PRODUKTIVITAS INDUSTRI DAN SISTEM PENGUKURAN
Tri Hernawati trihernawati@ymail.com
Staf Pengajar Kopertis Wilayah I dpk.Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera UItara
Abstrak
Kata produktivitas telah menggema dimana-mana,baik dalam artikel di majalah-majalah, laporan manajemen bahkan sampai pada pidato-pidato politik sekalipun. Produktivitas telah meluas dikalangan masyarakat dan menjadi alat promosi dari produk maupun jasa. Produktivitas bukanlah perhitungan kuantitas tapi merupakan suatu ratio, suatu perbandingan dan merupakan suatu pengukuran matematis dari suatu tingkat efisiensi. Produksi berkaitan dengan kuantitas, sedangkan produktivitas adalah hasil perbandingan antara output (hasil) dan input (masukan). Untuk lebih mengenal pengertian produktivitas, melalui tulisan ini akan diuraikan makna dari produktivitas dan cara-cara pengukurannya.
Kata-kata kunci : Produktivitas, out put, in put.
1.Pendahuluan
a.Deskripsi
Produktivitas bukanlah ukuran produksi atau keluaran yang diproduksi.
Produktivitas adalah ukuran dari seberapa baik kita menggunakan sumber daya dalam pencapaian hasil yang diinginkan. Hasil yang didapatkan berhubungan dengan efektivitas dalam pencapaian prestasi.
Sedangkan sumberdaya yang digunakan berhubungan dengan efisiensi dalam mendapatkan hasil dengan menggunakan sumberdaya yang minimal.
Efektivitas berfokus pada keluaran , dan efektivitas adalah seberapa besar dihasilkan keluaran dari masukan sumber daya yang ada. Atau dapat dikatakan seberapa efektif sumberdaya yang ada digunakan untuk menghasilkan keluaran yang ditentukan. Secara umum, sering produktivitas diartikan sebagai efisiensi
penggunaan sumberdaya untuk
menghasilkan keluaran. Produktivitas merupakan fungsi efisiensi dan efektivitas, sehingga kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif didalam penggunaan sumberdaya termasuk bahan-bahan , uang dan waktu akan menghasilkan produktivitas yang relatif tinggi.
Produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep, menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk (barang atau jasa) dari seorang tenaga kerja . Seorang tenaga kerja yang dinilai produktif , jika ia mampu menghasilkan keluaran (out put) yang lebih banyak dari tenaga kerja lainnya dalam satuan waktu yang sama . Dengan perkataan lain dapat dinyatakan bahwa seseorang menunjukkan
STTH Edisi 009 Maret 2010 ISSN : 0853-5175 72
tingkat produktivitas yang lebih tinggi bila ia mampu menghasilkan produk yang lebih banyak dengan menggunakan sumberdaya yang sama atau lebih sedikit.
. b. Tujuan
Tujuan utama dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
Memberikan pengertian dan makna dari produktivitas
Memberikan gambaran cara
pengukuran produktivitas
2. Pembahasan
a. Pengertian Filosofis Produktivitas Dalam bahasa filosofi produktivitas dapat dinyatakan sebagai suatu pandangan hidup bahwa
manusia haruslah. berusaha untuk menciptakan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan berusaha
untuk menciptakan hari esok lebih baik dari hari ini. Dalam bidang inovasi juga dikenal falsafah yang berbunyi bahwa tidak ada produk yang terbaik , selalu kita menciptaskan produk yang lebih baik.
Tidak ada proses produksi yang terbaik, selalu kita bisa menciptakan proses produksi yang lebih baik.
Filosofi seperti ini sudah banyak dipegang orang dari berbagai negara, sehingga secara inovatif selalu berusaha untuk menciptakan produk baru yang lebih baik. Dan bangsa yang inovatif merupakan bangsa yang selalu memperlihatkan kemajuan-kemajuan yang amat berarti.
b. Pengertian Teknis Produktivitas
Secara teknis produktivitas sebagai suatu nisbah keluaran dengan masukan.
Jumlah Nilai Keluaran Produktivitas =
Jumlah nilai Masukan Dalam pengertiannya dikatakan bahwa produktivitas merupakan gabungan sfektivitas dan efisiensi.
Efektivitas dilihat untuk proses keluaran yang harus efektif mencapai tujuan.
Efisiensi dilihat untuk proses masukan yang hemat dalam menggunakan sumberdaya.
c .Ruang Lingkup Produktivitas
Berdasarkan ruang lingkupnya, Paul Mali membagi produktivitas kedalam 4 (empat) bagian , yaitu :
Ruang Lingkup Nasional
Ruang Lingkup Industri
Ruang Lingkup perusahaan /organisasi
Ruang lingkup pekerjaan perorangan
d. Daur Produktivitas
Pada tahun 1979, David J Sumanth memperkenalkan sebuah model daur produktivitas yang disebut
MEPI dalam bukunya ”Productivity Engineering and Management”. Model ini berupa daur yang meliputi 4 (empat) tahapan kegiatan produktivitas berturut- turut adalah Measurement (pengukuran
STTH Edisi 009 Maret 2010 ISSN : 0853-5175 73
produktivitas, Evaluation (penilaian produktivitas), Planning (perencanaan produktivitas) dan Improvement (peningkatan produktivitas). Model daur produktivitas dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar1. Daur Produktivitas
Sebuah perusahaan memulai kegiatannya dengan pengukuran produktivitas, maka perusahaan tersebut akan mengetahui sampai dimana keberhasilan yang telah dicapai.
Setelah itu perusahaan dapat mengevaluasi factor-faktor yang menyebabkan naik turunnya produktivitas serta sector-sektor yang perlu dibenahi. Berdasarkan hasil evaluasi inilah direncanakan sasaran produktivitas yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapainya dilaksanakan usaha peningkatan produktivitas secara formal. Setelah satu priode hasil yang dicapai perusahaan diukur kembali.
e. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas suiatu usaha, kenaikan atau penurunannya. Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan
yang dapat dibedakan dalam 3 (tiga) jenis yang sangat berbeda.
Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara histories yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang memuaskan , tapi hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta peningkatannya.
Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan , tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian relatif.
Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik terpusat pada sasaran/tujuan.
Paling sedikit ada 2 jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total dan parsial.
Hasil Total Produktivitas Total =
Masukan Total
Hasil Parsial Produktivitas Parsial =
Masukan Total
Produktivitas perusahaan dapat dinyatakan sebagai :
O Pt =
L + C + R + Q
Pt = Produktivitas Total
L = Faktor masukan Tenaga Kerja C = Faktor masukan modal
R = Masukan bahan mentah dan baha-bahan yang dibeli
STTH Edisi 009 Maret 2010 ISSN : 0853-5175 74 Penilaian
Produktivitas ( E ) Peningkatan
Produktivitas ( I )
Perencanaan Produktivitas ( P )
Pengukuran Produktivitas (M)
Q = Faktor masukan barang-barang dan jasa yang beraneka macam
Ot= Hasil Total (total out put) f. Strategi Peningkatan Produktivitas
Beberapa hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan produktivitas antara lain :
- Metode dan Peralatan
Metode, prosedur kerja dan atau peralatan yang dikembangkan dan ditingkatkan utilitasnya akan memperbaiki produktivitas.
Untuk itu harus ada kesiapan dan kecepatan serta ketepatan sikap untuk berubah.
Teknologi baru baik perangkat lunak, maupun perangkat keras harus menjadi perhatian yang memandu perubahan ini.
- Utilitas dari semua kapasitas sumber
Ketepatan dan kecermatan penggunaan sumberdaya yang ada perlu mendapat perhatian yang mendalam.
Perhitungan dan standarisasi optimasi semua sumberdaya, sumber manajemen, sumber energi, sumber mesin/peralatan serta tata ruang harus dicari model dan struktur optimalnya.
- Tingkat Kinerja (Performance Level)
Kemampuan untuk menarik dan mendaya gunakan semua kapasitas, usaha dan penampilan kerja semua karyawan. Baik sebagai individu dan sebagai team. Melalui pelatihan melembaga , pembentukan semangat dan budaya organisasi, kerja kelompok dan membuat komitmen jangka panjang.
3. Kesimpulan
Pengertian produktivitas secara filosofis dapat dinyatakan sebagai suatu pandangan bahwa haruslah berusaha untuk menciptakan hari ini yang lebih baik dari hari kemarin dan berusaha hari esok lebih baik dari hari ini.
Pengertian teknis produktivitas ,merupakan suatu nisbah keluaran dengan masukan, atau perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan sumber yang dikonsumsi (input).
Makin banyak hasil yang dicapai dengan sumber yang dikonsumsi maka makin tinggi produktivitasnya.
Untuk mengetahui besarnya produktivitas dilakukan pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan , kenaikan dan penurunannya. Dengan dilakukannya pengukuran dapat dinilai penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan produk/ jasa.
Menurut tipe ukurannya produktivitas pada dasarnya dibagi atas produktivitas total dan parsial. Produktivitas total merupakan perbandingan dari keluaran terhadap keseluruhan faktor-faktor masukan ,sedang produktivitas parsoial merupakan perbandingan dari keluaran terhadap salah satu faktor masdukan.
Pengukuran produktivitas parsial cenderung digunakan untuk mengetahui secara jelas faktor- faktor apa yang menyebabkan naik turunnya produktivitas, sehingga perbaikan menjadi lebih jelas. Sedangkan pengukuran produktivitas total lebih bermanfaat untuk mendiagnosa tingkat produktivitas perusahaan secara umum.
Daftar Pustaka
Aroef, M .Pentingnya Manajemen Produktivitas dalam Industri din Indonesia, Makalah, STTH Edisi 009 Maret 2010 ISSN : 0853-5175 75
disampaikan pada Seminar dan Sarasehan Nasional, Surabaya, 1991.
Bambang , K. Meningkatkan Produktivitas Karyawan, Seri Manajemen 95, PT Gramedia, Jakarta , 1996.
Muchdarsyah, S. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 1997.
Manullang, M. Manajemen Personalia, Edisi keempat. Enerbit Aksara Baru, Jakarta , 1974.
Ravianto, J. Produktivitas dan Keluarga.
Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, Seri produktivi
IX, 1986
Siagian, Sondang. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Rineka Cipta. 2002
STTH Edisi 009 Maret 2010 ISSN : 0853-5175 76