• Tidak ada hasil yang ditemukan

s. * r; gw -i -%r" -V t- I/-Tr>.V "

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "s. * r; gw -i -%r" -V t- I/-Tr>.V ""

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

’■ gw -i -%r"

» :n1

f

O s. *

t T r;

1

-V

f.

1

»

t-I/-Tr>

? •.V•"

>v ■;-'

2007

(2)

s 'j$\ L j 7L, b'

,i M'&i&fet

i

PENGADAANTANAHDALAMRANGKA PEMBANGUNAN FLYOVER

SIMPANG POLDA DIKOTAPALEMBANG

t

SKRIPSI

DiajukanSebagaiPersyaratan UntukMenempuh UjianSarjanaHukum

Oleh:

ETTAMARGARETHA Nim : 02023100163

L

UNIVERSITASSRIWIJAYA FAKULTASHUKUM

PALEMBANG

j f

2007

(3)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTASHUKUM

TANDAPERSETUJUANSKRIPSI

: ETTAMARGARETHA Nama

: 02023100163 Nim

: IlmuHukum ProgramStudi

ProgramKekhususan: HukumDan Bisnis

RANGKA : PENGADAAN TANAH DALAM

JudulSkripsi

PEMBANGUNAN FLY OVER SIMPANG POLDA DIKOTAPALEMBANG

P

Palembang, Mei2007 DisetujuiOleh:

PembimbingPembantu Pembimbi Utama

'V

Djasmaniar,SH./YvS Nip.130789431

Ahmaturahman,SH NIP.131861178

(4)

TelahDiuji

Hari : Sabtu Tanggal Mei2007

Nama : ETTAMARGARETHA

NomorIndukMahasiswa : 02023100163 ProgramKekhususan : HukumDanBisnis

TimPenguji:

1. Ketua : M.FikriSalinan,SH 2. Sekretaris : RubenAckmad,SH,M.H 3. Anggota : Djasmaniar,SH

4. Anggota : Ahmaturahman,SH

Palembang, Mei2007

Mengetahui,DekanFakultasHukum

Universitafc Sriwijaya

H«M.RasvidAriman.SH,M.H NIP.130604256

(5)

*

'i

KATA PENGANTAR n

'i?

5

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat

1

i

?

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PENGADAAN TANAH DALAM RANGKA PEMBANGUNAN FLY OVER SIMPANG POLDA DI KOTA

I

i

PALEMBANG”.

Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar SarjanaHukumIlmuHukumPidana,padaFakultasHukumUniversitas Sriwijaya.

Penulis menyadari, bahwa Skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan

i {

i dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin menyampaikanrasaterimakasihkepadayangterhormat:

.i,* 1. BapakRektorUniversitas Sriwijaya;

2. Bapak H.M. Rasyid Ariman, SH., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

ii

j

Universitas Sriwijaya;

3. IbuDjasmamar,SHselakuPembimbingIdalampenulisan Skripsiini;

4. BapakAhmaturahman,SHselakuPembimbingIIdalampenulisanSkripsi ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu, yang dengan penuh kesabaran telah membimbing, mengajar dan mendidik penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum UniversitasSriwijaya;

i

i

I

=

=:■:

m

=1

==

i

-

=

=

"

(6)

6. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis dalammenyelesaikanpenulisanskripsiini;

7. Rekan-rekan seperjuangan selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.

Akhir kata penulis mohon maafkalau ada ucapan yang kurang berkenan di dalampenulisan Skripsi ini. Untukitu penulis menerimakritik dansaran-saran yang seyogyanya akan membawa Skripsi ini ke arah kesempurnaan bagi pengembangan ilmupengetahuan.

Semoga karunia-Nya akan selalu menyertai kita semua dalam menjalani kehidupanini.

Palembang, Mei 2007

Penulis

(7)

DAFTARISI

HALAMANJUDUL i

HALAMANPENGESAHAN ii

HALAMANMOTTODANPERSEMBAHAN ULI

KATAPENGANTAR IV

upt perpustakaan

JWIVERSITAS SIUWWAYA J

V

DAFTARISI

090148

«

d

.

uaftar

:

PENDAHULUAN BAB I

TANGGAL • 1 7 IAN TIM

1 A. LatarBelakang....

B. Permasalahan 8 C. TujuanPenelitian 8 D. MetodePenelitian 9

BAB II TINJAUANUMUM

A. PengertianHukumAgraria 11 B. HakAtasTanah 14

1. HakMilik 14 2. HakPakai 16

3. HakGunaBangunan 18

4. HakGunaUsaha. 19

C. HapusnyaHakAtasTanah 21

1. HakMilik 21

2. HakPakai

23

(8)

3. Hak GunaBangunan 26 4. HakGunaUsaha 30

BAB III PENGADAANTANAHDALAM RANGKA PEMBANGUNAN FLYOVERSIMPANG POLDADI KOTAPALEMBANG

A. ProsesPengadaanTanahUntukKepentinganUmum/

NegaraDalamRangkaPembangunanFlyOver

SimpangPoldaDiKotaPalembang 33

B. Penyelesaian GantiRugiAtasTanahUntukKepentingan Umum/NegaraDalamRangkaPembangunanFlyOver

SimpangPoldaDi KotaPalembang 42

':r

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 51

B. Saran-saran 52

DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN

(9)

BABI PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan seefisien mungkin dan dijaga kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi manusia. Di dalam Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945dinyatakanbawah “Bumiairdanruang angkasatermasukkekayaanalam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar- besarnyauntukkemakmuranrakyat”.

Bahwa seiring dengan meningkatnya pembangunan untuk kepentingan umum yangmemerlukantanah, makauntukpengadaannyaperludilakukan secara cepatdan transparandengantetap memperhatikan prinsifpenghormatanterhadap hak-hak yang sah atas tanah, oleh karena itu untuk memfasilitasi kepentingan rakyat dan pemerintah dalam rangka pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentinganumummakadibentukPanitiaPengadaanTanah.

Ketentuan tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum ini semata-mata hanyadigunakanuntukpemenuhankebutuhantanah bagi pelaksanaanpembangunan.

Dengan demikian maka ketentuan ini hanya bisa diterapkan kalau ada tuntutan kepentingan umum menghendaki diadakannya suatu proyek atau kegiatan tertentu dari pembangunan yang menghendaki pengadaan tanah. Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti kerugian

i

(10)

2

kepada yang berhak atas tanah tersebut. Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh pemerintah dilaksanakan dengan pelepasan atau penyerahan hak atas tanah. Pelepasan atau penyerahan hak atas tanah yaitu sebagaikegiatan melepaskan hubunganhukum antarapemegang hak atas tanah yang dikuasainyadenganmemberi ganti kerugian atas dasarmusyawarah. “Hak Milik adalah hak turun temurun terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai oleh orang atas tanah,denganmengingatbahwasemuahaktanahitumempunyaifungsi sosial”.1

Masalah pembebasan tanah sangat rawan dalam penanganannya, karena di dalamnya menyangkut hajat hidup orang banyak. Kalau dilihat daripada kebutuhan Pemerintah akan tanah untuk keperluan berbagai macam pembangunan, dapatlah dimengertibahwatanah negara tersediasangatlahterbatas sekali. Maka satu-satunya jalan yang dapat ditempuh, membebaskan tanah milik rakyat, baik yang dikuasai

hukumadatmaupunhak-hak lainnyayangmelekatdiatasnya.

Pelaksanaan pembangunan maupun pembinaan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan bukan menjadi tanggung jawab Pemerintah semata-mata, melainkan menjadi tanggungjawab masyarakat Indonesia, oleh karena itu rasa tanggungjawab masyarakat terhadap hasil-hasilpembangunan yangtelah dicapai harus ditumbuhkan, dengan mengikutsertakan masyarakat secara adil. Dengan demikian kalau rakyat melepaskantanah-tanahmereka,pelepasanhak ituperludenganrasa keikhlasandemi pembangunan bangsanya, tetapi Pemerintahjugadituntutuntukmelaksanakan aturan perundang-undangan yang ada, pembebasan tanah tersebut tidak terlepas dari

’Subekti,Pokok-PokokHukumPerdata, Intermasa,Jakarta,2002,hal.93.

cara

(11)

3

masalah ganli rugi. Pembebasan tanah adalah melepaskan hubungan hukum yang semulaterdapat pada pemeganghak (penguasatanah)dengan cara memberikan ganti rugi. “Ganti rugi atas tanah-tanah yang dibebaskan dapat berupa ; tanah-tanah yang telah mempunyaisesuatu hakdan tanah-tanah dari masyarakathukum adat”.2

Dalam mengadakan penaksiran/mengenai besarnya ganti rugi, panitia pembebasan tanah harus mengadakan musyawarah dengan para pemilik/pemegang hakatastanah dan/atau benda/tanaman yangada di atasnya berdasarkan harga umum setempat. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat yang terkena pembebasan. Petunjuk mengenai pembebasan tanah, panitia mengadakan penaksiran/penetapan besarnya ganti rugi atas tanah, bangunan-bangunan serta tanaman-tanamanyangada diatasnyadengan caramengusahakan persetujuan antara kedua belah pihak berdasarkan musyawarah serta mempergunakan harga umum setempat sebagai pedoman, dan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah bersangkutan. Menurut Ali Achmad Chomzah bahwa tanah-tanah yang dikelola oleh Badan Pertanahan Nasional, “apabila tanah-tanah tersebut dilihat dari salah satu aspek yaitu ; sifat dari jenis tanah, perombakan

mengenaipemilikandanpenguasaan, statushukumatastanahdan kepastian hakatas tanah”.3

2Soedharyo Soimin,StatusHakDan Pembebasan Tanah, SinarGrafika, Jakarta, 1994, hal.

AliAchmadChomzah,HukumAgraria,PrestasiPustakaraya,Jakarta,2003,hal. 11.

82.

(12)

4

Terhadap keempataspekdimaksud,dapatdijelaskansebagai berikut:

1) Apabila tanah itu dilihat dari aspek sifat danjenistanah, maka berarti kita sudah berkaitan/mengenai fungsi TataGunaTanahatau disebut Pengaturan Penggunaan Tanah.

2) Apabila tanah itu dilihat dari Aspek Perombakan Mengenai Pemilikan dan Penguasaan, maka berarti kita sudah masuk pada Pengaturan Penguasaan dan PemilikanTanah.

3) Apabilatanah itu dilihatdari Aspek Status HukumAtas Tanah, maka berarti kita sudahberkaitandengan fungsiPengurusan HakAtasTanah.

4) ApabilaTanah itu dilihat dari AspekKepastian hak atasTanah, maka berarti kita sudahberkaitandengan/mengenaiFungsiPendaftaranTanah.

Dalam menetapkan besarnya ganti rugi atas bangunandan tanaman-tanaman, panitia harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian setempat, tentang lokasi dan faktor-faktor strategis lainnya yang dapat mempengaruhi harga tanah. Demikian pula dalam menetapkangantirugiatas bangunandan tanamanharusberpedomanpadaketentuan- ketentuan tersebut, yang ganti ruginya dapat berbentuk uang, tanah atau fasilitas-fasilitas lain.

Dalam pembebasantanah itu, yang berhak atas ganti rugi ialah mereka yang berhak atas tanah/bangunan/tanaman yang ada di atasnya, dengan berpedoman kepadahukumadatsetempat,sepanjangtidakbertentangdenganketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Pokok Agraria. Dalam rangka pembebasan tanah ini kalau

(13)

5

dilihat komposisi keanggotaan panitia, kemungkinan kecil akan terjadi kebocoran- kebocoran, atau paling tidak rakyat akan benar-benar dilindungi haknya. Karena panitia yang bertugas mengadakan penaksiran/penetapan besarnya ganti rugi atas tanah, dan bangunan-bangunan serta tanaman-tanaman yang ada di atasnya mengusahakan persetujuan kedua belah pihak berdasarkan musyawarah. Apabila tercapai kesepakatan harga, harus dilakukan langsung oleh Instansi yang memerlukan kepada yang berhak menerima. Dengan demikian kita harapkan tidak akan terjadi mandeknya pembangunan untuk kepentingan umum dari adanya oknum-oknum yang hendak mencari keuntungan pribadi. Hak dan kedudukan hukum pemegang hak harus dihormati, karena ini merupakanhakpalingdasar. Mengingattanahmerupakantumpuanhidup rakyatyang mempunyai nilaiekonomis,bagaimanamungkin kalau ganti rugiyang diterimauntuk membelitanahditempatlainmisalnyahanyadapatmembeli tanahsaja.

Pada dasarnya, tanah sejak asalnya tidak diberikan kepada perorangan. Jadi tidak benar seorang yang menjual tanah berarti menjual miliknya, yang benar dia hanya menjual jasa memelihara dan menjaga tanah selamat itu dikuasainya. Hal demikianadalahbenarkalau kitamengkaji bahwatanahdi sampingmempunyai nilai ekonomis,jugapunyanilaisosial, yangberartidisini, hakatastanahtidaklahmutlak, namun demikian negara harus menghormati atas hak-hak yang diberikan atas tanah kepadawarganegaranya,yangdijaminolehUndang-Undang.

Hak-hakatastanahyangdapatdiberikankepadawarganegaranyaberupayang paling utama adalah hak milik, kemudian hak guna usaha, hak guna bangunan, hak

dalam penentuan, harga tanah,

(14)

6

pakai, hak sewa,hak membukatanah dan hak memungut hasil hutan. Ini berarti nilai ekonomis hak atas tanah akan berbeda dengan hak yang melekat pada tanah itu, dengan demikian gantirugi atas tanahjuga menentukan berapa besaryang harus diterima dengan adanyahakberbeda itu, akantetapi negara mempunyai wewenangdi dalam melaksanakanpembangunan nasional oleh negara kita. Mekanismepengadaan tanah yaitusebagai berikut:

1. Penetapan lokasipembangunan

2. Pembentukan PanitiaPengadaanTanah

3. Sosialisasi/Penyuluhan kepada masyarakat yang terkena lokasi pembangunan dimaksud.

secara

4. Penetapan bataslokasi yangterkenalokasipembangunan.

5. Melakukan inventarisasi mengenai bidang tanah, bangunan, tanaman dan benda- bendalainyangterkaitdengantanahyangbersangkutan.

6. Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanahnya oleh petugas dari Kantor Pertanahansetempat.

7. Pengumuman hasil inventarisasi dan pengukuran di Kantor Camat dan Kelurahan/DesasetempatuntukJangkawaktuselama 1 tahun.

8. Melaksanakan musyawarah dalam rangka penetapan bentuk dan besarnya ganti rugi.

9. Pelaksanaan pemberian gantirugi, dengan disertaipelepasan dan penyerahanhak daripemiliktanahkepadainstansiyangmemerlukantanah.

(15)

7

10.Pemberkasan dokumen pengadaan tanah dan diserahkan kepada instansi Pemerintah yangmemerlukan tanah.

Dalam hubungannya dengan pembebasan tanah atau pencabutan hak atas tanah itu, maka perlu diadakan penelitian terlebih dahulu terhadap segala keterangan dan data-data yang diajukan di dalam mengadakan taksiran akan ganti rugi dalam rangka pembebasan tanah yang akan terkena itu sehingga apabila telah mencapai suatu kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi, maka baru dilakukan pembayaran ganti rugi dan ganti rugi ini hendaklah secara langsung kepada yang berhak, setelah itu baru diadakan pelepasan/penyerahan hak atas tanah yang bersangkutan, sehingga apa yang dikhawatirkan akan peranan calo-calo tanah dapat ditekan seminimal mungkin. Kalau pembebasan tanah secara musyawarah ini tidak dapat didapat jalan keluar, antara pemegang hak atas tanah dan Pemerintah, sedangkan tanahitu akandigunakan untukkepentinganumum, maka dapatditempuh denganyangcarayangtelah ditentukandenganUndang-Undangyangberlaku.

Penyelesaian perselisihanPengadaanTanah, apabila pemeganghakatastanah tidak menerima keputusan pengadaan tanah, pemegang hak atas tanah dapat mengajukan keberatan kepada Bupati/Walikota atau Gubernur atau Menteri Dalam Negeri sesuai kewenangan disertai dengan penjelasan mengenai sebab-sebab dan alasan-alasankeberatan.

Setelah mendengar dan mempelajari pendapat dan keinginan pemegang hak serta pertimbangan Panitia Pengadaan Tanah, Bupati/Walikota atau Gubernur atau

(16)

8

Menteri Dalam Negeri sesuai kewenangannya mengeluarkan keputusan yang dapat mengukuhkanataumengubahkeputusanpenitiapengadaan tanah.

Berdasarkan uraian tersebut, penulistertarik untukmenulis danmembahasnya dalam bentuk skripsi yang beijudul “Pengadaan Tanah Dalam Rangka Pembangunan FlyOverSimpangPoldaDi Kota Palembang”

B. Permasalahan

Adapunyangmenjadipokokpermasalahan skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Proses Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum/Negara DalamRangkaPembangunanFlyOverSimpangPoldaDiKotaPalembang? 2. Bagaimana Penyelesaian Ganti Rugi Atas Tanah Untuk Kepentingan

Umum/Negara Dalam Rangka Pembangunan Fly Over Simpang Polda Di KotaPalembang?

C. TujuanPenelitian

Adapuntujuanpenelitianiniadalah:

1. Untuk mengetahui proses Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum/Negara Dalam Rangka Pembangunan Fly Over Simpang Polda Di KotaPalembang.

2. Untuk mengetahui cara Penyelesaian Ganti Rugi Atas Tanah Untuk KepentinganUmum/Negara DalamRangkaPembangunan Fly Over Simpang PoldaDiKotaPalembang.

(17)

9

Hasil penelitian diharapkan bermanfaatsebagai tambahan informasi bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang hukum Perdata, sekaligus merupakan sumbangan pemikiranyang dipersembahkansebagai pengabdianpadaalmamater.

D. MetodePenelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis sosiologis yaitu mengumpulkan data-data pustaka dan segala sumber yang berhubungan dengan Skripsi. Peraturan-peraturan dan Undang-Undang, sedangkan penelitian hukum sosiologis digunakan sumber data primer yang diperoleh dengan langsung dari penelitianlapangan danwawancaradenganrespondenyangterkait.

L JenisdanSumberData

Datayangdigunakanadalahdatakualitatif,yangbersumberkanpada: (1) DataSekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan studidokumen.

(2) DataPrimer

Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan, di mana pengambilan data primer ini dilakukan dengan cara meminta keterangan kepada pihak- pihakyangterkaitdenganpenelitianini.

2. TeknikPengumpulanData (1) DataPrimer

Dataprimerini diperolehdengancarawawancara cerhadapKepalaKantordan KepalaHumasBadanPertanahanNasionalSumatera Selatan.

(18)

10

(2) Data Sekunder

Data sekunderyangdigunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum yang terdiri:

a) Bahan HukumPrimer

Bahan hukum primeradalah bahanhukum yangmengikatyangdigunakan dalam penelitian skripsi ini adalah perundang-undangan yang berlaku pada saatini.

b) Bahan HukumSekunder

Bahanhukumsekunderadalahbahanhukum yangmemberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder yang dapat digunakan dalampenelitian ini adalah Surat Kabaratau Majalah, Tulisan Ilmiah,Buku-bukuHukum.

c) BahanHukumTertier

Bahan hukum tertier adalah hukum yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tertier yang digunakan antara lain ; Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum.

Dari data yang didapat, baik data primer maupun data sekunder dianalisa secarasistematiskualitatifsehinggadidapatkansuatukesimpulan.

(19)

DAFTAR KEPUSTAKAAN BUKU

Ali AhmadChomzah, HukumAgraria(PertanahanIndonesia), PustakaRaya,Jakarta,2003.

Effendi Perangin, Praktek Penggunaan Tanah Sebagai Jaminan Kredit, Rajawali Pers, Jakarta, 1991.

Praktek Permohonan Hak atas Tanah, Rajawali Pers, Jakarta’1991.

G.KartaSapoetra,M«,<2/<2/2PertahananDiIndonesiaftlnekaCipta,Jakarta,1992.

IWayanSuandra-HukumPertahananIndonesia,RinekaCipta,Jakarta,1994.

Moh .TaufikMakaioaJPokok-PokokHukumAcaraPerdata,RinekaCipta,Jakarta,2004.

SudaryoSoimin,StatusHakdanPembebasanTanah,SinarGra/i&tf,Jakarta,1994.

,PembaharuanHukumAgraria,BinaAksara,Jakarta,1998.

Soejono danAbdurahman,ProsedurPendaftaran Tanah,RinekaCipta,Jakarta, 1998.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-UndangPokokAgraria Undang-UndangKUHPPerdata Undang-UndangNo 51 tahun 1960 Undang-UndangNo 20Tahun 1961 PPNo 10 Tahun 1960

KepresNo 55 Tahun 1993 KepresNo34Tahun2003

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan yang terjadi karena belajar dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan (habit), kecakapan-kecakapan (skills) atau dalam ketiga aspek yakni pengetahuan

 The member had a poor result of an internal inspection/ external audit. Groups’ overall risk

increased lime addition in the clay soils, where the initially soft soil was transformed into a stronger and stiffer material. 800 kPa), regardless of the presence and dosage

Berdasarkan hasil analisis penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas, kemampuan numerik dan sikap terhadap

adsorpsi fluorida, nitrat dan sulfat dengan resin AMX pada temperatur yang berbeda menunjukkan.. model yang cocok digunkan yaitu

Berdasarkan hasil yang didapatkan antara dua penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H2 : Entrepreneurship Education memiliki pengaruh

Skripsi yang berjudul “APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN MATA KULIAH (Studi Kasus Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta)” ini

Kondisi optimum yang didapatkan dengan menggunakan grafik surface 3D adalah pada diameter 5.724 mm ,berat 1.715 kg dengan kondisi optimum waktu jenuh