• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA KEMIRI - SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA KEMIRI - SIDOARJO."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA

DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA

DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY

DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA

KEMIRI - SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh :

RIRIEN MARTHATIA DEWI

05 32010 108

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia – Nya. Sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “ Identifikasi tingkat kecelakaaan kerja dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode Hazard dan Operability di PT. Cahaya Purnama Nusantara”.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa jenjang pendidikan Strata – 1 (S1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur guna meraih gelar kesarjanaan.

Tentunya dalam penyusunan tugas akhir ini terdapat kesalahan – kesalahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu sebagai penyusun, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak DR. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(3)

4. Bapak Bramantyo, selaku pembimbing lapangan beserta seluruh Staff dan Pimpinan PT. Cahaya Purnama Nusantara , yang banyak membantu sehingga terselesainya tugas akhir ini.

5. Bapak Ir. Budi Santoso, MMT selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak membimbing dan turut mendoakan saya sampai dengan tugas akhir ini selesai.

6. Ibu Enny Aryani ,ST. MT selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak membimbing dan turut mendoakan saya sampai dengan tugas akhir ini selesai.

7. Ayahnda, Ibunda dan Kakaknda tercinta serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materi serta mendoakan dalam penulisan laporan ini.

8. Temen-temenku (ibu-ibu PKK; Ummatul Ariyah, Titin Prolestari, WD. Riezke Novarina, VerLiana), (d’CopLaxs; Bayu Sagita, Teguh Firmansyah, Dwi ApriLianto), RizaL Sextovianto, Ria Rubiyanti, Popie, serta seluruh warga ParCheL TI (Paralel Che nol Lima Teknik Industri) yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu terimakasih banyak dukungannya.

9. Buat temen-temen kos ASIAH, Nelia, Erna, Venty, Pipie, Dwi dan teman-teman semua yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungannya.

(4)

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, Juni 2010

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Asumsi-Asumsi... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Keselamatan (safety) dan Kesehatan (health).. ... 9

2.1.1 Keselamatan Kerja ... 10

2.1.2 Tujuan Keselamatan Kerja... 11

(6)

2.3.1 Bahaya Di Tempat Kerja... 15

2.3.2 Kategori Kecelakaan Kerja ... 16

2.4 Definisi Hazards... 19

2.4.1 Kategori Hazard... 19

2.5 Hazard and Operability (Hazop) ... 20

2.6 Risk Assessment ... 25

2.7 Penanggulangan Resiko ... 28

2.7.1 Memutuskan Tindakan Yang Akan Diambil (Decide What to do) ... 29

2.7.2 Mencegah Atau Mengurangi Peluang Terkena Resiko ... 30

2.7.3 Bahaya Yang Tidak Dapat Dikurangi... 31

2.7.4 Pengendalian Secara Administrasi... 32

2.7.5 Alat Pelindung Diri ... 32

2.7.6 Desain Rambu Peringatan... 33

2.7.7 Langkah-Langkah Investigasi ... 34

2.7.8 Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja ... 35

2.7.9 Training Sebagai Suatu Sistem ... 36

2.7.10 Inspeksi Tempat Kerja ... 37

2.8 Penarikan Sampel... 38

2.8.1 Sampel Probabilitas... 39

2.8.2 Sampel Nonprobabilitas... 40

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

3.2 Identifikasi Variabel... 47

3.3 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah... 51

3.4 Metode Pengumpulan Data... 57

3.5 Metode Pengolahan Data ... 59

3.5.1 Perhitungan Program K3... 59

3.5.2 Merekap Hazard dalam Hazop Worksheet ... 60

3.5.3 Penentuan Level dengan Metode Risk Assessment... 62

3.5.4 Perancangan Perbaikan ... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data... 64

4.1.1 Data Kecelakaan Kerja... 64

4.1.2 Data Kuisioner... ... 65

4.1.3 Uji Kecukupan Data... 67

4.1.4 Uji Validitas... ... 69

4.1.5 Uji Reliabilitas... ... 70

4.2 Pengolahan Data... ... 70

4.2.1 Perhitungan Tingkat Kinerja Program K3... ... 70

4.2.2 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja... ... 76

4.2.3 Penentuan Tingkat / Level Implementasi Program K3... ... 78

4.2.4 Langkah Hazop... ... 80

(8)

4.2.6 Perancangan Perbaikan... ... 84

4.2.6.1 Usulan Perbaikan Untuk Mengatasi Bising (3,1)... 85

4.2.6.2 Usulan Perbaikan Untuk Mengatasi Emisi Debu (3,2)... 86

4.3 Hasil dan Pembahasan... ... 89

4.3.1 Analisa Perhitungan Tingkat Program K3... ... 89

4.3.2 Analisa Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja... ... 93

4.3.3 Analisa Penentuan Level / Tingkat Implementasi Program K3... ... 93

4.3.4 Analisa Hazop (Analisa Perbaikan Untuk Mengatasi Permasalahan Bising)... ... 94

4.3.5 Analisa Hazop ( Analisa Perbaikan Untuk Mengatasi Permasalahan Emisi Debu)... ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... ... 98

5.2 Saran... 99

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kategori Kecelakaan Kerja ... 18

Tabel 2.2. Tabel Tingkat Implementasi Kecelakaan... 18

Tabel 2.3. Guideword Yang Digunakan Pada Hazop ... 22

Tabel 2.4. Worksheet Hazop ... 24

Tabel 2.5. Risk Assessment Codes... 26

Tabel 3.1. Kode dan Variabel yang digunakan dalam Kuisioner... 48

Tabel 3.2. Kuisioner Penilaian Program K3 ... 59

Tabel 3.3. Worksheet Hazop ... 61

Tabel 4.1. Data Kecelakaan Kerja tahun 2009... 65

Tabel 4.2. Data Kuisioner ... 65

Tabel 4.3. Pengujian Validitas ... 69

Tabel 4.4. Pengujian Reliabilitas... 70

Tabel 4.5. Nilai Tingkat Kinerja Program K3... 71

Tabel 4.6. Nilai Rata-Rata Dan Pencapaian program K3... 76

Tabel 4.7. Keterangan Kategori Kecelakaan Kerja... 77

Tabel 4.8. Kategori Kecelakaan Tahun 2009 ... 77

Tabel 4.9. Tingkat Implementasi-Tingkat Kecelakaan ... 79

Tabel 4.10. Hazop Worksheet ... 81

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Flow Chart Langlah-langkah Pemecahan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Profil Perusahan Lampiran II Proses Produksi Lampiran III Contoh Kuisioner Lampiran IV Hasil Kuisioner

Lampiran V Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner Lampiran VI Tabel r

Lampiran VII Perhitungan Manual Nilai Tingkat Kinerja Program K3 Lampiran VIII Output Validitas dan Reliabilitas

(12)

ABSTRAKSI

Pesatnya perkembangan teknologi tentunya akan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Penanggulangan peralatan produksi baik kecil maupun besar, masing-masing tentu memiliki segi positif dan negatif. Dengan banyaknya teknologi baru, manusia dipermudah pekerjaannya, bahkan hasilnya pun jauh lebih baik. Tetapi perubahan-perubahan seperti itu juga bisa menimbulkan dampak negatif terhadap para pekerja maupun perusahaan, khususnya dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.

PT. Cahaya Purnama Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi paving. Penelitian ini menitik beratkan pada unit produksi yang berpeluang terjadinya resiko kecelakaan kerja. Fungsi unit produksi adalah tempat untuk memproduksi paving mulai pencampuran bahan, proses pencetakan hingga proses pengeringan. Sebagai contoh kecelakaan kerja yang pernah terjadi diantaranya terjatuh pada mixer bahan baku yang mana mengakibatkan luka pada bagian lutut, luka pada bagian kepala karena kepala terbentur lengan penggerak unit feeder, luka pada jari tangan kanan karena terkena kipas pendingin radiator pada forklift, terjepit pintu bak truk hingga mengakibatkan luka pada jari tangan. Hampir seluruh kecelakaan yang terjadi dapat digolongkan ke dalam human error.Beberapa pencegahan telah dilakukan oleh perusahaan, tetapi tingkat kecelakaan kerja masih sering terjadi pada unit Produksi.

Dalam pelaksanaan identifikasi dapat diperoleh sumber-sumber bahaya dan akibat yang ditimbulkan, dan hasilnya dapat digunakan untuk mencari alternatif perbaikan sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja bisa dikurangi (Zero Accident). Identifikasi menggunakan Hazard dan Operability ini dilakukan berdasarkan proses dan secara sistematis pengamatan dilakukan sesuai urutan proses tersebut untuk menyelidiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari desain sebenarnya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, pencapaian tingkat kinerja program K3 di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit produksi nilainya sebesar 78,08 %, sehingga termasuk dalam kategori KUNING. Sedangkan untuk level atau tingkat implementasi program K3 dengan tingkat kecelakaan berada pada level 2 (cukup aman), tetapi hal ini masih belum maksimal karena belum mencapai level 1 (aman dan nyaman). Selain itu hasil dari penelitiaan tugas akhir ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi dampak resiko kecelakaan kerja. Usulan perbaikan ini dilakukan pada hazard yang memiliki prioritas tertinggi dari hasil leveling.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi tentunya akan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja penanggulangan peralatan produksi baik kecil maupun besar, masing-masing tentu memiliki segi positif dan negatif. Dengan banyaknya teknologi baru, manusia dipermudah pekerjaannya, bahkan hasilnya pun jauh lebih baik. Tetapi perubahan-perubahan seperti itu juga bisa menimbulkan dampak negatif terhadap para pekerja maupun perusahaan, khususnya dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Identifikasi awal terhadap Hazard yang timbul sangat berguna untuk mencegah kecelakaan kerja. Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, tentunya akan sangat membantu terhadap kelangsungan jalannya produksi. Salah satu akibat fatal dengan terjadinya kecelakaan kerja, perusahaan bisa kehilangan jam kerja, bahkan dapat menyebabkan kegiatan produksi terhenti.

(14)

terjatuh pada mixer bahan baku yang mana mengakibatkan luka pada bagian lutut, luka pada bagian kepala karena kepala terbentur lengan penggerak unit feeder, luka pada jari tangan kanan karena terkena kipas pendingin radiator pada forklift, terjepit pintu bak truk hingga mengakibatkan luka pada jari tangan. Beberapa pencegahan telah dilakukan oleh perusahaan, tetapi tingkat kecelakaan kerja masih sering terjadi pada unit Produksi.

Hazops adalah salah satu metode teknik identifikasi bahaya yang sistematis,

teliti dan terstruktur untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mengganggu jalannya proses dan resiko-resiko yang terdapat pada suatu equipment yang dapat menimbulkan resiko merugikan bagi manusia atau fasilitas plant pada lingkungan atau sistem yang ada, dengan kata lain metode ini digunakan sebagai upaya pencegahan, sehingga proses yang berlangsung disuatu plant atau sistem dapat berjalan dan aman. Banyak perusahaan menggunakan hazops sebagai standard yang harus ditetapkan untuk memeriksa kemungkinan penyimpangan berbagai kondisi operasi dan hazard yang ada dalam proses dengan menggunakan metodologi identifikasi masalah secara lebih efektif dengan tujuan yang lebih luas (tidak hanya memusatkan perhatian pada berbagai masalah).

Atas dasar inilah peneliti akhirnya melakukan identifikasi potensi bahaya yang timbul di unit produksi pada area permesinan dengan pendekatan HAZOP (Hazard dan Operability). Dalam pelaksanaan identifikasi tersebut dapat diperoleh

(15)

kerja bisa dikurangi (Zero Accident). Identifikasi menggunakan Hazard dan Operability ini dilakukan berdasarkan proses dan secara sistematis pengamatan

dilakukan sesuai urutan proses tersebut untuk menyelidiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari desain sebenarnya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perlu diadakan identifikasi Hazard dan perancangan perbaikan untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi pada unit produksi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

“Berapa tingkat kecelakaan kerja dan bagaimana upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di PT.Cahaya Purnama Nusantara?”

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan yang dibahas tidak terlalu melebar oleh karena itu sesuai dengan tujuan penelitian diatas maka permasalahan dibatasi sebagai berikut :

1. Obyek penelitian dilakukan pada bagian produksi

(16)

3. Pembahasan yang dilakukan adalah perbaikan permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut

1.4Asumsi-Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan oleh PT. Cahaya Purnama Nusantara tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

2. Responden bersikap netral dan objective dalam memberikan penilaian terhadap program K3.

3. Data yang diambil secara umum dianggap telah mewakili keadaan lingkungan kerja PT. Cahaya Purnama Nusantara..

4. Kuisioner yang diberikan berdasarkan standart hazops, mudah dipahami dan dimengerti oleh pihak responden.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini diantaranya :

(17)

2. Mengetahui penyebab dan memberikan usulan pencegahan resiko kecelakan kerja sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pada unit produksi di PT. Cahaya Purnama Nusantara.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan penelitian dan pengetahuan ini diharapkan dapat diambil beberapa mamfaat, antara lain :

1. Bagi Peneliti :

a. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh dari dunia akademis yang salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

b. Dapat mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit produksi.

2. Bagi Perusahaan :

a. Dapat ditentukan level atau tingkat keberhasilan implementasi K3.

(18)

3. Bagi Universitas :

a. Menambah literature tentang K3 khususnya penanganan terhadap potensi bahaya yang dijumpai di dalam perusahaan.

b. Sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh para mahasiswa dapat menerapkan ilmunya di dalam perusahaan

c. Dapat merangsang dan memberi informasi bagi mahasiswa / peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi 5 bab yang saling berkaitan dan berurutan menurut tahapan penelitian yang dilakukan. Bab-bab tersebut meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan, asumsi-asumsi dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

(19)

tujuan yang telah ditetapkan, yaitu tentang Hazard dan Operability (HAZOPS).

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metodologi yang dipakai dalam penelitian ini mulai dari tempat dan waktu penelitian, identifikasi dan definisi variable yang meliputi gambaran umum perusahaan, visi dan misi dan rencana strategis perusahaan, langkah-langkah pemecahan masalah yang dilengkapi dengan flowchart, proses pengumpulan data, kemudian analisa data.

BAB IV : ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pengumpulan dan pengolahan data. Data yang dikumpulkan adalah data kecelakaan kerja yang terjadi di unit kerja khususnya unit produksi yang di ukur serta kuisioner penilaian impelemntasi program K3. Pengolahan data yang dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang telah ditetapkan dan kemudian membahas analisa tentang hasil pengolahan data yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

dilakukan dan saran - saran yang dapat diberikan untuk penyelesaian permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

(21)

    47     

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Cahaya Purnama Nusantara pada

unit produksi, yangberlokasi di Jl. Stadion No 146 Kemiri, Sidoarjo.

Proses pengambilan data berupa data kecelakaan kerja pada tahun 2009

dilakukan bulan Desember 2009 sampai tercukupinya semua data, dengan penelitian

langsung, data dari perusahaan dan hasil wawancara dengan beberapa karyawan.

3.2 Identifikasi Variabel

Adapun variabel-variabel dari penelitian ini adalah :

a. Variabel terikat

Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi variable bebas. Didalam

penelitian ini variable yang digunakan adalah tingkat keselamatan dan kesehatan

kerja yang terjadi di PT. Cahaya Purnama Nusantara.

b. Variabel bebas

(22)

    48     

nilai variable ini dapat ditentukan secara bebas tergantung kebutuhan yang

diinginkan. Variable bebas pada penelitian ini adalah Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3). Yang terdiri dari variable :

Tabel 3.1 Kode dan variabel yang digunakan dalam kuisioner

No Kode Variabel Kuisioner Program K3

A Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

A1 Peralatan keselamatan kerja sudah terpenuhi dan dalam kondisi baik

A2 APD telah tersedia untuk setiap jenis pekerjaan yang berbahaya dan sesuai standar

A3 Semua peralatan APD telah digunakan dengan benar

A4 Pekerja mentaati penggunaan APD dilokasi kerja 1.

A5

Petugas K3 selalu mengontrol distribusi

dan penggunaan APD

B Upaya pencegahan terjadi keadaan darurat

B1 Pihak PT. Cahaya Purnama Nusantara Memiliki prosedur dalam menghadapi keadaan darurat dengan baik

B2 Pekerja memahami respon yang harus diambil dalam keadaan darurat sebelum tim bantuan tiba

B3 Latihan mengatasi keadaan bahaya sudah disusun dan dilaksanakan dengan baik dan rutin

B4 Ada tim khusus yang membantu proses pengendalian darurat 2.

B5 Proses pengawasan berlangsung secara rutin dan terjadwal

C Penyelidikan Kecelakaan

C1 Data kecelakaan kerja tercatat dengan lengkap

C2 Pengawas melaporkan tentang semua jenis kecelakaan yang terjadi dalam 24 jam

3.

(23)

    49     

No Kode Variabel Kuisioner Program K3

D1 Pihak security mengontrol benda yang dibawa pekerja saat memasuki area operasi

D2 Security selalu siaga dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar pabrik

D3 Security selalu siaga dalam mengawasi keluar-masuknya orang atau kendaraan

E Hubungan koordinasi dengan pihak teknik

E1

Semua mesin berbahaya dalam keadaan

terlindungi dan bisa digunakan sesuai fungsi dengan baik

E2 Program pemeliharaan mesin secara preventive sudah terjadwal 5.

E3 Adanya pemberitahuan dini tentang cara, beban, dan peringatan penggunaan

F Training

F1 Pelatihan dan pembinaan operasional telah diikuti oleh pekerja

F2 Pelatihan dan pembinaan operasional telah dilaksanakan secara berkelanjutan (continue)

6.

F3 Pelatihan dan pembinaan operasional telah berjalan efektif

G Inspeksi

G1 Pihak HS (Healthy Safety) telah melakukan inspeksi didaerah kerja secara rutin

G2 Dukungan dan keikutsertaan manajemen puncak dalam kegiatan inspeksi

G3 Adanya peringatan dan sanksi yang jelas setiap kelalaian pekerja dalam bekerja

7

G4 Adanya buku keterangan dan dokumentasi yang dijadikan sebagai bahan monitoring

H Pengendalian limbah dan polusi

H1 Telah terprogram sistem pembuangan yang baik

H2 Sistem pembuangan tertutup dengan baik dan sesuai fungsi 8.

(24)

    50     

No Kode Variabel Kuisioner Program K3

H4 Sistem pengolahan limbah telah dilaksanakan secara efektif

H5 Telah terprogram sistem pencegahan meluasnya efek kecelakaan terhadap lingkungan sekitar

H6 Adanya tim khusus yang berpengalaman guna mengatasi meluasnya efek kecelakaan

I Akses jalan masuk dan evakuasi

I1 Jalan masuk dan evakuasi yang dilalui pekerja dalam kondisi baik

I2 Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari partikel berbahaya (kerikil, minyak, limbah, air, dll)

9.

(25)

    51     

3.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Pengumpulan Kembali Kuisioner

Uji Validitas Uji Kecukupan Data

Cukup ?

Tidak

Ya Pembuatan Kuisioner

Penentuan jumlah sampel

Penyebaran Kuisioner

Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja Pengumpulan Data

- Data Kecelakaan Kerja - Data Kuisioner

Studi Literatur Studi Lapangan

Tahap Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian

Perumusan Masalah

Identifikasi Variabel Mulai

Penentuan Tingkat / Level Implementasi Program K3

RAC Matriks Langkah HAZOP :

- Rekap Hazard dalam Worksheet

(26)

    52     

Perhitungan Tingkat Kinerja Program K3

Penentuan Prioritas Program K3 & Langkah Hazop & Risk Assessment Code

(RAC)

Perancangan Perbaikan

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Tahap Rancangan

Gambar 3.1 Langkah-langkah pemecahan masalah

Dalam metodologi penelitian untuk penelitian ini terdiri atas 5 (lima) tahap,

yaitu : (1) tahap identifikasi masalah; (2) tahap pengukuran program K3; (3) tahap

(27)

    53     

Keterangan flowchart :

1. Mulai

Langkah awal penelitian dalam menentukan topik permasalahan.

2. Studi Lapangan

Langkah ini merupakan suatu pengenalan awal dari perusahaan yang menjadi

tujuan penelitian. Dengan studi lapangan diharapkan dapat diketahui beberapa

masalah yang ada pada perusahaan yang sesuai dengan topik penelitian yang akan

diteliti.

3. Studi Literatur

Studi literature ini bertujuan untuk meningkatkan serta memperdalam landasan

teori dari permasalahan yang akan diteliti, serta menunjang dan mempermudah

bagi peneliti memecahkan masalah dalam penelitian tersebut.

4. Perumusan Masalah

Perumusan masalah disusun berdasar latar belakang dari masalah yang ada,

kemudian ditentukan metode yang tepat dalam menyelesaikannya.

5. Penentuan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai dalam pemecahan masalah

tersebut.

6. Identifikasi Variabel

Mengidentifikasikan variable-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap

(28)

    54     

7. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kecelakaan kerja selama

tahun 2009 dan data kuisioner yang disebar pada karyawan PT. Cahaya Purnama

Nusantara.

8. Pembuatan Kuisioner

Kuisioner ini dibuat berdasarkan hasil wawancara, pengamatan dan pembuatan

pertanyaan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan pada saat observasi.

Kuisioner ini dibuat dengan skala 1, 2, dan 3.

9. Penentuan Jumlah Sampel

Penentuan jumlah sampel ini menurut Suharsini Arikunto, apabila subyek kurang

dari 100, maka lebih baik merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika

jumlah subyek besar dapat diambil diantara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 %

10. Penyebaran Kuisioner

Kuisioner diberikan dan diisi oleh karyawan unit Produksi di PT. Cahaya

Purnama Nusantara.

11.Pengumpulan kuisioner

Setelah kuisioner disebarkan dan diisi kemudian kuisioner dikembalikan kepada

peneliti dan setelah itu data disusun agar bisa untuk dilakukan pengujian

(29)

    55     

12. Uji Kecukupan Data

Yaitu menguji apakah data tersebut dianggap telah cukup atau tidak dengan

menggunakan software SPSS 15.00. Jika data cukup dilanjutkan ke uji validitas,

apabila data tidak cukup dilakukan kembali penyebaran checklist atau kuisioner.

13. Uji Validitas

Yaitu menguji apakah data valid atau tidak dengan membandingkan r table

dengan r hitung dari output program SPSS versi 15. Apabila r hitung lebih besar

dari r table maka data valid, begitupun sebaliknya. Jika ada data yang tidak valid

maka data dibuang, kemudian sisa data yang valid dilanjutkan ke uji reliabilitas.

14. Uji Reliabilitas

Yaitu menguji apakah data reliable atau tidak dengan membandingkan r table dan

rα hitung dari program SPSS versi 15. Jika rα hitung lebih besar dari r table maka

item reliable. Apabila ada data yang tidak reliable maka ada perubahan dari isi

kuisioner.

15. Perhitungan Tingkat Kinerja Program K3

Menghitung rata-rata nilai dari masing-masing kategori penilaian.

16. Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja

Menentukan kategori kecelakaan kerja berdasarkan jenis luka atau kecelakaan

(30)

    56     

17. Penentuan Tingkat / Level Implementasi Program K3

Mengindikasi  beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan yaitu

kesadaran prilaku dari karyawan serta kebijakan perusahaan dalam

mengimplementasikan program K3

18. Identifikasi akibat, Penyebab dan Rekomendasi awal

Jika pada pengamatan terdapat hazard kemudian diidentifikasi apa saja penyebab,

akibat dan menentukan rekomendasi. Kemudian identifikasi dilakukan pada node

lain. Jika pada node tidak ada hazard, maka pengamatan dilakukan pada node

berikutnya. Jika semua node sudah teridentifikasi maka metode hazop sudah

selesai.

19. Tahap Risk Assessment Code (RAC)

Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan leveling dari hazard yang telah

teridentifikasi menggunakan hazop dengan memperhitungkan probability dan

severity menggunakan RAC Matrix. Dari penilaian ini, dapat dihasilkan prioritas

hazard yang harus ditanggulangi.

20. Penentuan Prioritas Penanggulangan Resiko

Setelah mendapatkan leveling dari hazard pada tahap Risk Assessment Code

(31)

    57     

21. Perancangan Perbaikan

Perancangan perbaikan ini dilakukan pada hazard yang memiliki prioritas yang

paling besar.

22. Hasil dan Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan analisa dan interpretasi terhadap hasil pengambilan dan

pengolaan data serta hasil rancangan perbaikan.

23. Kesimpulan dan Saran

Setelah kegiatan ini selesai, maka perlu untuk disimpulkan mengenai hasil dan

manfaat yang diperoleh dari penelitian ini serta saran yang diberikan sebagai

bahan masukan bagi perusahaan.

3.4 Metode Pengumpulan data

Untuk menganalisa suatu masalah yang dihadapi, diperlukan beberapa macam

data yang berhubungan dengan masalah tersebut. Data-data yang diperlukan dalam

penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :

a. Studi lapangan

Memperoleh data-data dengan melakukan interview atau wawancara langsung

dengan pihak yang bersangkutan dalam perusahaan tersebut, yang nantinya

(32)

    58     

b. Studi literature

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari

literature-literatur / buku-buku yang berhubungan dengan manajemen resiko.

Studi ini berhubungan dengan pemilihan metode pemecahan masalah dan teori

yang digunakan dalam penelitian ini.

Dalam pengumpulan data ada dua jenis data yang digunakan yaitu data primer

dan data skunder.

1. Data Primer

Adalah data yang diukur pada saat penelitian lapangan oleh peneliti pada

obyek penelitian, dimana data yang diperoleh secara langsung di perusahaan yang

sedang diteliti.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

a. Observasi, yaitu penulis mengumpulkan data dengan melakukan

pengamatan langsung terhadap masing-masing pekerja.

b. Interview, yaitu memperoleh data dan keterangan dengan cara

mengadakan komunikasi langsung dengan pimpinan maupun pekerja

tentang hal-hal yang berhubungan dengan obyek penelitian khususnya

yang terlibat langsung dengan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

2. Data Skunder

Adalah data yang diperoleh peneliti dengan menggunakan pengumpulan

(33)

    59     

3.5 Metode Pengolahan Data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dengan perhitungan sesuai

pada tinjauan pustaka pada Bab II. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian

ini meliputi :

3.5.1 Perhitungan Program K3

Pembuatan kuisioner penilaian program K3, kuisioner ini dibuat dengan

mengacu pada standar keselamatan dan kesehatan kerja dan juga UUD No. 1 tahun

1970 tentang keselamatan kerja. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian program

K3 ini sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kuisioner Penilaian Program K3

Nilai

No. Pertanyaan/Kategori Penilaian

1 2 3 Catatan

Pengisian kuisioner dilakukan oleh karyawan PT. Cahaya Purnama Nusantara

khususnya pada unit prouksi yang memahami sistem manajemen (K3) dan

memahami implementasinya di unit kerja yang diukur. Setiap daftar pertanyaan

dalam kuisionerini diberi nilai dengan skala sebagai berikut :

a. Skala 1 diberikan jika kondisi riil sama sekali belum memenuhi standar

(34)

    60     

b. Skala 2 diberikan jika kondisi riil memenuhi sebagian dari standar Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3).

c. Skala 3 diberikan jika kondisi riil telah memenuhi standar Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3).

Perhitungan implementasi program K3, dilakukan dengan menghitung

rata-rata dari nilai yang diberikan oleh responden, Kemudian menghitung rata-rata-rata-rata nilai

dari masing–masing kategori penilaian. Untuk mengetahui suatu kategori penilaian

termasuk dalam kriteria pencapaian: merah, kuning atau hijau, maka nilai rata–rata

tersebut harus dinormalisasikan dengan Rumus Normalisasi De Boer (Triekens

et.al.,2000) sebagai berikut :

Achivement kategori penilaian =

minimum)

Nilai hasil normalisasi dari semua kategori kemudian dirata-rata sehingga

diperoleh satu nilai tunggal, yaitu nilai akhir yang menunjukkan tingkat implementasi

program. Jika nilai akhir tersebut berada dalam kisaran 85%-100% maka

implementasi program dikategorikan nilai hijau, jika berkisar antara 60%-84% maka

dikategorikan kuning dan jika nilainya kurang dari 60% maka dikategorikan merah.

3.5.2 Merekap Hazard dalam Hazop Worksheet

Data Hazop ini diperoleh dengan mempelajari proses produksi di unit

(35)

    61     

Tabel 3.3 Worksheet Hazop

Deviation Cause Consequence Recommendation

(action)

Keterangan penggunaan worksheet :

1. Deviation

Penyimpangan yang terjadi pada proses (menggunakan guideword).

2. Cause

Penyebab-penyebab potensial yang dapat mengakibatkan penyimpangan

(deviation) terjadi.

Terdapat 3(tiga) jenis penyebab yang mengakibatkan penyimpangan terjadi,yaitu :

a. Human eror, adalah perilaku dari operator, designer, constructor, atau orang

lain yang dapat mengakibatkan pengeluaran material berbahaya atau mudah

terbakar.

b. Equipment failure, yaitu kegagalan dari segi mekanis, struktural atau operasi

yang mengakibatkan pengeluaran material berbahaya atau yang mudah

(36)

    62     

c. External events, yaitu segala sesuatu diluar unit yang dapat berdampak pada

pengoperasian unit yang mengakibatkan pengeluaran material berbahaya dan

yang mudah terbakar. External events juga meliputi gangguan pada unit yang

berdekatan yang berdampak pada keadaan operasi unit yang diteliti, hilangnya

fungsi, serta lokasi yang terbuka dan berhadapan dengan cuaca.

3. Consequence

Consequence adalah pengaruh yang akan ditimbulkan akibat efek dari

penyimpangan, atau dapat juga berasal dari penyebab (cause) itu sendiri.

4. Recommendation

Sebuah tindakan perbaikan dibutuhkan ketika adanya kemungkinan pengaruh

negatif yang bisa terjadi. Rekomendasi dapat meliputi perubahan desain, operasi

atau maintenance yang dapat mengurangi atau menghilangkan deviations, cause

dan consequences.

3.5.3 Penentuan Level dengan Metode Risk Assessment

Penentuan level dengan metode Risk Assessment ini ditunjukan untuk

menangani hazard dan ditetapkan dalam Risk Assessment Code (RAC). Dalam hal ini

RAC adalah :

(37)

    63     

2. “ serious” : bahaya serius

3. ”moderate” : bahaya sedang

4. “minor” : bahaya kecil

5. “negligible” : tidak perlu diperhatikan

3.5.4 Perancangan Perbaikan

Setelah dilakukan identifikasi dengan merekap hazard dalam Hazop

worksheet dan menentukan level dengan metode Risk Assessment maka perlu

direncanakan perancangan perbaikan berdasarkan hazard yang berada pada prioritas

(38)

98 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisa serta pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pencapaian standarisasi program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit Produksi nilainya sebesar 78,08%. Nilai pencapaian ini termasuk kategori KUNING karena berada pada range 60 % - 84 %, yang berarti bahwa pencapaian dari suatu indikator kinerja

belum tercapai atau belum mencapai target yang maksimal. Sedangkan untuk level atau tingkat implementasi program K3 dengan tingkat kecelakaan berada pada level 2 (Cukup Aman), tetapi hal ini masih belum maksimal karena belum mencapai level 1 (aman dan nyaman).

2. Penyebab dan usulan perbaikan yang dapat diberikan pada PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit Produksi untuk mengatasi resiko atau bahaya terbesar yaitu :

Masalah Bising dengan cara menganjurkan memakai ear muff ( APD)  Masalah bahaya emisi debu dengan cara pemasangan mesin penghisap

(39)

99 

water spray, penghijauan disekitar pabrik dan juga anjuran untuk

menggunakan eye protection.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit Produksi, maka saran yang dapat diberikan adalah :

1. Hendaknya dilakukan pembenahan atau peningkatan implementasi pada semua aspek implementasi , karena masih pada kategori KUNING dan untuk implementasi penyelidikan terhadap kecelakaan harus dijalankan terus dan ditingkatkan lagi karena nilainya belum mencapai target.

2. Hendaknya dilakukan pengontrolan (controlling), pencegahan dan pengecekkan atau inspeksi rutine pada semua peralatan yang ditenggarai sebagai sumber bahaya.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Asfahl, Ray. C, 1999, “Industrial Safety and Health Management”. Fourth Edition,

New Jersey : Prentice – Hall, Inc.

Blanchar, C. 1999, “ The Hazop (Hazard and Operability) Method”, Acutech.

Process Risk Management.

Hammer, Willie, 1989, “Occupational Safety Management and Engineering”. Fourth

Edition, New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Lihou, M. 2006, “Hazard and Operability Study”, Lihou Technical and Software

Services.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER 05/MEN/1996 Tentang Sistem

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03 / MEN / 1998 Tentang Tata Cara Pelaporan dan

Pemeriksaan Kecelakaan.

Putranto, Budi Okky. 2008, “ Pengukuran Program Kesehatan Dan Kecelakaan

Kerja Serta Identifikasi Penanganan Kecelakaan Kerja Pada Sistem Produksi Dengan Metode Hazard And Operability”, Tugas Akhir Jurusan

Teknik Industri, UPN Veteran Jatim.

Rausard, M. 2005, “ Hazard And Operability Study Department Of Production And

Quality Engineering”, Norwegian University Of Science And Technology.

Santoso, G. 2004, “ Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”, Jakarta,

Penerbit PPM.

Setiawan, Fendi. 2009, “Identifikasi Penanggulangan Resiko Kecelakaan Kerja

Dengan Menggunakan Metode Hazard And Operability (HAZOP) Pada Unit

Finish Mill Packer Di PT.Semen Gresik (Persero) Tbk)”, Tugas Akhir Jurusan

Teknik Industri, UPN Veteran Jatim.

Suardi, Rudi. 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, PPM,

Jakarta.

Suma’mur, P.K, 1981, “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”. PT.

Gunung Agung, Jakarta.

Tarwaka. 2008, “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”. Harapan Press, Surakarta .

(41)

Lampiran I

PROFIL PERUSAHAAN

Perusahaan ini berawal pada tahun 1995 dengan nama CV. Cahaya Purnama di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai lokasi riset dan pengembangan dari produk mesin PT. Surya Baja Sentral Anugerah, yaitu induk usaha yang telah eksis dalam bidang rekayasa industri manufaktur mesin cetak genteng beton dan paving blok. Perkembangan sektor properti di daerah Surabaya dan Sidoarjo yang pada saat itu sangat pesat berimbas pada tingginya permintaan bahan bangunan, yang selanjutnya mendorong arah kebijaksanaan perusahaan untuk turut melayani pasar yang semakin meningkat pula.

CV. Cahaya Purnama yang saat itu terkenal dengan nama “CP” memulai produksinya dengan menggunakan 2 unit mesin press MSB-10 Automatic untuk produksi genteng beton dan 1 unit mesin Multi Block SB-306 untuk memproduksi paving blok. Dengan kapasitas produksi mencapai 100.000 biji genteng beton dan 4.500 m2 paving per bulan, CP menjadi salah satu pabrikan yang dikenal luas di kalangan kontraktor dan pengembang walaupun merupakan pendatang baru dalam bidang industri bahan bangunan. Proyek-proyek perumahan kelas menengah keatas di daerah Jawa Timur dan sekitarnya yang membutuhkan genteng beton bermutu untuk atap dan paving untuk jalannya banyak menggunakan produk CP secara luas. Selanjutnya dilakukan penambahan mesin produksi genteng beton sebanyak 3 unit .

(42)

buah genteng dengan 10 mesin press genteng dan menambah 1 unit mesin paving Multi Block SB324SE dengan kapasitas besar diatas 400 m2 per harinya.

Pada tahun 2006, CV. Cahaya Purnama mengubah status hukum perusahaan menjadi perseroan dengan nama PT. Cahaya Purnama Nusantara. Selanjutnya dengan kemampuan kapasitas yang besar dan kredibilitas perusahaan yang semakin meningkat, PT. Cahaya Purnama Nusantara melakukan pengembangan wilayah pasarnya tidak hanya di daerah Jawa Timur saja, namun telah mencapai kota-kota utama di Indonesia seperti Samarinda, Menado, Bali, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, Jakarta, Batam dan sampai ke Papua. Salah satu prestasi yang cukup membanggakan adalah PT. Cahaya Purnama Nusantara turut terlibat langsung dalam proyek paving blok di area parkir Stadion Palaran dan Perumahan Atlet untuk persiapan PON XVII Samarinda, Kalimantan Timur. Tidak kurang dari 350 kontainer paving (setara 6 Ha) telah dikirim untuk mendukung persiapan infrastruktur pesta olah raga tersebut.

(43)

diberangkatkan ke Philippina sebagai momen ekspor perdana PT. Cahaya Purnama Nusantara.

(44)

Lampiran II

PROSES PRODUKSI

PAVING BLOCK DENGAN MESIN MULTI BLOCK SB 324 SE

TAHAP PROSES URAIAN KELENGKAPAN KETERANGAN

Pasir, abu batu dan batu pecah 5-10 mm dituangkan ke dalam Batching Plant

Loader Pasir telah melalui

proses ayak

Production Pallet & Delivery Pallet disiapkan di area produksi

Forklift 1. PERSIAPAN

Semen yang telah dikemas dalam zak dipersiapkan di area poduksi

Forklift Berat per zak 40

Kg

2. PENIMBANGAN

Pasir, abu batu dan batu pecah 5-10 mm ditimbang sesuai dengan Mix Design

Bahan baku dicampur dengan semen hingga homogen, kemudian dicampur dengan air

Pan Concrete Mixer KU 70 SE

Air ditambahkan setelah 1.5 menit

4. LOADING Bahan baku dipindahkan

ke dalam mesin Belt Conveyor 8 m

5. FORMING Proses pencetakan

paving block

Mesin Multi Block SB 324 SE, Production Pallet

6. CURING

TAHAP 1

Produk disusun di atas

Delivery Pallet

Produk dipisahkan dari Production Pallet, disusun di ruang terbuka kemudian disiram

Produk dikeringkan di ruang terbuka

Duasi proses pengeringan:

(45)

Lampiran III

Yth. Karyawan

PT. Cahaya Purnama Nusantara Di tempat

Dengan Hormat,

Saya mahasiswa program S1 Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa Timur. Saat ini saya sedang melakukan tugas akhir dengan judul “IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA KEMIRI-SIDOARJO”.

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung seberapa besar pelaksanaan atau standarisasi program K3 yang ada diperusahaan ini. Pada kuisioner ini Bapak / Ibu dimohon mengisi kuisioner sesuai dengan kondisi yang ada.

Adapun petunjuk cara pengisian kuisioner dalah sebagai berikut : Bapak / Ibu diminta mengisi dengan skala 1, 2, 3, 4 dan 5.

Dimana :

Skala 1 : Bila anda merasa kondisi riil sama sekali belum memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Skala 2 : Bila anda merasa kondisi riil memenuhi sebagian standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Skala 3 : Bila anda merasa kondisi riil telah memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Sebagai contoh pengisian dapat dilihat dibawah ini :

Skala Nilai

Kode Implementasi Program K3 1 2 3 Keterangan

A Penggunaan APD

A1 1.1. Peralatan keselamatan kerja sudah

terpenuhi dan dalam kondisi baik 1 2 3

Atas kesediaan dalam pengisian kuisioner saya ucapkan terima kasih.

(46)

Nama : Jabatan :

Skala Nilai

No Kode Implementasi Program K3

1 2 3

Keterangan

A Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) A1 1.1. Peralatan keselamatan kerja sudah

terpenuhi dan dalam kondisi baik 1 2 3 A2

1.2. APD telah tersedia untuk setiap jenis pekerjaan yang berbahaya dan sesuai standar

1 2 3

A3 1.3. Semua peralatan APD telah

digunakan dengan benar 1 2 3

A4 1.4. Pekerja mentaati penggunaan APD

dilokasi kerja 1 2 3

1.

A5 1.5. Petugas K3 selalu mengontrol

distribusi dan penggunaan APD 1 2 3 B Upaya pencegahan terjadi keadaan

darurat B1

2.1. Pihak PT. Cahaya Purnama Nusantara memiliki prosedur dalam menghadapi keadaan darurat dengan baik

1 2 3

B2

2.2. Pekerja memahami respon yang harus diambil dalam keadaan darurat sebelum tim bantuan tiba

1 2 3

B3

2.3. Latihan mengatasi keadaan bahaya sudah disusun dan dilaksanakan dengan baik dan rutin

1 2 3 2.

B4 2.4. Proses pengawasan berlangsung

secara rutin dan terjadwal 1 2 3 C Penyelidikan Kecelakaan

C1 3.1. Data kecelakaan kerja tercatat dengan

lengkap 1 2 3

C2

3.2. Pengawas melaporkan tentang semua jenis kecelakaan yang terjadi dalam 24 jam

1 2 3 3.

C3

3.3. Petugas HS (Healthy Safety) menindaklanjuti semua laporan yang berkaitan dengan aspek K3

1 2 3

D Hubungan koordinasi dengan pihak security

D1

4.1. Pihak security mengontrol benda yang dibawa pekerja saat memasuki area operasi

1 2 3 4.

(47)

D3

4.3. Security selalu siaga dalam

mengawasi keluar-masuknya orang atau kendaraan

1 2 3

E Hubungan koordinasi dengan pihak teknik

E1

5.1. Semua mesin berbahaya dalam keadaan terlindungi dan bisa digunakan sesuai fungsi dengan baik

1 2 3

E2 5.2. Program pemeliharaan mesin secara

preventive sudah terjadwal 1 2 3 5.

E3 5.3. Adanya pemberitahuan dini tentang

cara, beban, dan peringatan penggunaan 1 2 3 F Training

F1 6.1. Pelatihan dan pembinaan operasional

telah diikuti oleh pekerja 1 2 3

F2 6.2. Pelatihan dan pembinaan operasional telah dilaksanakan secara berkelanjutan (continue)

1 2 3 6.

F3 6.3. Pelatihan dan pembinaan operasional

telah berjalan efektif 1 2 3

G Inspeksi G1

7.1. Pihak HS (Healthy Safety) telah melakukan inspeksi didaerah kerja secara rutin

1 2 3

G2

7.2. Dukungan dan keikutsertaan manajemen puncak dalam kegiatan inspeksi

1 2 3

G3

7.3. Adanya peringatan dan sanksi yang jelas setiap kelalaian pekerja dalam bekerja

1 2 3 7.

G4

7.4. Adanya buku keterangan dan dokumentasi yang dijadikan sebagai bahan monitoring

1 2 3 H Pengendalian limbah dan polusi

H1 8.1. Telah terprogram sistem pembuangan

yang baik 1 2 3

H2 8.2. Sistem pembuangan tertutup dengan

baik dan sesuai fungsi 1 2 3

H3

8.3. Telah terprogram sistem pengolahan limbah yang masih bisa diolah dengan baik

1 2 3

H4 8.4. Sistem pengolahan limbah telah

dilaksanakan secara efektif 1 2 3 8.

H5

8.5. Telah terprogram sistem pencegahan

(48)

H6

8.6 Adanya tim khusus yang berpengalaman guna mengatasi meluasnya efek kecelakaan

1 2 3 I Akses jalan masuk dan evakuasi

I1 9.1. Jalan masuk dan evakuasi yang

dilalui pekerja dalam kondisi baik 1 2 3 I2

9.2. Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari partikel berbahaya (kerikil, minyak, limbah, air, dll)

1 2 3 9.

I3 9.3. Kondisi jalan berada dalam kondisi

aman saat musim kering dan musim hujan 1 2 3

(49)
(50)

Hasil Kuisioner

25 Khoirul Ikhwan 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2

No

A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3 F1 F2 F3 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 H

6 I1 I2 I3

26 Toyib 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

27 Purnomo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2

28 Subakir 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

29 Dirman 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2

30 Robik 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

31 Ismuji 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3

32 Suparno 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

33 Fatih Mackhi 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3

34 Asfihani 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2

35 Erik Ahmad R 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2

36 Erwan Santoso 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3

37 Solikin 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

38 Ari Kurniawan 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2

39 Sukirno 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

40 Tommi Kris 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2

41 Erik Kristianto 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2

42 Primas 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

43 S.R. Slamet 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2

44 Ambarwati 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3

45 Titin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

Nama

(51)

Hasil Kuisioner

48 Ahmad 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

49 Muis 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2

(52)

Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner

No

A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3 F1 F2 F3 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 H6 I1 I2 I3

1 Chamidun R 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 Herru R 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 Lusi 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 Yunus 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 5 Subroto 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 6 Munir 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 7 Komari 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 8 Tauhid 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 M. Sulton 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 10 Suwanto 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 11 Sunaryo 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 Novita 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 13 Samsul Arifin 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 14 Kusnadi 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 Sugiyono 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 Samiaji 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 Isnaini 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 Abdul Khodir 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 19 M.Solikhin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 20 Rudi 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 21 Romadoni 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 Mustofa 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Nama

Kode Pertanyaan Kuisioner

(53)

Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner

No

A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3 F1 F2 F3 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 H6 I1 I2 I3

25 Khoirul Ikhwan 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 26 Toyib 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 27 Purnomo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 28 Subakir 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 Dirman 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 30 Robik 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 Ismuji 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 32 Suparno 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Fatih Mackhi 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 34 Asfihani 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 35 Erik Ahmad R 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 36 Erwan Santoso 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 37 Solikin 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Ari Kurniawan 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 39 Sukirno 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 Tommi Kris 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 41 Erik Kristianto 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 42 Primas 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 43 S.R. Slamet 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 44 Ambarwati 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 45 Titin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

Nama

(54)

Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner

131 143 120 120 123 140 141 125 127 135 129 131 132 131 115 119 123 120 130 111 122 134 134 115 134 141 136 129 132 136 132 131 131 126

(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Lampiran VI

TABEL

NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf signif Taraf signif Taraf Signif

(65)

Lampiran VIII

OUTPUT VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Valid 50 100.0

Excluded(

a) 0 .0

Cases

Total 50 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(66)
(67)
(68)

Tabel 4.10. Hazop Worksheet

Proses No Sumber

Hazard Deviation Cause Consequences Recommendation Prob Sev RAC

1.1 Loader Emisi debu Over load material Gangguan

pernafasan

Memakai dust respirator dan

safety glass (APD) C IV 4

Bising Material yang turun ke

bawah

Gangguan pendengaran

Pasang rambu dan memakai ear muff

(APD) C IV 5

(2) Penimbangan

2.2 Batching Plant

Emisi debu Material pada saat dimasukkan

Gangguan pernafasan & mata

Memakai dust respirator dan

savety glass (APD)

C IV 4

3.1 Pan Concrete

Mixer KU 70 SE

Bising Putaran tinggi yang

menghisap udara luar

Gangguan pendengaran

Pasang rambu & pakai ear muff

(APD) A IV 3

(3) Mixing

3.2 Pan Concrete

Mixer KU 70 SE

Emisi debu Pencampuran material Gangguan

pernafasan & mata

Memakai dust respirator dan

savety glass (APD)

(69)

Proses No Sumber Hazard

Deviation Cause Consequences Recommendation

Prob Sev RAC

Kesalahan pekerja Terpeleset Membersihkan

ceceran dan memakai savety shoes (APD)

Kesalahan pekerja Terpeleset Dilakukan

pembersihan dan memakai savety shoes (APD)

Kesalahan pekerja Terpeleset Membersihkan

ceceran dan memakai savety shoes (APD)

C IV 5

6.1 Gantry Crane Gerakan / putaran

Kesalahan pekerja Kenyamanan

lingkungan

Kesalahan pekerja Terpeleset Membersihkan

ceceran dan memakai savety shoes (APD)

C IV 5 (6) Curing

(Tahap 1)

6.3 Terpal Ketinggian Kesalahan pekerja Kejatuhan

pallet

Pasang tanda peringatan, memakai savety helmets (APD)

Kesalahan pekerja Tertabrak

kendaraan

Pasang rambu

C IV 5

8.1 Truk Emisi debu Pemindahan paving Gangguan

pernafasan dan mata

Memakai dust respirator dan

savety glass (APD) C IV 5

(8) Curing (Tahap 3)

8.2 Truk Lalu lintas Kesalahan pekerja Tertabrak

kendaraan

Pasang rambu &

driver mempunyai SIM

(70)

Keterangan

Mishap severity :

I. Kematian atau ketidakmampuan total yang permanen, kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan lebih dari Rp

100.000.000,-.

II. Ketidakmampuan parsial yang permanen, ketidakmampuan total sementara yang lebih dari 3 bulan, kerugian sumber daya

atau kerusakan akibat kecelakaan Rp 20.000.000,- atau lebih tetapi kurang dari Rp 100.000.000,-.

III. Kecelakaan dengan hilangnya hari kerja , kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan Rp. 10.000.000,- atau

lebih tetapi kurang dari Rp.20.000.000,-.

IV. Pertolongan pertama atau perawatan medis sederhana , kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan kurang dari

(71)

Mishap probability :

A. Mungkin terjadi dengan segera atau dalam jangka waktu yang singkat.

B. Kemungkinan besar ( Probabily ) akan terjadi

C. Kemungkinan kecil terjadi.

D. Mungkin tidak terjadi

Definisi RAC :

1. “ imminent danger “ : bahaya yang mengancam

2. “ serious” : bahaya serius

3. “ moderate” : bahaya sedang

4. “minor” : bahaya kecil

Gambar

Tabel 3.1  Kode dan variabel yang digunakan dalam kuisioner
Gambar 3.1 Langkah-langkah pemecahan masalah
Tabel 3.2  Kuisioner Penilaian Program K3
Tabel 3.3 Worksheet Hazop
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelakasanaanya PT XYZ melibatkan banyak tenaga fisik dan juga alat berat. Hal ini membuat PT XYZ menjadi sebuah industri yang memiliki banyak sumber bahaya. Berdasarkan data historis tahun 2019-2021, telah terjadi sebanyak 15 kecelakaan kerja, yang terdiri dari 12 kasus di bagian produksi, 1 kasus di bagian office, 1 kasus di bagian finishing, dan 1 kasus di bagian konstruksi. Terlihat bahwa walaupun sudah diterapkannya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) masih ada sumber bahaya yang bisa menyebebkan kecelekaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber bahaya yang ada dengan metode HAZOP (Hazard and Operability) agar risiko yang ada, dapat dikendalikan dengan usulan perbaikan yang diberikan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian kali ini adalah, ditemukannya 27 kemungkinan bahaya, yang dikelompokkan menjadi 14 sumber bahaya berdasarkan kegiatan kerja, alat dan mesin yang ada. 14 sumber bahaya yang ditemukan terdiri dari 7 sumber bahaya tingkat tinggi, 4 sumber bahaya tingkat sedang, dan 3 sumber bahaya tingkat rendah. Tingkat sumber bahaya tersebut di dapatkan dari level likelihood, dan level severity yang dikombinasikan menjadi risk score yang nantinya ditentukan tingkat risikonya pada risk matrix diagram. Setelah diketahui sumber bahaya dan tingkat risikonya, maka masing-masing sumber bahaya di analisis bagian, penyimpangan, penyebab, konsekuensi, dan tindakannya. Setelah dilakukan analisis maka didapatkan pengendalian risiko berupa usulan perbaikan dengan cara, penggantian lampu pada bagian pengelasan, penambahan tempat duduk pada mesin CNC Z3000, penempatan posisi fan yang strategis, memperbaharui working instruction yang sudah rusak, perapihan area kerja, edukasi terkait K3, dan melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung