• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buana giri - Kecamatan Bebandem - Kabupaten Kuana giri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buana giri - Kecamatan Bebandem - Kabupaten Kuana giri."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : BHUANA GIRI

KECAMATAN : BEBANDEM

KABUPATEN : KARANGASEM

PROVINSI : BALI

KAROLINA APRILIANI 1309005098

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan, maka saya: Nama Mahasiswa : Karolina Apriliani

No. Mahasiswa : 1309005098 Fakultas : Kedokteran Hewan Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN-PPM.

Bhuana Giri, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan

(Komang Jati) NIP. 196908091997031001

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah serta rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak KetutI Gd Putu Agus Suryawan, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak I Wayan Mudu, selaku Perbekel Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Bapak Komang Jati, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Bhuana Giri yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang saya hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Bhuana Giri, 27 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……….... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGAN TAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH... 5

2.1 Permasalahan Keluarga... 5

2.1.1 Ekonomi Keluarga ... 5

2.1.2 Masalah Pendidikan ... 5

2.1.3 Kesehatan Keluarga ... 6

2.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal ... 6

2.1.5 Kebersihan Lingkungan ... 6

2.1.6 Akses Air Bersih Keluarga ... 6

2.2 Masalah Prioritas... 6

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH... 8

3.1 Program ... 8

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan ... 8

3.1.2 Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan... 8

3.1.3 Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan ... 9

3.2 Jadwal Kegiatan ... 10

IV. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 12 4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... 12

(5)

4.1.2 Lokasi... 12

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan ... 12

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ... 13

4.2.1 Pendampingan Keluarga Dibidang Ekonomi... 13

4.2.2 Pendampingan Keluarga Dibidang Kesehatan... 13

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... 13

V. PEN UTUP ... 14

5.1 Simpulan... ... 14

5.2 Rekomendasi ... 14

(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Komang Jati, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak Komang Jati seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Bapak Komang Jati.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan satu minggu pendampingan, telah dilakukan 22 kali pertemuan ke rumah Bapak Komang Jati. Dalam jangka waktu tersebut telah teridentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Komang Jati. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, masalah kebersihan lingkungan, dan akses air bersih keluarga.

2.1.1 Ekonomi Keluarga

Keluarga Bapak Komang Jati, tergolong keluarga yang tidak mampu. Keluarga Bapak Komang Jati hanya dapat penghasilan dari hasil buruh yang didapat ketika ada proyek ataupun ada pemesanan canang.

2.1.2 Masalah Pendidikan

Bapak Komang Jati tidak memiliki masalah dalam biaya pendidikan karena biaya pendidikan untuk anak-anaknya ditanggung dari Kartu Indonesia Pintar. Hanya saja kendalanya pada uang bekal atau uang jajan untuk anak-anak setiap harinya.

2.1.3 Kesehatan Keluarga

(7)

2.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal

Rumah Bapak Komang Jati sangat sederhana berukuran kira-kira 4 x 3 meter yang hanya terdiri dari kamar tidur dan dapur saja. Rumah Bapak Komang Jati tidak memiliki kamar mandi, akibatnya setiap keperluan MCK dan BAB Bapak Komang Jati secara terpaksa di lakukan dekat pekarangan rumah dengan menggunakan air hujan yang telah ditampung sebelumnya.

Kondisi rumah Bapak Komang Jati sendiri dapat dikatakan kurang baik. Sebagian besar perabot di dalam rumah tampak tertutup debu. Kondisi ini dapat membahayakan penghuni rumah karena dapat memicu gangguan pernapasan akibat paparan debu kronis. Rumah Bapak Komang Jati pula sangat rendah berkisar 2 meter dan memiliki atap berupa seng.

2.1.5 Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan pekarangan rumah Bapak Komang Jati dapat dikatakan cukup baik. Anak perempuan beliau Wayan Putu Erawati sangat rajin membersihkan pekarangan rumah bersama adiknya. Namun, pada saat bekerja membuat canang, Ibu Luh Santi beserta anak perempuan beliau tidak memiliki tempat untuk membuang sampah sisa daun kelapa yang telah digunakan sehingga sampah berserakan lalu akan dibersihkan apabila mereka telah selesai bekerja.

2.1.6 Akses Air Bersih Keluarga

Untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang menggunakan air untuk minum, keluarga Bapak Komang Jati tidak memiliki penyediaan air. Beliau biasanya menggunakan air hujan sekaligus membeli air bersih seharga Rp. 1.000,00/ 1 jerigen ataupun mencari air di pancoran. dimana air tersebut juga digunakan untuk memasak, mandi dan mencuci.

2.2 Masalah Prioritas

(8)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini maka diperlukan pemecahan masalah tersebut berupa usulan solusi kepada Keluarga Dampingan itu sendiri. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahtearan KK dampingan dan membebaskan KK dampingan dari masalah dalam keluarganya.

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh keluarga Bapak Komang Jati adalah sebagai berikut.

1.1.1Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri. Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak Komang Jati di antaranya terkait kesehatan diantaranyan pengertian pola-pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya mengenai kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat. Terlepas dari keterbatasan keluarga untuk menyediakan satu tempat khusus untuk MCK dan akses air bersih, keluarga Bapak Komang Jati tetap perlu diberitahu mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga seperti gangguan pernapasan karena debu dan suhu dingin di malam hari, dan mengenai BAB tidak disembarang tempat. Selain itu, untuk kebersihan lingkungan seperti pentingnya tempat sampah saat bekerja membuat canang.

1.1.2Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

(9)

usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa mendatang. Salah satu contohnya adalah dengan menanam tanaman pangan yang memungkinkan sesuai dengan luas pekarangan rumah yang dimiliki. Hasil dari tanaman pangan yang ditanam nanti dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan untuk kebutuhan memasak.

1.1.3Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan di Masa Depan

Sebagai Kepala Keluarga, Bapak Komang Jati harus memiliki solusi-solusi serta alternatif dalam meningkatkan pemasukannya. Bapak Komang Jati beserta istri dan anak-anaknya diharapkan mampu untuk lebih teliti dan cermat dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan hasil tanaman yang ditanami di lahan kosong seperti cabai dan sayur-sayuran. Selain itu dapat pula ditanami dengan tanaman obat keluarga sehingga dapat bermanfaat bilamana dibutuhkan untuk keperluan kesehatan keluarga. 3.2 Jadwal Kegiatan

[image:9.612.79.519.450.722.2]

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Komang Jati sebanyak 22 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1. 27 Juli 2016 12.00-15.00

3 jam Pembagian KK dampingan dan mempersiapan materi untuk KK dampingan

2. 28 Juli 2016 13.00-15.00

2 jam Survei alamat keluarga KK dampingan Bapak Komang Jati

3. 29 Juli 2016 08.00-10.00

2 jam Berbincang – bincang dengan keluarga Bapak Komang Jati dan perkenalan dengan keluarga Bapak Komang Jati 4. 31 Juli 2016

09.00-17.00

7 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak Komang Jati 5. 04 Agustus 2016

10.00-13.00

3 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak Komang Jati 6. 07 Agustus 2016 09.00- 6 jam Memberikan informasi mengenai

(10)

14.00 Komang Jati dan membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak Komang Jati 7. 09 Agustus 2016

12.00-17.00

5 jam Mengidentifikasi masalah – masalah secara umum yang dihadapi Bapak Komang Jati

8. 10 Agustus 2016 09.00-15.00

6 jam Berbincang – bincang dengan istri bapak Komang Jati yaitu Ibu Luh Santi

9. 11 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Membantu menyiapakan makanan untuk babi yang dipiara bapak Komang Jati 10. 12 Agustus 2016

14.00-18.00

4 jam Membantu mengerjakan tugas sekolah anak Bapak Komang Jati

11. 14 Agustus 2016 10.00-18.00

7 jam Berbincang – bincang dengan Bapak Komang Jati mengenai perekonomian keluarga

12. 15 Agustus 2016 17.00-18.00

1 jam Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Komang Jati

13. 16 Agustus 2016 11.00-15.00

4 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Bapak Komang Jati 14. 18 Agustus 2016

12.00-19.00

6 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak Komang Jati

15. 19 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Berbincang – bincang mengenai solusi yang dapat dilakukan oleh Bapak

Komang Jati dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi

16. 20 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Membantu Ibu Luh Santi membersihkan rumah, memasak dan mencuci piring 17. 21 Agustus 2016

15.00-17.00

2 jam Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak Komang Jati 18. 22 Agustus 2016

13.00-19.00

6 jam Membantu Ibu Luh Santi membuat canang tangkih dan tamas untuk dijual 19. 23 Agustus 2016

09.00-14.00

5 jam Pemberian informasi mengenai potensi tanaman pekarangan sebagai penambah penghasilan keluarga

20. 24 Agustus 2016 10.00-14.00

(11)

21. 25 Agustus 2016 11.00-14.00

3 jam Memberikan dan sekaligus menanam bibit pohon intaran dan majagau kepada Bapak Komang

22. 26 Agustus 2016 09.00-16.00

7 jam Perpisahan dengan keluarga Bapak Komang Jati sekaligus memberikan bantuan berupa sembako

(12)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal Bapak Komang Jati.

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama satu bulan satu minggu adalah sebanyak 22 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Komang Jati, Dusun Tegal Bengkak, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

(13)

4.2Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian keluarga yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti. Nantinya hasil yang didapat dari tanaman pangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang.

4.2.2Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yg baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke Poskesdes/Puskesmas.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(14)

BAB V

PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan terhadap keluarga Bapak Komang Jati merupakan merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp Rp. 30.000,00 - 40.000,- per bulan. Rumah KK Dampingan tergolong masih kurang layak huni. Untuk memperoleh air bersih, Bapak Komang Jati harus menampung air hujan atau membeli air bersih seharga Rp.1.000,00/ jerigen.Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari segi kesehatan, keluarga Bapak Komang Jati harus diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih sertamengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Dari segi ekonomi, keluarga Komang Jati memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti karena susahnya akses air di daerah temapt tinggal beliau.

5.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah, keluarga Bapak Komang Jati diharapkan rumah mendapat program bedah rumah dan mendapat bantuan akses air bersih serta dibuatkan kamar mandi sehingga Bapak Komang Jati beserta istri dan anaknya mampu MCK menggunakan kamar mandi dengan sedirinya.

(15)
(16)

Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Foto Rumah Keluarga Bapak Komang

A B

[image:16.612.120.472.122.375.2]
(17)

Gambar 2. Gambar Saat Membantu Keluarga Bapak Komang Jati Membuat Canang

[image:17.612.94.526.111.360.2]
(18)

Gambar 4. Gambar Saat Membantu Membersihkan halaman rumah Bapak Komang Jati

(19)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Komang Jati, seorang warga di Desa Bhuana Giri.

(20)
[image:20.612.71.524.94.393.2]

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Komang Jati Kawin 34 tahun

SD Buruh harian Kepala Keluarga 2. Luh Santi Kawin 34

tahun

SD Buruh harian Ibu Rumah Tangga 3. Wayan Putu

Erawati

Belum Kawin 13 tahun

SMP - Anak

4. Made Bayu Saputra

Belum Kawin 9 tahun SD - Anak

5 Komang Ayu Saraswati

Belum Kawin 5 tahun TK Besar - Anak

6 Ketut Agus Satria

Belum Kawin 4 bulan - - Anak

Perjalanan awal untuk mencapai lokasi rumah Bapak Komang Jati dapat melalui jalan aspal. Namun, semakin jauh untuk mencapai rumah beliau harus melalui jalan setapak yang hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki atau satu kendaran sepeda motor. Rumah tempat tinggal Bapak Komang Jati sangat sederhana berukuran kira-kira 4 x 3 meter yang hanya terdiri dari kamar tidur dan dapur saja. Beliau tidur bersama istri dan anak-anaknya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

(21)

1.1.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Bapak Komang Jati dapat dikatakan tidak menentu, tergantung kondisi keseharian. Selain itu, pendapatan keluarga ini pula tergantung jumlah pemesanan canang tangkih dan tamas.

Sebagai buruh harian, penghasilan yang didapat oleh keluarga ini sangat tidak menentu. Penghasilannya didapatkan hanya saat ada proyek pekerjaan ataupun pemesanan canang tangkih dan tamas saat upacara keagamaan dan dijual ke pasar. Penghasilan buruh harian sehari bisa Rp. 30.000,00 – Rp. 40.000,00 sedangkan untuk penghasilan dari pemesanan canang tangkih dan tamas 1 karung kecil sebesar Rp 10.000,00 dan untuk 1 karung besar sebesar Rp. 15.000,00. Biasanya pekerjaan mengangkat batu dan pembuatan canang didapat selama ada proyek dan pemesanan.

Sebagai pembuat canang ini juga masih memiliki kendala yaitu apabila tidak adanya daun di pohon kelapa yang mereka miliki. Biasanya mereka dapat bekerja sebagai pembuat canang hanya 2-3 kali dalam satu bulan dan untuk membuat canang hanya bergantung apabila terdapat daun kelapa dari pohon yang mereka miliki.

1.1.2 Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak memerlukan biaya sekitar Rp 900.000,00 – Rp. 1.200.00,00 per bulan untuk konsumsi lauk-pauk, dan untuk listrik dan air. .

b. Pendidikan

Dari sisi pendidikan, keluarga Bapak Komang Jati tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, tapi untungnya anak-anak beliau mendapat bantuan dari Kartu Indonesia Pintar.

c. Kesehatan

(22)

d. Kerohanian

Bapak Komang Jati dan keluarga memeluk agama Hindu dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali dan adat Desa Bhuana Giri. Kebutuhan kerohanian sehari-hari keluarga beliau adalah untuk membeli bahan-bahan membuat banten persembahyangan. Pengeluaran dana di bidang ini meningkat bila ada perayaan hari-hari khusus keagamaan.

e. Sosial, dll.

Gambar

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan
Gambar 1. Foto Rumah Keluarga Bapak Komang
Gambar 2. Gambar Saat Membantu Keluarga Bapak Komang Jati Membuat Canang
Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

For this very reason, it is imperative we get our country’s airport strategy right.” Namun faktanya, Bandara Internasional Husein Sastranegara belum memiliki citra kota

[r]

[r]

[r]

[r]

Memberi masukan dan bahan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan fungsi STA sebagai kelembagaan pemasaran di tingkat petani, sehingga dapat

Bagi kepala sekolah SDN “X” Lampung Tengah disarankan untuk menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk tolak ukur dalam menilai performansi kerja serta

perwujudannya menjadi tanpa batas, tetapi tetap bisa di batasi oleh pemikiran logis dan dalam konteks yang telah di terapkan, seperti susunan kartu, kita bisa membuatnya