• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

50 4.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Adapun Sugiyono (2017:41) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah “sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabeltertentu)”. Objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah Distro Papersmooth di Jalan Sultan Agung No. 5, Bandung . Peneliti mengambil Distro Papersmooth sebagai obyek penelitian. Dalam penelitian ini penulis meneliti Pengaruh Kualitas Produk (X1), dan Lokasi (X2), (X3) (Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Dsitro Papersmooth (Y).

4.1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sebuah cara untuk mendapatkan hasil data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan – pertanyaan atau gejala – gejala yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2017 : 2) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah sebagai berikut :

"Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu."

Pengertian metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015:29) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

(2)

Sedangkan menurut Sugiyono (2015:36) pengertian metode verifikatif adalah sebagai berikut :

“Metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih, serta metode yang digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis .”

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis, interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh, serta mengungkapkan hubungan antar variabel dan dinyatakan dalam angka serta menjelaskannya dengan membandingkan dengan teori-teori yang telah ada dan menggunakan teknik analisis data yang sesuai dengan variabel dalam penelitian. Variabel yang diteliti yaitu Kualitas Produk (X1) dan Lokasi (X2) sebagai variabel independen/bebas dan Keputusan Pembelian sebagai variabel dependen/terikat (Y).

4.1.3 Populasi & Teknik Sampling

Setiap melaksanakan penelitian, setiap kegiatan pengumpulan data selalu berhadapan dengan objek yang luas dan kompleks. Suatu objek yang akan diteliti biasanya disebut dengan populasi, yaitu keseluruhan objek yang diteliti sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

Menurut Sugiyono (2015:215) menyatakan bahwa populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang membeli Produk di Distro Papersmooth. Sampel menurut Sugiyono (2015:73) adalah sebagai berikut : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

(3)

Pengambilan sample penulis menggunakan Non probability Sampling.

Menurut Sugiyono (2015:84), non probability sampling yaitu:

”Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Lalu, teknik yang digunakannya menggunakan teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2015:156) adalah:

“Teknik penentuan sampel dengan petimbangan tertentu.”

Jadi sampel diambil untuk tujuan tertentu, yang dianggap sample tersebut memenuhi karakteristik – karakteristik khusus sesuai dan dapat membantu peneliti dalam melakukan sebuah penelitian.

Teknik yang lebih detail yang diambil peneliti dalam nonprobability sampling adalah teknik purposive sampling, yaitu adalah sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu, yang dianggap sampel tersebut telah memenuhi karakteristik – karakteristik khusus sesuai dan dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

Menurut Cohen, et.al, (2007, hlm. 101) semakin besar sample daribesarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas minimal yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel.

Sebagaimana dikemukakan oleh Baley dalam Mahmud (2011, hlm. 159) yang menyatakan bahwa untuk penelitian yang menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel paling minimum adalah 30.Senada dengan pendapat tersebut, Roscoe dalam Sugiono (2012, hlm. 91) menyarankan tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut:

- Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampaidengan 500.

- Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiapkategori minimal 30.

- Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variable penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggotasampel = 10 x 5 = 50

(4)

- Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang akan digunakan oleh peneliti dalam menyusun skripsi ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dan dapat dihitung, data diperoleh dari perhitungan hasil penebaran kuesioner yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

4.2.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2015:137), data primer adalah :”Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya orang lain atau lewat dokumen”.

Dalam penelitian ini, data primer yang digunakan merupakan data yang telah diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara kepada sejumlah reseponden yang menjadi sampel dari penelitian ini, yaitu mengenai Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian pada Distro Papersmooth.

4.2.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2015:137), data sekunder adalah :”Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Dalam penelitian ini, data sekunder yang akan digunakan merupakan data pendukung yang diperoleh dari literatur – literatur bahan kepustakaan dan dokumen – dokumen perusahaan dan data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

4.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian data primer dilakukan penulis melalui penelitian langsung ke lapangan (field research) dengan mengadakan wawancara, observasi dan

(5)

kuesioner, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelitian data kepustakaan (library research). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :

Penelitian lapangan (field research)

Penelitian lapangan adalah pengumpulan data praktis dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data/bahan-bahan tertulis serta mengumpulkan data yang tidak tertulis berdasarkan :

a. Wawancara

Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak- pihak yang terlibat dengan masalah yang diteliti.

b. Observasi

Yaitu dengan mempelajari struktur organisasi serta wewenang dan tugas dari tiap-tiap bagian.

c. Kuesioner

Yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui sejumlah pertanyaan secara tertulis yang disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mudah dapat dijawab oleh responden. Dalam cara penyampaian pertanyaan adalah responden harus menjawab pertanyaan secara tertulis atas jumlah pertanyaan yang diajukan.

4.2.5 Penelitian kepustakaan (library research)

kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber- sumber lain. Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Yaitu dengan membaca/mengamati dan mempelajari dokumen-dokumen, bukti- bukti tertulis, seperti buku-buku acuan yang berhubungan dengan objek penelitian, formulir dan catatan-catatan yang berkaitan dengan hasil yang diteliti.

(6)

4.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penulis untuk diamati, variabel mewakili suatu kelompok dalam objek yang diambil. Pengertian variabel penelitian menurut Sugiyono (2015:58) adalah sebagai berikut :

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel Independen dan variabel Dependen :

4.3.1 Variabel Independen atau variabel bebas (X)

Menurut Sugiyono (2015:59) mendefinisikan variable independen (bebas) adalah :“ Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).”

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk dan L .

4.3.2 Variabel Dependen atau variabel terikat

Menurut Sugiyono (2015:59) mendefinisikan variabel dependen (terikat) adalah :

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian.

Untuk lebih jelasnya variabel-variabel dan indikator serta skala pengukuran yang digunakan, dalam tabel berikut :

(7)

Tabel 4.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Kualitas Produk

(X1)

Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau

pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

Philip Kotler yang di alih bahasakan oleh Fandy Tjiptono (2014:49)

Kinerja (performance)

Kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan Produk

Ordinal

Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan

Produk memiliki ciri ciri khusus/keistimewaan

Kesesuaian dengan spesifikasi

Produk sesuai dengan sfesifikasi yang di inginkan konsumen misalkan dari segi bahan,sablon,jahitan Keandalan Misalnya pengawasan

kualitas dan desain, standar karakteristik operasional Dayatahan Mencakup umur teknis

maupun umur ekonomis pada Produk

Estetika Keindahan kualitas produk, keunikan model produk, dan kombinasi pada produk Kualitas yang di

presepsikan

Persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan pada produk papersmooth

Kemudahan Perbaikan

Produk papersmooth memiliki pelayanan seperti customer service untuk menangani retur barang

(8)

Lokasi (X2)

Lokasi menurut Tjiptono (2015:345) Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Keterjangkauan Misalnya keterjangkauan lokasi yang sering dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi.

Ordinal Kelancaran Akses jalan Di lokasi

Lancar Kedekatan

Dengan Kediamannya

Tempat lokasi Distro papermooth Dekat dengan Para Konsumen

Keputusan Pembelian

(Y)

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.

Kotler dan Keller (2015)

Kemantapan pada sebuah produk

Pilihan tersebut didasarkan pada kualitas, mutu, Lokasi yang terjangkau, dan produk tersebut benar-benar ingin digunakan atau dibutuhkan

Ordinal

Kebiasaan membeli produk

Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu melekat di benak mereka karena mereka sudah merasakan manfaat dari produk tersebut.( cenderung memilih produk yang sudah biasa digunakan).

Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Konsumen mendapatkan manfaat yang sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan

(9)

4.4 Teknik Pengolahan Data

Data yang akan diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang akan dilakukan penulis secara kualitatif adalah dengan cara mendeskripsikan jawaban responden kedalam bentuk tabel sedangkan analisis secara kuantitatif dengan bantuan alat statistik.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pengisian daftar angket/kuesioner yang terdiri dari beberapa pernyataan-pernyataan. Indikator- indikatornya diukur dengan mengggunakan skala interval berdasarkan teknik skala Likert.

Menurut Sugiyono (2015:168), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut menjadi titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan maupun pernyataan.

Kuesioner yang akan digunakan penulis dalam pengumpulan data terdiri:

4.4.1 Pertanyaan umum

Merupakan pertanyaan yang menyangkut identitas umum responden, antara lain nama, usia, pendidikan terakhir, jabatan, lama bekerja, yang dinyatakan melalui pertanyaan terbuka yang kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawabannya.

produk tersebut dengan orang lain.

Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk.

(10)

4.4.2 Pertanyaan khusus

Yaitu pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian dengan menggunakan pertanyaan tertutup.

Skor bagi penilaian tersebut dihitung dengan kriteria sebagai berikut:

a. Skor 5, diberikan untuk jawaban, Sangat setuju (SS).

b. Skor 4, diberikan untuk jawaban, Setuju (S).

c. Skor 3, diberikan untuk jawaban, Ragu-Ragu (RR).

d. Skor 2, diberikan untuk jawaban, Tidak Setuju (TS).

e. Skor 1, diberikan untuk jawaban, Sangat Tidak Setuju (STS)

Selanjutnya dicari rata - rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan rata - rata tersebut, maka digunakan interval untuk menetukan panjang kelas interval maka digunakan rumus menurut Sudjana (2001 : 79).

P = Rentang

Banyaknya kelas interval

P = (5 − 1)

5 = 0,8

Tabel 4.2 Interval Kelas

No Interval kelas Pelayanan Produk

1 1,00 – 1,79 Sangat tidak baik Sangat rendah

2 1,80 – 2,59 Tidak baik Rendah

3 2,60 – 3,39 Cukup Cukup

4 3.40 – 4,19 Baik Tinggi

5 4,20 – 5,00 Sangat baik Sangat tinggi

(11)

4.5 Uji Validitas dan Realibilitas 4.5.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk menunjukan tingkat keandalan atau ketepatan suatu alat ukur. Validitas menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Untuk mencari validitas, harus mengkorelasikan skor dari setiap pertanyaan dengan skor total seluruh pertanyaan. Jika memiliki koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 maka dinyatakan valid tetapi jika koefisiennya korelasinya dibawah 0,3 maka dinyatakan tidak valid. Dalam mencari nilai korelasi, maka penulis menggunakan rumus Pearson Product Moment, dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor iteminstrument

∑Y = Jumlah total skor jawaban

∑ X² = Jumlah kuadrat skor item

∑ Y² = Jumlah kuadrat total skor jawaban

∑XY = Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor

Angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar nilai korelasi validitas, menurut Sugiyono (2017:125) nilai standar dari validitas adalah sebesar 0,3. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka pertanyaan tersebut valid (Signifikan).

(12)

4.5.2 Uji Realibilitas

Realibilitas dalam hal ini menyangkut kedalam ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukut itu mantap dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dan dapat diandalkan serta dapat diramalkan. Menurut Sugiyono (2017:130) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pernyataan.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan dalam kuesioner yang telah dinyatakan valid.Nilai reliabilitas dinyatakan dengan koefisien Alpha Cronbach berdasarkan kriteria batas terendah reliabilitas adalah 0,6. Bila kriteria pengujian terpenuhi maka kuesioner dinyatakan reliable. Setelah melakukan uji instrumen penelitian,maka tahap selanjutnya adalah memilih metode analisis data yang digunakan danmelakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan perhitungan koefisein reliabilitas dengan menggunakan koefisien Croncobach Alpha (𝛼) yang kemudian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑅 = 𝛼 = 𝑛

𝑛 − 1(𝑠 − Σ𝑠𝑖 𝑠 ) Keterangan :

𝛼 = koefisien reliabilitas n = jumlah item dalam tes s = varian skor keseluruhan 𝑠𝑖 = varian masing – masing item

4.6 Analisis Verifikatif

Analisis verikatif merupakan analisis untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan

(13)

dengan pengaruh kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada Distro Papersmooth.

4.6.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap analisis dalam melihat tingkat kenormalan data yang digunakan maka perlu dilakukan uji normalitas pada penelitian. Apakah data sudah berdistribusi secara normal atau tidak. Tingkat kenormalan sangat penting, karena data yang sudah terdistribusi normal dianggap dapat mewakili populasi Priyatno (2013:49). Jadi kesimpulan dari uji normalitas adalah menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Dalam aplikasi SPSS 20 metode uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode One Sample Kolmogrov, data yang dikatakan normal jika signifikansi > 0,05 Ghozali (2013:164). Maka dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016;103) pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinearitas adalah pengujian yang mempunyai tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

(14)

korelasiantara variabel independen. Efek dari multikolinearitas ini adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-tabel. Hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan linear antara variabel independen yang dipengaruhi dengan variabel dependen.Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas, akan tetapi untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dalam penelitian ini dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Adapun pemilihan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) dalam penelitian ini karena cara ini merupakan cara umum yang dilakukan dan dianggap lebih handal dalam mendeteksi ada- tidaknya multikolinearitas dalam model regresi serta pengujian dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) lebih lengkap dalam menganalisis data.

Dasar pengambilan keputusan dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF) dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik sccatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016;134).

(15)

a. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas

b. Jika tidak ada pola yang jelas,serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,maka terjadi heteroskedastisitas signifikansi (Liniearty) lebih dari 0,05

4.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Yaitu untuk mengukur seberapa jauh pengaruh kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian, dengan analisa yang digunakan analisa regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS V20 maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + ei Dimana :

Y = Keputusan pembelian a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien regresi kualitas produk b2 = Koefisien regresi lokasi

X1 = Kualitas produk X2 = Lokasi

ei = Variabel yang tidak diteliti

4.6.3 Analisa Koefisien Korelasi Pearson

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan keofisien pearson dan dibantu dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Koefisien dari korelasi ini lebih mengukur keeratan hubungan antara peringkat dan lebih cocok untuk digunakan dalam data melalu skala ordinal (Umar : 2008). Metode ini digunakan dengan tujuan untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara variabel.

(16)

Menurut Sugiyono (2014:248) penentuan koefisien korelasi dengan menggunakan metode analisis korelasi Pearson dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan : Keterangan:

R = koefisien korelasi pearson x = variabel independen y = variabel dependen n = banyak sampel

Dalam pengolahan uji korelasi, digunakan program SPSS, karena memiliki tingkat keakuratan yang baik. Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi atau seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat (Dependent), digunakan pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015:184) sebagai berikut:

Tabel 4.3

Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisian Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah

0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat

0.80 – 1.000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2015:184)

(17)

4.6.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada dasarnya koefisien determinasi sebenarnya mengukur besarnya presentase pengaruh semua variabel independen dalam model regresi terhadap variabel dependennya. Besarnya nilai koefisien determinasi berupa presentase, yang menunjukkan Presentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model regresi.Besarnya R square berkisar antara 0-1 yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya jika R square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat:

Kd = R2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefesien Determinasi R = Koefesien Korelasi

Nilai Kd diatas menunjukan berapa besar persen suatu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

4.6.5 Pengujian Hipotesis

4.6.5.1 Pengujian Hipotesis (Uji T)

Dalam pengujian hipotesis, pengujian hipotesis sendiri berguna untuk mengetahui mengenai kebenaran dari pernyataan (hipotesis) sehingga dapat diketahui penerimaan atau ditolaknya hipotesis tersebut. Serta untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, maka perlu dilakukan uji t. Tujuan dari uji t sendiri adalah sebagai informasi guna mengetahui seberapa jauh penaruh suatu variabel independen yaitu Kualitas Produk dan Lokasi secara parsial (individu) terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian. Menurut Natawira dan Riduwan (2010:142), digunakan statistik uji t dengan hipotesis statistik sebagai berikut :

Ho1 ∶ 𝑟𝑠 = 0, Berarti Kualitas Produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Distro Papaersmooth.

(18)

Ha1 ∶ 𝑟𝑠 ≥ 0, Berarti Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Distro Papaersmooth.

Ho2 ∶ 𝑟𝑠 = 0, Berarti penetapan Lokasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Distro Papaersmooth.

Ha2 ∶ 𝑟𝑠 ≥ 0, Berarti penetapan Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Distro Papaersmooth.

Statistik uji yang digunakan pada pengujian secara individual masing – masing sub variabel adalah statistik uji – t, menurut Sugiyono (2015:184), rumus uji t sebagai berikut :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = √(𝑛 − 𝑘) 1 − 𝑟2

𝑟

Keterangan :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = nilai t

r = koefisien korelasi

𝑘 = jumlah variabel independen n = banyaknya sampel

r2 = koefisien determinasi

4.6.5.2 Pengujian Hipotesis (Uji F)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.

Pengujianini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapatdi dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Good CorporateGovernance dan Earning Power Terhadap Manajemen Laba secara simultan danparsial

(19)

Melakukan Uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

a) Rumus uji F yang digunakan adalah :

Dimana:

Jkresidu = Koefisien Korelasi Ganda K = Jumlah variabel bebas

N= Jumlah anggota sampel

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat.Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan micro-soft.Jika nilai Fhitung>

Fkrisis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya.

Menurut (Sugiyono, 2009:183), menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment atau dikenal dengan rumus Pearson.

b) Hipotesis

H0 : β1β2 = 0, tidak terdapat pengaruh Variabel X1(Kualitas Produk) dan Variabel X2 (Lokasi) Terhadap Variabel Y (Keputusan Pembelian).

H1 : β1β2≠0, terdapat pengaruh Variabel X1 (Kualitas Produk) dan Variabel X2 (Lokasi) Terhadap Variabel Y (Keputusan Pembelian).

Jkregresi/K F hitung =

Jkresidu / {n - (k + 1)}

(20)

c) Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung> dari Ftabel (α = 0,05)

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang- kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui pxyi yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial.

Gambar 4.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0

Sumber : Sugiyono (2009:185)

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 49 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang melaporkan laporan tahunan pada periode 2015 baik melalui

1) Sumbangan kelincahan terhadap keterampilan dribbling pada permainan sepakbola. Kelincahan merupakan gerak dasar yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola, kelincahan

1) Bagi pensyarah yang kredit mengajar kurang (bersebab) mestilah membuat surat permohonan dan perlu mendapatkan kelulusan Dekan dan pengesahan TNC(AA) bagi mendapatkan

[r]

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau tahun 2015, Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,99 persen,

Berdasarkan ciri-ciri protista yang menyerupai hewan, tumbuhan dan jamur, protista dikelompokkan menjadi tiga subkingdom yaitu Protista mirip hewan

Burada kc kolonun yatay öteleme rijitliği, a ise çerçeve içerisinde diğer elemanların söz konusu kolonun rijitliğine olan etkisini hesaba alan

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi