• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sinabun - Kecamatan Sawan - Kabupaten Binabun."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

DESA : SINABUN

KECAMATAN : SAWAN

KABUPATEN : BULELENG

PROVINSI : BALI

I Nyoman Wahyu Suamba Aditya 1301705053

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)
(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah serta rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak Ketut Astawa, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak Nyoman Sumenada, selaku Perbekel Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Bapak Nyoman Arta, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini. 4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Sinabun yang telah

memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Sinabun, 27 Agustus 2016

(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Eonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.2 Masalah Prioritas... 8

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9

3.1 Program ... 9

3.2 Jadwal Kegiatan ... 10

IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA .... 14

V. PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan... ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

(5)

v DAFTAR TABEL

(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah salah satu program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Program Pendampingan Keluarga (PPK) bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Nyoman Arta, seorang warga di Dusun Jero, Desa Sinabun.

(8)
[image:8.612.77.529.97.201.2]

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Nyoman Arta Kawin 63 th SD Buruh harian

lepas

Kepala Keluarga

2. Wayan Sorni Kawin 66 th SD Buruh harian

lepas

Istri

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Penghasilan keluarga didapatkan dari pekerjaan keduanya sebagai tukang pencetak batu bata. Pendapatan mereka berdua dapat dikatakan tidak menentu, tergantung dari berapa jumlah batu bata yang mampu mereka cetak perhari. Seribu batang batu bata bernilai Rp.400.000,00 hingga Rp.500.000,00. Untuk memenuhi pesanan tersebut membutuhkan waktu satu minggu atau bahkan lebih lama lagi dikarenakan kondisi kesehatan mereka yang kurang baik. Apabila mereka hanya mampu mencetak lebih sedikit dari jumlah yang ditentukan maka pendapatan mereka berdua pun juga berkurang.

Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Nyoman Arta memerlukan biaya sekitar Rp 1.500.000,00 per bulan termasuk konsumsi lauk-pauk, listrik dan air.

b. Pendidikan

Bapak Nyoman Arta sudah tidak mengeluarkan biaya di bidang pendidikan lagi dikarenakan anak angkat beliau yang sudah mengenyam pendidikan hingga jenjang sarjana dan itupun ditanggung oleh sepupu dari Bapak Nyoman Arta.

c. Kesehatan

(9)

dikarenakan pengaruh usia. Dengan kondisi kesehatan yang kurang baik tersebut sangat berpengaruh pada penghasilan mereka.

d. Kerohanian

Bapak Nyoman Arta dan keluarga memeluk agama Hindu dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali dan adat Desa Sinabun. Kebutuhan kerohanian sehari-hari keluarga beliau adalah untuk membeli bahan-bahan membuat banten persembahyangan. Pengeluaran dana di bidang ini meningkat bila ada perayaan hari-hari khusus keagamaan.

e. Sosial, dll.

(10)
(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Nyoman Arta, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak Nyoman Arta seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Bapak Nyoman Arta.

1.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 25 kali pertemuan dengan Keluarga Bapak Nyoman Arta. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh Bapak Nyoman Arta. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, masalah kebersihan lingkungan, dan akses air bersih keluarga.

1.1.1Ekonomi Keluarga

Keluarga Bapak Nyoman Arta tergolong keluarga yang tidak mampu. Terkendala oleh kondisi kesehatan yang kurang baik penghasilan keduanya dari mencetak batu bata tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

1.1.2Masalah Pendidikan

Keluarga Bapak Nyoman Arta hanya memiliki seorang anak angkat yang sudah mengeyam pendidikan hingga jenjang sarjana, tapi belum bekerja. Sehingga dalam bidang pendidikan Bapak Nyoman Arta tidak perlu mengeluarkan biaya lagi.

1.1.3Kesehatan Keluarga

(12)

Nyoman Arta dan keluarga sebelumnya sudah memiliki KIS, namun hilang entah kemana, hal inilah yang memperlambat beliau memperoleh pelayanan kesehatan yang sesuai karena kurang mampunya keluarga untuk membayar. Untuk mengurangi penyakit asma tersebut biasanya Bapak Nyoman Arta menggunakan pengobatan tradisional seperti mengkonsumsi jahe yang ditumbuk kemudian dicampur madu, pergi ke tukang pijat untuk mengurangi nyeri pada dada dan berjemur di pantai dengan badan dikubur oleh pasir. Ibu Wayan Sorni istri beliau memiliki kondisi kesahatan yang kurang baik dikarenakan masalah usia sudah menginjak umur 66 tahun sehingga mengurangi jumlah produksi batu bata yang dicetak saat bekerja.

Kebutuhan pangan keluarga Bapak Nyoman Arta dapat dikatakan kurang mencukupi karena sedikitnya penghasilan yang diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak Nyoman Arta menekan biaya pengeluaran yang lainya. Sedangkan, untuk kebutuhan pakaian, beliau dan anaknya menggunakan pakaian seadanya saja karena tidak mampu membeli pakaian baru dan bersih.

1.1.4Kesehatan Tempat Tinggal

Rumah tempat tinggal Bapak Nyoman Arta sangat sederhana berukuran kira-kira 6 m x 4,5 m. Rumah tersebut memiliki dua kamar, satu kamar mandi dan satu dapur. Kondisi rumah Bapak Nyoman Arta sendiri dapat dikatakan kurang baik, karena masih adanya atap yang bolong sehingga saat musim hujan air akan masuk kedalam rumah, selain itu ada tembok-tembok yang retak. Atap rumah dari Bapak Nyoman Arta terbuat dari seng, saat musim panas tentu akan terasa panas.

Rumah keluarga Bapak Nyoman Arta pekaranganya sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk menanami pohon hijau yang dapat menyuplai udara segar. Lingkungan yang pengap tidak cocok untuk penderita asma, jadi pohon sebagai penghasil kebutuhan udara segar sangat diperlukan untuk lingkungan penderita asma.

1.1.5Kebersihan Lingkungan

(13)

Keluarga Bapak Nyoman Arta belum memperoleh Spamdes, untuk memperoleh air biasanya beliau menumpang dengan salah seorang keluarga yang satu pekarangan denganya dan membayar 5000 perbulan, tapi air tersebut hanya digunakan untuk kebutuhan MCK saja, sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak biasanya Ibu Wayan Sorni membeli air dengan menggunakan jerigen dengan harga 200 rupiah.

1.2 Masalah Prioritas

(14)
(15)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 1.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini maka

diperlukan pemecahan masalah tersebut berupa usulan solusi kepada Keluarga Dampingan iru

sendiri. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari

Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan

usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan KK dampingan dan membebaskan KK

dampingan dari masalah dalam keluarganya.

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap

masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Nyoman Arta adalah sebagai berikut.

1.1.1Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang utama bagi setiap manusia, karena tanpa kesehatan

yang prima manusia tidak akan mampu bekerja untuk mencari nafkah. Saran di bidang

kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak Nyoman Arta di antaranya terkait dengan

penyakit asma yang dideritanya. Ada beberapa solusi yang telah diberikan kepada Bapak

Nyoman Arta mengenai penyakit asmanya yang belum pernah diperiksa selama 6 bulan

dikarenakan keterbatasan biaya, diantaranya telah disarankan kepada beliau agar

memeriksakan penyakit asmanya ke Poskesdes dan memastikan bahwa keluarga mendapatkan

tanggungan dari JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara), Selain itu telah disarankan agar

beliau mengubah pola hidupnya yang kurang sehat, seperti sering merokok, sering keluar saat

malam hari, bekerja hingga larut malam, dan rajin membersihkan rumah agar terhindar dari

debu, karena semua hal itu dapat memperburuk penyakit asma beliau.

Solusi lain yang dapat diberikan untuk masalah kesehatan untuk keluarga Bapak

Nyoman Arta adalah supaya menanam pohon hijau di pekarangan rumahnya, supaya

(16)

1.1.2Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

Mencari nafkah merupakan tugas dari seorang ayah agar mampu memenuhi kebutuhan

sehari-hari keluarga. Permasalahan dalam keluarga Bapak Nyoman Arta adalah penghasilan

keluarga yang terbatas dan tidak menentu, dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang yang

baik sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Sebagai pendamping, pendampingan

keluarga juga dilakukan dengan memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat

dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya. Diantaranya, memberikan

motivasi kepada anak angkat beliau yaitu Wayan Sumodana yang masih menganggur agar

segera mencari pekerjaan supaya mampu membantu dan meningkatkan ekonomi keluarga,

selain itu juga menyarankan Ibu Wayan Sorni yang kondisi kesehatanya kurang baik, agar

tidak memaksakan diri saat bekerja dan sebagai gantinya untuk bisnis kecil-kecilan yang tidak

menggunakan banyak tenaga. Seperti membuat sampian.

1.1.3Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan di Masa Depan

Sebagai Kepala Keluarga, Bapak Nyoman Arta harus memiliki solusi-solusi serta

alternatif dalam meningkatkan pemasukannya. Selain itu Wayan Sumodana sebagai anak

angkat dari keluarga tersebut yang telah memiliki gelar sarjana, seharusnya dapat menemukan

pekerjaan yang layak dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga di masa mendatang.

1.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak

Nyoman Artasebanyak 27 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang

[image:16.612.65.521.554.703.2]

dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Tabel Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1. 27 Juli 2016

08.00-09.00

1 jam Pembagian KK dampingan dan

mempersiapan materi untuk KK dampingan

2. 6 Agustus 2016

08.00-11.00

3 jam Berkunjung ke keluarga Bapak Nyoman

Arta

3. 7 Agustus 2016

15.00-18.00

3 jam Berbincang – bincang dengan keluarga

Bapak Nyoman Arta

4. 8 Agustus 2016

17.00-19.00

2 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi

(17)

5. 8 Agustus 2016 08.00-10.00

2 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi

detail keluarga Bapak Nyoman Arta

6. 9 Agustus 2016

08.00-11.00

3 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi

detail keluarga

7. 9 Agustus 2016

13.00-16.00

3 jam Mengidentifikasi masalah – masalah

secara umum yang dihadapi Bapak Nyoman Arta

8. 10 Agustus 2016

08.00-11.00

4 jam Berbincang – bincang dengan anak Bapak

Nyoman Arta

9. 10 Agustus 2016

17.00-19.00

2 jam Berbincang – bincang dengan anak dan

istri Bapak Nyoman Arta 10. 11 Agustus 2016

08.00-11.00

3 jam Berbincang – bincang kembali Bapak

Nyoman Arta dan keluarga beliau

mengenai masalah yang sedang dihadapi 11. 11 Agustus 2016

14.00-18.00

4 jam Berbincang – bincang dengan Bapak

Nyoman Arta dan istri mengenai perekonomian keluarga

12. 12 Agustus 2016 12.00-17.00

5 jam Berbincang-bincang dengan keluarga

Bapak Nyoman Arta 13. 13 Agustus 2016

14.00-16.00

2 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang

dimiliki keluarga Bapak Nyoman Arta 14. 13 Agustus 2016 19.00-

21.00

2 jam Berdiskusi dengan keluarga istri Bapak

Nyoman Arta 15. 14 Agustus 2016

08.00-13.00

5 jam Berbincang – bincang mengenai solusi

yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Nyoman Arta dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi

16 14 Agustus 2016

14.00-18.00

4 jam Berdiskusi dengan keluarga istri Bapak

Nyoman Arta 17. 15 Agustus 2016

11.00-14.00

3 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak

Nyoman Arta 18. 15 Agustus 2016

17.00-19.00

2 jam Memberikan informasi mengenai potensi

ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Nyoman Arta 19. 16 Agustus 2016

08.00-10.00

2 jam Berbincang- bincang dan memotivasi anak

dari Bapak Nyoman Arta untuk tetap semangat bersekolah

20. 16 Agustus 2016 15.00-18.00

3 jam Pemberian informasi mengenai potensi

tanaman pekarangan sebagai penambah penghasilan keluarga

21. 19 Agustus 2016 09.00-13.00

4 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah

Bapak Nyoman Arta 22. 20 Agustus 2016

13.00-16.00

3 jam Berbincang-bincang dengan keluarga

(18)

23. 21 Agustus 2015 15.00-18.00

3 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah

Bapak Nyoman Arta 24. 22 Agustus 2015

13.00-17.00

4 jam Memberikan informasi mengenai

kesehatan untuk keluarga Bapak Nyoman Arta dan membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Nyoman Arta

25. 23 Agustus 2015 16.00-18.00

3 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Ibu

Bapak Nyoman Arta 26. 24 Agustus 2015

11.00-14.00

3 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah

Bapak Nyoman Arta

27. 26 Agustus 2015

08.00-16.00

4 jam Perpisahan de ngan keluarga Bapak

Nyoman Arta sekaligus memberikan bantuan berupa sembako dan baju layak pakai.

(19)
(20)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

1.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal

Bapak Nyoman Arta.

1.1.1Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja

Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali

dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis

lakukan selama sebulan adalah sebanyak 27 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam.

1.1.2Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan.

Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten

Buleleng. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Nyoman Arta,

Dusun Jero, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.

1.1.3Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa

Sinabun. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak Nyoman Arta.

Selama kunjungan tersebut, dilakukan perbincangan santai bersama Istrinya yang bernama

Wayan Sorni dan anak angkatnya serta saudara-saudara ipar beliau untuk menciptakan suasana

yang nyaman bagi keluarga tersebut dan dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan

menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan

sebanyak 27 kali selama sebulan. Dimana kunjungan rata-rata 2-5 jam untuk tiap kunjungan,

(21)

1.2 Hasil Pendampingan Keluarga

1.2.1Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil

yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam

mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi

dan solusi peningkatan perekonomian keluarga.

1.2.2Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi

dari masalah kesehatan untuk dapat mengurangi penyakit asma yang diderita oleh bapak

Nyoman Arta. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau

mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yg

baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke Poskesdes/Puskesmas.

1.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat kendala selama melakukan pendampingan, diantaranya jarangya Bapak

Nyoman Arta berada di rumah, dikarenakan jam kerja yang tidak menentu, sehingga apabila

berkunjung kerumah beliau kadang kala di rumah tidak ada siapa-siapa. Begitu pula dengan anak

angkat beliau yang juga jarang berada di rumah. Jadi, sering kali perbicangan dilakukan bersama

(22)

BAB V

PENUTUP

2.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan terhadap keluarga Bapak Nyoman Arta merupakan merupakan kategori RTM, melihat pendapatan yang rendah dan tidak menentu dalam sebulan. Rumah KK Dampingan dapat dikatakan kurang layak untuk dihuni. Untuk memperoleh air bersih, Bapak Nyoman Arta harus menumpang kepada tetangganya. Bapak Nyoman Arta juga menderita penyakit asma yang belum diperiksakan selama 6 bulan. Untuk

solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari segi kesehatan, keluarga Bapak Nyoman Arta memberikan motivasi dan saran pentingnya memiliki jaminan kesehatan sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, Bapak Nyoman Arta diberikan sosialiasi mengenai pola hidup sehat, agar gejala penyakit asmanya berkurang.

2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak Nyoman Arta memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan diantaranya adalah menjaga kesehatan dengan baik agar mampu bekerja secara prima, melakukan bisnis kecil-kecilan dan memotivasi anak angkat beliau agar segera bekerja. Dengan hal itu diharapkan supaya ekonomi keluarga meningkat.

2.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah kesehatan, keluarga Bapak Nyoman Arta diharapkan memperoleh bantuan dalam mengurus Jaminan Kesehatan sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai kondisi serta kemampuan keluarga beliau. Selain itu, diharapkan rumah Bapak Nyoman Arta mendapat program bedah rumah dan mendapat bantuan akses air bersih.

Dalam membantu mengembangkan usaha keluarga ini, maka diperlukan suatu bantuan dalam hal permodalan. Dalam hal ini, LPD sebagai lembaga non-keuangan yang berbasis desa

(23)

Selain itu cara terbaik untuk memperbaiki masalah perekonomian Bapak Nyoman Arta adalah dengan memberikan solusi dan saran mengenai usaha rumahan yang dapat keluarganya lakuka.

(24)

1. Penyerahan sembako kepada keluarga Bapak Nyoman Arta

(25)

Gambar

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan
Tabel 2. Tabel Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak I

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjunga n tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara interpersonal kekeluargaan dengan keluarga Pak Murdana, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan mengenai

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan percakapan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak