• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL

(2)
(3)
(4)

Daftar&Isi&

! ! Halaman!

! KATA!PENGANTAR! i!

! DAFTAR!ISI! ii!

! DAFTAR!TABEL! iii!

! DAFTAR!GAMBAR! iv!

! DAFTAR!LAMPIRAN! v!

! RINGKASAN!EKSEKUTIF!!!!!!!!!!!!!! vi!

! ! !

I.! PENDAHULUAN! !

! A. Latar!Belakang!! 1!

! B. Kedudukan,!Tugas,!dan!Fungsi! 1!

! C. Organisasi!dan!Personalia!! 2!

! D. Isu!Strategis! 4!

! ! !

II.! PERENCANAAN!KINERJA! !

! A. !Visi!dan!Misi! 5!

! B. !Tujuan!dan!sasaran! 6!

! C. !Program!dan!Kegiatan!! 8!

! D. !Target!Kinerja!Tahun!2014! 9!

! ! !

III.! AKUNTABILITAS!KINERJA! !

! A. !Capaian!Kinerja!Organisasi!! 12!

! B. !Analisis!Capaian!Kinerja!! 16!

! C. !Realisasi!Anggaran! 66!

!

IV.! PENUTUP! !

! A. !Kesimpulan! 68!

! B. !Rencana!Tindak!Lanjut! 69!

! ! !

! LAMPIRAN! !

(5)

Daftar&Tabel&

!

No& Tabel& Halaman&

1.1! Komposisi!pegawai!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014!berdasarkan!

unit!kerja! 3!

2.1! Penetapan!Kinerja!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014! 10!

3.1! Capaian!Kinerja!Tahun!2014!Sekretariat!Jenderal!! 14!

3.2! Nilai!Indeks!Kesenjangan!Kompetensi!Eselon!II!dan!III! 18!

3.3! Nilai!Indikator!Service'Level'Agreement! 20!

3.4! Nilai!Capaian!Persepsi!User!terhadap!Kemudahan!Akses! 21!

3.5! Nilai!komponen!perencanaan! 25!

3.6! Nilai!Pelaporan!Biro!Perencanaan!tahun!2010W2014! 26!

3.7! Nilai!evaluasi!program!dan!kegiatan!tahun!2010W2014! 27!

3.8! Nilai!Pencapaian!Kinerja!tahun!2010W2014! 28!

3.9! Nilai!RB!KKP!Semester!I!tahun!2014! 30!

3.10! Nilai!indikator!rasio!jumlah!pemberitaan!yang!negatif!dibanding!

total!pemberitaan!tentang!KKP! 36!

3.11! Jumlah!Perjanjian!Kerjasama!(PK)!yang!telah!diimplementasikan! 37!

3.12! Nilai!persentase!unit!kerja!yang!mengimplementasikan!

penempatan!SDM!KP!berbasis!kompetensi! 43!

3.13! Jumlah!Aplikasi!Sistem!Informasi!KKP!tahun!2010W2014! 45!

3.14! Jumlah!Data!dan!Informasi!yang!di!Upload'pada!Website!KKP! 46!

3.15! Nilai!Indikator!Terlaksananya!Pengembangan!dan!Pembinaan!

Kerja!sama!Internasional!dan!Antar!Lembaga!bidang!KP! 59!

3.16! Nilai!Indikator!Indeks!Kesenjangan!Eselon!I!dan!Eselon!III!

Sekretariat!Jenderal! 60!

3.17! Nilai!indikator!untuk!sasaran!strategis!tersedianya!informasi!

lingkup!sekretariat!Jenderal!yang!valid!handal!dan!mudah!diakses!

62!

3.18! Alokasi!pagu!dan!realisasi!anggaran!tahun!2014!menurut!satuan!

kerja!Sekretariat!Jenderal! 67!

(6)

Daftar&Gambar&

&

No& Gambar& Halaman&

2.1! Peta!Strategi!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014! 7!

3.1! Nilai!Pencapaian!Sasaran!strategis!(NPSS)!Sekretariat!

Jenderal!Tahun!2014!

12!

3.2! Hasil!analisis!IKU!capaian!Sekretariat!Jenderal!Tahun!

2014!

13!

3.3! Republik!Indonesia!dan!Republik!Fiji!perkuat!kerjasama!

bidang!KP!

38!

3.4! Pertemuan!keW4!tingkat!Menteri!KP!di!APEC!di!Xiamen,!

RRT!

39!

3.5! ASEAN!Fisheries'Consulative'Forum!keW6!dan!ASEAN!

Sectoral'Working'group'on'Fisheries!keW22!

41!

3.6! Memorandum'of'Understanding!(MoU)!yang!

ditandatangani!Menteri!Kelautan!dan!Perikanan!dan!

Kepala!Staf!TNI!AL!Cilangkap!

42!

3.7! Capaian!AKIP!KKP! 48!

3.8!! Wawancara!Menteri!KP!dengan!Stasiun!TV!TVONE!yang!

ditayangkan!secara!langsung!

54!

3.9! Tampilan!Muka!Twitter'KKP! 55!

(7)

Daftar&Lampiran&

!

1. Struktur!Organisasi!Sekretariat!Jenderal!

2. Penetapan!Kinerja!Setjen!Tahun!2014!

!

!

!

(8)
(9)

Ringkasan(Eksekutif(

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Sekretariat Jenderal atas penggunaan anggaran. Laporan Kinerja ditujukan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Sekretariat Jenderal untuk meningkatkan kinerjanya. Tahun 2014, Sekretariat Jenderal telah melakukan evaluasi target menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) dalam rangka mencapai visi dan misi Sekretariat Jenderal yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil penilaian kinerja menggunakan metode BSC, capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014 adalah sebesar 108,42%, yang diperoleh dari 1. Perspektif Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (Costumer) dengan

capaian kinerja 112,23%

2. Perspektif Internal (Internal Process) dengan capaian kinerja 107,49%dan

3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth) dengan capaian kinerja 104,28%

Capaian kinerja pada perspektif Pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (Costumer) Sekretaris Jenderal Tahun 2014 sebesar 112,23%. Capaian ini berasal dari 6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut:

1. Tersedianya SDM KP yang kompeten dan profesional dengan capaian 120%;

2. Tersedianya Informasi yang valid, handal dan mudah diakses dengan capaian 104,24%;

3. Terwujudnya good governance & Clean Government dengan capaian 102,09%;

4. Terkelolanya Anggaran secara Optimal dengan capaian 96,27%;

5. Terwujudnya Citra Positif KKP di Masyarakat dengan capaian 120%;

6. Terwujudnya kerjasama internasional dan antarlembaga yang implementatif dengan capaian 120%;

(10)

Capaian Perspektif Internal Process sebesar 107,49%. Capaian ini berasal dari 6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut:

1. Terselenggaranya penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dengan capaian 120%;

2. Terintegrasinya sistem informasi KKP dengan capaian 120%;

3. Terselenggaranya RB KKP sesuai Roadmap RB KKP dengan capaian 100%;

4. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal dengan capaian 100%;

5. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal dengan capaian 97,06%;

6. Terselenggaranya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP dengan capaian 97,22%.

Capaian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth) sebesar 104,28% yang meliputi capaian dari sasaran strategis:

1. Tersedianya SDM lingkup Setjen yang kompeten dan profesional dengan capaian 120%;

2. Tersedianya informasi lingkup Setjen yang valid, handal dan mudah diakses dengan capaian 104,24%;

3. Terwujudnya Good governance dan Clean Government lingkup setjen dengan capaian 97,23%;

4. Terkelolanya anggaran Setjen secara optimal dengan capaian 89,35%.

Dari hasil analisis terhadap capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014, beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain bahwa dari 35 (tiga puluh lima) indikator kinerja, sebanyak 28 indikator (80%) telah mencapai target (pencapaian

>90%), bahkan sebagian melebihi target yang telah ditetapkan. Sedangkan 7 indikator (20%) belum dapat memenuhi target, namun masih dalam tahap kewajaran.

Capaian yang telah diraih pada tahun 2014 merupakan kerja keras seluruh jajaran Sekretariat Jenderal. Sangat disadari masih banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Untuk itu, Sekretariat Jenderal senantiasa akan terus meningkatkan kinerjanya pada tahun mendatang, guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik sebagai pilar mencapai visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2015-2019

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Sekretariat Jenderal atas penggunaan anggaran. Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014 menjelaskan tentang pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan yang memadai dari hasil analisis terhadap pengukuran kinerja tahun 2014. Tujuan penyajian Laporan Kinerja ini adalah untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Sekretariat Jenderal untuk meningkatkan kinerjanya.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07/MEN/2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sekretariat Jenderal adalah unit organisasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

(12)

1. koordinasi kegiatan KKP;

2. koordinasi dan penyusunan rencana dan program KKP;

3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi KKP;

4. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat;

5. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;

6. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan

7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Menteri Kelautan dan Perikanan.

C. Organisasi dan Personalia

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, struktur organisasi Sekretariat Jenderal terdiri dari:

1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran lintas sektor dan luar negeri, serta monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kelautan dan perikanan.

2. Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan, pengembangan, mutasi pegawai, administrasi jabatan fungsional, tata usaha kepegawaian, penyediaan data dan informasi kepegawaian, serta laporan kepegawaian.

3. Biro Keuangan mempunyai tugas melakukan pembinaan, koordinasi pelaksanaan anggaran, koordinasi pelaksanaan perbendaharaan, tata laksana keuangan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyelesaian ganti rugi, akuntansi keuangan dan barang milik Negara, serta pelaporan keuangan dan barang milik negara.

4. Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan, pengembangan hukum laut, penyiapan naskah perjanjian, penelaahan dan bantuan hukum, serta pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan KKP.

5. Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan rumah tangga, perlengkapan, tata usaha dan persuratan, serta pemberian pelayanan yang menunjang pelaksanaan tugas kantor pusat KKP.

(13)

Selain itu Sekretariat Jenderal secara administratif membina dua pusat yaitu:

1. Pusat Data, Satistik, dan Informasi (Pusdatin) mempunyai tugas melaksanakan penyediaan data dan statistik, pengembangan sistem informasi, dan komunikasi media dan lembaga di bidang kelautan dan perikanan.

2. Pusat Analisis Kerja Sama Internasional dan Antar Lembaga (Puskita) mempunyai tugas melaksanakan analisis, pengembangan, program, pembinaan, dan pelaksanaan kerja sama internasional dan antar lembaga di bidang kelautan dan perikanan.

Adapun struktur organisasi dan pejabat struktural yang duduk dalam organisasi Sekretariat Jenderal terlihat pada Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal (Lampiran 1).

Sekretariat Jenderal pada tahun 2014 memiliki sumber daya manusia sejumlah 583 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah PNS lingkup Sekretariat Jenderal berdasarkan unit kerja seperti pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Komposisi Pegawai Sekretariat Jenderal Tahun 2014 Berdasarkan Unit Kerja

No. Unit Kerja Jumlah PNS (orang)

1. Sekretariat Jenderal 5

2. Biro Perencanaan 47

3. Biro Kepegawaian 54

4. Biro Keuangan 50

5. Biro Hukum dan Organisasi 38

6. Biro Umum 144

7. Pusat Analisis Kerja sama Internasional dan Antarlembaga

41

8. Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia 33

9. Pusat Data Statistik dan Informasi 49

10. Satuan Otorita Batam 122

Jumlah 583

(14)

D. Isu Strategis

Isu strategis merupakan kondisi yang harus diperhatikan/dikedepankan dalam perbaikan organisasi di masa datang. Pada unit organisasi Sekretariat Jenderal, beberapa isu strategis yang menjadi perhatian, antara lain terkait dengan:

1. Dukungan pelaksanaan manajemen di lingkup KKP.

2. Harmonisasi dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal

3. Membangun budaya kerja (corporate culture) yang responsif dan terukur

(15)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Visi dan Misi

Dalam penentuan visi, Sekretariat Jenderal telah mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu : (i) memberikan arah pandangan ke depan terkait dengan kinerja dan peranan organisasi, (ii) ditetapkan secara rasional, realistis, mudah dipahami, (iii) dirumuskan secara singkat, padat, mudah diingat, (iv) dapat dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian, dan (v) mempunyai sifat fleksibel.

Oleh sebab itu visi Sekretariat Jenderal akan ditanamkan pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) dan mampu mengerahkan dan menggerakkan segala sumber daya Sekretariat Jenderal.

Adapun visi Sekretariat Jenderal yang diharapkan mampu memberi arah ke masa depan yaitu:

Misi Sekretariat Jenderal merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh unit organisasi Sekretariat Jenderal dalam upaya-upaya untuk mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi yang telah ditetapkan, diharapkan seluruh unsur Sekretariat Jenderal dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran Sekretariat Jenderal dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Misi Sekretariat Jenderal telah disusun secara jelas dan sesuai dengan tugas dan fungsinya, juga terkait dengan kewenangan yang dimilikinya sesuai peraturan perundang-undangan. Perumusan misi ini telah memperhatikan masukan pihak-

Profesional dalam Pelayanan

dan Dukungan Administrasi Kementerian

(16)

pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan stratejik.

Kriteria dalam penentuan misi Sekretariat Jenderal antara lain adalah: (i) sejalan dengan upaya pencapaian visi Sekretariat Jenderal, (ii) sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010- 2014 serta tugas yang dibebankan oleh undang-undang, (iii) menggambarkan tindakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Jenderal.

Berdasarkan acuan tersebut di atas, misi Sekretariat Jenderal adalah :

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Sekretariat Jenderal telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.

Adapun karakteristik perumusan tujuan adalah: (i) waktu pencapaiannya dalam jangka menengah, (ii) dilakukan secara jelas, (iii) mempertimbangkan faktor internal dan eksternal, (iv) terkait dengan misi, (v) mempertimbangkan nilai yang dianut organisasi, (vi) mempertimbangkan critical success factors (CSF), dan (vii) tidak bertentangan dengan visi.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran telah ditetapkan indikator sasaran sebagai ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun

1. Mengoptimalkan dukungan administrasi pelaksanaan tugas KKP.

2. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan KKP.

(17)

bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaian (target) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana stratejik. Dengan demikian, setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator yang terukur.

Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, sejak 1 Juli 2013 telah dilakukan perubahan Sasaran Strategis dengan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) sebagai berikut:

Gambar 2.1

Peta Strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2014

(18)

Keterangan :

1. Sasaran Strategis 1 : Tersedianya SDM KKP yang kompeten dan profesional

2. Sasaran Strategis 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

3. Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya good governance dan clean goverment 4. Sasaran Strategis 4 : Terkelolanya anggaran secara optimal

5. Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat

6. Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya kerja sama internasional dan antarlembaga yang implementatif

7. Sasaran Strategis 7 : Terselenggaranya penempatan SDM KKP Berbasis kompetensi

8. Sasaran Strategis 8 : Terintegrasinya sistem informasi KKP

9. Sasaran Strategis 9 : Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP 10. Sasaran Strategis 10 : Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal 11. Sasaran Strategis 11 : Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi

dengan media dan lembaga yang optimal

12. Sasaran Strategis 12 : Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP

13 Sasaran Strategis 13 : Tersedianya SDM lingkup Sekretariat Jenderal yang kompeten dan profesional

14. Sasaran Strategis 14 : Tersedianya informasi lingkup Sekretariat Jenderal yang valid, handal dan mudah diakses

15. Sasaran Strategis 15 : Terwujudnya good governace dan clean government lingkup Sekretariat Jenderal

16. Sasaran Strategis 16 : Terkelolanya anggaran Sekretariat Jenderal secara optimal

C. Program dan Kegiatan

Sekretariat Jenderal melaksanakan program kerja yang mendukung pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan secara keseluruhan yaitu Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kelautan dan Perikanan.

(19)

Tujuan program adalah meningkatkan pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan kelautan dan perikanan dengan sasaran meningkatnya kesesuaian pelaksanaan dukungan manajerial.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran program tersebut, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah:

1. Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan, Penganggaran dan Monitoring Evaluasi Pembangunan Kelautan dan Perikanan.

2. Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian KKP.

3. Pembinaan Pelaksanaan dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan KKP.

4. Pembinaan dan Koordinasi Penyiapan Produk Hukum dan Penataan Organisasi KKP.

5. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas KKP.

6. Pengembangan dan Pembinaan Data Statistik dan Informasi Kelautan dan Perikanan.

7. Pengembangan dan Pembinaan Kerja Sama Internasional dan Antarlembaga Bidang Kelautan dan Perikanan.

Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran, telah dialokasikan anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp 366.298.668.000 (tiga ratus enampuluh enam milyar dua ratus sembilan puluh delapan juta enam ratus enam puluh delapan ribu rupiah) pada Satuan Kerja Pusat dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (dekonsentrasi).

D. Target Kinerja Tahun 2014

Untuk tahun 2014, Sekretariat Jenderal telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (TAPJA) Tahun 2014 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon II dengan pejabat Eselon I, dan pejabat Eselon I dengan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Target Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 adalah sebagaimana Tabel berikut:

(20)

Tabel 2.1

Penetapan Kinerja (TAPJA) Sekretariat Jenderal Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET TAHUN

2014 CUSTOMER PERSPECTIVE

1. Tersedianya SDM KKP yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II

dan III 50%

2. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

2 Service Level Agreement (SLA) 75%

3 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

(skala likert 1-5)

4.25

3. Terwujudnya good governance dan clean goverment

4 Tingkat ketaatan terhadap SAP 100%

5 Tingkat kepatuhan terhadap SPI 100%

6 Kecukupan pengungkapan BAS dalam LK

KKP cukup

7 Nilai perencanaan Kinerja 27.5

8 Nilai Pengukuran Kinerja 15,5

9 Nilai Pelaporan Kinerja 12

10 Nilai Evaluasi Program 4,5

11 Nilai Pencapaian Kinerja 16

12 Nilai Penerapan RB KKP 80

(setara level 4) 4. Terkelolanya anggaran secara optimal 13 Persentase penyerapan DIPA > 95%

5. Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat

14 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif

dibanding total pemberitaan tentang KKP 10%

6. Terwujudnya kerja sama internasional dan antarlembaga yang implementatif

15 Jumlah perjanjian yang telah

diimplementasikan 25

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 7. Terselenggaranya penempatan SDM

KKP Berbasis kompetensi

16 Persentase unit kerja yang

mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP

40%

8. Terintegrasinya sistem informasi KKP 17 Persentase Teknologi Informasi &

Komunikasi (TIK) yang terintegrasi dibanding total TIK yang ada

40%

9. Terselenggaranya RB KKP sesuai roadmap RB KKP

18 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai roadmap RB per tahun

100%

10. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal

19 Persentase pengendalian dokumen anggaran 100%

20 Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan dan BMN

100%

(21)

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET TAHUN

2014 21 Persentase ketepatan waktu penyampaian

LK (bulanan, triwulanan, semester, tahunan)

100%

11. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal

22 Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP

85%

23 Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada

85%

12. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP

24 Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang KP yang disepakati

60

25 Meningkatnya jumlah Kerja Sama Teknik

bidang KP 5

26 Meningkatnya rasio antara kerja sama yang telah diimplementasikan dengan total kerja sama yang disepakati

55%

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE 13. Tersedianya SDM lingkup Sekretariat

Jenderal yang kompeten dan profesional

27 Indeks Kesenjangan Eselon II dan III

Sekretariat Jenderal 50%

14. Tersedianya informasi lingkup Sekretariat Jenderal yang valid, handal dan mudah diakses

28 Service Level Agreement Sekretariat Jenderal 75%

29 Persepsi user terhadap kemudahan akses

(skala likert 1-5) Sekretariat Jenderal 4,25 15. Terwujudnya good governace dan

clean government lingkup Sekretariat Jenderal

30 Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi

100%

31 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal

Nilai AKIP A 32 Nilai integritas Sekretariat Jenderal 6,75 33 Nilai inisiatif anti korupsi Sekretariat

Jenderal 7,75

34 Nilai Penerapan RB Sekretariat Jenderal 80 (setara level 4) 16. Terkelolanya anggaran Sekretariat

Jenderal secara optimal

35 Persentase penyerapan DIPA Sekretariat

Jenderal > 95%

Dokumen TAPJA lingkup Sekretariat Jenderal Tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran 2.

(22)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik yakni setiap 3 bulan (per triwulan).

Untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) yang capaiannya diukur secara semester/tahunan diperhitungkan sesuai dengan karakteristik IKU dimaksud.

Monitoring, evaluasi, pengukuran sampai pelaporan dalam rangka pengumpulan data kinerja Sekretariat Jenderal dilakukan oleh tim pengelola kinerja secara triwulanan.

Dalam pelaksanaannya, metode pengukuran kinerja pada Sekretariat Jenderal menggunakan aplikasi database online www.kinerjaku.kkp.go.id. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.

Adapun nilai capaian sasaran strategi pada peta strategi Sekretariat Jenderal Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Nilai Pencapaian Sasaran Strategi (NPSS) Sekretariat JenderalTahun 2014

Nilai Pencapaian Sasaran Strategi (NPSS) Sekretariat JenderalTahun 2014 dengan toleransi 10% mencapai 108,02%. Dari 16 (enam belas) SS, sebanyak 15 (lima belas)SS menunjukan warna hijau, 1 (satu) SS menunjukkan warna kuning. Hal ini

(23)

dapat tercermin dari hasil evaluasi kinerja sasaran yang menunjukkan keberhasilan semua sasaran strategis yang ditargetkan dalam tahun 2014. sebagaimana gambar 3.2 berikut :

Gambar 3.2

Hasil!analisis!IKU!capaian!Sekretariat!Jenderal!Tahun!2014!

(24)

Secara rinci capaian kinerja Sekretariat JenderalTahun 2014 berdasarkan uraian capaian kinerja dapat diikuti pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Capaian Kinerja Tahun 2014 Sekretariat Jenderal

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

PERSENTASE CAPAIAN

(%) 1. Tersedianya SDM

KKP yang kompeten dan profesional

1 Indeks Kesenjangan

Kompetensi Eselon II dan III 50% 6,59% 120*

2. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

2 Service Level Agreement

(SLA) 75% 99,43% 120*

3 Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi (skala likert 1-5)

4,25 3,76 88,47

3. Terwujudnya good governance dan clean goverment

4 Tingkat ketaatan terhadap SAP 100% 100% 100 5 Tingkat kepatuhan terhadap

SPI 100% 100% 100

6 Kecukupan pengungkapan

BAS dalam LK KKP Cukup Cukup 100

7 Nilai perencanaan Kinerja 27,5 28,80 104,72 8 Nilai Pengukuran Kinerja 15,5 16,39 105,74

9 Nilai Pelaporan Kinerja 12 11,65 97,08

10 Nilai Evaluasi Program 4,5 7,20 120*

11 Nilai Pencapaian Kinerja 16 13,64 85,25

12 Nilai Penerapan RB KKP 80 84,79 105,99

4. Terkelolanya anggaran secara optimal

13 Persentase penyerapan DIPA

>95% 91,46 96,27

5. Terwujudnya citra positif KKP di masyarakat

14 Rasio jumlah pemberitaan yang negatif dibanding total pemberitaan tentang KKP

10% 2% 120*

6. Terwujudnya kerja sama internasional dan antarlembaga yang implementatif

15 Jumlah perjanjian yang telah diimplementasikan

25 46 120*

7. Terselenggaranya penempatan SDM KKP Berbasis kompetensi

16 Persentase unit kerja yang mengimplementasikan penempatan SDM KKP berbasis kompetensi dibanding total unit kerja yang ada di KKP

40% 84,58% 120*

8. Terintegrasinya sistem informasi KKP

17 Persentase Teknologi

Informasi & Komunikasi 40% 80% 120*

(25)

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

PERSENTASE CAPAIAN

(%) (TIK) yang terintegrasi

dibanding total TIK yang ada 9. Terselenggaranya RB

KKP sesuai roadmap RB KKP

18 Persentase program dan kegiatan RB yang dilaksanakan dibanding jumlah program dan kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai roadmap RB per tahun

100% 100% 100

10. Terselenggaranya pengelolaan anggaran yang optimal

19 Persentase pengendalian dokumen anggaran

100% 100% 100

20 Persentase ketepatan

pencatatan transaksi keuangan dan BMN

100% 100% 100

21 Persentase ketepatan waktu penyampaian LK (bulanan, triwulanan, semester, tahunan)

100% 100% 100

11. Terselenggaranya publikasi dan pelayanan komunikasi dengan media dan lembaga yang optimal

22 Persentase terpublikasinya program dan kegiatan KKP melalui media dibanding jumlah publikasi program dan kegiatan KKP

85% 90% 105,88

23 Persentase jumlah sosialisasi program dan kegiatan KKP pada lembaga/stakeholder dibanding jumlah kegiatan sosialisasi yang ada

85% 75% 88,23

12. Terlaksananya pengembangan dan pembinaan kerja sama internasional dan antarlembaga bidang KP

24 Meningkatnya jumlah dokumen kerja sama dan perjanjian internasional bidang KP yang disepakati

60 55 91,67

25 Meningkatnya jumlah Kerja

Sama Teknik bidang KP 5 4 80

26 Meningkatnya rasio antara kerja sama yang telah diimplementasikan dengan total kerja sama yang disepakati

55% 83,63% 120*

13. Tersedianya SDM lingkup Sekretariat Jenderalyang kompeten dan

27 Indeks Kesenjangan Eselon II dan III Sekretariat Jenderal

50% 9,17% 120*

(26)

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

PERSENTASE CAPAIAN

(%) 14. Tersedianya informasi

lingkup Sekretariat Jenderalyang valid, handal dan mudah diakses

28 Service Level Agreement

Sekretariat Jenderal 75% 99,43% 120*

29 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Sekretariat Jenderal

4,25 3,76 88,47

15. Terwujudnya good governace dan clean government lingkup Sekretariat Jenderal

30 Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi

100% 63,34% 63,34

31 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal

Nilai AKIP A

Nilai AKIP

A 100

32 Nilai integritas Sekretariat

Jenderal 6,75 7,46 110,52

33 Nilai inisiatif anti korupsi

Sekretariat Jenderal 7,75 8,74 112,77

34 Nilai Penerapan RB

Sekretariat Jenderal 80 84,26 105,32

16. Terkelolanya anggaran Sekretariat

Jenderalsecara optimal

35 Persentase penyerapan DIPA

Sekretariat Jenderal >95% 84,88% 89,35

Keterangan:

*) = Nilai Maksimal Pencapaian disepakati sebesar 120%.

B. Analisis Capaian Kinerja

Sesuai dengan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, sejak tahun 2013 Sekretariat Jenderal telah menggunakan metode BSC dalam pengelolaan kinerja. Implementasi metode BSC menyebabkan terjadinya restrukturisasi SAKIP tahun 2013, sehingga struktur IKU pada tahun 2010 – 2012 berbeda dengan tahun 2013-2014. Perbedaan tersebut menyebabkan analisa terhadap perkembangan pencapaian target IKU tahun 2014 hanya dapat dibandingkan dengan Tahun 2013, sedangkan perbandingan dengan target rencana pembangunan jangka Menegah (RPJMN/RENSTRA) tidak dapat dilakukan.

Analisis capaian kinerja dilakukan pada setiap pernyataan kinerja Sasaran Strategis dan indikator kinerja untuk setiap perspektif sebagai berikut:

(27)

1. Sasaran Strategis Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) KKP yang kompeten dan profesional.

Nilai untuk sasaran strategis “Tersedianya SDM KKP Yang Kompeten dan Profesional” tahun 2014 sebesar 120%. Nilai capaian sasaran strategis ini didukung oleh 1 (satu) IKU yaitu Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III KKP, dengan penjelasan capaian sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja 1 (satu): Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III KKP

Tingkat kompetensi SDM KKP diukur dari kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga PNS tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Adapun cara penghitungannya adalah sebagai berikut:

!"" = ! !"#$%"&'()*!ℎ!"#$!!"#""$#%&

!"#$%ℎ!!"#$%!!"#$%#&!!"#$%&%'()!!"#"$%&'"(!!!100%

Metode penghitungan indeks kesenjangan kompetensi (IKK) adalah membandingkan kompetensi yang dimiliki pejabat struktural dari hasil asessment dengan Standar Kompetensi Manajerial yang dipersyaratkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 3A/KEPMEN- SJ/2014 dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011, dikali dengan 100% (seratus persen).

Nilai IKK Eselon II dan Eselon III KKP Tahun 2014 mencapai 6,59%

(dari rata-rata nilai IKK Eselon II = 5,59% dan IKK Eselon III = 7,58%).

Nilai IKK bersifat minimize, artinya makin rendah nilai IKK maka kondisi kesenjangan kompetensi antara pejabat Eselon II dengan Eselon III di lingkup KKP makin baik. Hasil penghitungan IKK SDM KKP tahun 2014 juga menggambarkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pejabat Eselon II dan

(28)

dipersyaratkan dalam jabatan struktural yang didudukinya. Jika dibandingkan dengan target IKK tahun 2014, yaitu 50%, nilai capaian IKK telah melebihi target hingga 120%.

Apabila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 sebesar 20,15% terjadi kenaikan realisasi capaian sebesar 22,2% sebagaimana tergambar dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Nilai Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III

Nama Indikator Capaian 2013

Capaian 2014

Target 2015

Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III

20,15% 6,59% <15%

Nilai IKK tahun 2014 yang jauh lebih rendah dari 2013 mengindikasikan bahwa penempatan Pejabat di lingkungan KKP semakin tepat dan sesuai dengan kompetensinya. Kenaikan capaian tersebut didukung oleh kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Jenderal, antara lain asesmen individu berdasarkan kompetensi guna memperoleh peta profil kompetensi individu. Hasil penilaian kompetensi tersebut dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi Tim Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) dalam pelaksanaan mutasi dan promosi PNS di KKP.

Selanjutnya, pada tahun 2015 ditargetkan indeks kesenjangan kompetensi pejabat Eselon II dan Eselon III KKP sebesar <15%.

2. Sasaran Strategis Tersedianya Informasi Yang Valid, Handal Dan Mudah Diakses

Nilai untuk sasaran strategi “Tersedianya Informasi Yang Valid, Handal Dan Mudah Diakses” adalah 104,24%. Nilai sasaran strategis ini didukung oleh 2 (dua) IKU, yaitu (i) Service Level Agreement (SLA) dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses. Nilai capaian kedua IKU tersebut pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

(29)

a. Indikator Kinerja 2 (dua) : Service Level Agreement

Service Level Agreement (SLA) adalah tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan dalam hal akses informasi dengan sasaran tersedianya informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses.

Dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan, keberadaan data dan informasi diharapkan mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pencapaian hasil-hasil pembangunan kelautan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Data dan informasi juga diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menentukan arah kebijakan dan ukuran hasil yang akan dicapai di masa mendatang, sehingga dapat disusun arah dan program pembangunan yang optimal, efisien dan berkelanjutan dalam rangka mendukung percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Penyampaian data dan informasi saat ini masih terkendala dalam hal akses secara on-line, cepat, dan murah tanpa kehilangan momentum capaian informasi yang up to date. Atas dasar kondisi tersebut maka perlu dilaksanakan pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (SI-KKP) yang jaringan infrastrukturnya terintegrasi baik di pusat maupun di daerah dengan sistem koneksi berbasis internet yang kontinyu sehingga pada akhirnya akan mempermudah penyampaian data dan informasi secara cepat. Untuk menjalankan infrastruktur jaringan SI-KKP yang optimal diperlukan kapasitas dan kualitas bandwidth internet yang memadai agar jalur komunikasi data menjadi lancar dan tidak terhambat. Kecukupan kapasitas bandwidth dan infrastruktur akan menciptakan koneksi internet yang optimal, sehingga meningkatkan layanan akses untuk mendapatkan data dan informasi kelautan dan perikanan yang valid dan handal. Dengan pertimbangan hal diatas, maka SLA merupakan suatu ukuran atas kemudahan akses terhadap informasi kelautan dan perikanan.

Sampai dengan akhir tahun 2014 nilai SLA terealisasi sebesar 99,43%.

Dibandingkan target yang sebesar 75%, pencapaian nilai SLA 2014 lebih tinggi 120%. Data tersebut menggambarkan bahwa kinerja Tingkat Layanan yang

(30)

dan informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses tercapai dan bahkan melebihi dari nilai yang ditargetkan. Peningkatan pencapaian di tahun 2014 ini lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal, yakni terkait peranan penyedia layanan internet dan pengembangan aplikasi layanan, dimana setiap tahunnya perlu dilakukan penyempurnaan. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2013 sebesar 99,24% terjadi kenaikan realisasi sebesar 0,19%, kenaikan realisasi Indikator ini disebabkan oleh menurunnya gangguan koneksi internet di lingkungan KKP. Capaian nilai SLA tergambar dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Nilai Indikator Service Level Agreement Nama Indikator Capaian

2013

Capaian 2014

Target 2015

Service Level Agreement 99,24% 99,43% 75%

Kegiatan yang dilakukan Sekretariat Jenderal antara lain: (i) Pengelolaan dan pengembangan sistem jaringan LAN (Local Area Network) dengan lokasi Gedung Mina Bahari 1, 2, 3 dan MAN (Metropolitan Area Network) KKP yang terdiri dari 32 lokasi Dinas KP Provinsi, (ii) Pengelolaan dan pemeliharan infrastruktur jaringan internet dan kapasitas bandwith. Upaya pencapaian target di tahun 2015, adalah dengan peningkatan pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan internet serta peningkatan kapasitas bandwith.

b. Indikator Kinerja 3 (tiga) : Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)

Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi adalah tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan aksesibilitas informasi yang disediakan di lingkungan KKP.

Penggunaan internet saat ini telah berkembang pesat dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan struktur organisasi dan manajemen organisasi.

(31)

Internet merupakan sistem global yang menghubungkan jaringan komputer di seluruh dunia telah memunculkan teori-teori baru. Salah satu teori yang berkembang adalah e-Service (elektronic service), yaitu cara pelayanan kepada pelanggan yang dilakukan melalui internet. Dalam hal pelayanan informasi di lingkungan pemerintahan, e-Service dilakukan melalui Elektronic Government (EG) yaitu penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah dalam rangka memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya.

Tujuan dari penerapan EG di lingkungan KKP adalah untuk memfasilitasi pelayanan informasi kepada seluruh pegawai agar mudah, cepat dan murah untuk mendapatkan informasi tersebut. Indikator dari persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dikatakan tercapai/berhasil apabila setiap pegawai di lingkungan KKP merasakan kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga merasakan dalam dirinya kepuasan.

Nilai capaian indikator Persepsi User Untuk Kemudahan Akses tergambar dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Nilai capaian Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) Nama Indikator Capaian

2013

Capaian 2014

Target 2015 Persepsi user terhadap kemudahan

akses (skala likert 1-5)

4 3,76 3.3

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan akses informasi di lingkungan KKP ditargetkan sebesar 4.25 (berdasarkan skala likert 1-5) dan setelah dilaksanakan pengukuran dengan menggunakan kuesioner secara sampling hasilnya 3,76 atau sebesar 88,47% dari target. Dibandingkan tahun 2013, pencapaian ini lebih rendah.

Pencapaian tahun 2013 sebesar 4 dari target 4 sehingga presentase pencapaian mencapai 100%. Lebih rendahnya pencapaian dipengaruhi oleh makin tingginya ekspektasi masyarakat terhadap kemudahan akses informasi KP, seiring dengan makin meningkatnya awareness masyarakat tentang kelautan perikanan. Saat ini data dan informasi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat belum seluruhnya dapat diakses secara online oleh pengguna jasa.

(32)

Kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Jenderal untuk pencapaian target indikator ini antara lain : (i) Pengembangan sistem Prototype Dashboard Illegal Fishing, bekerja sama dengan DJPT, DJPSDKP dan Balitbang KP, sehingga dapat dengan cepat mengetahui kerugian-kerugian yang timbul akibat IUU Fishing; (ii) Pengelolaan aplikasi sistem informasi kelautan dan perikanan;

(iii) Pengembangan dan pemeliharaan Business Intelegence (BI) SI KKP, untuk mengkonsolidasikan dan menampung data dan informasi, baik data aggregate maupun data disagregate/individu dari semua sumber data dan informasi (sesuai lingkup) dan membangun suatu sistem business intelligence yang menyediakan fasilitas penyajian informasi untuk berbagai pengguna; (iv) Pengelolaan fasilitas aplikasi Web Hosting dan Co-location Server SI-KKP berupa pengelolaan, pemeliharaan dan penertiban aplikasi-aplikasi yang dihosting/ditempatkan di data centre Pusat Data, Statistik dan Informasi (Pusdatin), baik secara Co- Location Server maupun Full Hosting. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi penempatan aplikasi-aplikasi yang dimiliki oleh unit-unit kerja lingkup KKP, agar aplikasi-aplikasi tersebut bisa diakses melalui intranet maupun internet.

Untuk meningkatkan pencapaian target di tahun selanjutnya, hal-hal tersebut akan terus ditingkatkan disertai dengan integrasi Sistem Informasi di website www.kkp.go.id, dan penambahan bandwith di tahun 2015.

3. Sasaran Strategis Terwujudnya Good Governance dan Clean Government

Nilai capaian untuk sasaran strategi “Terwujudnya good governance & clean government” adalah 99,10%. Nilai ini didukung oleh 9 (sembilan) IKU sebagai berikut:

a. Indikator Kinerja 4 (empat) : Tingkat Ketaatan terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan (LK) mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Laporan keuangan tahunan KKP merupakan laporan entitas pelaporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi KKP. Laporan keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

(33)

!"#$"!!"#$$#$%!!"#ℎ!"!#!!"# = !"#$%ℎ!!"#! ∗ !!!100%!

!

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga, yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan LK yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Tingkat ketaatan Satker dalam menggunakan SAP sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan dan laporan BMN pada tahun 2104 terealisasi 100% dari target sebesar 100%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2103 yang sebesar 85,6% terjadi kenaikan realisasi sebesar 14,4%. Nilai capaian ini diperoleh melalui hitungan dengan rumus:

Keterangan:

Jumlah PSAP = Jumlah temuan Pemeriksaan BPK RI terhadap kepatuhan atas Laporan Keuangan

Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mencapai nilai 100% ketaatan terhadap SAP adalah melalui (i) tindak lanjut temuan BPK-RI dan temuan khusus untuk paragraf penjelasan, (ii) peningkatan kepatuhan UAPPA/B wilayah mengirim laporan wilayah secara tepat waktu, (iii) peningkatan kepatuhan UAPPA/B-E1 mengirim laporan Eselon I secara tepat waktu, (iv) peningkatan kepatuhan satker mengirim laporan bulan secara tepat waktu secara online, (v) peningkatan kepatuhan satker khusus atau satker de-aktif/in-aktif mengirim laporan secara tepat waktu, (vi) mengkoordinasikan reviu Itjen atas Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan (vii) mengkoordinasikan hasil pemeriksaan BPK-RI yang dipantau.

b. Indikator Kinerja 5 (lima) : Tingkat kepatuhan terhadap Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Indikator ini adalah ukuran ketaatan dan peraturan yang berlaku dalam rangka melakukan pengendalian intern untuk memberikan keyakinan memadai dalam mewujudkan pelaksanaan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien.

(34)

sebesar 100%. Dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2103 yang sebesar 80% terjadi kenaikan realisasi sebesar 20%. Pencapaian kinerja ini didukung oleh dilaksanakannya verifikasi terhadap dokumen pertanggungjawaban atas beban APBN pada 20 satker yang merupakan hasil uji petik diseluruh unit kerja Eselon I.

Untuk mendukung pencapaian indikator kepatuhan terhadap SPI, Sekretariat Jenderal telah melakukan kegiatan antara lain: (i) Pembinaan SPI terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang dilakukan melalui penilaian resiko terhadap kegiatan pengadaan barang/jasa. Pembinaan ini bertujuan membantu satuan kerja untuk melakukan mitigasi risiko dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan tetap mengacu pada ketaatan terhadap peraturan yang berlaku. Dengan melakukan mitigasi risiko diharapkan satuan kerja dapat menyusun rencana pengendalian untuk meminimalisir risiko agar tujuan pengadaan barang/jasa tercapai secara efektif dan efesien dan (ii) Pembinaan SPI pelaksanaan pertanggungjawaban anggaran yang dilakukan melalui pembinaan terhadap pelaksanaan praktek pengendalian intern dalam proses bisnis pertanggungjawaban anggaran pada seluruh satuan kerja lingkup KKP. Hal ini bertujuan untuk membantu satuan kerja dalam mengidentifikasi kelemahan pengendalian intern dan selanjutnya membantu memberikan penguatan terhadap pengendalian intern agar pelaksanaan pertanggungjawaban anggaran dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku atau peraturan yang telah ditetapkan. Pembinaan ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya akuntabilitas pengelolaan keuangan di lingkungan KKP.

c. Indikator Kinerja 6 (enam) : Kecukupan pengungkapan Bagan Akun Standar (BAS) dalam LK KKP

Kecukupan pengungkapan BAS dalam LK KKP pada tahun 2104 mencapai 80 (cukup) dari target 70 (cukup) sehingga persentase capaian sebesar 114,2%. Pencapaian ini sama dengan realisasi pada tahun 2103, dengan nilai cukup. Nilai capaian ini diperoleh melalui hitungan dengan rumus:

!

!"#$"!!"#"$"% = !!"#$%ℎ!!"#!!"#"$!!"#$%"&!!"#$%&$% ∗ !!!100%!

!

(35)

Upaya yang dilakukan KKP dalam mencapai target IKU ini adalah dengan menampilkan uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi dan penjelasan pos-pos keuangan, daftar rinci atas uraian atas nilai pos atau Bagan Akuntansi Standar (BAS) dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.!

d. Indikator Kinerja 7 (tujuh) : Nilai Perencanaan Kinerja

Capaian nilai perencanaan kinerja KKP pada tahun 2014 sebesar 28,8 dari target sebesar 27,5. Nilai capaian perencanaan kinerja diperoleh dari hasil penilaian pengawas internal terhadap pemenuhan dokumen perencanaan kinerja, kualitas perencanaan kinerja dan implementasi hasil perencanaan kinerja.

Berikut capaian perencanaan kinerja KKP dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

Tabel 3.5

Nilai Komponen Perencanaan

Tabel diatas menggambarkan bahwa nilai perencanaan kinerja KKP dalam kurun waktu 5 tahun mengalami kenaikan rata-rata sebesar 6,54% yakni dari 22,4 pada tahun 2010 menjadi 28,8 pada tahun 2014.

Kenaikan capaian tersebut didukung oleh usaha yang dilakukan antara lain: (i) Penggunaan BSC sebagai alat pengelolaan dan strategi kinerja kementerian, (ii) Penyusunan perencanaan anggaran untuk program dan kegiatan sebagai acuannya menggunakan IKU dan target/sasaran di dalam Renstra yang dijabarkan di RKA-KL; dan (iii) Target kinerja dalam TAPJA diuraikan secara triwulanan dan dilakukan pengukuran secara berkala.

e. Indikator Kinerja 8 (delapan) : Nilai Pengukuran Kinerja

Nilai pengukuran kinerja tahun 2014 sebesar 16,39 dari target sebesar 15,5 atau tercapai 105,74% dari target. Nilai pengukuran kinerja diperoleh dari hasil penilaian pengawas internal terhadap pemenuhan pengukuran kinerja, kualitas pengukuran kinerja dan implementasi hasil pengukuran kinerja.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 15,61, nilai capaian tahun Nama Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Nilai Komponen

Perencanaan 22,4 23,93 24,87 27,86 28,8

(36)

sejak tahun 2010 terus mengalami kenaikan dengan rata-rata 1,45 point/tahun atau 12,27%/tahun.

Capaian tersebut didukung dengan beberapa upaya antara lain: (i) penetapan pedoman pengumpulan data kinerja melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 13 tahun 2013, (ii) penetapan kontrak kinerja individu dengan memadukan antara kontrak kinerja pegawai dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), kemudian dilakukan penilaiannya menggunakan Sistem Penilaian Kinerja Individu (SiPkindu) berbasis IT dan internet dan (iii) Penggunaan teknologi informasi dalam melakukan pengukuran kinerja dengan membangun sistem aplikasi Sistem Monitoring Dan Evaluasi (SiMeta) untuk mengukur kinerja organisasi dan sistem aplikasi SiPkindu untuk mengukur kinerja individu/pegawai.

f. Indikator Kinerja 9 (sembilan): Nilai Pelaporan Kinerja

Nilai pelaporan kinerja diperoleh dari hasil penilaian pengawas internal terhadap sistem pelaporan, akurasi data, analisa data kinerja, data dukungnya dan ketepatan waktu penyelesaian. Nilai pelaporan kinerja pada tahun 2014 sebesar 11,65, atau tercapai 97,08% dari target sebesar 12.

Perbandingan capaian nilai pelaporan kinerja selama lima tahun terakhir sebagai berikut:

Tabel 3.6

Nilai Pelaporan Biro Perencanaan tahun 2010-2014

Indikator Realisasi di Tahun

Nilai Pelaporan Kinerja KKP

2010 2011 2012 2013 2014 8,50 10,44 10,99 11,16 11,65 Tabel diatas menggambarkan bahwa apabila dibandingkan dengan capaian di tahun 2013 nilai indikator ini mengalami kenaikan sebesar 0,49 (4,39%), yakni dari 11,16 menjadi 11,65. Nilai pelaporan kinerja meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan 0,78 per tahun. Dibandingkan skala maksimal (bobot maksimal) nilai pelaporan kinerja sebesar skala 15, maka sampai saat ini sudah mencapai 80% dari skala maksimal.

Tidak tercapainya target indikator ini disebabkan antara lain: i) laporan belum sepenuhnya digunakan untuk perbaikan perencanaan ke depan dan ii)

(37)

analisa capaian masih kurang tajam/detail yakni belum terdapat perbandingan dengan prestasi tahun-tahun sebelumnya dan terhadap skala nasional.

Upaya perbaikan ke depan akan dilakukan melalui perbaikan substansi Laporan Kinerja (LKj), penyelesaian laporan tepat waktu dan penajaman analisa capaian kinerja.

g. Indikator Kinerja 10 (sepuluh) : Nilai Evaluasi Program

Indikator nilai evaluasi program diukur di level 0/kementerian dengan cara penurunan (cascading) dipersempit. Nilai evaluasi program diperoleh dari hasil penilaian pengawas internal terhadap pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi dan pemanfaatan evaluasi.

Nilai evaluasi program di tahun 2014 mencapai 7,2 atau 160% dari target sebesar 4,5. Target kinerja evaluasi program merupakan tanggung jawab dari unit program Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal. Realisasi nilai evaluasi program selama tahun 2010-2014 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.7

Nilai evaluasi program dan kegiatan tahun 2010-2014

Indikator Realisasi di Tahun

Nilai Evaluasi Program 2010 2011 2012 2013 2014 3,17 6,76 6,57 7,09 7,20

Jika dilihat selama lima tahun terakhir nilai evaluasi terus meningkat dengan kenaikan rata-rata 1,01 atau 29,98%/tahun. Apabila dibandingkan dengan skala maksimal (bobot maksimal) sebesar 20, maka nilai evaluasi program saat ini sudah mencapai 36% dari skala maksimal.

Upaya perbaikan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan evaluasi kinerja dan program/kegiatan adalah i) evaluasi secara berkala periode triwulanan, ii) hasil evaluasi digunakan sebagai masukan perencanaan ke depan, iii) telah dilakukan evaluasi/reviu Renstra KKP tahun 2010-2014, iv) evaluasi program dan kegiatan yang sifatnya strategis sebagai direktif presiden bidang KP, dan v) evaluasi program dan kegiatan tematik.

(38)

Untuk mencapai angka skala maksimal ke depannya mekanisme evaluasi akan dikembangkan terus sehingga hasil evaluasi bisa digunakan untuk: i) mengarahkan pengelolaan organisasi, ii) hasil evaluasi digunakan sebagai umpan balik perbaikan perencanaan dan iii) perbaikan penerapan manajemen kinerja (fungsi feedback).

h. Indikator Kinerja 11 (sebelas) : Nilai Pencapaian Kinerja

Nilai pencapaian kinerja tahun 2014 sebesar 13,64, atau sebesar 85,25%

dari target sebesar 16. Secara keseluruhan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KKP mulai dari perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja mencapai 75,54 masuk didalam kategori penilaian A. Adapun nilai pencapaian kinerja tahun 2010-2014 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.8

Nilai Pencapaian Kinerja tahun 2010-2014

Indikator Realisasi di Tahun

Nilai Pencapaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 8.39 10.75 14.39 13.82 13.64

Tabel diatas menggambarkan bahwa selama lima tahun terakhir nilai pencapaian kinerja cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan namun masih dalam kategori penilaian A. Hal ini disebabkan karena proses transisi penilaian kinerja menggunakan metode BSC.

Dibandingkan dengan skala maksimal (bobot maksimal) nilai pelaporan kinerja sebesar 20, maka nilai tahun 2014 mencapai 85,25% dari skala maksimal. Untuk mencapai angka skala maksimal ke depannya pencapaian kinerja akan diarahkan pada peningkatan nilai AKIP, PIAK, RB dan SPIP.

Upaya perbaikan yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian kinerja tahun berikutnya antara lain: i) Pengembangan sistem penganggaran dengan memadukan struktur RKAKL KKP dengan arsitektur kinerja organisasi yang dijalankan dengan sistem BSC, ii) Mekanisme pengukuran pada skala outcome akan diperkuat dan iii) Penerapan penganggaran berbasis kinerja secara penuh.

(39)

i. Indikator Kinerja 12 (dua belas) : Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB) KKP.

Nilai Penerapan RB KKP diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan;

regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip- prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

Komponen penilaian dan hasil penilaian KemenPAN-RB terhadap penerapan RB KKP pada semester I tahun 2014 sebagaimana tabel berikut :

Gambar

Tabel  diatas  menggambarkan  bahwa  nilai  perencanaan  kinerja  KKP  dalam kurun waktu 5 tahun mengalami kenaikan rata-rata sebesar 6,54% yakni  dari 22,4 pada tahun 2010 menjadi 28,8 pada tahun 2014
Gambar 3.7  Capaian AKIP KKP

Referensi

Dokumen terkait

Sup labu kuning instan merupakan sup kental yang berbahan dasar labu kuning dan ditambahkan kentang, tomat dan diperkaya dengan cream, yang mengalami proses

Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan termasuk madu, sirup glukosa yang dibuat dari hidrolisa pati, glukosa kristal, fruktosa, maltosa yang terdapat dalam

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way Anova pada taraf kepercayaan 95% yang

Taman Baca Masyarakat Panggon Sinau memiliki peran sebagai penyedia jasa pelayanan literasi dengan cara menyediakan bahan bacaan, pendampingan belajar membaca bagi

Selanjutnya, tinja peralihan akan berwarna kuning kehijauan dan cair, kadang-kadang bertekstur &#34;agak berbiji&#34; (terutama pada bayi yang mendapat air susu ibu).. Ini tidak

Dalam permodelan poligon ini, sebuah bangun ruang, atau objek tiga dimensi yang akan dibangun dapat dengan leluasa dibuat karena bagaimanapun juga, prinsip dari

yang pada umumnya tidak mengatur masalah penarikan diri (withdrawal). Oleh karena itu, penelitian mengenai “Konsekuensi Pembatalan Undang-Undang Ratifikasi terhadap

Laporan akuntabilitas kinerja Inspektorat Jenderal Kemendikbud ini memuat laporan kinerja yang telah dicapai selama Tahun Anggaran 2016, capaian kinerja yang diukur dengan