• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci :Organizational Citizenship Behavior (OCB), Kepribadian, Komitmen organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci :Organizational Citizenship Behavior (OCB), Kepribadian, Komitmen organisasi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2017

PENGARUH KEPRIBADIAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

Hendri Wahyudi,1 Hj. Nurfitriyah,2 H. Jamal Amin 3 Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kepribadian dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman baik secara parsial maupun simultan. Jenis penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,546. Hal ini berarti variabel kepribadian dan Komitmen Organisasi dapat menjelaskan variabel Organanizational Citizenship Behavior (OCB) (Y) sebesar 54,6 %, Sedangkan sisanya sebesar 45,4% di jelaskan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam model penelitian ini. Selanjutnya dari perhitungan Fhitung diperoleh nilai sebesar 43,891 sedangkan Ftabel sebesar 3,1170 pada signifikan α = 0,05. Hal ini berarti Ho di tolak dan Ha di terima, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel independent kepribadian dan

Komitmen Organisasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap

Organanizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Selanjutnya hasil perhitungan uji t dapat di ketahui nilai thitung dari variabel Kepribadian (X1) memiliki nilai thitung sebesar 4,363 lebih besar dari ttabel 1,6657 sehingga dapat diterangkan bahwa variabel kepribadian berpengaruh secara signifikan terhadap Organanizational Citizenship Behavior (OCB). Selanjutnya variabel keadilan komitmen organisasi (X2) memiliki nilai t hitung sebesar 5,295 lebih besar ttabel sebesar 1,6657 sehingga dapat diterangkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap Organanizational Citizenship Behavior (OCB). variabel yang berpengaruh dominan terhadap Organanizational Citizenship Behavior (OCB) adalah variabel komitmen organisasi

Kata Kunci :Organizational Citizenship Behavior (OCB), Kepribadian,

Komitmen organisasi

Abstract

The purpose of this research is to know Personality and Organizational Commitment effect together against Organanizational Citizenship Behavior (OCB) at the Faculty of Education University of Mulawarman either partially or simultaneously. Type of this research is quantitative research. Collecting data in

(2)

this study using a questionnaire or questionnaires. While the analytical tool used is multiple linear regression. The results showed the coefficient of determination (R2) of 0.546. This means that the variable personality and Organizational Commitment may explain the variable Organanizational Citizenship Behavior (OCB) (Y) amounted to 54.6%, while the balance of 45.4% explained by other variables were included in this study model. Furthermore, from the calculation of F obtained a value of 43.891 while significant Ftabel of 3.1170 at α = 0.05. This means that Ho was rejected and Ha accepted, meaning that there is significant influence between independent variables and Organizational Commitment influential personalities together against Organizational Citizenship Behavior (OCB) at the Faculty of Education University of Mulawarman. The results of the t test calculation can be in the know tcount of Personality variables (X1) has tcount amounted to 4.363 greater than ttable 1.6657 so that it can be explained that personality variables significantly influence Organizational Citizenship Behavior (OCB). Furthermore justice variable organizational commitment (X2) has amounted to 5,295 t value greater ttable 1.6657 so it can be explained that organizational commitment variables significantly influence Organizational Citizenship Behavior (OCB). The variables are the dominant influence on Organizational Citizenship Behavior (OCB) is variable organizational commitment.

Keywords: Organanizational Citizenship Behavior (OCB), Personality,

organizational commitment

Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2014 Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan nasional. Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar Nasional pendidikan Tinggi yaitu (1). Standar kompetensi kelulusan, (2). Standar isi pembelajaran, (3). Standar proses pembelajaran, (4). Standar penilian pembelajaran, (5). Standar dosen dan tenaga kependidikan, (6). Standar sarana dan prasarana pembelajaran (7). Standar pengelolaan pembelajaran, dan (8). Standar pembiayaan pembelajaran, sebagaimana diatur dalam peraturan Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan Tinggi diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan pendidikan di era otonomi dan globalisasi saat ini adalah sejauhmana orang-orang atau anggota organisasi secara sinergis mampu berkontribusi positif, baik dalam perencanaan maupun dalam proses pengimplementasian tugas dan tanggungjawab sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan perilaku positif dari anggota organisasi. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawainya dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Keberhasilan suatu

(3)

organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur pemerintah mempunyai tugas, fungsi dan peran yang sangat penting dalam melaksanakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Oleh karena itu, keberhasilan dalam penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sangat ditentukan oleh kinerja dari setiap pegawai negeri sipil. Saat ini dinamika kerja di organisasi-organisasi telah bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim. Untuk itu, agar pegawai mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.

Pergeseran ini tentunya sangat mempengaruhi efektivitas kerja dan kinerja dari pegawai. Namun tidak sedikit karyawan yang mengalami kesulitan dalam bekerja secara tim. Perlunya kemampuan individu dalam berkomunikasi secara terbuka dan jujur, bekerja dengan orang lain, berbagi informasi yang diperlukan, mampu mengatasi konflik yang muncul, dan mengakui perbedaan diri masing-masing serta dapat membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan tim adalah berbagai macam persoalan yang muncul ketika bekerja dalam tim sehingga diperlukan suatu komitmen dalam organisasi. Pentingnya komitmen organisasi dalam diri karyawan, menjadikan karyawan mampu mengembangkan

Organizational Citizenship Behavior sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran

organisasi.

Pada dasarnya instansi bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi organisasi, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya. Oleh karena itu, keberhasilan dalam penyelengaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sangat ditentukan oleh kinerja dari setiap pegawai negeri sipil. Saat ini dinamika kerja di organisasi-organisasi telah bergeser dari bekerja secara individual menjadi bekerja secara tim. Untuk itu, agar pegawai mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.

Pergeseran ini tentunya sangat mempengaruhi efektivitas kerja dan kinerja dari pegawai. Namun tidak sedikit pegawai yang mengalami kesulitan dalam bekerja secara tim. Perlunya kemampuan individu dalam berkomunikasi secara terbuka dan jujur, bekerja dengan orang lain, berbagi informasi yang diperlukan, mampu mengatasi konflik yang muncul, dan mengakui perbedaan diri masing-masing serta dapat membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan tim adalah berbagai macam persoalan yang muncul ketika bekerja dalam tim sehingga diperlukan suatu komitmen dalam organisasi. Pentingnya komitmen organisasi dalam diri pegawai, menjadikan pegawai mampu mengembangkan

Organizational Citizenship Behavior sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran

(4)

Idealnya perubahan yang dilakukan organisasi bertujuan untuk dapat mempertahankan kelangsungan organisasi. Perubahan yang dilakukan diharapkan dapat mencakup pada segala aspek baik itu aspek eksternal maupun internal (Novliadi, 2007:54). Aspek eksternal itu diikuti pula oleh perubahan internal yang salah satunya terdapat pada aspek sumberdaya manusia (SDM).

Berdasarkan pengamatan penulis pada Instansi tersebut terdapat fakta beberapa pegawai yang mau melakukan tugas di luar job description-nya. Seperti, ketika ada sedikit perubahan pada struktur organisasi menyebabkan juga adanya tambahan peraturan dan prosedur dalam melaksanakan tugas yang dijalankan walaupun hal ini tidak terdapat dalam job description. Dengan kata lain, individu dengan perilaku ini telah menampilkan perilaku dalam bekerja yang tidak terdapat pada deskripsi kerja formal pegawai tetapi sangat dihargai apabila ditampilkan pegawai karena meningkatkan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi.

Seperti halnya yang terjadi pada pegawai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Disini juga terjadi kasus rendahnya perilaku OCB Seperti terdapat beberapa pegawai yang tidak membuat laporan tertulis setelah selesai melaksanakan tugas. Tindakan-tindakan seperti yang terjadi di atas bertentangan dengan perilaku OCB dimana perilaku ini dapat membantu pegawai untuk mencapai tujuannya. OCB sendiri dapat meningkatkan kinerja karena perilaku ini merupakan pelumas dari mesin sosial dalam organisasi, atau dengan kata lain perilaku ini akan memperlancar interaksi sosial pada masing-masing anggota organisasi, mengurangi terjadinya perselisihan, dan meningkatkan efisiensi. Kemampuan anggota tim untuk bekerja dalam tim ini juga akan menentukan efektivitas dan kinerja tim pada masa selanjutnya sehingga juga akan meningkatkan performance dan efektivitas organisasi.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang, pegawai hendaknya memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan beroientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima pelayanan, sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi dapat tercapai. Hal tersebut sejalan dengan amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, diharapkan memberikan dampak nyata yang luas terhadap peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.

Kepribadian seorang pegawai adalah sebuah karakteristik di dalam diri individu yang relatif menetap, bertahan, yang mempengaruhi penyesuaian diri individu terhadap lingkungan. Kepribadian pegawai ini akan menjadi sangat penting diketahui karena kepribadian kepribadian akan mempengaruhi prilaku-prilaku pegawai tersebut. Salah satu cara mensukseskan sebuah organisasi adalah dengan menumbuhkan komitmen pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Selain komitmen organisasional prilaku positif pegawai lain yang dapat memberikan kontribusi terhadap organisasi adalah prilaku OCB. Perilaku OCB pegawai merupakan perilaku karyawan yang bekerja lebih dari deskripsi kerja formal yang diberikan perusahaan dengan suka rela dan memberi kontribusi pada

(5)

keefektifan dan keefisienan fungsi organisasi serta tidak secara langsung dihargai organisasi.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas merupakan sebuah masalah yang perlu penanganan lebih karena berpengaruh terhadap keadaan mahasiswa, serta penilaian akreditasi. Salah satu poin dalam penilaian akreditasi yaitu kesiapan administrasi akdemik, pegawai, keuangan dan rumah tangga dari Perguruan Tinggi. Keadaan ini jika dibiarkan terus menerus tanpa adanya perubahan yang dilakukan akan berdampak pada penilaian FKIP Universitas Mulawarman. Mengatasi masalah ini perlu dilakukan kerjasama antara sesama pegawai untuk menghadapi perubahan yang terjadi.

Bertitik tolak dari uraian di atas maka dirasakan perlu dilakukan penelitian secara ilmiah yang menyangkut Organizational Citizenship Behavior (OCB), dan peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian dengan Judul: Pengaruh Kepribadian dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship

Behavior (OCB) Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mulawarman.

Kepribadian

Kepribadian merupakan sikap, ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas dan juga perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan perilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang sedang dihadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya. Menurut Suryabrata (2005:58), sebagai keagresifan, (personality identity it with the characteristic of aggresiveness). Dalam pengertian ini kepribadian dipandang sebagai sifat-sifat agresif, seorang yang memiliki kekuatan fisik, suka menyerang, berambisi, ingin berkuasa, ingin selalu menang dsb. Orang-orang yang memiliki sifat pendiam, suka menerima, pasif, mudah tunduk dsb, dipandang tidak berpribadi.

Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi adalah suatu konstruk psikologis yang berkaitan dengan hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Menurut Steers (Kuntjoro, 2006) komitmen organisasi memiliki tiga aspek utama, yaitu: identifikasi, keterlibatan, loyalitas karyawan terhadap organisasi.

Robins (2006:49) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai keadaan dimana seorang karyawan memihak pada satu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut.selanjutnya menurut Luthans (2006) mengatakan sebagai sikap, komitmen organisasi paling sering didefenisikan sebagai berikut:

(6)

b. keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi

c. keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai-nilai dan tujuan organisasi.

Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah sikap membantu yang

ditunjukkan oleh anggota organisasi, yang sifatnya konstruktif, dihargai oleh perusahaan tapi tidak secara langsung berhubungan dengan produktivitas individu (Organ, 2006:18). Selanjutnya Organ (2006:19), menjelaskan OCB terdiri dari lima dimensi: (1) altruism, yaitu perilaku membantu meringankan pekerjaan yang ditujukan kepada individu dalam suatu organisasi, (2) courtesy, yaitu membantu teman kerja mencegah timbulnya masalah sehubungan dengan pekerjannya dengan cara memberi konsultasi dan informasi serta menghargai kebutuhan mereka, (3) sportsmanship, yaitu toleransi pada situasi yang kurang ideal di tempat kerja tanpa mengeluh, (4) civic virtue, yaitu terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan peduli pada kelangsungan hidup organisasi, (5)

conscientiousness, yaitu melakukan hal-hal yang menguntungkan organisasi –

seperti mematuhi peraturan-peraturan di organisasi.

Faktor-faktor OCB

Organ (2006:21) mengkategorikan faktor yang mempengaruhi OCB terdiri dari perbedaan individu, sikap kerja dan variabel kontekstual :

1. Perbedaan individu termasuk sifat yang stabil yang dimiliki individu, meliputi: kepribadian (misalnya kesadaran dan keramahan), kemampuan, pengalaman, pelatihan, pengetahuan, ketidak pedulian dengan penghargaan, motivasi, kebutuhan, dan nilai individu;

2. Sikap kerja adalah emosi dan kognisi yang berdasarkan persepsi individu terhadap lingkungan kerja, meliputi: komitmen organisasi, persepsi kepemimpinan dan dukungan organisasi, person organization fit, kepuasan kerja, psychological contract, persepsi keadilan dan keadilan organisasi; dan

3. Faktor-faktor kontekstual adalah pengaruh yang bersifat eksternal yang berasal dari pekerjaan, bekerja antar kelompok, organisasi, atau lingkungan kerja.

Kerangka Pikir

Untuk memberikan gambaran konsepsi pemikiran sebagai penuntun dan gambaran dalam alur berpikir yang sekaligus merupakan dasar dalam menentukan hipotesis penelitian, maka dapat dilihat alur kerangka pemikiran secara skematis berikut ini :

(7)

H1 H3 H2

Varibel Independen Variabel Dependen

Analisis Data Yang Digunakan

Untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai variabel lebih dari satu, maka digunakan alat analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono (2010:207), dengan formulasi sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana :

Y = Organizational Citizenship Behavior (OCB) a = Konstanta e = variabel pengganggu b1, b2 = Koefisien regresi x1 = Kepribadian x2 = Komitmen Organisasi. Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi progaram SPSS 22.0 for Windows. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan dengan menggunakan model regresi linear ganda, proses pengujiaannya menggunakan alat Bantu komputer. Sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk mendukung dan atau menjelaskan hasil pembuktian analisis data secara kuantitatif. Untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel Independen ( X1 dan X2) terhadap

variabel dependen (Y) dengan cara menghitung koefisien korelasinya (multiple

coeffient of correlation).

Dari hasil perhitungan diperoleh Nilai R = 0,739, angka ini menunjukkan pengaruh yang cukup kuat dari variabel variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi terhadap OCB pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Nilai Determinasi (R2) sebesar = 0,546. Artinya

Kepribadian (X1) Komitmen Organisasi (X2) Organizational Citizenship Behavior (OCB) (Y) (Y)

(8)

variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi dapat menerangkan perubahan variabel OCB sebesar 54,6%, sedangkan sisanya 45,4% diterangkan oleh variabel lain yang belum dikemukakan dalam penelitian ini. Standar kesalahan estimasi sebesar 0.18364. Selanjutnya dapun Nilai Durbin Watson yang diperoleh adalah sebesar 1,969.

Pengujian Hipotesis

Pengujian Hipotesa Pertama Yaitu Uji Secara Simultan (Uji F)

Berdasarkan data hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 22.0, diperoleh nilai Fhitung, seperti yang terlihat dalam tabel Anova berikut :

Tabel

ANOVA Pengujian Statistik Uji F OCB ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.960 2 1.480 43.891 .000b Residual 2.462 73 .034 Total 5.422 75

a. Dependent Variable: OCB

b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Kepribadian

Sumber : Hasil Olahan SPSS, 2016

Jadi dapat dilihat bahwa Fhitung = 43,891 > Ftabel = 3,1170, dengan kata lain

bahwa Hipotesis diterima.

Pengujian Hipotesa Ke Dua Yaitu Secara Parsial ( Uji t )

Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis 2 dapat dilakukan pengujian nilai t yang dihasilkan dari lampiran 3 coefisient regresi yang dibandingkan dengan nilai t tabel dengan signifikasi alpha 0.05 df = N-2 = 76 – 2 = 74 dalam tabel menunjukkan t tabel = 1,6657.

Dengan menggunakan uji 2 arah dan tingkat signifikan sebesar  = 5% (0,025), tingkat kepercayaan yang digunakan sebesar 95% dengan derajat kebebasan (df) df = N-2 = 76-2 = 74 maka diperoleh ttabel sebesar 1,6657.

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diuraikan perbandingan thitung dengan ttabel

dari masing-masing variabel tersebut, yaitu : 1. Kepribadian (X1)

Pada variabel Kepribadian, diketahui nilai thitung sebesar 4,363 > ttabel,

yaitu sebesar 1,6657 yang berarti pengujian hipotesis H0 ditolak dan

menerima Ha. hal ini menunjukkan bahwa secara parsial (dengan

pengujian hipotesis () = 5 %, maka variabel Kepribadian (X1)

(9)

Citizenship Behavior (OCB) (Y) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mulawarman. 2. Komitmen Organisasi (X2)

Pada variabel Komitmen Organisasi, diketahui nilai thitung sebesar 5,295 >

ttabel, yaitu sebesar 1,6657 yang berarti pengujian hipotesis H0 ditolak dan

menerima Ha. hal ini menunjukkan bahwa secara parsial (dengan

pengujian hipotesis () = 5 %, maka variabel Komitmen Organisasi (X2)

berpengaruh secara berarti/signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) (Y) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mulawarman.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah komitmen organisasi, dimana memiliki nilai thitung terbesar yaitu

5,295 dengan nilai Standar Coefisien Beta sebesar 0,472.

Pengujian Asumsi Klasik

Untuk memperoleh nilai penduga yang tidak biasa dan efisien dari suatu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary

Least Square), maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi asumsi

klasik berikut ini :

Uji Kolinieritas Ganda (Multicolinierity)

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang "sempurna" atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari regresi. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dalam penelitian ini dengan menggunakan tolerance and variance inflation factor (VIF). Rule of thumb yang digunakan sebagai pedoman jika VIF dari suatu variabel melebihi 10, di mana hal ini terjadi ketika nilai R2melebihi 0,90 maka suatu variabel dikatakan berkorelasi sangat tinggi.

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari hasil analisis data dengan menggunakan alat bantu Komputer program SPSS versi 22.0 diperoleh semua nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas pada data.

Autokorelasi

Dari perhitungan SPSS diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) test sebesar 1,969. Dengan memasukkan kedalam formula tersebut diperoleh hasil, yaitu : (4-DW) atau (4 - 1,969) = 2,0310, sehingga dapat disimpulkan Ho diterima, yang artinya tidak terjadi autokorelasi pada model statistik yang digunakan.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variable normal atau tidak. Normal atau tadaknya berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya

(10)

melakukan perbandingan antara data data dalam penelitian dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data penelitian.

Salah satu cara untuk mendeteksi apakah error Model Regresi berdistribusi normal atau tidak adalah denan memperhatikan normal probability plot. Jika residual berasal dari distribusi normal maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar dan membentuk pola garis lurus. Maka dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas bisa dipenuhi atau dengan kata lain memenuhi pengujian model dan dapat dikatakan BLUE (Best Liner Unbiased Estimator). Dari hasil uji normalitas dapat dilihat gambar berikut ini :

Gambar Uji Normalitas, 2016

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis penelitian memperlihatkan nilai koefisien Beta dan nilai signifikansi masing-masing variabel yang pembahasan secara rinci dapat dikemukakan. Hasil analisis dan pengujian hipotesis menyimpulkan bahwa Variabel Kepribadian dan variabel Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational

Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mulawarman. Keadaan ini mengindikasikan bahwa semakin baik Kepribadian dan Komitmen Organisasi maka akan semakin baik pula

Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Berdasarkan pada analisis yang telah di kemukakan di atas, maka dapat di jelaskan bahwa dari Persamaan regresi tersebut koefisien a, b1, b2 bernilai positif, artinya bahwa variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi tersebut memberikan pengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior

(11)

(OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Hasil Penelitian menunjukkan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = 0,732 + 0,389 X1+ 0,472 X2

Dari Persamaan regresi linear berganda di atas menunjukkan bahwa variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB). Artinya apabila variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi ditingkatkan maka nilai Organizational

Citizenship Behavior (OCB) pun dalam organisasi akan meningkat.

Hal ini menunjukkan konstanta sebesar 0,732 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi, maka Organizational

Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mulawarman sebesar nilai konstanta tersebut. Artinya bila tidak ada Kepribadian dan Komitmen Organisasi maka Organizational Citizenship

Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mulawarman sebesar nilai tersebut.

Koefisien regresi 0,389 menyatakan bahwa variabel Kepribadian dapat merubah Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman, sebesar 0,389. Selanjutnya Koefisien regresi 0,472 menyatakan bahwa variabel Komitmen Organisasi dapat merubah nilai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman, sebesar nilai koefisien regresi tersebut.

Berdasarkan hasil analisis Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,739. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat dengan interval 0,600 – 0,800. Hal ini berarti hubungan variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman, adalah kuat.

Sedangkan pada koefisien determinansi (R2) diperoleh nilai 0,546 yang artinya variabel Kepribadian dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap

Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mulawarman sebesar 54,6 %, sedangkan sisanya 45,4 % dapat diterangkan oleh variabel lain yang belum dikemukakan dalam model penelitian ini.

Dari uji F diperoleh Fhitung = 43,891 dengan angka signifikan 0,000 karena

probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk menghitung Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau dapat dikatakan bahwa variabel Kepribadian dan variabel Komitmen Organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Hal ini dapat

(12)

dibuktikan dengan hasil perhitungtan uji F diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau

43,891 > 3,1170 atau nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

Sedangkan secara parsial diperoleh hasil thitung, sebagai berikut :

1. Variabel Kepribadian (X1)

Pada variabel Kepribadian, dari hasil perhitungan di peroleh nilai 4,363 > 1,6657 (thitung > ttabel). Hal ini bahwa variabel Kepribadian berpengaruh

terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.

Berbagai studi penelitian menunjukkan bahwa Salah satu faktor pembentuk OCB adalah kepribadian (personality), penelitian yang dilakukan oleh Sambung et al. (2012) menemukan bahwa kepribadian berpengaruh terhadap OCB-O (perilaku yang memberikan manfaat langsung kepada organisasi pada umumnya), namun keperibadian tidak berpengaruh terhadap OCB-I (perilaku menolong sesama individu).

Menurut Smith (Andriani 2012) bahwa Organizational citizenship

behavior (OCB) adalah perilaku yang muncul atas dasar kebijaksanaan

seorang karyawan yang dilakukan secara sukarela dan tidak ada peksaan. Perilaku ini melampaui tuntutan formal dari pekerjaannya secara formal. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya Organizational Citizenship

Behavior (OCB) menurut Wirawan (2013), beberapa faktor yang

mempengaruhi timbulnya OCB yaitu Budaya dan iklim organisasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi, kepribadian, jenis kelamin, masa kerja dan masih banyak lagi.

2. Variabel Komitmen Organisasi (X2)

Pada variabel Komitmen Organisasi, dari hasil perhitungan di peroleh nilai 5,295 > 1,6657 (thitung > ttabel). Hal ini bahwa variabel Komitmen

Organisasi berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.

Komitmen organisasi merupakan persepsi tentang kebijakan, praktik-praktik dan prosedur-prosedur organisasional yang dirasakan dan diterima oleh individu-individu dalam organisasi (Rini, 2013). Ketika penilaian tentang konsep komitmen ini dirasakan dan diterima oleh sebagian besar orang dalam tempat kerja, hal ini disebut sebagai komitmen organisasional (organizational

comitment) Reichers & Schneider (2005). Karyawan yang memiliki komitmen

terhadap perusahaan, maka karyawan tersebut akan merasa memiliki kepuasan dalam bekerja dan rela berbuat apa saja untuk kemajuan perusahaannya tersebut (Chockalingan et. all, 2008; dalam Rini, 2013).

Menurut Menurut Ackfeldt dan Coote (2000) bahwa komitmen organisasional berpengaruh pada perilaku menolong atau OCB. Chen dan Francesco (2003) meneliti hubungan antara tiga komponen dari komitmen dan kinerja karyawan di Cina, peneliti menemukan bahwa komitmen afektif berpengaruh positif pada kinerja in-role & OCB, sedangkan Continuance

(13)

negatif pada OCB karyawan di Cina. Penelitian Gautam et al. (2004) menemukan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif pada OCB dan komitmen berkelanjutan berpengaruh negatif pada compliance. Watts dan Levy (2004) menemukan bahwa hubungan antara OCB dengan hasil kerja dimediasi oleh komitmen afektif dan peran komitmen afektif sebagai mediator lebih kuat berpengaruh pada OCB individu dari pada organisasi.

Dari kedua variabel tersebut yang diteliti, maka diketahui bahwa variabel komitmen organisasi yang dominan pengaruhnya terhadap Organizational

Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mulawarman, dengan thitung terbesar yaitu sebesar 5,295

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial variabel kepribadian dan variabel komitmen organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Organizational Citizenship

Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mulawarman. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap Organizational

Citizenship Behavior (OCB) adalah komitmen organisasi.

2. Secara simultan variabel kepribadian dan variabel komitmen organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Organizational Citizenship

Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Mulawarman. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung> Ftabel(43,891>3,1170) atau nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05.

3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai R = 0,739, angka ini menunjukkan pengaruh yang kuat dari variabel kepribadian dan variabel komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Hal tersebut dikuatkan nilai R Square (R2) sebesar 0,546 yang berarti

Organizational Citizenship Behavior (OCB) diterangkan oleh variabel

kepribadian dan variabel komitmen organisasi sebesar 54,6% dan sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikemukakan dalam penelitian ini.

Saran-Saran

1. Komitmen organisasi merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku

Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang paling tinggi, yaitu berupa

berupa komitmen afektif, komitmen kontinuans dan komitmen normatif. Hendaknya pimpinan seharusnya seharusnya membuat dan mengimplementasikan berbagai jenis program yang dirancang untuk meningkatkan komitmen organisasi.

2. Hendaknya pimpinan Fakultas perlu meningkatkan kesadaran serta dorongan diri para pegawai melalui motivasi, agar pegawai memiliki tanggung jawab

(14)

yang besar dan rasa kepedulian sesama pekerja. Dengan memberikan pelatihan kerja kepada pegawai dapat meningkatkan kemampuan, ketrampilan serta skill sehingga individu yang mempunyai keahlian lebih dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi biasanya akan sering melakukan kegiatan kerja tanpa menunggu perintah maupun koordinasi dari pimpinan maupun rekan kerja.

3. Perlu adanya upaya yang harus dilakukan oleh pihak Fakultas yaitu dengan memperhatikan berbagai kebijakan dan tindakan yang berkaitan dengan komitmen organisasi dan kepribadian agar Organizational Citizenship

Behavior (OCB) tetap terlaksana dengan baik.

4. Bagi Pimpinan Fakultas, dalam meningkatkan kepribadian (personality) harus disertai dengan pembekalan pelatihan-pelatihan, seperti time

management, effective teamwork dan pengembangan diri.

5. Untuk penelitian selanjutnya jika ingin meneliti dengan tema yang sama sebaiknya menambahkan variabel lain, karena dari variabel kepribadian dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) hanya menjelaskan sebesar 54,6 % dan sisanya dapat dijelaskan dengan variabel lain sebesar 45,4 %.

Daftar Pustaka

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Penerbit Universitas Muhammadyah Malang: Malang.

Hasibuan, Melayu SP. 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta.

Kuntjoro, Z. 2006. Komitmen Organisasi.

http://www.epsikologi.com/masalah/250702.htm. (17 Maret 2013). Luthans, F. 2005. Perilaku Organisasi. ANDI: Yogyakarta.

Purba, D. E. & Seniati, A. N. L. 2004. Pengaruh kepribadian dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior. Makara, Sosial Humaniora, 8 (3), 105-111.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan :

Dari Teori ke Praktek. Rajawali Pers: Jakarta.

Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima. Rafika Aditama: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) terhadap komitmen organisasi pegawai Dinas Pertambangan Dan Energi

2.4 Hubungan antara Komitmen Organisasional dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang Dimoderasi oleh Budaya Organisasi ……… 50... Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA.. LYDIA LUMBAN TOBING

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Analisis Pengaruh Organizational Justice (Keadilan Organisasi) terhadap Komitmen Organisasi dan Organizational

Melihat nilai estimate yang bernilai positif dapat diartikan bahwa pengaruh budaya oragnisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah positif yang artinya

Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan Komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behaviour (OCB) Karyawan Restoran The Sand Beach Bar &amp;

Melihat nilai estimate yang bernilai positif dapat diartikan bahwa pengaruh budaya oragnisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah positif yang artinya

5.2.4 Pembahasan Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat