• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN DASAR CPNS

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

DIGITASI BUKU INDUK PERPUSTAKAAN PUSAT PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : MEYDINA FAUZIA ANANDA NIP : 199512212019032010

FORMASI JAFUNG : PUSTAKAWAN AHLI PERTAMA

UNIT ORGANISASI : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2019

(2)

PELATIHAN DASAR CPNS

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH III JAKARTA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

DIGITASI BUKU INDUK PERPUSTAKAAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Disusun oleh :

MEYDINA FAUZIA ANANDA

199512212019032010 DISEMINARKAN PADA : HARI : Jumat TANGGAL : 1 November 2019 MENTOR Drs. Aris Prihandono, M.Sc. NIP. 196404011993031003 COACH Dr. A Hasanudin, ME NIP. 195905291985031004

KEPALA BALAI DIKLAT PUPR WILAYAH III JAKARTA

Yunaldi, ST, MT NIP. 197212301998031003 KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN

FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM NIP. 196503031992031002

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi dan menyelesaikan laporan aktualisasi dengan tema Digitasi Buku Induk Perpustakaan Pusat Penelitian

dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman sebagai pemenuhan persyaratan

kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabatnya.

Kegiatan aktualisasi dan penyelesaian laporan ini tidak akan dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Aris Prihandono, M.Sc. selaku mentor yang telah membimbing dan memberi saran dalam dalam menyelesaikan kegiatan aktualisasi.

2. Bapak Dr. A. Hasanudin, ME selaku coach yang telah membimbing, memberi saran dalam mempersiapkan seminar hasil aktualisasi.

3. Bapak Muhamad Syukur S.S.T. selaku kepala subbidang sarana kelitbangan yang telah membimbing dan memberi saran selama kegiatan habituasi.

4. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberi motivasi dan doa untuk penulis.

5. Para pegawai di Sub Bidang Sarana Kelitbangan yang telah memberikan masukan selama kegiatan habituasi.

6. Serta seluruh pihak yang telah membantu dan turut terlibat.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan pada penulisan mendatang.

Jakarta, Nopember 2019

(4)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Aktualisasi ... 2 1.3 Ruang Lingkup... 2

BAB II GAMBARAN UMUM ... 4

2.1 Profil Organisasi ... 4

2.2 ISU ... 6

2.3 CORE ISU ... 7

2.4 DAMPAK ISU ... 9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ... 10

3.1 Gagasan Pemecahan Isu ... 10

3.2 Matriks Rancangan Aktualisasi ... 11

3.3 Jadwal Pelaksanaan ... 17

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 18

4.1 Pengembangan Kegiatan Aktualisasi ... 18

4.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 27

4.3 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan ... 28

4.4 Hambatan ... 31

BAB V PENUTUP ... 32

5.1. Kesimpulan ... 32

5.2. Saran ... 32 LAMPIRAN

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 5

Gambar 2.2Buku Induk Perpustakaan ... 8

Gambar 4.1 Konsultasi dengan pimpinan... 18

Gambar 4.2 Referensi Inventarisasi Koleksi Perpustakaan ... 19

Gambar 4.3Tabel Buku Induk Koleksi Buku ... 22

Gambar 4.4 Tabel Buku Induk Laporan Akhir pada Aplikasi Google Sheets ... 22

Gambar 4.5 Tabel Buku Induk Jurnal pada Aplikasi Google Sheets ... 22

Gambar 4.6 Tabel Buku Induk Majalah pada Aplikasi Google Sheets ... 22

Gambar 4.7 Buku Induk Koleksi Non Buku pada Aplikasi Google Sheets ... 25

Gambar 4.8 Buku Induk Koleksi Buku pada Aplikasi Google Sheets ... 25

Gambar 4.9 Sosialisasi pada Pustakawan di PUSKIM ... 26

Gambar 4.10 Laporan Hasil Aktualisasi pada Pimpinan ... 26

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penapisan Isu ... 6

Tabel 3.1 Tabel Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi………12

Tabel 3.2 Tabel Rancangan Jadwal Kegiatan………..17

Tabel 4.1 Tabel Realisasi Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ... 27

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), perlu adanya ASN yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, anti korupsi, mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, serta dapat menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Oleh karena itu, CPNS perlu ditanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta ditanamkan pemahaman mengenai kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI. Maka, dilaksanakanlah pembinaan sebagaimana telah diatur sebelumnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar dapat bekerja secara efektif dan efisien melalui penyelenggaraan diklat prajabatan atau pelatihan dasar. Penyelenggaraan pelatihan dasar diharapkan dapat membentuk generasi yang dapat membawa perubahan yang baik untuk negara ini.

Semua mata pelajaran yang didapat selama pelatihan dasar harus menjadi dasar untuk pelaksanaan aktualisasi di unit kerja tempat penulis melaksanakan on the job training (OJT) dengan harapan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, penulis melaksanakan OJT di Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sesuai dengan formasi jabatan yang dilamar yaitu pustakawan ahli pertama, penulis ditempatkan di Bidang Sumber Daya Kelitbangan, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. Berdasarkan Permen PUPR No. 03/PRT/M/2019, tugas dari Bidang Sumber Daya Kelitbangan yaitu melakukan penyiapan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman. Fungsi dari Bidang Sumber Daya Kelitbangan adalah:

(7)

2

 Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

 Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman memiliki sekitar 5.000 judul koleksi baik buku teks, referensi, dan jurnal. Namun, inventarisasi koleksi belum dilakukan dengan baik. Padahal inventarisasi koleksi adalah kegiatan paling awal dari pengolahan koleksi. Sehingga, jika salah dalam melakukan inventarisasi koleksi, akan mempengaruhi kegiatan pengolahan selanjutnya. Buku induk juga masih bersifat manual dengan tulisan tangan. Perpustakaan sama sekali tidak memiliki cadangan data buku induk. Maka, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan, ataupun rusak karena bencana maka perpustakaan benar-benar tidak memiliki lagi data mengenai koleksi yang dimiliki. Pencatatan data koleksi ke buku induk yang masih dilakukan secara manual dengan tulisan tangan juga membuat isi dari buku induk menjadi tidak rapi dan tulisan cenderung tidak terbaca.

Oleh karena itu, penulis membuat sebuah rancangan aktualisasi mengenai digitasi buku induk yang harapannya dapat mendukung dan memberikan kontribusi untuk organisasi.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan pelaksanaan aktualisasi adalah sebagai berikut:

a. Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di lingkungan kerja, menganalisis pemecahan masalah isu tersebut serta merealisasikannya di unit kerja tempat ditugaskan.

b. Memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dan mengaktualisasikan di unit kerja.

1.3 Ruang Lingkup

Aktualisasi ini dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya di Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman. Subjek dari aktualisasi

(8)

3

ini adalah pustakawan di Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman. Waktu pelaksanaan aktualisasi ini dimulai dari tanggal 17 September sampai dengan 28 Oktober 2019.

(9)

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Profil Organisasi

Penulis melaksanakan OJT untuk mengaplikasikan rancangan aktualisasi di Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 03/PRT/M/2019. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman adalah bagian dari Badan Litbang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tugasnya yaitu melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

Selanjutnya, dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 03/PRT/M/2019 pasal 1160, dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman;

2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pelayanan uji laboratorium dan lapangan, sertifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis teknis di bidang perumahan dan permukiman;

3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman;

4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman;

5. Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;

6. Pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, dan umum; 7. Penyiapan penyusunan standar dan pedoman; dan

8. Pelaksanaan diseminasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

Aktualisasi dilaksanakan di Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman yang ada di bawah Bidang Sumber Daya Kelitbangan. Berdasarkan

(10)

5

Permen PU No 03/PRT/M/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bidang Sumber Daya Kelitbangan mempunyai tugas melaksanakan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

Sumber daya kelitbangan menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

2. Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang perumahan dan permukiman.

Berikut struktur organisai di Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

(11)

6

2.2 ISU

Berkaitan dengan beberapa isu yang diidentifikasi dari pengamatan selama kurang lebih 4 bulan OJT di Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan inventarisasi koleksi perpustakaan belum optimal. 2. Kurang gencarnya kegiatan promosi perpustakaan.

3. Penggunaan sistem klasifikasi koleksi berbeda-beda sehingga menyulitkan dalam penataan koleksi dan kegiatan temu balik informasi.

Dari ketiga isu tersebut, dipilih satu isu utama dengan menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG). Teknik tapisan USG memberi pembobotan nilai pada isu-isu yang ada di lokasi OJT. Urgency berarti mengenai seberapa mendesaknya isu tersebut untuk segera dibahas dan ditindaklanjuti. Seriousness yaitu mengenai seberapa serius isu tersebut dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth yaitu mengenai seberapa besar kemungkinan isu tersebut memburuk jika tidak segera ditangani. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu, misalnya skala penilaian 1-5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, dan pertumbuhan suatu masalah, maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur. Isu dengan bobot nilai tertinggi menjadi isu utama (core issue) yang akan diselesaikan permasalahannya melalui sebuah rancangan kegiatan aktualisasi. Berikut hasil analisis tapisan USG untuk mengetahui isu utama di Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman:

Tabel 2.1 Penapisan Isu

No. ISU U (Urgency) S (Seriousness) G (Growth) TOTAL 1. Isu 1 4 4 3 11 2. Isu 2 3 3 2 8 3. Isu 3 3 3 3 9

Dari hasil pembobotan nilai berdasarkan kriteria USG tersebut di atas, maka isu yang dipilih adalah isu 1 yakni pelaksanaan inventarisasi koleksi Perpustakaan

(12)

7

Puskim belum optimal. Tingkat urgency, seriousness, dan growth pada isu ini sangatlah tinggi karena kegiatan inventarisasi merupakan kegiatan awal dari pengolahan koleksi. Sehingga jika tidak segera ditindaklanjuti dan dilakukan dengan sesuai dan rapi, maka akan berpengaruh pada kegiatan perpustakaan selanjutnya, dan digitasi buku induk perpustakaan merupakan tindakan preventif untuk menghindari kehilangan data koleksi perpustakaan.

2.3 CORE ISU

Isu utama yang diangkat adalah tentang pelaksanaan inventarisasi koleksi perpustakaan yang belum optimal. Seluruh koleksi perpustakaan harus memiliki identitas sebagai milik dari suatu perpustakaan, maka harus dilakukan pemberian nomor induk dan pencatatan koleksi tersebut ke dalam sebuah buku yang disebut buku induk. Pencatatan ini dapat dipisahkan menurut jenis bahan informasinya, tahun buku tersebut masuk ke perpustakaan, ataupun menurut bahasanya. Semua tergantung kebijakan perpustakaan.

Manfaat inventarisasi koleksi adalah memudahkan pustakawan dalam merencanakan pengadaan koleksi pada tahun-tahun berikutnya dan memudahkan pustakawan melakukan pengawasan terhadap koleksi yang dimilikinya. Sehingga pencatatan koleksi perpustakaan harus dilakukan dengan benar untuk mengetahui berapa jumlah koleksi yang dibeli dari anggaran perpustakaan dan berapa jumlah koleksi yang berasal dari hibah organisasi lain atau terbitan organisasi itu sendiri. Dari buku induk, perpustakaan juga mengetahui jumlah koleksi keseluruhan, jumlah koleksi berdasarkan jenis koleksi dan kondisi koleksi terkini. Data pada buku induk juga dapat digunakan untuk membuat laporan dan statistik pengadaan.

Sehingga jika data dalam buku induk itu hilang atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, perpustakaan akan sulit memantau jika ada koleksi yang hilang atau rusak. Terlebih, Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman tidak memiliki cadangan datanya. Buku induk juga menjadi salah satu penilaian ketika akreditasi perpustakaan. Dalam file instrument akreditasi perpustakaan khusus, mengenai pengorganisasian bahan perpustakaan, butir nomor 13 tentang pengolahan buku/monograf untuk mendapat penilaian yang baik inventarisasi, klasifikasi,

(13)

8

pengatalogan, labelling, dilakukan secara otomatis dan memiliki cadangan data tercetak. Sehingga, perpustakaan harus memiliki cadangan data buku induk.

Masalah lain mengenai buku induk di Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman adalah penulisan data buku tidak rapi, tulisan cenderung tidak terbaca, dan banyaknya koleksi yang tidak melalui proses inventarisasi. Pencatatan data koleksi menggunakan cara manual dengan ditulis tangan tentu merepotkan. Jika Pustakawan yang mengerjakannya tidak memberi tanda koleksi mana yang sudah diinventaris, maka sangat besar kemungkinannya terjadi double data. Hal ini menyebabkan jumlah koleksi yang tercatat dengan jumlah fisiknya mengalami perbedaan yang signifikan.

Berbeda halnya dengan pencatatan data koleksi secara digital. Tentu akan sangat memudahkan dan lebih efisien bagi pustakawan untuk mengetahui data mengenai jumlah eksemplar dari satu judul koleksi, siapa saja yang pernah memberikan hadiah berupa buku pada perpustakaan, dan juga berapa jumlah harga pembelian buku pada kurun waktu tertentu. Penggunaan buku induk digital juga mempermudah pembuatan katalog jika dilakukan lebih dari satu orang. Hal ini akan lebih efektif dan efisien karena keduanya dapat mengerjakan secara bersama-sama dan tidak perlu menunggu pustakawan lain menyelesaikan pembuatan katalog.

Gambar 2.2

(14)

9

2.4 DAMPAK ISU

Dampak yang ditimbulkan jika isu ini tidak segera ditindaklanjuti diantaranya adalah perpustakaan tidak memiliki data koleksi yang dimiliki jika buku induk tersebut hilang. Jika perpustakaan tidak memiliki cadangan data mengenai koleksi apa saja yang dimiliki perpustakaan, maka akan sulit mengidentifikasi koleksi yang dimiliki perpustakaan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada buku induk tersebut. Selain itu jika buku induk perpustakaan hilang, akan mempengaruhi kegiatan pengolahan koleksi perpustakaan selanjutnya. Karena dalam pembuatan katalog perpustakaan juga mengacu pada buku induk. Dari buku induk juga dapat mengidentifikasi kondisi koleksi perpustakaan, sehingga buku-buku mana yang rusak atau hilang dapat diawasi dari buku induk dan ditangani lebih lanjut.

Dampak lain yaitu menurunnya kredibilitas organisasi dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak disiplin. Dengan membiarkan pencatatan koleksi ke buku induk perpustakaan terus dilakukan secara manual, maka kita tidak melakukan tindakan preventif untuk mencegah kehilangan data koleksi perpustakaan. Jika kita tidak memiliki data koleksi maka tidak ada bukti koleksi apa saja yang dimiliki perpustakaan, hal tersebut akan menurunkan kredibilitas organisasi.

(15)

10

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Gagasan Pemecahan Isu

Dari isu yang dipilih tersebut yaitu mengenai tidak ada cadangan data buku induk karena masih dilakukan secara manual, maka kegiatan yang dirancang sebagai pemecahan isu adalah memanfaatkan aplikasi Google Sheets untuk digitasi buku induk. Google Sheets atau Google Spreadsheets merupakan salah satu aplikasi online milik Google yang dapat dimanfaatkan secara gratis. Google Sheets memiliki konsep atau cara kerja yang sama dengan Microsoft Excel, yang membedakan adalah dapat diakses secara online dengan login menggunakan email Google yang dimiliki. Keberadaan Google Sheets dapat membantu untuk membuat dokumen kantor secara online seperti mengetik, menghitung, membuat tabel, dan lain sebagainya.

Google Sheets dipilih karena aplikasi online tersebut mudah untuk digunakan seperti menggunakan Microsoft Excel. Selain itu, karena bersifat online maka dapat dikerjakan di mana saja tidak hanya dari satu perangkat dan semua data yang telah dimasukkan akan secara otomatis tersimpan dan tersinkronisasi ke akun Google Mail perpustakaan. Dengan begitu, ketika mengganti perangkat, tidak perlu bingung soal transfer data. Karena penyimpanannya otomatis maka data tersebut akan selalu update jika ada perubahan dan selalu ada cadangan dari data tersebut.

Data yang dicatat dalam buku induk yaitu meliputi tanggal masuk, nomor induk buku, jenis koleksi, nomor barcode, judul koleksi, nama pengarang atau badan korporasi, kota terbit, nama penerbit, tahun terbit, asal penerimaan koleksi, ISBN, dan nomor klasifikasi koleksi tersebut. Dengan melakukan pencatatan koleksi secara digital, akan mengurangi kemungkinan terjadi double data karena dapat dicek dengan mudah apakah buku tersebut sudah dicatat atau belum sehingga meminimalisir terjadinya perbedaan jumlah koleksi di buku induk dengan jumlah koleksi secara fisik.

Dilihat dari segi estetika juga penggunaan aplikasi Google Sheets untuk digitasi buku induk adalah pemilihan yang tepat. Tulisan akan dengan mudah dibaca dan dipahami. Keuntungan lain dari digitasi buku induk adalah meminimalisir penggunaan space penyimpanan buku induk. Buku induk tidak akan ditaruh

(16)

11

sembarangan secara tidak rapi karena sudah disimpan secara online dan dapat dicetak kapanpun dibutuhkan.

3.2 Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit kerja : Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Identifikasi isu : 1. Pelaksanaan inventarisasi koleksi perpustakaan belum

optimal.

2. Data dalam buku induk tidak rapi tulisan tidak terbaca. 3. Beberapa buku belum dicatat di buku induk tetapi sudah

ada di rak koleksi.

Isu yang diangkat : Inventarisasi koleksi perpustakaan Puskim belum optimal. Dampak Isu : 1. Perpustakaan tidak memiliki data koleksi yang dimiliki jika

buku induk tersebut hilang.

2. Sulit mengidentifikasi koleksi yang hilang. 3. Menurunnya kredibilitas organisasi.

4. Menciptakan lingkungan yang tidak disiplin.

Gagasan pemecah isu : Digitasi buku induk Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dengan memanfaatkan aplikasi Google Sheets.

(17)

12

3.1 Tabel Rancangan Tahapan Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5 6 7 1. Koordinasi dengan pimpinan mengenai kegiatan awal pelaksanaan aktualisasi 1. Memohon izin untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi yang telah dirancang. 2. Menjelaskan konsep dari kegiatan aktualisasi yang akan dijalankan. Kesepahaman dan hasil diskusi mengenai kegiatan aktualisasi. 1. Akuntabilitas: Konsultasi dilakukan dengan menentukan target 2. Nasionalisme: Implementasi musyawarah untuk mencapai mufakat

3. Etika Publik: Melakukan

konsultasi dengan pimpinan memperhatikan sopan santun bagaimana berkomunikasi yang baik

4. Komitmen Mutu:

Membuat perencanaan kegiatan yang dapat mengatasi persoalan yang dihadapi

Kegiatan ini memberikan

kontribusi berupa dukungan terhadap fungsi Unit Kerja yaitu Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dalam menyediakan

informasi dan literatur untuk menunjang penelitian di bidang perumahan dan permukiman

Kegiatan ini akan memberikan penguatan nilai organisasi meliputi nilai : Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah iProve

2. Mempelajari SOP 1. Membaca SOP Memahami SOP 1. Akuntabilitas:

Bertanggung jawab atas

Kegiatan ini memberikan

Kegiatan ini akan memberikan

(18)

13 yang berlaku dan

referensi mengenai inventarisasi perpustakaan. pengolahan koleksi yang ada di Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman 2. Mencari referensi mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan. pengolahan koleksi dan referensi mengenai inventarisasi koleksi di perpustakaan.

data yang akan digunakan

2. Nasionalisme: Disiplin,

yang berarti taat pada SOP yang berlaku

3. Etika Publik:

Kemampuan untuk melaksanakan SOP

4. Komitmen Mutu:

Berusaha mengumpulkan referensi yang sesuai agar dapat menyelesaikan kegiatan dengan baik.

kontribusi berupa dukungan terhadap fungsi Unit Kerja yaitu Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dalam menyediakan

informasi dan literatur untuk menunjang penelitian di bidang perumahan dan permukiman penguatan nilai organisasi meliputi nilai : Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah iProve 3. Merancang aplikasi yang akan digunakan 1. Mempelajari penggunaan Google Sheets 2. Membuat tabel buku induk perpustakaan Memahami cara penggunaan Google Sheets. Tabel buku induk perpustakaan 1. Akuntabilitas: Melakukan pekerjaan dengan bertanggung jawab 2. Nasionalisme: Penggunaan aplikasi tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

3. Komitmen Mutu:

Merancang penggunaan aplikasi agar pekerjaan

Kegiatan ini memberikan

kontribusi berupa dukungan terhadap fungsi Unit Kerja yaitu Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dalam menyediakan

informasi dan literatur untuk menunjang

Kegiatan ini akan memberikan penguatan nilai organisasi meliputi nilai : Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah iProve

(19)

14

inventarisasi dapat dilakukan dengan efektif.

4. Anti Korupsi: Menjaga

dan tidak menyalahgunakan rahasia negara. 5. Manajemen ASN: Meningkatkan kinerja pustakawan dalam menginventarisasi koleksi penelitian di bidang perumahan dan permukiman 4. Pengujian rancangan aplikasi 1. Memindahkan data koleksi yang ada di buku induk yang tercetak ke aplikasi Google Sheets 2. Input data koleksi

yang belum diinventarisasi. Data koleksi perpustakaan 1. Akuntabilitas: Melakukan pekerjaan dengan penuh rasa tanggungjawab.

2. Nasionalisme: Mencatat

koleksi ke Google Sheets sesuai dengan SOP inventaris koleksi yang berlaku.

3. Etika Publik:

Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin. 4. Komitmen Mutu: Pekerjaan dapat Kegiatan ini memberikan kontribusi berupa dukungan terhadap fungsi Unit Kerja yaitu Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dalam menyediakan

informasi dan literatur untuk menunjang penelitian di bidang perumahan dan permukiman

Kegiatan ini akan memberikan penguatan nilai organisasi meliputi nilai : Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah iProve

(20)

15

diselesaikan dengan cepat dan tepat.

5. Anti Korupsi: Menjaga

dan tidak menyalahgunakan rahasia negara. 6. Manajemen ASN: Meningkatkan kinerja pustakawan dalam menginventarisasi koleksi 5. Finalisasi rancangan aplikasi 1. Melaporkan kepada pimpinan mengenai kegiatan yang telah dilakukan 2. Mensosialisasikan penggunaan Google Sheets

sebagai buku induk digital kepada pustakawan lain. - Aplikasi Google Sheets siap digunakan - Laporan hasil aktualisasi. 1. Akuntabilitas: Bertanggungjawab dengan melaporkan kepada pimpinan mengenai hasil rancangan aplikasi. 2. Nasionalisme: Bekerja

keras dan melihat kepentingan orang lain.

3. Etika Publik: Menjaga

sopan santun saat berbicara dengan pimpinan. 4. Komitmen Mutu: Berusaha membuat Kegiatan ini memberikan kontribusi berupa dukungan terhadap fungsi Unit Kerja yaitu Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman dalam menyediakan

informasi dan litaratur untuk menunjang penelitian di bidang perumahan dan permukiman

Kegiatan ini akan memberikan penguatan nilai organisasi meliputi nilai : Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan Etika Akhlakul Karimah iProve

(21)

16 3. Menyusun laporan

kegiatan aktualisasi

aplikasi Google Sheets menjadi sesuatu yang bermakna untuk perpustakaan.

5. Pelayanan Publik:

Memastikan penggunaan aplikasi dapat dipahami oleh pustakawan lain.

6. Manajemen ASN:

Meningkatkan kinerja pustakawan dalam menginventarisasi koleksi

(22)

17

3.3 Jadwal Pelaksanaan

(23)

18

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Pengembangan Kegiatan Aktualisasi

Aktualisasi dilaksanakan di Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Bandung selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 17 September hingga 28 Oktober 2019. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang sebelumnya telah dirumuskan dalam rancangan kegiatan aktualisasi terealisasikan sesuai jadwal. Secara garis besar, kegiatan aktualisasi terdiri dari 5 kegiatan inti yang di dalamnya terdapat sub kegiatan sebagai pendukung kegiatan inti tersebut. Berikut merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa habituasi:

1. Kegiatan 1: Koordinasi dengan pimpinan dalam pelaksanaan awal kegiatan a. Tahapan Kegiatan:

Sebelum mengaktualisasikan rancangan program pada masa habituasi, penulis melakukan koordinasi dengan pimpinan. Hal ini dilakukan agar penulis dan pimpinan memiliki maksud dan tujuan yang sama sehingga kegiatan aktualisasi dapat dilakukan dengan maksimal dan mencapai tujuan. Pada kegiatan konsultasi ini, penulis dan pimpinan juga membuat konsep rancangan aplikasi.

b. Output / Hasil:

Kesamaan pemahaman mengenai program yang akan diaktualisasikan selama masa habituasi. Pimpinan juga memberikan masukan dan saran pada penulis dalam melaksanakan kegiatan.

c. Dokumentasi:

Gambar 4.1

(24)

19

2. Kegiatan 2: Mempelejari SOP dan referensi mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan

a. Tahapan Kegiatan:

Pada tahap ini, penulis membaca terlebih dahulu mengenai SOP pengolahan koleksi perpustakaan. Setelahnya, penulis mencari referensi di internet mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan dan buku induk perpustakaan.

b. Output / Hasil:

- Gambaran umum mengenai konten apa saja yang seharusnya ada di buku induk. - Pemahaman mengenai inventarisasi koleksi di perpustakaan.

c. Dokumentasi:

Gambar 4.2

Referensi Inventarisasi Koleksi Perpustakaan

3. Kegiatan 3: Merancang aplikasi yang akan digunakan a. Tahapan Kegiatan:

- Mempelajari penggunaan aplikasi Google Sheets. - Membuat file buku induk di email Google perpustakaan. - Membuat tabel buku induk di aplikasi Google Sheets.

b. Penjelasan:

Aplikasi yang akan digunakan pada kegiatan aktualisasi ini adalah Google Sheets. Setelah mencari referensi mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan, terutama pembahasan tentang buku induk, penulis mengetahui kolom apa saja yang harus ada

(25)

20

pada buku induk koleksi perpustakaan. Semula, perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman hanya memiliki 3 buku induk yang dibedakan berdasarkan tahunnya. Buku pertama tahun 2002-2007, buku kedua tahun 2008-2012, dan buku ketiga tahun 2013-2019. Namun, dalam kegiatan aktualisasi ini, penulis membuat inovasi untuk membuat dua buku induk yang dibedakan dari jenis koleksinya yaitu koleksi buku dan koleksi non buku.

Buku induk pertama, buku induk koleksi buku dibagi atau dibuat sub buku berdasarkan tahun masuk buku, yaitu tahun 2002 hingga 2019. Sedangkan buku induk kedua, buku induk koleksi non buku dibagi atau dibuat sub buku berdasarkan jenis koleksinya, yaitu laporan akhir, prosiding, jurnal, majalah, bulletin, SNI, CD, pedoman dan modul. Buku induk koleksi non buku berisi koleksi yang mayoritas diterbitkan oleh Kementerian PUPR ataupun kementerian dan lembaga lainnya dan buku-buku hibah. Berbeda dengan buku induk koleksi buku yang mayoritas berisi buku yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit dan buku-buku yang dibeli oleh perpustakaan walaupun beberapa juga merupakan buku hibah.

Dalam tahap merancang aplikasi yang digunakan ini, penulis mengacu pada referensi yang telah dipelajari mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan, dan mengaktualisasikannya ke buku induk yang akan dibuat. Maka, penulis merancang kolom-kolom dari tabel buku induk koleksi buku sebagai berikut:

1. Nomor Inventaris 2. Tanggal Masuk 3. Nomor Barcode 4. Jenis Koleksi 5. Judul 6. Penanggung Jawab 7. Penerbit 8. Tahun Terbit 9. Asal Buku 10. ISBN 11. Call Number 12. Keterangan

(26)

21

Sedangkan untuk buku induk koleksi non buku, penulis membuat rancangan tabel berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing jenis koleksi. Contohnya, untuk buku induk laporan akhir, prosiding, CD, pedoman, dan modul. Terdiri dari kolom:

1. Nomor inventaris 2. Tanggal masuk 3. Nomor barcode 4. Judul 5. Penanggungjawab 6. Penerbit 7. Tahun terbit 8. Call number, dan 9. Keterangan.

Contoh selanjutnya, buku induk jurnal berisi kolom yang sama dengan buku induk laporan akhir. Hanya saja setelah kolom judul, buku induk jurnal memiliki tambahan kolom volume dan kolom nomor. Juga terdapat kolom ISSN setelah kolom tahun terbit. Tidak jauh berbeda dengan jurnal, buku induk untuk buletin dan majalah memiliki kolom yang sama dengan buku induk jurnal, hanya saja kolom volume dan nomor pada buku induk jurnal diganti dengan kolom edisi.

c. Output / Hasil:

- File buku induk buku dan buku induk non buku yang tersimpan di Google Drive email perpustakaan Puskim.

- Tabel pada buku induk buku dan buku induk non buku di aplikasi Google Sheets.

(27)

22

d. Dokumentasi:

Gambar 4.3

Tabel Buku Induk Koleksi Buku

Gambar 4.4

Tabel Buku Induk Laporan Akhir pada Aplikasi Google Sheets

Gambar 4.5

Tabel Buku Induk Jurnal pada Aplikasi Google Sheets

Gambar 4.6

(28)

23

4. Kegiatan 4: Pengujian rancangan aplikasi a. Tahapan Kegiatan:

- Melakukan digitasi buku induk perpustakaan dengan menyalin informasi yang ada di buku induk ke tabel yang ada di aplikasi Google Sheets.

- Melengkapi tabel-tabel yang masih kosong dengan mengacu pada katalog online perpustakaan.

b. Penjelasan:

Setelah penulis menyusun rancangan tabel pada aplikasi Google Sheets, tahap selanjutnya adalah pengujian rancangan aplikasi, yaitu penulis mulai melakukan digitasi buku induk perpustakaan. Karena beberapa tabel di buku induk yang baru ini tidak ada di buku induk sebelumnya, maka penulis mencocokkannya dengan data yang ada di Online Public Access Catalogue (OPAC). Berikut adalah contoh informasi yang dimasukkan ke dalam tabel:

 Nomor Inventaris: Cara menentukan nomor inventaris adalah tahun masuk dan nomor urut buku induk tersebut. Misalnya buku ke 25 yang dimasukkan ke buku induk tahun 2009 berarti 2009/025. Sedangkan untuk koleksi non buku, diberikan 3 huruf singkat yang menggambarkan jenis koleksinya. Misalnya prosiding ke 25 yang dimasukkan ke buku induk tahun 2019 berarti nomor inventarisnya adalah 2019/PRO/025.

 Tanggal Masuk: Kolom ini diisi dengan tanggal pustakawan menulis informasi sebuah koleksi di buku induk.

 Nomor Barcode: Kolom ini diisi dengan nomor barcode saat input koleksi tersebut ke SLiMS.

 Jenis Koleksi: Pada buku induk koleksi buku, terdapat kolom jenis koleksi. Diisi dengan ceklis diantara pilihan textbook atau referensi. Ini dimaksudkan untuk membedakan perlakuan pada kedua buku tersebut. Koleksi textbook dan referensi diletakkan di rak yang berbeda, karena koleksi referensi adalah koleksi yang hanya dapat dibaca di perpustakaan.

 Judul: Kolom ini diisi dengan judul dari koleksi tersebut.

 Penanggungjawab: Kolom ini diisi informasi mengenai penanggungjawab koleksi, pada buku teks biasanya disebut pengarang. Kolom ini dapat diisi dengan nama orang atau lembaga.

(29)

24

 Penerbit: Kolom ini diisi informasi nama institusi atau lembaga yang menerbitkan koleksi tersebut.

 Tahun Terbit: Kolom ini diisi informasi mengenai tahun koleksi tersebut diterbitkan.

 Asal Buku: Kolom ini diisi dengan ceklis koleksi tersebut diperoleh dari hibah atau pembelian.

 ISBN / ISSN: Kolom ini diisi dengan nomor ISBN untuk koleksi buku, dan nomor ISSN untuk koleksi jurnal, bulletin, dan majalah.

 Call Number: Kolom call number diisi dengan nomor panggil koleksi yang terdiri dari nomor klasifikasi sesuai dengan sistem klasifikasi DDC, 3 huruf pertama nama belakang pengarang, dan 1 huruf pertama judul.

 Keterangan: Kolom keterangan diisi dengan informasi tambahan mengenai koleksi yang tidak dicantumkan di kolom-kolom lain sebelumnya. Misalnya tambahan CD atau kondisi fisik koleksi tersebut.

 Edisi: Kolom ini pada buku induk majalah dan bulletin diisi dengan informasi mengenai edisi koleksi, yang biasanya dicantumkan di cover majalah atau bulletin.

 Volume: Kolom ini diisi dengan informasi volume jurnal.  Nomor: Kolom ini diisi dengan informasi nomor jurnal.

c. Output / Hasil:

(30)

25

d. Dokumentasi:

Gambar 4.7

Buku Induk Koleksi Non Buku pada Aplikasi Google Sheets

Gambar 4.8

(31)

26

5. Kegiatan 5: Finalisasi rancangan aplikasi a. Tahapan Kegiatan:

- Sosialisasi pada pustakawan yang ada di lingkungan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman.

- Melaporkan hasil pekerjaan ke pimpinan. - Membuat laporan aktualisasi.

b. Output / Hasil:

- Buku induk perpustakaan yang sudah didigitasi menggunakan aplikasi Google Sheets.

c. Dokumentasi:

Gambar 4.9

Sosialisasi pada Pustakawan di PUSKIM

Gambar 4.10

(32)

27

4.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

(33)

28

4.3 Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan

Keterkaitan setiap kegiatan aktualisasi dengan nilai-nilai dasar PNS dijelaskan sebagai berikut:

4.2 Tabel Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan

No. Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Nilai-Nilai Organisasi 1. Berkoordinasi dengan pimpinan dalam pelaksanaan awal kegiatan. - Akuntabilitas: Koordinasi dilakukan dengan menentukan target sehingga tercipta penyamaan persepsi mengenai digitasi buku induk.

- Nasionalisme: Melakukan musyawarah dan diskusi dengan pimpinan mengenai kegiatan aktualisasi.

- Etika Publik: Bersikap sopan dan bertutur kata santun saat berdiskusi dengan pimpinan. - Komitmen Mutu: Menentukan

rencana kegiatan aktualisasi agar dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Penguatan nilai-nilai iProve, khususnya pada nilai: - Integritas - Profesional - Etika-Akhlakul Karimah 2. Mempelajari SOP dan referensi mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan.

- Akuntabilitas: Mempelajari SOP dan referensi mengenai inventarisasi koleksi perpustakaan dengan sebenar-benarnya agar hasil aktualisasi dapat dipertanggungjawabkan. - Nasionalisme: Disiplin dan taat

pada SOP yang berlaku, serta

Penguatan nilai-nilai iProve, khususnya pada nilai:

- Integritas - Profesional - Orientasi Misi

(34)

29

sesuai dengan pembuatan buku induk yang baik.

- Etika Publik: Kemampuan untuk melaksanakan SOP.

- Komitmen Mutu: Mempelajari SOP dan referensi untuk kegiatan aktualisasi agar dapat menghasilkan output yang terbaik. 3. Merancang aplikasi yang akan digunakan. - Akuntabilitas: Melakukan pekerjaan dengan bertanggungjawab. - Nasionalisme: Penggunaan aplikasi tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. - Komitmen Mutu: Merancang

penggunaan aplikasi yang mudah dipahami oleh pustakawan lain sehingga kegiatan inventarisasi dapat dilakukan dengan efektif. - Anti Korupsi: Menjaga dan tidak

menyalahgunakan data.

- Manajemen ASN: Meningkatkan kinerja pustakawan dalam menginventarisasi koleksi.

Penguatan nilai-nilai iProve, khususnya pada nilai: - Integritas - Profesional - Visioner - Orientasi Misi 4. Pengujian rancangan aplikasi. - Akuntabilitas: Melakukan pekerjaan dengan penuh rasa tanggungjawab.

- Nasionalisme: Mencatat koleksi ke Google Sheets sesuai dengan ketentuan inventarisasi koleksi perpustakaan.

Penguatan nilai-nilai iProve, khususnya pada nilai:

- Integritas - Profesional - Visioner

(35)

30

- Etika Publik: Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin. - Komitmen Mutu: Dengan

menggunakan Google Sheets, pencatatan data koleksi ke buku induk menjadi lebih efektif dan efisien.

- Anti Korupsi: Penggunaan aplikasi Google Sheets yang diakses online, meminimalisir manipulasi data. - Orientasi Misi 5. Finalisasi rancangan aplikasi. - Akuntabilitas: Bertanggungjawab dengan melaporkan hasil aktualisasi pada pimpinan dan membuat laporan aktualisasi.

- Nasionalisme: Bekerja keras dan melihat kebutuhan organisasi juga mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi.

- Etika Publik: Bersikap sopan dan bertutur kata santun saat melaporkan hasil pada pimpinan dan juga saat melaksanakan sosialisasi.

- Komitmen Mutu: Membuat aplikasi Google Sheets menjadi sesuatu yang bermakna untuk perpustakaan.

- Anti Korupsi: Peningkatan sistem inventarisasi koleksi untuk

Penguatan nilai-nilai iProve, khususnya pada nilai: - Integritas - Profesional - Visioner - Orientasi Misi - Etika-Akhlakul Karimah

(36)

31

meminimalisir manipulasi data. - Pelayanan Publik: Memastikan

penggunaan aplikasi dapat dipahami oleh pustakawan lain. - Manajemen ASN: Meningkatkan

kinerja pustakawan dalam menginvetarisasi koleksi.

4.4 Hambatan

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi Digitasi Buku Induk Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, penulis menemui beberapa hambatan dan kendala yaitu sebagai berikut:

1. Tidak lengkapnya data pada buku induk.

2. Tulisan pada buku induk yang cenderung tidak terbaca.

3. Beberapa koleksi tidak ada dalam katalog buku sehingga sulit mengisi kolom nomor barcode pada buku induk.

Untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan aktualisasi tersebut, solusi untuk dapat menyelesaikan kegiatan sesuai dengan rencana dalam rancangan aktualisasi adalah dengan mencari data lengkap koleksi di Google. Jika dalam buku induk tidak dicantumkan tanggal masuk buku, maka penulis akan mengkosongkan kolom tersebut dan hanya mengisinya dengan tahun masuk. Tulisan pada buku induk yang tidak terbaca, maka penulis akan mencarinya di Google.

(37)

32

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari laporan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan judul “Digitasi Buku Induk Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pemecahan isu di Perpustakaan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman selama 30 hari kerja dan seluruh tahapan kegiatan yang sudah dirancang berhasil diaktualisasikan.

2. Kegiatan aktualisasi ini menghasilkan 2 produk, yaitu buku induk dalam menggunakan aplikasi Google Sheets, dan buku induk tercetak yang berbeda dari sebelumnya. Buku induk sebelumnya dibagi menurut tahunnya, kini dibagi sesuai jenisnya yaitu buku induk koleksi buku dan buku induk koleksi non buku.

3. Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, nilai-nilai dasar ANEKA selalu melekat di setiap tahapan kegiatan guna mencapai budaya kerja yang berkualitas, menjunjung tinggi komitmen mutu dan berorientasi pada misi.

4. Keberlanjutan dari kegiatan aktualisasi ini yaitu aplikasi Google Sheets akan digunakan untuk mencatat semua koleksi di perpustakaan dan pembuatan katalog online secara otomatis.

5.2. Saran

Dalam rangka memaksimalkan kegiatan pengolahan koleksi perpustakaan ke depannya, perlu dilakukan peningkatan pada beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut:

1. Pustakawan seharusnya membuat petunjuk teknis inventarisasi koleksi perpustakaan agar formatnya seragam.

2. Pengarsipan data berbasis daring agar lebih mudah dalam temu balik dan pengerjaannya lebih efisien.

(38)

33

3. Menjalankan pengolahan koleksi perpustakaan sesuai dengan SOP agar tidak ada koleksi yang belum terdata tetapi sudah masuk ke rak.

4. Nilai-nilai ANEKA tidak cukup hanya diterapkan selama aktualisasi saja, namun harus berlanjut menjadi kebiasaan di lingkungan organisasi.

5. Penggunaan aplikasi Google Sheets untuk kegiatan inventarisasi koleksi perpustakaan dapat direplikasi oleh perpustakaan lainnya.

(39)
(40)

Bimbingan dan Konsultasi dengan Mentor dan Pimpinan

Mempelajari Referensi mengenai Inventarisasi Koleksi Perpustakaan

(41)

Buku Induk Sebelum Didigitasi

(42)

Tampilan Tabel Buku Induk Koleksi Non Buku pada Aplikasi Google Sheets

(43)

Gambar

Gambar 2.1   Struktur Organisasi
Tabel 2.1 Penapisan Isu  No.  ISU  U  (Urgency)  S  (Seriousness)  G  (Growth)  TOTAL  1
Tabel  buku  induk  perpustakaan  1.  Akuntabilitas:  Melakukan pekerjaan dengan bertanggung jawab 2

Referensi

Dokumen terkait

Laboratorium Eco Material 57 Berdasarkan perhitungan berat, jika berat jenis beton normal diketahui berdasarkan pengalaman yang lalu, maka berat pasir yang dibutuhkan

k) Kemampuan menggunakan teknik, keterampilan dan perangkat teknik modern yang dibutuhkan dalam praktek di bidang teknik. l) Memiliki pengetahuan yang cukup luas dalam

Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan menggunakan formulir C 10-KWK.KPU Tanda Terima Berita Acara dan Sertifikat

Output : Formulir Kosong Pendaftaran Pasang Baru, Surat Penangguhan, Kwitansi, Data Calon Pelanggan PLN, Surat Persetujuan Pemasangan Listrik Yang Blm Di ACC, Surat

Lebih lanjut Garofalo menilai beberapa kategori yang mereka konsepsikan lebih relevan dengan "khawatir tentang pencurian (worry about theft)" daripada "takut

profitabilitas dan likuiditas memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan rasio hutang (struktur modal) yang menegaskan bahwa perusahaan membiayai kegiatan

Salah satu perusahaan pada industri AMDK yang memanfaatkan pangsa pasar tersebut adalah PT Syahid Global International yang baru mulai beroperasi pada pertengahan

Dalam pertemuan Bali Concord tersebut, negara-negara ASEAN sepakat untuk menyerukan upaya dan kerja sama yang lebih intensif bersama organisasi atau badan internasional