• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan suatu lembaga yang

terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT secara defenisi adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan konsep baitul mall wat tamwil. Kegiatan BMT mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha makro dan kecil, antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan kegiatan ekonominya. Sedangkan kegiatan baitul maal menerima titipan BAZIS dari dana zakat, infak, shadaqah dan menjalankannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

Dalam melaksanakan kegiatannya, BMT mempunyai asas, landasan, visi, misi, fungsi, dan prinsip-prinsip serta ciri khas yang dimiliki oleh BMT sebagai sebuah lembaga keuangan syariah non bank yang mempunyai legalitas dan berbadan hukum. BMT didirikan melalui beberapa tahap yang di mulai dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), setelah memenuhi syarat anggota dan kepengurusan dapat ditingkatkan menjadi lembaga berbadan hukum koperasi. Selanjutnya bila memenuhi syarat tertentu, BMT harus mempersiapkan proses administrasi untuk menjadi sebuah badan usaha yang sehat, yang dikelola secara syariah, mengedepankan etika dan perilaku yang islami.1

1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h.61

▸ Baca selengkapnya: berdasarkan cara membacanya email terdiri atas dua jenis yaitu berbasis

(2)

Koperasi sebagai bentuk badan hukum BMT mempunyai pengertian sebagaimana di tuangkan dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992. Menurut etimologi, koperasi berasal dari kata “cooperation”, terdiri dari dua suku kata yang artinya berusaha bersama. Sedangkan menurut UU No. 25/1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan dengan berlandaskan kegiatan berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengertian tersebut sesuai dengan bunyi pasal 33 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945.

Prinsip operasinya didasarkan atas prinsip jual beli (Murabahah), dan titipan (wadi’ah). Meskipun mirip dengan bank Islam, bahkan bisa dikatakan menjadi cikal bakal dari bank islam, BMT memiliki pangsa pasar tersendiri yaitu masyarakat kecil yang tidak terjangkau layanan perbankan serta pelaku usaha kecil yang mengalami hambatan “psikologi” bila berhubungan dengan pihak bank.2

BMT yang telah memenuhi syarat tertentu dapat meresmikannya menjadi sebuah badan hukum dengan mendaftarkan pada Departemen Koperasi dan sebagai lembaga berbadan hukum. Selanjutnya bila telah eksis baik secara keuangan dan kelembagaan dengan jumlah aset yang selalu meningkat, bila perlu BMT yang berbentuk koperasi tersebut dapat berubah menjadi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS, dari lembaga keuangan non bank syariah menjadi lembaga keuangan perbankan syariah.

2 Nurul Huda Muhammad Haeykal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 363

(3)

Dengan demikian nampak perbedaan yang jelas antara BMT dan BPRS yakni dalam bentuk institusi/kelembagaan. BMT merupakan lembaga keuangan non bank sedangkan BPRS adalah lembaga keuangan bank yang beroperasi secara syariah. Perbedaan tersebut memberikan pengaruh secara institusional, prosedur, dan pertanggung jawaban yang harus di penuhi sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Walaupun dalam bentuk usaha, kepengurusan terdapat kesamaan.3

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan yang

bersifat komersial berdasarkan aqad/perjanjian simpan pinjam, wadi’ah,

mudharabah, dan penyertaan (syirkah) kepada masyarakat untuk kegiatan

usaha yang bersifat produktif dengan sistem bagi hasil. Begitu juga halnya dengan BMT At-Taqwa Muhammadiyah melakukan kegiatan operasional dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.4

Dengan adanya pelaksanaan mempunyai peranan yang sangat penting dan berpengaruh dalam pengembangan jasa perbankan. Mempertahankan nasabah supaya ditingkatkan untuk melaksanakan dari sebuah rencana yang telah di buat untuk segera dilakukan yang sudah matang jelas dan terperinci. Pelaksanaan adalah Proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancangan, keputusan, dan sebagainya). Bagaimana cara melaksanakan yang akan di buat dan di proses dengan terperinci.

3 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, op.cit., h.62 4 Ibid., h.68-69

(4)

Walimah diadakan ketika acara nikah berlangsung, atau sesudahnya, atau ketika hari perkawinan (mencampuri istrinya) atau sesudahnya. Walimah bisa juga diadakan menurut adat dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.

Kata walimah diambil dari asal kata walamun yang berarti perkumpulan, karena pasangan suami-istri (pada saat) itu berkumpul sebagaimana yang dikatakan Az-Zuhri. Bentuk kata kerjanya adalah awlama yang bermakna setiap makanan yang dihidangkan untuk merasakan kegembiraan.

Mudharabah adalah akad antara dua pihak untuk bekerja sama dalam usaha perdagangan dimana salah satu memberikan dana kepada pihak lain sebagai modal usaha dan keuntungan dari usaha itu akan dibagi di antara mereka berdua sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara nasabah

(shahibul maal) dan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang (mudharib) yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. Penerapan mudharabah

muthlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis

penghimpunan dana, yaitu tabungan dan deposito dengan akad mudharabah. Berdasarkan prinsip ini, tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.

(5)

Berdasarkan paparan di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam bentuk laporan tugas akhir dengan judul Pelaksanaan

Simpanan Walimah Pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah adalah bagaimana Pelaksanaan Simpanan Walimah Pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Pelaksanaan Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut:

a. Bagi penulis: sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan guna mencapai gelar Ahli Madya (A.Md) Diploma III Manajemen Perbankan Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Imam Bonjol Padang.

b. Bagi BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang : Sebagai bahan pertimbangan dan masukan tentang bagaimana

(6)

pelaksanaan simpanan walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang.

c. Sebagai bahan referensi untuk pustaka Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN Imam Bonjol Padang).

D. Penjelasan Judul

Pelaksanaan : Proses, cara, perbuatan melaksanakan

(rancangan, keputusan, dan sebagainya)5

Simpanan Walimah : Simpanan dengan menggunakan prinsip akad mudharabah muthlaqah. Simpanan ini dikhususkan untuk merencanakan dan mempersiapkan hari pernikahan. Nikmati bagi hasil yang halal dan menguntungkan.6

BMT : Lembaga keuangan yang bersifat komersial berdasarkan akad atau perjanjian simpan pinjam,

wadiah, mudharabah dan pernyertaan (syirkah)

kepada masyarakat untuk kegiatan usaha yang bersifat produktif bagi hasil.7

Jadi, Pelaksanaan Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang adalah cara melaksanakan simpanan yang direncanakan atau mempersiapkan untuk hari pernikahan, yang di dasarkan pada dan akad perjanjian simpan pinjam kepada masyarakat.

5 Http://kbbi.web.id/pelaksanaan

6 Http://KJKS BMT Amanah Ummah Jawa Timur.com. Kamis, 27 Juli, Pukul 01.45 WIB 7 Ibid., h.68-69

(7)

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif/lapangan (field research) karena penulis melihat tentang bagaimana Pelaksanaan Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi dua kategori yaitu:

a. Sumber data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari wawancara dengan Pimpinan dan Karyawan BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang

b. Sumber data Sekunder yaitu data yang diambil dari beberapa buku, dokumentasi, brosur dan sumber lain yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara adalah penulis mengadakan tanya jawab dengan pihak bank dan responden secara langsung maupun tidak langsung mengenai masalah data yang penulis perlukan dalam penelitian.

b. Studi dokumen adalah mengumpulkan data-data dan dokumen-dokumen dari BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang, yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

(8)

4. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa data secara deskriptif/kualitatif yaitu dengan cara setelah semua data dikumpulkan maka peneliti mendeskripsikan, mencatat, menganalisa, dan menjelaskan secara rinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami secara jelas serta mengambil suatu kesimpulan sesungguhnya yang terjadi pada objek yang diteliti.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar belakang masalah, Batasan masalah, Rumusan masalah, Penjelasan judul, Tujuan dan Kegunaan penelitian, Metode penelitian, dan Sistematika penulisan.

BAB II : Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian dan landasan teori yang menjadi acuan terhadap Pelaksanaan Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang.

BAB III : Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum perusahaan tentang sejarah singkat berdirinya BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang, visi dan misi, struktur organisasi, ruang lingkup dan produk-produk BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Padang.

(9)

BAB IV : Dalam bab ini akan diuraikan menjelaskan Pelaksanaan Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Cabang Bandar Buat Padang BAB V : Dalam bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, produk samping yang dihasilkan, baik yang berasal dari tanaman (I SHIDA dan H ASSAN , 1997) maupun pengolahan kelapa sawit (W AN Z AHARI et al ., 2003)

Τα ονόματα των θεών έφτασαν πολύ αργότερα στην Ελλάδα από την Αίγυπτο κι έτσι τα έμαθαν οι Πελασγοί, με εξαίρεση αυτό του Διονύσου,

Kekurangan penerapan model pembelajaran ini yang harus selalu diantisipasi diperkirakan sebagai berikut (Soebagio, 2000): 1) efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang

Kelenjar ini terdiri atas jaringan fibromuskular dan glandular yang terbagi dalam  beberapa daerah atau zona, yaitu zona perifer, zona sentral, zona transisional,

Jadi, kejadian kesalahan ( error ) pada jaringan tersebut akan disimpan pada sebuah database khusus, untuk selanjutnya akan ditampilkan di sistem dan dikirimkan

Bertolak dari latar belakang tersebut, peneliti akan mengembangkan LKS berorientasi Project Based Learning pada materi keanekaragaman hayati yang diharapkan dapat

Pelaksana pekerjaan wajib menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai pekerjaan yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Swasta atau Perusahaan