• Tidak ada hasil yang ditemukan

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

H. Transportasi

10.1. Jumlah Kendaran Menurut Jenis Kendaraan dan Bahan Bakar yang Digunakan

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam. Sebagai konsekuensi dengan adanya penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) bensin dalam motor bakar akan selalu mengeluarkan senyawa-senyawa seperti CO (karbon monoksida), THC (totalhidro karbon), TSP (debu), NOx oksida nitrogen) dan SOx (oksida-oksida sulfur). Premium yang dibubuhi TEL, akan mengeluarkan timbal (Lead). Solar dalam motor diesel

(2)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

akan mengeluarkan beberapa senyawa tambahan disamping senyawa tersebut di atas, yang terutama adalah fraksi-fraksi organik seperti aldehida, PAH (Poli Alifatik Hidrokarbon), yang mempunyai dampak kesehatan yang lebih besar (karsinogenik). Dengan jumlah penduduk yang mencapai 10.177.931 jiwa pada Tahun 2015 (Tabel DE-1 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015) dan luas wilayah yang mencapai 662,33 Km2, dengan jumlah kendaraan pada Tahun 2014 sebesar 13.938.807 buah kendaraan {Tabel SP-2D (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014} serta jumlah kendaraan yang mencapai 17.523.967 kendaraan (Tabel SP-2 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015) maka kebutuhan premium adalah sebesar 13.590.677 Kilo Ton/Tahun, Solar adalah sebesar 3.933.290 Kilo Ton/Tahun (Tabel SP-2 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015), sedangkan konsumsi bahan bakar minyak untuk industri khusus untuk minyak diesel adalah 11.313 Kilo Liter/Tahun, Solar adalah sebesar 118.710 Kilo Liter/Tahun dan Minyak Tanah adalah sebesar 4.636 Kilo Liter/Tahun (Tabel SP-3 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015), dengan bertambahnya kendaraan yang mencapai 3.585.677 kendaraan apabila dibandingkan pada Tahun 2014 menyebabkan beban pencemaran kendaraan yan diakibatkan oleh kegiatan sektor pengguna akan semakin bertambah, diantaranya perkiraan emisi CO2 dari konsumsi energi dari sektor pengguna yang mencapai 206.797.291,456 Ton/Tahun {Tabel SP-3E (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015}. Dalam kaitan tersebut, untuk mengurangi kerugian akibat terjadinya kemacetan karena melonjaknya pengguna jalan raya dan untuk mengurangi dampak pencemaran udara di DKI Jakarta langkah yang saat ini sudah dilaksanakan dalam mendukung program tersebut adalah :

1. Penerapan Standar Minimum bagi kendaraan angkutan umum pada Tahun 2011 yang meliputi kelengkapan surat-surat kendaraan, identitas awak kendaraan dan pengaturan usia kendaraan dimana pihak yang bertanggung jawab melakukan pengawasan adalah Dinas Perhubungan, Organda, Ditlantas Polri dan Pengamat Transportasi, dan untuk Tahun 2012 akan dilakukan penyeragaman pakaian bagi awak angkutan umum untuk mencegah terjadinya tindak kriminal serta pencabutan trayek apabila melanggar peraturan kategori berat.

2. Penghapusan parkir ganda dan penerapan sanksi bagi pelanggar parkir akan diperberat, hal ini dilakukan karena masih banyak aturan parkir yang masih dilanggar, untuk aturannya apabila terjadi pelanggaran maka biaya derek akan dibuat mahal dan pul kendaraan derek akan dibuat diluar kota, cara ini akan dibuat seperti di Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya. Tujuannya adalah agar pengendara disiplin dan tidak parkir kendaraan secara sembarangan yang menyebabkan kemacetan dan kesemrawutan di wilayah DKI Jakarta, dan untuk membuat efek jera Pemda DKI Jakarta mulai Tahun 2011 akan menerjunkan 612 personel lapangan dan menambah 300 gembok baru dengan material yang lebih ringan agar bisa dibawa oleh petugas bermotor disaat melakukan operasi lapangan, dan mulai Tahun 2011 pemerintah DKI Jakarta telah melakukan sterilisasi parkir di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.

(3)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

3. Pengadaan Kendaraan Bus Way

Selain pada Tahun 2012 bahwa pengoperasian Bus Way telah sampai Koridor XI, yang secara signifikan telah meminimalisir permasalahan transportasi di ruas-ruas jalan utama kota Jakarta, maka pada Tahun 2013 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selain akan mempercepat pembangunan Koridor XII (Pluit-Tanjung Priuk) yang mempunyai panjang 23,7 Km dengan memiliki halte sebanyak 13 halte, diantaranya Pluit Selatan, Pakin, Fatahilah, Jayakarta, SMPN 140, Simpang Boulevard Kelapa Gading, Mall Sunter, Danau Agung, Landas Pacu Timur ITC Mangga Besar, Kali Besar Selatan, Gedong Panjang dan Pekojan dimana akan berpotongan dengan Koridor I (Blok M-Kota), Koridor V (Kampung Melayu-Ancol) dan Koridor X (Tanjung Priuk-Cililitan), juga pada Tahun 2013 akan dimulai pembangunan Koridor XIII (Blok M-Cileduk) yang membentang sepanjang 14,6 Km jalur tersebut akan dibangun mulai dari perempatan Cileduk (Terminal Cileduk) hingga sampai Terminal Blok dan dibangun melayang mulai depan Universitas Budi Luhur dan berakhir didepan Supermarket Carrefour Expres Kebayoran Lama, koridor tersebut akan terhubung dengan Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu). Selain itu untuk Tahun 2015 akan dilakukan penambahan kendaraan sebanyak 669 kendaraan untuk mengganti kendaraan sebanyak 565 yang beroperasi di 12 koridor, hal ini dilakukan sebagai langkah peremajaan yang akan dilakukan setiap 5 Tahun sekali, selain hal hal tersebut diatas Pemerintah DKI Jakarta mulai tanggal 15 Januari Tahun 2013 Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengizinkan 40 bus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) yang telah lulus Uji Integrasi busway masuk jalur Trans-Jakarta, dimana yang telah lulus uji integrasi adalah S13 jurusan Ragunan-Grogol sebanyak 20 unit dan P20 AC jurusan Lebak Bulus-Senen sebanyak 40 unit dengan waktu tempuh kurang dari 1,5 jam apabila dibandingkan dengan Kopaja Reguler saat ini beroperasi yang memakan waktu kurang lebih 3 jam, dimana persyaratan bus yang bisa masuk ke jalur Trans-Jakarta adalah busnya baru, pakai AC, tingginya sesuai dan ada pintu tengah untuk naik ke halte, dan apabila setelah dilakukan evaluasi ternyata banyak peminatnya pada bulan maret akan ditambah 60 unit Kopaja, serta dalam menambah kenyamanan calon penumpang juga disediakan sistem ticketing untuk menggantikan sistem manual yang saat ini telah diterapkan bekerjasama dengan 5 bank BUMN.

(4)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

4 Pembuatan Tol Dalam Kota

Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, selain melakukan berbagai cara pembatasan, pemerintah DKI Jakarta pada Tahun 2013 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum akan melakukan tender pembangunan 6 (enam) tol layang dalam kota dengan nilai proyek 41 Triliun. Ke-enam tol layang tersebut dibangun di sejumlah kawasan, dimana pada Tahap I (Pertama) yaitu Ruas Semanan - Sunter sepanjang 17,88 km dengan nilai investasi 9,76 Triliun, Ruas Sunter – Bekasi Raya sepanjang 11 Km dengan nilai investasi 7,37 Trilyun, dan Tahap II (Kedua) Ruas Duri Pulo – Kampung Melayu sepanjang 11,38 Km dengan nilai investasi 5,96 Triliun, dan Ruas Kemayoran – Kampung Melayu sepanjang 9,65 Km dengan nilai investasi 6,95 Triliun.

Dengan jumlah penduduk yang mencapai 10.177.931 jiwa dan luas wilayah yang mencapai 662,33 Km2, serta kepadatan penduduk yang rata-rata mencapai 15.211,90 Jiwa/Km2 (Tabel DE-1 Data

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015), maka rata-rata kepemilikan kendaraan per kapita adalah 0,52 kendaraan/orang, dan panjang jalan per kapita 0,698 km per kapita. Jalan tol di Jakarta yang akan dibangun meliputi beberapa ruas, mencakup tol dalam kota Jakarta dan jalan lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), untuk mendukung mengurangi kemacetan dan mempermudah akses penyeberangan antar wilayah di Kepulauan Seribu selain Tahun 2011 pemerintah DKI Jakarta telah melakukan :

a. Pembangunan perhubungan dan transportasi :

 Pembangunan Flay Over Tubagus Angke (multiyears)

 Pembangunan Flay Over Bandengan (mutiyears)

 Pembangunan UP Cendrawasih

 Pembangunan Pencahayaan FO/UP Tubagus Angke

 Pembangunan Pencahayaan FO/UP Bandengan

 Pengadaan Armateur Lengkap untuk Pencahayaan FO/UP Tubagus Angke dan Bandengan

(5)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

b. Optimalisasi, perluasan dan penambahan jaringan jalan

 Pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang (Stage 1)

 Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang (stage 1 Sudirman-Casablanca) Paket Mas Mansyur

 Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang (stage 1 Sudirman-Casablanca) Paket Satrio

 Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang (stage 1 Sudirman-Casablanca) Paket Casablanca

 Pembangunan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang

 Pembangunan Jalan Layang Non Tol Pangeran Antasasi-Blok M

c. Pembangunan/peningkatan Pendestrian/Trotoar di DKI Jakarta dan 5 Wilayah Kota

 Pemeliharaan Jalan Arteri/Kolektor di Wilayah Kota Jakarta dan 5 Wilayah Kota (multiyears)

 Pembebasan Tanah Jalan Tembus (missing link) d. Pembangunan Terminal Bus Pulo Gebang

 Pembangunan Terminal Bus Pulo Gebang Tahap II

 Pembangunan Fasilitas Penunjang Terminal Bus Pulo Gebang

 Pembangunan Pencahayaan Terminal Bus Pulo Gebang

 Pembebasan Tanah Akses Terminal Bus Pulo Gebang

 Pembangunan akses Terminal Pulo Gebang + DED

 Pengadaan Armature Lengkap untuk pencahayaan Terminal Bus Pulo Gebang e. Peningkatan angkutan umum penyeberangan dari dan ke Kepulauan Seribu

 Pematangan Lahan

 Pengerukan Kolam Pelabuhan

 Pembuatan Jetty/Fasilitas Tambat kapal Kecil

 Perawatan Sarana Umum Tanah Dermaga

 Pembangunan Pencahayaan pada Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Muara Angke

 Pengadaan Armature Lengkap untuk Pencahayaan Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Muara Angke

f. Pembangunan Busway

 Pembebasan lahan untuk belebaran jalan koridor busway

 Pelebaran jalan Perintis Kemerdekaan Bermis-Pulo Gebang

 Perbaikan jalan pada koridor busway

(6)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

 Pembangunan Halte, JPO dan Separator 1 koridor busway

 Pembangunan Pencahayaan + Armateur pada 1 Koridor Busway

 Pengadaan Busway

 Peningkatan dan Penyempurnaan Halte Busway Koridor 2.3 dan 4

 Perbaikan/Perawatan JPO Koridor 1 s.d 10

 Cleaning Service/Kebersihan JPO Busway Koridor 1 s.d 10

 Pengadaan Automatic Road Barrier

 Pembangunan Pencahayaan pada Koridor Busway XI-XII

 Pengadaan Armateur Lengkap untuk pencahayaan jalur busway

Mulai Tahun 2012 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga melakukan, hal-hal diantaranya :

 Pembebasan lahan untuk jalan sejajar Tol W2 (Pondok Pinang – Kebon Jeruk)

 Pembangunan Under Pas Cendrawasih.

 Pembangunan FO/UP Permata Hijau.

 Pembangunan FO Daan Mogot Stage II

 Pembangunan FO Bandengan dan Tubagus Angke

5. Penghapusan parkir ganda dan penerapan sanksi bagi pelanggar parkir akan diperberat, hal ini dilakukan karena masih banyak aturan parkir yang masih dilanggar, untuk aturannya apabila terjadi pelanggaran maka biaya derek akan dibuat mahal dan pul kendaraan derek akan dibuat diluar kota, cara ini akan dibuat seperti di Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya. Tujuannya adalah agar pengendara disiplin dan tidak parkir kendaraan secara sembarangan yang menyebabkan kemacetan dan kesemrawutan di wilayah DKI Jakarta, dan untuk membuat efek jera Pemda DKI Jakarta mulai Tahun 2011 akan menerjunkan 612 personel lapangan dan menambah 300 gembok baru dengan material yang lebih ringan agar bisa dibawa oleh petugas bermotor disaat melakukan operasi lapangan, dan pada Tahun 2011 pemerintah DKI Jakarta telah melakukan sterilisasi parkir di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.

6. Pembenahan kawasan Thamrin dan Pancoran dengan menggunakan rekaman Closed-Circuit

Television (CCTV) dan Gambar untuk menilang kendaraan dimana peresmiannya dilakukan pada

bulan Januari 2010 dan selama Tahun 2011 pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengguna jalan menurun hingga 48,4 persen bila dibandingkan dengan belum adanya Mass Rapid Transit

System, selain itu pemda DKI Jakarta bekerjasama dengan Polda Metro Jaya juga akan

menggunakan sistem Yellow Box Junctition (YBJ). Dimana alat tersebut berbentuk kotak dengan garis berwarna kuning di depan lampu pengatur lalu lintas. Guna alat tersebut adalah sebagai tanda bagi para pengendara mobil maupun motor untuk tidak berhenti didalam kotak dan berhenti diluar garis agar tidak terjadi kemacetan.

(7)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

7. Pada Tahun 2015 dimulainya pembangunan MRT (Mass Rapid Transit System).

Pembangunan MRT (Mass Rapid Transit System) akan dimulai dari Terminal Lebak Bulus yang digunakan sebagai Depo Mass Rapid Transit System, dalam melengkapi study lingkungannya maka Analisis Dampak Lingkungannya telah dikaji diharapkan nantinya semua moda transportasi meliputi jenis busway, kereta dan MRT akan berinteraksi dengan lingkungan, untuk pengoperasiannya nanti pemerintah DKI Jakarta akan membangun Circle line Tanah Abang, Kota, Senen sampai MRT Dukuh Atas dan diharapkan jaringan transportasi makro tersebut akan berhubung dengan jalur pejalan kaki dan City walk. Jika pembuatan desain pembangunan kontruksi telah diselesaikan pada Tahun 2010 dengan pengerjaannya mulai Tahun 2013 dengan perhitungan proses pengerjaan selama empat tahun, MTR tersebut sudah dapat dioperasikan pada Tahun 2016 dan pada tahap I akan dibangun sepanjang 14,3 Km dari Lebak Bulus hingga Dukuh Atas, Tahap II dimulai dari Dukuh Atas hingga Kota dalam pembangunannya pemda DKI Jakarta sudah melakukan pengkajian bahwa sepanjang 4,0 Km melalui bawah tanah, dimana rencana jalur MRT akan dilengkapi dengan 13 stasiun dan 3 diantaranya adalah stasiun bawah tanah atau Ondergraund dan 3 diantaranya adalah jalur layang atau Elevated, untuk sosialisasi publik pemda DKI Jakarta telah mengadakan pameran di Jakarta Fair D sejak Tahun 2010, dan sejak Tahun 2011 pemerintah DKI Jakarta mulai melakukan :

 Pembebasan tanah Koridor MRT Lebak Bulus-Dukuh Atas

 Pembangunan dan Peningkatan jalan Alternatif Koridor Jalur MRT

 Pembebasan tanah untuk MRT (depo, koridor, stasiun, cooling tower, gardu)

 Penyusunan UDGL Koridor MRT (Hotel Indonesia-Kampung Bandan)

8. Mulai Tahun 2013 menambah Busway sebanyak 800 kendaraan bus gandeng. Kebijakan tersebut akan diterapkan pada Koridor 3 in 1 serta Jl Rasuna Said, Jl Suprapto dan Jl Pramuka serta keseluruhan koridor Bus Rapid Transit (BRT), dan Koridor Utama di Lingkar Dalam Kota, yang penerapannya akan dimulai dari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB. Dengan pembatasan ini diharapkan bisa menghemat operasi kendaraan hingga Rp. 8,85 Triliun/Tahun dfan penghematan BBM hingga 345 ribu Kiloliter/Tahun (19,7 persen) dari kuota BBM bersubsidi untuk wilayah DKI Jakarta, serta melakukan pencabutan Manajemen Mitromini dan meleburkan manajemen sejenis agar dapat lebih diawasi oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

9. Dalam rangka mengurangi kemacetan diwilayah Jakarta Pemerintah DKI Jakarta bekerja sama dengan Departemen Perhubungan telah menyiapkan Rencana Pola Transportasi Makro (PTM) Jabodetabek, dimana dalam pembangunan sistem transportasi tersebut pemerinta DKI Jakarta akan melakukan koordinasi dengan Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dan diharapkan seluruh sistem jaringan transportasi termasuk perkeretaapian akan dapat terkoneksi. Untuk transportasi jalan Kementerian Perhubungan telah menyiapkan rencana membuat 17 trayek jaringan bus

(8)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

utama, park and ride di 9 lokasi dan fasilitas terintegrasi di 17 lokasi, adapun moda transportasi kereta meliputi pembangunan pembangunan Rel Dwi Ganda (Double-double Track) antara Manggarai-Cikarang sepanjang 32 Km yang nantinya akan dibagi menjadi dua Seksi yakni Manggarai-Bekasi sepanjang 15 Km dan Bekasi-Cikarang sepanjang 17 Km, elektrifikasi dan peninggian jalur kereta, pembangunan jalur kereta bandara, serta pembangunan MRT dan LRT.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 2 siklus dalam 4 tahap, yaitu: tahap Perencanaan

Konsep Nilai Hasil (Earned Value) merupakan salah satu metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu proyek secara terpadu. Metode ini

Kajian tersebut membahas tentang nilai-nilai Islam, pergeseran, matra,eksistensi dalam dabus, sedangkan peneliti ini lebih memfokuskan bagaimana pelaksanaan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap yang melatarbelakangi 7 orang informan yang melakukan hubungan seks yaitu karena adanya pengaruh dari media sosial (nonton

Pada studi kasus ini ditemukan bahwa instansi terkait yang berwenang menangani Jaringan Irigasi Bendung Kottok telah melakukan pengerukan sedimen dengan alat berat

Hasil dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Analisis regresi Berganda yang menunjukkan hasil bahwa kemudahan dan performa dalam penggunaan internet

3) Sport Promotion / promosi olahraga, segmen ini dapat berupa barang dagangan seperti kaos, atau baju yang berlogo, media cetak atau elektronika, sport marketing,

Selanjutnya model atom Thomson diperbaiki lagi oleh Rutherford dengan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan