• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bappeda Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bappeda Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Bappeda selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi perencanaan pembangunan daerah sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan

(2)

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang- undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut Bappeda Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Penyusunan LAKIP Bappeda Kota Bandung Tahun 2013 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Bappeda mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal.

Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut, Bappeda mempunyai fungsi :

(3)

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal;

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan daerah dibidang penanaman modal;

d. Pembinaan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal yang meliputi perencanaan tata ruang dan fisik, perencanaan ekonomi dan pembiayaan, perencanaan sosial budaya dan kesejahteraan rakyat, pemerintahan, penelitian pengembangan dan statistik serta penanaman modal;

e. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif Badan; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diterbitkan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal dipimpin oleh Kepala Badan yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:

1. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program

2. Bidang Perencanaan Tata Ruang, Sarana dan Prasarana, membawahkan : a. Sub Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;

b. Sub Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana.

3. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Pembiayaan, membawahkan : a. Sub Bidang Perencanaan Pengembangan Ekonomi;

b. Sub Bidang Perencanaan Pembiayaan dan Pengembangan Usaha Daerah.

4. Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Kesejahteraan Rakyat, membawahkan :

a. Sub Bidang Perencanaan Sosial Budaya;

b. Sub Bidang Perencanaan Kesejahteraan Rakyat.

(4)

5. Bidang Perencanaan Pemerintahan, membawahkan :

a. Sub Bidang Perencanaan Sumber Daya Pemerintahan;

b. Sub Bidang Perencanaan Kerjasama Pembangunan Daerah.

6. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik : a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;

b. Sub Bidang Statistik.

7. Bidang Penanaman Modal, membawahkan :

a. Sub Bidang Penanaman modal dan Promosi Daerah;

b. Sub Bidang Bina Potensi dan Kerjasama Daerah.

8. Unit pelaksana teknis Badan.

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

C. Landasan Hukum

LAKIP Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(5)

(RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Bandung Tahun 2013 adalah :

1. Dokumen Penetapan Kinerja Bappeda Kota Bandung Tahun 2013;

2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan arah kebijakan yang tercantum dalam Renstra SKPD Tahun 2009-2013;

3. Pencapaian tujuan dan sasaran

4. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama Bappeda Kota Bandung

5. Perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan lima tahun berjalan dengan target kinerja (lima) tahunan yang direncanakan.

(6)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun Bappeda Kota Bandung ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

A. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor: 050/Kep.966- Orpad/2013 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung 2009-2013. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Bappeda Kota Bandung tahun 2013 adalah sebagai berikut:

(7)

Tabel II.1

Target Indikator Kinerja Utama Bappeda Kota Bandung Tahun 2013 No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1 Tingkat perwujudan

perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat

% ≥ 30%

2 Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD

% 95%

3 persentase konsistensi pelaksanaan

program/kegiatan yang direncanakan

% 100%

4 Persentase hasil koordinasi, pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam

pelaksanaan pembanunan

% 20%

5 Kenaikan Jumlah Investor perusahaan 500

Sumber Data : Bappeda Kota Bandung, Tahun 2013

B. Rencana Strategis

Rencana Strategis Bappeda Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini BappedaKota Bandung. Rencana Strategis Bappeda Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2009 – 2013 ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Bappeda Kota Bandung Nomor 0838.Sekret Bapp Tahun 2012 tentang Revisi Rencana Strategis Bappeda Kota Bandung Tahun 2009 - 2013. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Bappeda Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Bappeda Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam

(8)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013. Disamping itu pula, Renstra Bappeda Kota Bandung diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Bappenas dan Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.

Penyusunan Renstra Bappeda Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2009-2013 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Bappeda Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Bappeda Kota Bandung Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Bappeda Kota Bandung Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Bappeda Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Bappeda Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Bappeda Kota Bandung Tahun 2009-2013 adalah:

”TERWUJUDNYA BAPPEDA SEBAGAI LEMBAGA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG KREDIBEL DALAM MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA JASA BERMARTABAT”.

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Bappeda Kota Bandung Tahun 2009-2013 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

(9)

a. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien ;

b. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sistem Layanan Perencanaan Pembangunan yang Memadai;

c. Melaksanakan koordinasi, pengkajian dan penelitian sebagai bahan kabijakan pembangunan;

d. Meningkatkan iklim dan kerjasama dalam bidang penanaman modal.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan Bappeda Kota Bandung sebagai berikut:

Tabel II.2 TUJUAN

Misi Tujuan

Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Efektif dan Efisien

Terpenuhinya kebutuhan

perencanaan pembangunan kota yang berkualitas dan akuntabel sehingga dapat meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan seluruh stakeholders

Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sistem Layanan

Perencanaan Pembangunan yang Memadai

Tersedianya data dan informasi yang akurat dalam penyusunan dokumen perencanaan yang didukung oleh sistem informasi melalui elektronik government Melaksanakan koordinasi,

pengkajian dan penelitian sebagai bahan kabijakan pembangunan

Memberikan masukan kepada walikota terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Meningkatkan iklim dan kerja

sama dalam bidang penanaman modal

Menciptakan iklim kondusif bagi investasi di Kota Bandung

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu /

(10)

tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 sebanyak 4 sasaran strategis.

Tabel II.3 SASARAN

Tujuan Sasaran

Terpenuhinya kebutuhan

perencanaan pembangunan kota yang berkualitas dan akuntabel sehingga dapat meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan seluruh stakeholders

Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien

Terkendali dan Terlaporkannya kinerja pembangunan daerah Tersedianya data dan informasi

yang akurat dalam penyusunan dokumen perencanaan yang didukung oleh sistem informasi melalui elektronik government

Ketersediaan sistem informasi dan data-data mutakhir dan mudah diakses

Memberikan masukan kepada walikota terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan melalui koordinasi, pengkajian dan penelitian sehingga dapat dicapai kualitas pembangunan yang efektif dan efisien

Menciptakan iklim kondusif bagi

investasi di Kota Bandung Meningkatnya Iklim Investasi

C. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Bappeda Kota Bandung mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi

(11)

waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran. Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

1. (sasaran 1) Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang Perencanaan Pemerintahan dan Sekretariat dengan program:

1) Program Perencanaan Pembangunan

2. (sasaran 2) Terkendali dan Terlaporkannya kinerja pembangunan daerah

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik dengan program:

1) Program Perencanaan Pembangunan

3. (sasaran 3) Ketersediaan sistem informasi dan data-data mutakhir dan mudah diakses

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang Penelitian,

Pengembangan, dan Statistik, Perencanaan Ekonomi dan Pembiayaan, Perencanaan Sosbud dan Kesra, serta UPT LPSE dengan program:

1) Program Pengembangan Data dan Informasi ; 2) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi ;

3) Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya dan Kesra ; 4) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

4. (sasaran 4) Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan melalui koordinasi, pengkajian dan penelitian sehingga dapat dicapai kualitas pembangunan yang efektif dan efisien

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang Penelitian,

Pengembangan, dan Statistik, Perencanaan Tata Ruang Sarana dan Prasarana, Perencanaan Ekonomi dan Pembiayaan dengan program:

1) Program Perencanaan Tata Ruang

(12)

2) Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 3) Program Penelitian dan Pengembangan

4) Program Kerjasama Pembangunan 5) Program Perencanaan Pembangunan

6) Program Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

7) Program Perencanaan Pembangunan Bidang Sosbud dan Kesra 8) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 9) Program Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik dan Tata Ruang 10) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh

11) Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar

5. (sasaran 5) Meningkatnya Iklim Investasi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui bidang Penanaman Modal dengan program:

(1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Invetasi (2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

D. Rencana Kinerja Tahunan 2013

Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dikembangkan cara pencapaian tujuan dan sasaran secara optimal. Cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam aktivitas Rencana Strategis Bappeda Kota Bandung masing-masing dikembangkan kedalam kebijakan dan program. Sementara itu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan dituangkan kedalam perencanaan dan perjanjian Kinerja, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

(13)

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 Tabel II.4

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATU

AN TARGET

1 Meningkatnya Perencanaan

Pembangunan yang Efektif dan Efisien

Tingkat perwujudan

perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi

masyarakat % ≥ 30%

Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam

RPJMD % 95%

2

Terkendali dan

terlaporkannya kinerja pembangunan daerah

Persentase konsistensi

pelaksanaan program/kegiatan

yang direncanakan % 100%

3

Ketersediaan sistem informasi dan data-data yang mutakhir serta mudah diakses

Tingkat ketersediaan sistem informasi dan data-data yang menunjang perencanaan pembangunan

sistemDok, 3 dok, 2 sistem

4

Meningkatnya kualitas perencanaan

pembangunan melalui koordinasi, pengkajian dan penelitian sehingga dapat dicapai kualitas pembangunan yang efektif dan efisien

Persentase hasil

koordinasi,penyusunan dokumen perencanaan,

pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan

% 20%

5 Meningkatnya iklim

investasi Kenaikan Jumlah Investor perus

ahaan 500

E. Penetapan Kinerja 2013

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan.

Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Bappeda Kota Bandung Tahun 2013 mengacu pada dokumen Renstra Bappeda Kota Bandung Tahun 2009-2013, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013, dan dokumen Pelaksanaan

(14)

Anggaran (DPA) Tahun 2013. Bappeda Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2013 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel II.5

Penetapan Kinerja Bappeda Kota Bandung Tahun 2013

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET

TH 2013 PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN 1 Meningkatnya

perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien

Tingkat perwujudan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat

≥30% Program Perencanaan

Pembangunan 2.851.653.000

Penyelenggaraan Musrenbang

RKPD 532.230.000

Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD

95% Penyusunan Rancangan

RPJMD 426.000.000

Penyelenggaraan Musrenbang

RPJMD 400.000.000

Penetapan RPJMD

400.000.000 Penyusunan Rancangan RKPD

478.423.000 Penyusunan Rancangan RKPD

Perubahan Kota Bandung 175.000.000 Penyusunan Renstra dan

Renja SKPD 440.000.000

2 Terkendali dan terlaporkannya kinerja

pembangunan daerah

Persentase konsistensi pelaksanaan program/kegiatan yang direncanakan

100 % Program Perencanaan

Pembangunan 900.000.000

Monitoring Evaluasi,

Pengendalian dan Pelaporan

Pelaksanaan Kegiatan 250.000.000 Koordinasi Penyusunan

Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban dan LKPJ AMJ

650.000.000

3 Ketersediaan sistem informasi dan data-data yang mutakhir dan mudah diakses

Tingkat

ketersediaan data dan system informasi

3 dok, 2

sistem Program Pengembangan Data

dan Informasi 1.350.000.000 Penyusunan dan

Pengumpulan Data/ Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan

300.000.000

Penyusunan SUSEDA

700.000.000 Kegiatan Penyusunan sistem

database statistik Kota

Bandung 350.000.000

Program Perencanaan

Pembangunan Ekonomi 350.000.000 Penyusunan Indikator

Ekonomi Daerah 350.000.000 Program Optimalisasi

Pemanfaatan Teknologi

Informasi 3.244.100.000

(15)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET

TH 2013 PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN Pelaksanaan Sistem e-

Procurement dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

1.039.100.000

Bandung Integrated Resources

Management System 1.645.000.000 Penyusunan Rencana Induk

Bandung Kota Cerdas 560.000.000 4 Meningkatnya

kualitas perencanaan pembangunan melalui koordinasi, pengkajian dan penelitian sehingga dapat dicapai

kualitas pembangunan yang efektif dan efisien

Persentase hasil koordinasi, pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembanunan

20 % Program Pengendalian

Pemanfaatan Ruang 160.000.000 Penyusunan prosedur dan

manual pengendalian

pemanfaatan ruang 160.000.000 Pengendalian Pencemaran

dan Perusakan Lingkungan

Hidup 492.370.000

Penyusunan Pengendalian Kualitas Lingkungan Kota Melalui Identifikasi dan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung

492.370.000

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

310.000.000

Kegiatan Peningkatan

Kemampuan Teknis Perencana 310.000.000 Program Penelitian dan

Pengembangan 3.253.212.500 Kajian Pengembangan

Fasilitas Penyelenggaraan Pendidikan SD dikaitkan dengan masalah Keterbatasan Lahan di Kota Bandung

241.971.750

Kajian Sistem Drainase

Perumahan di Kota Bandung 433.478.500 Kajian Pengembangan Potensi

Kerjasama Daerah 100.000.000 Kajian Optimalisasi Kebijakan

Pengembangan UMKM di Kota

Bandung 239.541.300

Kajian penataan infrastruktur terpadu pada kawasan pemukiman padat Perkotaan di Kota Bandung

480.498.800

Kajian efektifitas Tunjangan Sertifikasi Guru terhadap

Kinerja Guru 240.722.150

Kajian penyusunan Rencna Strategis Pengembangan Kota Bandung Menuju World Class City (Kota Kelas Dunia)

617.000.000

(16)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET

TH 2013 PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN Kajian Penyusunan Naskah

Akademik dan Draft Raperda Pembentukan Perusda Holding di Kota Bandung

900.000.000

Program Kerjasama

Pembangunan 300.000.000

Koordinasi Kerjasama

pembangunan Antar Daerah 300.000.000 Program Perencanaan

Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

537.000.000 Penyusunan Kebijakan

Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

537.000.000

Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar

1.677.095.500 Koordinasi penyelesaian

permasalahan transportasi perkotaan

493.920.000

Koordinasi perencanaan

penanganan perumahan 264.257.500 Koordinasi penanggulangan

limbah rumah tangga dan industri perkotaan

253.792.000

Penyelesaian Permasalahan Penanganan Drainase berbasis Ecodrain

241.877.000

Penanggulangan dan Penyelesaian Bencana Alam/Sosial

423.249.000

Program Perencanaan Pembangunan Bidang

Ekonomi 851.000.000

Penyusunan Masterplan Pembangunan Ekonomi

Daerah 501.000.000

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang

Ekonomi 350.000.000

Program Perencanaan

Pembangunan Bidang Sosbud

dan Kesra 3.000.750.000

Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang

Pemerintahan 200.000.000

Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan

Daerah (TKPKD) 215.000.000 Perencanaan Pembangunan

Bidang Sosial Budaya dan

Kesejahteraan Rakyat 640.000.000 Fasilitasi Bandung Kota Sehat

315.750.000

(17)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET

TH 2013 PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN Fasilitasi Bandung Kota Layak

Anak 260.000.000

Penyusunan Indeks

Pembangunan Gender 260.000.000 Perencanaan Pendidikan Anak

Berkebutuhan Khusus 250.000.000 Strategi Implementasi Sistem

Jaminan Sosial Nasional di

Kota Bandung 600.000.000

Penyusunan Indeks

Pembangunan Kesejahteraan

Sosial 260.000.000

Program Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik

dan Tata Ruang 260.000.000 Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Bidang Fisik

dan Tata Ruang 260.000.000 Program Perencanaan Bidang

Pemerintahan 1.427.500.000 Pembaharuan Tata

Pemerintahan Daerah 700.000.000 Evaluasi Capaian RAD PK

427.500.000 Penyusunan Perencanaan

Urusan Wajib Lingkup Bidang

Pemerintahan 300.000.000

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja 300.000.000

Perencanaan Ketenagakerjaan

Daerah Kota Bandung 300.000.000 Program peningkatn dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah 250.000.000 Perencanaan Insentif dan

Disentif Pajak Daerah 250.000.000 Program Penataan Peraturan

perundang-undangan 600.000.000 Kajian Peraturan Perundang-

undangan 600.000.000

Program Ketahanan Pangan

250.000.000 Perencanaan Pengawasan

Keamanan Pangan Kota

Bandung 250.000.000

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan

Media Massa 874.000.000

Perencanaan dan

Pengembangan Kebijakan

komunikasi dan informasi 874.000.000 Program pengembangan

pemasaran pariwisata 300.000.000

(18)

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET

TH 2013 PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN Perencanaan Kepariwisataan

Daerah Kota Bandung 300.000.000 Program Peningkatan

Efisiensi Perdagangan Dalam

Negeri 300.000.000

Perencanaan Pengembangan

Pasar Tradisional Tematik 300.000.000 5 Meningkatnya

aktivitas investasi di Kota Bandung

Kenaikan jumlah

investor 500

investor Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Invetasi

950.000.000 Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal 200.000.000 Fasilitasi Daerah dalam

rangka Promosi Penanaman Modal

200.000.000

Penyelenggaraan Promosi, Pameran dan Penyediaan Sarana Promosi Penanaman Modal

550.000.000

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

950.000.000 Pengelolaan Data dan

Informasi Penanaman Modal 200.000.000 Pengembangan Sistem

pelayanan Informasi dan Pelayanan Pendaftaran Investasi secara elektronik

250.000.000

Penyusunan dan

Penyempurnaan Pereaturan Daerah di Bidang Investasi

250.000.000

Pengembangan Potensi

Penanaman Modal 250.000.000

(19)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Bappeda Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Bappeda Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2009- 2013 maupun Renja Tahun 2013. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

(20)

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal dengan pendekatan petunjuk pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai berikut :

No Katagori Nilai Angka Interpretasi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

AA A B CC

C D

> 85 – 100

> 75 – 85

> 65 – 75

> 50 – 65

> 30 – 50 0 – 30

Memuaskan Sangat Baik

Baik Cukup Baik Agak Kurang

Kurang

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Bappeda Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indicator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2009-2013 maupun Renja Tahun 2013.

Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

(21)

sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2013 dan Indikator Kinerja Utama dalam RPJMD 2009-2013 berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : 050/Kep.966- Orpad/2013, telah ditetapkan 4 sasaran dengan 5 indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

 Sasaran 1 terdiri dari 2 indikator

 Sasaran 2 terdiri dari 1 indikator

 Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator

 Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator Tabel III.1

Sasaran dan Indikator Kinerja Utama

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA PENJELASAN

1 Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien

tingkat perwujudan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat

Jumlah aspirasi masyarakat yang diakomodasi dalam dokumen perencanaan dibagi seluruh aspirasi masyarakat dikali 100%

Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD

Jumlah program dalam RKPD tahun

bersangkutan dibagi dengan jumlah program dalam RPJMD yang harus dilaksanakan pada tahun bersangkutan x 100%

2 Terkendali dan terlaporkannya kinerja pembangunan daerah

persentase konsistensi pelaksanaan

program/kegiatan yang direncanakan

Jumlah program/kegiatan yang konsisten kinerjanya dibagi seluruh

program/kegiatan di tahun bersangkutan x100%

3 Meningkatnya

kualitas perencanaan pembangunan

melalui koordinasi, pengkajian dan penelitian sehingga dapat dicapai kualitas pembangunan yang efektif dan efisien

Persentase hasil koordinasi, pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembanunan

Jumlah hasil koordinasi, pengkajian dan penelitian yang dijadikan masukan dalam pelaksanaan

pembangunan pada tahun n dibagi seluruh hasil koordinasi, pengkajian dan penelitian tahun sebelumnya x 100%

4 Meningkatnya aktivitas investasi di Kota Bandung

Kenaikan Jumlah

Investor Kenaikan jumlah investor

(22)

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Bappeda Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor : 050/Kep.966-Orpad/2013 tentang Indikator Kinerja Utama RPJMD Kota Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Bappeda Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Bappeda Kota Bandung tahun 2013 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel III.2

Capaian Indikator Kinerja Utama Bappeda Kota Bandung Tahun 2013

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi Capaian

1 Tingkat perwujudan % perencanaan

pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat

% ≥ 30% 48,31 100 %

2 Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD

% 95% 95% 100 %

3 Persentase konsistensi pelaksanaan

program/kegiatan yang direncanakan

% 100% 100% 100 %

(23)

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi Capaian

4 Persentase hasil % koordinasi, pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan

% 20% 20% 100

5 Kenaikan jumlah

investor perusahaan ≥ 500

investor 500 100

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Misi kesatu yaitu Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Efektif dan Efisien dapat dilihat dari indikator Tingkat perwujudan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat, indikator Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD dan indikator Persentase konsistensi pelaksanaan program/kegiatan yang direncanakan, IKU yang mencerminkan keberhasilan Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien mencapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Pada bidang Perencanaan Pembangunan ditunjukan oleh indikator Tingkat perwujudan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat mencapai 48,31%.

Pada Misi ketiga yaitu Melaksanakan koordinasi, pengkajian dan penelitian sebagai bahan kebijakan pembangunan, dimana indikator utamanya adalah Persentase hasil koordinasi, pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan sebesar 20%.

Misi keempat yaitu Meningkatkan iklim dan kerja sama dalam bidang penanaman modal dengan indikator kinerja utamanya Kenaikan jumlah investor mencapai target yang ditetapkan, hal ini terlihat dari capaian jumlah investor sebanyak 600 dimana angka ini melebihi target yaitu 500 investor.

C. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis

Secara umum Bappeda Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

(24)

dalam Renstra 2009-2013. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Bappeda Kota Bandung Tahun 2009-2013 sebanyak 5 (lima) sasaran.

Pada tahun 2013 ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 6 (enam) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013. Dari 5 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 6 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Bappeda Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel III.3

Pencapaian Kinerja Sasaran Bappeda Kota Bandung Tahun 2013

NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

1 Memuaskan 5

2 Sangat Baik 0

3 Baik 0

4 Cukup Baik 0

5 Agak Kurang 0

6 Kurang 0

Jumlah 5

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut:

Tabel III.4

Capaian Kinerja sasaran Bappeda Kota Bandung Tahun 2013

No. Sasaran Jumlah

Indikator Rata- capaiarata

n

0-30 >30-50 >50-

65 >65-

75 >75-

85 >85-100

A Misi 1

1 Meningkatnya perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien

2 100 Memuas

kan

2 Terkendali dan Terlaporkannya kinerja

pembangunan daerah

1 100 Memuas

kan

B Misi 2 1 Ketersediaan

sistem informasi dan data-data mutakhir dan mudah diakses

1 100 Memuas

kan

B Misi 3

(25)

No. Sasaran Jumlah

Indikator Rata- capaiarata

n

0-30 >30-50 >50-

65 >65-

75 >75-

85 >85-100

1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan melalui

koordinasi, pengkajian dan penelitian

sehingga dapat dicapai kualitas pembangunan yang efektif dan efisien

1 100 Memuas

kan

B Misi 4

1 Meningkatnya aktivitas investasi di Kota Bandung

1 100 Memuas

kan

Jumlah 6 100

Dari 5 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel III.5

Pencapaian Target Misi

No. Misi Jumlah Indikator

Sasaran

Tingkat Pencapaian Melampaui

target (>100%)

Sesuai Target

(100%) Belum Mencapai Target (<100%)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 3 1 33,3 2 66,7 0 0

2 Misi 2 1 0 0 1 100 0 0

3 Misi 3 1 0 0 1 100 0 0

4 Misi 4 1 0 0 1 100 0 0

Jumlah 6 1 16,67 5 83,33 0 0

Dari 5 sasaran dengan 6 indikator kinerja, pencapaian kinerja Bappeda Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

Tabel III.6

Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah Indikator Presentase

A. Misi 1 2 100%

1 Memuaskan 2 100%

2 Sangat Baik - 0 %

(26)

No. Kategori Jumlah Indikator Presentase

3 Baik - 0 %

4 Cukup Baik -

5 Agak Kurang -

6 Kurang -

B. Misi 2 1 100%

1 Memuaskan 1 100%

2 Sangat Baik -

3 Baik -

4 Cukup Baik -

5 Agak Kurang -

6 Kurang -

C. Misi 3 1 100%

1 Memuaskan 1 100%

2 Sangat Baik -

3 Baik -

4 Cukup Baik -

5 Agak Kurang -

6 Kurang -

B. Misi 4 1 100%

1 Memuaskan 1 100%

2 Sangat Baik -

3 Baik -

4 Cukup Baik -

5 Agak Kurang -

6 Kurang -

D. Analisis Pencapaian Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap

(27)

penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

- kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2013 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 5 sasaran dan 6 indikator kinerja dari 4 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Bappeda Kota Bandung tahun 2009-2013, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya Perencanaan Pembangunan yang Efektif dan Efisien

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel III.7

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya Perencanaan Pembangunan yang Efektif dan Efisien

No

Indikator Kinerja

Utama

Satuan

Tahun

2009 %

Tahun

2010 %

Tahun

2011 %

Tahun

2012 %

Tahun

2013 %

Tar-get Reali-

sasi Tar- get Reali-

sasi Tar- get Reali-

sasi Tar- get Reali-

sasi Tar- get Reali- Tingkat sasi

perwujud- anperencana anpembangu nan yang sesuai dengan aspirasi masyara- kat

% ≥30% 30% 100 ≥30% 32,16

% 100 ≥30% 33,6% 100 ≥30% 34,42

% 100 ≥30% 38% 100

(28)

No

Indikator Kinerja

Utama

Satuan

Tahun

2009 %

Tahun

2010 %

Tahun

2011 %

Tahun

2012 %

Tahun

2013 %

Tar-get Reali-

sasi Tar- get Reali-

sasi Tar- get Reali-

sasi Tar- get Reali-

sasi Tar- get Reali- Keselaras sasi

anprogram dalam RKPDdengan Program dalam RPJMD

% 70% 70% 100 80% 80% 100 85% 85% 100 90% 90% 100 95% 95% 100

Rata-rata Capaian IKU 100 100 100 100 100

Kinerja Capaian Sasaran 1 100 100 100 100 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian target indikator kinerja utama Tingkat perwujudan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun pada periode renstra 2009-2013. Hal ini membuktikan bahwa progran dan kegiatan yang ada dalam APBD semakin lama semakin mewakili aspirasi masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan di Kota Bandung semakin mengacu pada aspirasi masyarakat. Hal ini semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Tingkat Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD sejak tahun 2012 hingga 2013 mencapai angka 100%, angka ini melebihi target, realisasi pada tahun 2013 mencapai 105,26%. Angka ini mengalami penurunan, hal ini karena target 2013 lebih tinggi dari 2012, sedangkan pencapaian target tetap yaitu 100%.

Bila dilihat realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun terakhir sebagaimana telah direncanakan dalam Renstra Bappeda Kota Bandung adalah sebagai berikut :

(29)

Tabel III.8

Pencapaian Indikator Sasaran Meningkatnya Perencanaan Pembangunan yang Efektif dan Efisien

Tahun 2013 dibandingkan Target Akhir Renstra Bappeda Kota Bandung Tahun 2013

No. Indikator

Sasaran Satuan

Realisasi Akumulasi

Tahuns/d.

2013

Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2013

Persentase Capaian

Kinerja (%)

1 2 3 4 5 6

1 Tingkat perwujudan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat

% ≥ 30% ≥ 30% 100%

2 Keselarasan program dalam RKPD dengan Program dalam RPJMD

% 100% 100% 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2013 menunjukkan capaian kinerja 100 % yang berarti capaian sesuai target akhir Renstra.

Berikut capaian kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator keberhasilan sasaran di atas:

Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Indikator programnya adalah tersedianya Dokumen Rencana Pembangunan yang sistematis dan mengakomodir kepentingan pemangku kepentingan Kota Bandung, dengan anggaran sebesar Rp. 2.851.653.000, proporsi realisasi anggaran sebesar 80,16 %.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang program adalah : a. Penyusunan Rancangan RPJMD

Indikator Output kegiatannya adalah Dokumen Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2014- 2018. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan

(30)

dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 70%.

b. Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD

Indikator Output kegiatannya adalah Terselenggaranya Musrenbang RPJMD. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100%. Musrenbang RPJMD telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013.

c. Penetapan RPJMD

Indikator Output kegiatannya adalah Dokumen RPJMD 2014-2018 yang telah ditetapkan dengan Perda, namun karena Rancangan RPJMD belum selesai disusun, maka kegiatan ini dilaksanakan tahun 2014. Hal ini tidak menyalahi aturan, karena menurut undang-undang, RPJMD ditetapkan paling lambat 6 bulan setelah pelantikan kepala daerah.

Oleh karena pelantikan kepala daerah (walikota) dilaksanakan pada bulan September 2013, maka penetapan RPJMD paling lambat bulan Maret 2014.

d. Penyusunan Rancangan RKPD

Indikator Output kegiatannya adalah Dokumen Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100%

e. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

Indikator Output kegiatannya adalah Terselenggaranya Musrenbang RKPD. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100%. Musrenbang RKPD telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013.

f. Penyusunan Renja dan Renstra SKPD

Indikator Output kegiatannya adalah Tersusunnya Dokumen Renstra dan Renja SKPD. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100%.

g. Penyusunan Rancangan RKPD Perubahan

Indikator Output kegiatannya adalah Tersusunnya Dokumen Rancangan RKPD Perubahan. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100%.

(31)

Sasaran 2

Terkendali dan terlaporkannya kinerja Pembangunan Daerah Selanjutnya untuk pencapaian sasaran pada sasaran kedua dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.9

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Terkendali dan Terlaporkannya Kinerja Pembangunan Daerah

No Indikator Kinerja Utama

Satuan

Tahun

2009 %

Tahun

2010 %

Tahun

2011 %

Tahun

2012 %

Tahun

2013 %

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Persentase

konsistens ipelaksana anprogram / kegiatan yangdirencana kan

% 85% 85% 100 90% 90% 100 95% 95% 100 100% 100% 100 100% 100% 100

Rata-rata Capaian IKU 100 100 100 100 100

Kinerja Capaian Sasaran 1 100 100 100 100 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian target indikator kinerja utama Persentase konsistensi pelaksanaan program / kegiatan yang direncanakan sesuai dengan target. Artinya pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.

Berikut capaian kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target indikator keberhasilan sasaran di atas:

Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Indikator programnya adalah tersedianya Dokumen Laporan Pelaksanaan Pembangunan, dengan anggaran sebesar Rp. 900.000.000, proporsi realisasi anggaran sebesar 97,13 %.

Kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang program adalah :

a. Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Indikator Output kegiatannya adalah Tersusunnya Dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota. Proporsi capaian kegiatan berdasarkan realisasi kegiatan dibandingkan target kegiatan adalah sebesar 100%.

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2 TUJUAN
Tabel II.3 SASARAN
Tabel II.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam perencanaan ini menggunakan pengukuran parameter teknik metode QFD, penerapan ilmu ergonomi, pengolahan antropometri, uji validitas dan

Sebagai pembatas pada kawasan ini adalah: (i) lokasi berada pada lahan yang mempunyai kondisi pergerakan arus dan gelombang yang pada musim tertentu (musim selatan) bersifat

Penyusunan LKIP Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Tahun 2015 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

Penyusunan LKIP Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Tahun 2020 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun 2015 dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan

Penyusunan LKIP Dinas Pangan Dan Pertanian Kota Bandung Tahun 2018 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian

Pemilihan desain pengaman pantai yang sesuai tentunya akan sangat membantu untuk mencegah dan meminimalisir kemungkinan terjadi adanya abrasi dan erosi yang lebih