• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PERANCANGAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data

2.1.1 Hamster

Hamster merupakan binatang pengerat (rodent) yang masih satu famili dengan tikus, marmut, tupai dan binatang pengerat lainnya. Hamster seringkali salah dikenali sebagai tikus. Padahal, hamster memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan tikus, yaitu kantung pipi. Hamster suka mengumpulkan berbagai macam makanan di dalam kantung pipinya untuk dimakan di kemudian waktu.

Secara etimologi, kata hamster berasal dari bahasa Jerman kuno "hamstara" yang berarti "untuk menyimpan". Referensi tercatat hamster, lebih tepatnya hamster Syria, yang pertama adalah pada tahun 1797 dalam sebuah buku berjudul "The Natural History of Aleppo" (kota kuno di Syria), yang direvisi oleh seorang ahli alam Patrick Russell setelah kematian penulis sebenarnya, yaitu adiknya Alexander (Montague, 2011).

Hamster adalah makhluk omnivora, dan tempatnya dalam rantai makanan adalah sebagai mangsa predator. Hamster adalah penggali yang ulung, mereka menggali tanah dan tinggal di dalam lubang-lubang di dalam tanah. Hamster adalah makhluk nocturnal, tidur pada siang hari dan aktif pada malam hari. Rata-rata harapan hidup hamster adalah 2 hingga 3 tahun. Klasifikasi hamster adalah sebagai berikut: Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Sub-filum : Vertebrata Kelas : Mammalia Ordo : Rodentia Sub-ordo : Myomorpha

(2)

Superfamili : Muroidea

Famili : Cricetidae

Sub-famili : Cricetinae

Genus : Mesocricetus (Hamster Syria)

Species : Mesocricetus auratus (Hamster Syria)

Genus : Phodopus (Dwarf Hamster)

Species : Phodopus sungorus (Hamster Winter White), Phodopus campebelli (Hamster Campbell), Phodopus roborovskii (Hamster Roborovski)

Genus : Cricetulus

Species : Cricetulus griseus (Hamster Cina)

2.1.2 Jenis-jenis Hamster

Hamster memiliki banyak, baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Namun, ada beberapa jenis hamster yang populer di kalangan masyarakat Indonesia dan juga dunia, yaitu:

1. Hamster Syria

Hamster Syria dikenal juga sebagai "Golden Hamster" atau "Teddy Bear Hamster". Merupakan jenis hamster yang paling populer sebagai binatang peliharaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hamster ini juga adalah jenis hamster pertama yang ditemukan dan dikembangbiakkan. Hamster Syria memiliki harapan hidup paling panjang. Rata-rata hamster Syria dapat hidup hingga 2-3 tahun, memiliki panjang 10cm-18cm. Hamster ini sering berkelahi jiga dipelihara dalam satu kandang dengan hamster Syria lainnya, karena mereka secara alami lebih senang hidup secara individu daripada berkelompok. Variasi bulu biasanya berwarna keemasan, coklat, atau abu-abu, tapi saat ini berkat campur tangan breeder, hamster Syria mempunyai sekitar 20 varian warna bulu.

(3)

Gambar 2.1 Hamster Syria

(Sumber: http://www.petwebsite.com/hamsters/syrian_hamsters.asp)

Hamster Syria terbagi lagi enjadi dua tipe, yaitu short haired (seperti gambar diatas) dan long haired. Perbedaan perawatan terhadap kedua jenis ini hampir tidak ada, hanya diperlukan penyisiran bulu jika memelihara hamster Syria long haired.

Gambar 2.2 Hamster syria long hair

(4)

2. Hamster Winter White

Hamster Winter White termasuk dalam jenis hamster kerdil (Dwarf Hamster). Hamster ini dikenal juga sebagai Russian Dwarf Hamster, Siberian Hamster dan Djungarian Hamster. Winter White memiliki bulu yang dapat berubah warna menjadi putih pada musim dingin. Rata-rata panjang tubuh dari hamster ini adalah 5cm-10cm dengan varian warna bulu abu-abu dengan garis hitam di punggungnya. Berbeda dengan hamster Syria, hamster Winter White dapat hidup berkelompok dalam satu kandang. Harapan hidup pada hamster ini rata-rata 2-4 tahun.

Gambar 2.3 Hamster Winter White

(Sumber: http://www.midlandhamsterclub.co.uk/hamster/sapphire.html)

3. Hamster Campbell

Hamster Campbell serupa dengan hamster Winter White, tetapi memiliki bentuk kepala yang terlihat lebih pipih dari hamster Winter White. Hamster Campbell pertama kali ditemukan oleh W.C. Campbell pada tahun 1902. Hamster ini biasanya memiliki wanra bulu keabuan, dengan panjang tubuh sekitar 7cm-10cm. Hamster Campbell termasuk jenis hamster kerdil. Sama seperti hamster kerdil lainnya, merupakan hamster yang senang hidup berkelompok, bahkan hamster Campbell jantan juga membantu proses membesarkan anak. Hamster Campbell rata-rata hidup hingga 2-4 tahun.

(5)

Gambar 2.4 Hamster Campbell

(Sumber:http://www.midlandhamsterclub.co.uk/hamster/campbell.html)

4. Hamster Roborovski

Hamster Roborovski adalah jenis hamster yang paling mungil. Hamster ini sangat lincah sehingga sulit bagi orang yang memilharanya untuk mengangkatnya dan bermain dengannya. Hamster roborovski rata-rata memiliki panjang 4cm-5cm. Harapan hidup hamster Roborovski adalah 3 tahun. Hamster Roborovski sangat menyukai tinggal secara berkelompok.

Gambar 2.5 Hamster Roborovski (Sumber: http://www.dwarfhamsterfacts.com/)

5. Hamster Cina

Hamster Cina adalah hamster yang rupanya agak mirip dengan tikus dan merupakan hamster native Cina dan Mongolia. Hamster ini memiliki ekor yang panjang jika dibandingkan dengan hamster lain, tetapi tidak

(6)

sepanjang tikus. Panjang hamster ini rata-rata 10cm-12cm, memiliki harapan hidup 2,5 tahun hingga 3 tahun. Mereka sangat jinak terhadap manusia. Hamster Cina juga disebut sebagai Gray Hamster. Hamster Cina disarankan dipelihara terpisah karena mereka adalah hamster yang soliter.

Gambar 2.6 Hamster Cina

(Sumber: http://www.hamsterfanciers.com/chinese-hamster.html)

2.1.3 Anatomi Hamster 1. Bentuk Tubuh

Hamster rmemiliki bentuk tubuh yang bulat, namun lentur. Ukuran tubuh hamster pada umumnya kecil dan memiliki bulu-bulu yang halus dan bersinar di sekujur tubuhnya.

2. Mata

Hamster memiliki sepasang mata yang rabun jauh dan buta warna. Akan tetapi, mata hamster yang terletak di samping kepalanya ini dapat melihat ke segala arah.

3. Hidung

Hidung hamster sangat tajam. Hamster mengandalkan penciuman dan pendengarannya untuk mengenali dunia sekitarnya daripada penglihatannya karena penglihatan hamster kurang sempurna.

(7)

4. Telinga

Telinga hamster secara konstan bergerak untuk membantu hamster mengetahui apa yang terjadi disekitarnya. Telinga hamster dapat mengetahui getaran di udara dan dapat menangkap frekuensi suara yang sangat tinggi.

5. Pipi

Pipi adalah ciri khas hamster. Hamster memiliki kantung pipi yang elastis yang dapat menyimpan beban seperti makanan dan alas tidur untuk dipindahkan ke sarangnya. Kantung pipi juga berfungsi untuk menakuti musuh.

6. Gigi

Hamster memiliki dua pasang gigi seri khas binatang pengerat. Gigi seri hamster sangat kuat, tetapi dapat tumbuh terus menerus seumur hidupnya.

Total gigi hamster ada 16 buah.

7. Kumis

Kumis hamster berfungsi sebagai alat untuk membantunya mengenali sekitar dan melakukan navigasi di saat gelap.

8. Pinggul

Hamster memiliki kelenjar bau di sekitar pinggulnya. Kelenjar ini dapat mengeluarkan bau khas yang digunakan hamster untuk menandai wilayahnya dan mengenali hamster lain.

9. Perut

Perut hamster memiliki anatomi yang mirip dengan sapi. Yaitu memiliki dua perut. Perut yang pertama digunakan untuk mencerna makanan sedangkan perut yang kedua digunakan untuk menyerap vitamin dan protein dari makanan yang telah dicerna.

(8)

10. Kaki

Hamster memiliki dua pasang kaki yang pendek tetapi dilengkapi dengan cakar yang kuat yang memungkinkan hamster untuk mencengkram dan menggali.

11. Ekor

Ekor hamster jauh lebih pendek dari tikus. Bahkan seringkali hamster terlihat tidak berekor.

2.1.4 Cara Merawat Hamster

2.1.4.1 Persiapan Kedatangan Hamster

Sebelum membawa pulang hamster kerumah, sebaiknya melakukan langkah-langkah dibawah ini, agar hamster dapat merasa nyaman di lingkungan barunya:

1. Pemilihan Kandang

Pemilik hamster harus memilih kandang yang sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan hamster. Kandang hamster harus berukuran minimal 61cm. Hamster adalah hewan penggali yang suka menimbun makanan, oleh karena itu dibutuhkan kandang yang cukup luas untuk hamster bermain dan tidur. Semakin luas kandang maka semakin bagus. Tetapi perlu diketahui juga bahwa kandang hamster juga harus cocok dengan pemiliknya. Kandang yang rumit dapat menyulitkan pemilik untuk membersihkan kandang hamster. Kandang hamster ada tigas tipe, yaitu: akuarium, kandang jeruji, dan kandang berpipa. Masing-masing tipe kandang memiliki kekurangan dan kelebihan:

1. Akuarium: Jika memilih akuarium, ukuran minimumnya adalah 61cm x 30cm x 33cm. Pastikan menutup bagian atas dengan plastik keras yang sama ukuran dengan akuariumnya. Pastikan pula penutup akuarium pas dan tidak longgar untuk mencegah hamster kabur. Kelebihan dari akuarium adalah mudah dibersihkan, pemilik dapat mengamati hamster dengan mudah, dan harganya lebih murah. Namun memiliki kekurangan, yaitu: panas (saat temperatur udara naik, bagian dalam akuarium akan

(9)

menjadi sangat panas) dan ada beberapa mainan yang tidak kompatibel dengan kandang akuarium.

Gambar 2.7 Akuarium hamster

(Sumber: http://thehamsterplace.com/aquarium-cages/)

2. Kandang Jeruji: Kandang jeruji adalah kandang yang terbuat dari jeruji besi dengan alas kandang terbuat dari plastik. Kandang ini adalah jenis kandang yang biasa dipakai di Indonesia. Kandang jeruji memiliki kelebihan sebagai berikut: murah, praktis, dapat dengan mudah memasang botol minum dan roda untuk hamster, sirkulasi udara lebih baik, hamster dapat menggunakan jeruji untuk memanjat. Tetapi memiliki kekurangan, yaitu: bau alas tidur hamster dapat menyebar ke ruangan sekitar, pintu dari kandang jenis dapat dengan mudah dilewati oleh hamster jika tidak ditutup erat atau jika jarak jeruji terlalu jauh.

Gambar 2.8 Kandang jeruji

(10)

3. Kandang Pipa: Kandang pipa adalah kandang yang paling mahal yang terbuat dari plastik, tetapi bentuknya mirip dengan liang bawah tanah tempat hamster tinggal di alam liar. Kandang pipa, sesuai namanya, memiliki banyak pipa di bagian samping dan atas kandang. Kekurangan kandang jenis ini adalah harganya yang sangat mahal, sulitnya membersihkan kandang pipa karena harus bongkar pasang, plastik bisa digigiti oleh hamster dan berpotensi membahayakan. Walaupun begitu, kandang ini memiliki kelebihan yaitu, serupa dengan habitat asli hamster sehingga hamster dapat bermain dengan lebih bebas, banyak mainan dan aksesoris yang sudah terpasang di kandang sehingga tidak perlu membeli mainan tambahan.

Gambar 2.9 Kandang pipa

(Sumber: http://www.gerbilariums.co.uk/hamster/hamster-cages/)

2. Keperluan Hamster

Berikut adalah keperluan hamster yang perlu disiapkan sebelum kedatangan:

1. Alas tidur: Sangat penting bagi hamster untuk mendapatkan alas tidur yang bersih dan tidak menyebabkan iritasi. Alas tidur hamster ada berbagai macam, namun yang umum digunakan adalah serutan kayu pohon pinus, serutan kayu pohon aspen, pasir dan kertas seperti koran. Tidak

(11)

disarankan menggunakan serutan kayu pohon ceddar. Pohon ceddar mengeluarkan minyak beraroma yang disebut phenol yang berbahaya bagi hamster.

2. Makanan: Siapkan makanan kering, biji-bijian dan sayur-sayuran untuk makanan hamster.

3. Botol air: Botol air yang pas adalah botol air yang terbuat dari plastik dan dikaitkan kesamping kandnag atau digantung diatas kandang.

4. Tempat makanan: Kebanyakan kandang yang dijual di Indonesia sudah dilengkapi dengan tempat makan dengan setiap pembelian. Tapi jika memilih menggunakan akuarium sebagai kandang, maka tempat makan harus dibeli terpisah. Tempat makan hamster yang baik adalah yang terbuat dari keramik atau logam. Jenis yang biasa dijual di Indonesia adalah tempat makan plastik, tapi tidak disarankan sebab hamster akan menggigitinya yang dapat membahayakan hamster.

5. Mainan: Ada bermacam-macam mainan untuk hamster, seperti roda hamster, rumah-rumahan, pipa, tangga, dll. Pililah beberapa mainan untuk hamster agar hamster tidak bosan. Khusus untuk roda hamster, pilihlah roda yang tidak berjeruji agar kaki hamster tidak terjepit saat bermain. Mainan yang baik juga sebaiknya tidak memiliki ujung yang tajam. Pemilik juga bisa membuat mainan sederhana dari tube kertas toilet menjadi pipa mainan.

6. Mangkuk: Mangkuk untuk mandi hamster yang diisi pasir mandi.

Gambar 2.10 Mangkuk pasir

(12)

2.1.4.2 Membersihkan Kandang Hamster

Kandang hamster harus dibersihkan minimal seminggu sekali, akan lebih baik jika dapat dibersihkan seminggu tiga kali. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Bersihkan area toilet: Hamster menjadikan salah satu area di kandangnya (biasanya sebuah sudut) sebagai area toiletnya. Bersihkan area toilet ini setiap hari.

2. Ganti alas tidur: Seperti yang sudah dijelaskan di awal, ganti alas tidur hamster minimal seminggu sekali. Cuci bersih kandang hamster dan mainan-mainannya. Kemudian ganti alasa tidur hamster dengan yang baru.

2.1.4.3 Merawat Hamster Sehari-hari

Walaupun hamster tidak memerlukan perawatan spesial seperti vaksin dan perawatan bulu rutin di salon hewan, berikut adalah cara-cara yang baik untuk merawat hamster:

1. Memberi makan hamster: Hamster membutuhkan makanan kering hamster yang biasa tersedia di toko hewan sebanyak 1 sendok makan setiap hari. Kebanyakan hamster membutuhkan 12 sampai 15 persen protein dan 2 sampai 6 persen lemak, namun betina yang menyusui membutuhkan lebih banyak protein. Vitamin A dan E sangat penting bagi hamster (Montague, 2011). Hamster membutuhkan biji-bijian seperti milet merah, milet putih, jewawut, beras merah, kacang hijau, canary seed, jagung, kismis, dll. Selain itu, pemiliki hamster juga dapat memberikan suplemen untuk hamster yaitu vitamin mineral berbentuk cairan atau padat. Pemilik hamster juga dapat memberikan cemilan seminggu sekali, bisa berupa makanan segar seperti apel, pisang, brokoli, wortel, kembang kol, stroberi, pisang, biji bunga matahari, putih telur rebus, dan serangga seperti cacing. Makanan-makanan tersebut hanya boleh diberikan dalam jumlah sedikit saja setiap minggunya. Makanan yang baik adalah gabungan dari makanan kering, suplemen, dan makanan segar (Montague, 2011). Yang perlu diingat adalah hindari

(13)

memberikan sayuran hijau dalam jumlah berlebih karena dapat menyebabkan diare.

2. Bermain Dengan Hamster Diluar Kandang: Pemilik hamster dapat bermain dengan hamster diluar kandang dengan cara melepaskannya di kamar atau ruangan lain dalam rumah. Akan tetapi, pastikan tidak ada celah di kamar, tutup semua celah seperti kolong tempat tidur, sela-sela lemari, dll. Tutup pintu, laci dan lemari, pindahkan semua kabel-kabel listrik di dalam kamar, pindahkan barang-barang yang mengandung kimia, matikan semua mesin yang berbahaya seperti kompor gas.

3. Memegang Hamster: Agar hamster dapat jinak terhadap pemiliknya dan terbiasa dengan manusia, hamster harus sering diajak bermain dengan cara dipegang. Cara memegang hamster yang benar adalah dengan membiarkan hamster mengendus tangan kita dan membiarkan hamster naik keatas tangan dengan sendirinya. Kemudian gunakan tangan yang lain untuk membentuk mangkuk agar dia merasa nyaman. Hindari mengangkat hamster dengan tiba-tiba ketika dia sedang tidur. Jika ingin bermain dengan hamster saat dia tidur, sebaiknya tunggu hamster terbangun atau jika memang urgent (contoh: ingin membersihkan kandang) bangunkan hamster terlebih dahulu dengan mengetuk kandangnya. Jangan terlalu sering mengetuk kandang untuk membangunkan hamster karena bisa mengakibatkan hamster stres.

4. Menyisir Bulu Hamster: Bulu hamster umunya rapi karena hamster suka kebersihan. Khusus untuk hamster Syria long haired, pemilik hamster boleh menyisir bulunya dengan lembut setiap hari agar tetap rapi dengan menggunakan jari atau sikat gigi.

2.1.4.4 Ciri-ciri Hamster Sehat

Berikut adalah ciri-ciri hamster sehat menurut Sarah Montague dalam Hamster for Dummies (2011).

1. Memiliki mata yang bersinar

(14)

3. Memiliki bulu yang rapi dan lembut

4. Gigi depan tidak rusak

5. Bentuk badan bulat, tidak terlalu kurus, tidak juga gemuk

6. Tidur pada siang hari dan aktif pada malam hari

7. Dapat bergerak dengan bebas, tapi tidak secara kompulsif

2.1.4.5 Penyakit Yang Dapat Menyerang Hamster

Hamster, seperti hewan lainnya juga dapat terserang penyakit, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Diabetes: Sangat jarang hamster terkena diabetes. Jika hamster terkena diabetes, gejalanya adalah: banyak minum, sering buang air kecil, gemetar, dan pada beberapa kasus, koma. Penanganan untuk hamster yang terkena diabetes adalah dengan memberinya hanya makanan segar dan periksakan ke dokter. Walaupun sudah mendapat perawatan, penyakit ini tidak bis adisembuhkan.

2. Infeksi mata: Hamster yang terkena infeksi mata, matanya akan berair dan mengeluarkan kotoran mata. Ambil cotton bud untuk membersihkan mata hamster dan hubungin dokter hewan untuk mendapatkan tetes mata khusus hewan.

3. Diare: Jika hamster terlalu banyak makan sayur, terutama sayuran hijau, atau perubahan mendadak pada menu makan, hamster akan terserang diare. Gejalanya adalah frekuensi buang air besar yang meningkat dan terlihat tidak bersih. Cara menanganinya adalah mengurangi sayur hijau. Jika diare tidak berhenti dalam 1 hari, segera bawa ke dokter hewan karena bis ajadi merupakan tanda dari penyakit yang lebih serius.

4. Flu: Hamster dapat teserang flu karena cuaca yang dingin. Gejalanya adalah hidung beringus, lemah, dan kehilangan nafsu makan. Pindahkan hamster ke tempat yang lebih hangat. Jangan gunakan antibiotik manusia untuk menyembuhkan hamster yang terkena flu.

(15)

2.1.5 Tips Memelihara Hamster

1. Jika hamster berkelahi, cipratkan air kearah hamster yang berkelahi lalu kenakan sarung tangan dan angkat salah satu hamster.

2. Saat yang tepat bermain dengan hamster adalah malam hari, ketika hamster benar-benar terbangun dan aktif.

3. Kenalin kebiasaan hamster. Ada hamster yang enerjik, pemalas, rakus, dll. Jika ada perubahan perilaku, segera cari tahu penyebabnya.

4. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang hamster.

5. Jauhkan hamster dari tempat panas. Hamster hidup di temperatur kamar.

2.1.6 Hamster di Indonesia

Di Indonesia, pada awalnya hamster mulai menjadi hewan peliharaan favorit di kota Jakarta dan Bandung. Kemudian pada tahun 2007, hamster mulai terkenal dan tersebar ke kota-kota lain seperti Semarang, Surabaya, dan Balikpapan. Tahun 2008 merupakan masa puncak tren memelihara hamster. Hamster yang populer di berbagai daerah berbeda. Contohnya di Riau, hamster yang populer adalah Syria. Sedangkan di Semarang, Winter White lebih diminati (Sadgala, 2010).

2.1.7 Hasil Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan empat orang penghobi hamster (hobiis) dan breeder dari komunitas hamster di Indonesia. Keempat narasumber tersebut adalah Nova Ikenas Meilano (penghobi hamster sekaligus breeder), Chantika Marfalia (penghobi), Gunawan Wibisono (penghobi) dan Adrian (penghobi), rata-rata memiliki pengalaman lebih 3-6 tahun di bidang pemeliharaan hamster. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa hamster utamanya memakan biji-bijian seperti kuaci, kacang tanah, kacang tunggak, millet, canary seed, jewawut, beras merah, gabah, jagung giling, kacang hijau, dll. Selain itu, dapat diberikan camilan smeinggu sekali dalam jumlah sedikit berupa apel, putih telur rebus, cacing, tauge, dan sayuran lainnya tetapi sangat tidak disarankan memberi sayuran hijau kepada hamster. Sedangkan untuk minum, berikan hamster air matang atau air mineral. Hamster dapat ditempatkan di kandang apapun sesuai dengan keinginan

(16)

pemilik. Biasanya pemilik hamster memakai kandang jeruji, kandang pipa, dan kandang akuarium. Biasanya breeder hamster juga menggunakan boks es krim yang telah di modifikasi sebagai kandang. Semaakin luas kandang maka semakin bagus. Untuk alas tidur, dapat menggunakan serutan kayu yang halus seperti serutan kayu jati belanda yang belum terkena paparan bahan kimia dan pasir zeolit. Cara memegang/mengangkat hamster yang benar adalah dengan membiarkan hamster naik sendiri. Jangan memegang hamster dari tempat ketinggian, karena jika hamster jatuh akan berpotensi menimbulkan cedera dan trauma pada hamster.

2.1.8 Hasil Survey

Penulis melakukan survey secara online terhadap 51 responden. Dari hasil survey dapat diketahui bahwa sebanyak 11,76% responden berumur 15-20 tahun, 84,31% responden berumur 21-25 tahun dan sebanyak 3,92% responden berumur lebih dari 25 tahun.Selain itu, sebanyak 76,47% responden adalah perempuan dan sebanyak 23,53% responden adalah laki-laki. 9,80% responden sedang memelihara hamster sedangkan 90,20% responden sedang tidak memelihara hamster. Dari responden yang sedak tidak memelihara hamster, didapatkan data bahwa sebanyak 33,33% responden berminat memelihara hamster dan sebanyak 66,67% responden tidak berminat memelihara hamster. Dari sejumlah responden yang sedang/pernah/tertarik memelihara hamster, sebanyak 31,37% sudah mengetahui cara merawat hamster yang baik dan benar sementara sebanyak 68,63% responden belum mengetahui cara merawat hamster yang baik dan benar. Selain itu, 98,04% responden menyukai film animasi sementara 1,96% responden tidak menyukai film animasi. 86,27% responden belum pernah menonton animasi tentang cara merawat hamster, sedangkan 13,73% responden pernah melihat animasi tentang cara merawat hamster. Sebanyak 84,31% responden tertarik menonton animasi tentang cara merawat hamster, sementara 15,69% responden tidak tertarik. Secara visual, sebanyak 41,18% responden menyukai visual berikut:

(17)

Gambar 2.11 Visual yang paling disukai responden

(Sumber: http://www.freepik.com/free-vector/vector-animals-free-flat-design_716094.htm)

2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Animasi Edukasi

Menurut Maura Jessiquin N.P. (2014), dalam Skripsi Tugas Akhir S1-nya yang berjudul Perancangan Komuinikasi Visual Animasi Edukasi "Awas Kanker Serviks", animasi adalah teknik pengolahan gambar secara manual ataupun digital yang memberikan ilusi gerak dan kehidupan. Sedangkan edukasi adalah proses pembelajaran, yaitu sebuah proses dimana seseorang menambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Oleh karena itu secara harafiah, animasi edukasi dapat berarti animasi yang ditujukan untuk menambah ilmu pengetahuan seseorang.

2.2.2 Prinsip Animasi

Animasi memiliki 12 prinsip yang telah dipakai sejak tahun 1930-an sebagai guide dalam proses pembuatan animasi. Ke-12 tersebut dicetuskan oleh animator Disney. Prinsip-prinsip animasi sebagaimana dikemukakan oleh Frank Thomas dan Ollie Johnston melalui buku The Illusion of Life: Disney Animation, adalah sebagai berikut:

1. Timing and Spacing: Timing berarti jumlah frame yang dibutuhkan untuk menganimasi dari satu gerakan ke gerakan berikutnya untuk membuat ilusi gerakan. Spacing adalah penempatan gambar per frame.

(18)

2. Squash and Stretch: Digunakan untuk memberikan kesan berlebihan pada gerakan animasi.

3. Ease In Ease Out: Adalah akselerasi dan deakselerasi percepatan gerakan agar terlihat lebih alami dan tidak kaku.

4. Follow Through and Overlapping Action: Follow through adalah bagian tubuh yang tetap bergerak meskipun objek sudah berhenti bergerak. Sementara overlapping action adalah gerakan yang berlawanan arah ketika objek mulai bergerak.

5. Anticipation: Anticipation adalah gerakan yang digunakan sebelum memulai gerakan lain. Contohnya, mengangkat kaki ke belakang sebelum menendang bola.

6. Arcs: Arcs adalah suatu pola yang melengkung. Arcs sangat penting karena setiap gerakan umumnya bergerak secara melengkung. Contohnya pergerakan tangan saat berjalan.

7. Exaggeration: Exaggeration adalah melebih-lebihkan suatu gerakan agar terlihat lebih menarik.

8. Solid Drawing: Prinsip ini sangat penting untuk membuat animasi 2D, karena tanpa kemampuan menggambar baik, kemampuan untuk dapat menggambarkan berat, kedalaman, dan keseimbangan, maka animasi yang bagus tidak akan mampu dibuat.

9. Straight Ahead and Pose to Pose: Straight Ahead adalah proses menggambar animasi secara spontan, frame per frame. Sementara Pose to Pose adalah proses menggambar animasi yang lebih terencana, dengan menggambar key pose terlebih dahulu baru menggambar in-between kemudian.

10. Secondary Action: Adalah gerakan minor untuk menambahkan unsur alami kedalam animasi. Contohnya, seorang yang berdiri kemudian merapikan rambutnya.

(19)

12. Appeal: Appeal berkaitan dengan unsur menarik dari setiap elemen animasi, mulai dari gerakan yang menarik sampai karakter desain yang menarik.

2.2.3 E-Learning

E-learning adalah alat atau sistem edukasi yang berbasis komputer, yang memungkinkan orang-orang untuk belajar dimana saja dan kapan saja. Saat ini e-learning disajikan melalui internet, walaupun begitu, dahulu e-e-learning disajikan melalui berbagai media yang berhubungan dengan komputer seperti CD-ROM (Epignosis LLC, 2014).

Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai penggunaan secara sengaja terhadap jaringan informasi dan teknologi komunikasi dalam proses belajar mengajar. E-learning terbagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Romiszowski, 2004 dalam Naidu, 2006):

1. Individualized self-paced e-learning online

Tipe ini adalah tipe dimana seseorang mengakses sumber pembelajaran baik melalui intranet maupun internet. Contohnya, seorang siswa secara mandiri mengakses internet untuk mengumpulkan data penelitian.

2. Individualized self-paced e-learning offline

Situasi dimana seseorang mengakses offline database ataupun material berbasis komputer secara offline. Contohnya, seorang siswa belajar sendiri melalui data yang diperoleh dari CD-ROM, DVD-ROM, maupun perangkat hard drive seperti USB.

3. Group-based e-learning synchronously

Merupakan situasi dimana sekelompok orang bekerja sama untuk bertukar informasi secara real-time melalui jaringan intranet ataupun internet, baik melalui chatting, telepon, maupun video conference. Contohnya,

(20)

sekelompok siswa melakukan diskusi melalui group chat di media sosial Facebook.

4. Group-based e-learning arynchronously

Situasi dimana sekelompok orang bekerja sama tetapi tidak secara real-time, dimana informasi yang sampai dari satuh individu ke individu lainnya mengalami time delay(keterlambatan waktu). Contohnya, belajar bersama dengan menggunakan mailing-list.

Di zaman serba teknologi ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk menggunakan e-learning sebagai sarana belajar mengajar. Apalagi dengan adanya media animasi dan bantuan internet, e-learning menajdi semakin menarik dan dapat lebih menjangkau pelajar di berbagai lokasi.

2.2.4 Infographic

Infographic adalah kependekan dari Information Graphic. Infographic adalah tipe gambar yang menggambungkan data dan desain, yang dapat membantu individual maupun organsisai untuk mengkomunikasikan pesan ke penerima dengan lebih baik (Smiciklas, 2012).

Gambar 2.12 Bagan Infographic (Sumber:

http://ptgmedia.pearsoncmg.com/images/9780789749499/samplepages/0789749491. pdf)

(21)

Secara formal, sebuah infographic dapat didefinisikan sebagai visualisasi dari data ataupun ide yang mencoba untuk mengutarakan informasi yang kompleks kepada penerima dengan cepat dan mudah dimengerti (Smiciklas, 2012).

Gambar 2.13 Contoh infographic tentang laut

(Sumber: http://www.oneworldoneocean.com/blog/entry/plastics-breakdown-an-infographic)

2.2.5 Motion Graphic

Motion Graphic adalah teknik pengolahan data yang serupa dengan infographic, tetapi merupakan gabungan dari musik, kata-kata dan gambar dalam format video. Motion graphic menggabungkan unsur ilustrasi, desain grafis, tipografi dan animasi menjadi satu karya yang sinkron dan memiliki cerita maupun informasi untuk disampaikan.

Ilmu ini muncul pada tahun 1909, ditandai dengan film abstrak yang dibuat oleh pelukis futuristik, akan tetapi seluruh eksperimen tersebut hilang, dan tidak langsung membuahkan hasil. Motion graphic muncul melalui konteks lain yang lebih besar, tetapi tetap abstrak, yaitu pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan motion graphic, seperti mengatur cahaya untuk Olympic atau pertunjukkan kembang api untuk taman bermain Walt Disney. Hal utama dari perkembangan ini ialah penggunaan "visual music" menjadi sering ditemukan dalam iklan di TV dan logo untuk film. Prinsip visual music tidak lepas dari film-film abstrak di masa lampau, yang sebelumnya bermula dari "color music" (Betancourt, 2012).

(22)

Gambar 2.14 Motion graphic "Creativity", mengisahkan tentang kreatifitas oleh Rachel Wan (2010)

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=n2DlOb7AfWk)

Berawal dari color music, kemudian film abstrak, motion graphic tetap menyimpan unsur yang sama seperti pendahulunya, yaitu keterkaitan antara unsur visual dengan suara.

Gambar 2.15 Motion Graphic "Go Beyond Oil (Greenpeace UK Campaign)"oleh Thought Café (2010)

(23)

2.2.6 Elemen Desain

Menurut Yangjoo Park (2015),dalam papernya yang berjudul Design Elements and Principle, desain memiliki beberapa elemen yang jika dipadukan maka akan menghasilkan karya desain yang baik dan ideal. Elemen-elemen tersebut adalah:

1. Titik: Titik adalah elemen desain yang paling mendasar. Titik dapat digunakan untuk membentuk garis. Titik dapat digunakan dengan berbagai variasi ukuran.

2. Garis: Sebuah garis adalah gabungan dari dua titik. Garis memiliki panjang dan lebar tapi tidak memiliki kedalaman.

3. Shape: Shape adalah bentuk yang tercipta dari kumpulan garis. Shape memiliki panjang dan lebar, tapi tidak memiliki kedalaman. Shape terbagi menjadi dua, yaitu geometris dan organik.

4. Form: Form adalah bentuk yang memiliki panjang, lebar, volume dan massa. Form dapat dilihat dari berbagai sudut pandang karena merupakan bentuk tiga dimensi.

5. Space: Space adalah bidang kosong dalam sebuah karya desain. Space dapat sengaja digunakan untuk menciptakan desain yang lebih seimbang, atau untuk mendapatkan kesan kedalaman.

6. Tekstur: Tekstur adalah permukaan yang tampak dalam sebuah desain, baik dalam lukisan ataupun desain grafis.

7. Warna: Warna mempengaruhi impact dalam desain. Warna bergantung pada cahaya, karena warna adalah spektrum cahaya yang dipantulkan oleh objek sehingga dapat terlihat.

2.2.7 Prinsip Desain

Yangjoo Park (2015) berpendapat bahwa dalam graphic design, ada beberapa prinsip desain yang harus diperhatikan dalam membuat karya, yaitu:

(24)

2. Ritme: Ritme adalah pengulangan dari elemen-elemen desain seperti bentuk dan warna untuk menciptakan kesan pergerakan pada desain. Agar desain tidak menjadi monoton, maka harus ada variasi dalam ritme.

3. Emphasis: Emphasis berarti menonjolkan suatu bagian dari desain dengan menggunakan warna, bentuk, dll agar dapat menciptakan fokus pada center of interest dari karya tersebut.

4. Kontras: Kontras adalah perbedaan drastis dalam warna, bentuk, dan elemen-elemen desain lainnya.

5. Corak: Corak menggunakan elemen desain yang sama dengan repetisi secara acak maupun terencana untuk menciptakan suatau motif.

6. Movement: Merupakan cara untuk menuntun pandangan mata audience kepada area yang dianggap penting. Movement memberikan kesan adanya pergerakan dari sebuah desain.

7. Harmony: Harmoni adalah keselarasan desain secara visual, bagian-bagian visual yang ada saling melengkapi satu sama lain.

8. Unity: Unity berarti kesatuan dari seluruh elemen-elemen desain yang ada, dalam sebuah karya yang memberikan kesan kohesif.

2.2.8 Teori Warna

Secara fisika, warna itu tidak ada, yang ada hanyalah gelombang cahaya dari gelombang yang berbeda-beda. Warna berasal dari cahaya, baik cahaya alami ataupun buatan. (Morioka, 2006).Warna adalah salah satu elemen desain yang paling penting. Pemakaian warna dapat mempengaruhi mood karya secara keseluruhan. Warna dapat mewakilkan dan mempengaruhi emosi dan psikologi seseorang. Dengan penggunaaan warna yang tepat dalam pembuatan animasi, emosi penonton dapat diarahkan agar cerita atau informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan lebih baik dan maksimal. Untuk memahami persepsi warna, kita perlu memahami kinerja warna terlebih dahulu (Morioka, 2006):

(25)

1. Primary Colors

Mata manusia memiliki reseptor warna merah (red), hijau (green), dan biru (blue). Warna primer terbagi menjadi dua jenis, yaitu Additive Colors dan Substractive Colors.

1. Additive Colors (RGB): RGB (Red, Green, Blue) adalah warna murni. Merepresentasikan intenstitas dan brightness dengan kemungkinan tertinggi. RGB adalah warna yang digunakan dalam televisi, monitor dan perangkat digital lainnya. RGB serupa dengan reflektor warna pada mata manusia. Warna-warna ini disebut additive karena jika semua warna digabungkan akan menghasilkan warna putih.

Gambar 2.16 Additive Colors (RGB),Color Design Workbook (Adams Morioka dan Terry Stone)

(Sumber: Color Design Workbook olehAdams Morioka dan Terry Stone)

2. Substractive Colors (CMYK & RYB)

Semua objek dapat menyerap gelombang warna dan memantulkannya. Ketika diaplikasikan keatas permukaan kertas atau kanvas, hal itu terjadi. Suatu warna yang dilihat melalui refleksi (pantulan) diatas suatu permukaan objek disebut sebagai Substractive Colors. Warna substraktif terbagi menjadi CMYK dan RYB. CMYK adalah Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Sementara RYB adalah Red, Yellow and Blue. CMYK adalah warna yang dihasilkan oleh printer sementara RYB adalah warna dari

(26)

medium seperti cat. Baik CMYK maupun RYB, jika semua warna digabungkan, akan menghasilkan warna hitam.

Gambar 2.17 Substractive Colors (CMYK), Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone)

(Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone)

Gambar 2.18 Substractive Colors (RYB), Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone)

(Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone)

2. Properti Warna

Warna, baik additive maupun substractive, harus diukur menggunakan properti warna. Properti warna dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Hue: Hue adalah warna murni. Hue ditentukan oleh gelombang warna dari spektrum cahaya.

(27)

Gambar 2.19 Hue, Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone)

2. Saturation: Saturasi adalah intensitas rasio sebuah warna terhadap ada atau tidaknya warna abu-abu. Warna yang cerah memiliki tingkat saturasi yang rendah, sementara warna-warna dullintensitas saturasinya tinggi.

Gambar 2.20 Saturation, Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone)

(28)

3. Brightness: Brightness adalah intensitas campuran warna terhadap warna putih, untuk menentukan muda atau gelapnya sebuah warna.

Gambar 2.21 Brightness, Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) (Sumber: Color Design Workbook oleh Adams Morioka dan Terry Stone)

Teori warna adalah prinsip yang digunakan sebagai panutan untuk membuat kombinais warna yang harmonis. Pada dasarnya, teori warna adalah tentang mengembangkan relasi antar warna yang indah secara estetika (Morioka, 2006).

Warna juga memiliki arti. Berikut arti dari warna:

1. Merah: Secara positif berarti gairah, cinta, energi, antusiasme, panas, kekuatan dan kegembiraan. Secara negatif berarti agresi, amarah, pertempuran dan kekejaman.

2. Kuning: Secara positif berarti: intelek, kebijaksanaan, optimisme, bersinar dan kebahagiaan. Secara negatif berarti: kecemburuan, penakut dan hati-hati.

3. Biru: Secara positif berarti: pengetahuan, maskulinitas, keadilan dan kepintaran. Secara negatif berarti: depresi, apati.

(29)

4. Hijau: Secara positif berarti: kesuburan, pertumbuhan, kesembuhan, sukses, alam, harmoni, kejujuran, masa muda. Secara negatif berarti: rakus, racun, tidak ada pengalaman dan rasa iri.

5. Ungu: Secara positif berarti kemewahan, kebijaksanaan, kekayaan, nobility, imajinasi, mistis. Secara negatif berarti melebih-lebihkan, kegilaan, kekejaman.

6. Oranye: Secara positif berarti kreatifitas, unik, energi, stimulasi dan aktif. Secara negatif berarti kasar dan berisik.

7. Hitam: Secara positif berarti kekuatan, otoritas, formalitas, keseriusan, misteri dan stylish. Secara negatif berarti ketakutan, kenegatifan, berduka dan kehampaan.

8. Putih: Secara positif berarti kesempurnaan, kebersihan, kelembutan dan kesucian. Secara negatif berarti isolasi dan kerapuhan.

9. Abu-abu: Secara positif berarti keseimbangan, keamanan dan kedewasaan. Secara negatif berarti ketidakpastian, kebosanan dan kesedihan.

2.2.9 Teori Tipografi

Huruf adalah bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Sebuah rangkaian kata bukan saja dapat memberikan sebuah makna kedalam suatu kalimat yang mengacu kepada sebuah objek ataug agasan, tapi juga dapat menyurarakan suatu citra atau kesan secara visual (Sihombing, 2001). Tipografi adalah seni mengolah huruf, tulisan dan kata agar terlihat menarik dan indah untuk dilihat. Pengolahan huruf yang tepat, serta pemilihan huruf yang sesuai dapat membuat animasi, khususnya animasi motion graphic lebih nyaman dilihat oleh audiens.

(30)

Gambar 2.22 Tipografi oleh Mirko Camia

(Sumber: http://weandthecolor.com/eight-8-typography-illustration-by-mirko-camia/20297)

Sebuah font (huruf) mengandung informasi, posisi dan imej karakter huruf yang dipresentasikan. Sebuah font terdiri dari format karakter, seperti jarak horizontal antar karakter (Felici, 2012).

2.2.10 TeoriTaksonomi Bloom

MenurutRetnoUtari (2015), TeoriTaksonomi Bloom adalah taksonomi yang membagi kemampuan belajar seseorang kedalam tiga tingkatan. Menurut Bloom, ranah kemampuan belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penjabaran tentang ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Ranah ini berisi aspek-aspek yang mengedepankan intelektual dan pengetahuan. Ranah Kognitif dibagi menjadi tujuh tingkat, yaitu:

1. Pengetahuan (Knowledge): Kemampuan untuk menghapal, mengidentifikasikan dan menjelaskan kembali.

(31)

2. Pemahaman (Comprehension): Kemampuan untuk membandingkan, mengorganisir, memberi penjelasan.

3. Penerapan (Application): Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah di dapat kedalah suatu kondisi.

4. Analisa (Analysis): Kemampuan untuk menganalisa suatu permasalahan dan membedakan faktor sebab/akibat dari suatu permasalahan.

5. Sintesis (Synthesis): Kemampuan untuk menghasilkan solusi dari suatu permasalahan, merangkai komponen menjadi komponen baru.

6. Evaluasi (Evaluation): Kemampuan untuk mengkaji ulang, mengkritik serta memberikan nilai berdasarkan manfaat dan efisiensi.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berisi hal-hal yang terkasit dengan emosi, minat, sikap dan perasaan. Ranah ini terbagi menjadi lima tingkat:

1. Penerimaan (Receiving)

Kemampuan memberikan penghargaan dan perhatian pada orang lain atau suatu kejadian.

2. Tanggapan (Responding)

Kemampuan untuk menyadari dan berpartisipasi aktif terhadap kejadian yang ada di sekitarnya.

3. Penghargaan (Valuing)

Kemampuan untuk menunjukkan nilai-nilai yang dianut melalui perilaku.

4. Organsisasi (Organization)

Dapat memadukan nilai-nilai yang berbeda dari nilai-nilai yang dianut.

(32)

Kemampuan untuk mengontrol perilaku berdasarkan nilai-nilai yang dianut.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah ini mencakup kemampuan yang berhubungan dengan jasmani dan motorik. Ranah psikomotorik terbagi menjadi tujuh tingkatan, sebagai berikut:

1. Persepsi (Perception)

Kemampuan dalam menggunakan panca indera untuk menentukan sesuatu.

2. Kesiapan (Set)

Kesiapan secara fisik dan mental untuk menghadapi suatu fenomena.

3. Respon terarah (Guided Response)

Kemampuan untuk mempelajari keterampilan yang kompleks sesuai arahan dari guru/instruktur.

4. Respon Natural (Mechanism)

Mempraktekkan keterampilan yang telah dipelajari sehingga terbiasa dan menjadi sebuah rutinitas.

5. Respon yang kompleks (Complex Overt Response)

Keahlian/kemahiran melakukan suatu keterampilan secara kompleks, cepat, tepat, dan efisien.

6. Adaptasi (Adaptation)

Kemampuan untuk mengembangkan keahlian sehingga dapat menyesuaikan keahlian dengan berbagai situasi.

(33)

7. Kreatifitas (Creativity)

Kemampuan untuk membuat suatu inovasi atau penemuan baru dalam bidang keahlian yang dimiliki.

2.2.11 Teori Gestalt

Teori Gestalt adalah teori yang berhubungan dengan psikologi persepsi. Ketika seorang manusia melihat dunia, orang tersebut cenderung melihat secara kompleks, yang terdiri dari banyak background, objek-objek yang terdiri dari banyak bagian, dll. Teori ini pertama dikembangkan oleh Wertheimer (1923-1938). Teori Gestalt berupaya untuk membentuk regularitasberdasarkan input perseptual menjadi seragam atau grup (Todorovic, 2008).

2.3 Analisis Data SWOT 2.3.1 Strength

1. Animasi ini berisi informasi yang dibutuhkan pemilik hamster dengan visual yang menarik.

2. Animasi ini dibuat dengan teknik motion graphic agar mudah dicerna.

3. Sulit ditemukan animasi tentang merawat hamster, apalagi dalam bahasa Indonesia.

2.3.2 Weakness

1. Durasi animasi yang pendek tidak dapat memberikan informasi secara mendalam.

2. Audiens berpotensi tidak tertarik pada informasi tentang hamster.

3. Bagi para pemilik hamster yang sudah tahu banyak tentang hamster atau breeder hamster, animasi ini kurang efektif untuk menambah pengetahuan mereka.

2.3.3 Opportunity

Animasi ini selain mengedukasi pemilik hamster, juga menarik minat orang-orang terhadap hamster.

(34)

2.3.4 Threat

Banyaknya buku dan artikel tentang merawat hamster baik secara cetak maupun via internet.

Gambar

Gambar 2.1 Hamster Syria
Gambar 2.3 Hamster Winter White
Gambar 2.4 Hamster Campbell
Gambar 2.6 Hamster Cina
+7

Referensi

Dokumen terkait

tegak tanpa bersandar ( mingkring-mingkring ). Dengkul dan kaki lurus dan rapat. Telapak kaki keduanya tanpa/tidak menggunakan alas menyentuh tanah. Maka membaca kunci

Arah kebijakan pelaksanaan strategi (1) yaitu Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian

Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Praktik kerja lapangan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu kurikulum akademik Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Dalduri 765 MPLPG SMK Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) (SMK/MAK) SMK YPKK 1 Sleman.. 1635

[r]

Danang ingin menjual tanah kavelingnya yang terletak di Jalan Pattimura nomor 12, Semarang. Letaknya sangat strategis, sudah diurug, dan siap bangun. Danang

1) Sangat Penting , reponden menilai bahwa pernyataan yang ada adalah satu hal yang sangat krusial yang wajib dipenuhi pada Terminal Jombor, diberi bobot 4.