• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLATEN DALAM ANGKA BAB 1 Geografi ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KLATEN DALAM ANGKA BAB 1 Geografi ok"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

GEOGRAFI

“ Reksanen bumi perdikan Kabupaten Klaten 65.556 ha

(655,56 km2) kang gumelar sajroning 26 Kecamatan, 391 Desa sarta

10 Kelurahan mrih trah tumereh darahing

pada mukti wibawa “

LETAK GEOGRAFIS

Wilayah Kabupaten Klaten terletak antara :

Bujur Timur : 1100 26’ 14” - 1100 47’ 51” Lintang Selatan : 70 32’ 19” - 70 48’ 33” Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan Kabupaten : Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo

(2)

Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran :

Sebelah Utara : Dataran Lereng Gunung Merapi Sebelah Timur : Membujur Dataran Rendah Sebelah Selatan : Dataran Gunung Kapur Jarak Kota Klaten Dengan Kota Lain Se Karisidenan Surakarta : Kabupaten Klaten ke Kabupaten Boyolali : 38 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Wonogiri : 67 Km Kabupaten Klaten ke Kota Solo : 36 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Karanganyar : 49 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Sukoharjo : 47 Km Kabupaten Klaten ke Kabupaten Sragen : 63 Km KEADAAN WILAYAH

Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi 3 (tiga) dataran :

1. Wilayah Lereng Gunung Merapi (wilayah bagian utara) membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung.

2. Wilayah Dataran (wilayah bagian tengah) yang meliputi wilayah kecamatan : Manisrenggo, Klaten Tengah, Klaten Utara, Klaten Selatan, Kalikotes, Ngawen, Kebonarum, Wedi, Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom dan Polanharjo.

3. Wilayah Berbukit/Gunung Kapur (wilayah bagian selatan) yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat, Cawas dan sebagian Gantiwarno.

Melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah dataran rendah dan didukung dengan banyaknya sumber air, maka daerah Kabupaten Klaten merupakan daerah pertanian yang potensial disamping penghasil kapur, batu kali dan pasir yang berasal dari Gunung Merapi.

Ketinggian Daerah :

Sekitar 3,72% terletak diantara ketinggian 0 - 100 meter di atas permukaan laut. Terbanyak 83,52% terletak diantara ketinggian 100 - 500 meter diatas permukaan laut. Sisanya 12,76% terletak diantara ketinggian 500 – 2.500 meter diatas permukaan laut. Klasifikasi Tanah di Kabupaten Klaten

(3)

Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah Kecamatan Bayat.

2. Regosol Kelabu :

Bahan induk abu dan pasir vulkanik termedier terdapat di Kecamatan Cawas, Trucuk, Klaten Tengah, Kalikotes, Kebonarum, Klaten Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper, Pedan, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom, Tulung dan Jatinom.

3. Grumusol KelabuTua :

Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah Kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan.

4. Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua :

Bahan induk berupa batu apurnapal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan Kalikotes sebelah selatan.

5. Regosol Coklat Kekelabuan:

Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan intermedier terdapat di daerah Kecamatan Kemalang, Manisrenggo, Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno dan Wedi.

Tabel 1.1

Luas Wilayah, Desa/Kelurahan, Pedukuhan, Menurut Kecamatan Di Kabupaten Klaten Tahun 2014

Kecamatan Desa Kelurahan Dukuh Luas Wilayah ( Km2 )

(1) (2) (3) (4) (5)

(4)

02. Gantiwarno 16 - 149 25,64 2013 391 10 3.703 655,56 2012 391 10 3.703 655,56 2011 391 10 3.703 655,56 Sumber : Bag. Tata Pemerintahan Setda Klaten

Tabel 1.2

Luas Wilayah Kecamatan, Lahan Pertanian dan Lahan Bukan Pertanian

di Kabupaten Klaten Tahun 2014 ( Ha )

(5)

02. Gantiwarno 1.625 155 784 2.564

09. Jogonalan 1.577 1 1.092 2.670 10. Manisrenggo 1.510 139 1.047 2.696 11. Karangnongko 764 851 1.059 2.674 12. Ngawen 1.046 8 643 1.697

13. Ceper 1.556 7 882 2.445

14. Pedan 875 445 597 1.917

15. Karangdowo 2.048 69 806 2.923 16. Juwiring 2.005 12 962 2.979 17. Wonosari 2.224 14 876 3.114 18. Delanggu 1.313 1 564 1.878 19. Polanharjo 1.824 92 468 2.384 20 . Karanganom 1.689 11 706 2.406 21. Tulung 1.739 467 994 3.200 22. Jatinom 607 1.543 1.403 3.553 23. Kemalang 54 1.848 3.264 5.166 24. Klaten Selatan 820 3 620 1.444 25. Klaten Tengah 300 1 591 890 26. Klaten Utara 319 40 679 1.038

Jumlah 2014 33.220 6.581 25.755 65.556 2013 33.220 6.581 25.755 65.556 2012 33.314 6.386 25.856 65.556 2011 33.374 6.383 25.798 65.556 2010 33.398 6.383 25.775 65.556 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klaten

Tabel 1.3

Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Klaten Tahun 2014 (Ha)

Kecamatan PengairanTeknis Pengairan ½Teknis SederhanaPengairan TadahHujan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(6)

03. Wedi 700 705 90 60 1.555 10. Manisrenggo 158 652 567 133 1.510 11. Karangnongko 123 411 230 - 764

12. Ngawen 448 595 3 - 1.046

13. Ceper 1.556 - - - 1.556

14. Pedan 531 324 20 - 875

15. Karangdowo 1.310 646 18 74 2.048 16. Juwiring 1.366 509 - 130 2.005 2013 19.097 10.430 2.028 1.665 33.220 2012 19.119 10.443 2.038 1.714 33.314 2011 19.210 10.439 2.441 1.221 33.374 2010 19.859 9.877 2.441 1.221 33.398 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klaten

Tabel 1.4

Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten Klaten Tahun 2014 (Ha)

Kecamatan Tegal/Kebun Kolam/Tebat/

Empang Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Prambanan 13 - - 13

(7)

03. Wedi 18 - - 18

2013 6.355 226 - 6.581

2012 6.349 37 - 6.386

2011 6.349 35 - 6.384

2010 6.361 22 - 6.383

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klaten

Tabel 1.5

Lahan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten Klaten Tahun 2014 (Ha)

Kecamatan Bangunan &Rumah, Halaman

Hutan

Negara Rawa-rawa Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Prambanan 891 - - 288 1.179 02. Gantiwarno 563 - - 221 784

(8)

04. Bayat 1.375 627 180 161 2.343 Jumlah 2014 20.214 1.450 190 3.901 25.755

2013 20.214 1.450 190 3.901 25.755 2012 20.214 1.450 190 3.901 25.755 2011 20.073 1.450 180 4.095 25.798 2010 20.049 1.450 180 4.096 25.775 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klaten

Tabel 1.6

Luas Perubahan Penggunaan Tanah Pertanian Ke Non Pertanian

Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten Klaten Tahun 2014 (Ha)

(9)

03. Wedi 1,2252 1,2252 - - - 1,2252 04. Bayat 0,0319 0,0319 - - - 0,0319

05. Cawas 0,601 0,601 - - - 0,601

06. Trucuk 0,9176 0,9176 - - - 0,9176 07. Kalikotes 0,7508 0,7508 - - - 0,7508 08. Kebonarum 0,8921 0,5863 0,3058 - - 0,8921 09. Jogonalan 1,9527 1,1597 0,793 - - 1,9527 10. Manisrenggo 0,1859 0,1859 - - - 0,1859 11. Karangnongko 0,0346 - 0,0346 - - 0,0346 12. Ngawen 2,0652 2,0652 - - - 2,0652 13. Ceper 9,6808 2,5244 7,1564 - - 9,6808 14. Pedan 1,1865 0,9729 0,2136 - - 1,1865 15. Karangdowo 0,1925 0,1925 - - - 0,1925 16. Juwiring 1,4176 0,8471 0,5705 - - 1,4176 17. Wonosari 1,2260 1,0165 0,2095 - - 1,2260 18. Delanggu 5,6236 5,3923 0,2313 - - 5,6236 19. Polanharjo 0,7158 0,5648 0,151 - - 0,7158 20 . Karanganom 3,9717 3,0237 0,948 - - 3,9717 21. Tulung 1,0428 1,0428 - - - 1,0428 22. Jatinom 0,9775 0,8781 0,0994 - - 0,9775

23. Kemalang - - -

-24. Klaten Selatan 7,1926 6,9654 0,2272 - - 7,1926 25. Klaten Tengah 3,3953 3,0654 0,3299 - - 3,3953 26. Klaten Utara 3,6606 3,6606 - - - 3,6606

Jumlah 2014 54,1504 40,4893 13,6611 - - 54,1504

2013 79,7695 44,8933 31,1604 - 3,7158 79,7695 2012 67,2869 54,7319 9,8036 1,0856 1,6658 67,2869 2011 21,6153 10,1591 8,8017 1,3821 1,8564 21,6153 2010 14,5405 9,7366 2,7252 1,2874 0,7913 14,5405

Gambar

Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang terkomputerisasi yaitu dengan penggunaan program pemesanan percetakan, tentu lebih baik dari sistem yang manual, karena dapat mempermudah proses pemesanan percetakan

Dari zaman dahulu sampai sekarang ini, telah terjadi banyak perubahan dimana sapaan kekerabatan yang digunakan suku Biak turun temurun berangsur- angsur berubah

Dari pemilihan kelayakan sebuah bangunan menjadi cagar budaya tersebut maka akan menghasilkan bangunan-bangunan mana saja yang layak dijadikan cagar budaya dan

Sebagai calon ahli tenaga elektromedis, harus paham dan mengerti dampak negatif yang ditimbulkan pesawat sinar-X dengan tidak mengabaikan sisi keselamatan. Di sisi

Keterbatasan nutrien (nitrat dan fosfat) dalam media pemeliharaan kultur mikroalga akan meningkatkan aktivitas kerja dari enzim ACCase yang merupakan prekusor bagi

Perbandingan panjang dengan lebar pada daun mudanya sedikit lebih panjang.. Bentuk pangkal pada daun mudanya bulat (

Demikian juga responden di Desa Seunebok Simpang yang pada awal program 80 persen termasuk dalam katagori sangat miskin, 13 persen diantaranya telah meningkat

Det skulle også testes løsninger med gips, både for sammenlikning med betong og for å undersøke om Maxit Gypsum Naturgips kunne brukes som tettemasse ved gjennomføringer.. Testene