IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA
DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY
DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA
KEMIRI - SIDOARJO
SKRIPSI
Oleh :
RIRIEN MARTHATIA DEWI
05 32010 108
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia – Nya. Sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “ Identifikasi tingkat kecelakaaan kerja dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode Hazard dan Operability di PT. Cahaya Purnama Nusantara”.
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa jenjang pendidikan Strata – 1 (S1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur guna meraih gelar kesarjanaan.
Tentunya dalam penyusunan tugas akhir ini terdapat kesalahan – kesalahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu sebagai penyusun, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas akhir ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak DR. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Bramantyo, selaku pembimbing lapangan beserta seluruh Staff dan Pimpinan PT. Cahaya Purnama Nusantara , yang banyak membantu sehingga terselesainya tugas akhir ini.
5. Bapak Ir. Budi Santoso, MMT selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak membimbing dan turut mendoakan saya sampai dengan tugas akhir ini selesai.
6. Ibu Enny Aryani ,ST. MT selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak membimbing dan turut mendoakan saya sampai dengan tugas akhir ini selesai.
7. Ayahnda, Ibunda dan Kakaknda tercinta serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materi serta mendoakan dalam penulisan laporan ini.
8. Temen-temenku (ibu-ibu PKK; Ummatul Ariyah, Titin Prolestari, WD. Riezke Novarina, VerLiana), (d’CopLaxs; Bayu Sagita, Teguh Firmansyah, Dwi ApriLianto), RizaL Sextovianto, Ria Rubiyanti, Popie, serta seluruh warga ParCheL TI (Paralel Che nol Lima Teknik Industri) yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu terimakasih banyak dukungannya.
9. Buat temen-temen kos ASIAH, Nelia, Erna, Venty, Pipie, Dwi dan teman-teman semua yang tidak dapat kusebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungannya.
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Juni 2010
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Asumsi-Asumsi... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi, Keselamatan (safety) dan Kesehatan (health).. ... 9
2.1.1 Keselamatan Kerja ... 10
2.1.2 Tujuan Keselamatan Kerja... 11
2.3.1 Bahaya Di Tempat Kerja... 15
2.3.2 Kategori Kecelakaan Kerja ... 16
2.4 Definisi Hazards... 19
2.4.1 Kategori Hazard... 19
2.5 Hazard and Operability (Hazop) ... 20
2.6 Risk Assessment ... 25
2.7 Penanggulangan Resiko ... 28
2.7.1 Memutuskan Tindakan Yang Akan Diambil (Decide What to do) ... 29
2.7.2 Mencegah Atau Mengurangi Peluang Terkena Resiko ... 30
2.7.3 Bahaya Yang Tidak Dapat Dikurangi... 31
2.7.4 Pengendalian Secara Administrasi... 32
2.7.5 Alat Pelindung Diri ... 32
2.7.6 Desain Rambu Peringatan... 33
2.7.7 Langkah-Langkah Investigasi ... 34
2.7.8 Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja ... 35
2.7.9 Training Sebagai Suatu Sistem ... 36
2.7.10 Inspeksi Tempat Kerja ... 37
2.8 Penarikan Sampel... 38
2.8.1 Sampel Probabilitas... 39
2.8.2 Sampel Nonprobabilitas... 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 47
3.2 Identifikasi Variabel... 47
3.3 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah... 51
3.4 Metode Pengumpulan Data... 57
3.5 Metode Pengolahan Data ... 59
3.5.1 Perhitungan Program K3... 59
3.5.2 Merekap Hazard dalam Hazop Worksheet ... 60
3.5.3 Penentuan Level dengan Metode Risk Assessment... 62
3.5.4 Perancangan Perbaikan ... 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data... 64
4.1.1 Data Kecelakaan Kerja... 64
4.1.2 Data Kuisioner... ... 65
4.1.3 Uji Kecukupan Data... 67
4.1.4 Uji Validitas... ... 69
4.1.5 Uji Reliabilitas... ... 70
4.2 Pengolahan Data... ... 70
4.2.1 Perhitungan Tingkat Kinerja Program K3... ... 70
4.2.2 Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja... ... 76
4.2.3 Penentuan Tingkat / Level Implementasi Program K3... ... 78
4.2.4 Langkah Hazop... ... 80
4.2.6 Perancangan Perbaikan... ... 84
4.2.6.1 Usulan Perbaikan Untuk Mengatasi Bising (3,1)... 85
4.2.6.2 Usulan Perbaikan Untuk Mengatasi Emisi Debu (3,2)... 86
4.3 Hasil dan Pembahasan... ... 89
4.3.1 Analisa Perhitungan Tingkat Program K3... ... 89
4.3.2 Analisa Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja... ... 93
4.3.3 Analisa Penentuan Level / Tingkat Implementasi Program K3... ... 93
4.3.4 Analisa Hazop (Analisa Perbaikan Untuk Mengatasi Permasalahan Bising)... ... 94
4.3.5 Analisa Hazop ( Analisa Perbaikan Untuk Mengatasi Permasalahan Emisi Debu)... ... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... ... 98
5.2 Saran... 99
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kategori Kecelakaan Kerja ... 18
Tabel 2.2. Tabel Tingkat Implementasi Kecelakaan... 18
Tabel 2.3. Guideword Yang Digunakan Pada Hazop ... 22
Tabel 2.4. Worksheet Hazop ... 24
Tabel 2.5. Risk Assessment Codes... 26
Tabel 3.1. Kode dan Variabel yang digunakan dalam Kuisioner... 48
Tabel 3.2. Kuisioner Penilaian Program K3 ... 59
Tabel 3.3. Worksheet Hazop ... 61
Tabel 4.1. Data Kecelakaan Kerja tahun 2009... 65
Tabel 4.2. Data Kuisioner ... 65
Tabel 4.3. Pengujian Validitas ... 69
Tabel 4.4. Pengujian Reliabilitas... 70
Tabel 4.5. Nilai Tingkat Kinerja Program K3... 71
Tabel 4.6. Nilai Rata-Rata Dan Pencapaian program K3... 76
Tabel 4.7. Keterangan Kategori Kecelakaan Kerja... 77
Tabel 4.8. Kategori Kecelakaan Tahun 2009 ... 77
Tabel 4.9. Tingkat Implementasi-Tingkat Kecelakaan ... 79
Tabel 4.10. Hazop Worksheet ... 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Flow Chart Langlah-langkah Pemecahan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Profil Perusahan Lampiran II Proses Produksi Lampiran III Contoh Kuisioner Lampiran IV Hasil Kuisioner
Lampiran V Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner Lampiran VI Tabel r
Lampiran VII Perhitungan Manual Nilai Tingkat Kinerja Program K3 Lampiran VIII Output Validitas dan Reliabilitas
ABSTRAKSI
Pesatnya perkembangan teknologi tentunya akan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Penanggulangan peralatan produksi baik kecil maupun besar, masing-masing tentu memiliki segi positif dan negatif. Dengan banyaknya teknologi baru, manusia dipermudah pekerjaannya, bahkan hasilnya pun jauh lebih baik. Tetapi perubahan-perubahan seperti itu juga bisa menimbulkan dampak negatif terhadap para pekerja maupun perusahaan, khususnya dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja.
PT. Cahaya Purnama Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi paving. Penelitian ini menitik beratkan pada unit produksi yang berpeluang terjadinya resiko kecelakaan kerja. Fungsi unit produksi adalah tempat untuk memproduksi paving mulai pencampuran bahan, proses pencetakan hingga proses pengeringan. Sebagai contoh kecelakaan kerja yang pernah terjadi diantaranya terjatuh pada mixer bahan baku yang mana mengakibatkan luka pada bagian lutut, luka pada bagian kepala karena kepala terbentur lengan penggerak unit feeder, luka pada jari tangan kanan karena terkena kipas pendingin radiator pada forklift, terjepit pintu bak truk hingga mengakibatkan luka pada jari tangan. Hampir seluruh kecelakaan yang terjadi dapat digolongkan ke dalam human error.Beberapa pencegahan telah dilakukan oleh perusahaan, tetapi tingkat kecelakaan kerja masih sering terjadi pada unit Produksi.
Dalam pelaksanaan identifikasi dapat diperoleh sumber-sumber bahaya dan akibat yang ditimbulkan, dan hasilnya dapat digunakan untuk mencari alternatif perbaikan sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja bisa dikurangi (Zero Accident). Identifikasi menggunakan Hazard dan Operability ini dilakukan berdasarkan proses dan secara sistematis pengamatan dilakukan sesuai urutan proses tersebut untuk menyelidiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari desain sebenarnya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, pencapaian tingkat kinerja program K3 di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit produksi nilainya sebesar 78,08 %, sehingga termasuk dalam kategori KUNING. Sedangkan untuk level atau tingkat implementasi program K3 dengan tingkat kecelakaan berada pada level 2 (cukup aman), tetapi hal ini masih belum maksimal karena belum mencapai level 1 (aman dan nyaman). Selain itu hasil dari penelitiaan tugas akhir ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi dampak resiko kecelakaan kerja. Usulan perbaikan ini dilakukan pada hazard yang memiliki prioritas tertinggi dari hasil leveling.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi tentunya akan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja penanggulangan peralatan produksi baik kecil maupun besar, masing-masing tentu memiliki segi positif dan negatif. Dengan banyaknya teknologi baru, manusia dipermudah pekerjaannya, bahkan hasilnya pun jauh lebih baik. Tetapi perubahan-perubahan seperti itu juga bisa menimbulkan dampak negatif terhadap para pekerja maupun perusahaan, khususnya dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Identifikasi awal terhadap Hazard yang timbul sangat berguna untuk mencegah kecelakaan kerja. Penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan, tentunya akan sangat membantu terhadap kelangsungan jalannya produksi. Salah satu akibat fatal dengan terjadinya kecelakaan kerja, perusahaan bisa kehilangan jam kerja, bahkan dapat menyebabkan kegiatan produksi terhenti.
2
terjatuh pada mixer bahan baku yang mana mengakibatkan luka pada bagian lutut, luka pada bagian kepala karena kepala terbentur lengan penggerak unit feeder, luka pada jari tangan kanan karena terkena kipas pendingin radiator pada forklift, terjepit pintu bak truk hingga mengakibatkan luka pada jari tangan. Beberapa pencegahan telah dilakukan oleh perusahaan, tetapi tingkat kecelakaan kerja masih sering terjadi pada unit Produksi.
Hazops adalah salah satu metode teknik identifikasi bahaya yang sistematis,
teliti dan terstruktur untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mengganggu jalannya proses dan resiko-resiko yang terdapat pada suatu equipment yang dapat menimbulkan resiko merugikan bagi manusia atau fasilitas plant pada lingkungan atau sistem yang ada, dengan kata lain metode ini digunakan sebagai upaya pencegahan, sehingga proses yang berlangsung disuatu plant atau sistem dapat berjalan dan aman. Banyak perusahaan menggunakan hazops sebagai standard yang harus ditetapkan untuk memeriksa kemungkinan penyimpangan berbagai kondisi operasi dan hazard yang ada dalam proses dengan menggunakan metodologi identifikasi masalah secara lebih efektif dengan tujuan yang lebih luas (tidak hanya memusatkan perhatian pada berbagai masalah).
Atas dasar inilah peneliti akhirnya melakukan identifikasi potensi bahaya yang timbul di unit produksi pada area permesinan dengan pendekatan HAZOP (Hazard dan Operability). Dalam pelaksanaan identifikasi tersebut dapat diperoleh
3
kerja bisa dikurangi (Zero Accident). Identifikasi menggunakan Hazard dan Operability ini dilakukan berdasarkan proses dan secara sistematis pengamatan
dilakukan sesuai urutan proses tersebut untuk menyelidiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dari desain sebenarnya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perlu diadakan identifikasi Hazard dan perancangan perbaikan untuk mengurangi resiko yang dapat terjadi pada unit produksi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
“Berapa tingkat kecelakaan kerja dan bagaimana upaya untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di PT.Cahaya Purnama Nusantara?”
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan yang dibahas tidak terlalu melebar oleh karena itu sesuai dengan tujuan penelitian diatas maka permasalahan dibatasi sebagai berikut :
1. Obyek penelitian dilakukan pada bagian produksi
4
3. Pembahasan yang dilakukan adalah perbaikan permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut
1.4Asumsi-Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan oleh PT. Cahaya Purnama Nusantara tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
2. Responden bersikap netral dan objective dalam memberikan penilaian terhadap program K3.
3. Data yang diambil secara umum dianggap telah mewakili keadaan lingkungan kerja PT. Cahaya Purnama Nusantara..
4. Kuisioner yang diberikan berdasarkan standart hazops, mudah dipahami dan dimengerti oleh pihak responden.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini diantaranya :
5
2. Mengetahui penyebab dan memberikan usulan pencegahan resiko kecelakan kerja sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pada unit produksi di PT. Cahaya Purnama Nusantara.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan penelitian dan pengetahuan ini diharapkan dapat diambil beberapa mamfaat, antara lain :
1. Bagi Peneliti :
a. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh dari dunia akademis yang salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
b. Dapat mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit produksi.
2. Bagi Perusahaan :
a. Dapat ditentukan level atau tingkat keberhasilan implementasi K3.
6
3. Bagi Universitas :
a. Menambah literature tentang K3 khususnya penanganan terhadap potensi bahaya yang dijumpai di dalam perusahaan.
b. Sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh para mahasiswa dapat menerapkan ilmunya di dalam perusahaan
c. Dapat merangsang dan memberi informasi bagi mahasiswa / peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi 5 bab yang saling berkaitan dan berurutan menurut tahapan penelitian yang dilakukan. Bab-bab tersebut meliputi :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraian latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan, asumsi-asumsi dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan ini.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
7
tujuan yang telah ditetapkan, yaitu tentang Hazard dan Operability (HAZOPS).
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metodologi yang dipakai dalam penelitian ini mulai dari tempat dan waktu penelitian, identifikasi dan definisi variable yang meliputi gambaran umum perusahaan, visi dan misi dan rencana strategis perusahaan, langkah-langkah pemecahan masalah yang dilengkapi dengan flowchart, proses pengumpulan data, kemudian analisa data.
BAB IV : ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pengumpulan dan pengolahan data. Data yang dikumpulkan adalah data kecelakaan kerja yang terjadi di unit kerja khususnya unit produksi yang di ukur serta kuisioner penilaian impelemntasi program K3. Pengolahan data yang dilakukan sesuai dengan metode penelitian yang telah ditetapkan dan kemudian membahas analisa tentang hasil pengolahan data yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
8
dilakukan dan saran - saran yang dapat diberikan untuk penyelesaian permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di PT. Cahaya Purnama Nusantara pada
unit produksi, yangberlokasi di Jl. Stadion No 146 Kemiri, Sidoarjo.
Proses pengambilan data berupa data kecelakaan kerja pada tahun 2009
dilakukan bulan Desember 2009 sampai tercukupinya semua data, dengan penelitian
langsung, data dari perusahaan dan hasil wawancara dengan beberapa karyawan.
3.2 Identifikasi Variabel
Adapun variabel-variabel dari penelitian ini adalah :
a. Variabel terikat
Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi variable bebas. Didalam
penelitian ini variable yang digunakan adalah tingkat keselamatan dan kesehatan
kerja yang terjadi di PT. Cahaya Purnama Nusantara.
b. Variabel bebas
48
nilai variable ini dapat ditentukan secara bebas tergantung kebutuhan yang
diinginkan. Variable bebas pada penelitian ini adalah Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Yang terdiri dari variable :
Tabel 3.1 Kode dan variabel yang digunakan dalam kuisioner
No Kode Variabel Kuisioner Program K3
A Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
A1 Peralatan keselamatan kerja sudah terpenuhi dan dalam kondisi baik
A2 APD telah tersedia untuk setiap jenis pekerjaan yang berbahaya dan sesuai standar
A3 Semua peralatan APD telah digunakan dengan benar
A4 Pekerja mentaati penggunaan APD dilokasi kerja 1.
A5
Petugas K3 selalu mengontrol distribusi
dan penggunaan APD
B Upaya pencegahan terjadi keadaan darurat
B1 Pihak PT. Cahaya Purnama Nusantara Memiliki prosedur dalam menghadapi keadaan darurat dengan baik
B2 Pekerja memahami respon yang harus diambil dalam keadaan darurat sebelum tim bantuan tiba
B3 Latihan mengatasi keadaan bahaya sudah disusun dan dilaksanakan dengan baik dan rutin
B4 Ada tim khusus yang membantu proses pengendalian darurat 2.
B5 Proses pengawasan berlangsung secara rutin dan terjadwal
C Penyelidikan Kecelakaan
C1 Data kecelakaan kerja tercatat dengan lengkap
C2 Pengawas melaporkan tentang semua jenis kecelakaan yang terjadi dalam 24 jam
3.
49
No Kode Variabel Kuisioner Program K3
D1 Pihak security mengontrol benda yang dibawa pekerja saat memasuki area operasi
D2 Security selalu siaga dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar pabrik
D3 Security selalu siaga dalam mengawasi keluar-masuknya orang atau kendaraan
E Hubungan koordinasi dengan pihak teknik
E1
Semua mesin berbahaya dalam keadaan
terlindungi dan bisa digunakan sesuai fungsi dengan baik
E2 Program pemeliharaan mesin secara preventive sudah terjadwal 5.
E3 Adanya pemberitahuan dini tentang cara, beban, dan peringatan penggunaan
F Training
F1 Pelatihan dan pembinaan operasional telah diikuti oleh pekerja
F2 Pelatihan dan pembinaan operasional telah dilaksanakan secara berkelanjutan (continue)
6.
F3 Pelatihan dan pembinaan operasional telah berjalan efektif
G Inspeksi
G1 Pihak HS (Healthy Safety) telah melakukan inspeksi didaerah kerja secara rutin
G2 Dukungan dan keikutsertaan manajemen puncak dalam kegiatan inspeksi
G3 Adanya peringatan dan sanksi yang jelas setiap kelalaian pekerja dalam bekerja
7
G4 Adanya buku keterangan dan dokumentasi yang dijadikan sebagai bahan monitoring
H Pengendalian limbah dan polusi
H1 Telah terprogram sistem pembuangan yang baik
H2 Sistem pembuangan tertutup dengan baik dan sesuai fungsi 8.
50
No Kode Variabel Kuisioner Program K3
H4 Sistem pengolahan limbah telah dilaksanakan secara efektif
H5 Telah terprogram sistem pencegahan meluasnya efek kecelakaan terhadap lingkungan sekitar
H6 Adanya tim khusus yang berpengalaman guna mengatasi meluasnya efek kecelakaan
I Akses jalan masuk dan evakuasi
I1 Jalan masuk dan evakuasi yang dilalui pekerja dalam kondisi baik
I2 Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari partikel berbahaya (kerikil, minyak, limbah, air, dll)
9.
51
3.3 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Pengumpulan Kembali Kuisioner
Uji Validitas Uji Kecukupan Data
Cukup ?
Tidak
Ya Pembuatan Kuisioner
Penentuan jumlah sampel
Penyebaran Kuisioner
Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja Pengumpulan Data
- Data Kecelakaan Kerja - Data Kuisioner
Studi Literatur Studi Lapangan
Tahap Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah
Identifikasi Variabel Mulai
Penentuan Tingkat / Level Implementasi Program K3
RAC Matriks Langkah HAZOP :
- Rekap Hazard dalam Worksheet
52
Perhitungan Tingkat Kinerja Program K3
Penentuan Prioritas Program K3 & Langkah Hazop & Risk Assessment Code
(RAC)
Perancangan Perbaikan
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Tahap Rancangan
Gambar 3.1 Langkah-langkah pemecahan masalah
Dalam metodologi penelitian untuk penelitian ini terdiri atas 5 (lima) tahap,
yaitu : (1) tahap identifikasi masalah; (2) tahap pengukuran program K3; (3) tahap
53
Keterangan flowchart :
1. Mulai
Langkah awal penelitian dalam menentukan topik permasalahan.
2. Studi Lapangan
Langkah ini merupakan suatu pengenalan awal dari perusahaan yang menjadi
tujuan penelitian. Dengan studi lapangan diharapkan dapat diketahui beberapa
masalah yang ada pada perusahaan yang sesuai dengan topik penelitian yang akan
diteliti.
3. Studi Literatur
Studi literature ini bertujuan untuk meningkatkan serta memperdalam landasan
teori dari permasalahan yang akan diteliti, serta menunjang dan mempermudah
bagi peneliti memecahkan masalah dalam penelitian tersebut.
4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah disusun berdasar latar belakang dari masalah yang ada,
kemudian ditentukan metode yang tepat dalam menyelesaikannya.
5. Penentuan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai dalam pemecahan masalah
tersebut.
6. Identifikasi Variabel
Mengidentifikasikan variable-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap
54
7. Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kecelakaan kerja selama
tahun 2009 dan data kuisioner yang disebar pada karyawan PT. Cahaya Purnama
Nusantara.
8. Pembuatan Kuisioner
Kuisioner ini dibuat berdasarkan hasil wawancara, pengamatan dan pembuatan
pertanyaan disesuaikan dengan kondisi yang ada dilapangan pada saat observasi.
Kuisioner ini dibuat dengan skala 1, 2, dan 3.
9. Penentuan Jumlah Sampel
Penentuan jumlah sampel ini menurut Suharsini Arikunto, apabila subyek kurang
dari 100, maka lebih baik merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika
jumlah subyek besar dapat diambil diantara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 %
10. Penyebaran Kuisioner
Kuisioner diberikan dan diisi oleh karyawan unit Produksi di PT. Cahaya
Purnama Nusantara.
11.Pengumpulan kuisioner
Setelah kuisioner disebarkan dan diisi kemudian kuisioner dikembalikan kepada
peneliti dan setelah itu data disusun agar bisa untuk dilakukan pengujian
55
12. Uji Kecukupan Data
Yaitu menguji apakah data tersebut dianggap telah cukup atau tidak dengan
menggunakan software SPSS 15.00. Jika data cukup dilanjutkan ke uji validitas,
apabila data tidak cukup dilakukan kembali penyebaran checklist atau kuisioner.
13. Uji Validitas
Yaitu menguji apakah data valid atau tidak dengan membandingkan r table
dengan r hitung dari output program SPSS versi 15. Apabila r hitung lebih besar
dari r table maka data valid, begitupun sebaliknya. Jika ada data yang tidak valid
maka data dibuang, kemudian sisa data yang valid dilanjutkan ke uji reliabilitas.
14. Uji Reliabilitas
Yaitu menguji apakah data reliable atau tidak dengan membandingkan r table dan
rα hitung dari program SPSS versi 15. Jika rα hitung lebih besar dari r table maka
item reliable. Apabila ada data yang tidak reliable maka ada perubahan dari isi
kuisioner.
15. Perhitungan Tingkat Kinerja Program K3
Menghitung rata-rata nilai dari masing-masing kategori penilaian.
16. Penentuan Kategori Kecelakaan Kerja
Menentukan kategori kecelakaan kerja berdasarkan jenis luka atau kecelakaan
56
17. Penentuan Tingkat / Level Implementasi Program K3
Mengindikasi beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan yaitu
kesadaran prilaku dari karyawan serta kebijakan perusahaan dalam
mengimplementasikan program K3
18. Identifikasi akibat, Penyebab dan Rekomendasi awal
Jika pada pengamatan terdapat hazard kemudian diidentifikasi apa saja penyebab,
akibat dan menentukan rekomendasi. Kemudian identifikasi dilakukan pada node
lain. Jika pada node tidak ada hazard, maka pengamatan dilakukan pada node
berikutnya. Jika semua node sudah teridentifikasi maka metode hazop sudah
selesai.
19. Tahap Risk Assessment Code (RAC)
Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan leveling dari hazard yang telah
teridentifikasi menggunakan hazop dengan memperhitungkan probability dan
severity menggunakan RAC Matrix. Dari penilaian ini, dapat dihasilkan prioritas
hazard yang harus ditanggulangi.
20. Penentuan Prioritas Penanggulangan Resiko
Setelah mendapatkan leveling dari hazard pada tahap Risk Assessment Code
57
21. Perancangan Perbaikan
Perancangan perbaikan ini dilakukan pada hazard yang memiliki prioritas yang
paling besar.
22. Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisa dan interpretasi terhadap hasil pengambilan dan
pengolaan data serta hasil rancangan perbaikan.
23. Kesimpulan dan Saran
Setelah kegiatan ini selesai, maka perlu untuk disimpulkan mengenai hasil dan
manfaat yang diperoleh dari penelitian ini serta saran yang diberikan sebagai
bahan masukan bagi perusahaan.
3.4 Metode Pengumpulan data
Untuk menganalisa suatu masalah yang dihadapi, diperlukan beberapa macam
data yang berhubungan dengan masalah tersebut. Data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :
a. Studi lapangan
Memperoleh data-data dengan melakukan interview atau wawancara langsung
dengan pihak yang bersangkutan dalam perusahaan tersebut, yang nantinya
58
b. Studi literature
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari
literature-literatur / buku-buku yang berhubungan dengan manajemen resiko.
Studi ini berhubungan dengan pemilihan metode pemecahan masalah dan teori
yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam pengumpulan data ada dua jenis data yang digunakan yaitu data primer
dan data skunder.
1. Data Primer
Adalah data yang diukur pada saat penelitian lapangan oleh peneliti pada
obyek penelitian, dimana data yang diperoleh secara langsung di perusahaan yang
sedang diteliti.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :
a. Observasi, yaitu penulis mengumpulkan data dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap masing-masing pekerja.
b. Interview, yaitu memperoleh data dan keterangan dengan cara
mengadakan komunikasi langsung dengan pimpinan maupun pekerja
tentang hal-hal yang berhubungan dengan obyek penelitian khususnya
yang terlibat langsung dengan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
2. Data Skunder
Adalah data yang diperoleh peneliti dengan menggunakan pengumpulan
59
3.5 Metode Pengolahan Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dengan perhitungan sesuai
pada tinjauan pustaka pada Bab II. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian
ini meliputi :
3.5.1 Perhitungan Program K3
Pembuatan kuisioner penilaian program K3, kuisioner ini dibuat dengan
mengacu pada standar keselamatan dan kesehatan kerja dan juga UUD No. 1 tahun
1970 tentang keselamatan kerja. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian program
K3 ini sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kuisioner Penilaian Program K3
Nilai
No. Pertanyaan/Kategori Penilaian
1 2 3 Catatan
Pengisian kuisioner dilakukan oleh karyawan PT. Cahaya Purnama Nusantara
khususnya pada unit prouksi yang memahami sistem manajemen (K3) dan
memahami implementasinya di unit kerja yang diukur. Setiap daftar pertanyaan
dalam kuisionerini diberi nilai dengan skala sebagai berikut :
a. Skala 1 diberikan jika kondisi riil sama sekali belum memenuhi standar
60
b. Skala 2 diberikan jika kondisi riil memenuhi sebagian dari standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Skala 3 diberikan jika kondisi riil telah memenuhi standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Perhitungan implementasi program K3, dilakukan dengan menghitung
rata-rata dari nilai yang diberikan oleh responden, Kemudian menghitung rata-rata-rata-rata nilai
dari masing–masing kategori penilaian. Untuk mengetahui suatu kategori penilaian
termasuk dalam kriteria pencapaian: merah, kuning atau hijau, maka nilai rata–rata
tersebut harus dinormalisasikan dengan Rumus Normalisasi De Boer (Triekens
et.al.,2000) sebagai berikut :
Achivement kategori penilaian =
minimum)
Nilai hasil normalisasi dari semua kategori kemudian dirata-rata sehingga
diperoleh satu nilai tunggal, yaitu nilai akhir yang menunjukkan tingkat implementasi
program. Jika nilai akhir tersebut berada dalam kisaran 85%-100% maka
implementasi program dikategorikan nilai hijau, jika berkisar antara 60%-84% maka
dikategorikan kuning dan jika nilainya kurang dari 60% maka dikategorikan merah.
3.5.2 Merekap Hazard dalam Hazop Worksheet
Data Hazop ini diperoleh dengan mempelajari proses produksi di unit
61
Tabel 3.3 Worksheet Hazop
Deviation Cause Consequence Recommendation
(action)
Keterangan penggunaan worksheet :
1. Deviation
Penyimpangan yang terjadi pada proses (menggunakan guideword).
2. Cause
Penyebab-penyebab potensial yang dapat mengakibatkan penyimpangan
(deviation) terjadi.
Terdapat 3(tiga) jenis penyebab yang mengakibatkan penyimpangan terjadi,yaitu :
a. Human eror, adalah perilaku dari operator, designer, constructor, atau orang
lain yang dapat mengakibatkan pengeluaran material berbahaya atau mudah
terbakar.
b. Equipment failure, yaitu kegagalan dari segi mekanis, struktural atau operasi
yang mengakibatkan pengeluaran material berbahaya atau yang mudah
62
c. External events, yaitu segala sesuatu diluar unit yang dapat berdampak pada
pengoperasian unit yang mengakibatkan pengeluaran material berbahaya dan
yang mudah terbakar. External events juga meliputi gangguan pada unit yang
berdekatan yang berdampak pada keadaan operasi unit yang diteliti, hilangnya
fungsi, serta lokasi yang terbuka dan berhadapan dengan cuaca.
3. Consequence
Consequence adalah pengaruh yang akan ditimbulkan akibat efek dari
penyimpangan, atau dapat juga berasal dari penyebab (cause) itu sendiri.
4. Recommendation
Sebuah tindakan perbaikan dibutuhkan ketika adanya kemungkinan pengaruh
negatif yang bisa terjadi. Rekomendasi dapat meliputi perubahan desain, operasi
atau maintenance yang dapat mengurangi atau menghilangkan deviations, cause
dan consequences.
3.5.3 Penentuan Level dengan Metode Risk Assessment
Penentuan level dengan metode Risk Assessment ini ditunjukan untuk
menangani hazard dan ditetapkan dalam Risk Assessment Code (RAC). Dalam hal ini
RAC adalah :
63
2. “ serious” : bahaya serius
3. ”moderate” : bahaya sedang
4. “minor” : bahaya kecil
5. “negligible” : tidak perlu diperhatikan
3.5.4 Perancangan Perbaikan
Setelah dilakukan identifikasi dengan merekap hazard dalam Hazop
worksheet dan menentukan level dengan metode Risk Assessment maka perlu
direncanakan perancangan perbaikan berdasarkan hazard yang berada pada prioritas
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa serta pengolahan data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pencapaian standarisasi program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit Produksi nilainya sebesar 78,08%. Nilai pencapaian ini termasuk kategori KUNING karena berada pada range 60 % - 84 %, yang berarti bahwa pencapaian dari suatu indikator kinerja
belum tercapai atau belum mencapai target yang maksimal. Sedangkan untuk level atau tingkat implementasi program K3 dengan tingkat kecelakaan berada pada level 2 (Cukup Aman), tetapi hal ini masih belum maksimal karena belum mencapai level 1 (aman dan nyaman).
2. Penyebab dan usulan perbaikan yang dapat diberikan pada PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit Produksi untuk mengatasi resiko atau bahaya terbesar yaitu :
Masalah Bising dengan cara menganjurkan memakai ear muff ( APD) Masalah bahaya emisi debu dengan cara pemasangan mesin penghisap
99
water spray, penghijauan disekitar pabrik dan juga anjuran untuk
menggunakan eye protection.
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian di PT. Cahaya Purnama Nusantara khususnya pada unit Produksi, maka saran yang dapat diberikan adalah :
1. Hendaknya dilakukan pembenahan atau peningkatan implementasi pada semua aspek implementasi , karena masih pada kategori KUNING dan untuk implementasi penyelidikan terhadap kecelakaan harus dijalankan terus dan ditingkatkan lagi karena nilainya belum mencapai target.
2. Hendaknya dilakukan pengontrolan (controlling), pencegahan dan pengecekkan atau inspeksi rutine pada semua peralatan yang ditenggarai sebagai sumber bahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Asfahl, Ray. C, 1999, “Industrial Safety and Health Management”. Fourth Edition,
New Jersey : Prentice – Hall, Inc.
Blanchar, C. 1999, “ The Hazop (Hazard and Operability) Method”, Acutech.
Process Risk Management.
Hammer, Willie, 1989, “Occupational Safety Management and Engineering”. Fourth
Edition, New Jersey : Prentice Hall, Inc.
Lihou, M. 2006, “Hazard and Operability Study”, Lihou Technical and Software
Services.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER 05/MEN/1996 Tentang Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03 / MEN / 1998 Tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
Putranto, Budi Okky. 2008, “ Pengukuran Program Kesehatan Dan Kecelakaan
Kerja Serta Identifikasi Penanganan Kecelakaan Kerja Pada Sistem Produksi Dengan Metode Hazard And Operability”, Tugas Akhir Jurusan
Teknik Industri, UPN Veteran Jatim.
Rausard, M. 2005, “ Hazard And Operability Study Department Of Production And
Quality Engineering”, Norwegian University Of Science And Technology.
Santoso, G. 2004, “ Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”, Jakarta,
Penerbit PPM.
Setiawan, Fendi. 2009, “Identifikasi Penanggulangan Resiko Kecelakaan Kerja
Dengan Menggunakan Metode Hazard And Operability (HAZOP) Pada Unit
Finish Mill Packer Di PT.Semen Gresik (Persero) Tbk)”, Tugas Akhir Jurusan
Teknik Industri, UPN Veteran Jatim.
Suardi, Rudi. 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, PPM,
Jakarta.
Suma’mur, P.K, 1981, “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”. PT.
Gunung Agung, Jakarta.
Tarwaka. 2008, “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja”. Harapan Press, Surakarta .
Lampiran I
PROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan ini berawal pada tahun 1995 dengan nama CV. Cahaya Purnama di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai lokasi riset dan pengembangan dari produk mesin PT. Surya Baja Sentral Anugerah, yaitu induk usaha yang telah eksis dalam bidang rekayasa industri manufaktur mesin cetak genteng beton dan paving blok. Perkembangan sektor properti di daerah Surabaya dan Sidoarjo yang pada saat itu sangat pesat berimbas pada tingginya permintaan bahan bangunan, yang selanjutnya mendorong arah kebijaksanaan perusahaan untuk turut melayani pasar yang semakin meningkat pula.
CV. Cahaya Purnama yang saat itu terkenal dengan nama “CP” memulai produksinya dengan menggunakan 2 unit mesin press MSB-10 Automatic untuk produksi genteng beton dan 1 unit mesin Multi Block SB-306 untuk memproduksi paving blok. Dengan kapasitas produksi mencapai 100.000 biji genteng beton dan 4.500 m2 paving per bulan, CP menjadi salah satu pabrikan yang dikenal luas di kalangan kontraktor dan pengembang walaupun merupakan pendatang baru dalam bidang industri bahan bangunan. Proyek-proyek perumahan kelas menengah keatas di daerah Jawa Timur dan sekitarnya yang membutuhkan genteng beton bermutu untuk atap dan paving untuk jalannya banyak menggunakan produk CP secara luas. Selanjutnya dilakukan penambahan mesin produksi genteng beton sebanyak 3 unit .
buah genteng dengan 10 mesin press genteng dan menambah 1 unit mesin paving Multi Block SB324SE dengan kapasitas besar diatas 400 m2 per harinya.
Pada tahun 2006, CV. Cahaya Purnama mengubah status hukum perusahaan menjadi perseroan dengan nama PT. Cahaya Purnama Nusantara. Selanjutnya dengan kemampuan kapasitas yang besar dan kredibilitas perusahaan yang semakin meningkat, PT. Cahaya Purnama Nusantara melakukan pengembangan wilayah pasarnya tidak hanya di daerah Jawa Timur saja, namun telah mencapai kota-kota utama di Indonesia seperti Samarinda, Menado, Bali, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, Jakarta, Batam dan sampai ke Papua. Salah satu prestasi yang cukup membanggakan adalah PT. Cahaya Purnama Nusantara turut terlibat langsung dalam proyek paving blok di area parkir Stadion Palaran dan Perumahan Atlet untuk persiapan PON XVII Samarinda, Kalimantan Timur. Tidak kurang dari 350 kontainer paving (setara 6 Ha) telah dikirim untuk mendukung persiapan infrastruktur pesta olah raga tersebut.
diberangkatkan ke Philippina sebagai momen ekspor perdana PT. Cahaya Purnama Nusantara.
Lampiran II
PROSES PRODUKSI
PAVING BLOCK DENGAN MESIN MULTI BLOCK SB 324 SE
TAHAP PROSES URAIAN KELENGKAPAN KETERANGAN
Pasir, abu batu dan batu pecah 5-10 mm dituangkan ke dalam Batching Plant
Loader Pasir telah melalui
proses ayak
Production Pallet & Delivery Pallet disiapkan di area produksi
Forklift 1. PERSIAPAN
Semen yang telah dikemas dalam zak dipersiapkan di area poduksi
Forklift Berat per zak 40
Kg
2. PENIMBANGAN
Pasir, abu batu dan batu pecah 5-10 mm ditimbang sesuai dengan Mix Design
Bahan baku dicampur dengan semen hingga homogen, kemudian dicampur dengan air
Pan Concrete Mixer KU 70 SE
Air ditambahkan setelah 1.5 menit
4. LOADING Bahan baku dipindahkan
ke dalam mesin Belt Conveyor 8 m
5. FORMING Proses pencetakan
paving block
Mesin Multi Block SB 324 SE, Production Pallet
6. CURING
TAHAP 1
Produk disusun di atas
Delivery Pallet
Produk dipisahkan dari Production Pallet, disusun di ruang terbuka kemudian disiram
Produk dikeringkan di ruang terbuka
Duasi proses pengeringan:
Lampiran III
Yth. Karyawan
PT. Cahaya Purnama Nusantara Di tempat
Dengan Hormat,
Saya mahasiswa program S1 Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa Timur. Saat ini saya sedang melakukan tugas akhir dengan judul “IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY DI PT. CAHAYA PURNAMA NUSANTARA KEMIRI-SIDOARJO”.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung seberapa besar pelaksanaan atau standarisasi program K3 yang ada diperusahaan ini. Pada kuisioner ini Bapak / Ibu dimohon mengisi kuisioner sesuai dengan kondisi yang ada.
Adapun petunjuk cara pengisian kuisioner dalah sebagai berikut : Bapak / Ibu diminta mengisi dengan skala 1, 2, 3, 4 dan 5.
Dimana :
Skala 1 : Bila anda merasa kondisi riil sama sekali belum memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Skala 2 : Bila anda merasa kondisi riil memenuhi sebagian standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Skala 3 : Bila anda merasa kondisi riil telah memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Sebagai contoh pengisian dapat dilihat dibawah ini :
Skala Nilai
Kode Implementasi Program K3 1 2 3 Keterangan
A Penggunaan APD
A1 1.1. Peralatan keselamatan kerja sudah
terpenuhi dan dalam kondisi baik 1 2 3
Atas kesediaan dalam pengisian kuisioner saya ucapkan terima kasih.
Nama : Jabatan :
Skala Nilai
No Kode Implementasi Program K3
1 2 3
Keterangan
A Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) A1 1.1. Peralatan keselamatan kerja sudah
terpenuhi dan dalam kondisi baik 1 2 3 A2
1.2. APD telah tersedia untuk setiap jenis pekerjaan yang berbahaya dan sesuai standar
1 2 3
A3 1.3. Semua peralatan APD telah
digunakan dengan benar 1 2 3
A4 1.4. Pekerja mentaati penggunaan APD
dilokasi kerja 1 2 3
1.
A5 1.5. Petugas K3 selalu mengontrol
distribusi dan penggunaan APD 1 2 3 B Upaya pencegahan terjadi keadaan
darurat B1
2.1. Pihak PT. Cahaya Purnama Nusantara memiliki prosedur dalam menghadapi keadaan darurat dengan baik
1 2 3
B2
2.2. Pekerja memahami respon yang harus diambil dalam keadaan darurat sebelum tim bantuan tiba
1 2 3
B3
2.3. Latihan mengatasi keadaan bahaya sudah disusun dan dilaksanakan dengan baik dan rutin
1 2 3 2.
B4 2.4. Proses pengawasan berlangsung
secara rutin dan terjadwal 1 2 3 C Penyelidikan Kecelakaan
C1 3.1. Data kecelakaan kerja tercatat dengan
lengkap 1 2 3
C2
3.2. Pengawas melaporkan tentang semua jenis kecelakaan yang terjadi dalam 24 jam
1 2 3 3.
C3
3.3. Petugas HS (Healthy Safety) menindaklanjuti semua laporan yang berkaitan dengan aspek K3
1 2 3
D Hubungan koordinasi dengan pihak security
D1
4.1. Pihak security mengontrol benda yang dibawa pekerja saat memasuki area operasi
1 2 3 4.
D3
4.3. Security selalu siaga dalam
mengawasi keluar-masuknya orang atau kendaraan
1 2 3
E Hubungan koordinasi dengan pihak teknik
E1
5.1. Semua mesin berbahaya dalam keadaan terlindungi dan bisa digunakan sesuai fungsi dengan baik
1 2 3
E2 5.2. Program pemeliharaan mesin secara
preventive sudah terjadwal 1 2 3 5.
E3 5.3. Adanya pemberitahuan dini tentang
cara, beban, dan peringatan penggunaan 1 2 3 F Training
F1 6.1. Pelatihan dan pembinaan operasional
telah diikuti oleh pekerja 1 2 3
F2 6.2. Pelatihan dan pembinaan operasional telah dilaksanakan secara berkelanjutan (continue)
1 2 3 6.
F3 6.3. Pelatihan dan pembinaan operasional
telah berjalan efektif 1 2 3
G Inspeksi G1
7.1. Pihak HS (Healthy Safety) telah melakukan inspeksi didaerah kerja secara rutin
1 2 3
G2
7.2. Dukungan dan keikutsertaan manajemen puncak dalam kegiatan inspeksi
1 2 3
G3
7.3. Adanya peringatan dan sanksi yang jelas setiap kelalaian pekerja dalam bekerja
1 2 3 7.
G4
7.4. Adanya buku keterangan dan dokumentasi yang dijadikan sebagai bahan monitoring
1 2 3 H Pengendalian limbah dan polusi
H1 8.1. Telah terprogram sistem pembuangan
yang baik 1 2 3
H2 8.2. Sistem pembuangan tertutup dengan
baik dan sesuai fungsi 1 2 3
H3
8.3. Telah terprogram sistem pengolahan limbah yang masih bisa diolah dengan baik
1 2 3
H4 8.4. Sistem pengolahan limbah telah
dilaksanakan secara efektif 1 2 3 8.
H5
8.5. Telah terprogram sistem pencegahan
H6
8.6 Adanya tim khusus yang berpengalaman guna mengatasi meluasnya efek kecelakaan
1 2 3 I Akses jalan masuk dan evakuasi
I1 9.1. Jalan masuk dan evakuasi yang
dilalui pekerja dalam kondisi baik 1 2 3 I2
9.2. Seluruh jalan dalam kondisi bersih dari partikel berbahaya (kerikil, minyak, limbah, air, dll)
1 2 3 9.
I3 9.3. Kondisi jalan berada dalam kondisi
aman saat musim kering dan musim hujan 1 2 3
Hasil Kuisioner
25 Khoirul Ikhwan 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2
No
A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3 F1 F2 F3 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 H
6 I1 I2 I3
26 Toyib 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
27 Purnomo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2
28 Subakir 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 Dirman 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
30 Robik 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
31 Ismuji 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3
32 Suparno 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 Fatih Mackhi 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
34 Asfihani 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2
35 Erik Ahmad R 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
36 Erwan Santoso 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3
37 Solikin 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
38 Ari Kurniawan 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2
39 Sukirno 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
40 Tommi Kris 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2
41 Erik Kristianto 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
42 Primas 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
43 S.R. Slamet 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2
44 Ambarwati 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3
45 Titin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Nama
Hasil Kuisioner
48 Ahmad 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 Muis 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner
No
A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3 F1 F2 F3 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 H6 I1 I2 I3
1 Chamidun R 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 Herru R 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 Lusi 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 Yunus 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 5 Subroto 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 6 Munir 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 7 Komari 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 8 Tauhid 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 M. Sulton 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 10 Suwanto 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 11 Sunaryo 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 Novita 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 13 Samsul Arifin 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 14 Kusnadi 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 15 Sugiyono 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 Samiaji 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 Isnaini 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 Abdul Khodir 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 19 M.Solikhin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 20 Rudi 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 21 Romadoni 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 Mustofa 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Nama
Kode Pertanyaan Kuisioner
Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner
No
A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 D1 D2 D3 E1 E2 E3 F1 F2 F3 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4 H5 H6 I1 I2 I3
25 Khoirul Ikhwan 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 26 Toyib 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 27 Purnomo 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 28 Subakir 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 Dirman 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 30 Robik 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 Ismuji 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 32 Suparno 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Fatih Mackhi 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 34 Asfihani 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 35 Erik Ahmad R 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 36 Erwan Santoso 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 37 Solikin 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Ari Kurniawan 1 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 39 Sukirno 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 Tommi Kris 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 41 Erik Kristianto 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 42 Primas 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 43 S.R. Slamet 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 44 Ambarwati 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 45 Titin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Nama
Rekapitulasi Pengisian Hasil Kuisioner
131 143 120 120 123 140 141 125 127 135 129 131 132 131 115 119 123 120 130 111 122 134 134 115 134 141 136 129 132 136 132 131 131 126
Lampiran VI
TABEL
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
Taraf signif Taraf signif Taraf Signif
Lampiran VIII
OUTPUT VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Valid 50 100.0
Excluded(
a) 0 .0
Cases
Total 50 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Tabel 4.10. Hazop Worksheet
Proses No Sumber
Hazard Deviation Cause Consequences Recommendation Prob Sev RAC
1.1 Loader Emisi debu Over load material Gangguan
pernafasan
Memakai dust respirator dan
safety glass (APD) C IV 4
Bising Material yang turun ke
bawah
Gangguan pendengaran
Pasang rambu dan memakai ear muff
(APD) C IV 5
(2) Penimbangan
2.2 Batching Plant
Emisi debu Material pada saat dimasukkan
Gangguan pernafasan & mata
Memakai dust respirator dan
savety glass (APD)
C IV 4
3.1 Pan Concrete
Mixer KU 70 SE
Bising Putaran tinggi yang
menghisap udara luar
Gangguan pendengaran
Pasang rambu & pakai ear muff
(APD) A IV 3
(3) Mixing
3.2 Pan Concrete
Mixer KU 70 SE
Emisi debu Pencampuran material Gangguan
pernafasan & mata
Memakai dust respirator dan
savety glass (APD)
Proses No Sumber Hazard
Deviation Cause Consequences Recommendation
Prob Sev RAC
Kesalahan pekerja Terpeleset Membersihkan
ceceran dan memakai savety shoes (APD)
Kesalahan pekerja Terpeleset Dilakukan
pembersihan dan memakai savety shoes (APD)
Kesalahan pekerja Terpeleset Membersihkan
ceceran dan memakai savety shoes (APD)
C IV 5
6.1 Gantry Crane Gerakan / putaran
Kesalahan pekerja Kenyamanan
lingkungan
Kesalahan pekerja Terpeleset Membersihkan
ceceran dan memakai savety shoes (APD)
C IV 5 (6) Curing
(Tahap 1)
6.3 Terpal Ketinggian Kesalahan pekerja Kejatuhan
pallet
Pasang tanda peringatan, memakai savety helmets (APD)
Kesalahan pekerja Tertabrak
kendaraan
Pasang rambu
C IV 5
8.1 Truk Emisi debu Pemindahan paving Gangguan
pernafasan dan mata
Memakai dust respirator dan
savety glass (APD) C IV 5
(8) Curing (Tahap 3)
8.2 Truk Lalu lintas Kesalahan pekerja Tertabrak
kendaraan
Pasang rambu &
driver mempunyai SIM
Keterangan
Mishap severity :
I. Kematian atau ketidakmampuan total yang permanen, kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan lebih dari Rp
100.000.000,-.
II. Ketidakmampuan parsial yang permanen, ketidakmampuan total sementara yang lebih dari 3 bulan, kerugian sumber daya
atau kerusakan akibat kecelakaan Rp 20.000.000,- atau lebih tetapi kurang dari Rp 100.000.000,-.
III. Kecelakaan dengan hilangnya hari kerja , kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan Rp. 10.000.000,- atau
lebih tetapi kurang dari Rp.20.000.000,-.
IV. Pertolongan pertama atau perawatan medis sederhana , kerugian sumber daya atau kerusakan akibat kecelakaan kurang dari
Mishap probability :
A. Mungkin terjadi dengan segera atau dalam jangka waktu yang singkat.
B. Kemungkinan besar ( Probabily ) akan terjadi
C. Kemungkinan kecil terjadi.
D. Mungkin tidak terjadi
Definisi RAC :
1. “ imminent danger “ : bahaya yang mengancam
2. “ serious” : bahaya serius
3. “ moderate” : bahaya sedang
4. “minor” : bahaya kecil