• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM APLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM APLIKASI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM APLIKASI

4.1 Kebutuhan Implementasi

Untuk membangun sistem mobile psychotest ini dibutuhkan beberapa software berdasarkan kebutuhan dari masing-masing bagian. Secara garis besar kebutuhan implementasi sistem ini dibedakan dalam dua kebutuhan yaitu kebutuhan aplikasi client untuk aplikasi pada perangkat seluler dan kebutuhan aplikasi server untuk aplikasi server.

4.1.1 Kebutuhan Client

Untuk pengembangan aplikasi client dibutuhkan beberapa tool yaitu:

(1) BREW SDK 3.1.5 sebagai Software Development Kit untuk pembuatan aplikasi BREW.

(2) Microsoft Visual C++ 6 sebagai IDE untuk source editor. (3) GNU ARM Compiler sebagai compiler program.

(4) BREW MIF Editor digunakan untuk pendefinisian class ID aplikasi, informasi aplikasi dan author, dan icon aplikasi.

(5) BREW resource editor digunakan untuk menyimpan sumber text, image, dan media lainnya yang akan digunakan oleh aplikasi BREW.

(6) BREW simulator digunakan sebagai simulasi aplikasi yang akan diimplementasikan pada perangkat seluler.

(7) BREW compressed image digunakan untuk melakukan proses kompresi gambar kedalam format BREW.

(8) BREW apploader digunakan untuk meng-upload aplikasi ke dalam perangkat seluler.

Sedangkan perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi ini kedalam perangkat seluler adalah telepon seluler ZTE C330 dengan spesifikasi yang tertera pada Tabel 4.1 dan visualisasi perangkat seluler pada Gambar 4.1.

(2)

63

Tabel 4.1 Spesifikasi Yang Terdapat Pada Telepon Seluler ZTE C330

Device Model Info

BREW Version 3.1.5

Chipset QSC6010

Prosesor ARM9

RUIM Support Yes

Radio Frequency 800MHz

Wireless Standard 1x

Memory EFS Size (bytes) 307200

File Name length 64

Removable Media Card Support No Display Information

Display Size X 128

Display Size Y 128

Device Model Info

Display Information BREW Default Color depth (bits) 16

Refresh Rate 17

Display Type TFT

MIF Information

MIF Small Image Width 16

MIF Small Image Height 16

MIF Medium Image Width 26

MIF Medium Image Height 26

MIF Large Image Width 65

MIF Medium Image Height 42

(3)

Gambar 4.1 Perangkat Seluler ZTE C330

Pada sistem ini dilakukan implementasi terhadap aplikasi yang akan diterapkan pada sistem mobile psychotest, yaitu aplikasi PsikoTest@Hand. Representasi software menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang telah dirancang, yaitu use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Sistem yang dirancang disesuaikan dengan keterbatasan teknologi yang terdapat pada perangkat seluler yang memiliki harga relatif murah seperti keterbatasan memory dan display.

Perancangan alokasi memory untuk data/informasi dan tampilan layar perlu dipertimbangkan. Walaupun pada spesifikasi memory yang terdapat pada telepon selular yang akan digunakan ZTE C330 adalah 307KB, setelah dikurangi aplikasi lain yang terdapat di dalamnya beserta operating system menyisakan <100KB. Perancangan dilakukan untuk sistem yang mengakses data pada internal memory (offline) dan akses ke data ke server (online). Aplikasi psikotes memiliki data soal-soal yang sangat besar, untuk itu sebagian informasi dan untuk menu-menu tertentu terutama menu untama disimpan pada telepon selular dan untuk materi psikotes terutama yang mencakup materi soal, kunci jawaban, nilai dan hasil disimpan dalam

(4)

65

database server. Program aplikasi yang telah dibuat akan di-compile menjadi file berekstensi ”mod”. Resource lain yang digunakan pada resource editor akan di-compile menjadi file berekstensi ”bar”. Informasi mengenai pembuat, versi aplikasi, icon dan sebagainya akan di-compile menjadi file berekstensi ”mif”. File berekstensi ”sig” diperlukan sebagai signature telepon seluler.

4.1.2 Kebutuhan Server

Untuk pengembangan aplikasi server dibutuhkan beberapa tool sebagai berikut: (1) PHP sebagai bahasa pemrograman untuk pembangunan aplikasi server. (2) XAMPP server 1.6.5 sebagai web server lokal.

(3) MySQL 5 sebagai database server lokal.

(4) Hosting sebagai media penyimpanan aplikasi server dan database dalam pengujian aplikasi dalam pengembangan sistem ini digunakan web hosting gratis pada http://psikotest.site88.net.

4.2 Implementasi Aplikasi Client

Sesuai dengan beberapa spesifikasi sistem dan analisis kebutuhan, maka sistem akan diimplementasikan dengan modul aplikasi yang mudah diakses, mudah dimodifikasi dan mudah untuk dilakukan penambahan modul (tidak perlu memodifikasi source code aplikasi). Di sisi konektivitas, modul-modul utama disimpan di dalam perangkat dan fitur-fitur tambahan seperti materi tes yang meliputi soal-soal dan hasil disimpan di server yang dapat diunduh melalui aplikasi.

4.2.1 Implementasi Fungsionalitas Aplikasi

Implementasi fungsi-fungsi dalam aplikasi digambarkan dengan pseudecode program dari masing-masing fungsi utama yang dibuat.

(1) Implementasi Fungsi Membaca Data File Internal

Dalam aplikasi ini dibuat sebuah metode untuk membaca data dari sebuah file internal dalam memori perangkat. Metode ini digunakan untuk membaca data nama pengguna dari aplikasi tersebut. Implementasi fungsi untuk membaca data dari file internal digambarkan dalam pseudocode berikut:

(5)

void BacaFile(psikotest *pMe, char fileName[]) {

1. Menonaktifkan setiap interface yang masih aktif dan meng-update layar

2. Membuka file dengan interface IfileMgr_OpenFile if(File berhasil dibuka) {

3. Mencari property info file dengan interface IFILE_GetInfo 4. Mengalokasikan memori internal untuk menyimpan data file 5. Membaca data file dengan interface IFILE_Read

6. menyimpan data dari file 7. file ditutup

} else {

8. Tampilkan pesan error }}

(2) Implementasi Fungsi Menulis Data Pada File Internal

Dalam aplikasi ini dibuat sebuah metode untuk menulis data ke sebuah file internal dalam memori perangkat. Metode ini digunakan untuk menulis data nama pengguna dari aplikasi tersebut saat melakukan seting nama. Implementasi fungsi untuk menulis data ke file internal digambarkan dalam pseudocode berikut:

void TulisFile(psikotest *pMe, char isi[], char fileName[] {

1. Menonaktifkan setiap interface yang masih aktif dan meng-update layar

2. Membuka file dengan interface IfileMgr_OpenFile if(File berhasil dibuka) {

3. Mendapatkan panjang karakter dari data isi[] yang akan ditulis kedalam file

4. Menulis data isi[] ke dalam file dengan interface IFILE_Write

5. file ditutup } else {

6. Tampilkan pesan error }

(6)

67

(3) Implementasi Fungsi Koneksi ke Web Server

Data-data yang dibutuhkan oleh aplikasi namun tidak mampu disimpan dalam perangkat karena keterbatasan memori akan disimpan dalam server untuk kemudian dipanggil dan diunduh oleh aplikasi. Data-data yang disimpan di server adalah data-data modul pembelajaran dan data-data soal untuk tes. Selain data-data tersebut, server juga menyimpan aplikasi yang diimplementasikan menggunakan PHP untuk menjalankan fungsi akses database, fungsi tes dan fungsi perhitungan hasil tes. Dalam aplikasi ini terdapat dua jenis akses data web server, yaitu akses data untuk download file kemudian menampilkan di perangkat seluler digunakan untuk modul learning dan modul tes, dan akses data dengan mengirimkan data ke server tanpa menampilkan data hasil di perangkat seluler digunakan untuk modul seting nama. Koneksi ke server ini menggunakan interface BREW IWeb, IWebResp. Interface IWeb dan IWebResp berfungsi untuk membuka koneksi internet dan meminta respon dari server. Pseudocode fungsi untuk melakukan koneksi ke server:

static int OpenConnectionToWebsite(psikotest *pMe, char *stWebsiteAndPath,char kode[])

{

1. Melakukan Callback terhadap fungsi OpenConnectionCB 2. Menyimpan alamat web dan nama file yang dituju 3. Membuat alamat lengkap dari file yang dituju 4. Menunggu respon dari alamat yang dituju dengan IWEB_GetResponse(...);

5. Menampilkan pesan bahwa koneksi sedang dilakukan }

static void OpenConnectionCB(psikotest *pMe) {

1. Mengambil informasi respon dari web dengan IWEBRESP_GetInfo 2. Mengambil kode error yang ada dengan WEB_ERROR_MAP

3. Menampilkan pesan jika terjadi error if (WEB_ERROR_SUCCEEDED(...) == FALSE) {

switch (ErrorCode) {

(7)

//Tampilkan pesan "Error: No Memory" case AEE_NET_ENETDOWN:

//Tampilkan pesan "Error: No Network" default:

//Tampilkan pesan "Error: Net Error" }

}

4. Jika tidak ada error, tampilkan pesan telah terhubung 5. Mengatur pointer sumber pada ISource

6. Jika pointer tidak ditemukan, tampilkan pesan "Can't read web data"

7. Mengambil informasi ukuran file

8. Memeriksa file yang akan diambil di dalam direktori if (Test File sukses)

{

9. Jika file sudah ada akan dihapus if (Remove File sukses)

{

return; }

}

10. Membuat file di dalam perangkat sebagai target untuk diisi dengan data yang diambil dari web.

11. Memastikan file sudah terbuat, jika tidak ada, return

12. Melakukan Callback terhadap fungsi ReadFromSource 13. Mendaftarkan callback untuk ISource dengan fungsi

ISOURCE_Readable }

(4) Implementasi Fungsi Membaca Data File Dari Server

Setelah aplikasi melakukan akses data ke server, maka aplikasi akan membaca isi data dari file tersebut. Untuk melakukan fungsi ini, digunakan interface Isource. Dalam fungsi ini akan di periksa apakah data harus ditampilkan atau tidak. Saat data akan ditampilkan, maka akan digunakan interface IHTMLVIEWER. Pseudocode untuk membaca data dari file yang ada pada file dari server adalah sebagai berikut:

(8)

69 static void ReadFromSource(benkyo *pMe) {

1. Menampilkan pesan “Reading and saving…”

2. Melakukan pembacaan data dan disimpan dalam buffer dengan ISOURCE_Read

3. Memeriksa progres pembacaan data switch(NumCharsRead)

{

4. Jika data sedang tidak dapat dibaca, dilakukan Callback ulang

case ISOURCE_WAIT: //callback fungsi

5. Jika data selesai dibaca case ISOURCE_END:

// File ditutup

// Koneksi ke web ditutup If(data harus ditampilkan){ 6. Aktifkan IHTMLVIEWER

7. membuka file dengan interface IfileMgr_OpenFile If(file berhasil dibuka){

8. menampilkan data dengan IHTMLVIEWER_LoadStream 9. File ditutup

}else{

10.Tampilkan pesan error }

}else if(data tidak ditampilkan){ 11.Baca isi file

12. Simpan data isi file dengan interface IFILE_Write }

13. Jika terjadi error saat pembacaan data case ISOURCE_ERROR:

// File fitutup

// Koneksi ke web ditutup // Menampilkan pesan error }

14. Data dalam buffer ditulis ke dalam file dengan IFILE_Write 15. Melakukan Callback sampai semua data tersimpan

(9)

(5) Implementasi Fungsi Tes

Simulasi tes yang dibuat, menggunakan fungsi koneksi ke server dan penampilan data dari server yang telah dideklarasikan sebelumnya, yang kemudian akan dipanggil fungsi timer tes. Untuk pseudocode fungsi tes adalah sebagai berikut: void TesUtama(psikotest *pMe,char aspek[],char jenis[]){

1. Menonaktifkan setiap interface yang masih aktif dan meng-update layar

2. Membaca data nama pengguna dengan fungsi baca data If(nama sudah ada){

3.Panggil fungsi koneksi ke alamat server tes

4.Tampilkan data dari server tes dengan fungsi ReadFromSource

5.Buat timer tes dengan interface ISHELL_SetTimer }else{

6. Tampilkan pesan harus seting nama dahulu }

}

(6) Implementasi Fungsi Hasil Tes

Fungsi hasil tes dibuat untuk mengetahui data hasil dari tes yang telah diikuti oleh pengguna. Fungsi ini juga menggunakan fungsi koneksi dan penampilan data dari server. Pseudocode fungsi hasil tes adalah sebagai berikut:

void HasilUtama(psikotest *pMe,char aspek[],char jenis[]){ 1. Menonaktifkan setiap interface yang masih aktif dan meng-update layar

2. Membaca data nama pengguna dengan fungsi baca data

If(nama sudah ada){

3.Panggil fungsi koneksi ke alamat server tes

4.Tampilkan data dari server hasil dengan fungsi ReadFromSource

}else{

6. Tampilkan pesan harus seting nama dahulu }

(10)

71

4.2.2 Implementasi Graphical User Interface (GUI)

Untuk pembuatan user interface, dilakukan pembuatan fungsi seperti load string dan load image. Sehingga pemanggilan fungsi tersebut dapat dilakukan secara langsung terhadap halaman aplikasi dan menghemat jumlah kode dengan pemanggilan berulang-ulang. Gambar yang dipanggil oleh aplikasi diusahakan terlebih dahulu dikompres dan menggunakan jumlah warna yang lebih sedikit untuk penghematan penggunaan memory dan keterbatasan teknologi pada perangkat seluler.

Menu-menu yang terdapat pada menu aplikasi yaitu Tentang Psikotest, Petunjuk Aplikasi dan penggunaan, Seting Nama, Mulai Tes, Info Hasil Tes dan Info Aplikasi. Menu tentang psikotes menerangkan informasi tentang seputar psikotes dan kiat-kiat dalam melaksanakan psikotes.

Gambar 4.2 Implementasi GUI Menu Utama pada Aplikasi PsikoTest@Hand

Sistem ini dirancang untuk data/informasi yang sangat besar, sehingga sebaiknya membuat data pada server yang terpusat dan diakses melalui jaringan. Hal ini dapat membuat penghematan memory yang sangat besar pada telepon selular. Warna user interface menggunakan warna dominan putih untuk mempermudah pengguna untuk membaca konten aplikasi.

(11)

Gambar 4.3 Implementasi Simulasi Tes dan Info Hasil Tes

4.3 Implementasi Aplikasi Server

Dalam pembangunan aplikasi, dengan melihat keterbatasan memori penyimpanan pada perangkat telepon selular, maka data-data pembelajaran dan data-data soal untuk pelaksanaan tes disimpan dalam database server. Untuk menghubungkan antara aplikasi client dengan database server, dibuat aplikasi server yang dibangun dalam sebuah web server. Dalam pengembangan sistem ini aplikasi server dibangun dengan bahasa pemrograman PHP. Aplikasi server digunakan saat melakukan proses pembelajaran yaitu dengan menyiapkan data-data learning, simulasi tes dengan menggunakan metode acak soal, dan informasi hasil tes.

4.3.1 Implementasi Fungsionalitas Tes

Dalam proses pelaksanaan tes, dibuat sebuah metode pengacakan data-data yang berupa soal-soal tes yang tujuannya agar soal yang ditampilkan selalu berbeda pada setiap kali mengakses aplikasi ini. Metode ini bisa mendukung proses belajar yang baik. Pseudocode dituliskan sebagai berikut:

function tes($awal,$hal,$aspek,$nama,$jawaban){ 1. Deklarasikan jenis tes

2. Deklarasikan nama pengguna 3. Deklarasikan batas halaman If(jawaban ada){

4. Ambil data jawaban dari database berdasarkan id soal yang digunakan

(12)

73 If(jawaban benar){

5. Simpan hasil dalam database dengan nilai 1 }else{

6. Simpan hasil dalam database dengan nilai 0 }

}

If(id belum ada){

7. Ambil record id soal dari database dengan interface mysql_query

8. Buat waktu pengacakan dengan interface srand((double)microtime()*banyaknya pengacakan)

9. Acak data id dengan interface rand(id awal, batas akhir) 10. Ambil id yang telah diacak

If(jumlah halaman < batas halaman){}

11. Ambil record soal dari database berdasarkan id yang sudah diacak

12. Tampilkan data }else{

13. Tampilkan pesan Soal habis }

}

4.3.2 Implementasi Fungsionalitas Cek Nama

Dalam proses pendaftaran nama pengguna, perlu diketahui apakah nama yang dimasukkan dalam aplikasi ini sudah digunakan oleh pengguna lain sebelumnya. Pseudocode untuk cek nama ini adalah sebagai berikut:

function cekNama($nama){

1. Deklarasikan data nama yang didaftarkan

2. Cari record di database dengan interface mysql_query dengan nama yang didaftarkan

If(record tidak ada){

3. Simpan data nama yang didaftarkan 4. tampilkan pesan OK

}else{

5.tampilkan pesan nama sudah digunakan }

(13)

4.3.3 Pengujian Sistem

Pengujian suatu sistem diperlukan untuk mengetahui apakah sistem tersebut sudah berjalan sesuai rancangan sebelumnya atau tidak. Disamping itu juga untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang mungkin terdapat pada sistem. Pada pengujian ini digunakan srategi pengujian perangkat lunak berorientasi obyek, mulai dari pengujian unit, pengujian secara terpadu antar unit (terintegerasi) hingga pengujian keabsahan (validasi)

(1) Pengujian Unit

Pada tahap pengujian ini, setiap unit selesai dibuat dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa setiap unit tersebut telah berfungsi sesuai dengan rancangan. Pengujian dilakukan dengan memperhatikan aliran informasi yang masuk dan keluar, struktur database, struktur kontrol dan penanganan kesalahan.

(2) Pengujian Antar Unit (Pengujian Terintegerasi)

Pengujian antar unit dilakuakan dengan cara mengintegerasikan setiap unit yang ada. Unit yang baru terintegerasi tersebut dijalankan ulang untuk memastikan apakah telah berfungsi sesuai rancangan dan berjalan dengan baik tanpa mengganggu fungsi-fungsi unit lainnya.

(3) Pengujian Keabsahan (Validasi)

Pengujian keabsahan merupakan pengujian pada level sistem keabsahan yaitu aksi-aksi yang dilakukan oleh pengguna dengan memperhatikan keluaran yang dihasilkan oleh sistem.

4.3.4 Pengujian dengan BREW Simulator

Sebelum dilakukan implementasi ke perangkat seluler, sistem yang telah dibuat terlebih dahulu disimulasikan dan diuji dengan BREW Simulator. BREW Simulator dapat mensimulasikan aplikasi-aplikasi pada perangkat yang mendukung BREW. Dalam pengujian ini digunakan web server pada komputer lokal.

Pengujian dengan simulator ini memberikan hasil bahwa setiap fungsi yang ada dapat berjalan dengan baik. Fungsi untuk menampilkan modul, membuka gambar,

(14)

75

mengambil resource, koneksi server dan input text box dapat dilakukan dengan lancar.

Gambar 4.4 Splash Screen Aplikasi PsikoTest@Hand pada BREW Simulator

(15)

Gambar 4.6 Tampilan Menu Info Psikotes Aplikasi PsikoTest@Hand pada BREW Simulator

Gambar 4.7 Tampilan Seting Nama Pengguna Aplikasi PsikoTest@Hand pada BREW Simulator

(16)

77

Gambar 4.8 Tampilan Simulasi Tes Aplikasi PsikoTest@Hand pada BREW Simulator

Gambar 4.9 Tampilan Info Hasil Tes Aplikasi PsikoTest@Hand pada BREW Simulator

(17)

4.3.5 Pengujian dengan Perangkat Seluler

Sistem yang telah berhasil diuji dengan BREW Simulator di-upload ke dalam perangkat seluler untuk diuji lebih lanjut. Perangkat seluler yang digunakan adalah ZTE C330 yang mendukung BREW dan merupakan telepon seluler kelas menengah ke bawah dengan harga relatif murah. Tampilan aplikasi PsikoTest@Hand pada perangkat seluler ZTE C330 merupakan hasil pengujian aplikasi yang ditunjukkan dengan gambar-gambar berikut ini:

Gambar 4.10 Tampilan Menu Pada Aplikasi PsikoTest@Hand

Gambar 4.11 Tampilan Sub Menu Tentang Psikotes Pada Aplikasi PsikoTest@Hand

(18)

79

Gambar 4.12 Tampilan Sub Menu Petunjuk Aplikasi Pada Aplikasi PsikoTest@Hand

Gambar 4.13 Tampilan Sub Menu Seting Nama Pada Aplikasi PsikoTest@Hand

(19)

Gambar 4.15 Tampilan Sub Menu Info Hasil Tes Pada Aplikasi PsikoTest@Hand

Gambar 4.16 Tampilan Sub Menu Info Aplikasi Pada Aplikasi PsikoTest@Hand

Hasil pengujian pada perangkat memberikan hasil bahwa fungsi-fungsi yang ada dapat berjalan dengan baik. Semua modul dapat dilaksanakan, diakses dengan cepat, dapat mengatasi kondisi event handler resume dan suspend, dan tetap stabil walaupun dimatikan dengan tidak normal.

4.4 Analisis Hasil Pengujian

Setelah dilakukan pengujian sistem maka perlu dilajutkan dengan analisis hasil pengujian untuk dapat mengenal sistem lebih mendalam sebagai bahan-bahan pertimbangan untuk pengembangan dan penyempurnaan sistem lebih lanjut. Analisis terhadap hasil pengujian sistem ini akan difokuskan pada analisis kekuatan sistem, analisis kelemahan sistem dan analisis peluang pengembangan sistem.

(20)

81

4.4.1 Analisis Keunggulan Sistem

Analisis hasil pengujian ini difokuskan pada tingkat kekuatan yang dimiliki oleh sistem. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem ini yaitu:

1. Memiliki kebutuhan sistem yang minimal dan dapat berfungsi pada perangkat yang tidak memiliki spesifikasi tinggi.

2. Memberikan pembelajaran dan pelaksanaan tes yang mudah dan murah. 3. Memiliki simulasi tes dengan sistem yang sama dengan tes sebenarnya. 4. Memiliki kemampuan koreksi hasil tes yang tinggi dan sangat cepat.

5. Memiliki biaya operasional yang relatif murah dan terjangkau serta aplikasi tersimpan dalam perangkat dengan harga yang relatif murah.

6. Mengatasi masalah tempat dan waktu dalam sistem pembelajaran dan pelaksanaan tes psikologi karena telepon seluler merupakan perangkat yang selalu dibawa ke mana-mana oleh banyak orang.

7. Memberikan pembelajaran dan pelaksanaan tes psikologi secara menyeluruh walaupun pada teknologi yang terbatas.

8. Mudah digunakan oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar/mahasiswa, PNS, ibu rumah tangga, hingga kalangan pekerja dan profesional.

4.4.2 Analisis Kelemahan Sistem

Hasil pengujian sistem ini dilakukan pula analisis pada kelemahan sistem. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh sistem ini yaitu:

1. Navigasi yang dimiliki untuk berpindah-pindah halaman dalam modul masih kurang fleksibel. Setiap halaman harus diberi navigasi secara manual, tidak dapat secara otomatis menggunakan tombol ”back” pada perangkat untuk kembali ke halaman sebelumnya.

2. Karena materi soal tes tersimpan dalam database server maka diperlukan waktu akses server yang waktunya disesuaikan dengan kondisi sinyal, walaupun waktu akses server telah diberikan tanpa mengurangi waktu pengerjaan soal tes.

3. Pada umumnya pemograman dapat berjalan pada BREW versi 3.1.5. Namun terdapat beberapa pemograman yang tidak berjalan pada BREW versi 2.x.

(21)

Seperti pada penggunaan pemograman IText hanya dapat berjalan pada BREW versi 3.x, sehingga fasilitas tersebut tidak dapat berjalan pada versi sebelumnya.

4.4.3 Analisis Peluang Pengembangan Sistem

Hasil pengujian ini juga menganalisa pada peluang-peluang pengembangan sistem yang ada. Beberapa peluang yang dimiliki oleh sistem ini yaitu:

1. Mulai diluncurnya jaringan BREW di Indonesia membuka peluang bagi berkembangnya Mobile Content di Indonesia.

2. Dapat dijadikan alternatif pembelajaran pada perangkat seluler seperti layaknya e-learning lainnya untuk membantu pembelajaran sistem konvensional.

3. Sistem ini telah dirancang pada platform BREW dan dapat berjalan dengan sangat baik pada jaringan BREW.

4.5 Analisis Manfaat

Sistem psikotes yang ada sekarang ini adalah sistem psikotes secara konvesional yang dilakukan dengan cara assessee berinteraksi langsung dengan assessor untuk mengikuti tes psikologi, kemudian assessee menunggu hasil tes selama beberapa hari atau minggu dan melihat hasil tes setalah dikoreksi atau diperiksa oleh assessor. Sebelum melakukan psikotes assessee harus mempersiapkan diri agar tidak terjadi keterlambatan dalam mengikuti tes psikologi karena masalah waktu menjadi salah satu faktor utama dalam persyaratan melakukan tes psikologi. Soal tes antara assessee yang satu dengan assessee lainnya adalah sama yaitu soal tes tidak dapat dirandom (acak) sehingga memungkinkan assessee dapat menyontek jawaban atau bekerja sama dengan assessee lainnya.

Dengan sistem aplikasi PsikoTest@Hand, assessee dapat mengatasi kendala waktu karena dengan menggunakan aplikasi ini tes psikologi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sistem ini dikembangkan dengan teknik randomize soal yang memungkinkan assessee mendapatkan soal yang berbeda dengan assessee lainnya.Selain itu kelebihan lain dari sistem aplikasi ini adalah dimana aplikasi ini dapat langsung menampilkan informasi berupa hasil yang diperoleh assessee beberapa saat setelah assessee menyelesaikan soal terakhir. Jadi assessee tidak perlu harus menunggu lama untuk mendapatkan hasil tes psikologi.

Gambar

Tabel 4.1 Spesifikasi Yang Terdapat Pada Telepon Seluler ZTE C330
Gambar 4.1 Perangkat Seluler ZTE C330
Gambar 4.3  Implementasi Simulasi Tes dan Info Hasil Tes
Gambar 4.4 Splash Screen Aplikasi PsikoTest@Hand pada BREW Simulator
+6

Referensi

Dokumen terkait

187 Arti dari koefisien ini adalah bahwa sumbangan relatif yang diberikan oleh kombinasi variabel komite audit, proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial,

Sebagian besar sekolah tidak begitu peduli dengan perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah banyak yang lebih mirip seperti gudang buku, buku tertumpuk tidak teratur dan

Angka Permohonan dispensasi kawin sejatinya merupakan cerminan dari dampak implementasi pembatasan usia perkawinan yang dikeluarkan oleh pemangku kebijakan oleh

Penelitian ini akan menawarkan solusi berupa konsep sistem pengendali dan pengawasan regulasi BBM bersubsidi yang lebih praktis dan aman menggunakan Surat Ijin

Kebolehan mendengar yang ada pada klien dapat membantu seseorang pekerja sosial itu menjadikan proses penerimaan sebagai panduan untuk memilih

Pada tahun 2017, bimbingan teknis dilaksanakan secara berjenjang dengan urutan Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum (yang merupakan gabungan dari Instruktur Nasional dan

Temuan Olmstead, Billen, Conrad, Pasley, dan Fincham (2013) menyebutkan bahwa pada dasarnya, keterkaitan antara komitmen hubungan, sikap positif terhadap perilaku seks,