• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL SENDIRI, TOTAL ASET, DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODAL SENDIRI, TOTAL ASET, DAN VOLUME USAHA TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODAL SENDIRI, TOTAL ASET, DAN VOLUME USAHA

TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI SIMPAN

PINJAM

I Gede Suputra, Gede Putu Agus Jana Susila, Wayan Cipta

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

E-mail

[email protected]

,

[email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) modal sendiri, total aset, dan volume usaha secara simultan terhadap SHU, (2) modal sendiri, total aset, dan volume usaha secara parsial terhadap SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng, dan objek penelitian adalah modal sendiri, total aset, volume usaha, dan SHU. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari modal sndiri, total aset, dan volume usaha terhadap SHU, (2) ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari modal sendiri, total aset, dan volume usaha terhadap SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng.

Kata kunci: modal sendiri, total aset, volume usaha, SHU.

ABSTRACT

This study aimed to obtain findings eksplanitif tested on the effect of (1) its own capital, total assets, and business volume simultaneously against SHU, (2) equity, total assets, and business volume partially on SHU on credit unions in the district Buleleng. The design study is a quantitative causal. The subjects were credit unions in Buleleng, and the object of the study is its own capital, total assets, business volume, and SHU. Data collected by recording documents, and analyzed using multiple linear regression analysis. The results showed that (1) there is a positive and significant effect simultaneously on the capital sndiri, total assets, and business volume against SHU, (2) there is a positive and significant effect partially from their own capital, total assets, and business volume to the SHU at credit unions in Buleleng.

(2)

PENDAHULUAN

Koperasi mempunyai peran

penting dalam tercapainya kesejahteraan bagi anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi dalam kegiatannya memiliki dua karakter yang khas yaitu bersifat mementingkan pendidikan perkoperasian bagi anggota dan masyarakat (Anoraga dan Widiyanti, 2002: 17). Pengertian koperasi menurut Undang-undang Perkoperasian Nomor 17 Tahun 2012 yaitu “badan hukum yang didirikan orang perseorangan atau badan

hukum koperasi dengan pemisahan

kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi”.

Tujuan utama didirikan koperasi adalah untuk mencegah masyarakat agar tidak terjebak dalam sistem lintah darat atau rentenir (Anaroga dan Widiyanti,

1998). Pembentukan koperasi pada

awalnya untuk memudahkan partisipasi para anggotanya untuk menyimpan dana

dan meminjamnya kembali kepada

anggotanya dengan jumlah bunga dan waktu yang telah disepakati. Sehingga koperasi diharapkan mampu memperoleh

modal untuk membiayai kegiatan

operasionalnya.

Undang-Undang Dasar 1945

khususnya pasal 33 ayat (1), yaitu perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan koperasi adalah

bangunan usaha yang sesuai dengan susunan perekonomian yang dimaksud. Oleh karena itu, koperasi diharapkan

memainkan peranan penting dalam

perekonomian Indonesia, yaitu koperasi

sebagai soko guru perekonomian

Indonesia. Sebagai organisasi ekonomi, koperasi dalam menjalankan usahanya memerlukan modal usaha. Peranan modal didalam operasional koperasi mempunyai kontribusi yang sangat penting, karena tanpa modal yang cukup koperasi tidak akan berjalan lancar.

Partomo S.T. dan Abdul Rahman S. (2002: 76), menyatakan bahwa, Perkembangan usaha koperasi sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana atau

modal yang digunakan. Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi dewasa ini, maka semakin besarlah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi. Hal ini berarti semakin besar pula tanggungjawab manajemennya.

Faktor modal dalam usaha

koperasi merupakan salah satu alat yang

ikut menentukan maju mundurnya

koperasi. Tanpa adanya modal, suatu usaha yang bersifat ekonomis tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Menurut Andjar Pachta W, dkk (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi SHU terdiri dari dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam terdiri dari partisipasi anggota, jumlah modal sendiri, aset, kinerja pengurus, volume usaha, kinerja manajer serta kinerja karyawan. Faktor luarnya terdiri dari modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah.

Total aset koperasi

mempengaruhi sisa hasil usaha,

bertambahnya aset seharusnya

menyebabkan sisa hasil usaha bertambah tinggi, hal ini tergantung pada kemampuan koperasi untuk melakukan efisensi biaya,

maupun kemampuan koperasi untuk

mengoperasikan dan mengelola aset yang tersedia sehingga bisa terserap oleh anggota.

Selain faktor modal dan total aset, menurut Arifin Sitio (2001), “Aktivitas ekonomi koperasi pada hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi tersebut”. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama bagi anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya. Usaha atau kegiatan yang dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang nantinya akan berpengaruh terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi.

Berdasarkan penelitian

pendahuluan, data yang diperoleh dari

Dinas Koperasi, Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Buleleng, yaitu

jumlah Koperasi Simpan Pinjam di

Kabupaten Buleleng sebanyak 54 buah, dimana semua koperasi masih aktif

(3)

(melakukan kegiatan usaha). Koperasi yang memiliki data lengkap berjumlah 33 buah. Data tersebut diperoleh melalui Data Individu Tahunan Koperasi dari Tahun 2013-2014.

Berdasarkan survei pendahuluan

dapat disajikan Gambaran tentang

keadaan modal sendiri, total aset, volume usaha, dan SHU pada empat koperasi

seperti nampak pada Tabel 1 .

Tabel 1 Pertumbuhan Modal sendiri, total aset, volume usaha dan SHU KSP Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2014.

Nama Kopera si Tah un Modal Sendiri (Rp) Per-tumb u-han (%) Total Aset (Rp) Per-tumb u-han (%) Volume Usaha (Rp) Per-tumb u-han (%) SHU (Rp) Per-tumb u-han (%) KSP. Sari Dewata 2013 48.556.7 00 28,3 400.985.7 00 84,6 352.977.5 00 7,3 4.236.50 0 -67,71 2014 62.284.2 66 740.099.7 36 378.609.0 50 1.367.80 4 KSP. Wangu n Sesana 2013 282.494. 239 10,7 1.563.939. 796 31,5 818.727.9 80 56,55 32.500.1 77 -12,4 2014 312.627. 082 2.056.044. 516 1.281.753. 680 28.474.5 20 KSP. Lintas Desa Pada Payu 2013 810.693. 089 5,2 2.504.717. 395 60,11 1.950.581. 125 77,50 248.939. 941 -59,34 2014 852.579. 481 4.010.288. 869 3.462.318. 160 101.206. 070 KSP. Mekar Sari Banyup oh 2013 293.928. 041 58,53 4.267.165. 563 54,03 3.373.430. 000 15,10 16.681.0 05 -39,63 2014 465.964. 296 6.572.959. 540 3.913.017. 250 10.069.6 12 Sumber: Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa KSP. Sari Dewata, KSP. Wangun Sesana, KSP. Lintas Desa Pada Payu, KSP. Mekar Sari Banyupoh, SHU periode

2013-2014 semuanya mengalami

penurunan, akan tetapi modal sendiri, total

aset, dan volume usaha semuanya mengalami peningkatan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang seberapa besar pengaruh: (1) Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume

(4)

Usaha secara simultan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2014, (2) Modal Sendiri, Total Aset,

dan Volume Usaha secara parsial

terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2014.

Secara teoritis penelitian ini

diharapkan dapat memberikan bukti

empiris mengenai pengaruh Modal

Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng Tahun 2013-2014. Disamping itu, secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran atau sumber informasi bagi pengurus Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng mengenai pengaruh Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.

Menurut UU No. 17 Tahun 2012, SHU adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha. Menurut Andjar Pachta W,dkk (2005: 128), SHU merupakan laba atau

keuntungan yang diperoleh dari

menjalankan usaha sebagaimana

layaknya sebuah perusahaan bukan

koperasi. SHU tersebut merupakan hasil akhir dari komponen-komponen yang menghasilkan dikurangi dengan jumlah komponen-komponen biaya. Jadi dapat disimpulkan SHU merupakan laba atau

pendapatan koperasi yang diperoleh

dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan biaya, penyusutan dan biaya lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Menurut Bambang Riyanto (2001: 240), modal sendiri pada dasarnya adalah

modal yang berasal dari pemilik

perusahaan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Menurut Andjar Pachta W. dkk (2005: 117), “Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dana pendiri atau

anggota koperasi yang disetorkan pertama kali, dalam bahasa teknis organisasi perusahaan biasanya disebut sebagai modal dasar pendirian koperasi”. Jadi, modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (misal

cadangan laba) atau berasal dari

pengambil bagian, peserta atau pemilik (modal saham, modal peserta, dan

lain-lain). Secara umum, modal sendiri

merupakan modal yang berasal dari para anggota koperasi itu sendiri yang terdiri atas simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan dana hibah. Modal sendiri bagi koperasi merupakan modal kerja untuk dapat menghasilkan laba dalam hal ini Sisa Hasil Usaha.

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP (2009), “Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas”. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari

aset tersebut untuk memberikan

sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap aliran kas dan setara kas kepada entitas. Beberapa aset, misalnya aset tetap memiliki bentuk fisik. Namun demikian bentuk fisik tersebut

tidak esensial untuk menentukan

eksistensi aset. Menurut Djarwanto PS. (2001: 15), “Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan, bentuk-bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.”

Menurut Suwandi (1988: 38),

bahwa “Volume usaha merupakan totalitas kegiatan yang tercermin dalam bentuk nilai uang dan merupakan titik sentral dari interaksi dari berbagai peubah dalam

koperasi sehingga volume usaha

merupakan ukuran jumlah seluruh

kegiatan yang diukur dalam satuan uang sekaligus dapat memberikan apa saja yang dilakukan koperasi selama kurun

waktu tertentu”. Aktivitas ekonomi

koperasi pada hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi tersebut. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama

(5)

bagi anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya. Usaha atau kegiatan yang dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang nantinya akan berpengaruh terhadap perolehan laba atau sisa hasil usaha koperasi (Arifin Sitio dan Halomon Tamba, 2001: 142).

METODE

Jenis penelitian ini menggunakan

desain kuantitatif kausal, menurut

Sugiyono (2009: 37), penelitian kausal adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain yang mempunyai hubungan sebab akibat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah modal sendiri (X1), total aset (X2), dan volume usaha (X3), sedangkan variabel terikatnya adalah SHU (Y). Hubungan antara variabel dalam penelitian ini adalah semakin besar modal sendiri (X1) maka SHU (Y) yang diperoleh akan meningkat. Semakin besar total aset (X2) maka SHU (Y) yang diperoleh semakin besar. Begitu pula semakin

besarnya volume usaha (X3) maka

semakin besar pula SHU (Y) yang diperoleh. Subjek penelitian ini yaitu Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten

Buleleng. Sedangkan objek dalam

penelitian ini yaitu modal sendiri (X1), total aset (X2), volume usaha (X3), dan SHU (Y)

pada Koperasi Simpan Pinjam di

Kabupaten Buleleng. Populasi menurut

Sugiono (1994) adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng yang berjumlah 54 koperasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut” (Sugiyono, 2006). Teknik

penentuan sampel adalah dengan

purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Adapun

yang dijadikan pertimbangan dalam

pengambilan sampel adalah: (1) Memiliki Data Individu Tahunan Koperasi mengenai modal sendiri, total aset, volume usaha dan SHU selama periode penelitian, (2) Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan

(RAT) selama periode penelitian.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka didapat sebanyak 33 buah koperasi yang menjadi sampel.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah modal sendiri (X1), total aset (X2), volume usaha (X3), dan SHU (Y). Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono (2010: 137) adalah ”sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari Laporan Tahunan Koperasi tahun 2013-2014.

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan maupun parsial antara modal sendiri, total aset dan volume usaha terhadap SHU adalah regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS for Windows. Metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang baik. Uji asumsi klasik terdiri dari: (1) Uji Normalitas, (2) Uji Autokorelasi, (3) Uji Multikolonieritas, dan (4) Uji Heterokedastisitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan hasil perhitungan

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 2.

Tabel 2 Ringkasan Hasil SPSS Pengaruh Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2), dan

Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y).

(6)

Ryx1x2x3 0,794 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

simultan dari Modal

Sendiri (X1), Total Aset (X2) dan Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y).

R2yx1x2x3 0,630 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan

pe-ngaruh simultan dari

Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2) dan Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y).

PyƐ 0,206 - - - Besar sumbangan

pe-ngaruh lain

P2yƐ 0,042 - - - Besar sumbangan

pe-ngaruh lain

Pyx1 0,279 0,026 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

parsial dari Modal

Sendiri (X1) terhadap SHU (Y).

P2yx1 0,078 - - - Menunjukkan besar

sum-bangan pengaruh secara

parsial dari Modal

Sendiri (X1) terhadap SHU (Y).

Pyx2 0,356 0,004 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

parsial dari Total Aset (X2) terhadap SHU (Y).

P2yx2 0,127 - - - Menunjukkan besar

sum-bangan pengaruh secara parsial dari Total Aset (X2) terhadap SHU (Y).

Pyx3 0,322 0,009 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

parsial dari Volume

Usaha (X3) terhadap SHU (Y).

P2yx3 0,104 - - - Menunjukkan besar

sum-bangan pengaruh secara

parsial dari Volume

Usaha (X3) terhadap SHU (Y).

6,291 0,006 0,05 Signifikan Bisa memprediksi

β1 0,265 0,026 0,05 Signifikan Bisa memprediksi

β2 0,361 0,004 0,05 Signifikan Bisa memprediksi

β 3 0,277 0,009 0,05 Signifikan Bisa memprediksi

(7)

Struktur hubungan pengaruh Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2), dan Volume Usaha (X3), terhadap SHU (Y) seperti Nampak pada Gambar 1.

Ɛ ryx1.x2x3 = 0,279 PyƐ = 0,206 ryx2.x1x3 = 0,356 Ryx1x2x3 = 0,794 ryx3.x1x2 = 0,322

Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Y

Berdasarkan hasil uji regresi linear

berganda diperoleh pada Tabel 2

menunjukkan hasil Ryx1x2x3= 0,794 dengan p-value 0,000 < alpha 0,05, yang menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada pengaruh simultan dari Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2), dan Volume Usaha (X3) secara simultan terhadap SHU (Y)

pada Koperasi Simpan Pinjam di

Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari pengaruh Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2), dan Volume Usaha (X3) secara

simultan terhadap SHU (Y) adalah

sebesar 0,63 (63,00%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 63% SHU dipengaruhi oleh variabel Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2), dan Volume Usaha (X3), sedangkan pengaruh dari variabel lain (diluar model) sebesar 0,37 (37%). Variabel lain yang diduga mempengaruhi SHU adalah partisipasi anggota, kinerja pengurus, kinerja manajer serta kinerja karyawan, modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah (Andjar Pachta W, dkk, 2005). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha secara bersama-sama

berperan dalam upaya untuk

meningkatkan SHU.

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial Modal Sendiri (X1) terhadap SHU (Y) sebesar 0,279 dengan nilai p-value 0,026 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari Modal Sendiri (X1) terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014. Temuan ini

memberikan implikasi bahwa Modal

Sendiri dalam upaya untuk meningkatkan SHU dengan hubungan pengaruh sebesar 27,9% dan besar sumbangan pengaruh adalah 0,078 atau 7,8%.

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial Total Aset (X2) terhadap SHU (Y) sebesar 0,356 dengan nilai p-value 0,004 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari Total Aset (X2) terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Total Aset berperan dalam upaya untuk meningkatkan SHU dengan hubungan pengaruh sebesar Modal Sendiri (X1)

Total Aset (X2)

Volume Usaha

(X

3

)

Modal Sendiri (X1) (X1) SHU (Y)

(8)

35,6% dan besar sumbangan pengaruh adalah 0,127 atau 12,7%.

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y) sebesar 0,322 dengan nilai p-value 0,009 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa Volume Usaha berperan dalam upaya untuk meningkatkan SHU dengan hubungan pengaruh sebesar 32,2% dan besar sumbangan pengaruh adalah 0,104 atau 10,4%.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil penelitian bahwa Modal Sendiri (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014, Total Aset (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014, Volume Usaha (X3) berpengaruh positif

signifikan terhadap SHU (Y) pada

Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014, dan Modal Sendiri (X1), Total Aset (X2), dan Volume Usaha (X3) bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan dari Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha terhadap SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014. Dengan Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha yang tinggi, maka koperasi akan memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) yang tinggi sehingga

dapat meningkatkan keuntungan

usahanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan teoritik dari Andjar Pachta W, dkk (2005), faktor-faktor yang

mempengaruhi SHU terdiri dari dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam terdiri dari partisipasi anggota, jumlah modal sendiri, aset, kinerja pengurus, volume usaha, kinerja manajer serta kinerja karyawan. Faktor luarnya terdiri dari modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah. Dengan demikian besarnya SHU yang diperoleh koperasi setiap tahunnya merupakan indikator keberhasilan pengelolaan koperasi. SHU mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Sigit Puji Winarko (2014), yang menyatakan bahwa modal

sendiri, jumlah anggota, dan aset

mempunyai pengaruh yang signifikan secara positif terhadap sisa hasil usaha.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Modal Sendiri terhadap SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten

Buleleng tahun 2013-2014. Hasil

penelitian ini sejalan dengan pernyataan teoritik dari Arifin Sitio dan Halomoan

Tamba (2001: 79) “semakin tinggi

partisipasi anggota maka idealnya

semakin tinggi manfaat yang diterima anggota” partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota. Apabila semakin besar modal sendiri yang disetor, maka akan semakin besar pada keleluasaan anggotanya dalam beroperasi untuk meningkatkan volume usahanya

sehingga hal ini tentunya akan

meningkatkan SHU yang dapat diperoleh pihak koperasi. Semakin besar modal sendiri yang disetor di harapkan koperasi dapat memperoleh SHU yang maksimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

modal sendiri berpengaruh terhadap

perolehan SHU. Penelitian ini didukung

oleh hasil penelitian Lubuk Novi

Suryaningrum (2007), yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara modal sendiri terhadap SHU.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara

(9)

parsial Total Aset terhadap SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten

Buleleng tahun 2013-2014. Hasil

penelitian ini sejalan dengan pernyataan teoritik dari Guan, Hansen, dan Mowen (2009), apabila suatu koperasi mampu mengelola aset yang dimilikinya, maka koperasi tersebut akan mampu mencapai Sisa Hasil Usaha (SHU) yang maksimal.

Sebaliknya, apabila koperasi kurang

mampu mengelola asetnya, maka

kemampuan koperasi dalam mencapai Sisa Hasil Usaha (SHU) akan kurang maksimal. Dapat disimpulkan bahwa aset berpengaruh terhadap perolehan SHU koperasi. Semakin besar aset koperasi maka semakin besar pula SHU koperasi tersebut. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Fidha Fajarwati (2002), yang

menyatakan bahwa total aktiva

mempunyai pengaruh yang signifikan secara positif terhadap SHU.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Volume Usaha terhadap SHU pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten

Buleleng tahun 2013-2014. Hasil

penelitian ini sejalan dengan pernyataan

teoritik dari Sitio (2001), yang

menyebutkan bahwa, “Aktivitas ekonomi koperasi pada hakekatnya dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi tersebut”. Kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh koperasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terutama bagi anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya. Usaha atau kegiatan yang dilakukan tersebut dapat dilihat dari besarnya volume usaha yang nantinya akan berpengaruh terhadap perolehan SHU koperasi. Dapat disimpulkan bahwa semakin besarnya volume usaha yang diperoleh koperasi maka semakin besar pula SHU koperasi tersebut. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Dian Sukmalega (2010), yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif secara signifikan antara volume usaha terhadap SHU.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah diharapkan bagi peneliti lain untuk menggunakan objek penelitian yang lebih banyak dengan subjek penelitian yang

lebih luas. Di samping itu variabel yang

diteliti masih terbatas, sehingga

diharapkan juga untuk menguji variabel

lain yang diduga kuat dapat

mempengaruhi SHU. Variabel lain yang

diduga mempengaruhi SHU adalah

partisipasi anggota, kinerja pengurus, kinerja manajer serta kinerja karyawan, modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat ditarik

beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari Modal Sendiri(X1), Total Aset (X2), dan Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y) pada Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014, (2) Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial Modal Sendiri (X1) terhadap SHU (Y), Total Aset (X2) terhadap SHU (Y), dan Volume Usaha (X3) terhadap SHU (Y)

pada Koperasi Simpan Pinjam di

Kabupaten Buleleng tahun 2013-2014.

Berdasarkan hasil penelitian,

pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten

Buleleng diharapkan agar lebih

meningkatkan SHU melalui Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha dengan lebih baik lagi. Modal Sendiri, Total Aset, dan Volume Usaha yang tinggi maka

koperasi akan mampu dalam

meningkatkan sisa hasil usahanya, (2) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas. Di samping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat

dapat mempengaruhi SHU seperti

partisipasi anggota, kinerja pengurus, kinerja manajer serta kinerja karyawan, modal pinjaman dari luar, perilaku konsumen luar selain anggota dan pemerintah.

(10)

Anoraga dan Widiyanti. 1998. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta. Fajarwati, Firda. 2002. “Faktor-faktor yang

mempengaruhi sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi pada KUD Turen Malang”. Tersedia pada http//:repository.usu.ac.id/ (diakses pada tanggal 16 September 2015). Guan, L., Hansen, D.R., and Mowen, M.M.

2009. Cost Management. 6th ed. USA: McGraw-Hill.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar

Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Pachta, W Andjar, dkk. 2005. Hukum

Koperasi Indonesia. Jakarta:

Kencana Prenada Group.

Partomo dan Abdul Rahman. 2002. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-dasar

Pembelanjaan Perusahaan.

Yogyakarta: BPFE Septiasih.

Sitio, Arifin dan Halomon, Tamba. 2001.

Koperasi Teori dan Praktek.

Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta

Sukmalega, Dian. 2010. “Pengaruh Permodalan dan Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kabupaten Solok Sumatera Barat”. Skripsi, Universitas Sumatera Utara.

Suryaningrum Novi Lubuk. 2007.

“Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Suwandi, Ima. 1982. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial. Jakarta: Bantara Karya Aksara Winarko, Sigit Puji. 2014. “Pengaruh

Modal Sendiri, Jumlah Anggota, dan Aset terhadap Sisa Hasil Usaha pada Koperasi di Kota Kediri”. Jurnal Nusantara of Research, Universitas Nusantara PGRI Kediri, Volume 01, Nomor 02 (hlm. 151-167).

Gambar

Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X 1 ,  X 2,  dan X3    terhadap Y  Berdasarkan  hasil uji regresi linear

Referensi

Dokumen terkait

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan

Tujuan jenis data primer ini untuk menjaring sampel penelitian yang aktif menggunakan internet dan pengguna Kompas.com, serta untuk mengetahui kemampuan literasi

Aspek penting dari berbagai hubungan dan pengaruh terhadap pelayanan publik, dapat dilihat dari alur atau jalur variabel komunikasi berhubungan dan berpengaruh

Jadi bakat dan minat adalah kemampuan yang dimiliki individu yang harus dikembangkan dengan baik sesuai dengan keinginan yang akan dicapai sesuai dengan apa yang telah

Dari pengalaman sehari-hari, ketika anda mematikan sebuah alat listrik (apapun) yang mengandung kapasitor di dalamnya, kadang arus listrik tidak langsung mati, akan tetapi

Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya (LSIH - UB) sesuai dengan Visi dan Misi yang diemban, terus gigih berjuang dengan berbagai upaya

3. Tidak Bertanggung Jawab Dalam kehidupan suami-istri ada beberapa hal yang harus ditunaikan oleh keduanya, mengatur tanggung jawab saumi-istri dalam rumah tangga

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata dan positif antara Nilai- nilai Islami dengan Pemaknaan Sholat, Budaya Perusahaan, Kepuasan Kerja dan