ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA GASTROENTERITIS
Astri Doris
Akper Kesdam 1/BB Padang Indonesia e-mail: [email protected]
Abstrak
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestina yang di sebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen.Gastroenteritis juga sebagai peradangan yang terjadi pada lambung, usus halus, usus besar yang disebabkan oleh infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dengan konsistensi encer dan kadang-kadang disertai dengan mual muntah. Bahaya penyakit gastritis jika dibiarkan terus menerus akan merusak fungsi lambung dan dapat meningkatkan resiko untuk terkena kanker lambung hingga menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada pasien Gastroenteritis. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan jenis penelitian deskriptif.
Hasil penelitian didapatkan pada An. I mengeluh sakit perut, nyeri pada ulu hati, mual dan pusing.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, anak, diagnosa keperawatan, Gastroenteritis
Abstract
Gastroenteritis is an inflammation of the stomach and intestines which is caused by various bacteria, viruses and pathogenic parasites. Gastroenteritis is also an inflammation that occurs in the stomach, small intestine, large intestine, which is caused by an infection of food containing bacteria or viruses which gives more frequent symptoms of diarrhea with a watery consistency and sometimes accompanied by nausea and vomiting. The danger of gastritis, if allowed to continue, will damage the function of the stomach and can increase the risk of gastric cancer and cause death. The purpose of this study was to determine how the application of nursing care to gastroenteritis patients. The research design used is a case study and descriptive research type. The research results were obtained in An. S complained of stomach pain, heartburn, nausea and dizziness.
Keywords: Nursing care, children, nursing diagnoses, Gastroenteritis
PENDAHULUAN
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestina yang di sebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen. Gastroenteritis juga sebagai peradangan yang terjadi pada lambung, usus halus, usus besar yang disebabkan oleh infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dengan konsistensi encer dan kadang-kadang disertai dengan mual muntah.
Diare disebabkan oleh mikroorganisme yaitu seperti bakteri, virus dan protozoa.
Eschericia coli enterotoksigenic, shigella, compylobacterjejuni, dan crytosoridium sp merupakan mikroorganisme tersering penyebab diare. Virus atau bakteri tersebut akan sampai ke sel-sel epitel tersebut. Sel-sel epitel yang rusak akan digantikan oleh sel-sel epitel yang belum matang sehingga fungsi sel-sel ini masih belum optimal. Selanjutnya, vili-vili usus halus mengalami atrofi yang mengakibatkan tidak terserapnya cairan dan makanan dengan baik.
Cairan dan mkanan yang tidak terserap akan terkumpul di usus halus dan tekanan osmotik usus akan meningkat. Hal ini menyebabkan banyak cairan ditarik ke dalam lumen usus Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan terdorong keluar melalui anus dan terjadilah diare.
Sehingga pada penderita gastroenteritis menimbulkan tanda dan gejala yaitu: mata klien tampak cekung,turgor kulit tidak elastis, nafsu makan menurun, suhu badan
meningkat, klien tampak gelisah dan cemas, terjadinya mual muntah, membran mulkosa pada klien kering, anoreksia, konsistensi BAB cair dan pada bayi ubun-ubun besar cekung.
Dampak yang ditimbulkan oleh penyakit gastroenteritis adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit dan feses sehingga dapat menyebabkan kematian. Dampak lainnya yaitu gagal tumbuh, malnutrisi dan kegagalan perkembangan kognitif. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain : pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa.
Penyakit gastroenteritis masih merupakan salah satu masalah utama di negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini sebagian besar banyak terjadi pada anak-anak tanpa terkecuali orang dewasa. Perbandingan kejadian antara anak laki-laki dan perempuan hampir sama. Meskipun banyak yang beranggapan penyakit ini ringan dan sembuh sendiri tetapi penyakit ini menjadi salah satu penyebab paling sering perawatan di rumah sakit.
Insiden penyakit gastroenteritis Berdasarkan data word health organization (WHO) hampir 1,7 miliar kasus diare terjadi dengan angka kematian sekitar 525.000jiwa. Berdasarkan Profil Kesehatan tahun 2017, yaitu terjadi 18 kali KLB diare yang tersebar di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita diare 1.213 orang dan kematian 30 orang (CFR 2,47%). Angka kesakitan nasional hasil
survei Morbiditas diare tahun 2017 yaitu sebesar 214/1.000 penduduk. Maka diperkirakan jumlah penderita diare di fasilitas kesehatan sebanyak 5.097.247 orang, sedangkan jumlah penderita diare yang dilaporkan ditangani di fasilitas kesehatan sebanyak 4.017.861 orang atau 74,33% (dengan target 100%). Sedangkan tahun 2018, perkirakan diare di fasiltas kesehatan meningkat sebanyak 6.897.463 orang dan diare yang diangani di fasilitas kesehatan sebanyak 2.544.084 orang 36,9%.
Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami, Rahayu Sari dan Wulandari, Dewi. 2015 mengatakan bahwa Gastroenteritis atau diare merupakan penyebab kedua kematian anak di dunia dengan 15 juta anak meninggal setiap tahunnya. Di dukung oleh Hidayah, Yufita Wahid. 2018 mengatakan bahwa diare merupakan tinja yang tidak normal, frekuensi lebih dari 3 kali atau tanpa lendir darah dan kasus ini merupakan posisi tertinggi kedua sebagai penyakit paling berbahaya pada balita dan mortilitasnya masih tinggi termasuk di Indonesia. Hal ini di perkuat oleh hasil penelitian Adiwisastra, Nuzul Gyanata;
Arozal, Wawaimuli dan Utami, Hesty. 2019 mengatakan bahwa penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.
Maka dari itu peran perawat terhadap
dampak tersebut diantaranya memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gastroenteritis dengan mengontrol nutrisi kebutuhan cairan dan juga usaha promotif, preventif yang tentunya membutuhkan keterampilan, kecepatan dan ketepatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Dan berperan sebagai edukator atau pendidik terhadap pasien maupun keluarga dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang gastroentritis.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Penatalaksanaan Asuhan keperawatan pada anak dengan diagnosa gastroenteritis.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sampel didalam penelitian diambil hanya satu orang yang akan dilakukan pengkajian terkait Gastritis.
HASIL PENGKAJIAN Identitas Klien
Tabel
Pengkajian Identitas Klien
B. Riwayat Kesehatan Tabel Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda vital
S : 38 oC N : 110x/menit RR : 22x/menit TD : 110/60 mmHg
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari pengkajian yang di lakukan jurnal dengan jurnal, artikel dengan artikel ataupun textboox tentang Sudi Literatur: Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Diagnosa Gastroenteritis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pengkajian
An. I berusia 5 tahun datang dengan
keluhan utama BAB 6x sehari berkonsistensi encer disertai mual muntah, lemah, pucat,mata cekung, konjungtiva anemis,penurunan nafsu makan, kurangnya minum, turgor kulit jelek.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD : 110/60mmHg, N:110x/i, S:380C, Rr:22x/i.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 17.200 mm3, HB 14 gr/dl. . Tatalaksana nonfarmakoterapi antara lain monitor tanda-tanda vital klien, tentukan riwayat diare, monitor tanda-tanda dehidrasi, tentukan input output, instruksikan keluarga untuk memberitahu setiap kali mengalami diare.
Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian pada An. N didapatkan diagnosa utama yaitu Defisit volume cairan berhubungan dengan kekurangan cairan aktif.
Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan pada An. I yang direncanakan tergantung kepada masalah keperawatan yang ditemukan, yaitu sesuai dengan teori yang telah ada, berdasarkan dengan Nanda NIC-NOC, namun ruangan hanya menerapkan intervensi pada diagnosa prioritas saja.
SARAN
Penelitian ini hanya meneliti satu variabel saja dan dengan responden yang relatif sedikit, sehingga hanya menggambarkan hasil penelitian yang sederhana, untuk itu, agar penelitian lanjutan menggunakan jumlah responden yang lebih besar dan dengan cakupan wilayah kerja yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Alimul. 2014. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika
Maqassary. 2015. Penyakit terbanyak dari WHO. inggris
Nanda. 2015. Diagnosa Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Nian. 2015. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.
Nursalam. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Notoadmojo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ode, La S. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medikal.
Ratu, Adrian R. 2013. Penyakit Hati, Lambung, Usus, dan Ambeien.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Suratun. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: CV. Trans Info Media.
Syaifuddin. 2014. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: EGC.
Utomo Prayogo. 2009. Apresiasi Penyakit Pengobatan Secara Tradisional dan Moderen.
Jakarta: Rineka Cipta.