• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK BIDANG KESEHATAN DI PERPUSTAKAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN OLEH PEMUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK BIDANG KESEHATAN DI PERPUSTAKAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN OLEH PEMUSTAKA"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN JURNAL ELEKTRONIK BIDANG

KESEHATAN DI PERPUSTAKAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN OLEH PEMUSTAKA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

NADYA SAFITRI NIM 1113025100038

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

(5)

ABSTRAK

Nadya Safitri (1113025100038). Pemanfaatan Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh Pemustaka. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat, M.

Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adan dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan terhadap jurnal elektronik bidang kesehatan (Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Health Science Journal of Indonesia) yang disediakan oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan kendala yang dihadapi ketika memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jurnal, hampir setengah responden (41%) memilih Buletin Penelitian Kesehatan sebagai jurnal yang paling sering digunakan, sedangkan jurnal lainnya yaitu Media Penelitian dan Pengembangan dimanfaatkan hampir setengahnya responden (32%) dan Health Science Journal of Indonesia dengan perolehan pemanfaatan hampir setengahnya responden juga (27%). Lokasi akses yang dipilih pemustaka menunjukkan bahwa bebagian besar responden (59%) mengakses jurnal elektronik bidang kesehatan selain/ di luar area perpustakaan. Frekuensi pemanfaatan pemustaka menunjukkan sebagian besar responden (54%) memanfaatkan jurnal elektronik dalam kurun waktu 2-3 kali dalam sebulan.

Kemudian, hampir setengahnya responden (46%) memilih durasi waktu pemanfaatan jurnal elektronik selama 1 jam lebih sampa 2 jam. Artikel yang diunduh pemustaka menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden (46%) mengunduh artikel sebanyak 3-4 artikel. Terkait kendala dalam memanfaatkan jurnal elektronik, hampir setengahnya responden (35%) merasa kurang memiliki kemampuan dalam menentukan kata kunci untuk melakukan pencarian artikel.

Walaupun dengan adanya kendala tersebut, sebagian besar responden (62%) tidak pernah mempengaruhi niat mereka dalam memanfaatkan jurnal elektronik sebagai bahan referensi.

Kata Kunci: Pemanfaatan, Jurnal Elektronik, Koleksi Jurnal Elektronik

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT sumber ilmu dan hikmah. Shalawat serta salam bagi jujungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya. Walaupun dalam penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi oleh penulis, namun atas rahmat dan karunia-Nya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana.

Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya kepada penulis sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(7)

5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepada seluruh pihak Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan antara lain: Ibu Lenny Wulandari selaku Kepala Perpustakaan dan Ibu Susi Annisa selaku pustakawan, Bu Emi serta seluruh staf Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan membantu memberikan data- data yang berhubungan dengan skripsi penulis.

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada penulis.

8. Ibuku, Ade Handayani dan Ayah Mohamad Ali yang selalu memberikan dukungan doa, finansial, dan kasih sayang kepada penulis hingga detik ini, selain itu juga kepada adik-adikku tersayang: Aulia Apriani dan Fairuz Firdaus yang selalu memberikan semangat, serta candaan sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih untuk Fajar Aidil dan kak Dita Parwitasari yang telah suka rela selalu siap membantu, menemani dalam proses penulisan dan melakukan penelitian, memberikan masukan, dukungan, semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

10. Sahabat seperjuanganku ber6asix: Saiyidati Sumaiyah, Zahra Nurul Fadhilah, Suci Rahmawati, Dea Aprillia dan Fadilla Khairunnisa. Terima kasih atas semua dukungan, semangat, candaan, serta bantuannya selama ini.

11. Teman-teman seperjuangan, para calon pustakawan profesional Angkatan 2013, khususnya JIP CLASS A. Semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi

(8)

diri sendiri dan orang lain, serta semoga Allah SWT senantiasa mendampingi langkah kita agar diberikan kemudahan dan kesuksesan untuk kedepannya.

Penulis mengakui bahwa dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, maka skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dari segi isi maunpun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun tentunya dibutuhkan oleh penulis dalam penyempurnaan skrpsi ini. Maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini. Terima kasih.

Jakarta, 2 Januari 2018

Nadya Safitri

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Definisi Istilah ... 11

E. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 15

A. Perpustakaan Khusus ... 15

1. Pengertian Perpustakaan Khusus ... 15

2. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Perpustakaan Khusus ... 17

3. Ciri Perpustakaan Khusus ... 20

B. Koleksi Perpustakaan ... 20

1. Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 20

2. Jenis – jenis Koleksi ... 21

C. Koleksi Jurnal Elektronik ... 26

1. Pengertian Jurnal Elektronik ... 26

2. Jenis – jenis Jurnal Elektronik ... 28

3. Tipe Akses Jurnal Elektronik ... 29

4. Pemanfaatan Koleksi Jurnal Elektronik ... 30

D. Penelitian Terdahulu ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian... 38

B. Populasi dan Sampel ... 40

C. Teknik Pengumpulan Data ... 42

(10)

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 45

E. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Profil Perpustakaan ... 48

1. Sejarah Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ... 48

2. Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan Litbangkes ... 49

3. Struktur Organisasi ... 50

4. Layanan dan Fasilitas Perpustakaan ... 50

5. Sumber Daya Manusia (SDM) ... 51

6. Keanggotaan dan Tata Tertib Peminjaman ... 51

7. Kerjasama Perpustakaan ... 52

8. Sarana Penelusuran ... 52

9. Koleksi Perpustakaan ... 53

10.Koleksi Jurnal Elektronik ... 54

B. Hasil Penelitian ... 57

1. Karakteristik Identitas Responden ... 58

2. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan ... 60

3. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang kesehatan... 77

4. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 79

C. Pembahasan ... 84

1. Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ... 84

2. Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ... 96

BAB V PENUTUP ... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Koleksi Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan ... 7

Tabel 3. 1 Data Pengunjung Periode Januari-Maret 2017 ... 40

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 44

Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan Penelitian 2017 ... 47

Tabel 4. 1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 58

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden ... 59

Tabel 4. 3 Pekerjaan Responden ... 60

Tabel 4. 4 Cara Pemenuhan Kebutuhan Informasi Responden ... 60

Tabel 4. 5 Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan ... 61

Tabel 4. 6 Sumber Referensi Responden saat Berkunjung ke Perpustakaan ... 62

Tabel 4. 7 Jurnal Elektronik yang paling sering digunakan ... 63

Tabel 4. 8 Informasi Keberadaan Jurnal Elektronik ... 64

Tabel 4. 9 Lokasi Akses Jurnal Elektronik ... 66

Tabel 4. 10 Tujuan Memanfaatkan Jurnal Elektronik ... 68

Tabel 4. 11 Estimasi Frekuensi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik ... 69

Tabel 4. 12 Estimasi Durasi Waktu Pemanfaatan Jurnal Elektronik ... 70

Tabel 4. 13 Jumlah Artikel yang Diunduh ... 71

Tabel 4. 14 Kelengkapan Informasi dalam Jurnal Elektronik ... 72

Tabel 4. 15 Kemutakhiran Informasi dalam Jurnal Elektronik ... 73

Tabel 4. 16 Kemudahan dalam Mengakses Jurnal Elektronik ... 74

Tabel 4. 17 Tampilan Website Jurnal Elektronik... 75

Tabel 4. 18 Hal yang Mempengaruhi dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik ... 76

Tabel 4. 19 Kendala saat Memanfaatkan Jurnal Elektronik ... 77

Tabel 4. 20 Pengaruh Kendala terhadap Niat dalam Memanfaatkan Jurnal Elektronik ... 78

Tabel 4. 21 Rekapitulasi Kondisi Pemanfaatan Jurnal Elektronik ... 79

Tabel 4. 22 Rekapitulasi Kondisi Kendala dalam Pemanfaatan Jurnal Elektronik ... 83

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi... 50

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia yang mana telah berhasil menciptakan masyarakat yang diperkuat oleh informasi. Kemajuan tersebut juga menyebabkan pesatnya dinamika pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini yang menunjukan peningkataan yang luar biasa. Pembahasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi juga tertuang pada salah satu surat Al- qur‘an yaitu pada surat Yunus (10) ayat 101 yang berbunyi:

(101) Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

Surat Yunus sendiri memiliki kandungan terkait Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, melalui ayat-ayat pada surat Yunus tersebut Allah Swt memerintahkan umat manusia untuk memerhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta ini seperti jalannya tata surya yang teratur dan tepat waktu, terjadi gerhana matahari dan bulan, pergantian malam dan siang, air hujan turun ke bumi dan sebagainya. Allah swt memerintahkan kepada manusia agar melakukan

(14)

pengkajian dan penelitian terhadap alam semesta beserta isinya. Sesungguhnya semua ciptaan Allah itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berfikir dan yakin terhadap penciptanya.

Dalam Surat Yunus (10) ayat 101, terdapat juga Tafsir yang berkaitan dengan surat Yunus (10) ayat 101 ini. Tafsir tersebut berbunyi, Allah Swt.

Menjelaskan perintahNya kepada RasulNya, agar dia menyeru kaumnya untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala kejadian di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah yang beraneka ragam rasanya. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup di atas bumi, memberikan manfaat yang banyak kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang luas, dataran yang subur, samudera yang penuh dengan ikan, pada kesemuanya itu terdapat tanda-tanda ke Esaan dan kekuasaan Allah SWT. Bagi orang-orang yang berfikir dan beriman kepadaNya. Namun bagi mereka yang tidak beriman terhadap kekuasaan-kekuasaannya tidaklah bermanfaat ini semua baginya.1

Hikmah Surat Yunus (10) ayat 101 dan Tafsir – tafsir tersebut ialah kita sebagai manusia harus menambah dan memperkuat iman kita kepada Allah Swt.

Karena telah menciptakan alam semesta ini dan Dia pula yang mengatur seluruh kehidupan yang ada di bumi ini. Selain itu, poin penting dari Surat Yunus (10) ayat 101 dan tafsir nya ialah memacu umat manusia untuk berlomba dalam

1Dewan Penyelenggara Pentafsir AL-Quran, Al-Quran dan Tafsirnya, Jilid IV (Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia, 1995), h. 450.

(15)

menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sebagai sumber motivasi dan semangat dalam mencari ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya. Sehingga dari ilmu-ilmu yang ditemukan dan dikembangkan tersebut akan dapat berguna bagi kepentingan manusia.

Kemajuan tekonologi saat ini telah dimanfaatkan masyarakat dalam mengolah, menggunakan dan mencari informasi yang dibutuhkan. Pertumbuhan yang luar biasa dibidang teknologi informasi telah menciptakan masyarakat baru yang diperkuat oleh informasi. Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan.2

Perpustakaan sebagai penyedia informasi juga harus beradaptasi menyesuaikan berbagai kebutuhan pemustaka seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Apabila dulu perpustakaan dituntut untuk memiliki banyak koleksi tercetak yang memadai, pada era digital saat ini perpustakaan lebih dituntut untuk tidak hanya memiliki koleksi tercetak saja namun juga dalam berbentuk digital. Dalam Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang koleksi perpustakaan pasal 12 ayat 1 yang berbunyi koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.3

2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.

135.

3 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (Jakarta:

Tamita Utama, 2009), h. 12.

(16)

Koleksi tersebut bisa berupa koleksi umum, referensi maupun hasil- hasil karya ilmiah dari penelitian. Contoh hasil karya ilmiah dari penelitian yang disediakan di perpustakaan secara tercetak maupun digital adalah jurnal. Jurnal elektronik saat ini keberadaannya semakin berkembang dan telah menjadi bagian integral dari koleksi perpustakaan. Salah satu jenis perpustakaan yang memiliki hasil karya ilmiah yang dihasilkan dari para peneliti adalah perpustakaan khusus.

Perpustakaan menurut undang-undang nomor 43 tahun 2007 adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Lebih jauh lagi dijelaskan dalam undang-undang tersebut terkait perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain.4

Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan RI adalah salah satu perpustakaan khusus yang sudah menyesuaikan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi tersebut dapat dilihat dengan keberagaman format koleksi di perpustakaan tersebut yang tidak hanya tercetak namun juga menyediakan koleksi elektronik. Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memiliki diantaranya koleksi buku teks, laporan penelitian, prosiding hasil pertemuan ilmiah, jurnal kesehatan dan kedokteran

4 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

(17)

didalam maupun luar negeri, publikasi WHO, kaset, microfilm, CD/DVD, surat kabar, majalah, jurnal elektronik di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan jurnal berlangganan.

Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyelenggarakan kegiatan pelayanan informasi dan kepustakaan untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta kedokteran bagi peneliti, pegawai, mahasiswa ataupun masyarakat yang berminat. Dari sekian banyak bentuk informasi yang disajikan oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ialah jurnal elektronik.

Dalam jurnal elektronik memuat artikel ataupun bahasan yang bersifat ilmiah dari hasil penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Koleksi tersebut sebaiknya dibina dan dipublikasikan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemustaka. In the present and near future, librarian will continue to work primarily with electronic journals that look and act like print journal, with some minor differences and will continue with face major challanges with providing access to them. As electronic journals mature, they offer new kinds of opportunities and challenges. 5 Kalimat tersebut memberikan penjelasan bahwa pustakawan akan terus bekerja dengan mengembangkan jurnal elektronik agar dapat dimanfaatkan layaknya jurnal tercetak, agar para pemustaka dapat mengakses informasi dalam segala bidang ilmu pengetahuan baru yang memberikan suatu peluang dan tantangan dalam dunia ilmu pengetahuan.

5 Donnelyn Curtis, E-Journals: How to Do It Manual fot Building, Managing, and Supporting Electronic Journal Collections (London: Facet Publishing, 2005), h. 12.

(18)

Keberadaan jurnal elektronik sangat penting untuk dimanfaatkan khususnya dalam dunia kesehatan. Perkembangan dalam dunia kesehatan yang terjadi terus menerus tentunya tidak dipungkiri harus memerlukan sumber-sumber informasi yang akurat dan terbaru sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan, memperbaiki, bahkan menciptakan metode pengobatan terbaru sehingga dapat diterapkan di dunia kesehatan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Saat ini penggunaan jurnal elektronik semakin banyak daripada jurnal tercetak. Banyak sekali keunggulan yang dapat kita rasakan dalam penggunaan jurnal elektronik dibanding tercetak. Diantaranya, informasi yang disajikan biasanya lebih up to date dan lebih cepat diterima oleh pembacanya dibandingkan dengan jurnal tercetak yang mana dalam penerbitannya jurnal tercetak selain dari proses penyusunan jurnal, juga harus melewati proses pencetakan yang biasanya tidak sebentar, sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih cepat dan menguntungkan.

Berdasarkan hasil observasi awal, penulis memperoleh informasi dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 2 pustakawan perpustakaan yaitu Ibu Lenny Wulandari dan ibu Susi Annisa. Dari kedua pustakawan tersebut dijelaskan terdapat 2 jenis jurnal elektronik yang disediakan oleh perpustakaan, yaitu jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan database online yang dilanggan oleh perpustakaan. Lebih jauh lagi dijelaskan bahwa jurnal elektronik di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan adalah hasil – hasil karya ilmiah atau penelitian para peneliti yang kemudian dihimpun dan dikelola untuk dipublikasikan. Sedangkan jenis jurnal lainnya yang dimaksud ialah database online yang berisikan jurnal –

(19)

jurnal berbayar yang dilanggan oleh perpustakaan guna melengkapi kebutuhan informasi pemustaka. Menurut pustakawan, jurnal elektronik di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan lebih unik dibanding database online, karena jurnal terebut dikelola dan disajikan sendiri oleh Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terdiri atas 22 jurnal elektronik yang bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja karena jurnal tersebut dapat diakses secara terbuka. 22 jurnal tersebut diantaranya:

Tabel 1. 1

Koleksi Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan

No. Judul Jurnal Penerbit ISSN

1. Buletin Penelitian Kesehatan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

P 0125-9695/

E 2338-3453 2. Media Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

P 0853-9987/

E 2338-3445

3. Health Science Journal of Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

P 2087-7021 E 2338-3437 4. Penelitian Gizi dan

Makanan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat

P 0125-9717/

E 2338-8358

5. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

P 0125-9717/

E 2338-8358

6. Aspirator: Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

P 2085-4102/

E 2338-7343

7. Media Gizi Mikro Indonesia

Pusat Penelitian dan Pengembangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang

P 2086-5198/

E 2354-8746

8. Jurnal Ekologi

Kesehatan

Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

P 1412-4025/

E 2354-8754

9. Jurnal Kesehatan

Reproduksi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

P 2087-703X/

E 2354-8762 10. Jurnal Kefarmasian

Indonesia

Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

P 2085-675X/

E 2354-8770

11. Vektora: Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

P 2085-868X/

E 2353-8709

12. Jurnal Tumbuhan Obat Balai Besar Penelitian dan P 1979-892X/

(20)

Indonesia Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu

E 2354-8797

13. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia

Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar

P 2301-5810/

E 2354-8800

14. SPIRAKEL Loka Litbang Pengendalian

Penyakit Bersumber Binatang Baturaja

P 2086-1346/

E 2354-8819

15. BALABA: Jurnal

Litbang Pengendalian Penyakit Bersusmber Binatang Banjarnegara

Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara

P 1858-0882/

E 2338-9982

16. Jurnal Vektor Penyakit Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Donggala

P 1978-3647/

E 2354-8835

17. Jurnal Buski Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah bumbu

P 1979-2646/

E 2354-8843

18. Jurnal Penyakit

Bersumber Binatang

Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Waikabubak

P 2338-8978/

E 2354-8851

19. Jurnal Plasma Balai Penelitian dan

Pengembangan Biomedis Papua

P 2354-8908/

E 2355-2344 20. Journal for Social

Determinants of Health

Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

-

21. Sel Jurnal Penelitian Kesehatan

Loka Penelitian dan

Pengembangan Biomedis Aceh

P 2580-8699/

E 2580-8923 22. Journal of Health

Epidemiology and Communicable Diseases

Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu

P 2502-0447/

E 2503-5134

Penelitian pemanfaatan jurnal elektronik ini dilakukan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Alasan penulis memilih perpustakaan tersebut dikarenakan visinya yaitu menjadikan perpustakaan sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebagai perpustakaan khusus penyedia informasi layanan kesehatan yang handal dan memenuhi kebutuhan pemustaka khususnya peneliti. Maka bahan pustaka yang disediakan harus berkualitas, tidak hanya terpercaya sumbernya namun juga up to date yaitu dengan mengelola dan menyajikan jurnal elektronik kesehatan. Selain itu, jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tersebut disajikan secara terbuka aksesnya yang mana dapat dilihat dan

(21)

digunakan oleh siapa saja dan dimana saja, sehingga dalam pemanfaatannya pihak perpustakaan tidak mengetahui secara detail sejauh mana telah dimanfaatkan, meskipun pada website jurnal elektronik (www.ejournal.litbang.depkes.go.id) telah tersedia statistik pengunjung. Sehingga, dalam penelitian ini penulis berharap dapat mencari tahu sejauh mana jurnal elektronik bidang kesehatan tersebut telah dimanfaatkan oleh para pemustaka.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Jurnal Elektronik Bidang Kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh Pemustaka”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dan agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada Pemanfaaan Jurnal Elektronik bidang kesehatan pada 3 (tiga) judul jurnal elektronik Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka, yaitu Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Health Science Journal of Indonesia. Alasan penulis membatasi pada 3 judul jurnal elektronik tersebut dikarenakan ketiga judul tersebut merupakan beberapa jurnal yang dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Dari pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian kedalam bentuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan oleh pemustaka?

(22)

2. Kendala apa yang dihadapi dalam memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada pembatasan dan perumusan masalah yang sudah dipaparkan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan di Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan oleh pemustaka.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pemustaka dalam memanfaatkan jurnal elektronik bidang kesehatan tersebut.

Dari tujuan yang dipaparkan di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan bagi Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk mengetahui pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan kepada pemakainya.

2. Sebagai gambaran kepada pustakawan Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam pemanfaatan jurnal elektronik sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk perpustakaan dalam pengembangan bahan koleksi dimasa yang akan datang.

3. Dapat menjadi masukan bahkan evaluasi bagi Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terkait dengan pemanfaatan jurnal elektronik sehingga dapat meningkatkan kualitas layanannya.

4. Menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan oleh pemustaka Perpustakaan Badan Penelitian

(23)

dan Pengembangan Kesehatan dan apa yang menjadi kendala dalam memanfaatkan jurnal elektronik.

D. Definisi Istilah

Beberapa istilah di bawah ini berkaitan dengan penelitian agar mudah dipahami.

1. Jurnal elektronik adalah jurnal ilmiah yang berbentuk elektronik yang digunakan semua pengguna perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka dengan cara cepat dan mudah di akses melalui internet, biasanya e-journal berbentuk (format) HTML (Hyper Text Markup Language) ataupun dalam bentuk PDF (Portable Document Format) serta bentuk multimedia sebagai pendukung dalam penyajian e-journal seperti:

animation, video dan interactivity. Biasanya e-journal memiliki kandungan informasi yang terbaru, current dan mutakhir.

2. Open Journal Systems (OJS) merupakan sistem open source yang digunakan untuk mengelola dan mempublikasikan jurnal ilmiah secara online. OJS dapat diunduh secara gratis dan dipasang (diinstal) di web server (apache atau IIS dan database server (mysql atau postgres). OJS telah dirancang untuk mengurangi waktu dan energi yang digunakan untuk tugas-tugas administrasi dan manajerial yang berhubungan dengan mengedit jurnal, sekaligus meningkatkan pencatatan dan efisiensi proses editorial.

3. Internet adalah suatu jaringan informasi yang didasarkan pada komputer yang ada diseluruh dunia, di bangun dari sejumlah besar jaringan yang lebih kecil dan saling berhubungan. Jaringan ini dapat berhubungan dalam jumlah puluhan, ratusan dan ribuan komputer, bahkan jutaan komputer, yang

(24)

memungkinkan untuk berbagai informasi terhadap satu dengan yang lainnya, atau beragam sumber informasi.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan ini, sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian pokok-pokok pikiran yang ditulis pada pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah yang bertujuan untuk memberikan alasan yang jelas tentang pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat, definisi istilah, serta sistematika penulisan secara garis besar tentang pembahasan yang akan diuraikan.

BAB II Tinjauan Literatur`

Bab ini berisi landasan teori terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dari segi teori definisi dan jenis perpustakaan, tugas, fungsi tujuan, ciri, dan koleksi perpustakaan khusus. Selain itu juga terdapat penjelasan definisi dari koleksi jurnal elektronik, jenis jenis jurnal elektronik, pemanfaatan koleksi jurnal elektronik, serta penelitian terdahulu yang berisikan penelitian sebelum penulis melakukan penelitian ini.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, Populasi dan Sampel, teknik pengumpulan

(25)

data (sumber data primer dan sekunder), teknik pengolahan dan analisis data serta jadwal penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisakan tentang profil objek penelitian yang meliputi gambaran umum dari Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang terdiri dari sejarah, visi dan misi, struktur perpustakaan, koleksi perpustakaan, layanan. Selain berisikan profil objek penelitian dari Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terdapat pula hasil penelitian mengenai penyajian dan pengolahan data hasil penelitian tentang gambaran pemanfaatan jurnal elektronik bidang kesehatan oleh pemustaka Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan bagaimana penyediaan akses jurnal elektronik bidang kesehatan oleh pemustaka tersebut sudah dapat di manfaatkan pemustaka dengan cukup baik, dan selain menyajikan profil objek penelitian dan hasil penelitian, yang terakhir terdapat pembahasan mengenai bagaimana caranya pemustaka mengatasi kendala dalam memanfaatkan pangkalan data jurnal tersebut.

BAB V Penutup

Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Penulis juga mencoba memberikan saran yang membangun untuk Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

(26)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

(27)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Pengertian Perpustakaan Khusus

Menurut Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan khusus sendiri adalah perpustakaan yang diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga penelitian, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah ataupun organisasi lain.6

Perpustakaan khusus menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah sebuah institusi ataupun unit kerja pengelola karya tulis, karya cetak, dan karya rekam yang dikelola secara professional berdasarkan sistem yang baku untuk mendukung kelancaran atau keberhasilan pencapaian visi, misi dan tujuan instansi induk yang menaunginya.7

Perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus diluar lembaga perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi. Lembaga yang dimaksud adalah lembaga industri, lembaga perkantoran, lembaga peneliti dan sebagainya.

Tujuan penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum

6 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

7 Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia: Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009).

(28)

namun hanya sebatas bagi para karyawan lembaga yang bersangkutan.8 Menurut Sulistyo Basuki, Perpustakaan khusus dapat merupakan perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, militer, industry, maupun perusahaan swasta.9

Menurut Sutarno Ns, perpustakaan khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan karena keberadaannya pada lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak dengan lembaga induknya, dengan adanya perpustakaan tersebut maka kebutuhan informasi dan bahan rujukan dapat dengan mudah diperoleh. 10 Lebih jauh lagi dijelaskan istilah kedinasan/khusus yakni berdinas atau bertugas melayani lembaga dan mereka (pegawai) pada instansi yang bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan, koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.

Sedangkan jika dilihat dari pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan khusus terbitan Perpustakaan Nasional RI mendefinisikan, perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (swasta/pemerintah) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan

8 Karmidi Kartoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 15.

9 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 49.

10 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Anggota IKAPI, 2006), h. 38.

(29)

informasi pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun sumberdaya manusia.11

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang dibentuk oleh sebuah lembaga swasta ataupun pemerintah, maupun asosiai yang menangani dan mempunyai misi pada bidang tertentu dengan tujuan tertentu untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan informasi pemustaka dilingkungannya.

2. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Perpustakaan Khusus

Sutarno NS menjelaskan bahwa Perpustakaan khusus mempunyai tugas pokok melayani pemakai dari kantor yang bersangkutan, sehingga koleksinya juga relatif terbatas yang berkaitan dengan misi dan tugas lembaga yang bersangkutan. 12 Sedangkan di dalam buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan khusus tugas pokok perpustakaan khusus yaitu melakukan kegiatan pengumpulan/ pengadaan, pengelolaan, penyimpanan dan pendayagunaan bahan pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk memenuhi misi lembaga yang harus di emban dalam rangka mendukung organisasi induknya dan masyarakat yang berniat mengkaji /mempelajari disiplin ilmu bidang yang menjadi misi perpustakaan.13

Pengguna informasi datang atau bertanya ke perpustakan dengan maksud mencari informasi untuk memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi, seperti: menyelesaikan pendidikan mereka, atau masalah lain yang

11 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 6.

12 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 39.

13 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, h.

7.

(30)

dihadapi sehari-hari dalam banyak bidang seperti penelitian dan pengembangan industri dan lain-lain.14

Perpustakaan khusus berfungsi sebagai tempat penelitian, pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.

Fungsi perpustakaan khusus lembaga pemerintah adalah:

a. Mengembangan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya b. Menyimpan seluruh terbitan dari dan tentang lembaga induknya c. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya

d. Menjadi pusat referral dalam bidang yang sesuai dengan lembaga induknya

e. Mengorganisasi materi perpustakaan f. Mendayagunakan koleksi

g. Menerbitkan literatur sekunder dan tersier dalam bidang lembaga induknya, baik cetak maupun elektronik

h. Menyelenggarakan pendidikan pengguna

i. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk pengembangan kompetensi SDM lembaga induknya

j. Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif k. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta Jaringan informasi l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan

m. Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan n. Menyajikan layanan koleksi digital

14 Jusni Djatin, Penelusuran Literatur (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 5

(31)

o. Menyediakan akses informasi pada tingkat local, nasional regional maupun global.

Menurut Mudjito dalam bukunya pembinaan minat baca menyatakan perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Tujuan umum

Perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam untuk memperlacar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang bersangkutan.

b. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari perpustakaan khusus ialah:

1) Mengembangkan ketrampilan karyawan/karyawati untuk belajar mandiri.

2) Menumpuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan/karyawati pada khususnya.

3) Memotivasi karyawan/karyawati untuk dapat mempelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien.

4) Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri.

5) Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk mencari, menemukan mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan khusus.15

15 Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22.

(32)

3. Ciri Perpustakaan Khusus

Menurut Sulistyo-Basuki, ciri perpustakaan khusus ialah sebagai berikut:

a. Koleksi yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu.

b. Keanggotaaan perpustakaan yang terbatas hanya pada civitas lembaga tersebut saja.

c. Peran utama perpustakaan yang merupakan melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota.

d. Tekanan koleksi lebih ditekankan pada majalah, pamphlet, laporan penelitian, abstrak atau indeks, karena jenis tersebut mengandung informasi lebih mutakhir dibandingkan koleksi berupa buku

B. Koleksi Perpustakaan

1. Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan telah menjadi faktor penting dalam menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Menurut UU RI Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.16 Menurut Wiji Suwarno, Koleksi perpustakaan atau bahan pustaka adalah semua hal yang mengandung informasi yang disimpan sajikan oleh perpustakaan.17

16 Indonesia, Undang-Undang RI nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.

17 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Jaka Permata, 2008), h. 87.

(33)

Menurut Kamus Perpustakaan dan Informasi, koleksi adalah sejumlah buku atau bahan lain mengenai suatu objek atau merupakan satu jenis yang dihimpun oleh seseorang atau satu badan.18

Dari definisi – definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa koleksi perpustakaan adalah segala macam bentuk informasi yang diolah dan disimpan untuk disebarlluaskan agar informasi yang terdapat tersebut dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan informasi para pembacanya.

Mengingat koleksi perpustakaan khusus yang berkaitan dengan misi dan tugas lembaga yang bersangkutan, maka perpustakaan khusus dituntut untuk menyediakan koleksi yang mutakhir dalam subyeknya yang mana nantinya berguna untuk mendukung kegiatan bahan induknya.

2. Jenis-jenis Koleksi

Pada umumnya kebanyakan masyarakat awam mengetahui bahwa koleksi perpustakaan hanya sebatas buku bacaan atau bahan pustaka yang tercetak saja, padahal koleksi atau bahan pustaka ada bermacam-macam tergantung dari sisi mana kita meninjaunya. Pada umumnya bahan pustaka digolongkan menjadi tiga macam yaitu:

a. Buku meliputi karya monograf, karya tercetak yang meliputi 49 halaman atau lebih.

b. Bahan berkala: majalah, surat kabar, dan bahan lain yang dikeluarkan secara berkala.

18 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h.105.

(34)

c. Bahan audio-visual, meliputi film, video, gambar, peta, globe, mikrofilm, rekaman suara, kaset, phono record, dsb. Untuk perpustakaan khusus ini penting sebab biasanya pembaca menggemaruya sebagai bahan yang baik untuk penelitian.

Selain itu, menurut Ferguson tipe bahan untuk perpustakaan khusus ada 14 macam19, yaitu:

a. Jenis buku

Bahan pustaka yang masuk dalam kelompok jenis buku ialah:

1) Monograf: ialah buku yang biasanya diterbitkan dalam sebuah volume mengenai suatu subjek atau bagian dari subjek.

2) Kamus: berisi daftar kata atau istilah yang biasanya disusun menurut abjad dalam bidang tertentu.

3) Ensiklopedi: keterangan tentang sesuatu yang agak panjang yang disusun menurut abjad atau abjad menurut topik.

Ensiklopedi dapat berisikan informasi yang sifatnya umum atau subjek yang sifatnya sangat khusus.

4) Buku pegangan: informasi yang mendasar dan menyeluruh mengenai suatu bidang.

5) Direktori: daftar nama dan alamat organisasi atau perseorangan dan atau suatu produk, kadang-kadang disertai dengan keterangan singkat.

6) Data statistik: karya statistik yang menyangkut topik tertentu umumnya selalu diperbaharui.

19 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 3.6-3.11.

(35)

7) Treatis: karya yang mengenai suatu bidang yang sangat mendalam seringkali dalam beberapa volume.

8) Prosiding: kumpulan makalah yang disampaikan dalam seminar dapat berupa satu volume atau lebih.

9) Terbitan seri misalnya riveu tahunan: berisi state of the art atau berupa laporan perkembangan yang umumnya muncul dengan judul Annual review of.... Progress in....

10) Kumpulan informasi khusus: karya yang meliputi topik khusus yang biasanya diperbaharui secara tidak teratur, atau bahkan tidak pernah diperbaharui tetapi memiliki jangka panjang.

b. Jenis berkala

Berkala adalah terbitan yang dikeluarkan secara berkala atau untuk jangka waktu tertentu secara teratur, dan diharapkan akan terbit untuk selamanya. Terbitan berkala ini juga disebut jurnal atau majalah. Jurnal biasanya ditujukan untuk publikasi akademis sedangkan majalah ditujukan untuk penerbitan umum.

Istilah berkala dalam hal ini menunjukkan pada semua penerbitan kedua hal di atas. Bahan jenis ini merupakan sumber yang paling penting bagi suatu perpustakaan khusus. Dari nomor ke nomor, volume ke volume penerbitan majalah kemudian nomor harus ada dan tidak boleh hilang.

Setelah terkumpul dalam satu volume kemudian dijilid. Jurnal akan semakin tinggi nilai informasi yang dimilikinya ketika jurnal tersebut semakin dikumpulkan dari tahun ke tahun.

(36)

c. Terbitan pemerintah

Jenis terbitan ini diterbitkan oleh berbagai lembaga pemerintahan baik lokal regional, nasional dan internasional. Terbitan ini bisa disebut juga dengan terbitan resmi yang diterbitkan dalam bermacam bentuk.

Bahan terbitan resmi ini menjadi bahan yang sangat penting dimana terpercaya secara menyeluruh dari suatu lembaga atau negara. Ada 4 jenis terbitan pemerintah, yaitu: (1) Laporan Teknik, (2) Pantent, (3) Statistik, (4) Standard.

d. Literatur perdagangan

Bahan jenis ini merupakan terbitan dari perusahaan atau kumpulan dari beberapa perusahaan tertentu yang ditunjukkan untuk masyarakat umum. Macamnya ialah: (1) katalog perdagangan, (2) laporan.

e. Literatur pelayanan

Literatur ini biasanya berisikan informasi bahwa perusahaan tertentu memiliki produk tertentu untuk masyarakat dan siap melayani.

f. Standard dan spesifikasi

Standar merupakan terbitan yang berisi seperangkat kondisi yang harus dipatuhi atau penuhi. Sedangkan spesifikasi adalah terbitan atau dokumen yan berisikan pernyataan tentang kualitas, ciri dan syarat yang harus diikuti suatu produk.

g. Cetak ulang dan cetak pendahuluan

Beberapa lembaga profesional banyak yang menerbitkan cetak ulang atau cetak pendahuluan yang umumnya dicetak dalam bentuk yang tidak permanen.

(37)

h. Terjemahan

terjemahan ini biasanya diperlukan untuk karya-karya ilmiah yang terbit dalam bahasa asing yang biasanya diperoleh oleh pusat terjemahan dan juga bisa dibuat sendiri.

i. Ephemera

Ephemera biasanya berupa bahan-bahan yang tidak terjilid seperti kliping surat kabar atau pamflet. Sering berisi informasi yang bermanfaat yang sukar ditemukan di mana-mana.

j. Tesis dan disertasi

Merupakan hasil penelitian oleh calon doktor atau master dari berbagai univeristas, sekolah tinggi atau institut.

k. Bahan komputer

Bahan ini biasanya bisa diperoleh dari perangkat keras komputer sebagai bahan sajian untuk pemakai komputer tersebut

l. Laporan dan arsip perusahaan

Bahan jenis ini adalah terbitan suatu lembaga atau organisasi yang berisi informasi terkait lemaga itu sendiri.

m. Bahan audio-visual

Bahan ini bisa berbagai macam misalnya: film, slide, audio, foto, video kaset, gambar, rekaman advertansi juga termasuk AV dan grafik.

n. Bentuk mikro

Merupakan miniatur dari bentuk aslinya.

(38)

C. Koleksi Jurnal Elektronik

1. Pengertian Jurnal Elektronik

Jurnal ilmiah adalah salah satu contoh koleksi yang cukup populer dikalangan peneliti di suatu bidang ilmu karena biasanya jurnal ilmiah berisikan segala macam informasi yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berjalan dengan perkembangan teknologi ini menimbulkan perubahan besar-besaran dalam cara manusia memandang data dan informasi.

Hal itu juga berdampak pada kemajuan jurnal elektronik yang saat ini sudah banyak ditemui dalam bentuk format elektronik. Bahkan, menurut Putu Laxman Pendit, besar jurnal ilmiah utama di berbagai bidang ilmu sudah terbid dalam bentuk elektronik atau digital. Selain itu, sebagian besar jurnal juga sudah terintegrasi dengan fasilitas pengindeksan, artikel-artikel dari

―zaman kertas‖ sudah dipindahkan ke berkas elektronik, dan perlahan tapi pasti semakin sulit memperoleh jurnal ilmiah interansional dalam bentuk kertas.20

Jurnal elektronik atau e-journal dapat diartikan sebagai representasi elektronik dari sebuah jurnal. Hal in berarti jurnal elektronik tersebut sebenarnya masih sama dengan jurnal tercetak, dan yang membedakannya adalah bentuk penyajian (format) dan karena disebarkan lewat jaringan digital maka yang disebarkan adalah versi elektronik atau digitalnya.21 Namun saat ini jurnal elektronik tidak harus melewati proses tercetak dahulu baru kemudian digitalkan menjadi jurnal elektronik. Ada juga jurnal yang

20 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital - Dari A sampai Z (Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008), h. 154.

21 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: perspektif perpustakaan perguruan tinggi Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2007), h. 78.

(39)

terlahir dengan berbentuk digital (born digital) dan tidak memiliki preseden dalam bentuk teretak. Lasa Hs menyatakan bahwa jurnal elektronik adalah jurnal yang segala aspek penyiapan, review, penerbitan, dan penyebarannya dilakukan secara elektronik.

Jurnal elektronik menurut Ali dan Nisha, memiliki istilah atau sinonim yang bermacam-macam yaitu jurnal dalam jaringan paperless journal dan jurnal virtual, jurnal elektronik dan jurnal online memiliki perbedaan. Jurnal elektronik adalah jurnal yang kontennya diolah, disimpan, dan disebarkan secara lingkup nasional dan internasional dalam bentuk elektronik. Sedangkan jurnal online adalah jurnal ilmiah yang mempunyai lingkup nasional dan internasional yang kontennya dapat diakses secara online.22

Menurut Perpustakaan Universitas Glasgow mendefinisikan bahwa setiap jurnal yang diperoleh melalui internet dapat disebut ‗Jurnal Elektronik‘. Pada beberapa kasus, terdapat versi cetaknya; pada beberapa kasus, tidak terdapat versi cetaknya. Beberapa jurnal elektronik dapat diperoleh secara gratis; yang lainnya memiliki mekanisme penagihan dengan sistem yang berbeda-beda. Beberapa dihasilkan oleh penerbit yang mapan;

yang lainnya dihasilkan dari kantor akademik perorangan. Seperti juga jurnal cetak, kualitas dan relevansi e-journal dapat cukup beragam.23

Maka dapat disimpulkan bahawa jurnal elektronik merupakan jurnal yang tersedia melalui media elektronik atau jurnal yang telah diformat

22 Shajarul Islam Khan, ―Use of E-Journals by Students and Research Scholars in the Department of Botany of Aligarh Muslim University,‖ Library Philosophy and Practice, 2012, http://unllib.unl.edu/LPP/sharajul-islam.htm.

23 Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN, 2010), h. 183.

(40)

sedemikian mudah dari bentuk awalnya (tercetak) menjadi elektronik untuk pengguna yang membutuhkan informasi ilmiah secara cepat, lebih mudah diakses dan up to date.

2. Jenis-jenis Jurnal Elektronik

Ditinjau dari segi kebebasan akses, jurnal elektronik dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Jurnal elektronik yang dapat diakses dari jarak jauh dari lokasi manapun (bebas didownload/tanpa biaya)

Biasanya jurnal jenis ini biasa disebut dengan Jurnal akses terbuka atau Open access Journal. Menurut Putu laxman Pendit merupakan akses bebas sebuah fenomena masa kini yang berkaitan dengan dua hal: keberadaan teknologi digital dan akses ke artikel jurnal ilmiah dalam bentuk digital.24

Sedangkan Lukman dan Swistien mengatakan Open Access Journal atau jurnal akses terbuka dapat didefinisikan sebagai jurnal dengan teks penuh yang tersedia dan dapat diakses gratis di web atau internet.25

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan jurnal akses terbuka adalah jurnal elektronik yang telah tersedia secara digital dengan teks penuh yang dapat di akses dari mana pun tanpa dikenakan biaya ataupun perizinan tertentu untuk mengaksesnya.

24 Pendit, Perpustakaan Digital - Dari A sampai Z, h. 192.

25 Lukman dan Swistien, Manajemen Penerbitan Jurnal Elektronik (Jakarta: Sagung Seto, 2012), h. 83.

(41)

b. Jurnal elektronik yang hanya dapat diakses di jaringan local perpustakaan.

Jurnal jenis ini bisa berupa jurnal yang terkumpul pada database online yang dilanggan perpustakaan, yang dapat diakes di jaringan perpustakaan, baik dengan cara menghubungkan ke jaringan internet yang ada di perpustakaan ataupun dengan menggunakan Akun dan Password.

3. Tipe Akses Jurnal Elektronik

Terdapat berbagai tipe dalam mengakses jurnal elektronik menurut Sharajul Islam Khan dalam artikel berjudul Use of E-journals by Students and Research Scholars in the Department of Botany of Aligarh Muslim University26 yaitu sebagai berikut:

a. Free access (akses gratis)

Beberapa penerbit menyediakan akses gratis ke jurnal ketika perpustakaan melanggan jurnal tercetaknya.

b. Exclusive access (akses ekslusif)

Beberapa institusi mendapatkan akses ke jurnal elektronik secara lengkap oleh penerbit tanpa harus melanggan jurnal tercetaknya.

c. Selective access (akses selektif)

Dalam hal tertentu pelanggan dapat memilih untuk mengakses beberapa jurnal elektronik dari penerbit dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

26 Khan, ―Use of E-Journals by Students and Research Scholars in the Department of Botany of Aligarh Muslim University.‖

(42)

d. Free Based Access (akses berdasarkan yang dibayar)

Melalui pembayaran ke akses sebesar beberapa persen dari biaya melanggan jurnal tercetak, penerbit menyediakan akses secara lengkap.

Pelanggan akan diminta untuk membiayai abodemen dalam waktu yang telah disetujui.

e. Institution vs consortium access (aksess institusi vs penggabungan) Melalui beberapa institusi yang memiliki ketertarikan yang sama dan membutuhkan kerja sama sementara untuk jurnal elektronik.

f. Consortium based access model (akses model penggabungan) Ketika anggota institusi butuh untuk mengakses melalui internet tapi tidak perlu untuk melanggan. (khan)

4. Pemanfaatan Koleksi Jurnal Elektronik

Penggunaan jurnal elektronik telah menjadi perhatian para pustakawan dan penerbit dari awal era digital. Pemanfaatan jurnal elektronik yang telah disediakan merupakan suatu proses aktifitas yang dilakukan pemustaka untuk memenuhi kebutuhannya. Informasi yang terdapat dalam jurnal sangat cukup berperan dalam bidang kajian ilmu pengetahuan yang selalu membutuhkan data yang muthakir dan akurat.27 Pemanfaatan jurnal elektronik tersebut pada dasarnya merupakan layanan cyber dengan beragam informasi yang bersumber dari jaringan dan berperan dalam meningkatkan pelayaan terhadap pemustakanya.28

27 Thamrin Hasan, ―Kajian Pemanfaatan Jurnal Online Pada Perpustakaan Universitas Riau Pekanbaru,‖ Gema Pustakawan 01, no. 01 (Mei 2013): h. 27.

28 Harisyah dan Muhammad Azwar, ―Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasar,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan

(43)

Gadd, Oppenheim, dan Probets merangkum beberapa penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik yang mana salah satu penelitiannya berfokus untuk mengetahui dan mengidentifikasikan jurnal, waktu, dan tempat pemanfaatan, frekuensi dan volume pemanfaatan serta interaksi pengguna dengan jurnal elektronik.29

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan jurnal elektronik adalah kegiatan memanfaatkan jurnal berbasis web atau elektronik yang sediakan baik dengan dilanggan maupun disediakan secara terbuka oleh perpustakaan dalam kurun waktu yang tidak terbatas sehingga informasi yang terkandung dapat dimanfaatkan tanpa adanya batasan dan data yang diperoleh dalam jurnal elektronik merupakan data informasi yang relevan.

Saat ini keberadaan koleksi elektronik di perpustakaan tentunya telah menjadi daya tarik baru bagi penggunanya maupun pustakawan. Mulai dari buku, majalah sampai jurnal yang di alih mediakan ataupun diciptakan secara elektronik tentunya memberikan dampak positif bagi pengguna setianya.

Jurnal yang awalnya tersedia dalam bentuk tercetak ketika di alih mediakan ataupun disediakan dalam bentuk baru secara elektronik tentunya memberikan manfaat-manfaat yang lebih banyak dibandingkan yang tercetak.

Kearsipan Khizanah Al-Hikmah 03, no. 01 (2015): h. 83, http://journal.uin.alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/588.

29 Elizabeth Gadd, Charles Oppenheim, dan Steve Probets, ―Romeo Studies 3: How Academics Expect to Use Openaccess Research Papers,‖ Journal of Librarianship and Information Science 35, no. 3 (1 September 2003): h. 2,

(44)

Adapun beberapa manfaat dengan adanya jurnal elektronik diantaranya adalah30:

a. Merangsang minat baca

b. Memudahkan akses dan publikasi secara luas

c. Meningkatkan daya saing, kualitas, kreatifias, ilmu dan pengetahuan para peneliti/penulis

d. Pembuktian kualitas kredibilitas institusi penerbit yang akhirnya menjadi media promosi

e. Meningkatkan rangking perguruan tinggi.

Jurnal Elektronik memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

a. Kecepatan (Speed), artikel dapat segera diletakan di web tanpa menunggu waktu lama.

b. Penelusuran mudah (Easily Searchable), merupakan keuntungan utama dalam format digital.

c. Interaktif (Interactive), kemudahan dalam mengakses artikel yang langsung dibaca dan juga dicetak (Printed) jika dibutuhkan.

d. Aksesibilitas (Accessible) akses melalui internet merupakan salah satu cara akses yang berbeda dengan jurnal tercetak.

e. Links, merupakan kaitan antara satu artikel dengan artikel lainnya yang disitir.

f. Nilai tambah (Added Value), merupakan kelebihan lainnya dari e- journal yaitu dapat menggunakan animasi, virtual rality dan diagram matematik interaktif (interactive mathematical charts).

30 Ibnu Rusydi, ―Pemanfaatan E-Journal Sebagai Media Informasi Digital,‖ Iqra’ 08, no. 02 (Oktober 2014), h. 205

(45)

g. Murah (Inexpensive), masalah ini selalu menjadi perdebatan menggunakan e-journals telah mengurangi biaya sebanyak 70%

disbanding membeli jurnal tercetak.

h. Fleksibel (Flexibility), dengan menggunakan e-journal tidak tergantung dengan format, printer atau jaringan distribusi yang selalu melekat dengan jurnal tercetak.31

Namun, diluar banyaknya keuntungan yang didapatkan dalam memanfaatkan jurnal elektronik, ada pula kendala-kendala yang mungkin ditemukan pada saat memanfaatkan jurnal elektronik. Salah satu kendala yang sering ditemui ialah faktor ketergantungan perangkat komputer serta jaringan internet. Jurnal elektronik yang saat ini banyak ditemui biasanya disimpan di database yang mengharuskan terhubungnya perangkat dengan jaringan internet untuk sekedar mengakses, membaca ataupun mendownload.

Kendala selanjutnya ialah ketidaknyamanan membaca artikel pada layar komputer untuk waktu yang lama. Menurut Hazel Woodward, kendala lainnya yang paling sering ditemui di berbagai kajian ialah ketidaknyamanan membaca layar atau kualitas grafik yang rendah.32

Memang dalam memanfaatkan jurnal elektronik, pemustaka harus paham betul informasi apa yang ingin dicari sehingga dapat menemukannya dengan mudah dan tidak memakan waktu. Sehingga untuk menghindari kendala-kendala tersebut pemustaka harus memiliki keterampilan menelusur secara efektif untuk mendapat informasi yang akan dicari. Menelusur secara

31 Irman Siswandi, ―Ketersediaan Online Journal di Perpustakaan Perguruan Tinggi,‖ Visi Pustaka 10, no. 02 (Agustus 2008): h. 3.

32 Hazel Woodward, ―Cafe Jus: an electronic journals survey,‖ Journals of Digital Information 01, no. 03 (2003), diakses pada tanggal 1 september 2017 melalui https://Journals.tdl.org/jodi/index.php/jodi/article/view/12/11.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

produk kosmetik hijau merek The Body Shop. Hal tersebut berarti semakin bagus kualitas produk dengan bahan-bahan alami yang ditawarkan oleh The Body Shop, mampu meningkatkan

Kata Vihara berasal dari bahasa Pali yang berarti tempat tinggal atau tempat untuk inengadakan pu.ia bhakti.. (dapat diiiianf aatkan Bebagai Dhaitimasala), Kuti,

Didukung dengan teori Milady (2013) warna digunakan dalam aplikasi make up untuk menunjang karakter make up dan digunakan untuk menarik perhatian dari fitur wajah

Beyond centre and circle times (BCCT) adalah suatu pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dengan metode bermain sambil belajar.. Beyond centre and circle

USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT KEGIATAN MAHASISWA STUDENT ACTIVITIES PERFORMANCE SYSTEM (SAPS).

• Memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas, yaitu mengenai peradaban manusia, teori gelombang, kecepatan perubahan secara eksponensial, lima perbedaan generasi

diterapkan dan dioperasionalkan dalam produksi, sehingga pada waktu aplikasinya sangat efisien bahkan beban biaya bare pun dapat terhindarkan. Selain warna kemasan

dengan arah medan listrik yang dikenakan, maka garis gaya dari dipool.. magnet di dalam medan magnet itu sebagian besar berada