• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Timuhun - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kimuhun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Timuhun - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kimuhun."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : TIMUHUN

KECAMATAN : BANJARANGKAN

KABUPATEN : KLUNGKUNG

NAMA MAHASISWA : IWAN ABDI SUANDANA

FAK/PS : KEDOKTERAN/IKM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan, maka saya: Nama Mahasiswa : Iwan Abdi Suandana

No. Mahasiswa : 1320025060

Fakultas : Kedokteran (Program Studi Kesehatan Masyarakat) Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN-PPM.

Timuhun, 28 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan

(Putu Suarya.S.Si.M.Si ) (I Wayan Mara)

NIP. 197212231 199802 1 001

Mengetahui/Menyetujui Perbekel Desa Timuhun

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugerah serta rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan kegiatan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN-PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dalam penyelesaian program ini, yaitu:

1. Bapak Putu Suarya.S.Si.M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan program ini dengan baik.

2. Bapak Putu Arsana, selaku Perbekel Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung yang membantu saya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga.

3. Bapak I Wayan Mara, selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini.

4. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII tahun 2016 di Desa Timuhun yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang saya hadapi dan kerjasamanya selama KKN berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Timuhun, 28 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Eonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas... 6

III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.2 Jadwal Kegiatan ... 9

III. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA .... 12

IV. PENUTUP ... 14

4.1 Penutup……… 14

4.2 Rekomendasi ... 15

(5)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran itu tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Wayan Mara , seorang warga di Desa Timuhun, Klungkung

(6)
[image:6.612.72.524.119.354.2]

2 Tabel 1. Data Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. I Wayan Mara Kawin 69 th SD Petani Kepala Keluarga 2. Ni Wayan Sugati Kawin 59 th SD Petani Istri 3. I Wayan Sudarma Kawin 32 th SLTP Buruh Anak 4. Ni Nengah

Suryani

Menantu 31 th SLTA Ibu Rumah Tangga

Menantu

5 Ni Putu Listiana Dewi

Cucu 9 thn - - Cucu

6 I Kadek Arta Dana

Cucu 3 thn - - Cucu

Perjalanan awal untuk mencapai lokasi rumah Bapak I Wayan Mara dapat melalui jalan aspal. Rumah tempat tinggal Bapak I Wayan Mara sangat sederhana berukuran kira-kira 1 are yang hanya terdiri dari 2 kamar tidur dan dapur saja. Beliau tidur biasanya di dapur bersama anak laki-lakinya I Wayan Sudarma. Sedangkan istrinya biasanya tidur di kamar bersama menantunya yaitu Ni Nengah Suryani. Sementara kedua cucunya tidur dikamar. Keluarga I Wayan Mara sehari harinya masih menggunakan kayu bakar sehingga untuk memasak harus mencari kayu bakar terlebih dahulu. Untuk kebutuhan air bersih keluarga Bapak I Wayan Mara sendiri sudah menggunakan PDAM dan kadang pula dapat mengambil air bersih dan air minum di pancoran yang ada di desa Timuhun yaitu Yeh Embang

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

(7)

3 bekerja, dan harus bekerja di sawah orang lain (ikut membantu). Penghasilannya pun bisa terbilang kurang mencukupi karena sebagian besar penghasilannya untuk orang yang mempunyai lahan sawahnya. Biasanya bapak I Wayan Mara bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore dalam sehari-hari. Kadang pula jika dalam musim kemarau seperti saat ini menyebabkan padinya lama untuk panen. Rata-rata penghasilan perhari keluarga I Wayan Mara hanya 300 ribu per bulan. Anak bapak I Wayan Mara yaitu I Wayan Sudarma pun hanya bekerja sebagai buruh, penghasilannya pun juga dapat dikatakan kurang mencukupi yaitu sebesar 20 ribu per hari , sedangkan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal ini masih juga dapat dikatakan kurang mengingat jumlah tanggungan dalam keluarga ini cukup banyak

1.3 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Mara memerlukan biaya sekitar Rp 300.000,00 per bulan untuk konsumsi lauk-pauk, dan untuk listrik dan air

b. Pendidikan

Dari sisi pendidikan, keluarga Bapak I Wayan Mara tidak tidak menanggung biaya pendidikan karena cucunya Ni Putu Listiana Dewi kelas 3 SD sudah mendapatkan beasiswa dari pemerintah, sedangkan adiknya belum bersekolah

c. Kesehatan

Untuk kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Mara sudah memiliki Jaminan Kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Bali Mandara. Tetapi saat ini keadaan fisik Bapak I Wayan Mara kurang baik. Bapak I Wayan Mara sendiri memiliki masalah kesehatan yaitu penyakit hipertensi yang membuat beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan. Tetapi dengan adanya asuransi JKBM keluarga Bapak I Wayan Mara tidak mengeluarkan biaya

d. Kerohanian

(8)

4 keluarga beliau adalah untuk membeli bahan-bahan membuat banten persembahyangan. Pengeluaran dana di bidang ini meningkat bila ada perayaan hari-hari khusus keagamaan.

e. Sosial, dll.

(9)

5 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak I Wayan Mara, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak I Wayan Mara seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Bapak I Wayan Mara

2.1 Permasalahan Keluarga KK Dampingan

Dalam waktu 5 minggu pendampingan, telah dilakukan 23 kali pertemuan dengan Bapak I Wayan Mara. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Wayan Mara . Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, dan masalah kebersihan lingkungan.

2.1.1 Ekonomi Keluarga

Bapak I Wayan Mara , tergolong keluarga yang tidak mampu. Bapak I Wayan Mara beserta istrinya hanya bekerja sebagai petani yang seharinya harinya hanya mendapatkan 10 ribu, sedangkan anaknya yaitu I Wayan Sudarma yang bekerja sebagai buruh hanya mendapatkan gaji 20 ribu per hari . Penghasilan ini dapat dikatakan masih kurang mengingat jumlah anggota keluarga ini cukup banyak

2.1.2 Pendidikan

(10)

6 2.1.3 Kesehatan Keluarga

. Bapak I Wayan Mara sendiri mengaku memiliki masalah kesehatan yaitu hipertensi yang membuat beliau beserta anaknya harus berobat secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan. Bapak I Wayan Mara dan keluarga sudah memiliki Jaminan Kesehatan berupa Jaminan Kesehatan Bali Mandara sehingga bapak I Wayan tidak mengeluarkan biaya jika berobat. Biasanya juga jika sakit beliau pergi ke Puskesmas Pembantu Timuhun untuk mendapatkan pengobatan yang lebih lanjut

2.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal

Rumah tempat tinggal Bapak I Wayan Mara sangat sederhana berukuran kira-kira 1 are yang hanya terdiri dari kamar tidur dan dapur saja. Rumah Ibu Bapak I Wayan Mara tidak memiliki kamar mandi, akibatnya setiap keperluan MCK oleh Bapak I Wayan Mara dan keluarga meminjam kamar mandi milik tetangganya

Kondisi rumah Bapak I Wayan Mara sendiri dapat dikatakan kurang baik. Sebagian besar perabot di dalam rumah tampak tertutup debu. Kondisi ini dapat membahayakan penghuni rumah karena dapat memicu gangguan pernapasan akibat paparan debu kronis. Rumah beliau pula tidak tertutup pintu, hanya tertutup oleh kain saja. Hal ini mengakibatkan beliau mengalami kedinginan saat tidur di malam hari dan terkadang merasa sesak.

2.1.5 Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan pekarangan rumah Bapak I Wayan Mara dapat dikatakan cukup baik Karen cucu perempuan beliau, Ni Putu Listiana Dewi sangat rajin membersihkan pekarangan rumah bersama neneknya dan ibunya..

2.1.6 Akses Air Bersih Keluarga

(11)

7 2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan identifikasi atas masalah-masalah KK Dampingan, dapat ditentukan prioritas masalah yang dapat dipecahkan terlebih dahulu. Adapun prioritas dari lima permasalahan diatas yang pertama adalah perekonomian keluarga. Keluarga Bapak I Wayan Mara sangat perlu untuk meningkatkan dan perekonomian keluarganya sehingga dapat memperbaiki permasalahan-permasalahan lainnya di masa mendatang.

(12)

8 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini maka diperlukan pemecahan masalah tersebut berupa usulan solusi kepada Keluarga Dampingan itu sendiri. Solusi yang diusulkan pun tentunya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahteraan KK dampingan dan membebaskan KK dampingan dari masalah dalam keluarganya.

Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang di hadapi oleh Bapak I Wayan Mara adalah sebagai berikut.

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Keuangan Keluarga Dampingan

Masalah keuangan merupakan satu hal penting bagi manusia dalam menjalankan hidup serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Permasalahan dalam keluarga Bapak I Wayan Mara adalah penghasilan keluarga yang terbatas dan tidak menentu. Sebagai pendamping, pendampingan keluarga juga dilakukan dengan memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya di masa mendatang. Salah satu contohnya adalah dengan menanam tanaman pangan yang memungkinkan sesuai dengan luas pekarangan rumah yang dimiliki. Hasil dari tanaman pangan yang ditanam nanti dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat digunakan untuk kebutuhan memasak.

3.1.2 Program Usaha Peningkatan Taraf Hidup Keluarga Dampingan di Masa Depan

(13)

9 3.1.3 Memberikan Cek Kesehatan Edukasi Tentang Kesehatan

Untuk mengetahui keadaan fisik seseorang maka cek kesehatan harus rutin dilakukan. Dalam kunjungan sempat dilakukan cek tensi bersama petugas dari Puskesmas untuk istri bapak I Wayan Mara dan bapak I Wayan Mara. Didapatkan bahwa bapak I Wayan Mara memiliki tensi yang tinggi (hipertensi)sehingga dibutuhkan edukasi mengenai penyakit hipertensi. Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Wayan Mara mengenai bahaya penyakit hipertensi, cara – cara mencegahnya dan mengenai makanan yang baik untuk dikonsumsi dan makanan yang seharusnya dikurangi. Metode yang dipakai adalah metode penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa KKN jurusan kesehatan masyarakat dan juga sesi Tanya jawab.

3.1.4 Memberikan sembako

Untuk menambah kebutuhan sehari-harinya, maka diperlukan tambahan kebutuhan sehari-hari untuk keluarga bapak I Wayan Mara seperti beras, gula, kopi,dan minyak. Untuk itu mahasiswa pendamping berinisiatif memberikan sumbangan berupa sembako untuk menambah stok kebutuhan sehari-hari keluarga beliau.

3.1.5 Pemberian Abate

Untuk mencegah merebaknya penyakit DBD, maka mahasiswa pendamping berinisiatif memberikan abate yang dituangkan ke dalam kolam tanaman yang ada di pekarangan rumah bapak I Wayan Mara. Pemberian abate ini diharapkan dapat mencegah keluarga bapak I Wayan Mara dari penyakit DBD

3.2 Jadwal Kegiatan

[image:13.612.67.523.624.705.2]

Kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Wayan Mara sebanyak 23 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1. 26 Juli 2016 15.00-17.00

(14)

10 2. 27 Juli 2016

13.00-18.00

5 jam Survei alamat keluarga KK dampingan berbincang bincang dengan bapak I Wayan Mara

3. 2 Agustus 2016 11.00-16.00

5 jam Berbincang – bincang dengan keluarga Bapak I Wayan Mara dan perkenalan dengan keluarga Bapak I Wayan Mara 4. 3 Agustus 2016

12.00-16.00

4 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak I Wayan Mara 5. 6 Agustus 2016

16.00-18.00

2 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak I Wayan Mara 6. 7 Agustus 2016

15.00-19.00

4 jam Mengetahui dan mencari tahu informasi detail keluarga Bapak I Wayan Mara 7. 8 Agustus 2015

17.00-19.00

2 jam Mengidentifikasi masalah – masalah secara umum yang dihadapi Bapak I Wayan Mara

8. 9 Agustus 2015 17.00-19.00

2 jam Berbincang – bincang dengan anak Bapak I Wayan Mara yang bernama I Wayan Sudarma

9. 10 Agustus 2016 15.00-18.00

3 jam Berbincang – bincang dengan cucu Bapak I Wayan Mara yang bernama Ni Putu Listiana Dewi dan I Kadek Arta Dana 10. 11 Agustus 2016

16.00-18.00

2 jam Berbincang – bincang kembali Bapak I Wayan Mara dan keluarga beliau

mengenai masalah yang sedang dihadapi 11. 12 Agustus 2016

15.00-18.00

3 jam Berbincang – bincang dengan Bapak I Wayan Mara dan anaknya I Wayan Sudarma mengenai perekonomian keluarga

12. 14 Agustus 2016 14.00-18.00

4 jam Membantu keluarga Bapak I Wayan Mara di sawah

13. 15 Agustus 2016 16.00-19.00

3 jam Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dimiliki keluarga Ibu Kadek Ekarini dan ikut membantu di sawah

14. 16 Agustus 2016 14.00- 17.00

5 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak I Wayan Mara

15. 17 Agustus 2016 15.00-19.00

(15)

11 yang sedang dihadapi

16. 18 Agustus 2016 16.00-20.00

4 jam Berdiskusi dengan keluarga Bapak I Wayan Mara

17. 19 Agustus 2016 15.00-19.00

4 jam Memberikan informasi mengenai potensi ekonomi yang dapat dilakukan oleh keluarga Bapak I Wayan Mara 18. 21 Agustus 2016

11.00-15.00

4 jam Berbincang- bincang dan memotivasi anak dari Bapak I Wayan Mara untuk tetap semangat dalam bekerja

19. 22 Agustus 2016 10.00-16.00

6 jam Pemberian informasi mengenai potensi tanaman pekarangan sebagai penambah penghasilan keluarga

20. 23 Agustus 2016 11.00-16.00

5 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak I Wayan Mara

21. 24 Agustus 2016 11.00-18.00

7 jam Berbincang-bincang dengan Bapak I Wayan Mara dan membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak I Wayan Mara, 22. 25 Agustus 2016

13.00-18.00

5 jam Membantu pekerjaan rumah di rumah Bapak I Wayan Mara

23. 26 Agustus 2016 10.00-15.00

5 jam Perpisahan dengan keluarga Bapak I Wayan Mara sekaligus memberikan bantuan berupa sembako dan baju layak pakai

(16)

12 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal Bapak I Wayan Mara

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 23 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam. 4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Banjar Tengah, Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

(17)

13 4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian kelarga yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti. Nantinya hasil yang didapat dari tanaman pangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang.

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(18)

14 BAB V

PENUTUP 5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 5 minggu terhadap keluarga Bapak I Wayan Mara yang merupakan merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata keluarga ini hanya Rp 300.000 per bulan. Rumah KK Dampingan tergolong masih kurang layak huni. Untuk mandi, Bapak I Wayan Mara meminjam kamar mandi untuk MCKdi tetangga sebelahnya. Anak beliau I Wayan Sudarma hanya bekerja sebagai buruh yang penghasilannya tidak seberapa. Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Mara sedang menderita penyakit hipertensi. Oleh karena itu mahasiswa dapat memberikan sosialasisa mengenai pencegahan hipertensi serta mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih serta mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak I Wayan Mara memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang seperti bunga pacah dan tanaman obat yang nantinya hasilnya dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan

5.2 Rekomendasi

Dalam pemecahan masalah kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Mara diharapkan diberikan waktu istirahat yang lebih karena usianya yang sudah tidak muda lagi dan juga selalu menjaga konsumsi makanan dan berperilaku hidup sehat guna mencegah merebaknya berbagai macam penyakit .

(19)
(20)

16 REFERENSI

Oktafiani, Ni Putu Ayu. 2015. Laporan Pendampingan Keluarga Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemerdayaan Masyarakat Universitas Udayana Periode XI Tahun

2015. Universitas Udayana

Pratama, I Made Indra. 2014. Laporan Pendampingan Keluarga Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemerdayaan Masyarakat Universitas Udayana Periode VIII Tahun

2014. Universitas Udayana

Suandita, I Wayan Nova. 2016. Laporan Pendampingan Keluarga Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemerdayaan Masyarakat Universitas Udayana Periode XII Tahun

(21)
[image:21.612.71.344.123.278.2]

17 Dokumentasi

Gambar 1. Kondisi rumah bapak I Wayan Mara

[image:21.612.75.334.320.447.2]
(22)
[image:22.612.72.277.70.285.2] [image:22.612.74.332.328.523.2]

18 Gambar 3. Saat membantu pak Mara bekerja di sawah

(23)
[image:23.612.73.295.70.297.2]

Gambar

Tabel 1. Data Keluarga Dampingan
Tabel 1. Tabel Jadwal Kegiatan
Gambar 1. Kondisi rumah bapak I Wayan Mara
Gambar 3. Saat memberikan cek tensi dan edukasi penyakit
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak I Nyoman Suata mengenai

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak Wayan Muda Mulia mengenai

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Ibu Made

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak I

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjunga n tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga

Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga