• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)

(2) BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang. Mengingat. a.. bahwa untuk melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 ten.tang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nornor 23 Tahun 2014 ten tang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali terakhir denga:ri Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, pemerintah daerah wajib menyusun RKPD yang berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RKPD dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi;. b.. bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018.. 1.. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;. 2.. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);. 3.. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 1. tentang.

(3) 2. 4.. Peraturan Pernerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahanan Tata Cara Penvusunan, Pcnzendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; .L. ••;. ,I. .__.. 5.. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pernbangunan Jangka lVIenengah Nasional Tahun 2015-2019;. 6.. Peraturan Meriteri Dalam Negeri Nornor 13 Tahur. Penzelolaan Ke· ·-r1--- ,J Daerah 10 ,lUkl<..d -u.u1,E:.c1.u e1., sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Mcnteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun. nr.oc:. Pedornan L,1,_1· u tentang t ., 1 a.11. re: ,11 · . s.. t.. ,. 2011;. 7.. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pernbentukan Produk Hukurn Daerah;. 8.. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nornor 32 Tahun 2017 Tentang Penyusunan Rencana Kerja Pernerintah Daerah Tahun 2018;. 9.. Peraturan Daerah Provinsi .Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 terrtang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinei .Iawa Timur;. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nornor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah tiga kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nornor 5 Tahun 2014; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nornor 8 IJQ ,10,--· , , ..... , ,. , , ,.... 1 anun . . , tentang r-ernoentuxan nan ;::,usu.nan Perangkat Daerah Kab'upaten Banyuwangi. IT<. ,. MEMUTUSKAN:. Menetapkan. PEP...ATU Pv'\N BUPATI PEMBANGUNAN DAER.AH TAHUN 2018.. REN CANA. Ki\BUPATEN. KERJA. BANYUWANGl. BAB I. KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: l. Daerah adalah Kabupaten Banyuwangi; 2. Bupati adalah Bupati Banyuwangi; 3. Pemerintah Daerah Banyuwangi;. adalah. pcmerintah. Kabupaten.

(4) 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya. disingkat DPRD adalah DPRD Kabupaten Banyuwangi; 5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 200- -2025, yang selaniutnva disingkat RPJPD adalah dokurnen perencanaan pernbangunan daerah untuk periode selama Tahun 2005-2025; J. .,. Pembansrunan T·,:,t....,.-.-,11. Daerah varia Cl \.. _ I l.(:1. • (., Lf c:.. 115 Ll L lc l l u !l,:1_ . . • l<:t ya it, 6-; . Rencana selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan urituk periode selarna 1 (satu) tahun; CA j. j. j. 7. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah vane selaniutnva disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang disingkat R.enja-SKPD adalah dokumen perencanaan tahunan Satuan TI,, •• r., Pcranzkat Dacrah: a.1. .l�t......iJa. C\.l.l.bn...a. l.J \.....i 1., ..;. \JCl.L. .1. <..J. ..,. ,J. '-·. 8. RKPD Tahun 2018 adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah Ka bu paten Banyuwangi Tahuri 2018.. BAB If RENCANA KERJA PEivIBANGUNAN DAEP�.,\H. Pasal 2. RKPD Tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan pcmbangunan daerah Kabupaten Banyuwangi dalarn jangka waktu 1 (satu] tahun yang dimulai pada Tanggal 1 .Januari 2018 dan berakhir pada Tanggal 31 Desernber 2018.. Pasal 3 RKPD Tahun 2018 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berpedoman pada arah kebijakan dan sa.saran pokok. RPJPD yang berisi program-program prioritas yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dukunzan pembiayaan dari J:.6,.l. rna . . . pun Pemerinta 1-.l.t P11,;;;at- Pemerintah P·1-r.u1n,;;;1 maunun ditemouh ----.1 =�-LJ"-"!. . .J..l.. .._.,. L.t.VVC4.. ..L..L-..L. ..L. .Ll,.. ......... ..t..l.c..t.Ll. .&.. ......._\,J. _,._.,. .l..l.. rl&:l"Y\rTr)Y, \....t.V.1.1.5U..l.J... -.l..L.L. \...l.. .&. J,.LA.'I..,........ n��� 1. .D.. U.i...l.'5. ..._,,.,,. .1..11..A\...J'.l.. .1...l.. .I.. V.l...l.J.U.1.Gl.. ""-t'-'\..-1...LL. c:..t.. J... '-....l.c..Ll. _...._. ,1. r ct;:, ct.1 -r. (1) RKPD. Tahun 2018 disu sun penyusunan sebagai berikut:. BAB I. PENDAHULUAN. denaan t,. sistematika.

(5) /I. '. EVALUASI HASlL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KlNERJA. PEI'J'L�ELEi�GGJ.A1Ri\.l\.i� PEI\1E.RINTl\.HllN RAN CAN GAN. BAB III. DAE RAH. DAERA.H. KERANGKA. EKONOivII. KEBIJ,ll�KAN. KEUANGAN. DAN. BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN. BABV. PROGRANI REN CANA PRIORITAS DAERAH. DAE RAH DAN. KEG IATAN. (2) Uraian secant rinci RKPD Tahun 2018 sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) dimuat dalarn Larnpiran yang. rnerupakan. bagian. Peraturan Bupati. vanzb. tidak. ...,. ternisahkan r. dari. mi,. Pasal 5 dalam Pasal 4-. P.KPD Tahun 2018 sebagaimana. digunakan sebagai:. 1. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah di I inzkunzan Pemerintah Kabunaten .lJ Da-TT'l'�T'll"T ..... .r:J....-.1..-..-vv-,. u1.1..15n... \...,J.J.J.. J.J..1 .... uvva.1..1.5.t u.a..1.cu.1.1. menvusun _i' Rencana Keria J Satuan Keria Peranzkat Daerah (Reriia Sl(Dn\ . Lj j' .1.150.11.. .l..l..l.. .1.. .L .... ("".A,L,.i. r). L.,.. '-A.. CA.J.. l_..l..l.J... \ .l.. L0...11.. .1. _..._....,...,....__.....,.. c.t... '-..-..\.. \.... J. "-..l.. ...,......_. L�. t.JU.J!Ct.L'-..,. J.l.V. )..)1;..4.1,,.t,.....:.. i. �rY�. 1.1.y. .l..l.. J.. V.1.J. .J... '-'.l.. A....l. bl.')..'-4..l.... .L./. i..�,..,,.:. Pcmerintah Kabupatcn dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Tah . B..o.L·-.-v"I;;,.... D aerah {DJ1DOl1\ Kabunaten Anggaran 2018. Uct.bJ.. •.....,.lC..t..l.ljC-l. '-...,. U..ll. \.i\....l .i...l J.._JJ.J_J. 1.�. UI..A.1.10..t_\...,1..J... nA"Y'l,:r,-,T"l"Tr")Y"\rY�. J.JU..ii. UvV<.AJ..1.5.t.. ,"t'"'\. C\..lJ.UJ..t.. Pasal 6. Rancangan Anggaran Ka bu paten Belanja Daerah (RAPBD) Banyuwangi T:::i hu n Anggaran 2018 sebagaimana 5 ormaksuo uaiam r-asai angKa ..G: Dalam rangKa Peridapatan dan 1. 1·. .,. 1. 1. i. rnPnyi1�11n. �. .. i. 1. 0. 1. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggunakan RKPD Tahun 2018 sebagai bahan Kebijakan Umurn APBD serta Prioritas. Anggaran dengan DPRD; rs,. L,.. n !\_erJa r-erangxatt �aeran en Lmgxungan Pemeriritah Kabupaten Banyuwangi menggunakan RKPD Tahun 2018 d::ilpnn melakukan pembahasan Rencana Kerja Anggaran-Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). 08TUfu.1 r"\,. •. T"tc. 1. 1. .... y·. .,.

(6) 5. BAB III PENUTUP Pasal 7 Peraturan Bupati diundangkan.. 1n1. mulai. berlaku. pad a. tanggal. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati 1n1 dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi.. Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal pO tU..ei. �'7. Diundangkan di Banyuwangi Pada Tanggal 3,D lkci ;,..()t7 ....,.. ........... A "".'""'-.;:�. , M.Si.. BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2017 NOMOR. :i..7.

(7) Daftar Isi Daftar Isi............................................................................................................................... Daftar Tabel.......................................................................................................................... Daftar Gambar ..................................................................................................................... Sambutan............................................................................................................................. BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1.2 Dasar Hukum Penyusunan.............................................................................................. 1.3 Hubungan Antar Dokumen............................................................................................. 1.4 Sistematika Dokumen RKPD ........................................................................................... 1.5 Maksud dan Tujuan ........................................................................................................ BAB II : Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan....................................................................................................................... 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah .................................................................................. 2.1.1 Luas Wilayah dan Batas Wilayah .................................................................................... 2.1.2 Topografi.......................................................................................................................... 2.1.3 Geologi............................................................................................................................. 2.1.4 Klimatologi....................................................................................................................... 2.1.5 Penggunaan Lahan .......................................................................................................... 2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah.................................................................................... 2.1.7 Kawasan Rawan Bencana ............................................................................................... 2.1.8 Demografi ........................................................................................................................ 2.1.9 Aspek Kesejahteraan Masyarakat .................................................................................. 2.1.10 Aspek Pelayanan Umum ............................................................................................... 2.1.11 Aspek Daya Saing Daerah ............................................................................................. 2.2 Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Utama RPJMD 2016-2021 ..................... 2.2.1 Preview Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Utama ................................... 2.2.2 Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Utama.................................... A. Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................................................ B. Indeks Disparitas (Indeks Gini)............................................................................................. C. Kemiskinan............................................................................................................................ D. Pegangguran Terbuka .......................................................................................................... E. Indeks Pembangunan Manusia............................................................................................ F. Indeks Pembangunan Gender.............................................................................................. G. Indeks Lingkungan Hidup..................................................................................................... H. Indeks Kepusan Masyarakat ................................................................................................ 2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah............................................................................. 2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah.................................................................................................................................. BAB III: Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan Keuangan Daerah .................. ii iv viii ix 10 10 11 13 14 16 17 17 17 20 21 22 22 23 30 31 33 40 76 88 88 91 91 96 100 105 112 121 122 132 136 136 137. ii.

(8) 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah..................................................................................... 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2017 dan Perkiraan Tahun 2018 ............................... 3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017 dan Tahun 2018 ........... 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah................................................................................... 3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan.................................................. 3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah .................................................................................. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ................................................ 4.1 Arah Kebijakan/Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2018 ....................................... 4.2 Arah Kebijakan/Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018...................... 4.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan................................................................................. 4.4 Prioritas dan pembangunan ........................................................................................... BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH.......................................... 138 140 142 142 163 163 167 167 169 171 177 196. iii.

(9) Daftar Tabel Tabel 2.1: Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan............................................................. Tabel 2.2: Struktur Geologi di Kabupaten Banyuwangi ......................................................... Tabel 2.3: Jenis Tanah Kabupaten Banyuwangi .................................................................... Tabel 2.4: Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016 Kabupaten Banyuwangi.......................................................................................................................... Tabel 2.5: Komiditas Tanaman Kabupaten Banyuwangi 2015............................................... Tabel 2.6: Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2016 Di Kabupaten Banyuwangi........................................................................................................ Tabel 2.7: Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 ....... Tabel 2.8: Produksi Dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut Jenisnya Di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 .......................................................................................................................... Tabel 2.9: Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur.................................................. Tabel 2.10: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian............................................. Tabel 2.11: Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016........................ Tabel 2.12: PDRB ADHB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016 .................................... Tabel 2.13: Indikator Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi.................................................... Tabel 2.14: Realisasi Indikator Urusan Pendidikan Tahun 2011-2015................................... Tabel 2.15: Jumlah Fasilitas Kesehatan 2011-2015............................................................... Tabel 2.16: Realisasi Indikator Pekerjaan Umum Tahun 2010-2016 ..................................... Tabel 2.17: Realisasi Indikator Urusan Penataan Ruang Tahun 2011-2016........................... Tabel 2.18: Realisasi Indikator Urusan Perencanaan PembangunanTahun 2010-2016......... Tabel 2.19: Realisasi Indikator Urusan PerhubunganTahun 2011-2016................................ Tabel 2.20: Realisasi Indikator Urusan Pertanahan Tahun 2011-2016 .................................. Tabel 2.21: Realisasi Indikator Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 20112016 ……………………………………………………………………………………………………………………………… Tabel 2.22: Realisasi Indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2011-2016 ................................................................................................................. Tabel 2.23: Realisasi Indikator Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tahun 2011-2015............................................................................................................................ Tabel 2.24: Realisasi Indikator Urusan Sosial Tahun 2011-2015 ........................................... Tabel 2.25: Realisasi Indikator Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2011-2015.......................... Tabel 2.26: Realisasi Indikator Urusan Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Tahun 20112015..................................................................................................................................... Tabel 2.27: RealisasiIndikator Urusan Penanaman Modal Tahun 2009-2015 ....................... Tabel 2.28: Realisasi Indikator Urusan Kebudayaan Tahun 2011-2015................................. Tabel 2.29: Realisasi Indikator Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2011- 2015 ....... Tabel 2.30: Realisasi Indikator Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, Dan Persandian Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2011-2015 ....................................................................................................... 19 21 21 24 25 26 26 28 32 32 33 34 40 41 45 45 48 49 50 53 54 54 56 57 58 59 60 61 62. 63. iv.

(10) Tabel 2.31: Realisasi Indikator Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2011-2015....................... 64 Tabel 2.32: Realisasi Indikator Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Tahun 2011-2015...... 65 Tabel 2.33: Realisasi Indikator Urusan Statistik Tahun 2011-2015........................................ 66 Tabel 2.34: Realisasi Indikator Urusan Kearsipan Tahun 2011-2015..................................... 66 Tabel 2.35: Realisasi Indikator Urusan Komunikasi Dan InformatikaTahun 2011-2015......... 67 Tabel 2.36: Realisasi Indikator Urusan Perpustakaan Tahun 2011-2015............................... 68 Tabel 2.37: RealisasiIndikator Urusan Pertanian Tahun 2009-2016...................................... 70 Tabel 2.38: Realisasi Indikator Urusan Kehutanan Tahun 2009-2016 ................................... 71 Tabel 2.39: Realisasi Indikator Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Tahun 2009-2016.. 71 Tabel 2.40: Realisasi Indikator Urusan Pariwisata Tahun 2009-2016 .................................... 72 Tabel 2.41: Realisasi Indikator Urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2009-2016 ............... 73 Tabel 2.42: Realisasi Indikator Urusan Perdagangan Tahun 2009-2016................................ 74 Tabel 2.43: Realisasi Indikator Urusan Perindustrian Tahun 2009-2016 ............................... 75 Tabel 2.44: Realisasi Indikator Urusan Ketransmigrasian Tahun 2009-2016 ......................... 75 Tabel 2.45: PDRB ADHK Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016..................................... 77 Tabel 2.46: Proses Perijinan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016 ............................ 79 Tabel 2.47: Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016............. 79 Tabel 2.48: Tabel data realisasi Investasi dan Tenaga Kerja di Kabupaten Banyuwangi ........ 80 Tabel 2.49: Rasio Penduduk Berijazah Universitas Per 10.000 Penduduk Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016 .......................................................................................... 81 Tabel 2. 50: Rasio Ketergantungan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2016 .................... 82 Tabel 2.51: Jumlah Arus Penumpang Terangkut Angkutan Umum (dalam 1 Tahun) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016......................................................................... 83 Tabel 2.52: Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bus Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016 ........................................................................................................................... 84 Tabel 2.53: Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016.... 84 Tabel 2.54: Persentase Luas Wilayah Produktif Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016 ............................................................................................................................................. 84 Tabel 2.55: Persentase Luas Wilayah Industri Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016 . 85 Tabel 2.56: Persentase Luas Wilayah Perkotaan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016 ............................................................................................................................................. 85 Tabel 2.57: Jumlah Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016 ............................................................................................ 86 Tabel 2.58: Jumlah Rumah Tangga yang Berlistrik Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2016..................................................................................................................................... 87 Tabel 2.59: Jenis, Kelas, dan Jumlah Restoran Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016... 87 Tabel 2.60: Jumlah Hotel dan Penginapan Tahun 2011 – 2016 Kabupaten Banyuwangi....... 87 Tabel 2.61: Tabel Target IKU Tahun 2016-2021.................................................................... 88 Tabel 2.62: Data Pertumbuhan Ekonomi dan Variabel Pembentuk Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2008 – 2015......................................................................... 94 Tabel 2.63: Nilai Koefisien Parameter Jalur dan R2- Pada Pertumbuhan Ekonomi................ 95 Tabel 2.64: Series Indeks Gini 2005-2016............................................................................. 97. v.

(11) Tabel 2.65: Nilai Koefisien Parameter Jalur dan R2 Pada Indeks GINI ................................... Tabel 2.66: Series Kemiskinan tahun 2005-2016 .................................................................. Tabel 2.67: Nilai Koefisien Parameter Jalur dan R2 Pada Angka Kemiskinan......................... Tabel 2.68: Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Variabel Pembentuk TPT Kabupaten Banyuwangi Tahun 2008 – 2015......................................................................... Tabel 2.69: Model Struktural................................................................................................ Tabel 2.70 Koefisien Parameter Jalur ................................................................................... Tabel 2.71: Series IPM Tahun 2005-2016 ............................................................................. Tabel 2.72: Nilai Koefisien Parameter Jalur dan R2 Pada IPM ............................................... Tabel 2.73: Koefisien Parameter Jalur IPM ........................................................................... Tabel 2.74: Matriks keterkaitan Indikator, Parameter Indikator, Penyebab, Pemicu, dan Kebutuhan data.................................................................................................................... Tabel 2.75: Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah .......................................................................................................... Tabel 3.1: Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Banyuwangi ...................... Tabel 3.2: Evaluasi/Catatan Atas Perhitungan Kapasitas Keuda RKPD Tahun 2018............... Tabel 3.3: Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015-2017 ................................................................................................................. Tabel 3.4: Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015-2017 ............................................................................................. Tabel 3.5: Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah............................................................... Tabel 3.6: Prosentase Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi........................ Tabel 3.7: Kinerja Realisasi Pendapatan Daerah ................................................................... Tabel 3.8: Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi ......................................... Tabel 3.9: Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah ........................................................... Tabel 3.10: Proyeksi/Target Penerimaan Daerah Kabupaten Banyuwangi............................ Tabel 3.11: Penghitungan Kebutuhan Belanja & Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 .................................................................................... Tabel 3.12: Penghitungan Kebutuhan Belanja Langsung: Wajib/Mengikat dan Prioritas Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 .................................................................................... Tabel 3.13: Perhitungan Proyeksi Anggaran Tahun 2018...................................................... Tabel 4.1: Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Timur ............................................. Tabel 4.2: Linieritas antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran...................... Tabel 4.3: Tema dan Prioritas Pembangunan ....................................................................... Tabel 4.4: linieritas antara Prioritas pembangunan, Program Pembangunan dan Kinerja..... Tabel 4.5: Sinkronisasi mandat pembangunan tahun 2018 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 32 Tahun 2017 dengan program pembangunan Kabupaten banyuwangi tahun 2018 ............................................................................................................................................. Tabel 5.1: Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah .................................................. 98 101 102 108 109 111 115 116 118 128 134 138 144 147 148 149 152 153 154 154 155 156 158 160 169 173 178 183. 189 196. vi.

(12) Daftar Gambar Gambar 1.1: Hubungan Dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ............... Gambar 2.1: Peta Kabupaten Banyuwangi ........................................................................... Gambar 2.2: Luas Kabupaten Banyuwangi Menurut Penggunaannya................................... Gambar 2.3: Laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 ........................................................................... Gambar 2.4: Peta Bencana Gunung Api................................................................................ Gambar 2.5: Pertumbuhan Ekonomi .................................................................................... Gambar 2.6: Inflasi tahun 2013-2016 (YoY) Kabupaten Banyuwangi .................................... Gambar 2.7: Perkembangan Angka IPM Kabupaten Banyuwangi dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2016 ................................................................................................................. Gambar 2.8: Pendapatan perkapita Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2016 (juta/tahun) ............................................................................................................................................. Gambar 2.9: Time Series Indeks Gini ratio 2011-2015.......................................................... Gambar 2.10: Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup............................................. Gambar 2.11: Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Kelahiran Hidup ...................... Gambar 2.12: Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani.............................................. Gambar 2.13: Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih, Listrik dan Rumah Tangga Bersanitasi............................................................................................................................ Gambar 2.14: Data Rumah Layak Huni ................................................................................. Gambar 2.15: Data Jumlah Lingkungan Pemukiman Kumuh................................................. Gambar 2.16: Persentase Penanganan Sampah dan TPS Per Satuan Penduduk ................... Gambar 2.17: Persentase Pemukiman yang Merata, Cakupan Pengawasan terhadap AMDAL dan Sumber Mata Air dalam Debit Stabil ................................................................. Gambar 2.18: Diagram Jalur Persamaan Struktural PLS pada Pertumbuhan Ekonomi.......... Gambar 2.19: Diagram jalur persamaan struktural PLS pada Indeks GINI............................. Gambar 2.20: Diagram jalur persamaan struktural PLS pada angka kemiskinan................... Gambar 2.21: Diagram Jalur Persamaan Struktural PLS pada TPT ........................................ Gambar 2.22: Peta variabel IPM........................................................................................... Gambar 2.23: Diagram Jalur Persamaan Struktural PLS pada IPM ........................................ Gambar 2.24: Peta Variabel IKLH.......................................................................................... Gambar 2.25: Peta Variabel IKM .......................................................................................... Gambar 4.1: Linieritas Tema pembangunan terhadap nawa cita pembangunan nasional .... Gambar 4.2: Pondasi dan pilar Misi dalam pencapaian visi .................................................. Gambar 4.3: Arah Kebijakan Pembangunan RPJMD Kabupaten Banyuwangi Periode 20162021..................................................................................................................................... Gambar 4.4: Perumusan Tema Pembangunan RKPD Tahun 2018 ........................................ Gambar 4.5: Linieritas Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Banyuwangi......................................................................................................... 13 18 23 29 31 34 36 37 38 39 42 43 44 46 47 48 51 52 95 98 102 108 112 116 131 132 168 172 176 176 178. vii.

(13) Gambar 4.6: Peta Prioritas Pembanguna Mempercepat kemudahan investasi pembangunan yang berorientasi pada pertanian dan pariwisata ......................................... Gambar 4.7: Peta prioritas pembangunan melalui pemberdayaan kelompok usaha dan pelaku ekonomi kreatif......................................................................................................... Gambar 4.8 : Peta prioritas Pembangunan melalui penguatan kerjasama pemerintah dan swasta dan Pengembangan dan penguatan pasar untuk produk pertanian yang integratif dengan pariwisata ................................................................................................................ Gambar 4.9: Peta prioritas pembangunan melalui menjalankan sistem inovasi daerah untuk produk unggulan hingga wilayah perdesaan.......................................................................... 179 180. 181 182. viii.

(14) Sambutan. ix.

(15) BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perencanaan pembangunan nasional di Indonesia sebagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004 membagi ruang lingkup perencanaan secara sistematis dan terintegrasi. Makna terintegrasi dapat diartikan sebagai keselarasan perencanaan pembangunan antar ruang (waktu) maupun antar level pemerintahan. Perencanaan pembangunan berdasar pada ruang lingkup waktu dapat dibedakan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk kurun waktu 20 tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk kurun waktu 5 tahun; dan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) untuk jangka pendek kurun waktu 1 tahunan. Kinerja pemerintah daerah secara akumulatif harus dapat berdampak pada kinerja Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Seluruh dokumen perencanaan harus saling terintegrasi dan saling mendukung pencapaian satu sama lain. Setiap tahunnya pemerintah daerah menyusun dokumen RKPD sebagai bentuk dokumen perencaan jangka pendek. RKPD disusun sebagai penjabaran arah kebijakan tahunan selama 5 tahun yang ada di dalam RPJMD, sesuai dengan program tahunan yang ada didalam RPJMD. RKPD berisi rencana kerja dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada tahun yang bersangkutan, yang didasarkan pada arahan dan program prioritas yang telah dirumuskan pada Rancangan Awal RKPD. Sehingga masingmasing OPD memiliki arahan/ tema pembangunan yang jelas setiap tahunnya. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Sehubungan dengan amanat undang-undang tersebut maka Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyusun RPJPD Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi tahun 2005-2025. Penyusunan RKPD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan memperhatikan RPJMD Propinsi Jawa Timur maupun Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018. Hal-hal yang menjadi. 10.

(16) perhatian dalam menyusun RKPD ini juga mempertimbangkan hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, isu-isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD serta sinergitas antar sektor dan antar wilayah serta penjaringan aspirasi yang mengemuka sebagai hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang secara partisipatif dilakukan mulai dari desa/kelurahan hingga kabupaten. Substansi penting dalam RKPD ini merupakan gambaran investasi pemerintah yang dalam penjabarannya diinteraksikan dengan komponen sumber daya yang lain seperti PAD, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Tugas Pembantuan, serta dana-dana bagi hasil lainnya. Dokumen RKPD ini merupakan dokumen publik dimana sesuai amanat undangundang nomor 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik yang berlaku efektif pada tanggal 01 Mei 2010 maka diharapkan Dokumen ini harus dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan baik dalam kapasitas untuk melaksanakan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi.. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Kegiatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ini berlandaskan pada beberapa dasar hukum seperti dibawah ini: 1. 2. 3.. 4. 5.. 6.. 7.. 8.. 9.. Undang-undang Nonom 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614). Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/;. 11.

(17) 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Pemerintah Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi ; 15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 ; 16. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 ; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terakhir kali dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi ; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 ; 23. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 20142019; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021.. 12.

(18) 1.3 Hubungan Antar Dokumen Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 – 2020 merupakan landasan yang digunakan untuk menyusun RKPD Kabupaten Banyuwangi tahun 2018 untuk menjalankan agenda pembangunan tahunan dan dalam rangka mencapai sasaran-sasaran dalam RPJP Daerah Kabupaten Banyuwangi. Keberadaan RKPD Tahun 2018 juga sebagai pedoman bagi Organisasi P_erangkat Daerah (OPD) untuk penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD tahun 2018. RPJMD dan Renstra OPD adalah dokumen perencanaan jangka menengah daerah untuk periode 5 tahunan, yang dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan. Rencana kerja tahunan pada tingkat nasional dinamakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan pada tingkat daerah disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Hubungan Renstra K/L dengan RKP dan Renstra OPD dengan RKPD adalah bersifat mengikat yaitu penyusunan rencana tahunan harus berpedoman pada rencana lima tahunan. Sedangkan hubungan antara Renstra K/L dan Renstra OPD adalah bersifat konsultatif yaitu penyusunan Renstra OPD harus memperhatikan Renstra K/L. Mengingat adanya keselarasan sistem perencanaan dan sistem penganggaran, maka RKPD harus dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Oleh karena itu penyusunan RKPD tersebut, perlu dilakukan secara lebih rinci dengan tekanan utama pada penetapan program dan kegiatan.Penetapan program dan kegiatan tersebut harus pula mencakup indikator dan target kinerja serta perkiraan kebutuhan dana untuk mendukung pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan. Hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada Gambar 1.1. RPJM Nasional. RKP. Diacu. Diperhatikan Dijabarkan RPJP Daerah. Pedoman. RKP Daerah. RPJM Daerah. Bahan. Pedoman Renstra OPD. Diacu. Pedoman. Pedoman. RAPBD. APBD. RKA OPD. DPA OPD. Bahan Renja OPD. Gambar 1. 1: Hubungan Dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. 13.

(19) 1.4 Sistematika Dokumen RKPD BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjelaskan pengertian ringkas mengenai RKPD, proses penyusunan dan kedudukan RKPD tahun rencana dalam periode penyusunan RPJMD, keterikatan dengan dokumen RPJMD, Renstra OPD, Renja OPD dan tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan Menyebutkan peraturan perundang - undangan yang mengatur tentang perencanaan dan penganggaran serta tatacara penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan Musrenbang. 1.3. Hubungan Antar Dokumen Bagian ini menjelaskan secara ringkas hubungan dokumen RKPD dengan RPJMD Kabupaten Banyuwangi tahun 2016-2020. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD Sub bab ini mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD terkait dengan pengarutan bab serta garis besar isi setiap bab didalamnya. 1.5. Maksud dan Tujuan Memberikan uraian ringkas tentang maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD. BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN Bab ini menguraikan tentang evaluasi pelaksanaan RKPD tahun yang lalu selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai acuan. 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara umum mengenai kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi, serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Bagian ini merupakan telaahan terhadap hasil evaluasi capaian kinerja pembangunan daerah. Evaluasi meliputi seluruh urusan baik wajib maupun pilihan pemerintah daerah khususnya menyangkut realisasi capaian kinerja program tahun lalu. 2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah Bagian ini mengemukakan beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi baik yang berhubungan dengan pelaksanaan prioritas pembangunan daerah maupun program-program lain yang mendapatkan perhatian dalam rangka identifikasi permasalahan.. 14.

(20) BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Bab ini menjelaskan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendanaan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perkonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Bagian ini mengemukakan implementasi program perekomonian untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah, isu strategis daerah sebagai dasar untuk menyusun prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2018. 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah Menguraikan kebijakan yang akan ditempuh pemerintah daerah berkaitan dengan pendapatan daerah, pembiayaan daerah dan belanja daerah. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dalam bab ini diuraikan tentang perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2016, serta identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat Provinsi Jawa Timur dan nasional, sehingga dapat disinkronkan dengan permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis yang mendesak dengan mempertimbangkan kerangka ekonomi daerah dan kemampuan pendanaan dalam Tahun 2018. Bab ini terbagi dalam empat sub bab sebagai berikut: 4.1 Arah Kebijakan/Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2018 4.2 Arah Kebijakan/Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 4.3 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Bagian ini menjelaskan tentang hubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yang diambil dari dokumen RPJMD.. 4.4. Prioritas dan pembangunan Bagian ini menjelaskan hubungan antara prioritas pembangunan daerah tahun 2018 yang pada dasarnya adalah gambaran prioritas pembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD).. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Bab ini mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat. BAB VI PENUTUP. 15.

(21) 1.5 Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 adalah untuk menjamin sinkronisasi dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. RKPD Tahun 2018 tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan RAPBD dan merupakan acuan dalam perumusan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) maupuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018. Selanjutnya RKPD tersebut juga dijadikan dasar untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) OPD. Tujuan disusunnya Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah untuk untuk memberikan arah dan pedoman bagi semua pelaku pembangunan di Kabupaten Banyuwangi, dalam rangka mewujudkan pencapaian indikator dan target kinerja prioritas/agenda/program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD 2016-2020 yang akhirnya ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.. 16.

(22) BAB II: Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rkpd Tahun Lalu Dan Capaian Kinerja Penyelengaraan Pemerintahan. Penyusunan rancangan awal RKPD tahun 2018 ini pada hakekatnya didasarkan pada evaluasi hasil pelaksanaan RKPD tahun 2016 disinergikan dengan RPJMD Kabupaten Banyuwangi dan Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Tahun 2016. Evaluasi tersebut merupakan penelaahan atas pelaksanaan kinerja dari program dan kegiatan SKPD. Evaluasi juga diselaraskan dengan hasil-hasil laporan kinerja yang menjadi dasar penyusunan LAKIP SKPD.. 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Pada bagian ini akan menyajikan beberapa data dalam menggambarkan kondisi daerah Kabupaten Banyuwangi berkaitan dengan aspek geografis dan demografis, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.. 2.1.1 Luas Wilayah dan Batas Wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dibagian utara, Selat Bali dibagian timur, Samudra Hindia dibagian selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso dibagian barat. Gambaran lebih jelas mengenai batas-batas administratif Kabupaten Banyuwangi bisa dilihat melalui gambar berikut ini. Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa dengan titik koordinat diantara 7o43’ - 8o46’ Lintang Selatan dan 113o53’ - 114o38’ Bujur Timur.. 17.

(23) Gambar 2.1 : Peta Kabupaten Banyuwangi Sumber: Banyuwangi Dalam Angka, 2016. Kabupaten Banyuwangi terbagi atas dataran tinggi yang berupa daerah pegunungan yang merupakan daerah penghasil berbagai produksi perkebunan, daratan yang merupakan daerah penghasil tanaman pertanian, serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan sepanjang 175,8 km yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Kondisi geografis tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi. 18.

(24) yang besar sebagai produsen bahan makanan yang berasal dari hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan. Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara 25 – 100 meter di atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi mempunyai batas daerah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. b. SebelahTimur : Selat Bali. c. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia. d. Sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 25 Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.1 : Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah. Kecamatan Pesanggaran Siliragung Bangorejo Purwoharjo Tegaldlimo Muncar Cluring Gambiran Tegalsari Glenmore Kalibaru Genteng Srono Rogojampi Kabat Singojuruh Sempu Songgon Glagah Licin Banyuwangi Giri Kalipuro Wongsorejo Blimbingsari. Jumlah Desa. Kelurahan. 5 5 7 8 9 10 9 6 6 7 6 5 10 10 14 11 7 9 8 8 2 5 12 10 189. 2 18 4 4 28. Sumber: Bappeda, 2017. 19.

(25) 2.1.2 Topografi Wilayah Kabupaten Banyuwangi bagian Barat, Utara, dan Selatan pada umumnya merupakan daerah pegunungan dengan tingkat kemiringan rata-rata 40 dan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan daerah lainnya. Di sisi lain, daerah daratan yang datar di Kabupaten Banyuwangi sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 15o dengan rata-rata curah hujan cukup memadai dan bisa meningkatkan kesuburan tanah. Secara umum, Kabupaten Banyuwangi terletak pada ketinggian 0 sampai dengan > 3.000 meter di atas permukaan laut. Tingkat kemiringan rata - rata pada wilayah bagian barat dan utara 400, dengan rata - rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai untuk ketersediaan budidaya pertanian. Ketinggian tanah di Kabupaten Banyuwangi mencapai 0 – 2.500 meter dari permukaan laut dan berdasarkan klasifikasi Wilayah Tanah Usaha (WTU) ketinggian tersebut dibedakan atas : a. Ketinggian 0 – 25 meter di atas permukaanlaut meliputi luas wilayah 41.926 Ha. (12,04%)dari luas tanah. Ketinggian ini didapatkan padaKecamatan Banyuwangi, Bangorejo, Giri, Kalipuro, Kabat, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo,Rogojampi, Srono, Tegaldlimo dan Wongsorejo. b. Ketinggian 100 -500 meter di atas permukaanlaut meliputi luas wilayah 158.939 Ha.(45,65%) dari luas daerah. Ketinggian inididapat pada hampir semua kecamatan kecualiKecamatan Banyuwangi, Muncar, Purwoharjoyang tingginya di bawah 100 meter di atas permukaanlaut. . 20.

(26) c. Ketinggian 500 – 1.000 meter di atas permukaanlaut meliputi luas wilayah 36.527 Ha.(10,49%) dari luas daerah. Ketinggian ini meliputiKecamatan Genteng, Sempu, Giri, Kalipuro,Glagah, Glenmore, Kabat, Songgon danWongsorejo. d. Ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaanlaut meliputi Kecamatan Giri, Kalipuro,Glagah, Glenmore, Kabat, Songgon dan Wongsorejo. e. Daerah Kecamatan pantai meliputi KecamatanWongsorejo, Giri, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat,Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo danPesanggaran. . 2.1.3 Geologi Kabupaten Banyuwangi memiliki kondisi geologi yang bervariasi di setiap wilayah, hal ini juga memiliki peran yang sangat besar bagi terbentuknya suatu bentukan lahan di wilayah tersebut. Jenis Tanah di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan struktur geologi terdapat berbagai susunan/struktur geologi seperti pada tabel berikut ini. Tabel 2.2 : Struktur Geologi di Kabupaten Banyuwangi Struktur Geologi. Luas (Ha). Aluvium Hasil G Api kwarter muda Hasil G. Api kwarter Andesit Miosen falses semen Miosen falsen batu gamping Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan Kab. Banyuwangi 2016. 134.525,00 170.310,50 59.283,00 47.417,75 89.177,25 77.536,50. Adapun keadaan jenis tanah di Kabupaten Banyuwangi dapat terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.3 : Jenis Tanah Kabupaten Banyuwangi Jenis tanah. Ha. %. Regosol. 138.490,87. 23,96. Lithosol Lathosol. 39.031,88 14.109,30. 6,75 2,44. Padsolik 384.684,75 Gambut 37.433,70 Sumber : LKPJ Akhir Masa Jabatan Kab. Banyuwangi 2016. 60,3 6,55. 21.

(27) 2.1.4 Klimatologi Kabupaten Banyuwangi terletak di selatan equator yang dikelilingi oleh Laut Jawa, Selat Bali dan Samudera Indonesia dengan iklim tropis yang terbagi menjadi 2 musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. a. Rata-rata curah hujan selama tahun 2016 mencapai 155.7 mm. Curah hujan terendah terjadi pada Bulan September 2015 sebesar 0.8 mm, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Maret sebesar 225.9 b. Presentase rata-rata penyinaran matahari terendah pada Bulan Januari sebesar 55% dan tertinggi pada Bulan Oktober sebesar 98% c. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2013 diperkirakan mendekati 81.5%. Kelembaban terendah terjadi pada Bulan Oktober dengan rata- rata kelembaban udara sebesar 75%. Sebaliknya kelembaban tertinggi terjadi pada Bulan Januari dan bulan Juni dengan besaran 86%. d. Rata-rata suhu udara terendah terjadi pada Bulan Juli sebesar 21.2oC. Sedang tertinggi pada Bulan Januari sebesar 34,8oC. 2.1.5 Penggunaan Lahan Dengan luasan wilayah 5.782,50 km2, Kabupaten Banyuwangi menjadi kabupaten terluas di Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Banyuwangi sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan kawasan-kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha atau sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen dan perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen; sedangkan yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti jalan, ladang dan lain-lainnya.. 22.

(28) 0.31%, 0%. 17.59%, 18% 14.21%, 14%. 11.43%, 11% 2.80%, 3%. 22.04%, 22%. 31.72%, 32% Hutan. 36.27%, 36% Lain-lain. Perkebunan. Tambak. Sawah. Ladang. Permukiman. Gambar 2.2 : Luas Kabupaten Banyuwangi Menurut Penggunaannya Sumber: LKJIP Kabupaten Banyuwangi 2016. 2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah a. Pertanian Secara umum struktur ekonomi di Kabupaten Banyuwangi terbentuk dan didominasi oleh sektor pertanian. Pada tahun 2012 peranan sektor pertanian terhadap seluruh kegiatan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi angkanya mencapai 46,24 persen, atau hampir separuh dari kegiatan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi bergerak di sektor pertanian. Sektor pertanian memiliki konstribusi yang cukup besar berkecimpung dalam bidang pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, holtikultura, pertanian tanaman perkebunan, peternakan dan hasil- hasilnya, kehutanan serta kelautan dan perikanan. Saat ini pertanian di Kabupaten Banyuwangi mempunyai dua peran sekaligus tantangan yaitu: mendukung pemenuhan pangan bagi penduduk Banyuwangi juga memberikan lapangan kerjabagi rumah tangga tani di Kabupaten Banyuwangi. Sebagai sektor yang menjadi tumpuan bagi ketahanan pangan dan mata pencaharian sebagian rakyat, maka pembangunan pertanian merupakan generator bagi pembangunan di Kabupaten Banyuwangi. Karenanya, Kabupaten Banyuwangi mempunyai sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan peran sektor pertanian dalam pembangunan daerah, karena didukungoleh budaya dan adat istiadat yang kondusif terhadap perubahan ini akan cukup optimis menuju kebangkitan dan kejayaan sektor pertanian yangakhirnya akan membawa peningkatan taraf hidup pelaku utamanya yaitu petani.. 23.

(29) Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai luas daerah terbesar, dengan keragaman janis lahan dan iklim, mempunyai potensi sumber daya lahan yang cukup besar sehingga dengan adanya ketersediaan luas daerah yang begitu besar tersebut, kesempatan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian akan mempunyai peluang besar. Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur. Adapun luas wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.782,50 km2 dimana luas area persawahan adalah sebesar 66.152 Ha atau 11,44 %. Potensi pertanian secara umum dapat ditinjau dari potensi sumber daya produksi dan potensi pasar. Potensi produksi pangan terutama dapat di lihat dari cukup besarnya jumlah lahan sawah produktif yang subur. Berikut secara rinci hasil produksi pertanian sub sektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016: Tabel 2.4 : Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Pangan Tahun 2016 Kabupaten Banyuwangi Luas panen No Jenis Tanaman Produktivitas (Kw/ha) Produksi (Ton) (Ha) 1. Padi Sawah 2. Padi Ladang 3. Jagung 4. Kedelai 5. Kacang Tanah 6. kacang Hijau 7. Ubi jalar 8. Ubi kayu Sumber: LKPJ Kab. Banyuwangi 2016. 135.510 1.178 31.484 23.750 619 1.060 429 1370. 65,91 57,67 66,44 17,16 14,05 12,91 205,49 193,95. 893.087 6.793 209.191 40.759 870 1.368 8.815 26.571. Berdasarkan pemanfaatan lahan yang digunakan oleh para petani, mulai dari kawasan selatan ke arah utara yang melebar ke arah barat merupakan daerah potensi tanaman bahan makanan. Utamanya tanaman padi banyak di tanam di kawasan ini, bahkan sebagian besar dari kawasan tersebut pola tanam padi dalam satu tahunnya bisa dilakukan hingga tiga kali. Lahan pertanian setiap tahun mengalami pengembangan dan pengempisan pada beberapa jenis tanaman seperti pada sawah, jagung , kacang tanah, dan ubi kayu mengalami peningkatan luas lahan yang berimbas pada prokutivitas yang meningkat. Data tersebut dikomparasikan dengan luas panen, produktivitas dan produksi tanaman pangan pada tahun 2014 lalu. Sementara tanaman lain seperti kedelah, kacang hijau dan ubi jalar mengalami penyusutan luas lahan yang berakibat pada menurunya panen tanaman tersebut.. 24.

(30) Berkurangnya potensi pertanian di Kabupaten Banyuwangi juga disebabkan karena belum optimalnya infrastruktur pertanian dan infrastruktur di pedesaan, dimana masih terdapat kerusakan jaringan irigasi (jitut/Jides). Berdasarkan hasil panen tahun lalu beberapa tanaman produksi bahan pangan seperti Selain itu penurunan potensi pertanian karena adanya dampak perubahan iklim sehingga menyebabkan gagal panen akibat banjir dan kekeringan dan munculnya hama dan penyakit tanaman. Sementara untuk tanaman holtikultura Kabupaten Banyuwangi memili banyak varietas tanaman sayuran dan buah yang menjadi komoditas. Kabupaten Banyuwangi sendiri memiliki tanaman sayur yang cukup unggul diwilayah selatan yaitu tanaman buah naga dan jeruk yang berkembang. Buah naga merupakan buah eksotis yang sekarang menjadi tren dalam pertanian karena harga kisaranya yang cukup mahal dan harganya dapat berkali-lipat pada event-event tertentu. Langkah itu kemudian membuat Kabupaten Banyuwangi untuk membudidayakan Tanaman Buah naga Sebagaimana dapat dilihat di tabel berikut Tabel 2.5 : Komiditas Tanaman Kabupaten Banyuwangi 2015 Jenis Buah. Luas. Hasil Pannen. Pepaya Petai Melon Durian Rambutan Mangga Buah Naga Manggis Semangka Pisang Jeruk Siam. 552,18 224,91 282,15 750,22 2.113,16 2.576,76 1.213,31 4.132,02 2.383,52 5.495,63 12.804,50. 226.393,8 10.150,11 86.337,90 114.333,51 107.501,16 222.503,23 304.540,81 541.294,62 670.722,51 1.248.929,43 3.546.846,50. b. Perkebunan Kabupaten Banyuwangi memiliki luas sebesar sekitar 5.782,50 km2 yang sebagian wilayah dari Kabupaten Banyuwangi adalah wilayah perkebunan, luas kawasan perkebunan mencapai sekitar 82.143,63 Ha atau 14,21 %. Selain tanaman bahan makanan yang berpotensi tinggi di Kabupaten Banyuwangi, tanaman perkebunan juga mempunyai potensi yang tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan tanaman bahan makanan. Dua jenis tanaman perkebunan yang mempunyai konstribusi terhadap kehidupan penduduk di Kabupaten Banyuwangi cukup besar yaitu tanaman kelapa dan kopi.. 25.

(31) Tabel 2.6 : Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2016 Di Kabupaten Banyuwangi No.. Jenis Tanaman. Luas Panen (Ha). Produktivitas (ton). 1. Tebu 6.147 2. Kopi 8.440 3. Kakao 6.914 4. Cengkeh 2.555 5. Kelapa Kopra 19.161 6. Kelapa (Deres) 2.477 7. Kapuk Randu 2.234 8. Abbaca 345 9. Karet 2.296 10. Tembakau Rajang 1.246 Sumber: LKPJ Akhir Tahun Kab. Banyuwangi 2016. 386.749 12.072 5.505 714 27.587 19.856 1.833 15,74 10.65 3.176. c. Peternakan dan Perikanan Kekayaan Banyuwangi lainnya yang berkelanjutan dan tidak kalah potensialnya adalah peternakan. Data dari Dinas Peternakan Banyuwangi menunjukkan begitu besarnya potensi Kabupaten Banyuwangi yang hampir tiap tahun menjadi tuan rumah penyelenggara kontes ternak regional ini. Sapi potong yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi adalah sebanyak 115.386 dan kemudian untuk kambing sejumlah 118.068. Hewan ternak lainya yang tak kalah menjadi komoditas Kabupaten Banyuwangi yaitu sapi perah sejumlah 729 ekor dan kerbau sebanyak 3.664 ekor. Demikian sapi Perah juga menjadi komoditas meskipun nilai produksi susu sapi hasil produksi menurun dari tahun lalu dari 807 menjadi 729 saja dan jumlah susu yang dihasilkan sebanyak 1.423.635 Liter. Namun demikian kebutuhan akan susu sapi perah telah mencukupi kebutuhan konsumsi susu seluruh Kabupaten Banyuwangi yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.7 : Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Jenis Ternak. Jumlah. Satuan. Hasil Ternak. Sapi Perah. 936. Liter Susu. 1.423.635. Sapi Potong. 111.304. Kg. 2.124.577. Kerbau. 3.879. -. Kuda. 500. -. Kambing. 92.554. Kg. 610.856. Domba. 71.449. Kg. 495.142. Babi. 549. Kg. 9.923. Ayam buras. 1.446.680. Kg daging. 1.832.240. 26.

(32) No. 9. 10. 11 12.. Jenis Ternak. Jumlah. Satuan. Hasil Ternak. Ayam ras Petelur. 544.700. Kg daging. 209.165. Ayam ras pedaging. 647.917. Kg. 3.822.710. Itik. 306.965. Kg. 142.923. Entok. 21.754. Kg. 11.289. Sumber: Banyuwangi Dalam Angka, 2016 Kabupaten Banyuwangi memiliki garis pantai terpanjang di Privinsi Jawa Timur, sehingga memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Potensi perikanan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi adalah perikanan tangkap ikan air laut yang ada tahun 2016 mencapai 44.182 ton. Jenis ikan air laut tangkap terbesar adalah jenis ikan lemuru dan ikan kerapu. Hasil tangkap ikan lemuru pada tahun 2017 sebanyak 6.266,3 ton sedangkan untuk ikan kerapu hasil 3.35 ton. Secara jumlah produksi ikan lemuru memang menghasilkan hasil tangkapan terbanyak namun secara nilai produksi ikan kerapu memiliki nilai produksi terbesar yaitu senilai 68 Milyar rupiah yang artinya secara nilai jual ikan kerapu lebih tinggi dibaningkan dengan ikan lemuru. Namun demikian berdasarkan referensi yang disaratkan Zonasi WPP Nasional (wilayah pengelolaan perikanan) bahwa teknik produksi perikanan kini lebih baik dan cenderung mengarah ke teknik perikanan tambak atau pembenihan ketibang perikanan tambak, hal ini dikarenakan metode penangkapan ikan konvensional dinilai kurang kontinyuti atau berkesinambungan. Stok ikan yang ditangkap memiliki kecenderungan kuantitas begitu pula teknik pembenihan memerlukan konversi untuk menjaga stok ikan baik secara kualitas dan kuantitas. Potensi perikanan laut di Kabupaten Banyuwangi masih memiliki peluang yang teramat besar untuk dioptimalkan. Untuk potensi produksi ikan laut lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.. 27.

(33) Tabel 2.8 : Produksi Dan Nilai Produksi Ikan Laut Menurut Jenisnya Di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016. Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi dalam LKPJ Akhir Tahun Kabupaten Banyuwangi 2016 d. Kehutanan Banyuwangi memiliki kawasan hutan yang sangat luas. Hutan merupakan sumber kehidupan yang perlu dilestarikan. Upaya-upaya agar hutan tetap optimal fungsinya, dapat dilakukan dengan merehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan berbagai kegiatan seperti bantuan bibit tanaman penghijauan khususnya ditanam pada lahan kritis yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi. Berikut Laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di Kabupaten Banyuwangi. 28.

(34) 12.78% 9.65%. 8.85% 9.16%. 8.84%. 6.82%. 2010. 2011. 2012. 2013. 2014*. 2015**. Gambar 2.3 Laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 Sumber: Banyuwangi dalam Angka 2016 *Angka Sementara **Angka Sangat Sementara Dalam perkembangannya, laju Pertumbuhan Indeks Implisit sektor Kehutanan Terhadap PDRB Di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami fluktuasi tiap tahunnya, dimana angka tertinggi terdapat pada tahun 2013. e. Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur, dimana wilayah ini memiliki potensi yang sangat bagus dalam bidang kepariwisataan. Pariwisata menjadi salah satu faktor penunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi, oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Banyuwangi banyak membuat program pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di sektor kepariwisataan. Salah satu program pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah adanya pemetaan wilayah pengembangan pariwisata (WPP) I danwilayah pengembangan pariwisata (WPP) II. Adanya pembentukan WPP bertujuan untuk membantu pemerintah untuk menentukan kawasan strategis, sehingga pembangunan di wilayah WPP dapat lebih di prioritaskan.Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) I biasa disebut dengan Diamond Triangle, dimana wilayah ini merupakan wilayah dengan jenis wisata dominan kawasan hutan dan pemandangan alam, sehingga sesuai untuk kegiatan wisata “adventure” dan menikmati pemandangan alam. Kawasan Diamond Triangle terdiri dari Kawasan Kawah Ijen, Kawasan Plengkung dan Kawasan Sukamade. Kawasan WPP 1 yakni Kawah Ijen berada di Kecamatan Licin 45 Km dari Kabupaten Banyuwangi, Kawah Ijen merupakan kawah danau terbesar di Pulau Jawa. Di dalam kawasan Kawah Ijen, terdapat kawah belerang yang terdapat di dalam sulfutara di kedalaman kira-kira 200 m dan mengandung kira-kira 36. 29.

(35) juta kubik air asam beruap. Ijen dan kawasan ekowisata hinterland terdiri dari Desa Wisata Kemiren, Perkebunan Kaliklatak, Perkebunan Selogiri dan Perkebunan Kalibendo. Bagian WPP 2 merupakan Kawasan Plengkung. Plengkung merupakan wilayah dengan objek wisata yang sebagian besar terdapat disekitar perairan pantai dan mempunyai aksesbilitas rendah. Pantai Plengkung terletak di pantai selatan Banyuwangi dan berada di wilayah Kecamatan Tegaldimo. Jarak dari Banyuwangi hingga ke Pantai Plengkung sekitar 86 Km. Plengkung terkenal dengan pantai terbaiknya untuk surfing dan biasa dikenal dengan GLand, terutama pada bulan Mei hingga Oktober adalah bulan terbaik untuk surfing. Plengkung ecowisata hinterland terdiri dari G-Land, Alas Purwo atau Goa Istana, Padang Savana Sadengan serta Pantai Mangrove Bedhul. Wilayah pengembangan pariwisata (WPP) III , merupakan wilayah dengan objek wisata yang sebagian besar memiliki keunikan sumber daya alam. Wilayah pantai sukamade merupakan wilayah WPP III, dimana pantai ini berada di wilayah Kecamatan Pesanggaran berjarak sekitar 97 Km ke arah barat daya Banyuwangi. Sukamade merupakan hutan lindung alami Jawa Timur. Penyu betina biasanya bertelur hingga ratusan butir yang kemudian diletakan dipinggir pasir pantai. Penyu betina biasanya mulai mendarat di pantai pada pukul 10.30 WIB dan kembali kelaut pada pukul 24.00 WIB, ketika bulan November hingga Maret adalah musim penyu bertelur. Sukamade ecowisata hinterland terdiri dari Pantai Rejegwesi, Teluk Hijau, Pantai Pancer, Pulau Merah dan Taman Nasional Meru Betiri. Kabupaten Banyuwangi juga memiliki rencana kawasan strategis yang tersebar di beberapa daerah di Banyuwangi. Perencanaan kawasan strategis tersebut meliputi pengembangan kawasan agropolitan terintegrasi dengan pengembangan agrowisata ijen, pengembangan kawasan cagar alam hutan lindung taman nasional, Pengembangan kawasan wilayah pengembangan mineral logam (emas) Gunung Tumpangpitu-Pesanggaran. Pengembangan kawasan agropolitan di Kecamatan Bangorejo dan Wilayah Kecamatan sekitarnya, pengembangan kawasan wisata The Triangle Diamond (segi tiga berlian) Kawah Ijen, Plengkung dan Merubetiri, Pengembangan Kawasan Minapolitan-Muncar (industri pengolahan perikanan), Pengembangan Kawasan bandara Blimbingsari- Rogojampi, Pengembangan Kawasan Pelabuhan Peti Kemas Tanjungwangi- Ketapang, Pengembangan Kawasan Industrial Estate di Kec. Wongsorejo.. 2.1.7 Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan potensi bencana yang cukup tinggi. Kawasan rawan bencana merupakan kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi dipaparkan bahwa potensi bencana gunung berapi menjadi yang paling diwaspadai. Berikut ini adalah penggambaran mengenai peta mitigasi bencana di Kabupaten Banyuwangi.. 30.

(36) dipaparkan bahwa potensi bencana gunung berapi menjadi yang paling diwaspadai. Berikut ini adalah penggambaran mengenai peta mitigasi bencana di Kabupaten Banyuwangi. Gambar 2.5 Peta Bencana Gunung Api. Gambar 2.4 : Peta Bencana Gunung Api. Sumber: Bappeda Kabupaten Banyuwangi Gunung api merupakan salah satu bencana terbesar yang rawan terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Gunung api yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi adalah Gunung Ijen dan Gunung Raung. Gunung ini masih aktif dan memiliki sebaran lahar yang cukup luas. Maka perlu Gunung api merupakan salah satu bencana terbesar yang rawan upaya untuk melakukan mitigasi bencana khususnya Gunung Berapi. terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Gunung api yang terdapat di Kabupaten 2.1.8 Demografi Banyuwangi adalah gunung ijen. Gunung ini masih aktif dan memiliki Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2016 mencapai 1.684.985 jiwa,. sebaran laharjumlah yangpenduduk cukup luas. Menurut darijumlah Badan Penanggulangan dengan rincian laki – laki 847.663data jiwa dan penduduk perempuan 837.322 jiwa.Daerah Rincian mengenai jumlah penduduk di Kabupaten Banyuwangi bisaTahun dilihat melalui Bencana (BPBD) Kabupaten Banyuwangi pada 2013, tabel jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur berikut ini.. RKPD Kabupaten Banyuwangi 2016. 27. 31.

(37) Tabel 2.9 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16. Kelompok Umur (Tahun) 0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 –59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 > 75 JUMLAH. 2012 89.041 114.385 128.982 119.676 126.121 135.113 147.044 139.389 138.655 113.825 174.124 63.275 48.027 42.116 47.696 1.627.469. 2013 87.677 110.355 128.930 117.620 122.739 130.009 145.131 137.234 137.514 118.729 179.796 64.405 49.452 43.904 53.635 1.627.130. 2014 92.796 113.441 128.688 123.820 123.469 135.022 139.454 136.243 137.525 126.812 187.327 66.734 51.860 41.430 49.554 1.654.175. 2015 121,393 128.559 128.690 120.305 104.127 105.443 119.889 126.967 127.692 117.953 188.121 71.516 53.337 37.848 42.243 1.594.083. 2016 76,868 121,531 127,047 126,373 123,802 120,183 120,956 135,485 135,141 139,090 120,197 101,145 76,482 60,960 41,869 1,684,985. Sumber: LKPJ Bupati Banyuwangi Periode Tahun 2016 Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata pencaharian sebagai wirausaha yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai 384.743 jiwa atau 22.83 % menurun 9% dari tahun 2015. Dan bekerja di bidang pertanian/ peternakan/ perikanan sebesar 18,81%. Secara terperinci jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan dalam tabel berikut. Tabel 2.10 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.. Mata Pencaharian Belum/Tidak Bekerja Pelajar/Mahasiswa Pertanian/peternakan/perikanan Perdagangan Industri Jasa Kemasyarakatan Konstruksi Pemerintahan Swasta. Jumlah. %. 473,970 249,236 316,960 38,376 2,472 3,749 2,265 39,674 172,554. 28.13% 14.79% 18.81% 2.28% 0.15% 0.22% 0.13% 2.35% 10.24%. 32.

(38) No. 10. Mata Pencaharian. Jumlah. Wiraswasta Lainnya. 384,743 986 Jumlah 1,684,985 Sumber: LKPJ Akhir Tahun Kabupaten Banyuwangi 2016. % 22.83% 0.06% 100.00%. Menurut kelompok tingkat pendidikan masih didominasi oleh kelompok pendidikan tingkat SD/Sederajat yaitu sebesar 569.359 atau 33,79 % dari jumlah penduduk. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016 jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Banyuwangi tahun 2016, secara rinci dapat diuraikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 2.11 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016 No Pendidikan Jumlah 1 Belum/Tidak Sekolah 475,779 2 SD 569,359 3 SMP 287,869 4 SMA 293,058 5 Diploma 14,912 6 Strata I 41,882 7 Strata II 1,945 8 Strata III 154 Total 1,684,985 Sumber: LKPJ Akhir Tahun Kabupaten Banyuwangi 2016. % 28.24% 33.79% 17.08% 17.39% 0.88% 2.49% 0.12% 0.01% 100.00%. 2.1.9 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olah raga. 2.1.9.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi mengalami fluktuasi yang signifikan dan cukup tinggi dari tahun 2010 hingga tahun 2015 sebagaimana tahun 2012 merupakan tahun dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam lima tahun dan kemudian mengalami penurunan di tahun 2013 dengan angka 6.71 dan menjadi 5.70 ditahun 2014 sebagai pertumbuhan ekonomi paling rendah dalam lima tahun terakhir dan kembali naik menjadi 6.01 di tahun 2015 dan kemudian di akhir tahun 2016 perekonomian banyuwangi naik menjadi 6.45. Dengan tumbuhnya perekonomian yang semakin bergairah dan berkesinambungan akan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan sahamnya, khususnya di sektor Pertanian, Perdagangan, Hotel dan Restoran, demikian juga pada sektor Industri Pengolahan, Bank dan. 33.

(39) Lembaga Keuangan, Jasa–jasa, Pengangkutan dan Komunikasi, Pertambangan dan Penggalian, Bangunan dan Listrik, Gas dan Air Minum juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 sebagaimana gambar berikut ini.. 7.50. 6.86. 6.95. 7.27. PERTUMBUHAN EKONOMI 7.24. 6.50. 7.00. banyuwangi. 6.71. 6.50 6.00 5.50. 6.50. 5.86. 6.23. 5.00 4.50. 5.02. 4.00. 2012. 6.01. 2013. 2014. nasional. 5.57. 5.02. 4.73. 2015. 2016. Gambar 2.5 : Pertumbuhan Ekonomi Sumber: diolah dari sumber IKU Kab. Banyuwangi, 2016 Perkembangan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi juga dapat ditunjukkan olehperkembangan Produk Domestik Regional Bruto Angka Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB).Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.12 : PDRB ADHB Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011–2016 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: LKPJ Kab. Banyuwangi 2016. 6.45. 5.25. 5.70. 5.78. 2011. jawa timur. ADHB (Triliyun) 36.95 42.11 47.36 53.37 60.12 67.34. Berdasarkan PDRB di atas, maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2015 tetap dijaga dan mulai menunjukkan kondisi peningkatan. Tahun 2016 sepertinya merupakan tahun-tahun melesunya perekonomian di Banyuwangi. 34.

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan kredit adalah jika order dari pelanggan telah terpenuhi dan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui Ada tidaknya perbedaan pengaruh latihan high velocity overload dan critical velocity training terhadap

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

AKSI PANGIU’ / DANA PENSIUN GEREJA TORAJA ; Disampaikan kepada anggota Jemaat bahwa sesuai program BPS Gereja Toraja pada setiap tahun diadakan aksi pangiu’, yaitu pengumpulan

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014

bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang