang terdiri dari PNS, anggota TNI,POLRI, Pejabat
Negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari gaji atau upah perbulan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja(pemerintah); dan 2. 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.
Pendaftaran anggota keluarga lainnya
1. Tambahan Anggota keluarga dari pekerja penerima upah (PPU):
a. Keluarga tambahan dari PPU terdiri dari anak ke -4 dan seterusnya, ayah, ibu, dan mertua, besaran iuran sebesar 1 % dari gaji atau upah per orang perbulan
b. Peserta tambahan lainnya dari PPU seperti keponakkan, kerabat lain, asisten rumah tangga dan lainnya ditetapkan sesuai dengan manfaat yang dipilih:
2) Kelas II sebesar Rp. 42.500,- per orang perbulan. 3) Kelas I Sebesar Rp. 59.500,- per orang perbulan.
9. Berapa jumlah peserta dan anggota keluarga yang ditanggung BPJS Kesehatan? Jumlah peserta dan anggota yang ditanggung paling banyak 5 (lima) orang, meliputi satu istri atau suami yang sah dari peserta dan 3 (tiga) anak (anak kandung/anak tiri/anak angkat yang sah) dengan ketentuan belum menikah, belum bekerja, dan belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun jika masih melanjutkan pendidikan formal. Bagi peserta yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 (lima) orang termasuk peserta, maka dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar iuran tambahan.
10. Pelayanan apa saja yang tidak dijamin BPJS?
a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat.
c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja. d. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri
e. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik dan/atau estetik f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik dan/atau estetik g. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi)
h. Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol
i. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri
j. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment/HTA)
k. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen)
l. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu m. Perbekalan kesehatan rumah tangga
n. Pelayanan kesehatan yang sudah dijamin dalam program kecelakaan lalu lintas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
o. Pelayanan kesehatan akibat bencana, kejadian luar biasa/wabah
p. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat jaminan kesehatan yang diberikan
11. Apa yang mendasari beberapa kewajiban BPJS adalah memberikan informasi? Menurut UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik memang mewajibkan badan publik untuk mengumumkan informasi publik yang meliputi informasi yang berkaitan dengan badan publik, informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan publik, informasi mengenai laporan keuangan, dan informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
13. Apa saja hak BPJS? Hak-hak BPJS:
a Memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang bersumber dari Dana Jaminan Sosial dan atau sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN
14. Apa saja kewajiban BPJS? Kewajiban BPJS:
a Memberikan nomor identitas tunggal kepada peserta
b Mengembangkan aset Dana Jaminan Sosial dan asset BPJS untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta,
c Memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai kinerja, kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya,
d Memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan UU SJSN,
e Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban untuk mengikuti ketentuan yang berlaku,
f Memberikan informasi kepada peserta mengenai prosedur untuk mendapatkan hak dan memenuhi kewajiban,
g Memberikan informasi kepada peserta mengenai saldo JHT dan pengembangannya 1 kali dalam 1 tahun,
h Memberikan informasi kepada peserta mengenai besar hak pensiun 1 kali dalam 1 tahun,
i Membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktik aktuaria yang lazim dan berlaku umum,
k Melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara berkala 6 bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN.
15. Bagaimana prosedur pelayanan kegawatdaruratan untuk peserta BPJS? Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2014:
a. Pada keadaan kegawatdaruratan (emergency), seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) baik fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan atau belum bekerja sama, wajib memberikan pelayanan penanganan pertama kepada peserta JKN. b. Fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan gawat darurat tidak
diperkenankan menarik biaya kepada peserta.
c. Fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan harus segera merujuk ke fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan daruratnya teratasi dan pasien dalam kondisi dapat dipindahkan.
d.
FKTP dan FKRTL yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menagihkan biaya pelayanan gawat darurat secara langsung kepada BPJS Kesehatan.16. Apa saja program – program BPJS? a. Jaminan Hari Tua (JHT)
b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
17. Apakah peserta yang pindah kerja atau pindah tempat tinggal tetap dijamin BPJS kesehatan?
Peserta peserta yang pindah kerja atau pindah tempat tinggal masih menjadi peserta BPJS selama memenuhi kewajiban membayar iuran. Peserta yang pindah kerja wajib melaporkan perubahan status kepersertaanya dan identitas pemberi kerja yang baru kepada BPJS kesehatan dengan menunjukkan identitas peserta.
18. Sebutkan prinsip-prinsip pelaksanaan SJSN! a Prinsip Kegotongroyongan b Prinsip Nirlaba c Prinsip Keterbukaan d Prinsip kehati-hatian e Prinsip akuntabilitas f Prinsip Portabilitas
g Perinip Kepesertaan Bersifat Wajib h Prinsip Dana Amanat
i Prinsip Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Sosial 19. Apa Saja Kewajiban dari peserta BPJS?
b melaporkan data kepesertaannya kepada BPJS Kesehatan dengan menunjukkan identitas Peserta pada saat pindah domisili dan atau pindah kerja.
20. Berapa iuran yang dibayar oleh Peserta Pekerja Penerima upah yang bekerja di lembaga Pemerintah (PNS, TNI, Polri, pejabat negara, Pegawai Pemerintah non PNS)?
Sebesar 5% dari gaji atau upah perbulan dengan ketentuan : 3% dibayar oleh pemberi kerja dan 2% dibayar oleh peserta
21. Berapa iuran yang dibayar oleh peserta Pekerja Penerima upah yang bekerja di BUMN, BUMD, dan swasta?
Sebesar 4,5% dari gaji atau upah bulan dengan ketentuan: 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 0,5% dibayar oleh peserta.
22. Sebutkan definisi BPJS menurut UU no. 40 tahun 2004?
BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.
23. Sebutkan definisi Jaminan sosial menurut UU no. 40 tahun 2004?
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
24. Bagaimana prosedur pendaftaran peserta BPJS ?
Beberapa prosedur pendaftaran peserta BPJS adalah sebagai berikut.
a Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan. b Pemberi Kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat mendaftarkan diri
sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.
c Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.
25. Sebutkan asas-asas pelaksanaan SJSN? a. Asas kemanusiaan
b. Asas manfaat
c. Asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
26. Apa peran dokter pada program BPJS?
Peran dokter layanan primer dalam BPJS, yaitu sebagai berikut,9
a. Pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama secara paripurna, terpadu,
bermutu dan efisien (health provider).
b. Arif dalam mengatur agar terjadi pemanfaatan pelayanan kesehatan secara tepat
oleh pasien dan keluarga/koordinator pelayanan rujukan (gatekeeper).
c. Penasihat setiap masalah kesehatan (Health consular).
27.Apa yang dimaksud dengan penerima bantuan iuran (PBI) dalam sistem BPJS?
Penerima bantuan iuran adalah peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan uu sjsn yang iurannya dibayar oleh pemerintah sebagai peserta program jaminan kesehatan. Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah selain itu orang yang mengalami cacat total tetap dan tidak mampu berhak menjadi PBI. Cacat total tetap yang dimaksud yaitu kecacatan fisik atau mental yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan.28. Apa maksud asas dan penyelenggaraan yang gotong royong dari Sistem Kesehatan Nasional?
Gotong royong sesungguhnya sudah menjadi salah satu prinsip dalam hidup bermasyarakat dan juga merupakan salah satu akar dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit atau yang berisiko tinggi, dan peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud karena kepesertaan SJSN bersifat wajib untuk seluruh penduduk, tanpa pandang bulu. Dengan demikian, melalui prinsip gotongroyong jaminan sosial dapat menumbuhkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
29. Bagaimana prinsip pengelolaan dana BPJS dalam SKN?
Pengelolaan dana BPJS dalam SKN dilakukan berdasarkan prinsip nirlaba nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya, tujuan utama adalah untuk memenuhi sebesar-besarnya kepentingan peserta. Dana yang dikumpulkan dari masyarakat adalah dana amanat sehingga hasil pengembangannya akan di manfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta.
30. Transformasi asuransi yang ada di Indonesia menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang diatur dalam undang-undang meliputi apa saja dan berubah menjadi apa?
a. PT Asuransi Kesehatan (PT ASKES)
b. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT JAMSOSTEK)
c. PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( PT ASABRI) d. PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (PT TASPEN)
Yang berubah menjadi :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja b. Jaminan Hari Tua
c. Jaminan Pensiun d. Jaminan Kematian 31. Siapa saja peserta BPJS?
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta tersebut
meliputi, Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dan bukan PBI JKN dengan rincian sebagai berikut.
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu.
b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas:
1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu: a) Pegawai Negeri Sipil;
b) Anggota TNI; c) Anggota Polri; d) Pejabat Negara;
e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri; f) Pegawai Swasta; dan
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah.
2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:
a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri dan pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah.
b) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan. 3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:
a) Investor; b) Pemberi Kerja; c) Penerima Pensiun; d) Veteran;
e) Perintis Kemerdekaan; dan
f) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar Iuran.
4) Penerima pensiun terdiri atas:
a) Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;
b) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun; c) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;
d) Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan
e) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun.
5) Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi: a) Istri atau suami yang sah dari peserta;
b) Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria: tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau
belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
c) Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.