28
BAB IV
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik yang bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional.
Cross-sectional merupakan studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya diambil sebanyak satu kali, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Noor, 2011). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel dependent dengan variabel independent. Peneliti mengharapkan, output penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dehidrasi dengan saturasi oksigen terhadap mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan alat ukur berupa Urine Colour Chart dan Pulse Oximetry Portable Fingertip untuk mengukur tingkat kejenuhan oksigen.
Bagan 4.1 Desain Penelitian Populasi Pengambilan
Data Sampel
Urine Colour
Chart
Pulse Oximetri
Hasil
Populasi : Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang B. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian pengaruh dehidrasi terhadap saturasi oksigen pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Bagan 4.2 Kerangka Penelitian Dehidrasi
Skala : Ordinal
Instrumen : Pulse Oximetry
Analisa Data
Hasil : Hubungan dehidrasi dengan saturasi oksigen pada mahasiswi Instrumen : Kuesioner
Karakteristik Dehidrasi
& Urine Colour Chart
Teknik Sampling : Purposive Sampling
H0 : Tidak ada hubungan antara dehidrasi dengan saturasi
oksigen pada mahasiswi Skala : Ordinal
H1 : Ada hubungan antara dehidrasi dengan saturasi oksigen pada mahasiswi
Variabel Bebas Variabel Terikat
Sampel : Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang mengalami dehidrasi
Saturasi Oksigen
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
1. Populasi
Notoatmodjo (2018) menyatakan populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Sampel
Notoatmodjo (2018) menyatakan bahwa sampel adalah objek yang diteliti serta dianggap mewakili dari seluruh populasi yang ada. Dalam pengambilan sampel, menggunakan cara atau teknik tertentu, sehingga sampel sedapat mungkin mewakili populasinya.
Sampel yang akan diambil oleh peneliti untuk penelitian adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang mengalami dehidrasi dengan jumlah responden 77 orang.
3. Teknik Sampling
Noor (2011) mengatakan bahwa teknik sampling atau pengambilan sampel merupakan proses memilih sampel dari populasi secukupnya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini, menggunakan pendekatan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik dengan pertimbangan tertentu hingga menjadi layak sebagai sampel penelitian.
Dalam menentukan sampel dilakukan dengan cara memberikan kriteria. Kriteria dalam penelitian ini, antara lain :
a. Kriteria Inklusi
1) Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhmmadiyah Malang yang bersedia menjadi responden peneliti
2) Usia produktif
3) Mengalami dehidrasi tingkat ringan, sedang, maupun berat b. Kriteria Eksklusi
1) Responden mengundurkan diri
2) Responden saat pengambilan sampel sedang melakukan aktivitas olahraga
3) Responden tidak mengalami dehidrasi c. Kriteria drop out
1) Pengisian kuesioner tidak lengkap
2) Responden tidak bersedia untuk melakukan pengambilan sampel urine
3) Responden tidak bersedia untuk melakukan pemeriksaan saturasi oksigen
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sebutan yang bisa diberi angka (kuantitatif atau nilai mutu kualitatif). Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata (Noor, 2011).
a. Variabel Bebas (Independence Variable)
Menurut Ridha (2017), variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab dari perubahan atau munculnya variabel terikat. Sehingga, variabel bebas penelitian ini adalah dehidrasi.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karna adanya variabel bebas (Ridha, 2017).
Variabel terikat pada penelitian ini, adalah saturasi oksigen.
E. Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Instrumen Skala Variabel
bebas : Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi kurangnya cairan tubuh, karena cairan yang keluar
lebih banyak
dibandingkan jumlah cairan yang masuk
- Kuesioner karakteristik dehidrasi - Urine Colour Chart
Ordinal
Variabel Terikat : Saturasi Oksigen
Saturasi oksigen dibagi menjadi 3 kategorik.
Pada keadaan normal nilai saturasi oksigen mencapai 97% - 99 %, nilai saturasi oksigen berjumlah 95% masih dapat diterima secara klinis, dan nilai < 90%
dapat dikatakan hipoksia
Pulse Oximetry Portable
Fingertip
Ordinal
F. Tempat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan, berlokasi di Kota Malang Jawa Timur dengan mendatangi kediaman dari responden.
G. Waktu Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh dehidrasi dengan saturasi oksigen pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan di bulan Juli 2021, dan berlangsung selama 2 minggu.
H. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah hal yang penting di saat melaksanakan suatu penelitian. Penelitian umumnya berhubungan langsung dengan manusia yang mana memiliki hak asasi dalam kegiatan penelitian. Hal terpenting yang pelu diperhatikan dan diingat adalah menghormati harkat serta martabat manusia, memperhitungkan kembali baik manfaat atau kerugian akibat penelitian tersebut serta harus menjaga kerahasiaan responden. Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan saat melaksanakan suatu penelitian, yaitu :
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan merupakan lembaran yang diberikan kepada responden sebelum dilakukannya suatu penelitian agar responden mengetahui maksud serta tujuan dari penelitian tersebut, dalam hal ini responden dapat menandatangani lembar persetujuan apabila responden bersedia untuk dijadikan subjek penelitian (Putri, 2012). Menurut Notoatmodjo (2018), apabila responden tidak bersedia sebagai subjek penelitian, maka tidak dilanjutkan untuk pengambilan data atau penelitian.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Menurut Putri (2012), penulisan nama tidak perlu dicantumkan pada lembar informed consent maupun kuesioner, namun responden dapat mencantumkan tanda tangan ataupun kode tertentu.
3. Kerahasiaan (Confidentality)
Kerahasiaan semua responden yang bersedia mengikuti penelitian dijamin oleh peneliti, karena hal tersebut merupakan etika yang sangat penting pada suatu penelitian. Data-data yang dicantumkan pada hasil penelitian hanya hasil penelitian sekelompok data tertentu.
4. Kejujuran (Veracity)
Diperlukan kejujuran adalah agar responden tidak merasa cemas ataupun curiga pada penelitian yang dilakukan. Peneliti diharuskan menjelaskan kepada responden, maksud serta tujuan dari penelitian yang dilakukan.
I. Instrumen Penelitian
Pengukuran hubungan dehidrasi dengan saturasi oksigen pada penelitian ini menggunakan kueisoner karaktersitik dehidrasi dan sampel urine untuk mengetahui tingkat dehidrasi dari responden. Dari hasil pengambilan sampel urine tersebut, dapat diketahui tingkatan dehidrasi yang dialami mahasiswi menggunakan Urine Colour Chart.
Urine berwarna kuning mengindikasikan dehidrasi ringan, dan urine
berwarna kuning gelap mengindikasikan dehidrasi sedang, lalu urine berwarna kuning kecoklatan mengindikasikan dehidrasi berat.
Selanjutnya untuk pengukuran kadar saturasi oksigen, diamati dengan menggunakan Pulse Oximetry Portable Fingertip atau pulse oximeter. Pulse oximeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen maupun kepekatan oksigen dalam darah tanpa memasukkan alat apapun ke dalam tubuh (Hidayah, 2018). Pada prinsipnya, pulse oximeter bekerja berdasarkan transport oksigen dalam darah. Transport oksigen dalam darah ada 2 bentuk yaitu yang terlarut dalam plasma dan terikat dengan hemoglobin (Salamah et al.
2020). Alat ini untuk mengukur saturasi oksigen darah arteri pasien, dipasang di ujung jari. Cara untuk menggunakan alat adalah :
1. Mengecek fungsi alat, memastikan jika alat berfungsi dengan baik 2. Membersihkan bagian yang akan diukur
3. Pasang sensor probe
4. Pasien dianjurkan bernafas secara spontan 5. Tekan tombol “on” pada pulse oximeter
6. Dengarkan suara atau tanda dan observasi gelombang yang ada 7. Baca dan catat hasil pengukuran
Gambar 4.1 Pulse oximeter (Aditya & Wahyuni, 2020)
J. Teknik Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti melakukan studi pustaka yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan
b. Peneliti kemudian menyusun proposal penelitian
c. Peneliti mempersiapkan alat ukur dan instrument yang akan digunakan saat penelitian
d. Peneliti mempersiapkan APD yang akan digunakan pada saat melakukan penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peneliti mendatangi tempat tinggal dari mahasiswi yang bersedia menjadi subjek penelitian, yang telah dikonfirmasi melalui media sosial sebelumnya
b. Peneliti memakai alat pelindung diri
c. Peneliti memberikan lembar informed consent kepada responden yang menjadi subjek penelitian dan menjelaskan mengenai maksud, tujuan, dan manfaat dari penelitian dan juga hak-hak dari responden
d. Peneliti memberikan kuesioner dan juga menjelaskan cara pengisian kuesioner
e. Peneliti memberikan botol pot sebagai tempat menampung urine, serta urine colour chart untuk mengetahui tingkatan dehidrasi
f. Peneliti kemudian melakukan pengukuran saturasi oksigen
g. Peneliti mencatat hasil yang didapatkan lalu dilakukan proses
pengolahan data 3. Tahap Pengolahan Data
Tahap ini adalah tahapan menganalisis data dengan melakukan pengolahan data sebagai kegiatan setelah pengumpulan data.
Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang baik dan kesimpulan yang baik (Notoatmodjo, 2018). Tahap pengolahan data pada penelitian ini, berupa editing, coding, processing, dan cleaning.
a. Editing
Pada tahap ini, peneliti mengecek kembali isi atau jawaban pada kuesioner yang dibagikan serta memastikan jawaban sudah lengkap, jelas, konsisten, dan relevan. Apabila informasi tidak lengkap, maka kuesioner akan dikeluarkan (dropout). Tahap editing dilakukan saat pengumpulan data ataupun setelah pengumpulan data.
b. Coding
Menurut Notoatmodjo (2018), tahap ini merupakan kegiatan pemberian kode pada beberapa data dan kemudian data diubah menjadi angka, huruf, atau bilangan. Kegunaan tahap coding untuk mempermudah saat analisis data serta mempercepat entry data.
c. Processing
Apabila semua data pada kuesioner sudah terkumpul dan terisi, maka tahap selanjutnya yaitu entry data agar dapat dianalisis. Proses analisis data menggunakan program pada komputer seperti SPSS.
d. Cleaning
Tahap ini merupakan pengecakan kembali data-data yang telah di-entry agar tidak terjadi kesalahan saat menganalisis data. Karena biasanya, kesalahan terjadi pada saat peneliti melakukan proses entry data.
K. Analisa Data
1. Analisa Univariate
Menurut Notoatmodjo (2018), bentuk dari analisa univariate tergantung berdasarkan jenis datanya. Analisa univariate merupakan bentuk analisis data untuk mendeskripsikan karakteristik pada variabel yang ada pada penelitian. Pada penelitian ini, variabel yang terlibat adalah dehidrasi dan juga saturasi oksigen. Selain itu ada juga variabel yang dapat mempengaruhi hasil yaitu kebiasaan minum dari mahasiswi.
2. Analisa Bivariate
Analisa bivariate digunakan pada saat mengidentifikasi hubungan dari variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini, bertujuan mengetahui hubungan antara dehidrasi dengan saturasi oksigen pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis uji normalitas dan uji hipotesa.
a. Uji Normalitas
Menurut Nuryadi et al. (2017), uji normalitas adalah suatu prosedur untuk mengetahui jika data berasal dari populasi yang terdistribusi atau dalam sebaran yang normal. Data yang berdistribusi normal dipakai dalam statistik parametrik, jika data tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik non-parametrik. Pada penelitian, menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov karena jumlah dari sampel lebih dari 50 orang.
b. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya adalah uji hipotesis. Tujuan dari uji ini adalah untuk menganalisis mengenai hubungan dehidrasi dengan saturasi oksigen pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Uji yang digunakan pada penelitian korelatif adalah spearman rho, dilihat dari skala ukur yang digunakan dalam penelitian.
Selain itu, setelah dilakukannya uji hipotesis, maka akan didapatkan juga hasil nilai koefisien kontigensi pada 2 variabel, yang mana koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1.
Sifat nilai koefisien korelasi antara plus (+) dan minus (-). Makna sifat korelasi:
a. korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X mengalami kenaikan maka variabel Y juga mengalami keaikan, begitu sebaliknya
b. korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel X mengalami penurunan maka variabel Y akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.
Setelah nilai koefisien korelasi didapatkan, untuk menentukan kekuatan hubungan (Korelasi) antara variabel (X) dehidrasi dengan variabel (Y) saturasi oksigen.
Tabel 4.2 Koefisien Kontigensi (Machali, 2015)
No. Korelasi Kekuatan Hubungan
1. 0.00-0.01 Sangat Lemah
2. 0.2-0.3 Lemah
3. 0.4-0.5 Cukup
4. 0.6-0.7 Kuat
5. 0.8-1.00 Sangat Kuat