• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

; Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah triwulan IV/2008 menurun 3,7 persen dibandingkan dengan triwulan III/2007 (q-to-q), dan bila dibandingkan dengan triwulan IV/2007 (y-on-y) meningkat sebesar 3,9 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 meningkat sebesar 5,5 persen dibandingkan tahun 2007.

; Semua sektor pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,8 persen, disusul sektor jasa-jasa sebesar 7,7 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 7,5 persen.

; Dari sisi produksi, sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 adalah sektor industri pengolahan 1,4 persen, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran 1,1 persen dan sektor pertanian sebesar 1,0 persen.

; Besaran PDRB Jawa Tengah pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 362,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp. 167,8 triliun.

; Sebagian besar PDRB Jawa Tengah digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 63,9 persen, konsumsi lembaga non profit 1,5 persen, konsumsi pemerintah 12,9 persen, pembentukan modal tetap bruto 18,5 persen serta ekspor neto 5,3 persen (ekspor 49,7 persen dan impor 44,5 persen).

; Semua komponen PDRB penggunaan pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan yang positif, dengan pertumbuhan tertinggi pada konsumsi pemerintah sebesar 10,1 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto 6,7 persen, konsumsi lembaga non profit 5,5 persen, konsumsi rumah tangga 5,4 persen dan impor tumbuh sebesar 1,1 persen, serta ekspor sebesar 0,2 persen. ; Di sisi penggunaan, sumber utama pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh konsumsi

rumahtangga 3,5 persen, konsumsi pemerintah 1,3 persen, pembentukan modal tetap bruto 1,2 persen, dan impor 0,5 persen serta komponen ekspor dan komponen konsumsi lembaga non profit masing-masing sebesar 0,1 persen.

; PDRB per-kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 mencapai 11,1 juta rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 9,6 juta rupiah dengan indeks peningkatan sebesar 15,3 persen.

No.05/02/33/Th.III, 16 Februari 2009

PERTUMBUHAN

EKONOMI

JAWA

TENGAH

TAHUN

2008

I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV/2008

Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan IV tahun 2008 yang digambarkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurun sebesar 3,7 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan negatif pada triwulan IV tahun 2008 ini terutama karena sektor pertanian mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu 15,6 persen karena siklus musiman. Sektor industri pengolahan serta sektor pertambangan dan penggalian, sektor Listrik, Gas dan Air Minum masing-masing menurun sebesar 4,7 persen, 0,5 persen dan 0,1 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya selama triwulan IV/2008 mengalami pertumbuhan positif. Sektor bangunan tumbuh 5,0 persen, sektor jasa-jasa tumbuh 3,8 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 1,0 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 1,0 persen, sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tumbuh 1,1 persen.

Selanjutnya, perekonomian Jawa Tengah pada triwulan IV tahun 2008 bila dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2007 (year-on-year) mengalami pertumbuhan sebesar 3,9 persen. Hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor industri pengolahan mengalami penurunan sebesar 2,4 persen. Untuk

(2)

sektor-sektor yang tumbuh positif, tertinggi ada pada sektor-sektor pertanian sebesar 13,4 persen diikuti sektor-sektor bangunan 8,4 persen dan terendah adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 4,0 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Nilai PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Triwulan IV Tahun 2008 Menurut Lapangan Usaha

PRDB Triwulan IV **)

(Milyar Rupiah)

Laju Pertumbuhan (persen) LAPANGAN USAHA

Adh Berlaku Adh Konstan 2000 Triw IV terhadap Triw III 2008

Triw IV 2008 Thd Triw IV 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

15.980,2 7.269,1 - 15,6 13,4 2. Pertambangan dan Penggalian 916,5 474,7 - 0,5 5,7 3. Industri Pengolahan 26 773,1 13.008,4 - 4,7 - 2,4 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 971,8 356,9 -0,1 4,0

5. Konstruksi 5.887,1 2.571,1 5,0 8,4

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 18.469,5 9.038,2 1,0 4,3 7. Pengangkutan dan Komunikasi 5.824,6 2.225,3 1,0 6,7 8. Keuangan, Real Estate dan Jasa

Perusahaan 3.327,4 1.586,8 1,1 5,0

9. Jasa-Jasa 10.033,7 4 621,4 3,8 4,5

PDRB 88.183,9 41.151,9 - 3,7 3,9

**) Angka sangat sementara

II. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2008

Berdasarkan hasil penghitungan triwulan I sampai dengan triwulan IV, PDRB Jawa Tengah tahun 2008 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 362,9 trilyun meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp. 312,4 trilyun. Jika dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2008 mencapai Rp. 167,8 triliun, sedangkan pada tahun 2007 sebesar Rp.159,1 triliun. Dengan demikian pada tahun 2008 perekonomian Jawa Tengah secara kumulatif mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 persen dibanding tahun 2007.

Tabel 2

Nilai PDRB Jawa Tengah Tahun 2007 & 2008 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2008 Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Laju Pertumbuhan (Persen) Sumber Pertumbuhan (Persen) LAPANGAN USAHA 2007 *) 2008 **) 2007 *) 2008 **) 2008 **) 2008 **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan 63 832,1 71 130,3 31 862,7 33 484,1 5,1 1,0 2. Pertambangan dan Penggalian 3.109,6 3 514,5 1 782,9 1 851,2 3,8 0,1 3. Industri Pengolahan 100 426,1 120 067,7 50 870,8 53 159,0 4,5 1,4 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3 416,3 3 738,4 1 340,9 1 404,7 4,8 0,0

5. Konstruksi 18 113,0 21 196,2 9 055,7 9 647,6 6,5 0,4

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 62 278,0 71 617,0 33 898,0 35 626,2 5,1 1,1 7. Pengangkutan dan Komunikasi 18 360,6 21 871,0 8 052,6 8 657,9 7,5 0,4 8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 10 821,7 12 617,1 5 767,3 6 218,0 7,8 0,3 9. Jasa-jasa 32 071,4 37 186,5 16 479,4 17 741,7 7,7 0,8

PDRB 312 428,8 362 938,7 159 110,3 167 790,4 5,5 5,5

(3)

Selama tahun 2008, semua sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mencapai 7,8 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa 7,7 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 7,5 persen, sektor bangunan 6,5 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 5,1 persen, sektor pertanian 5,1 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 4,8 persen, sektor industri pengolahan 4,5 persen, serta sektor pertambangan dan penggalian 3,8 persen.

Sisi lain yang menarik untuk dicermati adalah besarnya sumbangan (andil) masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi selama tahun 2008. Secara umum, sektor-sektor ekonomi yang sumbangannya besar terhadap pembentukan PDRB, juga memberikan andil yang relatif besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Sektor industri pengolahan, walaupun hanya tumbuh 4,5 persen tetapi peranannya cukup dominan dalam pembentukan PDRB, sehingga mampu memberikan andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu 1,4 persen. Sebaliknya sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, walaupun mengalami pertumbuhan tertinggi 7,8 persen, hanya memberikan kontribusi sebesar 0,3 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang 5,5 persen. Sumber pertumbuhan terbesar kedua adalah dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu 1,1 persen. Laju dan sumber pertumbuhan PDRB Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 2 dan grafik 1.

Grafik 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Tahun 2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000

5,1 3,8 4,5 4,8 5,1 7,5 7,8 7,7 6,5 1,4 0,0 0,8 0,3 0,4 1,1 0,4 0,1 1,0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa

pe

rs

e

n

Laju pertumbuhan Sumber pertumbuhan

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007 dan 2008

Distribusi PDRB menurut sektor atas dasar harga berlaku juga menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan mempunyai peranan sebesar 72,4 persen tahun 2008. Sektor industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 33,1 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 19,7 persen, dan sektor pertanian 19,6 persen.

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007 – 2008 (persen)

LAPANGAN USAHA 2007 *) 2008 **)

(1) (2) (3)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 20,4 19,6

2. Pertambangan dan Penggalian 1,0 1,0

3. Industri Pengolahan 32,1 33,1

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,1 1,0

5. Konstruksi 5,8 5,8

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,9 19,7

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,9 6,0

8. Keuangan, Real estat dan Jasa Perusahaan 3,5 3,5

9. Jasa-jasa 10,3 10,3

PDRB 100,0 100,0

(4)

Dibandingkan dengan 2007, pada tahun 2008 terjadi perubahan peranan pada beberapa sektor ekonomi yaitu penurunan pada sektor pertanian dari 20,4 persen pada tahun 2007 menjadi 19,6 di tahun 2008, sektor listrik dan air bersih dari 1,1 persen pada tahun 2007 turun menjadi 1,0 persen di tahun 2008 , sektor perdagangan hotel dan restoran pada tahun 2007 sebesar 19,9 persen turun menjadi 19,7 persen di tahun 2008. Sementara sektor industri pengolahan naik peranannya cukup besar dari 32,1 persen di tahun 2007 menjadi 33,1 persen di tahun 2008, sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami peningkatan dari 5,9 persen pada tahun 2007 menjadi 6,0 persen di tahun 2008. Sedangkan empat sektor lainnya seperti pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa masih mempunyai peranan tetap.

Grafik 2.

Struktur PDRB Jawa Tengah Tahun 2007 dan 2008 Menurut Lapangan Usaha

T a h u n 2 0 0 7 I n d u s t r i P e n g o l a h a n 3 2 , 1 % P e r t a m b a n g a n d a n P e n g g a l i a n 1 , 0 % P e r t a n i a n 2 0 , 4 % J a s a - J a s a 1 0 , 3 % L i s t r i k , G a s d a n A i r B e r s i h 1 , 1 % K o n s t r u k s i 5 , 8 % P e r d a g a n g a n , H o t e l & R e s t o r a n 1 9 , 9 % P e n g a n g k u t a n & K o m u n i k a s i 5 , 9 % K e u a n g a n , R e a l E s t a t e & J s P e r u s a h a a n 3 , 5 % Tahun 2008 P engangkutan & K omuni kas i 6,0% K euangan, Real E s tate & J s P erus ahaan 3,5% P erdagangan, Hotel & Res toran

19,7%

K ons truks i 5,8%

Li s tri k, Gas dan A i r B ers i h 1,0% J as a-J as a 10,3% P ertani an 19,6% P ertambang dan P enggal 1,0% Indus tri P engol ahan 33,1% 0B

IV. PDRB Menurut Penggunaan

PDRB Jawa Tengah atas dasar harga berlaku tahun 2008 senilai Rp 362,9 triliun, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga sebesar Rp 231,9 triliun. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi lembaga non profit Rp 5,3 triliun, konsumsi pemerintah sebesar Rp 46,9 triliun, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik sebesar Rp 67,2 triliun, transaksi ekspor sebesar Rp 180,5 triliun dan impor sebesar Rp 161,4 triliun. Dibandingkan dengan tahun 2007, seluruh komponen penggunaan PDRB, seperti terlihat pada tabel 4.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2008 yang tercatat sebesar 5,5 persen, didukung oleh semua komponen penggunaan. Pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,4 persen, konsumsi lembaga non profit 5,5 persen, konsumsi pemerintah sebesar 10,1 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,7 persen, serta ekspor maupun impor barang dan jasa, masing-masing meningkat sebesar 0,2 persen dan 1,1 persen. Pertumbuhan PDRB tahunan tersebut merupakan pertumbuhan kumulatif dari PDRB triwulanan yang terbentuk pada tahun yang bersangkutan dengan rincian pada tabel 4.

Dari sisi penggunaan, sumber (andil) pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2008 sebagian besar bersumber dari komponen konsumsi rumahtangga yang merupakan komponen terbesar PDRB yaitu sebesar 3,5

(5)

persen. Selanjutnya diikuti oleh komponen konsumsi pemerintah sebesar 1,3 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto 1,2 persen, komponen impor sebesar 0,5, komponen ekspor 0,1 persen serta komponen konsumsi lembaga non profit sebesar 0,1 persen dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan PDRB.

Tabel 4

Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Penggunaan Tahun 2007 dan 2008

Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Laju Pertumbuhan (Persen) Sumber Pertumbuhan (Persen) Komponen Penggunaan 2007 *) 2008 **) 2007 *) 2008 **) 2007 *) 2008 **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsumsi Rumah Tangga 195.705,7 231.938,7 101.882.5 107.408,9 5,4 3,5 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 4.606,6 5.321,5 2.287,1 2.412,4 5,5 0,1 3. Konsumsi Pemerintah 38.872,5 46.898,4 20.257,7 22.299,0 10,1 1,3 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 55.161,0 67.171,3 28.276,6 30.169,3 6,7 1,2

5. Perubahan Stok 1) -152,1 -7.484,7 -2.026,3 -2.246,8 - -

6. Ekspor 146.187,6 180.530,3 86.238,5 86.380,3 0,2 0,1

7. UDikurangi ImporU 127.952,5 161.436,7 77.805,9 78.632,7 1,1 0,5

PDRB 312.428,8 362.938,7 159.110,2 167.790,4 5,5 5,5

1) Selisih statistik *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Selanjutnya semua komponen PDRB pada triwulan IV terhadap triwulan III mengalami peningkatan kecuali komponen ekspor dan impor yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 9,0 persen dan 6,0 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada konsumsi pemerintah yang meningkat sebesar 6,0 persen.

Tabel 5

PDRB Jawa Tengah Triwulan IV Tahun 2008 dan Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan

PRDB Triwulan IV **)

(Milyar Rupiah)

Laju Pertumbuhan (persen) KOMPONEN PENGGUNAAN

Adh Berlaku Adh Konstan 2000 terhadap Triw IV Triw III 2007

Triw IV 2008 terhadap Triw IV 2007

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumah Tangga 61.345,9 27.281,2 0,3 5,0 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 1.459,9 636,8 3,8 10,3 3. Konsumsi Pemerintah 13.250,4 6.054,6 6,0 8,2 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 18.243,6 7.880,5 2,6 7,2 5. Perubahan Stok 1) - 12.372,2 - 2.969,1 - -

6. Ekspor 45.708,4 20.802,2 - 9,0 2,3

7. UDikurangi ImporU 39.452,1 18.534,3 - 6,0 13,0

PDRB 88.183,9 41.151,9 - 3,7 3,9

1) Selisih statistik **) Angka sangat sementara

Dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2007) secara umum pada triwulan IV tahun 2008 semua komponen penggunaan menunjukkan peningkatan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen impor yang mencapai 13,0 persen, diikuti oleh komponen lembaga non profit sebesar 10,3 diikuti komponen konsumsi pemerintah sebesar 8,2 persen. Di samping itu komponen lainnya juga mengalami peningkatan yaitu komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 7,2 persen, konsumsi rumah tangga 5,0 persen serta komponen ekspor sebesar 2,3 persen.

Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, tampak bahwa konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Jawa Tengah dan porsinya mengalami kenaikan dari 62,6 persen pada tahun 2007 menjadi sebesar 63,9 persen pada tahun 2007.

(6)

Tabel 6

Distribusi PDB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)

JENIS PENGGUNAAN 2007 *) 2008 **)

(1) (2) (3)

1. Konsumsi Rumah Tangga 62,6 63,9

2. Konsumsi Lembaga Non Profit 1,5 1,5

3. Konsumsi Pemerintah 12,4 12,9

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto & Perubahan Stok 17,6 16,4

5. Ekspor Netto 5,9 5,3

PDRB 100,0 100,0

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Selain komponen konsumsi rumah tangga, hampir semua komponen PDRB penggunaan mengalami kenaikan pada tahun 2008 dari tahun sebelumnya yaitu komponen konsumsi pemerintah naik dari 12,4 persen menjadi 12,9 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto dari 17,7 persen menjadi 18,5 persen, komponen ekspor dari 46,8 persen menjadi 49,7 persen dan komponen impor dari 40,9 persen menjadi 44,5 persen. Sedangkan untuk kontribusi komponen konsumsi lembaga non profit cenderung stabil yaitu sebesar 1,5 persen.

Grafik 3.

Struktur PDRB Jawa Tengah Tahun 2007 dan 2008 Menurut Penggunaan Tahun 2007 Konsumsi RT 62,6% Konsumsi LNP 1,5% Konsumsi Pemerintah 12,4% PMT B 17,6% Ekspor Neto 5,9% Tahun 2008 Konsumsi LNP 1,5% Konsumsi Pemerintah 12,9% PMTB 16,4% Ekspor Neto 5,3% Konsumsi RT 63,9%

V.

PDRB PER KAPITA

PDRB per-kapita merupakan PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2008 angka PDRB per-kapita diperkirakan mencapai Rp. 11,1 juta dengan laju peningkatan sebesar 15,3 persen dibandingkan dengan PDRB per-kapita tahun 2007 sebesar 9,6 juta rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2008 sebesar Rp. 5,1 juta atau secara riil meningkat sebesar 4,7 persen dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar Rp 4,9 juta.

Tabel 7

PDRB PER-KAPITA JAWA TENGAH TAHUN 2007 DAN 2008

URAIAN 2007 *) 2008 **)

(1) (2) (4)

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai (ribu rupiah) 9.648,7 11.124,1

- Indeks Peningkatan (persen) 9,8 15,3

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000

- Nilai (ribu rupiah) 4.913,8 5.142,8

- Indeks Peningkatan (persen) 4,8 4,7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur selalu penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Dimintai pendapat oleh Khalifah dan menyampaikan pendapat kepada Khalifah dalam aktivitas dan perkara- perkara praktis yang berkaitan dengan pemeliharaan urusan dalam masalah

V alentine Day memberi kesan tersendiri bagi orang muda dimanapun mereka berada. Demikianlah sukacita dan cinta yang memenuhi hati OMK St. Pada kesempatan ini OMK paroki

(1) Belanja hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf d, digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah,

Adapun parameter yang diamati adalah vitamin C, kadar air, dan uji organoleptik yang meliputi rasa, warna, aroma, dan tekstur selai mangga. Untuk analisa vitamin C

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

1) Proses APO08 - (Mengelola Hubungan) berada pada level 3, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 5 yang artinya implementasi layanan m-banking untuk